BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari ilmu pendididkan, sering dikemukakan pertanyaan berupa mengapa
seseorang perlu belajar? untuk menjawab pertanyaan ini, sepertinya kita sependapat bahwa di
dunia ini tak ada makhluk hidup yang ketika baru dilahirkan dapat melakukan segala sesuatu
dengan sendirinya, begitu juga dengan manusia. Sejak ia bayi, bahkan ketika dewasa pun, ia pasti
membutuhkan bantuan orang lain.
Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa
lainnya, tentu ia akan binasa. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik oleh
manusia. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Selain itu, manusia juga
makhluk berbudaya, sehingga belajar merupakan kebutuhan yang vital sejak manusia dilahirkan.
Manusia selalu memerlukan dan melakukan perbuatan belajar kapan saja dan dimana saja ia
berada.
Banyak ilmuan yang telah menemukan teori belajar. Salah satu teori belajar tersebut adalah
teori belajar dari Robert M. Gagne, yang akan kami bahas dalam maklah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakng tersebut, rumusan masalah yang kami buat adalah:
1. Bagaiman teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne?
2. Bagaimana implikasi dan aplikasi teori Gagne dalam pembelajaran?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne.
2. Untuk mengetahui dan memahami implikasi dan aplikasi reori Gagne dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
1.
1.
1.
Tipe belajar ini menghasilkan suatu kaidah yang terdiri atas penggabungan beberapa konsep.
1.
Tipe belajar pemecahan masalah (Problem solving)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu prinsip yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu
permasalahan.
B. Sistematika Lima Jenis Belajar
Sistematika ini tidak jauh berbeda dengan sistematika delapan tipe belajar, dimana isinya
merupakan bentuk penyederhanaan dari sistematika delapan tipe belajar. Uraian tentang sistematika
lima jenis belajar ini memperhatikan pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Hasil belajar ini
merupakan kemampuan internal yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan
orang tersebut melakukan sesuatu yang dapat memberikan ptrestasi tertentu.
Sistematika ini mencakup semua hasil belajar yang dapat diperoleh, namun tidak menunjukkan
setiap hasil belajar atau kemampuan internal satu-persatu. Akan tetapi memgelompokkan hasil-hasil
belajar yang memiliki ciri-ciri sama dalam satu kategori dan berbeda sifatnya dari kategori lain. Maka
dapat dikatakan, bahwa sistematika Gagne meliputi lima kategori hasil belajar. Kelima kategori hasil
belajar tersebut adalah informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif,
keterampilan motorik, dan sikap.
1.
Informasi verbal (Verbal information)
Merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat diungkapkan dalam bentuk bahasa,
lisan, dan tertulis. Pengetahuan tersebut diperoleh dari sumber yang juga menggunakan bahasa,
lisan maupun tertulis. Informasi verbal meliputi cap verbal dan data/fakta. Cap verbal yaitu kata
yang dimiliki seseorang untuk menunjuk pada obyek-obyek yang dihadapi, misalnya kursi.
Data/fakta adalah kenyataan yang diketahui, misalnya Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta.
1.
Kemahiran intelektual (Intellectual skill)
Yang dimaksud adalah kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri
dalam bentuk suatu representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf, angka,
kata, dan gambar). Kategori kemahiran intelektual terbagi lagi atas empat subkemampuan, yaitu:
a. Diskriminasi jamak, yaitu kemampuan seseorang dalam mendeskripsikan benda yang dilihatnya.
b. Konsep, ialah satuan arti yang mewakili sejumlah obyek yang memiliki ciri-ciri sama. Konsep
dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang harus didefinisikan. Konsep konkret adalah
pengertian yang menunjuk pada obyek-obyek dalam lingkungan fisik. Konsep yang didefinisiskan
adalah konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam
lingkungan hidup fisik.
c. Kaidah, yaitu kemampuan seseorang untuk menggabungkan dua konsep atau lebih sehingga dapat
memahami pengertiannya.
d.
Prinsip. Dalam prinsip telah terjadi kombinasi dari beberapa kaidah, sehingga terbentuk
suatu kaidah yang bertaraf lebih tinggi dan lebih kompleks. Berdasarkan prinsip tersebut, seseorang
mampu memecahkan suatu permasalahan, dan kemudian menerapkan prinsip tersebut pada
permasalahan yang sejenis.
