Anda di halaman 1dari 23

1.

3 Medan listrik
Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik,
seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik
memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam
bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di
bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor
(kabel).
Dengan demikian, medan listrik atau medan gaya listrik dapat diartikan sebagai
besaran yang memiliki harga gaya listrik pada tiap titik dalam ruang tersebut.

Gambar 1 Ilustrasi Medan Listrik

Misalkan benda A bermuatan q menghasilkan medan listrik di titik P. Bila di titik P


diletakkan benda B bermuatan qo, maka medan listrik ini mengerjakan gaya F pada muatan
B. Jika besar muatan benda B adalah qo, maka didefinisikan medan listrik (E) itu sebagai
gaya (F) yang dialami oleh benda B per satuan muatan qo.

E = F/qo = k =k = ...........................................................(4.1.3)

Jadi, medan lisrik itu adalah gaya per satuan muatan, dan medan listrik merupakan
besaran vektor.
a. Epistemologi

Di dunia kelistrikan, memang banyak tokoh


yang telah berpartisipasi. Sebut saja de
Coulomb, Alesandro Volta, Hans C. Cersted,
dan Andre Marie Ampere. Mereka ini
dianggap "jago-jago" terbaik di bidang
listrik. Namun, dari semua itu, orang tak
boleh melupakan satu nama yang sangat
berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam
meneliti tentang listrik dan magnet. Dialah Michael Faraday, seorang ilmuwan asal
Inggris.

Michael Faraday lahir pada tanggal 22 September 1791 di Newington Butts, Inggris.
Orang tuanya tergolong keluarga miskin. Ayahnya hanya seorang tukang besi yang harus
memberi makan sepuluh anaknya. Tak heran jika ayahnya tak mampu membiayai
sekolah anak-anaknya tak terkecuali dengan Faraday. Untuk membantu ekonomi
keluarga, pada usia 14 tahun Faraday bekerja sebagai penjilid buku sekaligus penjual
buku. Di sela-sela pekerjaannya ia manfaatkan untuk membaca berbagai jenis buku,
terutama ilmu pengetahuan alam, fisika, dan kimia.

Ketika umurnya menginjak 20 tahun, dia mengikuti ceramah-ceramah yang diberikan


oleh ilmuwan Inggris kenamaan. Salah satunya adalah Sir Humphry Davy, seorang ahli
kimia yang juga kepala laboratorium Royal Institution. Selama mengikuti ceramah,
Faraday membuat catatan dengan teliti dan menyalinnya kembali dengan rapi apa yang
didengarnya. Kemudian, berkas catatan itu ia kirimkan kepada Humphry Davy disertai
lamaran kerja. Ternyata sang dosen tertarik dan mengangkat Faraday sebagai asistennya
di Laboratorium Universitas terkenal di London. Saat itu dia berusia 21 tahun.

Di bawah bimbingan Davy, Faraday menunjukkan kemajuan pesat. Awalnya, ia hanya


bekerja sebagai seorang pencuci botol. Tetapi, berkat kegigihannya dalam belajar, hanya
dalam waktu relatif singkat, ia dapat membuat penemuan-penemuan baru atas hasil
kreasinya sendiri, yaitu menemukan dua senyawa klorokarbon dan berhasil mencairkan
gas klorin dan beberapa gas lainnya. Berkat kepandainnya pula, Faraday dapat
berhubungan dengan para ahli ternama, seperti Andre Marie Ampere. Di samping itu, ia
juga mendapat kesempatan berkeliling Eropa bersama Davy. Pada kesempatan itu,
Faraday mulai membangun pengetahuannya yang praktis dan teoretis.
Davy memiliki pengaruh besar dalam pemikiran Faraday dan telah mengantarkan
Faraday pada penemuan-penemuannya.

Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun
sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasa dapat
beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Dari temuan ini,
Faraday berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja
atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas di mana kawat akan
terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik dialirkan ke
kawat.
Sesungguhnya, dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu
skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapa
pun primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan "nenek moyang" dari semua motor
listrik yang digunakan dunia sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada tahun
1821, Michael Faraday si ilmuwan autodidak ini namanya mulai terkenal. Hasil
penemuannya dianggap sebagai pembuka jalan dalam bidang kelistrikan.
Puncak penemuan medan listrik oleh Faraday ketika ia membuat percobaan dengan
melilitkan dua kumparan kawat yang terpisah dan ia kemudian menemukan apa yang dikenal
dengan nama induksi timbal balik, magnet dilewati potongan kawat, maka aliran listrik
masuk ke kawat, yang kemudian magnetnya berjalan. Dari sini ia kemudian membuat sebuah
kesimpulan bahwa ‘Perubahan pada medan magnet dapat menghasilkan medan listrik‘.
b. Ontologi

Gambar 16.10 memperlihatkan


perubahan konfigurasi muatan ( q1 , q2 ,
… , qn ). Gaya F mengatur muatan
terhadap q pada titik P merupakan jumlah
vector dari gaya-gaya F1 , F2 , … , Fn
dimana mengatur masing-masing muatan
terhadap q. Semua gaya ini tergantung
pada muatan uji q dan pada muatan
sumber q1 , q2 , … , qn pada konfigurasi
aslinya.hal ini sangat penting untuk
menggambarkan
gaya sebagai hasil perkalian yang tergantung hanya pada muatan uji dan muatan
sumber. Hal ini memudahkan karena F proporsional terhadap q, maka rasionya adalah
16.3
Tidak berganting pada q. vector E merupakan medan magnet di titik P yang
dibentuk oleh muatan sumber. Hal tersebut sama untuk gaya pada muatan yang bekerja
pada muatan positif 1-C pada P. satuan untuk E adalah Newton per Coloumb ( N/C ).
Dalam bahasan E, gaya pada muatan sumber bekerja pada perubahan muatan q di titik P
dapat ditulis

16.4

Persamaan di atas menggambarkan vector F sebagai hasil perkalian sejumlah q


yang hanya tergantung pada muatan uji dan vector E hanya tergantung pada muatan
sumber. Hasil perkalian dari sejumlah muatan positif dan vector E adalah vector F yang
searah dengan E dan memiliki nilai qE. Jika q negatif, arah F akan berlawanan dengan E.
Medan listrik merupakan konsep yang penting karena membiarkan kita untuk
memikirkan mengenai gaya yang merupakan konfigurasi dari muatan akan bekerja pada
muatan meskipun tidak ada bmuatan di sekitarnya. Karemna gaya yang bekerja pada muatan
uji tergantung pada titik posisinya, medan listrik bervariasi ndari satu titik ka titik lainnya. Akibat
dari konfigurasi muatan dapat digambarkan oleh medan
magnet dari berbagai titik. Sebagai contoh pada gambar
16.11 memperlihatkan medan magnet pada beberapa
titik yang berbeda yang dibentuk oleh titik muatan positif.
Panah-panah menggambarkan medan arahnya berasal
dari muatan karena arah dari medan adalah arah dari
gaya yang bekerja pada muatan uji positif. Panjang dari
garis menurun sesuai jarak dari muatan karena gaya
pada muatan uji menurun akibat jarak, seperti yang
dikatakan pada hukum Coloumb.
Gambar 16.12 memperlihatkan gambaran lain dari medan magnet pada muatan
positif. Garis, yang disebut dengan garis gaya magnet, digambarkan parallel terhadat
medan pada setiap titik, memberikan gambaran yang baik mengenai arah dari medan
magnet dimanapun.
Bandingkan gambar 16.11 dengan 16.12 kita lihat bahwa garis dari gaya
berdekatan jika medannya besar dan akan lehih berjauhan jika medannya
kecil. Oleh karena itu jarak antara garis gaya menunjukan nilai relative
medan.
Gambar 16.13 memperlihatkan garis
gaya pada muatan negatif. Garis-garis itu
menyerupai garia gaya pada muatan positif
hanya berbeda arahnya menuju ke muatan.
Hal itu karena muatan positif menarik muatan
negatif. Gambar 16.14 memperlihatkan garis
gaya yang dibentuk oleh dua muatan yang
sama besar berbeda jenis yang diletakan
sejauh d. semua garis berawal dari titik positif
dan berakhir di titik negatif. Medan listrik pada titik P adalah garis
singgung dari garis gaya di titik P dan sama nilainya dengan jumlah vector
dari medan listrik akibat muatan yang terpisah.
Konfigurasi muatan pada gambar 16.14 disebut dengan dipole.
Meskipn total muatan pada
konfigurasi adalah nol, akan
terbentuk gaya terhadap muatan
lain. Keadaannya sama halnya
positif dan negatif pad sisi yang
berbeda pada gabus. Hal tersebut
menginduksi muatan dari dipole
yang gayanya bekerja terhadap
muatan.
Medan listrik yang dihasilkan
oleh dipole dapat dikalkulasikan
pada beberapa titik dari hukum coloumb. Penjumlahan dari partikel
sederhana untuk kasus khusus pada titik P pada sumbu dipole. Misalkan q 1 dan q2 = - q1
menjadi muatan dipol, dan andaikan ada muatan uji q pada penampang dipole sejauh r dari
pusat dipole. Total gaya F pada q adalah jumlah gaya F 1 dan F2 dari muatan q1 dan q2.
Karena gayanya pararel maka nilai F adalah :
Ketika r sangat besar dbanding d, katakanlah setengah d dapat diabaikan. Gaya
diberikan dengan persamaan:

Hal itu menunjukan gaya yang dilakukan oleh dipole menurun terbalik dengan nilai
pangkat tiga jarak dari dipole, berbeda dengan gaya yang bekerja pada muatan tunggal, yang
menurun sebagai fungsi kuadrat dapi jarknya. Pada jarak yang sangat jauh, gaya dipole akan
lebih lemah dibandingkan gaya yang dihasilkan masing-masing oleh q 1 dan q2 karena gaya
masing-masing muatan akan menggagalkan pada jarak jauh ( meski tidak semuanya). Nilai dari
medan listrik yang dibentuk oleh dipole di titik P adalah:

c. Aksiologi
1. Motor Listrik/Dinamo
Motor listrik adalah sebuah mesin yang menggunakan energi listrik untuk
menghasilkan energi mekanik, melalui interaksi antara medan magnetik dengan konduktor-
konduktor pembawa arus. Proses sebaliknya, generator atau dynamo mengkonversi energy
mekanik menjadi energy listrik. Motor traksi yang digunakan pada kendaraan-kendaraan dapat
berfungsi sebagai motor ataupun sebagai generator. Motor listrik dapat dijalankan sebagai
generator dan sebaliknya, akan tetapi hal ini jarang dilakukan dalam praktek. Motor listrik ada
dimana mana, dapat ditemukan dalam berbagai fungsi di industry ataupun di rumah tangga
seperti kipas angin, blower dan pompa, mesin perkakas, alat-alat rumah tangga, dan disc drive.
Motor listrik tersebut dapat digerakkan oleh energi listrik arus searah (sebagai contoh motor yang
menggunakan tenaga baterai), atau oleh arus bolak-balik dari pusat jaringan distribusi tenaga
listrik. Motor yang paling kecil dapat ditemukan di dalam sebuah arloji. Motor listrik ukuran
sedang lebih banyak ditermukan dalam sebuah industry dengan dimensi dan karakteristik yang
memiliki stardardisasi yang lebih tinggi, motor-motor tersebut disesuaikan dengan fungsi dan
intensitas penggunaannya oleh industry yang bersangkutan. Motor listrik paling besar digunakan
untuk menggerakkan kapal-kapal besar (kapal laut) sebagai sarana transportasi laut, dan dengan
tujuan sama juga motor listrik terdapat pada sebuah kompresor yang fungsinya untuk menghisap
dan menekan cairan, dengan rating daya yang sampai jutaan watt.
Prinsip Kerjanya
Konversi energi listrik ke dalam energi mekanik berdasarkan prinsip kerja medan
elektromagnetik yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuan asal Inggris, Michael
Faraday, pada tahun 1821. Eksperimen yang dilakukan Faraday yaitu sepotong kawat
menggantung (free-hanging wire) dicelupkan kedalam sebuah wadah mercury dimana pada
wadah mercury tersebut diletakkan pula sebuah magnet permanen. Ketika kawat dialiri arus
listrik, kawat tersebut berputar di sekitar magnet, hal ini menunjukkan bahwa arus listrik
menimbulkan medan magnet putar di sekitar kawat. Motor Faraday ini sering didemonstrasikan
di sekolah-sekolah kelas fisika, hanya saja air garam digunakan sebagai pengganti mercury (air
raksa) yang beracun. Eksperimen Faraday ini merupakan wujud motor yang paling sederhana
dan dikenal dengan nama motor homopolar yakni motor yang mempunyai kutub yang sama.

