Anda di halaman 1dari 5

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

HUBUNGAN ANAK DENGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR


RENDAH (BBLR) DENGAN INSIDENS TERJADINYA
ASMA PADA ANAK

1
Mark P. Pondaag
2
Audrey Wahani
2
Ch. Manoppo

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Kedokteran Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: mark.pierre98@yahoo.com

Abstract: Asthma is a chronic lung disease characterized by symptoms such as


recurrent wheezing, shortness of breath, chest distress, and coughing at night. The
incidence of asthma is increasing every year. In a recent study noted that LBW
contribute to the incidence of asthma. This study used a descriptive analytical method
with cross sectional approach. The results showed that from 73 sampels 47 (64.4%)
child who show asthma symptoms. The symptoms that were shown in this study were:
wheezing (68.4%), wheezing in the past 12 months (64.3%), speaking disorder due to
wheezing (59.6%), and dry coughs at night (59.6%). Based on logistic analysis
showed a significant negative correlation (p=0.008). Conclusion: There was a
relationship between a child with a history of low birth weight with the incidence of
asthma.
Keywords: asthma, low birth weight, airway remodeling

Abstrak: Asma merupakan penyakit paru kroniik yang ditandai dengan gejala berupa
mengi berulang, sesak napas, dada rasa tertekan, dan batuk pada malam hari. Angka
kejadian asma meningkat setiap tahunnya. Pada penelitian terbaru disebutkan bahwa
BBLR berperan terhadap insidens terjadinya asma. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang. Hasil penelitian
memperlihatkan dari 73 sampel ditemukan 47 (64.4%) anak yang menunjukan gejala
asma. Gejala yang ditunjukan berupa Mengi (68,4%), Mengi 12 bulan terakhir
terakhir (64,3%), keterbatasan bicara akibat mengi (59,6%), batuk kering pada malam
hari (59,6%). Berdasarkan analisis logistic menunjukan hubungan negative bermakna
(p= 0,008). Simpulan : Terdapat hubungan antara anak dengan riwayat BBLR dengan
angka kejadian asma.
Kata kunci: asma, BBLR, remodeling saluran napas

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah kurva pertumbuhan intrauterin dari
berat badan lahir kurang dari 2.500 g. Lubchenko, maka kebanyakan bayi
Berdasarkan masa kehamilan BBLR dapat prematur akan dilahirkan dengan berat lahir
dibedakan atas BBLR sesuai masa yang rendah. Bayi berat lahir rendah
kehamilan (SMK) dan BBLR kecil masa (BBLR) dibedakan atas berat lahir sangat
kehamilan (KMK). Sedangkan berdasarkan rendah (BLSR), bila berat bayi lahir <
133
Pondaag, Wahani, Manoppo: Hubungan anak dengan...

