Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

METABOLISMA MIKROORGANISMA

Untuk Memenuhi Tugas


Matakuliah Mikrobiologi
yang diampu oleh
Dr. Agus Sutanto, M. Si
Rasuane Noor, M. Sc

Disusun oleh :
Kelas B / Kelompok 6

Dewi Kurniawati (16320051)


Kurnia Novitasari (16320048)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT dengan berkat dan rahmatnya
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun berisikan meteri tentang
“Metabolisma Mikroorganisma” untuk mempermudah dalam menyelaminya.Salah satu
tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk pengembangan daya penalaran untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dalam
makalah ini, pembahasan konsep dibuat semenarik mungkin dan mengedepankan ilustrasi
yang memacu berpikir kritis.
Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Dr. Agus Sutanto, M. Si dan Rasuane Noor,
M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Mikrobiologi. Rasa sayang kepada kedua orang
tua yang tiada henti memberikan motivasi untuk kami sehingga memiliki semangat lebih
dalam belajar dan berusaha. Oleh karena itu, kami selaku penyusun mengharapkan kritik
dan saran demi kemajuan makalah selanjutnya.

Metro, April 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR. .............................................................................................. iv
PETA KONSEP ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
A. Metabolisma Mikroorganisma ..................................................................... 3
1. Katabolisme ......................................................................................... 3
a. Oksidasi – Reduksi.......................................................................... 4
b. Respirasi ......................................................................................... 7
c. Fermentasi ...................................................................................... 9
2. Anabolisma .......................................................................................... 10
a. Biosintesis polisakarida ................................................................... 10
b. Biosintesis lipida .............................................................................. 11
c. Biosintesis asam-asam amino ......................................................... 12
d. Biosintesis purin dan primidin .......................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
GLOSARIUM ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Proses-Proses Glikolisis Siklus Krebs ........................................................ 8


2. Skema Biosintesis ...................................................................................... 13

iv
PETA KONSEP

v
BAB I
PENDAHULUAN

Surah An-Nur ayat 45

Artinya :
”Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada
yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian
(yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya,
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.(Q.S. An-Nur ayat 45)

Kajian :
Dan Allah telah menciptakan semua yang hidup berjalan di muka bumi dari air. Air
adalah asal penciptaan makhluk-makhlukNya. Dan diantara makhluk-makhluk yang berjalan
itu, ada yang berjalan melata dengan perutnya, seperti ular-ular dan sejenisnya, dan
sebagian ada yang berjalan dengan dua kaki, seperti manusia, dan sebagian ada yang
berjalan dengan empat kaki, seperti binatang-binatang ternak dan semacamnya. Dan Allah
menciptakan apa saja yang Dia kehendaki. Dan Dia MahaKuasa atas segala sesuatu.
A. Latar Belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme mikroskopik yang sebagian
besar berupa satu sel yang terlalu kecil untuk dapat dilihat menggunakan mata
telanjang. Mikroba berukuran sekitar seperseribu milimeter (1 mikrometer) atau
bahkan kurang, walaupun ada juga yang lebih besar dari 5 mikrometer. Karenanya,
mikroba hanya bisa dilihat dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop.
Bakteri memiliki berbagai aktivitas biokimia (pertumbuhan dan perbanyakan) dengan
menggunakan raw material (nutrisi) yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya.
Transformasi biokimia dapat timbul didalam dan diluar dari bakteri yang diatur oleh
katalis biologis yang dikenal sebagai enzim. Setiap bakteri memiliki kemampuan

1
dalam menggunakan enzim yang dimilikinya untuk degradasi karbohidrat, lemak,
protein, dan asam amino.
Metabolisme atau penggunaan dari molekul organik ini biasanya
menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk identifikasi dan karakterisasi
bakteri. pengamatan aktivitas biokimia atau metabolisme mikroorganisme yang
diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan
molekul yang kompleks seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Selain
itu dilakukan pula pengamatan pada molekul-molekul sederhana seperti asam amino
dan monosakarida. Dan hasil dari berbagai uji ini digunakan untuk perincian dan
identifikasi mikroorganisme. Penggunaan zat hara tergantung dari aktivitas
metabolisme mikroba. Metabolisme seringkali menghasilkan hasil sampingan yang
dapat digunakan untuk identifikasi mikroorganisme.
Pengamatan aktivitas metabolisme diketahui dari kemampuan
mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks
seperti zat pati, lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu pengamatan juga
dilakukan pada molekul yang sederhana seperti amino dan monosakarida. Mikroba
terdapat dimana-mana dalam alam. Mikroba dapat ditemui mulai dari dasar lautan
yang paling dalam sampai ke puncak gunung yang paling tinggi. Mikroba ada yang
hidup dalam air dingin, juga ada yang tahan hidup dalam air panas pada suhu tinggi
bahkan ada yang sampai 250 derajat Celcius. (extremophilic).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Katabolisme ?
2. Apa yang dimaksud dengan Anabolisme ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Katabolisme
2. Untuk Mengetahui Anabolisme

