Anda di halaman 1dari 15

CASE STUDY

OVERDOSIS OBAT
STASE GAWAT DARURAT

OLEH : KELOMPOK 1

RISMA NURFADILAH (N.19.046)


MUH. FADLY (N.19.024)

PRECEPTOR

…………………………………………….

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah yang
memberikan Rahmat-Nya dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan Case Study ini yang berjudul “Overdosis Obat” oleh kelompok 1 Stase
Gawat Darurat Program Profesi Ners.
Dalam penulisan Case Study ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan pembuatan Case Study ini dan dapat dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.
Semoga segala bantuannya dibalas oleh Allah Azza Wajalla dengan sesuatu
yang lebih baik. Penulis menyadari akan berbagai keterbatasan dan kelemahan
yang ada pada penulis, sehingga tidak menutup kemungkinan terdapat
kekurangan, kelemahan bahkan mungkin kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memenuhi fungsinya dengan baik. Sekian dan terima
kasih atas kami ucapannya.

Polewali, 8 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan............................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian ................................................................................. 3
2. Etiologi...................................................................................... 3
3. Patofisiologi.............................................................................. 3
4. Manifestasi Klinis..................................................................... 3
5. Pemeriksaan Penunjang............................................................ 4
6. Penatalaksanaan........................................................................ 4
7. Komplikasi................................................................................ 4
BAB III ANALISA KASUS ........................................................................... 5
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian ....................................................................................... 9
B. Diagnosa Keperawatan .................................................................... 9
C. Intervensi Keperawatan ................................................................... 9
D. Evaluasi Keperawatan...................................................................... 10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Overdosis obat merupakan hal yang sangat serius dan mengancam nyawa siapa saja.
Apabila overdosis obat terjadi maka akan bisa mengakibatkan kerusan di sistem tubuh
manusia, jenis dosis obat dan dosis yang dikonsumsi. Overdosis merupakan keadan
diman seseorang mengalami gejala terjadinya keracunan akibat nya mengalami ketidak
sadaran karena kelebihan dosis yang diterima tubuh. Dari laporan BNN 2012 diperkiraan
bahwa rata-rata pengguna NAPZA yang terdata di indonesia 20%nya mengalami
overdosis yang mengakibatkan kematian dan 10%nya tertangani medis. Angka
revalensinya diperkirakan lebih tinggi dinegara berkembang,karena dinegara
berkembangan kurang pengetahuan tentang dampak dari NAPZA. Indonesia sangat
berisiko tinggi tentang penggnaan NAPZA teruma kalangan remaja dan pelajar.
Sedangkan 15 jutanya merupakan kasus overdosis penguna obat medis.
Penyebab yang sering terjadi pada pasien overdosis obat adalah pada lansia karena
mereka sering lupa bahwa sudah meminum obat. . Di U.S kematian akibat overdosis obat
menurun dari2017 sampai 2018 dengan 67.637 kematian akibat overdosis obat yang
dilaporkan. Kematian yang melibatkan narkotika sintetis elain metadon terus mengalami
penningkatan dengan lebih dari 31,335 kematian overdosis yang dilaporkan pada 2018.
Oleh karena itu peran perawat sangat penting untuk penanganan gawat darurat
masalah overdosis obat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu overdosis obat?
2. Apa saja etiologi overdosis obat?
3. Apa manifestasi klinis pada overdosis obat?
4. patofisiologi dari overdosis obat?
5. Apa komplikasi yang terjadi pada overdosis?
6. Bagaiaman penatalaksanaan dari overdosis obat?
7. Apa saja pemeriksaaan penunjang dari overdosis obat?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada kasus overdosis obat?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dam memahami konsep teori dari overdosis obat
2. Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada kasus overdosis obat.

D. Manfaat Penulisan
Sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penulisan yang hendak
dicapai, maka manfaat yang dapat diharapkan dari penulisan ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penulisan ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa mengenai ketergantungan narkoba.
2. Bagi Perawat
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi tenaga kesehatan
khususnya perawat agar mengetahui dampak ketergantungan narkoba dan mampu
menerapkan asuhan keperawatannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat
diaplikasikan pada pelayanan kesehatan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penulisan ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan sebagai bahan
masukan bagi sekolah atau instansi kesehatan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Overdosis Obat


1. Pengertian
Over dosis obat merupakan keadaan tubuh yang mengalami karajunan obat yang
berlebih didalam tubuh. Biasanya kejadian ini terjadi pada penguna NAPZA dan para
lansia. Overdosisi obat terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih dari dosis resp
atau obat yang dijual bebas. Over dosis obat adalah obat yang masuk kedalam tubuh
manisia tidak sesuai dengan resep yang telah dianjurkan.

