MODUL 11
HAKIKAT DISIPLIN KELAS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Startegi Pembelajaran Di SD
Dosen : Nursidik M,Pd
KELAS : 1.I
Disusun Oleh:
1. Gina Almira ( 856749662)
2. Rima Selviani ( 856746477 )
3. Nopi Prianti ( 856753118 )
4. Dwi Rahma Aulia ( 856750144 )
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang dengan berkah, rahmat, dan karunia-
Nya kami dapat membuat makalah moduk 11 tentang Disiplin Kelas. Materi ini
merupakan salah satu materi yang ada di mata kuliah Startegi Pembelajaran SD.
pemebelajaran Di SD. Karena untuk menjadi guru yang professional kita harus
belajar disiplin dalam semua kegiatan mengajar kita. Sehingga ilmu yang kita
sampaikan ke anak didik kita bermanfaat dan untuk hasilnya itu mencapai tujuan /
kompetensi tercapai
kegiatan belajar ini mengajak kita guru untuk mengkaji materi yang ada dimodul 11.
Dengan menguasi materi kegiatan belajar ini kita akan menjadi lebih yakin dalam
menangani masalah disiplin di kelas. Oleh karena itu setelah menyelesaikan materi
kegiatan belaqjar ini kita dapat menjelaskan apa itu Disiplin, dan bagaimana
Menerapkan disiplin didalam kelas serta bagaimana kita sebagai guru yang
sehingga penulis mengundang saran, kritik, serta masukan dari pembaca sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................
BAB II : PEMBAHASAN
KB. 1 Hakikat Disiplin
A. Pengertian Didiplin ………………………………………….
B. Tujuan Disiplin ……………………………………………….
C. Jenis-jenis Disiplin …………………………………………..
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin ……………….
E. Disiplin Kerja …………………………………………………
F. Manfaat Disiplin ……………………………………………..
G. Disiplin Kelas ………………………………………………..
H. Faktor-faktor yag mempengaruhi disiplin kelas ………….
I. Bentuk-bentuk disiplin kelas ……………………………….
J. Tehnik disiplin kelas ……………………………………….
K. Upaya menegakkan didiplin kelas………………………...
KB 2 : Startegi Penanaman dan Penanganan Disiplin Kelas .................
1) Pandangan terhadapa penanaman dan Penanganan Disiplin Kelas
2) Startegi Penanaman Disiplin Kelas ...................................
3) Startegi Penanganan Disiplin Kelas ..................................
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekolah, kita sering sekali melihat orang tua, guru
mendisiplinkan anak & anak murid mereka. Sebenarnya, mengapa sih kok harus di
disiplin kan? Sepenting apa disiplin tersebut dalam kehidupan manusia ?Disiplin
sendiri adalah 1 hal yang paling tidak disukai anak muda, remaja zaman sekarang.
Keinginan untuk bebas dari anak muda sekarang adalah salah satu alasan. Mereka
merasa disiplin itu tidak keren, disiplin itu mengganggu kehidupan mereka.
Padahal disiplin tidak sesusah itu.Secara keseluruhan, disiplin dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebuah perilaku dimana mengikuti norma kesusilaan, yang
dimana kita bisa bertindak dengan kode etik yang dapat diterima oleh
orang lain.Disiplin tidak jauh jauh dari yang namanya peraturan. Dalam kehidupan
Anak muda zaman sekarang, mereka banyak memberi slogan seperti “Peraturan
dibuat untuk dilanggar.” Jelas ini bukan lah sesuatu hal yang patut dibenarkan.
Tidak disiplin sendiri berkaitan dengan pelanggaran yang di lakukan dan tidak
menaati aturan yang ada.
1. Keselamatan
Ini merupakan salah satu hal penting dalam ke disiplinan. Orang yang tidak
disiplin akan mengancam nyawanya sendiri. Kedisiplinan yang menyangkut tentang
keselamatan sendiri adalah kedisiplinan dalam berkendara. Jika kita merupakan
seorang yang tidak terbiasa untuk disiplin, maka dalam hal satu ini kemungkinan
besar kita juga tidak disiplin, Contoh dari tidak disiplin dalam berkendara; Ketika
lampu merah menyala di sebuah perempatan, pasti karena satu alasan yaitu lampu
hijau sedang menyala di salah satu jalur lainnya. Ketika kita tidak disiplin dengan
menerobos lampu merah, maka nyawa kita sendiri taruhannya, pasti terjadi
sebuah kecelakaan bisa jadi ada korban jiwa.
