PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya, belajar merupakan proses yang kompleks dan terjadi pada
semua orang serta berlangsung seumur hidup. Kompleksitas belajar tersebut
melahirkan banyak teori-teori yang berkembang dan berusaha untuk menjelaskan
bagaimana proses belajar tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah.
Tiap teori belajar menitikberatkan pada tumpuan yang berbeda-beda, ada yang
lebih mementingkan proses belajar, pada hasil belajar, pada isi atau konten bahan
ajar, ada pula yang mengutamakan kepada pembentukan atau mengkonstruksi
pengetahuan, sikap atau keterampilannya sendiri
Kegiatan pembelajaran tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus
berlandaskan peda teori-terori dan prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa
bertindak secara tepat. Artinya teori-teori belajar ini diharapkan dapat
mengarahkan dalam merancang dan mealksanakan kegiatan pembelajaran.
Walaupun teori belajar tidak dapat diharapkan menentukan langkah demi langkah
dalam kegiatan pembelajaran, namun akan dapat memberikan arah prioritas dalam
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu para pelaku pembelajaran baik guru,
perancang pembelajaran dan para pengembang program pembelajaran yang
profesional harus dapat memilih teori belajar yang tepat untuk digunakan dalam
desain pembelajaran yang akan dikembangkannya.
Teori belajar yang dikemukakan oleh Robert M. Gagne merupakan salah satu
teori belajar yang penting untuk diketahui serta diterapkan dalam belajar. Hal-hal
yang dibicarakan oleh Gagne dalam teorinya adalah mengenai peristiwa belajar,
kemampuan belajar dan tipe belajar.
Dalam mempelajari ilmu pendididkan, sering dikemukakan pertanyaan berupa
mengapa seseorang perlu belajar? untuk menjawab pertanyaan ini, sepertinya kita
sependapat bahwa di dunia ini tak ada makhluk hidup yang ketika baru dilahirkan
dapat melakukan segala sesuatu dengan sendirinya, begitu juga dengan manusia.
Sejak ia bayi, bahkan ketika dewasa pun, ia pasti membutuhkan bantuan orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud teori belajar menurut Gagne?
2. Apa saja fase-fase belajar menurut Gagne?
3. Apa saja implikasi teori Gagne dalam pembelajaran?
4. Apa saja hasil belajar menurut Gagne?
5. Apa saja kejadian-kejadian instruksional menurut Gagne?
C. Tujuan
1. Dapat memahami apa itu teori belajar menurut Gagne
2. Dapat mengetahui fase-fase belajar menurut Gagne
3. Dapat mengetahui teori Gagne dalam pembelajaran
4. Dapat mengetahui hasil belajar menurut Gagne
5. Dapat mengetahui kejadian-kejadian instruksional menurut Gagne
BAB II
PEMBAHASAN
D. Fase-Fase Belajar
Fase-fase ini berlaku bagi semua tipe belajar. Menurut Gagne, ada empat fase
dalam proses belajar, yaitu:
1. Fase Penerimaan (Apprehending Phase)
Pada fase ini, rangsang diterima oleh seseorang yang belajar. Ini ada beberapa
langkah. Pertama timbulnya perhatian, kemudian penerimaan, terakhir adalah
pencatatan (dicatat dalam jiwa tentang apa yang sudah diterimanya).
2. Fase Penguasaan (Acquistion Phase)
Pada tahap ini akan dapat dilihat apakah seseorang telah belajar atau belum.
Orang yang telah belajar akan dapat dibuktikannya dengan memperlihatkan
adanya peruahan pada kemampuan atau sikapnya.
3. Fase Pengendapan (Storage Phase)
Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang sehingga
dapat digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan ingatan dan
kenangan.
4. Fase Pengungkapan Kembali (Retrieval Phase)
Apa yang telah dipelajari, dimiliki, dan disimpan (dalam ingatan) dengan
maksud untuk digunakan (memecahkan masalah) bila diperlukan. Jika kita akan
menggunakan apa yang disimpan, maka kita harus mengeluarkannya dari tempat
penyimpanan tersebut, dan inilah yang disebut dengan pengungkapan kembali.