2. Etiologi
a. Usia tua biasanya paling sering
b. Mengkonsumsi berbagai jenis Narkoba
c. Penyakit-penyakit yang mempunyai metabolisme menurun

3. Manifestasi Klinis
a. Penurunan kesadaran
b. Nafas kurang dari 12 kali/menit
c. Sianosis dibagian kuku, bibir
d. Terdapat suara gemuru seperti ngorok sulit bernafas
Beberapa gejala umum yang terkait dengan keadaan overdosis adalah nyeri dada
yang parah, kejang, sakit kepala parah, kesulitan bernapas, mengigau, agitasi
ekstrem atau kecemasan.

4. Patofisiologi
Ketika seseorang mengalami overdosis obat ada beberapa saluran yang terganggu
yaitu saluran cerna dan saluran pernapasan. di saluran pencernaan akan
menimbulkan mual, muntah dan diare, sedangkan pada saluran pernapasan terjadi
korosi di trakea sehingga terjadi pembengkakan atau edema pada laring.
Pembengkakan ini lah yang akan menghambat jalan napasa atau terjadilah obstruksi
jalan napas. Di salauran pencernaan dan saluaran pernapasan pembulu darah
terganggu karena darah menyerap obat dalam jumlah yang banyak, terganggunya ini
akan mengakibatkan gangguan saraf otonom yang akan menyebabkan nyeri kepala,

3
kelemahan dan gangguan di pusat pernapasan. Di pusat pernapasan yang terganggu
pernapasan pasien akan cepat dan dalam yang akan mengakibatkan alkolisis
respiratori.

5. Komplikasi
a. Mual muntah
b. Ritme jantung tidak stabil
c. Kejang
d. Sesak nafas
e. Kerusakan didalam otak

6. Penatalaksanaan
Lakukan perawatan umum untuk mengatasi pernafasan, syok dan lakukan
pemeriksaan fisik dan lakukan terapi dan beriakn penenang.
Ada 4 terapi yang harus dilakukan:
a. Cognitive Behavior Therapy
b. Medicariob Assisted Treatmen
c. Individual conseling
d. Group conseling

7. Pemeriksaan Penunjang
Analisa gas darah dan EKG

4
BAB III

ANALISA KASUS

STUDI KASUS 1

SKENARIO

Anda sedang bertugas di unit gawat darurat (ED) ketika "code blue" disebut overhead.
Sebagai perawat code, Anda mengambil brankard dan lari ke code, yang ada di ruang
karyawan di ruang operasi. Di sofa, Anda menemukan seorang perawat, Z.H., tidak sadar,
sianosis, dan hampir tidak bernapas. Respirasinya 8 kali per menit dan dangkal. Dia
diintubasi dan infus dimulai dengan saline normal 0,9%. Anda memasang EKG mengarah ke
dadanya dan menemukan yang berikut:

1. Apa interpretasi Anda tentang ritme Z.H.?


Jawaban :
Hasil EKG Z.H. menunjukkan bahwa irama jantung klien melambat.

PERKEMBANGAN KASUS

Z.H. diberi ampul 50 mL D50W, 0.4 mg nalokson (Narcan), dan 0.5 mg atropin IV push.
Pernapasannya sedikit meningkat, dan denyut nadi meningkat menjadi 56 kali / menit. Dia
diangkut ke UGD.

2. Jelaskan tujuan pemberian kombinasi D50W, atropin, dan nalokson (Narcan).


Jawaban :
Tujuan pemberian D50W adalah cairan ini digunakan untuk mengobati dehidrasi dan
menurunkan kadar natrium dan kalium pada klien. Sedangkan pemberian atropine
digunakan untuk menangani melambatnya denyut jantung dan mengatasi gangguan
kejang otot pada tubuh klien. Serta pemberian nalokson (Narcan) digunakan untuk
memblokir efek opioid pada klien untuk mengatasi penurunan pernapasan pada klien
akibat overdosis opioid.

