Anda di halaman 1dari 15

TEORI BELAJAR ROBERT M.

GAGNE DAN IMPLIKASINYA


PADA PENTINGNYA PUSAT SUMBER BELAJAR
Oleh: Bambang Warsita *

Abstrak

Teori belajar model nine instructional events Robert. M. Gagne ini membantu para guru, para
perancang pembelajaran dan para pengembang program pembelajaran untuk memahami proses
belajar yang terjadi di dalam diri peserta didik sehingga dapat mempengaruhi, memperlancar
atau menghambat proses belajar peserta didik. Selain itu, model ini membantu kita untuk
melakukan intervensi dengan mengembangkan Pusat Sumber Belajar (PSB), sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran melalui pengembangan sistem
instruksional. Dalam melaksanakan fungsi pengembangan sistem instruksional (instructional
development), PSB menyediakan sumber-sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru
dan peserta didik.

Kata kunci: belajar, teori belajar, pembelajaran, sumber belajar dan Pusat Sumber Belajar (PSB).

A. LATAR BELAKANG
Belajar merupan kegiatan orang sehari-hari. belajar dan mempengaruhi bentuk sumber
Bahkan kemampuan orang untuk belajar ini belajar yang digunakan dalam kegiatan
merupakan salah satu ciri penting yang pembelajaran.
membedakan manusia dengan makhluk yang
lain. Dengan demikian kemampuan belajar Setiap teori belajar memiliki titik fokus yang
yang dimiliki manusia ini merupakan bekal menjadi pusat perhatian. Misalnya ada yang
yang sangat penting. Berdasarkan lebih mementingkan pada proses belajar, ada
kemampuan itu umat manusia telah yang mementingkan pada hasil belajar, ada
berkembang selama berabad-abad yang lalu yang menekankan pada isi atau apa yang
dan tetap terbuka kesempatan luas baginya dilelajari, ada yang lebih mementingkan
untuk memperkaya diri dan mencapai taraf sistem informasi yang diolah dalam proses
kebudayaan yang lebih tinggi (Winkel, 2005). pembelajaran, dan ada yang menekankan
pada pembentukan atau mengkonstruksi
Belajar adalah suatu proses yang kompleks (membangun) pengetahuan, sikap atau
dan terjadi pada semua orang serta keterampilannya sendiri.
berlangsung seumur hidup. Karena
kompleksnya masalah belajar, banyak sekali Mengingat kegiatan pembelajaran tidak dapat
teori yang berusaha menjelaskan bagaimana dilakukan sembarangan, tetapi harus
proses belajar itu terjadi. Setiap teori memiliki berlandaskan pada teori-teori dan prinsip-
konsep atau prinsip-prinsip sendiri tentang prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak

*) Drs. Bambang Warsita adalah staf Pusat Teknologi Informasi dan komunikasi Pendidikan (PUSTEKKOM)-Departemen
Pendidikan Nasional.

123
123
123
64 123
123 Vol. XII No. 1 Juni 2008
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
secara tepat. Artinya teori-teori dan prinsip- Gagne dengan pentingnya Pusat Sumber
prinsip belajar ini diharapkan dapat Belajar (PSB)?
membimbing dan mengarahkan dalam
merancang dan melaksanakan kegiatan B. TEORI BELAJAR ROBERT M.
pembelajaran. Walaupun teori belajar tidak GAGNE
dapat diharapkan menentukan langkah demi Robert. M. Gagne dalam bukunya: The
langkah dalam kegiatan pembelajaran, Conditioning of Learning mengemukakan
namun akan dapat memberi arah prioritas bahwa: Learning is a change in human
dalam kegiatan pembelajaran (Dimyati & disposition or capacity, wich persists over a
Mudjiono, 2002:41-42). Oleh karena itu, para period time, and wich is not simply ascribable
guru, para perancang pembelajaran dan para to process of growth. Belajar adalah
pengembang program pembelajaran yang perubahan yang terjadi dalam kemampuan
profesional perlu memilih teori belajar yang manusia setelah belajar secara terus
tepat untuk diterapkan dalam desain menerus, bukan hanya disebabkan oleh
instruksional yang akan dikembangkan proses pertumbuhan saja. Gagne
(instructional development and design). berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh
faktor dari luar diri dan faktor dalam diri dan
Salah satu teori dan prinsip belajar yang keduanya saling berinteraksi.
penting untuk diterapkan atau diaplikasikan
dalam kegiatan pembelajaran adalah teori Gagne (1972) mendefinisikan belajar adalah
Robert M. Gagne, yang sering dikenal dengan mekanisme di mana seseorang menjadi
9 peristiwa pembelajaran atau model nine anggota masyarakat yang berfungsi secara
instructional events Gagne. Pusat Sumber kompleks. Kompetensi itu meliputi, skill,
Belajar (PSB) dalam melaksanakan pengetahuan, attitude (perilaku), dan nilai-
fungsinya, yaitu pengembangan sistem nilai yang diperlukan oleh manusia, sehingga
instruksional (instructional development), belajar adalah hasil dalam berbagai macam
PSB menyediakan sumber-sumber belajar tingkah laku yang selanjutnya disebut
(learning resources) yang dapat dan harus kapasitas. Kemampuan-kemampuan tersebut
dimanfaatkan oleh instruktur/pendidik dan diperoleh peserta didik dari: (1) stimulus dan
peserta didik. Bahan-bahan instruksional itu lingkungan, dan (2) proses kognitif.
meliputi bahan belajar cetak dan non cetak,
serta sumber manusiawi dalam membentuk Menurut Gagne (1977), belajar merupakan
pengembangan sistem instruksional untuk seperangkat proses yang bersifat internal
meningkatkan efektivitas dan efisiensi bagi setiap individu sebagai hasil transformasi
kegiatan pembelajaran. rangsangan yang berasal dari peristiwa
eksternal di lingkungan individu yang
Pentingnya sumber belajar dalam kegiatan bersangkutan (kondisi). Agar kondisi
pembelajaran tak bisa dipungkiri lagi. Akan eksternal itu lebih bermakna sebaiknya
tetapi, sumber-sumber belajar yang ada di diorganisasikan dalam urutan peristiwa
satuan pendidikan selama ini, umumnya pembelajaran (metode atau perlakuan).
belum dimanfaatkan dan dikelola secara Selain itu, dalam usaha mengatur kondisi
maksimal untuk tujuan pembelajaran. eksternal diperlukan berbagai rangsangan
Padahal, berbagai sumber belajar tersebut yang dapat diterima oleh panca indera, yang
hanya akan berdaya guna jika sudah dikelola dikenal dengan nama media dan sumber
dan difungsikan secara maksimal dan belajar (Miarso, 2004:245).
terorganisir. Oleh karena itu, sudah saatnya
setiap satuan pendidikan berupaya untuk Pembelajaran menurut Gagne hendaknya
mengoptimalkan pengelolaan berbagai mampu menimbulkan peristiwa belajar dan
sumber belajar secara sistematis dan proses kognitif. Peristiwa pembelajaran
melembaga dalam bentuk Pusat Sumber (instructional events) adalah peristiwa dengan
Belajar (PSB) atau Learning Resources urutan sebagai berikut: (1) menimbulkan
Centre (LRC). Permasalahannya adalah minat dan memusatkan perhatian agar
bagaimana prinsip-prinsip belajar yang ditarik peserta didik siap menerima pelajaran, (2)
berdasarkan teori belajar Robert M. Gagne?.
Bagaimana implikasi teori belajar Robert M.
1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 65
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
menyampaikan tujuan pembelajaran agar memperkuat retensi dan transfer belajar
peserta didik tahu apa yang diharapkan dalam (Miarso, 2004:245-246).
belajar itu, (3) mengingat kembali konsep/
prinsip yang telah dipelajari sebelumnya yang Teori Robert M. Gagne, yang disebut dengan
merupakan prasyarat, (4) menyampaikan sembilan peristiwa pembelajaran (model nine
materi pembelajaran, (5) memberikan instructional events Gagne) adalah peristiwa
bimbingan atau pedoman untuk belajar, (6) yang dirancang oleh pendidik (eksternal)
membangkitkan timbulnya unjuk kerja untuk membantu proses belajar dalam diri
(merespon) peserta didik, (7) memberikan peserta didik (internal). Bentuk seutuhnya dari
umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan setiap peristiwa tidak harus ditetapkan untuk
tugas (penguatan), (8) mengukur/ semua mata pelajaran. Guru perlu
mengevaluasi hasil belajar, dan (9) mengembangkan sendiri sesuai dengan