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. METABOLISMA MIKROORGANISMA

Pada awal bab ini telah dijelaskan, bahwa pertukaran zat atau metabolism pada
mikroorganisma, mencakup prose-proses anabolisme dan katabolisma. Berikut ini akan
disajikan keterangan-keterangan singkat beserta dengan contoh-contoh proses
anabolisme dan katabolisma yang berlangsung di dalam tubuh mikroorganisma untuk
kelangsungan hidupnya. Proses katabolisme disebut juga bioenergy, sedangkan proses
anabolisma disebut biosintesis.
Anabolisma assimilasi = biosintesis
Metabolisme
katabolisma dissimilasi = bioenergy

1. Katabolisme
Katabolisme adalah suatu proses pembongkaran atau perombakan molekul-
molekul substrat yang bertenaga potensial tinggi menjadi molekul-molekul anorganik
yang lebih sederhana dan membebaskan sejumlah energy. Dalam system kehidupan,
energi dapat ditranfer dari suatu sumber energy ke sumber energi lain dalam bentuk
electron-elektron. Untuk menghasilkan energy, suatu sel harus mempunyai sumber
energi yang berfungsi sebagai donor electron. Sumber-sumber energi yang dimaksud
disini, dapat merupakan glukosa, belerang sebagai unsur, gas hydrogen, cahaya, yang
berkaitan dengan pigmen fotosintesis yaitu klorofil. Berikut ini disajikan suatu skema
yang menjelaskan proses elektro-elektron, transfer electron menjadi pembawa electron
(electron carrier), sehingga dihasilkan ATP dan akseptor electron akhir.

a. Sumber energi :
(glukosa, gas H2,
Cahaya).
Electron-elektron

b. Pembawa electron
(NAD, EAD) ATP

3
c.
Akseptor electron akhir
O2 NO3 fermentasi
Respirasi aerob Respirasi anaerob

Skema : penghasilan ATP


a. Sumber energi sebagai donor electron
b. Transfer electron menjadi pembawa electron
c. Akseptor electron akhir.

Electron-elektron yang dibebaskan dari sumber energy akan ditransfer menjadi


pembawa electron (electron carrier) seperti koenzim NAD (Nicotinamide Adenine
Dinucleotide) dan FAD (Flavin Adenine Dinucleotide). Reaksi yang terjadi dalam proses
transfer energy ini merupakan reaksi oksidasi reduksi. Sumber energi pertama
dioksidasi sehingga electron carrier menjadi berkurang. Pada tahap ketiga, elektron-
elektron ditransfer menjadi akseptor electron akhir, yang prosesnya dinamakan respirasi
aerob, kalau oksigen berperan sebagai akseptor electron akhir. Kalau bahan-bahan
organic berperan sebagai akseptor electron akhir, ion-ion nitrat (NO3) atau ion-ion sulfat,
maka prosesnya disebut fermentasi. Suatu rangkaian (seri) pembawa elektron-elektron
yang merupakan rantai transfer elektron dapat membebaskan energy yang digunakan
untuk mekanisma kemoosmosis dalam mensintesis ATP.
a. Oksidasi – Reduksi
Oksidasi merupakan penambahan oksigen terhadap suatu molekul, dapat juga
dikatakan sebagai pemindahan elektron-elektron dari suatu molekul. Dalam proses
oksidasi yang terjadi dalam sel, 2 elektron dan 2 ion-ion H2 dipindahkan pada waktu
yang bersamaan. Hal ini merupakan suatu ekivalen dengan pemindahan 2 atom
hydrogen. Oleh karena pada kebanyakan oksidasi biologis terjadi pengurangan
jumlah atom-atom hydrogen, maka reaksi ini disebut reaksi dehidrogenasi.