1.500 gram, dan berat lahir amat sangat lahir rendah dengan resiko penyakit umum
rendah (BLASR), yaitu bila berat bayi lahir di masa dewasa.9-11 Adaptasi
< 1.000 gram.1 perkembangan dalam kehidupan janin dan
Prevalensi bayi berat lahir rendah bayi mungkin mengakibatkan pertumbuhan
(BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh paru terganggu, menyebabkan saluran
kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%- udara lebih kecil, penurunan volume paru,
38% dan lebih sering terjadi di negara- dan kemudian mengakibatkan peningkatan
negara berkembang atau sosio-ekonomi resiko asma.4,6,11-14 Pengecilan diameter
rendah. Secara statistik menunjukan 90% saluran pernapasan memberikan kontribusi
kejadian BBLR didapatkan di Negara terhadap perkembangan asma anak.15,16
berkembang dan angka kematiannya 35
kali lebih tinggi dibanding pada bayi METODE PENELITIAN
dengan berat lahir lebih dari 2.500 gram. Penelitian dilakukan dengan metode
BBLR termasuk faktor utama dalam deskriptif analitik dengan pendekatan
peningkatan mortalitas, morbiditas dan potong lintang. Penelitian dilakukan selama
disabilitas neonatus, bayi dan anak serta bulan Oktober 2014 – Januari 2015.
memberikan dampak jangka panjang Populasi berdasarkan data rekam medik sub
terhadap kehidupannya dimasa depan. bagian neonati RSUP Prof. R. D. Kandou
Salah satu dari komplikasi jangka panjang Manado pada tahun 2008. Populasi
yang akan terjadi adalah penyakit paru merupakan semua anak yang memiliki
kronis.2 berat lahir rendah (<2500gr) selama tahun
Asma merupakan penyakit paru kronis 2008. Pengambilan sampel menggunakan
yang sering dijumpai pada anak dan metode konsekutif. Data diolah
mengalami peningkatan angka kejadian menggunakan program SPSS dan
yang sangat drastis dalam kurun waktu Microsoft Words. Data yang diperoleh
terakhir. Laporan dari Inggris menyebutkan kemudian ditabulasikan berdasarkan
bahwa insidens asma meningkat pada variable yakni : BBLR dan asma.
semua kelompok umur, terutama pada
balita. Pada balita insidens asma dari tahun HASIL PENELITIAN
1976 meningkat 11 kali lipat pada tahun Hasil penelitian ditemukan dari 73
1993, yaitu antara 10-20 menjadi sekitar sampel didapatkan 47 sampel yang
150 kasus per 100.000 balita.3 menunjukan gejala asma. Gejala asma
Baru-baru ini, BBLR telah terbukti yang ditunjukan berupa mengi (68,4%),
berhubungan dengan peningkatan resiko mengi 1 tahun terakhir (64,3%),
asma, penyakit saluran napas obstruktif keterbatasan bicara akibat mengi (59,6%),
kronik, dan gangguan fungsi paru-paru batuk kering pada malam hari (59,6%).
pada orang dewasa.4-7 Pada anak aterm, Seluruh sampel berusia enam tahun.
ditemukan bahwa berat lahir rendah Berdasarkan jenis kelamin ditemukan
berhubungan dengan peningkatan resiko sampel laki-laki sebanyak 45% dan
gejala pernapasan dalam 7 tahun pertama perempuan 40%. Berdasarkan status gizi
kehidupan.8 The developmental plasticity didapatkan sampel yang gizi kurang
hypothesis menunjukan bahwa adanya sebanyak 36%, Normal 62% dan
hubungan antara berat lahir rendah dan overweight sebanyak 2% sedangkan untuk
penyakit di kemudian hari.9 Ini dijelaskan obese dan gizi buruk tidak ditemukan.
oleh mekanisme adaptasi awal dalam Dari 73 sampel yang diambil, terdapat
menanggapi berbagai eksposur yang 47 pasien yang menunjukan gejala asma,
merugikan dalam usia janin dan anak usia dan 26 pasien yang tidak menunjukan
dini. Hipotesis ini didukung oleh bukti gejala asma.
epidemiologi yang luas yang menunjukan Gejala-gejala asma yang ditunjukan
hubungan kuat dan konsisten dari berat sampel seperti riwayat mengi, sesak saat
134
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