Tabel 1. Bagan sembilan peristiwa pembelajaran (Suciati & Irawan, 2001:62-65)

No. Peristiwa Pembelajaran Penjelasan

1. Menimbulkan minat dan Peserta didik tidak selalu siap dan terfokus perhatiannya pada awal
memusatkan pembelajaran. Guru perlu menimbulkan minat dan perhatian peserta didik
perhatian peserta didik melalui penyampaian sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi atau kompleks.

2. Menyampaikan tujuan Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak menebak-nebak apa yang
pembelajaran diharapkan dari dirinya oleh guru. Mereka perlu mengetahui unjuk kerja apa
yang akan digunakan sebagai indikator penguasaan pengetahuan/-
keterampilan.

3. Mengingat kembali konsep/prinsip Banyak pengetahuan baru yang merupakan kombinasi dari konsep, prinsip
yang telah dipelajari yang atau informasi yang sebelumnya telah dipelajari, untuk memudahkan
merupakan prasyarat mempelajari materi baru.

4. Menyampaikan materi Dalam menjelaskan materi pembelajaran, menggunakan contoh, penekanan


pembelajaran untuk menunjukkan perbedaan atau bagian yang penting, baik secara verbal
maupun menggunakan feature tertentu (warna, huruf miring, garis bawahi,
dsb).

5. Memberikan bimbingan atau Bimbingan diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan yang membimbing


pedoman untuk belajar proses/alur pikir peserta didik. Perlu diperhatikan agar bimbingan tidak
diberikan secara berlebihan.

6. Memperoleh unjuk kerja Peserta didik diminta untuk menun-jukkan apa yang telah dipelajari, baik
(merespon) peserta didik untuk meyakinkan guru maupun dirinya sendiri.

7. Memberikan umpan balik tentang Umpan balik perlu diberikan untuk membantu peserta didik mengetahui
kebenaran pelaksanaan tugas tentang sejauh mana kebenaran atau unjuk kerja yang dihasilkannya.
(pengu-atan)

8. Mengukur/mengevaluasi hasil Pengukuran hasil belajar dapat dilakukan melalui tes maupun tugas
belajar. (misalnya kerja laboratorium). Perlu dipertimbangkan validitas dan reliabilitas
tes yang diberikan dan hasil observasi guru.

9. Memperkuat retensi dan transfer Retensi dapat ditingkatkan melalui latihan berkali-kali menggunakan prinsip
belajar yang dipelajari dalam konteks yang berbeda. Kondisi/situasi pada saat
transfer belajar diharapkan terjadi, harus berbeda. Memecahkan masalah
dalam suasana di kelas akan sangat berbeda dengan suasana riil yang
mengandung resiko.

123
123
123
66 123
123 Vol. XII No. 1 Juni 2008
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
kompetensi dasar untuk dapat membantu keterampilan intelektual atau kemampuan
proses belajar peserta didik (Suciati & Irawan, seseorang untuk berinteraksi dengan
2001:62). Sedangkan urutannya tidak harus lingkungannya melalui penggunaan lambang.
seperti dalam tabel di bawah ini, demikian Keterampilan itu meliputi: (a) asosiasi dan
pula tidak semua peristiwa harus digunakan mata rantai (menghubungkan suatu lambang
dalam satu kegiatan pembelajaran. dengan suatu fakta atau kejadian, (b)
diskriminasi (membedakan suatu lambang
Menurut Gagne, belajar memberi kontribusi dengan lambang lain), (c) konsep
terhadap adaptasi yang diperlukan untuk (mendefinisikan suatu pengertian atau
mengembangkan proses yang logis, prosedur), (d) kaidah (mengkombinasikan
sehingga perkembangan tingkah laku beberapa konsep dengan suatu cara), (e)
(behavior) adalah hasil dari efek belajar yang kaidah lebih tinggi (menggunakan berbagai
kumulatif (Gagne, 1968). Lebih lanjut ia kaidah dalam memecahkan masalah; (2)
menjelaskan bahwa belajar itu bukan proses strategi/siasat kognitif yaitu keterampilan
tunggal. Belajar menurut Gagne tidak dapat peserta didik untuk mengatur proses internal
didefinisikan dengan mudah karena belajar perhatian, belajar, ingatan, dan pikiran; (3)
bersifat kompleks. informasi verbal yaitu kemampuan untuk
mengenal dan menyimpan nama atau istilah,
Gagne (1985) mengkaji masalah belajar yang fakta, dan serangkaian fakta yang merupakan
kompleks dan menyimpulkan bahwa kumpulan pengetahuan; (4) keterampilan
informasi dasar atau keterampilan sederhana motorik yaitu keterampilan
yang dipelajari mempengaruhi terjadinya mengorganisasikan gerakan sehingga
belajar yang lebih rumit. Menurut Gagne ada terbentuk keutuhan gerakan yang mulus,
lima kategori kemampuan belajar, yaitu: (1) teratur, dan tepat waktu; dan (5) sikap yaitu

Tabel 2. Bagan lima kategori kemampuan belajar

Jenis hasil
No. Deskripsi Contoh
belajar
kemampuan

1. Kemampuan Merancang dan mengkode program


Menerapkan konsep dan peraturan
intelektual komputer yang bisa memenuhi
untuk mengatasi masalah dan ide-
keinginan
ide untuk menghasilkan produk.

Mengelola pikiran dan proses


2. Strategi kognitif Secara selektif me-milih menggunakan
belajar seseorang
tiga strategi yang berbeda untuk men-
diagnosa kerusakan mesin.

Menyebutkan tiga alasan prosedur


Menyebutkan, menceritakan, atau
3. Informasi verbal keselamatan perusahaan.
meng-gambarkan informasi yang
telah tersimpan sebelumnya.

Menembak benda kecil bergerak


Melaksanakan suatu tindakan
4. Kemampuan dengan senapan secara tepat dan
dengan tepat dan cepat.
keterampilan konsisten.
motorik (skill)
Memilih dan meres-pon semua surat
Menentukan tindakan pribadi
5. Sikap yang masuk dalam waktu 24 jam.