2. Mudah Mencari Pekerjaan
Ketika kita menjadi seorang yang disiplin, orang lain akan melihat perilaku
kita. Perusahaan akan mencari pekerja tidak hanya pekerjaan yang baik dan
sempurna, mereka mencari pekerja yang disiplin. Dalam setiap perusahaan pasti
memiliki peraturan yang harus di taat’i. Untuk kalian orang yang tidak terbiasa
untuk disiplin, hal ini akan menjadi seakan susah. Tetapi sebaliknya untuk kalian
yang menjadi seorang yang disiplin, maka hal ini akan mudah.1 hal yang perlu
diketahui, perusahaan tidak hanya mencari pekerja yang pintar, namun memiliki
karakter yang baik, salah satunya dalam kedisiplinan.
Salah satu contohnya adalah ketika anda menjadi karyawan dan staff
suatu perusahaan, anda memiliki IQ yang sangat tinggi, namun anda sering
terlambat. Maka, atasan anda akan meragukan anda.Contoh lainnya, ketika ada
peraturan deadline pada pekerjaan anda, karena anda tidak terbiasa untuk
disiplin, maka anda akan mengerjakan pekerjaan anda molor dan tidak sesuai
deadline tersebut. Walaupun hasil pekerjaannya lebih bagus dari pada karyawan
lain, namun hal ini akan menjadi salah satu pertimbangan kepala perusahaan anda
untuk tetap mempekerjakan anda.
3. Kepercayaan
Jika anda menjadi seorang yang tidak disiplin, maka hidup anda tidak akan
berubah. Anda tidak akan menjadi seseorang yang dewasa. Salah satu dari ciri
dewasa adalah bertanggung jawab. Pribadi yang tidak disiplin pasti seseorang
yang tidak bertanggung jawab.Seperti yang dikatakan di awal, disiplin berkaitan
dengan peraturan. Tanggung jawab sendiri juga berkaitan erat dengan peraturan,
jika peraturan tersebut dilanggar, maka ada harga yang harus dibayarkan.Anda
akan tetap menjadi seseorang yang tidak bertanggung jawab, mengapa? Karena
tidak akan ada orang yang mau memberikan kepercayaan kepada orang-orang
yang tidak disiplin. Disiplin pada diri sendiri saja tidak bisa, apalagi dengan hal
lain.
Jika anda adalah seorang yang tidak disiplin, maka anda tidak akan rajin berlatih,
makan makanan yang sehat, olahraga berlari/ Jogging dengan teratur. Maka cita-cita
anda sebagai seorang atlit bulu tangkis tidak akan terealisasikan. Hanya akan menjadi
angan-angan. Kata disiplin sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin
merupakan salah satu kebiasaan yang baik dalam pola hidup masyarakat secara umum.
Tidak hanya itu, bahkan sebagian orang percaya bahwa disiplin dapat menjadi salah satu
kunci sukses keberhasilan seseorang dalam menuntut ilmu dan dalam hal-hal yang lain.
Karena pentingnya hal ini, setiap orang wajib mengetahui segala informasi tentang
disiplin agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
PEMBAHASAN
1. DISIPLIN
a) Tujuan disiplin
adalah mengembangkan pribadi yang dapat mengendalikan diri dengan baik. Saat
sesorang terikat dengan peraturan dan berusaha mematuhinya, hal ini dapat
menghindarkannya dalam berlaku secara semena-mena dan diluar kendali. Hal ini
juga dapat mengurangi resiko gesekan sosial yang mungkin terjadi dalam anggota
masyarakat. Maka dari itu, disiplin juga bertujuan untuk menciptakan masyarakat
b) Jenis-jenis disiplin
disiplin bekerja.
1) Disiplin belajar
pengendali diri yang berada pada diri orang tersebut sehingga belajar akan
mampu disiplin dalam belajar memerlukan suatu perenungan untuk terus bertanya
pada diri mengapa saya harus belajar hingga orang tersebut memperoleh suatu
alasan yang mendalam dan memuat spiritualitas, emosi dan kognitif mengapa
harus belajar.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
menantang bagi kemampuan peserta kursus. Hal ini berarti bahwa tujuan
a) Teladan instruktur
Instruktur harus memberi contoh yang baik, jujur, adil, serta sesuai
peserta kursus pun akan ikut baik. Jika teladan instruktur kurang baik (kurang
berdisiplin), para peserta kursus pun akan kurang disiplin. Instruktur tidak dapat
kedisiplinan yang baik agar para peserta kursuspun mempunyai disiplin yang baik
pula.
