Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM
Nomor: /KU/02/2021/18

Kepada : Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan


Tembusan : 1. Yth. Kepala Bagian Tata Usaha
2. Yth. Pejabat Pembuat Komitmen
3. Yth. Pejabat Pengadaan
4. Yth. Bendahara Pengeluaran
Dari : Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Penyampaian Usulan Term Of Reference (TOR) Versi Blended UPT Sekdlilu
Tahun Anggaran 2022

Merujuk memorandum kami nomor 01121/KU/01/2021/18 tanggal 25 januari 2021


perihal Penyampaian Usulan Term Of Reference (TOR) UPT Sekdlilu Tahun Anggaran 2022
dan Usulan Rincian Anggaran Biaya (RAB) Versi Tatap Muka dan Blended UPT Sekdilu
Tahun Anggaran 2022, bersama ini dengan hormat kami sampaikan usulan Term Of
Reference (TOR) Versi Blended.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan persetujuan Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Februari 2021

Lintang P. Wibawa
NIP. 19780914 200312 2 018
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) VERSI BLENDED
DIKLAT SEKOLAH DINAS LUAR NEGERI (SEKDILU) ANGKATAN KE-43
TAHUN ANGGARAN 2022

Kementerian Negara / Lembaga : Kementerian Luar Negeri


Unit Eselon I / II : Sekretariat Jenderal/Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Program : Pengelolaan SDM dan Aparatur Negara yang Profesional
dan Berkualitas dalam Melaksanakan Pemerintahan Umum
dan Pembangunan
Sasaran Program : Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Teknis
Pelaksanaan Diplomasi Indonesia
Indikator Kinerja Program : 1. Indeks Kepuasan Pegawai
2. Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Kementerian Luar Negeri
3. Opini BPK
4. Presentase Pejabat yang Telah Memenuhi Standar
Kompetensi Jabatan
5. Presentase Penerapan Cetak Biru Teknologi Informasi
dan Komunikasi Kementerian Luar Negeri
Kegiatan : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kementerian
Luar Negeri dan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan
Diplomatik
: 1. Meningkatnya Sumber Daya Manusia Kementerian
Luar Negeri yang Kompeten
2. Tercapainya Implementasi Diklat Sesuai Rencana
Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Persentase Peserta Diklat yang Memiliki Kualifikasi
yang Dipersyaratkan
2. Persentase Realisasi Diklat Sesuai Rencana
Keluaran (output) : Layanan Pendidikan dan Pelatihan
Indikator Keluaran (output) : 1. Persentase Peserta Diklat yang Memiliki Kualifikasi
yang Dipersyaratkan
2. Persentase Realisasi Diklat Sesuai Rencana
3. Indeks Kepuasan Terhadap Pelayanan Pusdiklat
4. Persentase Implementasi Kerjasama Diklat Sesuai
Rencana
5. Persentase Implementasi SOP di Pusdiklat
Volume Keluaran (Output) : 218
Satuan Ukur Keluaran : Orang

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar
Negeri;
b. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN);
c. Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2012 tentang Kualifikasi/Kompetensi Nasional
Indonesia (KKNI;)
d. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas
Peraturan Presiden Mengenai Pengadaan Barang dan Jasa;
e. Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 03/A/OT/I/2007.01 tahun
2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis di Lingkungan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Luar Negeri;
f. Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri;
g. Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia no. 9 tahun 2020 tentang
Pelatihan Fungsional Diplomat;
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor NOMOR 119/PMK. 02/2020 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021;
i. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nompr 15 Tahun 2011 tentang
Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Fungsional;
j. Rencana Strategis Kementerian Luar Negeri RI 2015-2019.

2. Gambaran Umum

Pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah salah satu elemen terpenting dalam pengembangan
kualitas sumber daya manusia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Sekolah Dinas Luar Negeri (SEKDILU), sebagai diklat pembentukan diplomat, memiliki arti
strategis karena pada tahapan diklat inilah para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan
menjadi Pejabat Fungsional Diplomat Ahli Pertama mulai

a. dikenalkan dengan pengetahuan, pola pikir, dan pola tindak seorang diplomat yang
didasarkan kepada aturan hukum nasional, hukum internasional, dan norma-norma
yang diterima secara luas oleh masyarakat internasional, dan

b. mempelajari keterampilan dasar yang berkaitan dengan 6 tugas dan fungsi diplomat
yaitu representing (mewakilkan), protecting (melindungi), negotiating
(merundingkan), promoting (mempromosikan), reporting (melaporkan), dan
managing (mengatur), di tengah kemajuan industry dan teknologi atau era 4.0.