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 67
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
keadaan dalam diri peserta didik yang Analisanya dimulai dari identifikasi konsep
mempengaruhi (bertindak sebagai moderator hirarki belajar (learning hierarchies) yaitu urut-
atas) pilihan untuk bertindak. Sikap ini meliputi urutan kemampuan yang harus dikuasai oleh
komponen afektif (emosional), aspek kognitif, peserta didik agar dapat mempelajari hal-hal
dan unjuk perbuatan (Miarso, 2004:551). yang lebih sulit atau lebih kompleks.
Untuk lebih jelasnya, kelima kemampuan
belajar ini disajikan dalam tabel berikut! Misalnya satu standar kompetensi diajarkan
mandahului standar kompetensi lainnya.
Selanjutnya, Gagne mengatakan bahwa Pada dasarnya, pengetahuan yang lebih
untuk dapat memperoleh dan menguasai sederhana harus dikuasai peserta didik
kelima kategori kapabilitas tersebut dengan terlebih dahulu dengan baik agar ia dapat
sebaik-baiknya ada sejumlah kondisi yang dengan mudah mempelajari pengetahuan
perlu diperhatikan oleh para pendidik. Ada yang lebih rumit (komplek). Pertanyaan yang
kondisi belajar internal, yang timbul dari sering muncul adalah mengapa suatu standar
memori peserta didik sebagai hasil dari kompetensi harus diajarkan mendahului
belajar sebelumnya, dan ada sejumlah standar kompetensi lainnya? Atas dasar apa
kondisi eksternal ditinjau dari peserta didik. penentuan itu? Apakah hanya didasarkan
Kondisi eksternal ini bila diatur dan dikelola pada kata hati para guru dan pakar saja?
dengan baik merupakan usaha untuk Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Gagne
membelajarkan. Misalnya pemanfaatan atau memberikan alasan pemecahan dan
penggunaan berbagai media dan sumber pengurutan materi pembelajaran dengan
belajar. selalu menanyakan pertanyaan ini:
“Pengetahuan apa yang lebih dahulu harus
Gagne mengelompokan jenis media dikuasai peserta didik agar ia berhasil”.
pembelajaran menjadi tujuh macam, yaitu
benda untuk didemonstrasikan, komunikasi Implikasi konsep hirarki belajar dalam
lisan, media cetak, gambar diam, gambar pembelajaran adalah perlunya melakukan
gerak, film bersuara, dan mesin belajar. analisis instruksional yaitu proses
Ketujuh kelompok media ini dikaitkan dengan menjabarkan perilaku umum mendasi
kemampuan memenuhi fungsi menurut perilaku khusus yang tersusun secara logis
tingkat hirarki belajar yang dikembangkannya dan sistematis. Dari susunan ini akan
(Sadiman, dkk, 1986: 23). kelihatan kedudukan atau susunan perilaku
khusus mana yang dilakukan lebih dahulu
Berdasarkan kondisi internal dan eksternal ini, dari perilaku yang lain karena kedudukannya
Gagne menjelaskan bagaimana proses sebagai perilaku prasyarat, perilaku yang
belajar itu terjadi. Model proses belajar yang menurut urutan gerak fisik berlangsung lebih
dikembangkan Gagne didasarkan pada teori dahulu, perilaku yang menurut proses
pemrosesan informasi, yaitu sebagai berikut: psikologis muncul lebih dahulu atau secara
1. Rangsangan yang diterima panca indra kronologis terjadi lebih awal. Dengan
akan disalurkan ke pusat syaraf dan melakukan analisis instruksional akan
diproses sebagai informasi. tergambar susunan perilaku khusus dari yang
2. Informasi dipilih secara selektif, ada yang paling awal atau sederhana sampai dengan
dibuang, ada yang disimpan dalam yang paling akhir atau komplek (Suparman,
memori jangka pendek, dan ada yang 2004:99).
disimpan dalam memori jangka panjang.
3. Memori-memori ini tercampur dengan Misalnya dalam belajar Matematika, Gagne
memori yang telah ada sebelumnya, dan mengemukakan delapan tipe belajar yang
dapat diungkap kembali setelah dilakukan dilakukan secara prosedural atau hirarkis.
pengolahan. Kedelapan tipe belajar tersebut, yaitu: (1)
belajar sinyal (signal learning), (2) belajar
Hasil penelitian Gagne tentang faktor-faktor stimulus respon (stimulus response learning),
yang kompleks pada proses belajar manusia (3) belajar merangkai tingkah laku (behavior
menemukan teori pembelajaran yang efektif. chaining learning), (4) belajar asosiasi verbal

123
123
123
68 123
123 Vol. XII No. 1 Juni 2008
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
(verval chaining learning), (5) belajar
diskriminasi (discrimination learning), (6) Kedelapan tipe belajar ini disusun
belajar konsep (concept learning), (7) belajar berdasarkan pada hasil belajar yang
aturan atau kaídah (rule learning), dan (8) diperoleh, dan bukan proses belajar yang
belajar memecahkan masalah (problem dilalui peserta didik untuk sampai pada hasil
solving learning). Hirarki belajar empat tipe itu. Selain itu, Gagne mencoba untuk
pertama disebut sebagai tipe belajar menempatkan kedelapan tipe belajar itu
sederhana (simple type of learning), dalam suatu urutan hirarkis, yaitu tipe belajar
sedangkan empat tipe terakhir disebut tipe yang satu menjadi dasar atau landasan tipe
belajar hipotetik deduktif (deductive belajar berikutnya. Artinya tipe belajar yang
hypothetic learning) (Hamzah B. Uno, satu harus dikuasai terlebih dahulu, sebelum
2007:131). peserta didik mampu menguasai tipe belajar
berikutnya. Dengan demikian peserta didik

Tabel 3. Bagan delatan tipe belajar (Winkel, 2005:102-103).

No. Tipe belajar Hasil belajar Contoh prestasi

1 Belajar sinyal Memberikan reaksi pada Guru sejarah yang galak ditakuti
(signal learning) perangsang (S-R) siswa- siswa tidak senang pada
sejarah.

2. Belajar stimulus respon Memberikan reaksi pada Guru memuji tindakan siswa –
(stimulus response learning) perangsang (S- R) cenderung siswa mengulang.

3 Belajar merangkai tingkah Menghubungkan gerakan yang satu Membuka pintu mobil-duduk-kontrol
laku (behavior chaining dengan yang lain persenelling-menghi-dupkan mesin-
learning) mene-kan kopling-pasang
perseneling1-meng-injak gas

4 Belajar asosiasi verbal Memberikan reaksi verbal pada Nomor teleponmu? -(021) 617812
(verbal chaining learning) stimulus-/perangsang.

5 Belajar diskriminasi Memberikan reaksi yang berbeda Menyebutkan merek mobil-mobil


discrimination learning) pada stimulus-stimulus yang yang lewat di jalan
mempunyai kesamaan.

6. Belajar konsep (concept Menempatkan obyek-obyek dalam Manusia, ikan paus, kera, anjing
learning) kelompok tertentu adalah mahkluk menyusui.