beraktifitas dan batuk kering. Inflamasi antibiotik yang kemudian akan


saluran resiparorik diyakini merupakan hal mengakibatkan terjadinya proses
yang mendasari terjadinya gangguan remodeling saluran pernapasan atau
fungsi pada pasien asma seperti obstruksi airway remodeling (AR).17,18,20
yang mengakibatkan keterbatasan aliran Pada bayi yang lahir premature
udara yang bersifat reversible yang memiliki ukuran diameter saluran naps
mengakibatkan timbulnya gejala tadi.17 yang lebih kecil dibandingkan dengan
Batuk berulang pada anak dapat mereka yang lahir cukup bulan, dan
merupakan satu-satunya gejala asma pada adanya kekurangan nutrisi intrauterine
anak. Batuk kemungkinan besar terjadi menyebabkan diameter japan napas yang
akibat rangsangan pada saraf sensorik kecil.19,20
saluran respiratori oleh mediator Hipotesis lain mengatakan bahwa
17
inflamasi. paparan yang merugikan ini dapat
Secara garis besar, semua gangguan mempengaruhi pertumbuhan dan
fungsi pada asma ditimbulkan oleh perkembangan paru dan mengakibatkan
penyempitan dari saluran respiratorik. Hal pengecilan saluran udara.20
ini mempengaruhi seluruh struktur pohon Proses ini nantinya akan dijelaskan
trakeobronkial maksimal sampai bronkus dengan konsep Epithelial-Mesenchymal
kecil yang berdiameter 2-5mm.17 Tropic Unit (EMTU) dimana proses AR
Dalam sampel juga ditemukan adanya bukanlah hal yang sekuensial, melaikan
anak dengan riwayat gizi kurang. Anak berlangsung paralel. 17
dengan riwayat gizi kurang lebih Mekanisme lain yang mendasari
berpotensi untuk mengalami asma.18 Ini adanya hubungan antara BBLR dengan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan asma yaitu peningkatan sensitivitas
oleh Toshiki Furukawa dkk di Jepang pada alergen, inflamasi dan hiperaktifitas
tahun 2012. Penelitian lain yang dilakukan bronkial.
oleh E. S. Ford mengatakan bahwa ada Hasil penelitian ini sesuai dengan
hubungan antara berat badan lebih dengan penelitian yang dilakukan oleh Xue dkk.
angka kejadian asma. Sebagian besar anak yang dilakukan tahun 2014 di China.
dengan riwayat BBLR menunjukan Penelitian lain yang dilakukan oleh Lewis
pertumbuhan catch-up saat masa bayi. dkk (Inggris,1995) melaporkan pada usia 5
Penelitian terbaru menunjukan bahwa tahun, anak dengan riwayat BBLR lebih
pertumbuhan catch-up dihubungkan banyak menderita asma. Namun berbeda
dengan fungsi paru yang buruk dan dengan penelitian yang dilakukan oleh
meningkatkan resiko asma pada anak.19 Hyeon J. Yang pada tahun 2013 di
Berdasarkan hasil penelitian Amerika yang mengatakan bahwa tidak
didapatkan bahwa BBLR memiliki ada hubungan antara BBLR dengan asma.
hubungan terhadap angka kejadian asma
pada anak (p=0.008). Bayi berat lahir SIMPULAN
rendah adalah salah satu faktor resiko Dari hasil penelitian ditemukan bahwa
penyakit pernapasan seperti hyaline terdapat hubungan antara anak dengan
membrane disease, infkesi saluran napas riwayat BBLR dengan angka kejadian
termasuk asma.20 asma.
Pada bayi berat lahir rendah seringkali
disertai dengan immaturitas pada organ SARAN
tubuh seperti pada organ pernapasan. Hal Terdapat beberapa saran yang
ini akan mempengaruhi proses adaptasi diajukan, yaitu:
awal dalam menanggapi berbagai eksposur 1. Mengedukasi ibu hamil agar
yang merugikan dalam usia janin dan anak melakukan pemeriksaan kandungan
usia dini seperti adanya paparan terhadap secara rutin.
asap rokok, debu kayu, dan pemberian 2. Mengedukasi orangtua yang memiliki
135
Pondaag, Wahani, Manoppo: Hubungan anak dengan...