B. Potensial listrik
Dengan menganggap massa m dan muatan q dari q1 tetap. Jika keduanya bermuatan
positif q1melakukan gaya tolak
Pada objek. Jika objek awalnya ada di titik A akan dipercepat keluar sepanjang garis gaya. Pada
titik B sksn memiliki kecepatan VB dengan energi kenetik KB = ½ mvB2. Berdasarkan teorema
usaha-energi. Usaha WAB bekerja pada q dengan gaya F pada perpindahan objek dari A ke B
sebanding dengan perubahan energi kinetiknya.

WAB = KA – KB 16.5

Karena objek berawal dari diam maka nilai KA adalah nol pada kasus ini Usaha WAB
dilakukan oleh gaya listrik, seperti usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi, dapat ditulis
sebagai perbedaan energi potensial U dari objek pada titik A dan B,

WAB = UA - UB 16.6

Maka suatau U dapat ditandai untuk setiap titik seperti usaha yang dilakukan gaya
listrik dalam memindahkan object pada dua titik diberikan pad persamaan diatas. Jelasnya, jika
jumlah yang sama ditambahkan pada nilai U di setiap titik, persamaan diatas tidak akan berubah
nilainya.kebebasan dalam mendefinisikan U digunakan untuk membuat U mendekati Nol untuk
beberapa situasi pada titik yang tepat.

U A – U B = K B – KA

Atau

UA + KA = UB + KB 16.7

Hal itu mengatakan bahwa jumlah dari energi kinetic dan energi potensial pad titik A
sama dengan jumlah energi kinetic dan energi potensial pada titik b. karena A dan B berada pada
titik yang dapat berubah, jumlah energinya tetapsama pada setiap titik, dengan kata lain konstan.
Hal itu dapat memperlihatkan bahwa energi potensial pada muatan titik q 1 akibat
muatan titik q2 diberikan dengan

16.8

hal ini sangat menyerupai energi potensial gravitasi, kecualai untuk perbedaan tanda,
yang hanya mengggambarkan perbedaan tanda pada hukum gaya. Jika q dan q1 memiliki
kesamaan tanda, akan terjadi tolak-menolak satu sama lain dan U bernilai positif. Jika q dan q1
memiliki tadna yang berbeda maka akan tarik-menarik dan U negatif. Karena gaya gravitasi
selalu tarik menarik maka persamaan 5.18 harus bertanda negatif. Energi potensial diberikan
dengaan persamaan 16.8 tidak pernah bernilai nol, tapi akan semakin kecil semakin kecil seiring
dengan semakin besarnya r. maka dapat dikatakan energi potensial akan nol jika jaraknya tak
hingga.
Sebagai contoh, anggaplah elektron berada pada titik A, jarak r A = 0.53 X 10-10 m dari
sebuah proton. Dengan menggunakan table 16.1 dan persamaan 16.8 kita dapat memperoleh nilai
potensial elektron pada titik A adalah

Nilai energinya negatif karenaelektron ditarik oleh proton. Persamaan 16.7 dapat
digunakan untuk menghitung kecepatan VA dimana elektron harus ada pada A untuk terbebas
dari proton. Elektron dengan kecepatan pembebasan minimum dapat pindah sampai tak hingga
dari proton, tapi kecepatanya nol. Maka ketika elektron berada pada jarak tak hingga dari proton,
energi potensial dan energi kinetiknya nol. Oleh karena itu, dari persamaan 16.7 didapat
dimana m adalah massa elektron. Maka penyelesaian untuk VA adalah

maka

VA = 3.1 X 106 m/s

Catatan penting: hasil perhitungan ini bisa dibandingkan dengan hasil perhitungan
pada bagian 5.4 mengenai kecepatan yang dibutuhkan untuk membebaskan diri dari bumi.
Terdapat prinsip yang sama dalam kedua perhitungan itu. Tetapi, kecepatan pembebasan
gravitasi tidak tergantung pada massa objek, sedangkan pada kasus listrik tergantung massa.
Kenapa?