7. Belajar kaídah Menghubungkan beberapa konsep. Benda yang bulat berguling pada alas
(rule learning) yang miring.

8. Belajar memecahkan Mengembangkan beberapa kaídah Menemukan cara memperoleh energi


masalah (problem solving) menjadi prinsip pemecahan dari tenaga atom, tanpa mencemarkan
masalah. lingkungan hidup.

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 69
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
dalam kategori umum, tanpa
yang tidak menguasai tipe belajar yang
memperhatikan hasil belajar yang
mendahului, akan mengalami kesulitan dalam
diharapkan. Namun tiap-tiap hasil belajar
menguasai tepe belajar yang lebih atas.
memerlukan adanya peristiwa-peristiwa
khusus untuk dapat terbentuk (Gagne,
Selanjutnya, Gagne menambahkan empat
1985).
tipe belajar pertama (no. 1 s.d 4) kurang
relevan untuk belajar di sekolah, sedangkan
Dari uraian di atas tampak bahwa teori
empat tipe kedua (no. 5 s.d 8) lebih
pembelajaran merupakan suatu kumpulan
menonjolkan pada belajar bidang kognitif
prinsip yang terintegrasi dan memberikan
yang memang diutamakan di sekolah
preskripsi (petunjuk) untuk mengatur kondisi
(Winkel, 2005:100-101). Untuk lebih jelasnya,
agar peserta didik mudah belajar dalam
kedelapan tipe belajar ini disajikan dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Prinsip-
tabel berikut!.
prinsip pembelajaran dapat diterapkan dalam
pembelajaran tatap muka di kelas maupun
Dengan demikian, ada beberapa prinsip
pembelajaran terbuka/jarak jauh,
pembelajaran dari teori Gagne, yaitu antara
pembelajaran terprogram, dan lain lain. Teori
lain berkaitan dengan: (a) perhatian dan
pembelajaran juga memberi arahan dalam
motivasi belajar peserta didik, (b) keaktifan
memilih metode pembelajaran yang paling
belajar dan keterlibatan langsung/
tepat untuk suatu pembelajaran tertentu.
pengalaman dalam belajar, (c) pengulangan
belajar, (d) tantangan semangat belajar, (e)
pemberian balikan dan penguatan belajar,
serta (f) adanya perbedaan individual dalam C. IMPLIKASI TEORI BELAJAR
perilaku belajar. Selain itu, yang terpenting ROBERT M. GAGNE PADA
menurut Gagne adalah penciptaan kondisi PENGEMBANGAN PSB
belajar, termasuk lingkungan belajar, Kesempatan untuk belajar harus dapat
khususnya kondisi yang berbasis media, yaitu dinikmati oleh setiap anggota masyarakat,
meliputi jenis penyajian yang disampaikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
kepada peserta didik dengan penjadwalan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
pengurutan dan pengorganisasiannya kebutuhan dan tuntutan zaman. Oleh karena
(Gagne, 1990:3). Semua ini akan itu layanan pendidikan harus dapat
berpengaruh atau berimplikasi pada menjangkau seluas mungkin seluruh lapisan
pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB) masyarakat. Masyarakat seharusnya dapat
atau Learning Resource Center (LRC). belajar secara mudah kapan saja, di mana
saja, dari siapa saja, dan mengenai apa saja.
Selain itu, teori pembelajaran Gagne
menekankan pada prosedur pembelajaran Belajar tidak hanya dilakukan oleh dan untuk
yang telah terbukti berhasil meningkatkan individu, melainkan oleh dan untuk kelompok,
kualitas pembelajaran yaitu: bahkan oleh organisasi secara keseluruhan.
a. Belajar merupakan suatu kumpulan Belajar itu ada di mana saja, kapan saja dan
proses yang bersifat individu, yang pada siapa saja, mengenai apa saja, dengan
merubah stimuli yang datang dari cara dan sumber apa saja yang sesuai
lingkungan seseorang ke dalam sejumlah dengan kondisi dan keperluan atau
informasi yang selanjutnya dapat kebutuhan (Miarso, 2004:193-194).
menyebabkan adanya hasil belajar dalam
bentuk ingatan jangka panjang. Hasil- Konsep belajar sebagai suatu upaya atau
hasil belajar ini memberikan kemampuan proses perubahan tingkah laku seseorang
melakukan berbagai penampilan; sebagai akibat interaksi individu yang
bersangkutan dengan berbagai sumber
b. Kemampuan yang merupakan hasil
belajar yang ada di sekitarnya. Salah satu
belajar ini dapat dikategorikan bersifat
tanda seseorang telah belajar adalah adanya
praktis dan teoritis. perubahan tingkah laku dalam dirinya.
c. Peristiwa-peristiwa di dalam Perubahan tingkah laku tersebut meliputi
pembelajaran yang mempengaruhi perubahan pengetahuan (kognitif),
proses belajar dapat dikelompokkan ke

123
123
123
70 123
123 Vol. XII No. 1 Juni 2008
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
keterampilan (psikomotor), dan nilai sikap demikian, inti dari pembelajaran adalah
(afektif). Dengan demikian, belajar adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik
proses orang memperoleh berbagai agar terjadi proses belajar pada diri peserta
kecakapan, keterampilan, dan sikap (Gredler, didik. Kegiatan pembelajaran tidak akan
1994:1). Proses belajar pada hakekatnya berarti jika tidak menghasilkan kegiatan
terjadi dalam diri individu yang bersangkutan, belajar pada para peserta didiknya.
walaupun prosesnya berlangsung dalam
kelompok, bersama orang lain. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan NAsional (Sisdiknas) pasal 1 ayat
Belajar merupakan suatu proses pribadi yang 20, mengemukakan bahwa pembelajaran
tidak harus dan atau merupakan akibat adalah proses interaksi peserta didik dengan
kegiatan mengajar. Guru melakukan kegiatan pendidik dan sumber belajar pada suatu
mengajar tidak selalu diikuti terjadinya lingkungan belajar (Depdiknas, 2003:7).
kegiatan belajar pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
Sebaliknya, peserta didik dapat melakukan memberikan pengalaman belajar yang
kegiatan belajar tanpa harus ada guru yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
mengajar. Namun dalam kegiatan belajar interaksi antar peserta didik, peserta didik
peserta didik ini ada kegiatan membelajarkan, dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
yaitu misalnya yang dilakukan oleh penulis lainnya dalam rangka pencapaian
buku bahan belajar, atau pengembang paket kompetensi dasar (BSNP, 2006:16).
belajar, dan sebagainya (Miarso, 12004: 553- Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
554). Dengan demikian, belajar yang terwujud melalui penggunaan pendekatan
sesungguhnya (the real learning) perlu pembelajaran yang bervariasi dan berpusat
adanya sumber belajar. pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
Konsep belajar adalah mengingat, .Belajar peserta didik.
adalah memahami. Belajar adalah
menerapkan (melakukan, keterampilan, Oleh karena itu, perlu diciptakan proses
praktek). Belajar adalah pengembangan diri. pembelajaran yang menantang dan
Aspek yang perlu dikembangkan dalam merangsang otak (kognitif), menyentuh dan
belajar adalah semua aspek yang ada pada menggerakkan perasaan (afektif), dan
manusia. Sedangkan menurut Howard mendorong peserta didik untuk melakukan
Gardner (1983), manusia mempunyai kegiatan (motorik) serta bila memungkinkan
delapan kemampuan jamak (8 ways of peserta didik mempraktekkan pengetahuan
knowing multiple intelligencis) yaitu; (1) verbal dan keterampilan dalam suasana konkrit
(linguistic), (2) logical (mathematical), (3) (Soedijarto, 2000:40,84). Kegiatan
visual (spatial), (4) intrapersonal, (5) pembelajaran ini akan menjadi bermakna
interpersonal, (6) musical (rhythmic), (7) bagi peserta didik jika dilakukan dalam
bodily (kinesthetic), dan (8) naturalist. Selain lingkungan yang nyaman dan memberikan
itu juga ada kecerdasan speritual dan rasa aman bagi peserta didik.
aksential. Setiap individu memiliki kedelapan
kecerdasan tersebut, tetapi dalam tingkat Proses pembelajaran pada setiap satuan
yang berbeda-beda. Sehingga masing- pendidikan supaya diselenggarakan secara
masing perlu dikembangkan. interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk
Pembelajaran adalah usaha untuk membuat berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
peserta didik belajar atau suatu upaya untuk yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
belajar. Dengan kata lain, pembelajaran perkembangan fisik serta psikologis peserta
adalah usaha-usaha yang terencana dalam didik (Pasal 19, PP No.19 th 2005 tentang
memanipulasi sumber-sumber belajar agar Standar Nasional Pendidikan).
terjadi proses belajar dalam diri peserta didik
(Sadiman, dkk, 1986:7). Pembelajaran Dalam proses pembelajaran, seorang
disebut juga kegiatan pembelajaran pendidik dituntut untuk dapat membangkitkan
(instruksional) adalah usaha mengelola
motivasi belajar pada diri peserta didik.
lingkungan dengan sengaja agar peserta
Seseorang tidak akan pernah belajar jika tidak
didik membentuk diri secara positif dalam
kondisi tertentu (Miarso, 2004: 528). Dengan termotivasi untuk itu. Orang tidak dapat