Contoh : Apabila asam laktat dioksidasi untuk membentuk asam piruvat, maka
asam laktat kehilangan 2 atom hydrogen.

4
Apabila suatu senyawa sudah mengikat elektron-eletron ataupun atom-atom
hidrogen, maka senyawa tersebut dikatakan mengalami reduksi. Jadi reduksi
merupakan suatu reaksi yang mernperoleh elektron dan merupakan kebalikan dari
reaksi oksidasi.

Gabungan dari kedua reaksi tersebut di atas disebut reaksi oksidasi reduksi.
Jika ditinjau dari segi fungsinya, oksidasi itu mengakibatkan hilangnya elektron
yang berarti pula terjadinya perubahan valensi. Jadi jika ada zat yang teroksidasi,
sudah barang tentu ada bahan lain yang tereduksi.

Fe dalam hal ini menerirma elektron da ri Cu, dan Cu merupaker bentuk


yang teroksidási, atau dengan reaksi lain :

Apabila suatu substansia dioksidasi, maka atorn-atom hidrogen yang bebas


tidak selamanya bebas di dalam sel, akan tetapi ditransfer dengan segera kepada
persenyawaan lain oleh koenzim. Ada 2 koenzim yang umum digunakan oleh sel
hidup untuk rnembawa atom-atom hidrogen merupakan derivat dari niasin, yaitu
NAD dan NADP. Oksidasi reduksi pada NAD dan NADP adalah:

5
Jika asam laktat dioksidasikan untuk membentuk asam piruvat, 2 atom
hidrogen yang pindah dalam reaksi, digunakan untuk mengurangi NAD dan
reaksinya adalah :
OH OH
C=O NAD C=O
1 2H + NADH2 1
C HOH C=O
1 1
CH3 CH3
Asam laktat asam piruvat

Suatu hal yang perlu diingat tentang reaksi oksidasi-reduksi adalah bahwa
oksidasi merupakan suatu reaksi yang menghasilkan energi. Selain menghasilkan
energi, juga merupakan reaksi-reaksi yang menghasilkan bahan-bahan yang dapat
diasimilasikan dan disintesis menjadi konstituen sel baru. Dari contoh-contoh reaksi
oksidasi-reduksi di atas, jelas terlihat bahwa proses oksidasi senyawa kimia, selalu
dikuti oleh proses reduksi, sehingga prosesnya dinamakan reaksi redoks. Senyawa
kimia yang mengalami oksidasi akan kehilangan hidrogen atau elektron dan
merupakan donor elektron atau donor hidrogen, sedangkan senyawa yang
mengalami reduksi, akan bertambah atom-atom hidrogennya, sehingga merupakan
akseptor hidrogen.
Reaksi pembentukan energi dalam tubuh mikroorganisma merupakan
proses bioenergi yang dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu : respirasi aerob,
respirasi anaerob dan fermentasi.
b. Respirasi
Sebagian besar dari makanan yang digunakan oleh mikroorganisma yang
nonfotosintetik, dipakai dalam proses-proses respirasi. Dalam arti yang luas, apa
yang dimaksud cdengan respirasi adalah semua bentuk-bentuk reaksi yang
menghasilkan energi. Respirasi juga dapat diartikan sebagai proses oksidasi

6
senyawa-senyawa kimia yang menghasilkan ATP, di mana molekul-molekul
anorganik sebagai akseptor elektron. Pada kebanyakan reaksi respirasi, akseptor
elektron akhir adalah oksigen bebas. Kita mengenal 2 macam respirasi yaitu
respirasi anaerob, dan respirasi anaerob. Perbedaan antara kedlua macam
respirasi ini, terletak pada akseptor hidrogen akhir atau akseptor elektron akhir. Jika
akseptor hidrogennya adalah hidrogen, maka respirarısinya disebut respirasi aerob,
dan jika akseptor H nya bukan oksigen, tapi molekul-molekul senyawa anorganik,
maka respirasinya disebut respirasi anaerob, Contoh-contoh akseptor anorganik,
antara lain adalah: NO3, atau nitrat, SO2-4 lik (sulfat), CO3 (karbonat).
1. Respirasi aerob
Kebanyakan mikroorganisma mengoksidasi karbohidrat untuk
miemperoleh energi demi kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu proses
pembongkaran karbohidrat, yaitu permecahan molekul-molekulnya untuk
menghasilkan energi, merupakan hal yang penting dalam metabolisma sel.
Glukosa merupakan sumber energi yang paling banyak digunakan oleh
mikroorganisma. Untuk memperoleh energinya, mikroorganisma melakukan 2
proses umum yaitu respirasi dan fermentasi.
Dalam reaksi-reaksi respirasi ini, dikenal 3 tahap reaksi yaitu:
a. glikolisis, yaitu proses pemecahan molekul-molekul karbohidrat menjadi
piruvat
b. siklus Krebs, yaitu proses oksidasi karbon organik menjadi
karbondioksida dan koenzim NADP
c. posporilasi oksidatif.
Dalam hal ini, koenzim NADP dioksidasi - reduksikan dari akseptor
elektron akhir dan terjadi pembentukan ATP.