Dalam kuliah umum kepada CPNS Kemenlu di tahun 2018, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
menggarisbawahi tiga kualifikasi yang wajib dimiliki ASN (Aparatur Sipil Negara) Kemenlu,
yaitu tangguh, profesional, dan loyal. Tangguh dapat diartikan sebagai kesiapan untuk
bekerja di segala situasi dan kondisi; profesional artinya memiliki keahlian, keterampilan dan
perilaku yang sesuai dengan tuntutan bidang pekerjaan; dan loyal artinya memiliki standar etika
yang tinggi dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
(berbudi luhur).

SEKDILU juga diharapkan dapat mencetak Diplomat Ahli Pertama yang memahami nilai-nilai
Kementerian Luar Negeri, yaitu Profesionalisme, Integritas, Manfaat, Proaktif, Inovatif, Nilai
Kejuangan (PIMPIN).

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, Diklat SEKDILU Angkatan 43 dirancang dengan


mengacu kepada Standar Kompetensi Diplomat Ahli Pertama sesuai dengan
- Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
Jabatan Aparatur Sipil Negara,
- Peraturan Menteri PAN dan RB No. 4 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional
Diplomat,
- Peraturan Menteri PAN dan RB No. 11 Tahun 2019 tentang Standar Kompetensi
Jabatan Fungsional Diplomat,
- Peraturan Menteri Luar Negeri No. 7 Tahun 2019 tentang Kamus Kompetensi
Teknis Jabatan Fungsional Diplomat, dan
- Peraturan Menteri Luar Negeri no. 9 Tahun 2020 tentang Pelatihan Fungsional
Diplomat.

3. Alasan Kegiatan Dilaksanakan

Penyelenggaraan Diklat SEKDILU merupakan kewajiban yang harus dijalankan Kementerian


Luar Negeri sebagai instansi pembina Jabatan Fungsional Diplomat.

Diklat SEKDILU adalah diklat tingkat dasar untuk mencapai persyaratan kompetensi Jabatan
Fungsional Diplomat jenjang Ahli Pertama.

Para Calon Pejabat Fungsional Diplomat Ahli Pertama perlu mengikuti Diklat SEKDILU sebagai
prasyarat untuk pertama kali diangkat dalam Jabatan Fungsional Diplomat Pertama, dan agar
mereka dapat
- meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam berdiplomasi; dan
- memiliki standar etika yang tinggi (tangguh, profesional,
dan loyal) sesuai dengan nilai-nilai Kementerian Luar Negeri, serta norma dan
aturan yang berlaku di tingkat nasional dan internasional.

B. Kegiatan Yang Dilaksanakan

1. Uraian Kegiatan

Diklat SEKDILU diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ASN


Kemenlu dan memperkenalkan standar etika yang tinggi (tangguh, profesional, dan loyal),
sebelum diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Diplomat Ahli Pertama dengan gelar diplomatik
Atase.

Pada tahun 2022, Diklat SEKDILU akan diselenggarakan satu kali untuk Angkatan 43 dengan
penganggaran peserta sebanyak 218 orang.

2. Batasan Kegiatan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian Diklat SEKDILU mencakup perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan pembelajaran substansi dan Pelatihan Keahlian dan
Keterampilan Diplomasi dan standard etika yang tinggi, serta evaluasi dan pelaporan diklat.
Kegiatan diklat juga mencakup kegiatan simulasi dan praktek kerja lapangan di Perwakilan
Republik Indonesia. Diklat SEKDILU tidak mencakup seleksi penerimaan calon peserta.

Untuk mengantisipasi situasi Pandemi COVID-19, Diklat SEKDILU 43 akan dilaksanakan


secara blended, menggabungkan antara metode pembelajaran secara daring dan tatap muka
dengan menjalankan prosedur kesehatan secara ketat.