Fase ini meliputi penyadaran akan apa yang telah dipelajari dan dimiliki, serta
mengungkapkannya dengan kata-kata (verbal) apa yang telah dimiliki tidak
berubah-ubah. Menurut Gagne, fase pertama dan kedua merupakan stimulus,
dimana terjadinya proses belajar, sedangkan pada fase ketiga dan keempat
merupakan hasil belajar.
PEMECAHAN MASALAH
Melibatkan pembentukan
ATURAN
Dan
KONSEP TERDEFINISI
KONSEP KONKRET
DISKRIMINASI
e. Strategi afektif
Teknik ini digunakan para siswa untuk memusatkan dan mempertahankan
perhatian untuk mengendalikan kemarahan dan menggunakan waktu secara
efektif.
f. Informasi verbal
Informasi verbal juga disebut pengetahuan verbal; menurut teori,
pengetahuan verbal ini disimpan sebagai jaringan proposisi-proposisi (Gagne
1985). Nama lain untuk pengetahuan verbal ini ialah pengetahuan deklaratif .
Informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar disekolah dan juga dari
kata-kata yang diucapkan orang, membaca dari radio, televise, dan media
lainnya.
G. Kejadian belajar
Bentuk tolak dari model belajarnya, yaitu model pemrosesan informasi, Gagne
mengemukakan delapan fase dalam satu tindakan belajar (learning act). Fase-fase
Fase motivasi
HARAPAN
Fase pengenalan
Fase perolehan
Fase retensi
PENYIMPANAN MEMORI
PEMANGGILAN
Fase generalisasi
TRANSFER
Fasa penampilan
PEMBERIAN RESPONS
REINFORCEMENT
H. Kejadian Instruksional
Berdasarkan analisisnya tentang kejadian-kejadian belajar, Gagne
menyarankan kejadian-kejadian instruksional. Menurut Gagne, bukan hanya guru
yang dapat memberikan instruksi, namun kejadian-kejadian belajarnya dapat juga
ditetapkan baik pada belajar pennemuan, belajar diluar kelas, maupun belajar dalam
kelas. Akan tetapi kejadian-kejadian instruksi yang dikemukakan Gagne ditujukan
pada guru yang menyajikan suatu pelajaran pada sekelompok siswa. Kejadian-
kejadian instruksi itu adalah:
1. Mengaktifkan motivasi;
2. Memberi tahu tujuan-tujuan belajar;
3. Mengarahkan perhatian;
4. Merangsang ingatan;
5. Menyediakan bimbingan belajar;
6. Meningkatkan retensi;
7. Melancarkan transfer bel;ajar;
8. Mengeluarkan penampilan: memberikan umpan balik.
A. Kesimpulan
1 Gagne berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan
lingkungan, namun yang paling besar pengaruhnya adalah lingkungan individu
seseorang. Bentuk tolak dari model belajarnya, yaitu model pemrosesan
informasi, Gagne mengemukakan delapan fase dalam satu tindakan belajar
(learning act).
2 Fase-fase belajar menurut Gagne :
Fase penerimaan (apprehending phase), fase penguasaan (acquistion phase), fase
pengendapan (storage phase), dan fase pengungkapan kembali (retrieval phase)
3. Implikasi Teori Gagne dalam Pembelajaran
Mengontrol perhatian siswa.
Memberikan informasi kepada siswa mengenai hasil belajar yang diharapkan
guru
Merangsang dan mengingatkan kembali kemampuan-kemampuan siswa.
Penyajian stimulus yang tak bhisa dipisah-pisahkan dari tugas belajar.
Memberikan bimbingan belajar.
Memberikan umpan balik.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk memeriksa hasil belajar yang
telahdicapainya.
Memberikan kesempatan untuk berlangsungnya transfer of learning.
Memberikan kesempatan untuk melakukan praktek dan penggunaan
kemampuan yang baru diberikan.
4. Hasil belajar menurut Gagne :
B. Saran
Teori Gagne ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita. Dimana kita sebagai
guru ataupun siswa harus tahu strategi dan metode belajar yang sesuai dengan siswa
ataupun guru sehingga dapat lebih mudah memahami suatu konsep yang di
sampaikan oleh guru ataupun informasi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Miarso, Yusuf. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Suciati dan Irawan. 2001. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta: PT. PAUUT