Gagne
A. Teori Belajar Gagne
Bagi Gagne, belajar tidak dapat didefinisikan dengan mudah karena belajar
itu bersifat kompleks. Dalam pernyataan tersebut, dinyatakan bahwa hasil belajar
akan mengakibatkan perubahan pada seseorang yang berupa perubahan
kemampuan, perubahan sikap, perubahan minat atau nilai pada seseorang.
Perubahan tersebut bersifat menetap meskipun hanya sementara.
Menurut Gagne, ada tiga elemen belajar, yaitu individu yang belajar, situasi
stimulus, dan responden yang melaksanakan aksi sebagai akibat dari stimulasi.
Selanjutnya, Gagne juga mengemukakan tentang sistematika delapan tipe belajar,
sistematika lima jenis belajar, fase-fase belajar, implikasi dalam pembelajaran, serta
aplikasi dalam pembelajaran.
Hukum, dalil atau rumus adalah rule (aturan). Tipe belajar ini
banyak terdapat dalam semua pelajaran di sekolah, seperti benda memuai
jika dipanaskan, besar sudut dalam segitiga sama dengan 180o. Setiap dalil
atau rumus yang dipelajari harus dipahami artinya.
h. Belajar Pemecahan masalah ( Problem Solving Learning)
e. Sikap (Attitude)
3. Fase-Fase Belajar
Fase-fase belajar ini berlaku bagi semua tipe belajar. Menurut Gagne,
ada 4 buah fase dalam proses belajar, yaitu:
a. Fase penerimaan (Apprehending phase)
Pada fase ini, rangsang diterima oleh seseorang yang belajar. Ini ada
beberapa langkah. Pertama timbulnya perhatian, kemudian penerimaan, dan
terakhir adalah pencatatan (dicatat dalam jiwa tentang apa yang sudah
diterimanya).
Pada tahap ini akan dapat dilihat apakah seseorang telah belajar atau
belum. Orang yang telah belajar akan dapat dibuktikannya dengan
memperlihatkan adanya perubahan pada kemampuan atau sikapnya.
Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang
sehingga dapat digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan
ingatan dan kenangan.
C. Kesimpulan
Teori belajar Gagne pada mulanya terdiri dari delapan sistematika, namun
Gagne menyederhanakannya menjadi lima jenis belajar. Akan tetapi, diantara
keduanya terdapat hubungan, yaitu tipe belajar 1, 2, dan 6 tertampung dalam sikap,
aspek afektif, konatif dan kognitif. Hasil tipe belajar 3 tertampung dalam
keterampilan motorik, melalui terbentuknya rangkaian gerak-gerik. Hasil tipe
belajar 4 tertampung dalam informasi verbal, melalui pemberian cap verbal dan
terbentuknya rangkaian verbal. Hasil tipe belajar 5 dan 6 tertampung dalam
kemahiran intelektual melaui konsep, kaidah, dan prinsip. Hasil tipe belajar 7 dan
8 tretampumg dalam pengaturan kegiatan kognitif.
Dengan demikian jelaslah bahwa kedua sistematika itu tidak berdiri lepas yang
satu dari yang lain, namun“sistematika lima jenis belajar” lebih bermanfaat untuk
diterapkan dalam menganalisis proses balajar mengajar di sekolah karena
dibedakan dengan tegas antara aspek hasil dan aspek proses dalam pembelajaran.