b) Balas jasa
kedisiplinan peserta kursus yang baik, lembaga harus memberikan balas jasa yang
sesuai.
c) Keadilan
ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan
sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam
kedisiplinan peserta kursus yang baik. Instruktur yang cakap dalam mengajar
Instruktur harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah
belajar, dan prestasi belajar peserta kursusnya. Hal ini berarti Instruktur harus
selalu ada/hadir di lembaga agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika
kursus. Dengan sangsi hukuman yang semakin berat, peserta kursus akan semakin
seharusnya tidak terlalu ringan atau terlalu berat supaya hukuman itu tetap
f) Ketegasan
dengan sangsi hukuman yang telah ditetapkan. Instruktur yang berani bertindak
tegas menerapkan hukuman bagi peserta kursus yang indisipliner akan disegani
dan diakui kedisiplinannya oleh peserta kursus. Dengan demikian, Instruktur akan
seorang Instruktur kurang tegas atau tidak menghukum peserta kursus yang
Instruktur yang tidak tegas menindak atau menghukum peserta kursus yang
melanggar peraturan, sebaiknya tidak usah membuat peraturan atau tata tertib
baik bersifat vertikal maupun horizontal yang terdiri dari direct single
mewujudkan lingkungan dan suasana belajar yang nyaman. Hal ini akan memotivasi
kedisiplinan yang baik pada lembaga. Jadi, kedisiplinan peserta kursus akan
melaksanakan disiplin.
sebagai pemimpin maka seseorang itu akan selalu melaksanakan disiplin dan
membangkitkan sikap percaya diri dalam diri seseorang agar lebih paham
Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan disiplin belajar peserta kursus
memungkinkan untuk mencapai hasil atau prestasi yang lebih tinggi dari
pada peserta kursus yang tidak mempunyai cara belajar yang efektif.
Untuk belajar secara efektif dan efisien diperlukan kesadaran dan disiplin
tinggi setiap peserta kursus. Belajar secara efektif dan efisien dapat
perlu dimiliki agar dapat belajar secara efektif dan efisien adalah
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh peserta kursus adalah
banyak peserta kursus yang mengeluh kekuragan waktu untuk belajarnya, tetapi
suatu keterampilan yang sangat penting, bahkan The Liang Gie dalam Rahmawati
(2016: 2) yang juga seorang ahli masa studi maupun seluruh kehidupan seorang
individu yang dalam peserta kursus adalah keterampilan mengelola waktu dan
Salah satu prinsip belajar adalah ulangan dan latihan. Sejalan dengan
tes atau ulangan atau ujian yang diberikan Instruktur, tetapi juga termasuk
membuat atau mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku ataupun soal-
Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka, tugas itu dapat berupa tes
atau ulangan dan juga dapat berupa latihan-latihan soal atau pekerjaan rumah.
Mempunyai kebiasaan untuk melatih diri mengerjakan soal-soal latihan serta
mengerjakan pekerjaan rumah dengan disiplin, tidak akan terlalu kesulitan dalam
belajarnya, serta dapat dengan mudah mengerjakan setiap pekerjaan rumah yang
penting untuk diterapkan, karena apabila di suatu lembaga tidak memiliki tata
tertib maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar sesuai
dengan rencana. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa
diharapkan terjadi pada diri peserta kursus” (Arikunto, 1993: 122.). Antara
peraturan dan tata tertib merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
3. Disiplin kerja
Selain disiplin belajar, terdapat disiplin kerja yang juga tidak kalah
masa depan. Tentu saja, disiplin kerja dan disiplin belajar jauh berbeda. Untuk
latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu
mentaati tata tertib; (b) ketaatan pada aturan dan tata tertib. Sedangkan
menurut Smith dalam Panji Anaroga (2001:12), tujuan bekerja adalah untuk
yang tampaknya orang tidak bisa menikmati hidup. Oleh karenanya, kini kerja
oleh kebutuhan ekonomi saja yang dapat dikategorikan sebagai kerja, sedangkan
Suatu organisasi yang baik selalu mempunyai aturan internal dalam rangka
tetap terpeliharanya tata tertib dalam pelaksanaaan tugas sesuai tujuan, peran,
pada kebutuhan ekonomi saja, karena pada kenyataannya faktor disiplin kerja
lain. Peranan individu dalam hal ini pegawai sangat penting karena suatu sistem,
struktur, dan proses tidak akan berjalan dengan baik tanpa peranan individu
norma dalam lingkungan kerja sebagai sistem organisasi pegawai serta metode-
diharapkan.
