REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM
Nomor: /KU/02/2021/18
Demikian disampaikan, atas perhatian dan persetujuan Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan kami ucapkan terima kasih.
Lintang P. Wibawa
NIP. 19780914 200312 2 018
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) VERSI BLENDED
DIKLAT SEKOLAH DINAS LUAR NEGERI (SEKDILU) ANGKATAN KE-43
TAHUN ANGGARAN 2022
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar
Negeri;
b. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN);
c. Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2012 tentang Kualifikasi/Kompetensi Nasional
Indonesia (KKNI;)
d. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas
Peraturan Presiden Mengenai Pengadaan Barang dan Jasa;
e. Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 03/A/OT/I/2007.01 tahun
2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis di Lingkungan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Luar Negeri;
f. Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri;
g. Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia no. 9 tahun 2020 tentang
Pelatihan Fungsional Diplomat;
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor NOMOR 119/PMK. 02/2020 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021;
i. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nompr 15 Tahun 2011 tentang
Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Fungsional;
j. Rencana Strategis Kementerian Luar Negeri RI 2015-2019.
2. Gambaran Umum
Pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah salah satu elemen terpenting dalam pengembangan
kualitas sumber daya manusia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Sekolah Dinas Luar Negeri (SEKDILU), sebagai diklat pembentukan diplomat, memiliki arti
strategis karena pada tahapan diklat inilah para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan
menjadi Pejabat Fungsional Diplomat Ahli Pertama mulai
a. dikenalkan dengan pengetahuan, pola pikir, dan pola tindak seorang diplomat yang
didasarkan kepada aturan hukum nasional, hukum internasional, dan norma-norma
yang diterima secara luas oleh masyarakat internasional, dan
b. mempelajari keterampilan dasar yang berkaitan dengan 6 tugas dan fungsi diplomat
yaitu representing (mewakilkan), protecting (melindungi), negotiating
(merundingkan), promoting (mempromosikan), reporting (melaporkan), dan
managing (mengatur), di tengah kemajuan industry dan teknologi atau era 4.0.
Dalam kuliah umum kepada CPNS Kemenlu di tahun 2018, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
menggarisbawahi tiga kualifikasi yang wajib dimiliki ASN (Aparatur Sipil Negara) Kemenlu,
yaitu tangguh, profesional, dan loyal. Tangguh dapat diartikan sebagai kesiapan untuk
bekerja di segala situasi dan kondisi; profesional artinya memiliki keahlian, keterampilan dan
perilaku yang sesuai dengan tuntutan bidang pekerjaan; dan loyal artinya memiliki standar etika
yang tinggi dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
(berbudi luhur).
SEKDILU juga diharapkan dapat mencetak Diplomat Ahli Pertama yang memahami nilai-nilai
Kementerian Luar Negeri, yaitu Profesionalisme, Integritas, Manfaat, Proaktif, Inovatif, Nilai
Kejuangan (PIMPIN).
Diklat SEKDILU adalah diklat tingkat dasar untuk mencapai persyaratan kompetensi Jabatan
Fungsional Diplomat jenjang Ahli Pertama.
Para Calon Pejabat Fungsional Diplomat Ahli Pertama perlu mengikuti Diklat SEKDILU sebagai
prasyarat untuk pertama kali diangkat dalam Jabatan Fungsional Diplomat Pertama, dan agar
mereka dapat
- meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam berdiplomasi; dan
- memiliki standar etika yang tinggi (tangguh, profesional,
dan loyal) sesuai dengan nilai-nilai Kementerian Luar Negeri, serta norma dan
aturan yang berlaku di tingkat nasional dan internasional.
1. Uraian Kegiatan
Pada tahun 2022, Diklat SEKDILU akan diselenggarakan satu kali untuk Angkatan 43 dengan
penganggaran peserta sebanyak 218 orang.
2. Batasan Kegiatan
b. Tujuan Kegiatan
b. Keluaran (Kuantitatif)
218 (dua ratus delapan belas) orang lulusan Diklat yang memenuhi Standar
Kompetensi Jabatan sebagai Pejabat Fungsional Diplomat Ahli Pertama dengan
gelar diplomatik Atase.
a. Metode Pelaksanaan
Proses pembelajaran tidak hanya dilakukan dalam bentuk ceramah dan diskusi di
kelas, tetapi juga dalam format simulasi, kunjungan dan praktik kerja lapangan,
pemanfaatan platform e-learning, serta coaching dan mentoring dan menyesuaikan
jenis pembelajaran dan pelatihan yang diterima peserta.
a. Kegiatan Pembelajaran
Ceramah atau FG diberikan oleh satu atau beberapa narasumber dan dipandu oleh
seorang moderator.
Selain kegiatan di kelas, pembelajaran dalam bentuk tatap muka bagi para peserta
juga mencakup kegiatan di luar kelas, antara lain partisipasi pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh unit kerja Kemlu maupun K/L lain seperti talkshow, Upacara
Hari Besar Nasional, peringatan HUT RI dan Kemlu, dan lain sebagainya, serta
kunjungan ke instansi maupun organisasi di luar Kemlu. Pemilihan metode
pembelajaran, daring atau tatap muka, akan disesuai dengan jenis kegiatan dan
pembelajaran.
Melalui pelatihan ini, peserta akan dibekali dengan pengantar satu bahasa
asing tambahan sebagai bekal untuk pembelajaran lebih lanjut.
Praktek kerja lapangan akan difokuskan pada 2 dari 4+1 prioritas Menteri Luar
Negeri pada Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri awal tahun 2020,
yaitu Diplomasi Ekonomi dan Perlindungan WNI.
Khusus untuk kertas kerja perseorangan, para peserta wajib mengikuti ujian
wawancara kertas kerja di hadapan para panelis untuk mendapatkan nilai.
Panelis ujian kertas kerja adalah para Duta Besar, Eselon II, maupun pakar di
bidangnya.
Selain itu juga terdapat beberapa kegiatan pembelajaran di luar kelas seperti kunjungan-
kunjungan ke Kementerian Luar Negeri di Pejambon jakarta Pusat dan instansi lainnya,
serta, Widyakarya ke Surabaya, Semarang, Padang, dan Palembang, serta kegiatan
praktek kerja lapangan di KBRI Kuala Lumpur, KJRI Penang, KJRI Kuching, KJRI Kota
Kinabalu, KJRI Johor Bahru serta KRI Tawau.
Tenaga Penyelenggara :
- Pengarah : Kapusdiklat
- Penanggung Jawab : Direktur SEKDILU
- Koordinator : Kabid Penyelenggaraan Diklat SEKDILU
- Penata Program : 1. Kepala Seksi Peningkatan Pengetahuan dan
Keahlian Diplomasi
2. Kepala Seksi Peningkatan Keterampilan
Diplomasi
- Ketua : Kasubag TU UPT SEKDILU
- Sekretaris : Staf Sekretariat
- Anggota : 5 (lima) orang staf UPT
Peserta diklat tidak berasal dari internal Pusdiklat tetapi merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil
Kementerian Luar Negeri yang diproyeksikan akan diangkat sebagai Pejabat Fungsional
Diplomat.
3. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan Diklat SEKDILU adalah CPNS Kementerian Luar Negeri yang
direkrut untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Diplomat serta unit kerja definitif para peserta
Diklat SEKDILU.
E. Biaya
Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut diatas dibutuhkan biaya sebagaimana
terlampir pada RAB.
Lintang P. Wibawa