bayi berat lahir rendah untuk the PIAMA Birth Cohort. Am J Respir
mengawasi apakah ada gejala asma Crit Care Med. 2007;175(10):1078–85.
yang ditunjukan anak. 9. Gluckman PD, Hanson MA, Cooper C,
3. Hindari faktor resiko yang dapat Thornburg KL. Effect of in utero and
menimbulkan gejala asma. early-life conditions on adult health
and disease. N Engl J Med.
4. Pengisian data pasien sebaiknya diisi
2008;359(1):61–73.
lengkap dan disimpan dengan rapih. 10. Geelhoed JJ, Jaddoe VW. Early influences
on cardiovascular and renal
DAFTAR PUSTAKA development. Eur J Epidemiol.
1. Damanik SM. Klasifikasi bayi menurut 2010;25(10):677–92.
berat lahir dan masa gestasi. Dalam : 11. Barker DJ, Godfrey KM, Fall C, Osmond
Kosim MS, Yunanto A, Dewi, C, Winter PD, Shaheen SO. Relation
penyunting. Buku ajar neonatalogi. of birth weight and childhood
Balai Penerbit IDAI; Jakarta. respiratory infection to adult lung
2008:h.11-29 function and death from chronic
2. Muyawan, Handry. Gambaran kejadian obstructive airways disease. BMJ.
bblr, karakteristik, ibu dan karakteristik 1991;303(6804):671–5.
ibu, anak, dan karakteristik bayi dari 12. Haland G, Carlsen KC, Sandvik L,
ibu vegetarian di 17 kota di Indonesia. Devulapalli CS, Munthe- Kaas MC,
Available from: Pettersen M, et al. Reduced lung
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/12629 function at birth and the risk of asthma
4-S-5688-Gambaran%20kejadian- at 10 years of age. N Engl J Med.
Analisis.pdf 2006;355(16):1682–9.
3. Smyth RL. Asthma: a major pediatric 13. Shi W, Bellusci S, Warburton D. Lung
health issue. Resper Res 2002;3 suppl development and adult lung diseases.
1:S3-7. Chest. 2007;132(2):651–6.
4. Canoy D, Pekkanen J, Elliott P, Pouta A, 14. Aysola RS, Hoffman EA, Gierada D,
Laitinen J, Hartikainen AL, et al. Wenzel S, Cook-Granroth J, Tarsi J,
Early growth and adult respiratory et al. Airway remodeling measured by
function in men and women followed multidetector CT is increased in severe
from the fetal period to adulthood. asthma and correlates with pathology.
Thorax. 2007;62(5):396–402. Chest. 2008;134(6):1183–91.
5. Tennant PW, Gibson GJ, Parker L, 15. Castagnaro A, Rastelli A, Chetta A,
Pearce MS. Childhood respiratory Marangio E, Tzani P, De Filippo M,
illness and lung function at ages 14 and et al. High-resolution computed
50 years: childhood respiratory illness tomography evalu- ation of airway
and lung function. Chest. distensibility in asthmatic and healthy
2010;137(1):146–55. subjects. Radiol Med. 2008;113(1):43–
6. Hancox RJ, Poulton R, Greene JM, 55.
McLachlan CR, Pearce MS, Sears 16. Grainge CL, Lau LC, Ward JA, Dulay V,
MR. Associations between birth Lahiff G, Wilson S, et al. Effect of
weight, early childhood weight gain bronchoconstriction on airway
and adult lung function. Thorax. remodeling in asthma. N Engl J Med.
2009;64(3):228–32. 2011;364(21):2006–15.
7. Lawlor DA, Ebrahim S, Davey Smith V. 17. KDT. Asma. Dalam: Rahajoe NN,
Association of birth weight with adult Supriyatno B, Setyano DB. Buku ajar
lung function: findings from the British respirologi. Edisi 1.
Women’s Heart and Health Study and a Jakarta:IDAI;2012.h.75-6
meta-analysis. Thorax. 18. Negri E, Pagano R, Decarli A, La Vecchia
2005;60(10):851–8. C. Body weight and the prevalence of
8. Caudri D, Wijga A, Gehring U, Smit HA, chronic diseases. J Epidemiol
Brunekreef B, Kerkhof M, et al. Community Health 1988; 42: 24-9.
Respiratory symptoms in the first 7 19. Taal HR, Vd Heijden AJ, Steegers EA,
years of life and birth weight at term:
136
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Hofman A, Jaddoe VW. Small and 20. Barnes, P. J. Against the Dutch hypothesis:
large 
size for gestational
asthma ageand
at birth,
chronic obstructive
infant growth, and childhood pulmonary disease are distinct diseases.
overweight. Obesity 
( Silver Spring)
Am. J. Respir. Crit. Care. Med. 174,
2013;21:1261-8. 240–243 (2006).

137

Anda mungkin juga menyukai