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud Kegiatan

Diklat SEKDILU diselenggarakan dengan maksud untuk

- menyiapkan calon Pejabat Fungsional Diplomat Ahli


Pertama dengan standar etika yang tinggi (tangguh, profesional, dan loyal), serta
memiliki kompetensi wawasan pengetahuan, keahlian, dan ketrampilan yang baik
melalui peningkatan berbagai pengetahuan dan ketrampilan berdiplomasi; dan

- meningkatkan kemampuan diplomat Indonesia dalam


memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia di tengah dinamika yang
terjadi pada tingkatan nasional, regional, dan global.

b. Tujuan Kegiatan

Diklat SEKDILU bertujuan untuk:

- membentuk Pegawai Negeri Sipil Kementerian Luar Negeri


yang memenuhi Standar Kompetensi Pejabat Fungsional Diplomat Ahli Pertama,
sebagai prasyarat untuk diangkat pertama kali dalam Jabatan Fungsional
Diplomat dengan gelar Diplomat Atase;

- membangun kompetensi Pejabat Fungsional Diplomat Ahli


Pertama, dengan penekanan pada pembentukan watak dan kepribadian sebagai
diplomat dengan standard etika yang tinggi (tangguh, profesional dan loyal) serta
memiliki kompetensi wawasan pengetahuan, keahlian, dan ketrampilan yang baik
untuk melaksanakan tugas-tugas diplomatik dan kekonsuleran; dan

- menghasilkan Pejabat Fungsional Diplomat Ahli Pertama


yang dapat menunjang visi dan misi Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan
Republik Indonesia.

4. Indikator Keluaran dan Keluaran

a. Indikator Keluaran (Kualitatif)


Tersedianya Pejabat Fungsional Diplomat Ahli Pertama dengan standard etika yang
tinggi (tangguh, profesional dan loyal) dan memiliki kompetensi sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

b. Keluaran (Kuantitatif)
218 (dua ratus delapan belas) orang lulusan Diklat yang memenuhi Standar
Kompetensi Jabatan sebagai Pejabat Fungsional Diplomat Ahli Pertama dengan
gelar diplomatik Atase.

5. Strategi Pencapaian Keluaran

a. Metode Pelaksanaan

Adapun materi pembelajaran SEKDILU disusun dengan


- menggabungkan muatan pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skills), dan perilaku (attitude),
- mengintegrasikan tiga aspek kompetensi yaitu teknis,
manajerial dan sosial-kultural, yang sejalan dengan aturan nasional tentang
standar kompetensi ASN, dan
- menerapkan metode pembelajaran andragogi yang
mengedepankan peran dan partisipasi aktif peserta, menjalankan prinsip saling
asuh diantara peserta, serta mengajarkan hal-hal yang sifatnya aplikatif.

Elemen dari pendekatan androgogi yang diterapkan dalam Diklat SEKDILU


mencakup:
 Peserta diklat dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa;
 Peserta diklat dilibatkan dalam proses belajar mengajar yang interaktif,
sehingga mereka mendapat kesempatan untuk mengembangkan pikiran dan
pengalaman serta menunjukkan kemampuan dalam menganalisa suatu isu.
 Pengalaman peserta merupakan potensi positif untuk sumber kegiatan belajar
mengajar.

Proses pembelajaran yang interaktif diharapkan dapat memicu munculnya


kemampuan untuk menganalisa masalah, yang diwujudkan dengan cara menjaring
dan memetakan informasi/data, menjalankan daya pikir kritis, dan melahirkan
pemikiran baru.

Untuk mengantisipasi situasi Pandemi COVID-19, Diklat SEKDILU 43 akan


dilaksanakan secara blended, menggabungkan antara metode pembelajaran secara
daring dan tatap muka, dan dengan menjalankan prosedur kesehatan secara ketat.

Proses pembelajaran tidak hanya dilakukan dalam bentuk ceramah dan diskusi di
kelas, tetapi juga dalam format simulasi, kunjungan dan praktik kerja lapangan,
pemanfaatan platform e-learning, serta coaching dan mentoring dan menyesuaikan
jenis pembelajaran dan pelatihan yang diterima peserta.

6. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

a. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan metode ceramah atau focus group


discussion (FGD) yang dikombinasikan dengan kesempatan tanya jawab, diskusi
dan simulasi berbagai isu mengenai politik luar negeri dan diplomasi terkait Standar
Kompetensi Jabatan Fungsional Diplomat.

Ceramah atau FG diberikan oleh satu atau beberapa narasumber dan dipandu oleh
seorang moderator.

Audience dari kegiatan ini adalah seluruh peserta SEKDILU.

Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran direncanakan pada bulan Mei hingga


Oktober 2022.
Dalam hal dilaksanakan dengan metode tatap muka, kegiatan dilaksanakan secara
kolektif di ruangan Auditorium atau di ruang kelas masing-masing. Selain itu, para
peserta juga diharapkan dapat melangsungkan pembelajaran dengan memainkan
peran dalam situasi tertentu (simulasi), khususnya dalam praktek pertemuan
bilateral dan multilateral. Peran peserta adalah sebagai ketua, rapporteur dan
sebagai wakil negara tertentu.