1.
Pengaturan kegiatan kognitif (Cognitive strategy)
Merupakan suatu cara seseorang untuk menangani aktivitas belajar dan berpikirnya sendiri,
sehingga ia menggunakan cara yang sama apabila menemukan kesulitan yang sama.
1.
1.
Sikap (Attitude)
Merupakan kemampuan seseorang yang sangat berperan sekali dalam mengambil tindakan,
apakah baik atau buruk bagi dirinya sendiri.
Jenis hasil
belajar
Kemampuan
intelektual
Deskripsi kemampuan
Contoh
Strategi
kognitif
Informasi
verbal
Menyebut, menceritakan,
atau menggambarkan
informasi yang telah
tersimpan sebelumnya
Menyebutkan kaidah-kaidah
ushul fiqih
Kemampuan
keterampilan
motorik (skill)
Melaksanakan suatu
tindakan dengan tepat dan
cepat
Sikap
C. Fase-Fase Belajar
Fase-fase belajar ini berlaku bagi semua tipe belajar. Menurut Gagne, ada 4 buah fase dalam
proses belajar, yaitu:
1.
2.
3.
4.
2.
3.
Memberikan informasi kepada siswa mengenai hasil belajar yang diharapkan guru.
Merangsang dan mengingatkan kembali kemampuan-kemampuan siswa.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tipe Belajar
Hasil Belajar
Contoh Prestasi
Belajar sinyal(signal
learning)
Belajar stimulus
respon(stimulus
response learning)
Memberikan reaksipada
perangsang (S-R)
Gurumemuji tindakan
siswa Siswa cenderung
mengulang
Belajar merangkai
tingkah laku
(behaviour chaining
learning)
Menghubungkan
gerakan yang satu
dengan yang lain
Belajar asosiasi
verbal( verbal
chaining learning)
Memberikan reaksi
verbal pada
stimulus/perangsang
Nomor teleponmu?
(021) 617812
Belajar
Menyebutkan merek
diskriminasi(discrimi
nation learning)
Belajar
konsep(concept
learning)
Belajar kaidah(rule
learning)
Menghubungkan
beberapa konsep
Belajar memecahkan
masalah(problem
solving)
Mengembangkan
beberapa kaidah
menjadi prinsip
pemecahan masalah
Menemukan cara
memperoleh energi dari
tenaga atom, tanpa
mencemarkan
lingkungan hidup
Dengan demikian, ada beberapa prinsip pembelajaran dari teori gagne, yaitu antara
lain berkaitan dengan:
a.
b.
c.
pengulangan belajar,
d.
e.
f.
Selain itu Gagne juga mementingkan akan adanya penciptaan kondisi beljaar,
termasuk lingkungan belajar, khususnya kondisi yang berbasis media, yaitu meliputi
jenis penyajian yang disampaikan kepada peserta didik dengan penjadwalan,
pengurutan dan pengorganisasian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori belajar Gagne pada mulanya terdiri dari delapan sistematika, namun Gagne
menyederhanakannya menjadi lima jenis belajar. Akan tetapi, diantara keduanya terdapat hubungan,
yaitu tipe belajar 1, 2, dan 6 tertampung dalam sikap, meleui aspek afektif, konatif dan kognitif. Hasil
tipe belajar 3 tertampung dalam keterampilan motorik, melalui terbentuknya rangkaian gerak-gerik.
Hasil tipe belajar 4 tertampung dalam informasi verbal, melalui pemberian cap verbal dam
terbentuknya rangkaian verbal. Hasil tipe belajar 5 dan 6 tertampung dalam kemahiran intelektual
melaui konsep, kaidah, dan prinsip. Hasil tipe belajar 7 dan 8 tretampumg dalam pengaturan
kegiatan kognitif.
Dengan demikian jelaslah bahwa kedua sistematika itu tidak berdiri lepas yang satu dari
yang lain, namunsistematika lima jenis belajar lebih bermanfaat untuk diterapkan dalam
menganalisis proses balajar mengajar di sekolah karena dibedakan dengan tegas antara aspek hasil
dan aspek proses dalam pembelajaran.Memuat
http://saidangsaid.blogspot.co.id/ 26/9/2016
7y6g8jk
https://dedinoviyanto.wordpress.com/my-papers/tentang-pendidikan/teori-belajar-robert-mgagne 03/10/2016