dengan Zat
Psikologi Abnormal
Istilah
Penggunaan Penyalahgunaan
Ketergantungan
Ketergantungan fisik
Adiksi (addiction) psikologis (psychological
(physical dependence)
dependence)
Adiksi
Penggunaan
rutin
Coba-coba
Gangguan Terkait Zat
Dibagi menjadi dua, yaitu:
Substance use disorders pola gejala dari
penggunaan suatu zat yang terus-menerus
dikonsumsi, meski mengakibatkan masalah sebagai
akibatnya.
Substance-induced disorders termasuk keracunan
(intoxication), withdrawal, dan gangguan mental
akibat zat/pengobatan lainnya, disebabkan oleh efek
zat.
1. Substance Use Disorder
Pola penggunaan zat yang maladaptif, yang
menyebabkan terjadinya gangguan atau stres yang
signifikan secara klinis.
Ciri penting dari substance use disorder (gangguan
penggunaan zat/narkoba) adalah sekelompok gejala
kognitif, perilaku, dan fisiologis yang menunjukkan
bahwa individu terus menggunakan narkoba meskipun
terdapat masalah terkait narkoba yang signifikan.
DSM-5-TR mengakui gangguan terkait zat akibat
penggunaan 10 kelas obat yang berbeda, yaitu: (1)
alkohol, (2) kafein, (3) ganja, (4) halusinogen, (5)
inhalansia, (6) opioid, (7) obat penenang, (8) hipnotik
atau (9) ansiolitik, (10) stimulan (termasuk zat jenis
amfetamin, kokain, dan stimulan lainnya), (11)
tembakau.
1. Substance Use Disorder
Macam zat (Barlow & Durand, 1995
Observasional
Etiologi
Harapan positif
Oral dependent Terkait aktivitas
terkait
penggunaan zat personality budaya
(fiksasi tahap
oral)
Peer
Pendekatan dalam penanganan
Biologis
Detoksifikasi, biasanya dilakukan dengan pemantauan tim
medis, digunakan untuk menghalau simtom putus zat, misal
:
Disulfiram biasa digunakan untuk alkohol (tapi meng-
hasilkan respon yang tidak menyenangkan)
Antidepresan (bupropion, varenicline) biasa digunakan untuk
kokain
Penggati nikotin (Nicorette, stiker trnsdermal) biasa digu-
nakan untuk nikotin (rokok)
Metadon biasa digunkan untuk heroin
Naltrekson biasa digunakan untuk alkohol, opioid, heroin,
amfetamin
Pendekatan dalam penanganan