© Stanford University
DEFINISI
Ketergantungan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya
(NAPZA) adalah keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan
psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang semakin lama
semakin meningkat (toleran) dan apabila pemakaiannya dikurangi atau
dihentikan maka akan menyebabkan gejala putus obat (withdrawl
syndrom). (PPDGJ III, 1993)
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika Golongan I
Narkotika Golongan II
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Psikotropika Golongan I
Psikotropika Golongan II
Psikotropika Golongan IV
3. ZAT ADIKTIF LAIN
Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut
Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
a. Minuman berakohol
Golongan C : kadar etanol 20-45 %, (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput.)
Golongan Depresan
Golongan Stimulan
Golongan Halusinogen
Addiction
Pathophysiology
Penegakan
Diagnosis
Diagnosis menurut PPDGJ III
Jika ditemukan 3 atau lebih dari gejala berikut ini dalam masa 1 tahun sebelumnya
•Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa(kompulsi) untuk menggunakan zat
•Kesulitan dalam mengendalikan perilaku menggunakan zat sejak awal, usaha penghentian atau tingkat
penggunaannya
•Keadaan putus zat secara fisiologis ketika penghentian penggunaan zat atau penguranagn, terbukti orang tersebut
menggunakan zat atau golongan yang sejenis dengan tujuan untuk menghilangkan atau menghindari terjadinya
gejala putus zat
•Adanya bukti toleransi, berupa peningkatan dosis zat psikoaktif yang diperlukan guna memperoleh efek yang sama
yang biasanya diperoleh dengan dosis lebih rendah (contoh yang jelas dapat ditemukan pada individu dengan
ketergantungan alkohol dan opiat yang secara rutin setiap hari menggunakan zat tersebut secukupnya untuk
mengendalikan keinginannya).
•Secara progresif mengabaikan alternatif menikmati kesenangan kerana penggunaan zat psikoaktif yang lain,
meningkatkan jumlah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan atau menggunakan zat atau pulih dari akibatnya
Diagnosis menurut DSM V
•Menggunakan lebih banyak zat dari yang direncanakan, atau menggunakan zat
untuk interval yang lebih lama dari yang diinginkan
•Ketidakmampuan untuk mengurangi meskipun keinginan untuk melakukannya
•Menghabiskan sejumlah besar hari untuk memperoleh, menggunakan, atau
memulihkan dari penggunaan narkoba
•Mengidam atau dorongan kuat untuk digunakan
•Penggunaan berulang menyebabkan atau berkontribusi pada ketidakmampuan
untuk memenuhi kewajiban sosial, atau profesional yang penting
•Penggunaan yang terus-menerus terlepas dari pengetahuan pengguna bahwa hal itu
sering menyebabkan masalah di tempat kerja, sekolah, atau rumah
•Menyerah atau mengurangi kegiatan sosial, profesional, atau rekreasi yang penting
karena penggunaan
•Menggunakan dalam situasi yang berbahaya secara fisik, atau penggunaan yang
menyebabkan kerusakan fisik atau mental
•Penggunaan yang terus-menerus terlepas dari kesadaran pengguna bahwa zat
tersebut menyebabkan atau setidaknya memperburuk masalah fisik atau mental
•Toleransi: perlu menggunakan jumlah zat yang meningkat untuk mendapatkan
efek yang diinginkan
•Penarikan: kelompok karakteristik efek fisik atau gejala yang muncul ketika
jumlah zat dalam tubuh berkurang
Terapi
TERAPI FARMAKOLOGIS
C. Terapi Cognitive-Behavior
D. Terapi Kelompok
E. Terapi Keluarga
Prognosis
TERAPI FISIOLOGI