Selain kegiatan di kelas, pembelajaran dalam bentuk tatap muka bagi para peserta
juga mencakup kegiatan di luar kelas, antara lain partisipasi pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh unit kerja Kemlu maupun K/L lain seperti talkshow, Upacara
Hari Besar Nasional, peringatan HUT RI dan Kemlu, dan lain sebagainya, serta
kunjungan ke instansi maupun organisasi di luar Kemlu. Pemilihan metode
pembelajaran, daring atau tatap muka, akan disesuai dengan jenis kegiatan dan
pembelajaran.

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran antara lain


berupa:
- Belanja bahan, antara lain pengadaan ATK, sertifikat, konsumsi, penggandaan
dokumen, pencetakan modul, dll.
- Belanja barang non operasional lainnya, antara lain uang harian peserta diklat,
uang komunikasi (untuk pembelajaran daring), pembuatan kaos peserta,
pengadaan paket pelatihan, jas, uang dll.
- Belanja sewa, antara lain pengadaan sewa kendaraan.
- Belanja jasa profesi, antara lain honorarium nara sumber diklat, honorarium
penyusunan modul, honorarium penyusunan bahan ujian, honorarium
pengawas ujian, honorarium pemeriksa ujian, honorarium pemeriksa kertas
kerja perseorangan, honorarium penguji kertas kerja perseorangan.
- Beban perjalanan dinas dalam kota, antara lain biaya transport lokal.

Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas adalah Mei hingga


Oktober 2022. Matriks waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran tersebut adalah
sbb:

Tahapan Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi

b. Pelatihan Keahlian dan Keterampilan Diplomasi

1. Pelatihan Table Manner

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat terampil mempersiapkan


pelaksanaan jamuan makan, memahami etika di meja makan, memahami
urutan pelayanan pada jamuan resepsi, serta terampil mengolah makanan yang
akan dihidangkan pada jamuan makan.

Pelatihan ini direncanakan akan dilakukan di hotel berbintang 4 (empat) atau 5


(lima), dipandu oleh diplomat senior, pelatih bersertifikat, atau Duta Besar.

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran berupa


belanja barang non operasional lainnya berupa paket pelatihan Table Manner.
Waktu pelaksanaan pelatihan table manner adalah di bulan Juli 2022.

2. Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi


manajerial sesuai standard kompetensi Jabatan Fungsional Diplomat Ahli
Pertama.

Pelatihan ini diharapkan dapat membantu peserta mengasah kemampuan


untuk bekerja secara efektif dan efisien serta beradaptasi dan menempatkan
diri secara proper di lingkungan kerja yang baru.

Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan rencananya akan difasilitasi


konsultan manajemen pihak ketiga.

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran antara


lain berupa belanja barang non operasional lainnya berupa paket pelatihan
Manajemen dan Kepemimpinan. Waktu pelaksanaan pelatihan manajemen dan
kepemimpinan adalah di bulan Juli 2021.

3. Pelatihan Public Speaking

Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat memliki keterampilan


berkomunikasi, dengan penekanan pada asepek komunikasi antarbudaya dan
antaragenerasi.

Pelatihan ini diharapkan dapat membantu peserta menjalin hubungan dengan


kolega dan mitra kerja dengan latar belakang sosial budaya yang beragam, dan
meningkatkan kemampuan peserta dalam meluaskan jejaring.

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran antara


lain berupa belanja barang non operasional lainnya lainnya berupa paket
pelatihan public speaking. Waktu pelaksanaan pelatihan public speaking adalah
di bulan Juni 2022.

4. Pelatihan Infografis dan Presentasi yang Efektif

Melalui pelatihan ini, peserta diklat diharapkan dapat memiliki keterampilan


untuk menyusun infografis dan presentasi efektif, khususnya guna menunjang
upaya untuk melakukan diseminasi informasi dan menjalankan diplomasi
publik.

Pelatihan ini diharapkan dapat membantu peserta menyusun bahan diseminasi


informasi dan diplomasi publik yang singkat, tepat sasaran, dan mudah
dipahami.

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran antara


lain berupa belanja barang non operasional lainnya lainnya berupa paket
pelatihan dan belanja jasa profesi berupa honorarium praktisi. Waktu
pelaksanaan pelatihan presentasi dan infografis adalah antara bulan Agustus
hingga September 2022.