Energi potensial pada muatan uji akibat konfigurasi dari muatan sumber (q 1 , q2 , … ,
qn ) adalah jumlah dari energi yang disebabkan oleh masing –masing muatan. Energi potensial
tergantung pada kebersamaan dari muatan uji dengan muatan sumber q1 , q2 , … , qn. hal itu
sangat berguna untuk menyatakan energi potensial, seperti gaya listrik, hasil kali dari factor yang
tergantung pada muatan uji dengan factor yang bergantung pada muatan sumber. Karena U
sebanding dengan q, dengan rasio
V = U/q 16.9

Dengan nilai q bebas. Jumlah V, disebut dengan potensial listrik, hanya


bergantung pada nilai muatan sumber. Energi potensial U pada muatan uji
adalah gambaran sederhana dari pembahasan potensial V,

U=qV 16.10

Satuan dari potensial adalah joule per coloumb ( J/C ), yang biasa juga
disebut Volt ( V ):

1V = 1 J/C

Dari persamaan 16.8 dan 16.9 nilai potensial akibat muatan titik q1
dinyatakan

16.11

Sebagai contoh, besarnya potensial pada jarak r = 5.3 X 10 -11 dari proton
adalah
Potensial pada semua titik pada
konfigurasi muatan dapat
digambarkan dengan ekipotensial,
garis yang potensialnya tetap
sepanjang garis. Gambar 16.17
menggambarkan ekipotensial ( garis
putus-putus) dan garis gaya ( garis
penuh ) pada dipole ( dua muatan
sama besar berbeda jenis.). medan
listrik tidak bekerja pada muatan uji
yang berpendah sepanjang garis
ekipotensial, karena energi
potensialnya tidak berubah. Hal ini menandakan bahwa garis gaya harus tegak lurus dengan garis
eqipotensial, seperti diperlihatkan pada gambar 16.17 jika untuk kasus lain, gaya listrik akan
memiliki komponen parallel dengan eqipotensial dan beberapa usaha akan dikenakan
terhadap muatan uji yang bergerak disekitarnya. Gaya pada muatan uji positif akan selalu terjadi
dari potensial tinggi ke potensial rendah, tegak lurus dengan eqipotensial. Sedangkan untuk
muatan uji negatif, sebaliknya, akan terjadi dari potensial rendah ke potensial tinggi.

Ketika logam konduktor ditempatkan pada medan listrik statis, bagian yang berbeda
dari konduktor akan berada pada potenseal yang berbeda dalam waktu sesaat. Jika pada kasus
ini, muatan negatif elektron yang bebas bergerak dalam logam, akan mengalir dari potensial
yang rendah ke potensial yang tinggi. Elektron akan kembali terdistribusi oleh sendirinya,
sedikitnya satu juta elektron per detik, potensial akan sama nilainya pada tiap titik pad logam.
Maka ketika tidak terjadi aliran muatan listrik di dalamnya logam dengan objek konduktor
lainnya berada pada keadaan eqipotensial.selanjutnya karena terdapat banyak medan listrik pada
konduktor akan menyebabkan elektron bebas berpindah, medan listrik konduktor harus nol
ketika tidak terjadi aliran muatan.
Konduktor terhubung dengan baik dengan bumi dinamakan ground. Permukaan bumi
sendiri merupakan konduktor yang baik, maka bumi dan seluruh kondutor ground bersama-sama
membentuk sebuah konduktor yang sangat besar, semuanya memiliki potensial yang sama,
disebut bumi. Pada penerapannya potensial dalam bumi adalah nol
.
Energi Potensial Listrik
Konsep energi sangat berguna dalam mekanika. Hukum kekekalan energi memungkinkan kita
memecahkan persoalan-persoalan tanpa perlu mengetahui gaya secara rinsi. Sebagai contoh gaya
gravitasi menarik suatu benda menuju ke permukaan bumi. Baik gaya gravitasi Fg maupun kuat
medan gravitasi (percepatan gravitasi=g) berarah vertikal ke bawah.