bukan orangnya. Disiplin juga sebagai proses latihan pada pegawai agar para
pegawai dapat mengembangkan kontrol diri dan agar dapat menjadi lebih efektif
tugas dan pergaulan sehari-hari di masa yang akan datang bukan menghukum
dan taat melaksanakan peraturan kerja yang berupa lisan maupun tulisan dari
sebagai sikap menghormati, menghargai, dan taat pada peraturan yang berlaku
diberikan kepadanya.
akan adanya norma atau aturan organisasi dan mereka pun sadar akan tuntutan
kepatuhan tehadap norma atau aturan tersebut. Norma itu sendiri merupakan
standar atau aturan main yang diikuti oleh banyak orang. Perilaku yang
jauh pegawai tersebut konsekuen dan konsisten mengikuti dan mematuhi atau
dan tangung jawab yang telah dipercayakan bangsa dan Negara kepada pegawai
negeri oleh karena itu sudah menjadi kewajiban setiap pegawai untuk
menegakkan disiplin.
larangan dan sangsi, apabila keharusan tidak dituruti atau larangan dilanggar.
Untuk menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas maka dengan tidak
kedisiplinan itu hanya berdasarkan ketakutan. Disiplin dalam arti sejati adalah
hasil dari interaksi norma-norma yang harus dipatuhi. Norma-norma itu tidak lain
dan tata krama. Hasibuan (2005:120) berpendapat disiplin adalah kesadaran dan
disebut sebagai disiplin yang positif. Hal senada juga dikemukakan oleh Hurlock
(1978: 82), ada dua konsep mengenai disiplin, yaitu disiplin positif dan disiplin
negatif. Disiplin positif sama artinya dengan pendidikan dan bimbingan karena
discipline) yang mengarah dari motivasi diri sendiri, dimana dalam melakukan
sesuatu (mentaati aturan dan norma) harus datang dari kesadaran diri sendiri.
dilakukan secara terpaksa dan dengan cara yang kurang menyenangkan atau
1) Disiplin Preventif
pegawai untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi
standar yang ditetapkan. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola
sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi
pribadi para pegawai organisasi. Akan tetapi agar disiplin pribadi tersebut
semakin kokoh, paling sedikit ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
organisasi.
2) Disiplin Korektif
sesuai dengan pedoman yang berlaku pada organisasi. Pada disiplin korektif,
pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sangsi yang sesuai dengan
Berat atau ringannya suatu sangsi tentunya pada bobot pelanggaran yang telah
yang bersifat pendisiplinan dimulai dari yang paling ringan hingga yang paling
terberat.
sebagai berikut :
organisasi.
4. Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan rapih.
8. Selama kerja tidak pernah absen/tidak masuk kerja dengan alasan yang
5. Manfaat disiplin
1) Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan
2) Menumbuhkan kepedulian
Peserta kursus jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.
Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab,
Peserta kursus jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu
sendiri.
Kadang-kadang kita lupa pada peserta kursus yang berkebutuhan khusus yang
memberikan contoh yang baik dan konseling bilamana ada peserta kursus
yang melanggar.
peserta kursus.
2. DISIPLIN KELAS
Jika kita sudah sepakat bahwa secara umum disiplin berarti ketaatan
terhadap aturan, baik aturan untuk umum maupun kelompok tertentu dan bahkan
aturan yang telah kita buat untuk diri kita sendiri, kini tiba saatnya kita
membahas arti disiplin Kelas, sebagai guru anda tentu tidak asing lagi dengan
istilah bini karena hamper setiap hari berurusan dengan disiplin kelas. Pengertian
disiplin kelas telah banyak diungkapkan oleh para pakar
Turney and Cairns mengkaji ulang definisi disiplin kelas yang berasal dari para
pakar. Dalam kajian tersebut antara lain diungkap definisi yang bervariasi
sebagai berikut :
Selain memiliki strategi belajar siswa yang tepat, siswa juga perlu
memperhatikan metode atau cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
dalam belajarnya. Seperti yang kita ketahui belajar bertujuan untuk mendapat
pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Cara yang demikian itu jika
dilakukan dengan penuh kesadaran dan disiplin tinggi maka akan menjadi suatu
kebiasaan, dan kebiasaan dalam belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pelajar atau siswa
adalah banyak pelajar atau siswa yang mengeluh kekuragan waktu untuk
belajarnya, tetapi mereka sebenarnya kurang memiliki keteraturan dan
disiplin untuk mempergunakan waktu secara efisien. Banyak waktu yang
terbuang-buang disebabkan karna mengobrol omongan-omongan yang
tidak habis-habisnnya. Sikap yang demikian itu harus ditinggalkan oleh
siswa karena yang demikian itu tidak bermanfaat baginya.