5. Pelatihan Tari Tradisional dan Tari Internasional

Melalui pelatihan ini, peserta diklat diharapkan dapat dapat menguasai


keterampilan yang mendukung pelaksanaan tugas diplomasi seperti
penguasaan tari tradisional dan internasional. Selain itu, pelatihan ini juga
dimaksudkan untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta.

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran antara


lain berupa belanja barang non operasional lainnya lainnya berupa paket
pelatihan dan belanja jasa profesi berupa honorarium praktisi. Waktu
pelaksanaan pelatihan tari tradisional dan tari internasional adalah Mei hingga
September 2022.

6. Pelatihan Bahasa Asing

Melalui pelatihan ini, peserta akan dibekali dengan pengantar satu bahasa
asing tambahan sebagai bekal untuk pembelajaran lebih lanjut.

Pelatihan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri


peserta diklat guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai
diplomat.

Rencananya, peserta akan dibagi menjadi 8 (delapan) kelas bahasa asing,


yaitu Bahasa Spanyol, Bahasa Korea, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman,
Bahasa Perancis, Bahasa Rusia, Bahasa Arab, dan Bahasa Mandarin. Untuk
Bahasa Spanyol, Pusdiklat Kemlu telah memiliki MoU dengan Institusi Kerja
Sama Pembangunan Internasional Spanyol Kemlu Spanyol tentang Penugasan
Pengajar Bahasa Spanyol. Adapun 7 bahasa asing lainnya akan
diselenggarakan bekerja sama dengan Lembaga Bahasa Internasional
Universitas Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran antara


lain berupa belanja barang non operasional lainnya berupa paket pelatihan
bahasa asing. Waktu pelaksanaan kelas bahasa asing adalah Mei hingga
Oktober 2022.

7. Pelatihan Dasar Intelijen

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan memahami jenis keterampilan dan


keahlian terkait dunia intelijen, khususnya dalam mengumpulkan informasi dan
mengantisipasi ancaman dari intelijen asing dalam dunia diplomasi, khususnya
pada saat bertugas di Perwakilan RI di luar negeri.

Pelatihan Dasar Intelijen akan diselenggarakan selama 5 (lima) dengan rincian


3 (tiga) hari teori dan 2 (dua) hari praktek lapangan. Materi yang diberikan
merupakan materi dasar-dasar intelijen seperti: komunikasi clandestine,
pengantar intelijen, seni berbicara, pengamatan, penggambaran dan
penjejakan intelijen.

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran antara


lain berupa belanja barang non operasional lainnya berupa paket pelatihan
dasar intelijen. Waktu pelaksanaan adalah Oktober 2022.

8. Praktek Kerja Lapangan ke Perwakilan RI di Luar Negeri

Praktek Kerja Lapangan dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada


peserta untuk mengetahui secara langsung pelaksanaan kegiatan diplomasi di
luar negeri oleh Perwakilan RI.

Praktek kerja lapangan akan difokuskan pada 2 dari 4+1 prioritas Menteri Luar
Negeri pada Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri awal tahun 2020,
yaitu Diplomasi Ekonomi dan Perlindungan WNI.

Peserta diharapkan mendapatkan gambaran yang lebih konkret mengenai


diplomasi ekonomi yang dilaksanakan oleh Perwakilan RI serta mengenal lebih
jauh aspek perlindungan WNI dan citizen services. Kegiatan praktek kerja
lapangan akan difokuskan di beberapa perwakilan RI di luar negeri yang
mempunyai kekhususan penanganan WNI, yaitu di KBRI Kuala Lumpur, KJRI
Johor Bahru, dan KJRI Penang, KJRI Kuching, KJRI Kota Kinabalu, KRI
Tawau.

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran antara


lain berupa beban perjalanan dinas luar negeri dalam bentuk uang harian, tiket
pesawat dan transport Bandara-Jakarta. Waktu pelaksanaan kegiatan praktek
kerja lapangan di Perwakilan RI di luar negeri adalah antara bulan Juli-Agustus
2022.

9. Kertas Kerja Perseorangan dan Kelompok

Penulisan Kertas Kerja dimaksudkan untuk menyampaikan hasil proses


pembelajaran, baik dengan mengumpulkan data dan informasi yang sahih dan
relevan dan merangkai pemikiran dan ide kebijakan tentang suatu isu khusus
dalam suatu analisa yang logis. Penulisan kerja kerja dilakukan dalam kerangka
berpikir ilmiah dan dengan menggunakan tata penulisan yang tertib dan teratur.
Terdapat dua kertas kerja yang perlu disampaikan pada akhir diklat, yaitu
kertas kerja yang dilakukan secara perseorangan dan kelompok.