Jika mengangkat sebuah benda melawan gaya gravitasi bumi, itu berarti kita melakukan usaha
pada benda, dan sebagai akibatnya energi potensial gravitasi benda bertambah

( gambar 1)

Konsep energi juga berguna dalam listrik.Gaya listrik F yang dikerjakan pada suatu muatan Uji
positif q’ oleh suatu muatan negatif adalah mengarah ke muatan negatif. Vektor kuat medan
listrik E= F/q’, juga mengarah ke muatan negatif.

Untuk menggerakkan muatan uji menjauhi muatan negatif, kita harus melakukan usaha pada
muatan uji.Sebagai akibatnya energi potensial listrik muatan uji bertambah (gambar 2).

Gamba 1 Gambar 2

Konsep energi potensial listrik, mirip dengan konsep energi potensial garavitasi. Untuk itu kita
akan menurunkan rumus Energi Potensial Listrik sebagai berikut :
Usaha yang dilakukan gaya (Fw), untuk memindahkan muatan penguji
+q’, dari titik P ke Titik Q adalah W =- Fw . S = -Fw.Δr=-F.(r2-r1)

W adalah besaran skalar, gaya F diberi tanda (-) negatif karena gaya Coulomb berlawanan arah
dengan arah perpindahah Fw=Fq = gaya Coulomb.

W = -k.Q q’/r1 2 x (r2-r1) = – kQ.q’/r1.r2 (r2-r1)

W = -k Q.q'(1/r1 – 1/r2)= k Q.q'(1/r2-1/r1)

W = k Q.q'(1/r2-1/r1) = Δ EP = EP2 – EP1

Jadi usaha yang dilakukan W= pertambahan energi Potensial.

Kesimpulan :Energi Potensial Listrik adalah usaha yang dilakukan gaya Coulomb, untuk
memindahkan muatan uji +q’ dari suatu titik ke titik lainnya.

Jika titik Q, berada di jauh tak terhingga,sehingga r2= ˜ dan 1/r2=0 maka Energi Potensial Listrik
dapat dirumuskan sebagai berikut: Energi Potensial Listrik dari dua muatan Q dan q’ adalah :

Ep = k Q.q’/r, EP termasuk besaran skalar

E= Energi Potensial Listrik satuannya Joule

k = Konstanta = 9.109 N C-2 m2, r= jarak (m)

Q + muatan sumber, q’= muatan uji (Coulomb)