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 71
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
dipaksa untuk belajar. Artinya harus memiliki OHP, proyektor slide, tape recorder, video/
keinginan untuk belajar. Maksudnya peserta CD player, komputer, proyektor film, dan
didik harus termotivasi untuk melibatkan diri lain-lain.
dalam proses belajar. Motivasi dan usaha 5. Teknik adalah prosedur atau langkah-
mempengaruhi belajar dan unjuk kerja langkah tertentu yang disiapkan dalam
peserta didik. Oleh karena itu, motivasilah menggunakan bahan, alat, lingkungan
peserta didik dengan tugas-tugas riil dalam dan orang untuk menyampaikan pesan.
kehidupan nyata sehari-hari dan kaitkan Misalnya demonstrasi, diskusi, praktikum,
tugas dengan pengalaman pribadinya. pembelajaran mandiri, sistem pendidikan
Kemudian, doronglah peserta didik untuk terbuka/jarak jauh, tutorial tatap muka,
memahami kaitan antara usaha dan hasil dan sebagainya.
yang dicapai. Untuk mewujudkan model 6. Latar/lingkungan adalah situasi di
pembelajaran ini diperlukan berbagai sumber sekitar terjadinya proses pembelajaran di
belajar. mana peserta didik menerima pesan
pembelajaran. Lingkungan dibedakan
Proses belajar bersifat individual dan menjadi dua macam, yaitu lingkungan
kontekstual. Artinya, proses belajar terjadi fisik dan lingkungan non fisik. Lingkungan
dalam diri individu sesuai dengan fisik contohnya, gedung sekolah,
perkembangannya dan lingkungannya. perpustakaan, laboratorium, aula,
Peserta didik seharusnya tidak hanya belajar bengkel, dan lain-lain. Sedangkan
dari guru atau pendidik saja, tetapi dapat pula lingkungan non fisik contohnya, tata ruang
belajar dengan berbagai sumber belajar yang belajar, ventilasi udara, cuaca, suasana
tersedia di lingkungannya. Sumber belajar lingkungan belajar dan lain-lain.
dapat berupa pesan (massage), orang
(people), bahan (materials/software), alat Sedangkan bahan dan alat yang sering
(devices/hardware), teknik (technique), dan disebut software dan hardware merupakan
lingkungan (setting). media pembelajaran (Sadiman, dkk, 1986:6-
1. Pesan adalah informasi pembelajaran 7). Dalam perkembangannya, bahan belajar
yang akan disampaikan, dapat berupa itu sendiri ada yang bersifat on line, misalnya
ide, fakta, ajaran, nilai dan data. Dalam bahan belajar yang ditaruh di internet. Selain
sistem persekolahan, pesan ini berupa itu, ada pula yang bersifat off line, misalnya
seluruh mata pelajaran yang disampaikan buku pelajaran, program audio, program
kepada peserta didik. video, VCD, modul, program multimedia, dan
2. Orang adalah manusia yang berperan sebagainya. Dengan demikian media
sebagai pencari, penyimpan, pengolah, pembelajaran bisa dipahami sebagai media
dan penyaji pesan. Contohnya guru, yang digunakan dalam proses dan tujuan
dosen, tutor, pustakawan, laboran, pembelajaran.
instruktur, widyaiswara, pelatih olah raga,
tenaga ahli, produser, peneliti dan masih Pada hakekatnya, alam semesta ini
banyak lagi, bahkan termasuk peserta merupakan sumber belajar bagi manusia
didik itu sendiri. sepanjang masa. Jadi, konsep sumber belajar
3. Bahan adalah perangkat lunak (software) memiliki makna yang sangat luas meliputi
yang mengandung pesan-pesan segala yang ada di jagad raya ini. Menurut
pembelajaran yang biasanya disajikan Assosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan
melalui peralatan tertentu ataupun oleh (AECT), sumber belajar meliputi semua
dirinya sendiri. Contohnya, buku teks, sumber (baik berupa data, orang atau benda)
modul, transparansi (OHT), kaset yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas
program audio, kaset program video, (kemudahan) belajar bagi peserta didik
program slide suara, programmed (Miarso, 1986).
instruction, CAI (pembelajaran berbasisi
komputer), film dan lain-lain. Menurut Donal P. Ely (1978: 3), sumber
4. Alat adalah perangkat keras (hardware) belajar adalah data, orang, dan atau sesuatu
yang digunakan untuk menyajikan pesan yang memungkinkan peserta didik melakukan
yang tersimpan dalam bahan. Contohnya,