7
2 piruvat + 2 ADP + 8 NAD 6 CO 2 + 2 ATP + 2 FADH2 + 8 NADH
Gambar 1. proses-proses glikolisis siklus Krebs, dan posforilasi oksidatif.
Sumber: Buku Tarigan.1988

2. Respirasi anerob
Dalam proses respirasi anaerob, akseptor elektron akhir, biasanya
merupakan suatu bahan anorganik dan bukan oksigen. Beberapa bakteria
seperti Pseudomonas, dan Bacillus dapat menggunakan NO3 sebagai
akseptor elektron akhir, atau dapat juga N20, atau gas N2. Bakteri lain seperti
Desulfovibro, menggunakan S04 S2 sebagai akseptor elektron akhir untuk
mensintesis H2S. Ada juga juga bakteri yang monggunakan CO3 untuk
mensintesis CH4. Dari oksidasi suatu molekul anorganik respirasi anaerob
dapat menghasilkan jumlah ATP yang berbeda beda tergantung kepada jenis
organismanya dan jalannya reaksi,
c. Fermentasi
Setelah glukosa dipecah menjadi molekul-molekul asam piruvat, maka
asam piruvat ini akan mengalami respirasi atau mengalami fermentasi.
Fermentasi dapat diartikan sebagai proses bahwa:
1. Pembebasan energi dari gula atau molekul-molekul organik seperti asam-
asam amino, asam-asam organik, purin dan piri midin.

8
2. Tidak membutuhkan adanya oksigen, namun demikian kadang kadang
dapat juga terjadi
3. Tidak membutuhkan suatu rantai transfor elektron
4. Menggunakan molekul-molekul organik sebagai akseptor elektron akhir.
5. Menghasilkan sejumlah kecil ATP (hanya 2 molekul)
Selama fermentasi, elektron atau hidrogen ditransfer dari NADH2, menjadi
asam piruvat, yang dapat dirombak menjadi berbagai-bagai hasil akhir. Beberapa
macam mikroorganisma, mampu memfermentasi kan berbägai macam substrat,
yang hasilnya tergantung kepada macam nya substrat dan enzim-enzim yang
aktif. Analisis kimia dari produk. produk akhir dari reaksi enzimatis ini, berguna
dalam mengadakan identifikasi mikroorganisma. Suatu hal yang perlu diketahui
mengenai fermentasi adalah bahwa fermentasi hanya menghasilkan 2 molekul
ATP karena banyak energi yang tetap tinggal di dalam ikatan kimia dari produk
akhir, seperti asam laktat dan etanol. Kiranya perlu juga diingat kan bahwa
fermentasi tidak mengalami siklus Krebs, dan rantai transpor elektron.
Untuk penjelasan bahwa asam piruvat dapat difermentasi oleh
mikroorganisma yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda pula, berikut
table :
Mikroorganisma Hasil – akhir
Streptococcus
Asam laktat
Lactobacillus Bacillus
Saccharomyces Etanol dan CO2
(yeast)
Asam propionate
Asam asetat
Propionibacterium
Karbondioksida
Hydrogen
Asam butirat
Butanol
Asam piruvat Clostridium Aceton
Isoprofil alcohol
Karbondioksida
Etanol
Asam laktat
Esherechia Salmonella
Asam suksinat
Asam asetat