a. Epistemologi

Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta (Februari 1745


18-05 Maret 1827) adalah seorang fisikawan Italia yang dikenal untuk penemuan baterai pada
1800-an. Volta lahir di Como, sebuah kota di masa kini Italia utara (dekat perbatasan Swiss)
pada tanggal 18 Februari 1745. Pada tahun 1774, ia menjadi profesor fisika di Sekolah
Kerajaan di Como. Setahun kemudian, ia memperbaiki dan mempopulerkan Electrophorus,
sebuah perangkat yang menghasilkan listrik statis. Promosinya itu begitu luas sehingga ia
sering dikreditkan dengan penemuannya, meskipun operasi mesin pada prinsip yang sama
digambarkan pada tahun 1762 oleh Swedia eksperimen Johan Wilcke.
Pada tahun-tahun antara 1776-1778, Volta mempelajari kimia gas. Ia menemukan
metana setelah membaca kertas oleh Benjamin Franklin of America di "udara yang mudah
terbakar", dan Volta mencari dengan hati-hati di Italia. Pada bulan November 1776, ia
menemukan metana di Danau Maggiore, dan pada 1778 ia berhasil mengisolasi metana. Ia
merancang percobaan seperti pengapian metana oleh percikan listrik dalam wadah tertutup.
Volta juga mempelajari apa yang sekarang kita sebut kapasitansi listrik, pengembangan sarana
terpisah untuk belajar baik potensial listrik (V) dan muatan (Q), dan menemukan bahwa untuk
suatu objek, mereka proporsional. Ini dapat disebut Hukum Volta kapasitansi, dan
kemungkinan bahwa untuk pekerjaan ini unit potensi listrik telah bernama volt.
Pada 1779 ia menjadi profesor fisika eksperimental di Universitas Pavia, sebuah kursi
yang ia duduki selama hampir 25 tahun. Pada 1794, Volta menikahi seorang wanita aristokrat
juga dari Como, Teresa Peregrini, dengan siapa ia mengangkat tiga putra:. Giovanni, Flaminio
dan Zanino.
Luigi Galvani menemukan sesuatu yang ia beri nama "listrik hewan" ketika dua logam
yang berbeda yang dihubungkan secara seri dengan kaki katak dan satu sama lain. Volta
menyadari bahwa kaki katak menjabat baik sebagai konduktor listrik (apa yang sekarang kita
sebut elektrolit) dan sebagai detektor listrik. Ia menggantikan kaki katak dengan kertas
direndam air garam-, dan mendeteksi aliran listrik dengan cara lain asing baginya dari studi
sebelumnya. Dengan cara ini dia menemukan seri elektrokimia, dan hukum bahwa gaya gerak
listrik (ggl) dari sebuah sel galvanik, yang terdiri dari sepasang elektroda logam yang
dipisahkan oleh elektrolit, perbedaan antara dua elektroda potensi mereka (dengan demikian,
dua elektroda identik dan elektrolit umum memberikan nol ggl bersih). Ini dapat disebut
Hukum Volta dari seri elektrokimia.
Pada tahun 1800 sebagai hasil dari perselisihan profesional atas tanggapan galvanik
dianjurkan oleh Galvani, dia menciptakan tumpukan volta, baterai listrik awal, yang
menghasilkan arus listrik stabil. Volta telah menentukan bahwa pasangan yang paling efektif
logam berbeda untuk menghasilkan listrik adalah seng dan perak. Awalnya dia bereksperimen
dengan sel individu dalam seri, setiap sel menjadi piala anggur diisi dengan air garam dimana
dua elektroda berbeda yang dicelupkan. The volta tumpukan menggantikan gelas dengan
karton direndam dalam air garam.
Pada reaksi redoks yang terjadi pada sel galvani (sel volta), muncul yang namanya aliran
elektron yang menyebabkan adanya arus listrik. Besarnya arus listrik yang terjadi tergantung
pada besarnya beda potensial antara kedua elektroda (anoda dan katoda). Apa sebenarnya beda
potensial tersebut? Jika sobat mengambil alat ukur beda potensial (potensiometer) dan
mengukurnya mulai dari arus listrik mengalir sampai habis, maka sobat akan mendapatkan nilai
potensial dari sel volta tersebut atau sering disebut dengan potensial sel (E o sel). Setiap potensial
sel yang terjadi akan berbeda-beda tergantung pada jenis elektrodanya, suhu larutan elektrolit,
dan konsentrasi larutan tersebut. Jadi dengan gabungan bermacam-macamjenis elektroda akan
menghasilkan potensial sel yang berbeda-beda. Jika mengukur beda potensial antara 2 elektroda
kita cukup menggunakan potensiometer. Namun demikian, akan tidak mungkin untuk
menentukan nilai potensial mutlak dari suatu elektorda. Oleh karena itu untuk menentukan
potensial elektrode digunakan alternatif dengan menggunakan postensial elektrode standard.
Potensial elektrode standarad yang dilambangkan dengan Eo adalah potensial sel yang
terdiri datas setengah sel galvani dengan konsentrasi 1 M pada suhu 25 o C dihubungkan dengan
setengah sel hidrogen. Sel hidrogen tersusun dari kawat platina yang dimasukkan ke dalam
larutan H+ 1 M yang dialiri gas hidrogen pada kondisi tekanan 1 atm. Dengan adanya harga
potensial elektrode setengah sel hidrogen (potensial elektrode standard), sebesar 0 volt, kita
dapat mengetahui potensial elektrode yang lain.
“Jika sebuah elektrode yang potensial standarnya lebih besar dari hidrogen maka ia lebih mudah
mengalami reduksi Misalnya reduksi tembaga Cu2+ menjadi Cu punya potensial elektrode =
+0,34 V maka ketika digabungkan dengan hidrogen pada sistem sel galvani elektron dari
elektrode hidrogen akan mengalir ke elektrode tembaga”
Simak ilustrasi berikut