Selain sebagai bentuk hasil proses pembelajaran, kertas kerja perseorangan


maupun kelompok diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan substantif bagi
unit kerja Kemlu maupun K/L terkait.

Khusus untuk kertas kerja perseorangan, para peserta wajib mengikuti ujian
wawancara kertas kerja di hadapan para panelis untuk mendapatkan nilai.
Panelis ujian kertas kerja adalah para Duta Besar, Eselon II, maupun pakar di
bidangnya.

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran antara


lain berupa belanja bahan dalam bentuk konsumsi, ATK, biaya penggandaan
(photo copy), serta belanja jasa profesi dalam bentuk Honorarium Pemeriksa
dan Penguji kertas kerja perseorangan. Waktu pengumpulan dan ujian kertas
kerja adalah di bulan Oktober 2022.

Matriks waktu pelaksanaan seluruh kegiatan Pelatihan Keahlian dan Keterampilan


Diplomasi tersebut adalah sbb:

Tahapan Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi

c. Monitoring dan Evaluasi

Penyelenggara Diklat senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi terhadap


peserta, tenaga pengajar, Pembina dan kinerja penyelenggara serta
sarana/prasarana diklat. Pada akhir Diklat, dipandang penting untuk melakukan
kegiatan evaluasi untuk melihat tingkat keberhasilan pengelolaan kegiatan diklat,
ketercapaian tujuan diklat, serta agar ke depannya pelaksanaan diklat dapat
dilaksanakan dengan lebih baik.

Kegiatan evaluasi terhadap penyelenggaraan Diklat SEKDILU Angkatan ke-43


rencananya akan diselenggarakan di Bogor. Pelaksanaan kegiatan monitoring dan
evaluasi adalah di bulan Desember 2020.

Matriks waktu kegiatan evaluasi adalah sbb:


Tahapan Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan

Untuk mendukung kegiatan dimaksud diperlukan dukungan anggaran antara lain


berupa beban perjalanan dinas paket meeting luar kota.

C. Tempat Pelaksana Kegiatan

Diklat SEKDILU Angkatan ke-43 dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan


Kementerian Luar Negeri, Jl. Sisingamangaraja No. 73 Jakarta Selatan.

Selain itu juga terdapat beberapa kegiatan pembelajaran di luar kelas seperti kunjungan-
kunjungan ke Kementerian Luar Negeri di Pejambon jakarta Pusat dan instansi lainnya,
serta, Widyakarya ke Surabaya, Semarang, Padang, dan Palembang, serta kegiatan
praktek kerja lapangan di KBRI Kuala Lumpur, KJRI Penang, KJRI Kuching, KJRI Kota
Kinabalu, KJRI Johor Bahru serta KRI Tawau.

D. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan


1. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana Kegiatan Diklat SEKDILU adalah Panitia Pelaksana yang dibentuk sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Tenaga Penyelenggara :
- Pengarah : Kapusdiklat
- Penanggung Jawab : Direktur SEKDILU
- Koordinator : Kabid Penyelenggaraan Diklat SEKDILU
- Penata Program : 1. Kepala Seksi Peningkatan Pengetahuan dan
Keahlian Diplomasi
2. Kepala Seksi Peningkatan Keterampilan
Diplomasi
- Ketua : Kasubag TU UPT SEKDILU
- Sekretaris : Staf Sekretariat
- Anggota : 5 (lima) orang staf UPT

Peserta diklat tidak berasal dari internal Pusdiklat tetapi merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil
Kementerian Luar Negeri yang diproyeksikan akan diangkat sebagai Pejabat Fungsional
Diplomat.

2. Penanggung Jawab Kegiatan


Penanggung jawab kegiatan adalah Direktur SEKDILU Kementerian Luar Negeri.

3. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan Diklat SEKDILU adalah CPNS Kementerian Luar Negeri yang
direkrut untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Diplomat serta unit kerja definitif para peserta
Diklat SEKDILU.

E. Biaya
Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut diatas dibutuhkan biaya sebagaimana
terlampir pada RAB.

Pejabat Penanggung Jawab


Direktur SEKDILU,

Lintang P. Wibawa

Anda mungkin juga menyukai