9
Karbondioksida
Hydrogen
Etanol
Asam laktat
Asam formic
Enterobacter
butanediol
Karbondioksida
Hydrogen

Keterangan-keterangan yang terinci mengenai fermentasi ini akan dibahas dalam


bab tersendiri mengenai, mikroorganisma dan makanan fermentasi.
2. Anabolisma
Anabolisma adalah proses pembentukan senyawa-senyawa organik yang
bertenaga potensial tinggi dari senyawa-senyawa atau molekul- molekul sederhana
yang bertenaga potensial lebih rendah. Reaksi ini membutuhkan energi yang diperoleh
dari reaksi-reaksi bioenergi, dan terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, sehingga disebut
biosintesis yang merupakan reaksi endergonik. Di atas telah dijelaskan bahwa
mikroorganisma-mikroorganisma akan memperoleh energinya melalui proses oksidasi
molekul-molekul organik dengan respirasi aerob, respirasi anaerob dan fermentasi.
Energi yang dihasilkan ini banyak yang diguna- kan untuk kegiatan-kegiatan sel dan
sebagian dihasilkan berupa panas. Kenyataannya, kalaupun pada oksidasi glukosa juga
dihasilkan karbon- dioksida dan uap air, diperkirakan reaksi ini merupakan proses yang
efisien karena kira - kira 60 % dari energi yang dihasilkan berupa panas . Sel-sel
menggunakan energi selebihnya dalam bentuk molekul-molekul ATP untuk pergerakan
flagella. Akan tetapi kebanyakan molekul. molekul ATP tersebut digunakan untuk
menyediakan energi untuk transportasi bahan-bahan melalui mermbran plasma. Proses
transportasi ini dinarmakan transpor aktif. Mikroorganisina tertentu dapat juga me
manfaatkan ATP untuk pergerakan flagella, akan tetapi kebanyakan molekul-molekul
ATP tersebut digunakan olelh mikroorganisma untuk biosintesis bahan-bahan sel.
Dalam kesempatan ini akan diuraikan sedikit tentang biosintesis beberapa molekuk-
molekul organik yang di anggap representatif, misalnya, karbohidrat, lipid, asam amino,
purin dan pirimidin.
a. Biosintesis polisakarida
Bakteri mensintesis glikogen dari ADPG (adenosine diphospho glucose) yang
mana molekul-molekulnya terbentuk, apabila ADP ber gabung dengan molekul
glukosa, dan gugusan posfatnya dibebaskan. Binatang-binatang mensintesis
glikogen dan karbohidrat lain dari UDPG. suatu senyawa yang lain yang berkaitan

10
erat dengan UDPG yang disebut UDP-N-acetyl glucoseamine (UDPNAG),
merupakan balhan yang sangat penting dalam biosintesis peptidoglikan yang
merupakan bahan pem bentuk dinding sel bakteria.

Rangkaian glikolisis :
glukosa
UTP

glukosa-6- UDPG glikogen


posfat (pada hewan)
ATP
ADPG glikogen
(pada bakteria)
UTP
fruktosa-6-
pospat UDPNAD peptidiglikan
(pada bakteria)

asam piruvat

b. Biasintesis lipida
Mikroorganisma dapat mensintesis lipida (lemak) dengan peng- gabungan
asam-asam lemak dan gliserol. Asam-asam lemak yang merupa kan senyawa
hidrokarbon berantai panjang akan terbentuk apabila 2 ragmen karbon dari asetil ko
A ditambahkan satu sama lainnya. Bagian gliserol dari lipid, adalah derivat dari
díhidroksi aseton posfat yang di- bentuk selama glikolisis. Pautan enzim dari gliserol
dan asam lemak, merupakan biosintesis dari berbagai jenis lemak sederhana