“Jika sebuah elektrode potensial elektrode standarnya lebih kecil dibandingkan dengan potensial
elektrode hidrogen, maka ia lebih sukar mengalami reduksi dibandingkan dengan hidrogen dan
potensial elektrode tersebut bernilai negatif. Misalkan potensial elektrode Zn2+/Zn = -0,76 maka
dalam sistem sel ini elektron akan menggalir dari elektrode Zn ke elektrode hidrogen.”
Dengan cara yang sama bisa diperoleh harga potensial elektrode standard dari berbagai macam
elektrode. Intinya jika suatu zat mempunyai Eoreduksi besar berarti ia mudah mengalami reduksi
dan susah mengalami oksidasi dan sebaliknya jika suatu zat mempunyai Eoreduksi kecil maka ia
sukar mengalami reduksi dan lebih mudah mengalami oksidasi.

C. Ontologi
a. Generator Van De Graff

Cara kerja generator van de graff Secara umum, dua konduktor yang dipisahkan
dengan suatu jarak tidak akan berada pada potensial yang sama. Beda potensial antara
konduktor tersebut bergantung pada bentuk geometrinya, jaraknya dan muatan bersih masing-
masing. Ketika dua konduktor disambung, muatan pada konduktor menyebar dengan
sendirinya sehingga keseimbangan elektrostatik terbentuk dan medan listrik nol dalam
konduktor. Ketika tersambung kedua konduktor dianggap sebagai konduktor tunggal dengan
permukaan ekipotensial tunggal. Perpindahan muatan dari satu konduktor ke yang lain disebut
pembagian muatan (charge sharing). Secara sederhananya, kerja generator Van De Graff yaitu
apabila ujung runcing H dihubungkan dengan tegangan tinggi searah 2 x 104 V atau 20kV,
mengandung muatan positif yang besar. Ujung runcing H bersentuhan dengan sabuk yang
digerakkan oleh motor penggerak atau engkol tangan yang terhubung melalui roller F. gesekan
antar sabuk dan ujung runcing H bermuatan positif menyebabkan elektron-elektron (muatan
negative) dari sabuk ditarik ke ujung runcing H. ini menyebabkan sabuk kiri yang tadinya
netral akan mengandung sejumlah besar muatan positif. Sabuk ini bergerak membawa muatan
positif menuju ke kubah setengah bola yang ditopang oleh sepasang tiang berisolasi. Saat
melewati ujung runcing G sabuk meninduksikan muatan pada konduktor ini yang karena
ujungnya runcing, menimbulkan intensitas medan yang tingginya cukup untuk menionisasi
udara antara ujung runcing dan sabuk. Maka udara yang terionisasi ini menjadi “jembatan”
penghantaran bagi muatan positif pada sabuk guna dapat mengalir ke konduktor A. Sehingga
fungsi dari ujung runcing G yang terdapat dalam kubah ialah mengumpulkan muatan positif
dari sabuk, dan memindahkannya ke permukaan luar kubah. Sebagai hasilnya pada kubah
terkumpul muatan positif yang sangat besar. Ketika meninggalkan katrol E, sabuk itu menjadi
bermuatan negative dan sisi kanannya mengangkut muatan negative ini ke luar dari terminal
atas. Pengambilan muatan negatif ekuivalen dengan penambahan muatan positif, sehingga
kedua sisi sabuk berperan menaikan muatan netto positif terminal A. Muatan negatif terambil
dari sabuk pada ujung runcing H, lalu mengalir ke tanah.

Anda mungkin juga menyukai