16320049
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup atau situasi hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan individu. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental,
yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita
dituntut untuk mampu mengadakan refleksi ilmiah tentang pendidikan tersebut
sebagai pertanggung jawaban terhadap perbuatan yang dilakukan yaitu, mendidik
dan dididik. Dalam konstek ini kita tidak boleh mencampur adukkan antara
pengertian pendidikan sebagai tindakan manusia, dalam usahanya membimbing
manusia yang lain, dengan pengertian pendidikan sebagai ilmu pengetahuan.
Proses pembelajaran merupakan kegiatan utama dalam pendidikan untuk
memenuhi tujuan pendidikan nasional. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam
proses pembelajaran terdapat lima jenis interaksi yang dapat berlangsung yaitu : 1)
interaksi antara pendidik dengan peserta didik, 2) interaksi antar sesama peserta
didik atau antar sejawat, 3) interaksi antara peserta didik dengan narasumber, 4)
intraksi peserta didik bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja
dikembangkan, 5) intraksi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial
dan alam. Melalui proses interaksi tersebut diharapkan mampu mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang hendak dicapai setelah
selesai diselenggarakan proses pembelajaran.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang dalam
memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hasil
belajar diukur melalui bagaimana proses itu dilakukan apakah sesuai dengan
prosedur atau kaidah yang benar, kelak akan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat ketika kembali ke masyarakat sebagai outcome/keluaran.
Sebagian orang menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan yang tidak
menarik dan membosankan, padahal belajar akan membuka jendela pemahaman
manusia terhadap hakikat segala sesuatu. Dengan belajar, manusia akan dapat
memahami hakikat diri dan lingkungannya serta hakikat pencipta diri dan
lingkungannya.
Pembelajaran di sekolah harus memenuhi target belajar untuk membentuk
pengetahuan peserta didik menjadi aktif dalam pembelajaran di sekolah dalam
semua mata pelajaran. Pembelajaran yang aktif dan kreatif merupakan pembelajaran
bermakna yang mampu menciptakan peserta didik menjadi individu yang memiliki
daya ingat tinggi dalam proses penyerapan informasi pembelajaran di sekolah.
Dalam pembelajaran di sekolah lebih menitik beratkan bahwa peserta didik harus
belajar berdasarkan percobaan-percobaan atau permasalahan-permasalahan yang
telah dihadirkan guru dalam pembelajaran untuk menstimulus pikiran peserta didik
sehingga pengetahuan akan bertahan dimemori jangka panjang peserta didik dan
menjadi tolak ukur terhadap kemampuan menyimpan ingatan jangka panjang
peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah.
Guru harus menggunakan model pembelajaran yang memberikan ruang
bagi peserta didik untuk berkreatifitas dan terlibat secara aktif sepanjang proses
pembelajaran sehingga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik dapat
dapat berkembang maksimal secara bersamaan. Kondisi belajar dimana peserta
didik hanya menerima materi dari guru, mencatat, dan menghafalkannya harus
diubah menjadi berbagai pengetahuan, mencari, menemukan pengetahuan secara
aktif sehingga terjadi peningkatan pemahaman. Untuk mencapai tujuan tersebut,
seorang guru dapat menggunakan model atau metode pembelajaran inovatif.
Proses pembelajaran dapat memperoleh hasil secara optimal serta tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang
diharapkan, upaya yang dilakukan seorang guru adalah dengan cara memperhatikan
pola belajar peserta didik, menguasai materi pelajaran memilih model pembelajaran
yang tepat serta menciptakan situasi pembelajaran yang afektif. Banyak kritikan yang
ditunjukan pada cara guru mengajar yang terlalu menekankan pada penguasaan
sejumlah informasi atau konsep belaka. Penumpukan informasi atau konsep
pada subjek didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak bermanfaat sama
sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru kepada subjek didik
melalui satu arah.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan ibu
Sulastri, S.Pd (guru Biologi) pada hari Sabtu, 01 Desember 2018 di sekolah SMA N 1
Rumbia di kelas X IPA 1, guru telah menggunakan berbagai strategi atau model
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
biologi. Dapat dikatakan bahwa, peserta didik kurang kecermatan dalam memahami
dan sulitnya menanggapi materi yang diberikan oleh gurunya, kurang memberi
penekanan untuk memacu daya berpikir peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran berlangsung.
Selain hal itu, peserta didik juga ada yang tidak memperhatikan gurunya ketika
menjelaskan pelajaran tetapi ada juga memperhatikan pelajaran. Kurangnya
keaktifan dalam mengikuti pelajaran sehingga ada beberapa peserta didik yang
tidak mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Dari data yang diperoleh
terdapat 88,89% peserta didik yang nilai ulangan harian kurang dari 70, dan 11,11%
peserta didik yang nilainya lebih dari 70. Dapat terlihat bahwa banyaknya peserta
didik yang nilainya belum mencapai KKM yang telah ditentukan.
Tabel 1. Data Pra Survei Penilaian Ulangan Harian Kelas X IPA 1 SMA N 1 Rumbia
No Nilai Keterangan Jumlah %
1 ≤ 70 Tidak tuntas 32 88,89%
2 > 70 Tuntas 4 11,11%
Jumlah 36 100%
Sumber: Daftar Nilai Biologi SMA Kelas X IPA 1 SMA N 1 Rumbia
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hasil belajar
peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) dalam proses pembelajaran Biologi.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini, diantaranya :
1. Bagi Peserta Didik
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memecahkan masalah dengan
terlibat langsung dalam proses belajar mengajar serta dapat melatih
keberanian, keterampilan, kreatif, dan sebagainya dalam melaksanakan
pembelajaran biologi.
2. Bagi Guru
Memberikan model pembelajaran alternatif dan dapat mengaitkan strategi
pembelajaran dalam menyampaikan materi kepada peserta didik, sehingga
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3. Bagi Peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti dalam
meningkatkan pengalaman pembelajaran di kelas, serta dapat memperoleh
pengetahuan lebih lanjut mengenai pengaruh model pembelajaran Problem
Based Instruction (PBI) terhadap hasil belajar peserta didik.