5
3. Perawatan apa yang akan Z.H. membutuhkan di UGD ?
Jawaban :
Tindakan resusitasi seperti pemeliharaan jalan napas, ventilasi buatan, pijat jantung harus
dilakukan sesuai dengan kebutuhan kondisi pasien. Serta terus mengontrol
perkembangan keadaan klien.

4. Dalam 30 menit setelah menerima nalokson (Narcan), Z.H. mulai merespons. Anda
membutuhkan:
a. nalokson (Narcan) dosis ganda meningkatkan risiko Z.H. mengembangkan edema
paru.
b. efek samping nalokson (Narcan) adalah fibrilasi atrium dan disritmia ventrikel.
c. efek opioid yang terkait dengan overdosis obat mungkin kembali setelah nalokson
(Narcan) dimetabolisme.
d. membalikkan efek overdosis obat terlalu cepat menyebabkan rebound penurunan
tingkat kesadaran.

Jawaban :
Saya memerlukan dosis berulang jika reseptor opioid harus dihentikan dari pemicuan
untuk waktu yang lama. Dan jika klien sudah mengalami efek harus dipantau untuk laju
pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu, ABG dan tingkat kesadaran.

PERKEMBANGAN KASUS

Setelah dosis tambahan 0,4 mg nalokson (Narcan), tingkat kesadaran Z.H. meningkat dan dia
dapat diekstubasi.

5. Informasi apa yang ingin Anda peroleh untuk Z.H.?


Jawaban :
Saya ingin peroleh informasi mengpenai obat apa yg sudah klien gunakan.

6. Menanggapi pertanyaan Anda, Z.H. memberitahu Anda bahwa dia mengambil fentanyl
(Duragesic). Dia kemudian meminta Anda untuk menelepon seorang teman untuk tinggal
bersamanya. Informasi apa yang akan Anda berikan kepada temannya melalui telepon?
Jawaban :
Memberikan informasi bahwa klien sekarang sedang dirawat diIGD akibat overdosis
obat dan memerlukan perawatan lanjutan. Dan klien meminta temannya untuk tinggal
bersamanya atau menemaninya.

7. Temannya bertanya apa yang salah. Bagaimana tanggapan Anda?


Jawaban :
Yang salah karena klien menggunakan obat secara berlebihan tidak sesuai dosis yang
benar, dan ini dapat membahayakan kesalamatan klien.

6
PERKEMBANGAN KASUS

Setelah distabilkan, Z.H. dirawat di ICU untuk observasi 24 jam dan kemudian dipindahkan
ke unit ketergantungan kimia.

8. Apa yang dimaksud dengan perawat yang mengalami gangguan kimiawi?


Jawaban :
Perawat yang mengalami gangguan kimiawi adalah perawat yang kurang bisa
mengontrol psikologisnya, kepribadiannya, serta kesehatannya.

9. Bagaimana profil perawat yang mengalami gangguan? Sebutkan lima karakteristik


Jawaban :
a. Perilakunya sangat tidak menentu
b. Mempunyai kepribadian tertutup
c. Kelihatan lesuh
d. Lebih agresif atau lekas marah
e. Depresi

10. Salah satu kolega Z.H. menelepon untuk menanyakan kabarnya. Dia memberi tahu Anda
bahwa dia pikir ada yang salah dengan Z.H. karena perilakunya sangat tidak menentu,
tetapi “Saya tidak tahu itu narkoba. Saya tidak berpikir Z.H. akan melakukan hal seperti
itu! ” Apa tanda-tanda yang terlihat dari perawat yang mengalami gangguan kimiawi?
Jawaban :
a. Kesulitan menjaga kesehatan dan pribadi
b. Menarik diri dari teman dan anggota keluarga
c. Perilaku dan kebiaaan berubah
d. Kurang fokus saat bekerja
e. Emosi tidak stabil

11. Sebutkan empat masalah yang terkait dengan gangguan perawat yang sedang berpraktik
Jawaban :
a. Melakukan banyak hal dalam satu waktu
b. Tinggi resiko terpaparnya penyakit infeksi
c. Situasi dan lingkungan kerja yang tidak mendukung/tidak kondusif
d. Kurang direspek baik dari rekan sejawatnya bahkan dari pasien