123
123
123
72 123
123 Vol. XII No. 1 Juni 2008
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
belajar. Sumber belajar meliputi semua b. Sumber belajar yang sudah tersedia dan
sumber yang berkenaan dengan data, tinggal dimanfaatkan (learning resources
manusia, barang-barang yang by utilization), yaitu sumber belajar yang
memungkinkan dapat digunakan secara secara tidak khusus dirancang atau
terpisah atau kombinasi, yang oleh peserta dikembangkan untuk keperluan
didik biasanya digunakan secara optimal pembelajaran, tetapi dapat dipilih dan
untuk memberikan fasilitas dalam kegiatan dimanfaatkan untuk keperluan
belajar (Silber Kenneth, 1977: 8). Kemudian, pembelajaran. Contohnya: surat kabar,
sumber belajar disebut sebagai satu set siaran televisi, pasar, sawah, waduk,
bahan atau situasi yang dengan sengaja pabrik, museum, kebun binatang, pabrik,
diciptakan untuk menunjang peserta didik terminal, pejabat pemerintah, tenaga ahli,
belajar mandiri (Percival dan Ellington, 1988: pemuka agama, olahragawan, dan lain-
124). Dengan demikian, sumber belajar yang lain.
dimanfaatkan dalam pendidikan adalah suatu
sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan Konsepsi pembelajaran ini menuntut peserta
atau situasi yang diciptakan dengan sengaja didik aktif, responsif, dan aktif dalam mencari,
dan dibuat agar memungkinkan peserta didik memilih, menemukan, menganalisis,
belajar secara individual. Sumber belajar menyimpulkan, dan melaporkan hasil
inilah yang sering disebut dengan media belajarnya. Sistem belajar semacam ini hanya
pembelajaran. dapat terlaksana dengan baik apabila tersedia
sumber-sumber belajar yang memadai dan
Dalam pemilihan sumber belajar, ada dikelola oleh suatu lembaga yaitu Pusat
beberapa kriteria, yaitu: (a) harus dapat Sumber Belajar (PSB).
tersedia dengan cepat, (b) harus
memungkinkan peserta didik untuk memacu Gerakan pertumbuhan PSB secara historis
diri sendiri, dan (c) harus bersifat individual, merupakan suatu kemajuan yang bersifat
dapat memenuhi berbagai kebutuhan peserta graduil tetapi direncanakan, dari bentuknya
didik dalam belajar mandiri (Percival dan yang pertama yaitu perpustakaan yang
Ellington, 1988: 125). Selain itu, sumber memberikan penekanan pada media cetak.
belajar adalah segala macam sumber yang Dalam melaksanakan kegiatannya,
ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan perpustakaan mereaksi atas permintaan-
yang memungkinkan (memudahkan) permintaan dan memberikan layanan kepada
terjadinya proses belajar. Oleh karena itu para konsumen yang bervariasi secara luas.
dalam pemilihan sumber belajar yang baik, Selain itu, karena adanya pertumbuhan
perlu memperhatikan beberapa kriteria, yaitu: berikutnya berupa pengakuan akan semakin
ekonomis, praktis dan sederhana, mudah dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan-
diperoleh, bersifat fleksibel (luwes), dan kegiatan belajar non-tradisional, misalnya
komponen-komponennya sesuai dengan pembelajaran dengan modul, penggunaan
tujuan pembelajaran (Ahmad Rohani, metoda simulasi dan permainan, belajar
1997:112). sendiri dan bebas, dsb. Dengan demikian,
salah satu alasan yang mendorong timbulnya
Ditinjau dari tipe atau asal-usulnya, sumber PSB adalah adanya pengembangan sistem
belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, instruksional yang akan dapat meningkatkan
yaitu: efektivitas dan efisiensi kegiatan
a. Sumber belajar yang dirancang (learning pembelajaran.
resources by design), yaitu sumber
belajar yang secara khusus atau sengaja Pengembangan sistem instruksional adalah
dirancang atau dikembangkan untuk suatu proses yang sistematis dan terus-
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. menerus yang akan membantu para pendidik
Contohnya, buku pelajaran, modul, dalam mengembangkan pengalaman-
program VCD pembelajaran, program pengalaman belajar yang paling efektif dan
audio pembelajaran, transparansi, CAI efisien bagi peserta didik. Di dalam proses
(Computer Asisted Instruction), ini dapat diidentifikasi berbagai variasi pilihan
programmed instruction, dan lain-lain.

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 73
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
kegiatan pembelajaran, di mana pilihan Sedangkan menurut Irving R. Merril dan
ditentukan berdasarkan tujuan yang ingin Harold A. Drob, PSB adalah: “an organized
dicapai. activity consisting of a director, staff, and
equipment housed in one or more specialized
Salah satu model pengembangan facilities for the production, procurement, and
instruksional (Instructional System Design) presentation of instructional material and the
(Gagne, 1979) yaitu: Tingkat sistem: (1) provision of developmental and planning
analisis kebutuhan, tujuan umum, dan services related to the curriculum and
prioritas, (2) analisis sumber, hambatan, dan teaching on a general university campus”
alternatif sistem peluncuran, (3) penentuan (PSB dipandang sebagai suatu kegiatan yang
lingkup dan urutan kurikulum dan mata terorganisasi yang terdiri dari Direktur PSB,
pelajaran, desain sistem peluncuran. Tingkat staf, peralatan dan bahan-bahan
mata pelajaran: (4) menentukan struktur mata pembelajaran yang ditempatkan dalam suatu
pelajaran dan urutan, (5) analisis tujuan mata lokasi yang mempunyai satu atau lebih
pelajaran. Tingkat mata sajian/topik: (6) fasilitas khusus untuk perencanaan,
pendefinisian tujuan penampilan, (7) pembuatan, penyajian, pengembangan dan
mempersiapkan rencana mata pelajaran, (8) pelayanan perencanaan yang berhubungan
mengembangkan, memilih media dan bahan dengan kurikulum dan pembelajaran pada
belajar, dan (9) menilai/mengukur penampilan suatu satuan pendidikan) (Merril dan Drob,
peserta didik (Suparman, 2004: 62). Di sinilah 1977:3)..
letak hubungan yang penting antara PSB
dengan Pengembangan Sistem Instruksional Dengan demikian, PSB merupakan wahana
(instructional development). yang memberikan fasilitas atau kemudahan
pada proses pembelajaran, di mana berbagai
Segala sumber dan bahan pembelajaran, jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola,
segala macam peralatan audio visual, segala dan dimanfaatkan untuk membantu
macam tipe personnel yang ada di dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi
PSB, semuanya itu dimaksudkan untuk kegiatan pembelajaran (Sukorini, 2007:96).
membantu mewujudkan pengembangan
sistem instruksional untuk meningkatkan Perkembangan PSB mengalami beberapa
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. tahapan, yaitu: tahap pertama, pemanfaatan
dan pengembangan sumber belajar tidak
Hakekat dari PSB adalah terpusat kepada dikelola dan diorganisir secara formal oleh
kepentingan belajar peserta didik. Dalam suatu lembaga, melainkan hanya oleh orang
rangka mengembangkan kepribadiannya dan perorang saja. Tahap kedua, dimulai dengan
untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran istilah perpustakaan yang mengoleksi sumber
tertentu diperlukan lingkungan belajar belajar berupa bahan cetak. Tahap ketiga,
tertentu, misalnya interaksi belajar dalam sesuai perkembangan peranan media audio
kelompok kecil, belajar mandiri, belajar visual dalam bidang pendidikan, timbulah
bebas, dan sebagainya. perpustakaan yang dilengkapi dengan
pelayanan audio visual. Pada tahap keempat,
Untuk dapat memilih macam lingkungan perpustakaan semacam ini kemudian
belajar yang tepat untuk mencapai tujuan dilengkapi dengan ruang belajar non
pembelajaran tertentu, dan bahan tertentu tradisional sehingga timbullah PSB yang
yang kiranya sangat relevan, maka secara terdiri dari perpustakaan, ruang belajar
mutlak diperlukan adanya pengembangan tradisional, dan pelayanan audio visual.
sistem instruksional yang dilaksanakan Tahap kelima, di samping PSB terdiri dari
secara sistematis dan sistemik. Sebaliknya, perpustakaan, ruang belajar tradisional dan
pengembangan sistem instruksional ini dapat pelayanan audio visual juga ditambah dengan
dilaksanakan dengan baik bila ada komponen kegiatan yang sangat penting,
perpustakaan bahan-bahan pembelajaran yaitu pengembangan sistem pembelajaran
dan pelayanan peralatan yang relevan. (Gary T. Peterson, 1975).