2) Pengelompokan waktu.
Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik adalah sebagai berikut
Disiplin banyak bergantung pada pribadi guru. Ada guru yang mempunyai
kewibawaan sehingga disegani oleh siswanya. Ia tidak akan mengalami kesulitan
dalam menciptakan suasana disiplin dalam kelasnya walaupun tanpa menggunakan
tindakan atau hukuman yang ketat. Adapula guru yang tampaknya tidak
mempunyai kepribadian, ia tidak berwibawa sehingga tidak disegani siswanya
sekalipun ia menggunakan hukuman dan tindakan yang keras. Akhirnya hukuman
dan tindakan tidak efektif.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
Guru hendaknya jangan ingin berkuasa dan otoriter, memaksa siswa untuk
patuh terhadap segala sesuatu yang diperintahkan, karena sikap guru yang
otoroter membuat suasan kelas menjadi tegang dan sering diliputi rasa
takut.
Guru harus percaya diri bahwa ia mampu menegakan disiplin bagi dirinya
dan siswanya. Jangan tunjukan kelemahan dan kekurangannya pada siswa
sebab pada dasarnya siswa perlu perlindungan dan rasa aman dari gurunya.
Guru jangan memberikan janji-janji yang tidak mungkin dapat ditepati.
Juga tidak memaksa siswa bebrjanji untuk memperbaiki perilakunya
seketika sebab mengubah perilaku tidak mudah, memerlukan waktu dan
bimbingan.
Guru hendaknya pandai bergaul dengan siswanya, akan tetapi jangan
terlampau bersahabat erat sehingga hilang rasa hormat siswa
terhadapnya. Akibatnya siswa menanggap guru sebagai teman dekat,
sehingga cenderung akan hilang kewibawaanya.
1. Pihak siswa
Peranan siswa dalam menciptakan suasana disiplin dalam kelas tak kalah
pentingnya, karena factor utama adalah siswa sendiri dan siswa merupakan
subyek dalam pembelajaran. Oleh karena itu siswa harus mempunyai rasa
tanggung jawab untuk turut serta mewujudkan disiplin di kelasnya.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh siswa dalam
mewujudkan disipilin dalam kealas, anatara lain:
Siswa hendaknya memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk turut serta
menciptakan suasana disiplin didalam kelas.
Siswa hendaknya memiliki keasadaran untuk mentaati aturan dan tata
tertib sekolah bukan karena rasa takut atau karena merasa terpaksa.
Siswa hendaknya bertindak sebagai pengontrol atau pengawas dirinya
sendiri tanpa harus diawasi oleh orang lain.
Apabila suatu saat melakukan pelanggaran, maka siswa harus berjanji pada
dirinya sndiri untuk tidak mengulanginya.
Pihak siswa
Orang tua hendaknya mengetahui tentang tata tertib sekolah yang harus
dilaksanakan putra putrinya ketika disekolah.
Orang tua hendaknya ikut bertanggung jawab terhadap putra putrinya
dengan cara turut serta mengawasinya.
Orang tua hendaknya turut berbicara dan turut membina putra putrinya
apabila ia melanggar tata tertib atau aturan sekolah.
A. KESIMPULAN
Disiplin kelas adalah rasa tanggung jawab dari pihak siswa berdasarkan
kematangan rasa sosial untuk mematuhi segala aturan dan tata tertib di sekolah
sehingga dapat belajar dengan baik dan sebagai upaya untuk mengatur perilaku
keteladanan guru, teknik bimbingan guru dan teknik pengawasan bersama. Dalam
upaya menegakan disiplin kelas, akan lebih mudah jika kita meminta dukungan
dari pihak-pihak terkait yaitu, pihak guru, pihak siswa dan orang tua.
Disiplin kelas lebih cenderung agar siswa dapat membina disiplin diri (self
discipline). Self discipline biasanya terdapat pada kelas yang gurunya bersikap
demokratis bukan pada kelas yang memiliki sikap guru yang otokratis.
DAFTAR PUSTAKA