PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan belajar untuk berhubungan baik dengan orang lain (Suryani, 2017).
pasien, pengobatan dan transfusi, prosedur operasi, dimana semua hal tersebut
2016).
merupakan alat yang ampuh dan keterampilan keperawatan yang penting yang
dapat mempengaruhi hal lain, serta mencapai hasil kesehatan positif serta
pendidikan, masa kerja, pengetahuan, sikap dan jenis kelamin perawat. Dan
dalam menerapkan komunikasi teraupetik pada pasien kurang baik pula yaitu
tujuan dari komunikasi terapeutik, lalu 7 orang lagi mampu memahami apa
maka dari itu saya sebagai penulis ingin sekali meneliti tentang adakah
B. Rumusan Masalah
teraupetik pada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu tahun 2020”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Pringsewu
Pringsewu.
1. Lingkup masalah
2. Lingkup tempat
Pringsewu
3. Objek penelitian
a. Variabel Dependen
b. Variabel Independen
Pengetahuan Perawat
c. Lingkup Waktu
d. Subjek Penelitian
E. Manfaat Penelitian
lebih luas.
b. Bagi Perawat
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan bahan informasi tambahan,
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
pada klien. Dasar dari komunikasi ini adalah adanya saling membutuhkan
psikologis, dan belajar untuk berhubungan baik dengan orang lain. Dalam
hal ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama, dalam
(Suryani, 2017).
dan pasien melalui hubungan perawat dengan pasien saat dilakukan proses
perawatan.
untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
klien.
d. Altruistik
f. Tanggung jawab
Ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami dalam membangun dan
isi dari pemberi dan penerima pesan, khususnya perawat harus mampu
berikut:
a) Mendengarkan
persepsi klien.
b) Menunjukkan Penerimaan
dilanjutkan.
d) Klarifikasi
kata-kata, ide atau pikiran yang tidak jelas yang dikatakan oleh klien.
e) Memfokuskan Pembicaraan
g) Menawarkan Informasi
ketepatan waktu.
i) Memberikan Penghargaan
Penghargaan jangan sampai jadi beban untuk klien, dalam arti jangan
j) Refleksi
1. Ikhlas (Genuiness)
Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien harus bisa diterima
2. Empati (Empathy)
3. Hangat (Warmth)
pertama kali bertemu dengan pasien, hal ini berarti perawat telah
klien
3) Tahap Kerja
klien.
4) Tahap Terminasi
1. Resistans
2. Transferens
3. Kontertransferens
g. Melamunkan klien.
4. Pelanggaran Batas
batasan tersebut.
5. Pemberi Hadiah
B. Konsep Pengetahuan
(Notoatmodjo 2010)
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
dipelajari.
c. Aplikasi (aplication)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesi)
yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
a. Pendidikan
lain maupun dari media masa. Semakin banyak informasi yang masuk
b. Informasi/media massa
Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang
peningkatan pengetahuan.
c. Ekonomi
pengetahuan seseorang.
d. Lingkungan
e. Pengalaman
f. Usia
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
mental.
sebagai berikut :
C. Kerangka Teori
menurut teori lawrence green tahun 1980 dalam (Notoatmodjo 2010) Menurut
sarana kesehatan), dan faktor pendorong yaitu (sikap dan prilaku petugas
kesehatan atau petugas lain). Kerangka teori dapat dilihat pada gambar 2.1
Faktor predisposisi
Pengetahuan Tahap-tahap Komtik :
Sikap Fase Prainteraksi
Kepercayaan Fase Orientasi
Keyakian Fase Kerja
nilai-nilai Fase Terminasi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
22
Faktor Pendukung
Penerapan
Sarana kesehatan Perlakuan
Komunikasi
Pelayanan kesehatan Prilaku
Terapeutik
Faktor Pendorong
Kepala ruangan
Teman sejawat
Petugas kesehatan
lainnya
D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, variabel
perawat, hal ini diambil dari teori konsep dari Laurance Green 1980 dalam
(Notoatmodjo 2010).
E. Hipotesis
2020.
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
data variabel independen dan dipenden hanya satu kali pada satu saat
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk
24
C. Definisi Operasional
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena (Nursalam, 2016). Difinisi Operasional dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Definisi Operasional
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang ada di RSUD Pringsewu
2. Sampel
Rumus :
(P1-P2)2
Keterangan :
n = Besar sampel
2017)
Handayani, 2017)
(0,60 - 0,29)2
(0,60 – 0,29)2
(0,60 - 0,29)2
n : (1,37 + 0,36)2
(0,60 – 0,29)2
n : 2,99
0,09
n : 33,22
3. Kriteria Sampel
1) Kriteria inklusi
b) Perawat pelaksana
S1.
2) Kriteria eklusi
c) Perawat baru
terapeutik.
3. Teknik Sampling
Pringsewu Lampung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dan pengambilan data dilakukan pada bulan April – Mei tahun
2020
F. Etika Penelitian
ada paksaan atau penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut dalam
confidentiality)
Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk
identitas dan segala informasi tentang responden diketahui oleh orang lain.
penelitian (nonmaleficience).
1. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
sebagai bukti dari suatu penelitian. Sehingga instrumen atau alat ukur
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner dan lembar
a. Kuisioner
komunikasi terapeutik pada pasien dan beri tanda checklist jika sesuai
c. Alat ukur
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan pada subjek dan proses
a. Langkah persiapan
Pringsewu Lampung.
digunakan
b. Langkah Pelaksanaan
a. Validitas
Validitas adalah syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat
akurat jika menggunakan alat ukur yang tidak valid (Dharma, 2013).
hitung > r tabel maka Ho ditolak, artinya variabel valid, bila r hitung <
(Notoatmodjo, 2012)
b. Reliabilitas
tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
(Notoatmodjo, 2012).
hasil dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai r hasil adalah nilai
Pengelolaan data merupakan salah satu langkah yang penting. Hal ini
disebabkan karna data yang diperoleh langsung dari peneliti masih mentah,
belum memberikan informasi apa-apa dan belum siap untuk disajikan. Untuk
memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang
1. Editing
konsisten.
2. Coding
huruf menjadi data angka bilangan. Adapun koding untuk melihat variabel
<75%, 1 : pengetahuan baik bila skor nilai 76-100% (Budiman & Riyanto,
3. Entry Data
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
I. Analisa Data
1. Analisa Univariat
∑ƒ
p= x 100
N
Keterangan :
P = presentasi
N = jumlah pernyataan
2. Analisa Bivariat
Penelitian ini menggunakan uji Chi square, karena melihat dari skala ukur
jika p=value ≤ 0,05 maka hasilnya bermakna yang artinya Ho ditolak dan
Ha diterima. Jika value ≥ 0,05 maka hasilnya tidak bermakna yang artinya
katagorik >< katagorik, menggunakan table 2x2, maka untuk nilai p-value
J. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
meliputi :
b. Melakukan pra-survay.
e. Proses bimbingan.
2. Tahap Pelaksanan
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, M., H,. (2017). Manajemen Keperawatan Konsep dan Aplikasi dalam
Refika Aditama.
Nofia, V., R,. (2016). Hubungan Pengetahuan dan Jenis Kelamin Perawat dengan
2, 55-62.
Nursalam. (2016). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan (P. P. Lestari Ed. 4 ed.):
Salemba Medika.
Transyah, C., H,, & Toni, J. (2018). Hubungan Penerapan Komunikasi Terapeutik
Nursalam. (2016). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan (P. P. Lestari Ed. 4 ed.):
Salemba Medika.
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Akademi