123
123
123
74 123
123 Vol. XII No. 1 Juni 2008
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
Dengan tahap perkembangan tersebut, PSB para instruktur/staff tenaga
memberikan penekanan pada belajar peserta pengajar mengenai
didik, baik sebagai hasil yang dicapai maupun pengembangan sistem
proses yang dilalui untuk mencapai hasil instruksional dan integrasi
belajar yang optimal. teknologi dalam proses
pembelajaran.
1. Tujuan PSB 5) Memajukan penelitian yang perlu
a. Tujuan Umum tentang penggunaan media
PSB bertujuan untuk meningkatkan pendidikan.
efektivitas dan efisiensi kegiatan dan 6) Menyebarkan informasi yang
proses pembelajaran melalui akan membantu memajukan
pengembangan sistem instruksional. penggunaan berbagai macam
Hal ini dilaksanakan dengan sumber belajar dengan lebih
menyediakan berbagai macam pilihan efektif dan efisien.
untuk menyokong kegiatan kelas 7) Menyediakan layanan produksi
tradisional dan untuk mendorong bahan belajar.
penggunaan cara-cara belajar yang 8) Memberikan konsultasi untuk
baru (non-tradisional) yang paling modifikasi dan design fasilitas.
sesuai untuk mencapai tujuan semua 9) Membantu mengembangkan
program pendidikan dan kewajiban- standar penggunaan sumber-
kewajiban institusional yang sumber belajar.
direncanakan lainnya. 10) Menyediakan layanan
pemeliharaan atas berbagai
Sedangkan misi utama dari PSB macam peralatan media.
adalah pengembangan sistem 11) Membantu dalam pemilihan dan
instruksional yang merupakan sarana pengadaan bahan-bahan media
utama untuk meningkatkan efektivitas kelas dan peralatannya.
dan efisiensi kegiatan pembelajaran. 12) Menyediakan pelayanan
Segala fungsi dan kegiatan yang penilaian untuk membantu
dilaksanakan PSB, termasuk menentukan efektivitas berbagai
pengadaan dan pelayanan cara pengajaran.
perpustakaan bahan pengajaran,
dimaksudkan untuk mencapai 2. Fungsi PSB
berhasilnya pelaksanaan misi Berdasarkan tujuan umum dan tujuan
tersebut. khusus yang sudah diuraikan di atas, PSB
mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai
b. Tujuan Khusus berikut:
1) Menyediakan berbagai macam a. Fungsi Pengembangan Sistem
pilihan komunikasi untuk Instruksional
menyokong kegiatan kelas Fungsi ini menolong dinas atau
tradisional. bagian dan staff tenaga pengajar
2) Mendorong penggunaan cara- secara individual di dalam membuat
cara belajar yang baru yang rancangan (design) dan pemilihan
paling cocok untuk mencapai options (pilihan) yang akan
tujuan program akademis dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kewajiban-kewajiban institusional proses pembelajaran. Hal ini meliputi:
lainnya. perencanaan kurikulum, identifikasi
3) Memberikan layanan dalam pilihan instruksional, seleksi peralatan
perencanaan, produksi, dan bahan, menghitung perkiraan
operasional, dan tindakan biaya, lokakarya staff tenaga pengajar
lanjutan untuk pengembangan tentang pengembangan sistem
sistem instruksional. instruksional, perencanaan program,
4) Melaksanakan latihan kepada prosedur evaluasi, dan revisi

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 75
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
program. bahan pengajaran, menyediakan
pelayanan untuk pemeliharaan
b. Fungsi Pelayanan Media bahan, peralatan dan fasilitas
Fungsi ini berhubungan dengan
pelaksanaan memprogram media e. Fungsi Pelatihan
dan pelayanan dukungan (support) Fungsi ini berhubungan dengan
yang dibutuhkan oleh staff pengajar upaya untuk meningkatkan
dan peserta didik. Hal ini meliputi: kemampuan sumber daya manusia
sistem media untuk kelompok besar, (SDM), baik untuk pengelola PSB
sistem media untuk kelas standard, maupun masyarakat pengguna.
fasilitas dan program belajar mandiri,
pelayanan perpustakaan media/ 3. Manfaat Pengembangan PSB
bahan pembelajaran, pelayanan Pengembangan PSB pada suatu satuan
pemiliharaan dan penyampaian, pendidikan, memberikan manfaat yaitu
pelayanan pembelian bahan-bahan antara lain untuk: (a) memperluas dan
dan peralatan. meningkatkan kesempatan belajar; (b)
melayani kebutuhan perkembangan
c. Fungsi Produksi informasi bagi masyarakat; (c)
Fungsi ini berhubungan dengan mengembangkan kreativitas dan
penyediaan materi atau bahan-bahan produktivitas tenaga pendidik dan
instruksional yang tidak dapat kependidikan; (d) meningkatkan
diperoleh melalui sumber-sumber efektivitas dan efisiensi proses
yang diperdagangkan. Hal ini pembelajaran, baik secara individu
meliputi: penyiapan karya seni maupun kelompok; (e) menyediakan
original (original art work) untuk tujuan berbagai macam pilihan komunikasi
instruksional, produksi OHP untuk menunjang kegiatan kelas
transparencies, produksi fotografi tradisional; (f) mendorong cara-cara
original (slides, prints/cetak, dll), belajar baru yang paling cocok untuk
pelayanan membuat kopi fotografik, mencapai tujuan pembelajaran; (g)
memprogram, mengedit dan memberikan pelayanan dalam
memperbanyak pita suara, perencanaan, produksi, operasional, dan
memprogram, memelihara dan tindakan lanjutan untuk pengembangan
mengembangkan sistem sistem pembelajaran; (h) melaksanakan
latihan bagi para tenaga pengajar
d. Fungsi Administrasi mengenai pengembangan sistem
Fungsi ini berhubungan dengan cara- pembelajaran dan pemanfaatan
cara yang mengarah pada Teknologi Informasi dan Komunikasi
pencapaian tujuan dan prioritas (TIK) untuk pembelajaran; (i) memajukan
program dapat tercapai. Hal ini berarti usaha penelitian yang perlu tentang
bahwa fungsi ini berhubungan penggunaan media pembelajaran; (j)
dengan semua segi program yang memberikan alasan dan menfasilitasi
akan dilaksanakan dan akan dengan sumber belajar di luar PSB; (k)
melibatkan kepada semua staff dan menyebarkan berbagai informasi
pemakai di dalam cara-cara yang pembelajaran yang akan membantu
cocok. Hal ini meliputi beberapa memajukan penggunaan berbagai
kegiatan sebagai berikut: mengawasi macam sumber belajar dengan lebih
media personel, mengembangkan efektif dan efisien; (l) menyediakan
koleksi media untuk program pelayanan produksi bahan pembelajaran;
pembelajaran, mengembangkan (m) memberikan konsultasi untuk
spesifikasi pendidikan untuk fasilitas modifikasi dan desain fasilitas sumber
baru, mengembangkan sistem belajar; (n) membantu mengembangkan
penyampaian, memelihara standar penggunaan berbagai sumber
kelangsungan pelayanan produksi belajar; (o) menyediakan pelayanan