12. Z.H. bertanya apa yang akan terjadi dengan karirnya. Apa masalah regulasi terkait
perawat yang mengalami gangguan yang akan memandu respons Anda?
Jawaban :
a. Memperkuat ketangguhan individu dan kepercayaan diri untuk mengelola tantangan
dan stres sehari-hari sambil mempertahankan komitmen untuk pemulihan dan
menghindari kekambuhan penggunaan obat kimia

7
b. Jejaring sosial yang mendukung (yaitu pasangan, anggota keluarga, dan teman-
teman) yang dapat memantau stabilitas pemulihan, pantang obat kimia, dan
kepatuhan terhadap pengobatan
c. Melatih klien agar dapat mengontrol keinginan meng9gunakan obat kimia
d. Memotivasi klien agar mau mengikuti/berpartisipasi dalam program terapi
e. Konsisten memberikan dukungan dan pengpalaman bahwa pasien mempunyai
kekuatan untuk menghadapi masalah yang akan datang

PERKEMBANGAN KASUS

Z.H. berhasil menyelesaikan pengobatan dan terus berpraktik sebagai perawat. Dia sekarang
melayani sebagai sponsor untuk perawat lain yang menjalani perawatan untuk
ketergantungan bahan kimia.

8
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Anamnese
a. Identitas
1) Nama : Tn. Z.H
2) TTL/Umur :-
3) Jenis Kelamin : Laki-Laki
4) Diagnosa Mds : Overdosis Obat
b. Keluhan Utama: tidak sadar, sianosis, dan hampir tidak bernapas
c. Analisa Data
Data Obyektif: TTV RR: 8 kali per menit dan dangkal.
Etiologi: penyalah gunaan zat fentanyl (Duragesic)
Masalah: Overdosis Obat

2. Pemeriksaan Penunjang
EKG

3. Pengobatan
- Infus dimulai dengan saline normal 0,9%
- Z.H. diberi ampul 50 mL D50W, 0.4 mg nalokson (Narcan), dan 0.5 mg atropin IV
push.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan penyalahgunaan zat NAPZA

C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Nursing Outcome Classsification Nursing Intervention Classification

1. Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan 1 X 24 Reduksi ansietas


penyalahgunaan zat jam maka kriteria hasil yang 1. Identifikasi saat tingkat
NAPZA didapatkan adalah : ansietas berubah
Tingkat ansietas 2. Monitor tanda –tanda

9
1. Verbalisasi kebingungan ansietas
dari skala 2 ditingkatkan 3. Ciptakan suasana teraupetik
ke skala 3 4. Informasikan secara factual
2. Frekuensi pernapasan dari mengenaik diagnosis dan
skala 2 ditingkatkan ke pengobatan
skala 3 5. Latih teknik relaksasi
3. Frekuensi nadi dari skala 3 6. Kolaborasi pemberian obat
ditingkatkan ke skala 2 antiansietas jika diperluka.
4. Tekanan darah dari skala 3
ditngkatkan ke sekala 4

D. Evaluasi Keperawatan
S: pasien mengatakan tidak merasa mengigil dan takut lagi
O: pasien tampak terseyum dan menikmati makanan
A: masalah belum sepenuhnya teratasi
P : lanjutkan intervensi

10
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Over dosis obat merupakan keadaan tubuh yang mengalami karacunan obat yang
berlebih didalam tubuh. Biasanya kejadian ini terjadi pada pengguna NAPZA dan para
lansia. Overdosis obat terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih dari dosis resep atau
obat yang dijual bebas. Penatalaksanaan dari overdosis juga disesuaikan dengan efek dan
obat yang dikonsumsinya juga.

B. SARAN
Penulis sangat menyadari bahwa tulisan ini banyak memiliki kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun.
Untuk tenaga kesehatan lebih memberikan keperawatan dengan lebih baik dan selalu
mencek ulang dari obat-obatan non farmakologinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pamela. (2011). Pedoman Keperawatan Emergensi.jakarta:EGC

Brester Jay Micheal. (2007). Manual Kedokteran Darurat.Jakarta:EGC

enters for Disease control and Prevention. (2020). Overdose Death rates.

Retrieved from National Institute on Drug Abuse website:


https://www.drugabuse.gov/related-topics/trends-statistics/overdose
death-rates

Rubenstein David. (2003).Kedokteran Klinis.Jakarta:Erlangga.

12

Anda mungkin juga menyukai