11
Glukosa
glokulisis

Giseraldehida dihidroksiaseton gliserol


Lemak
Asam piruvat sederhana
Asam lemak

Asetil ko A
Siklus krebs

Lipid berperan penting sebagai bahan turut menyusun membran plasma dari
sel mikroorganisma. Lipid ini juga turut membantu dalam pembentukan dinding sel
bakteria yang termasuk dalan golongan bakteri Gram negatif dan sama halnya
dengan karbohidrat, dapat merupakan cadangan energi.
c. Biosin tesis asam-asam amino
Asam-asam amino dibutuhkan untuk biosintesis berbagai macan protein.
Beberapa mikroorganisma, seperti Escherichia coli, mengandung enzim-enzim yang
dibutuhkan dalam sintesis asam-asam amino. Org nisma dengan enzim-enzim yang
diperlukannya, dapat mensintesis semua asam-asam amino secara langsung
ataupun tidak langsung dengan perantaraan metabolisma karbohidrat. Suatu sumber
penting dari pre kursor yang digunakan dalam sintes is asam amino adalah siklus
Krebs Dalam siklus Krebs, penambahan suatu gugusan amin kepada asam piruvat
atau asam-asam organik yang sesuai, dapat merubah asam in menjadi asam amino.
Peristiwa ini disebut aminasi. Peranan utama dari asam-asam amino adalah untuk
inensintesis protein.
d. Biosintesis purin dan pirimidin
Kita telah mengetahui bahwa di dalam inti sel terdapat asam-asam nukleat
yang terdiri dari DNA dan RNA. Perbecdaan antara kedua jenis asam nukleat ini,
terletak pada bagian (sub unit) nukleotidanya. Nukleo- tida merupakan prekursor dari
asam nukleat yang dari purin atau peri- midin yang terikat pada gula ribosa posfat.
Asam-asam amino tertentu, misalnya, asam aspartat, glisin, dan glutamin,
memegang peranan penting dalam biosintesis purin dan pirimidin..

12
Gambar 2. skema biosintesis dari purin dan pirimidin secara sederhana
Sumber: Buku Tarigan.1988

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Katabolisme adalah suatu proses pembongkaran atau perombakan molekul-
molekul substrat yang bertenaga potensial tinggi menjadi molekul-molekul anorganik
yang lebih sederhana dan membebaskan sejumlah energy. Dalam system
kehidupan, energi dapat ditranfer dari suatu sumber energy ke sumber energi lain
dalam bentuk electron-elektron. Untuk menghasilkan energy, suatu sel harus
mempunyai sumber energi yang berfungsi sebagai donor electron. Sumber-sumber
energi yang dimaksud disini, dapat merupakan glukosa, belerang sebagai unsur, gas
hydrogen, cahaya, yang berkaitan dengan pigmen fotosintesis yaitu klorofil. Berikut
ini disajikan suatu skema yang menjelaskan proses elektro-elektron, transfer electron
menjadi pembawa electron (electron carrier), sehingga dihasilkan ATP dan akseptor
electron akhir.
Anabolisma adalah proses pembentukan senyawa-senyawa organik yang
bertenaga potensial tinggi dari senyawa-senyawa atau molekul- molekul sederhana
yang bertenaga potensial lebih rendah. Reaksi ini membutuhkan energi yang
diperoleh dari reaksi-reaksi bioenergi, dan terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
sehingga disebut biosintesis yang merupakan reaksi endergonik. Di atas telah
dijelaskan bahwa mikroorganisma-mikroorganisma akan memperoleh energinya
melalui proses oksidasi molekul-molekul organik dengan respirasi aerob, respirasi
anaerob dan fermentasi. Energi yang dihasilkan ini banyak yang diguna- kan untuk
kegiatan-kegiatan sel dan sebagian dihasilkan berupa panas. Kenyataannya,
kalaupun pada oksidasi glukosa juga dihasilkan karbon- dioksida dan uap air,
diperkirakan reaksi ini merupakan proses yang efisien karena kira - kira 60 % dari
energi yang dihasilkan berupa panas . Sel-sel menggunakan energi selebihnya
dalam bentuk molekul-molekul ATP untuk pergerakan flagella. Akan tetapi
kebanyakan molekul. molekul ATP tersebut digunakan untuk menyediakan energi
untuk transportasi bahan-bahan melalui mermbran plasma. Proses transportasi ini
dinarmakan transpor aktif.

14
GLOSARIUM

Anabolisma = adalah proses pembentukan senyawa-senyawa organik yang bertenaga


potensial tinggi dari senyawa-senyawa atau molekul- molekul sederhana
yang bertenaga potensial lebih rendah.

Glikolisis = proses pemecahan molekul-molekul karbohidrat menjadi piruvat


Siklus Krebs = proses oksidasi karbon organik menjadi karbondioksida dan koenzim
NADP

Katabolisme = suatu proses pembongkaran atau perombakan molekul-molekul substrat


yang bertenaga potensial tinggi menjadi molekul-molekul anorganik yang
lebih sederhana dan membebaskan sejumlah energy.

Reaksi oksidasi = adalah bahwa oksidasi merupakan suatu reaksi yang menghasilkan
energi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dwijoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.


Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung: CV Yrama
Widya
Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Waluyo, Lud. 2005.Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

16

Anda mungkin juga menyukai