123
123
123
76 123
123 Vol. XII No. 1 Juni 2008
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
pemeliharaan atas berbagai macam belajar bagi peserta didik.
peralatan media; (p) membantu dalam g. Segala sumber dan bahan pembelajaran,
pemilihan dan pengadaan bahan-bahan segala macam peralatan audio visual,
media dan peralatannya; (q) segala macam tipe personnel yang ada
menyediakan pelayanan evaluasi untuk di dalam PSB, semuanya itu
membantu menentukan efektivitas dimaksudkan untuk membantu
berbagai cara/metode pembelajaran. mewujudkan pengembangan sistem
instruksional untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi proses
D. KESIMPULAN DAN pembelajaran.
SARAN-SARAN h. Fungsi dan kegiatan PSB akan sangat
Sebagai penutup berikut ini beberapa tergantung pada tujuan pembelajaran,
kesimpulan yang perlu diperhatikan dalam fasilitas, peralatan, media dan bahan
pengembangan PSB, yaitu: belajar yang dimiliki, staf pengelola PSB
a. Teori belajar Robert. M. Gagne ini yang bersangkutan. Tetapi yang pasti
membantu kita untuk memahami proses bahwa kelima fungsi tersebut akan selalu
belajar yang terjadi di dalam diri peserta ada dalam setiap PSB sebagai suatu
didik, mengerti kondisi-kondisi dan faktor- lembaga yang berusaha untuk
faktor yang dapat mempengaruhi, meningkatkan kualitas proses
memperlancar atau menghambat proses pembelajaran.
belajar peserta didik sehingga dapat
bertindak secara tepat. Selain itu berdasarkan uraian dan kesimpulan
b. Belajar merupakan seperangkat proses di atas, dapat diberikan saran-saran sebagai
yang bersifat internal bagi setiap individu berikut:
yang merupakan hasil transformasi a. Dalam kegiatan pembelajaran tidak dapat
rangsangan yang berasal dari peristiwa dilakukan sembarangan, tetapi supaya
eksternal di lingkungan individu yang menggunakan teori-teori dan prinsip-
bersangkutan. prinsip belajar tertentu misalnya teori
c. Menurut Gagne, ada lima kemampuan Robert. M. Gagne agar bisa bertindak
belajar, yaitu: (1) keterampilan intelektual, secara tepat.
(2) strategi kognitif, (3) informasi verbal, b. Teori belajar Robert M. Gagne ini supaya
(4) keterampilan motorik, dan (5) sikap. dijadikan acuan atau landasan dalam
d. Hirarki belajar (learning hierarchies) melakukan intervensi dengan
adalah urut-urutan kemampuan yang mengembangkan PSB, sehingga dapat
harus dikuasai oleh peserta didik agar meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dapat mempelajari hal-hal yang lebih sulit kegiatan dan proses pembelajaran
atau lebih kompleks. melalui pengembangan sistem
e. Ada delapan tipe belajar Gagne yaitu: (1) instruksional.
belajar sinyal (signal learning), (2) belajar c. Proses pembelajaran pada setiap satuan
stimulus respon (stimulus response pendidikan supaya diselenggarakan
learning), (3) belajar merangkai tingkah secara interaktif, inspiratif,
laku (behavior chaining learning), (4) menyenangkan, menantang, memotivasi
belajar asosiasi verbal (verval chaining peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
learning), (5) belajar diskriminasi serta memberikan ruang yang cukup bagi
(discrimination learning), (6) belajar prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
konsep (concept learning), (7) belajar sesuai dengan bakat, minat, dan
kaídah (rule learning), dan (8) belajar perkembangan fisik serta psikologis
memecahkan masalah (problem solving peserta didik.
learning). d. Peserta didik supaya tidak hanya belajar
f. Sumber belajar meliputi semua sumber dari guru atau pendidik saja, tetapi dapat
(baik berupa data, orang maupun benda) belajar dengan berbagai sumber belajar
yang dapat digunakan untuk memberi berupa pesan (massage), orang (people),
fasilitas (kemudahan) dan menunjang bahan (materials/software), alat (devices/

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 77
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
hardware), teknik (technique), dan 2002.
lingkungan (setting) yang dikelola oleh Peterson, Gary T., Conceptualizing the Learning
suatu lembaga yaitu Pusat Sumber Center, Washington Dc: Planning and
Belajar (PSB). Operating Media Centers, Association for
Educational Communication and Technology,
1975.
DAFTAR PUSTAKA Learning Resource Center, State Unuversity of
Bell Gredler, Margaret E, Belajar dan New York, Collage of Art and Science,
Pembelajaran, Terjemahan Munandir, Oswego, New York.
Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada Sadiman, Arief S.,Pengembangan Learning
bekerjasama dengan PAU-UT, 1994. Resource Center, (makalah terbatas).
Depdiknas, Undang-Undang Republik Indonesia Sadiman, Arief S., R. Rahardjo, Anung Haryono,
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Hardjito, Media Pendidikan, Pengertian,
Pendidikan Nasional, Jakarta: Biro Hukum Pengembangan dan Pemanfaatannya,
dan Organisasi Depdiknas, 2003. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali, 1986.
Gagne, Robert M., The Conditions of Learning, Soedijarto, Pendidikan Nasional, Sebagai
New York: Holt, Rinehart and Winston, 1977. Wahana Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Gagne, Robert M., The Cognitive Psychology of dan Membangun Peradaban Negara-Bangsa
School Learning, Boston Toronto: Little, (Sebuah Usaha Memahami Makna UUD
Brown and Company, 1985. 1945, Jakarta: Penerbit CINAPS, 2000.
Merril, Irving R., Harold A. Drob, Criteria for Suparman, M. Atwi, Desain Instruksional,
Planning the Collage and University Learning Jakarta: Penerbitan Universitas Terbuka,
Resource Center, Washington Dc,: 2004.
Association for Educational Communication Suciati, Irawan, Prasetya, Teori Belajar dan
and Technology, 1977. Motivasi, Jakarta: Depdiknas, Ditjen PT. PAU-
Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi UT, 2001.
Pendidikan, Jakarta: Penerbit Prenada Uno, Hamzah B., Model Pembelajaran
Media, 2004. Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Mudjiono, Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Kreatif dan Efektif, Jakarta: Penerbit PT. Bumi
Jakarta: Penerbit Kerjasama Pusat Aksara, 2007.
Perbukuan, Depdiknas dan PT. Rineka Cipta, Winlel, W.S., Psikologi Pengajaran (Cetakan
Ketujuh), Yogyakarta: Penerbit Media Abadi,
2005.
-------

123
123
123
78 123
123 Vol. XII No. 1 Juni 2008
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123

Anda mungkin juga menyukai