A. Neuromusculuar junction
- Daerah pertemuan antara membrane saraf dan membrane otot ( akson terminal dengan sel
otot)
- Tempat terjadinya: stimulus dari bg saraf ke bg otot melalaui transmisi sinaptik kimiawi
dengan pelepasan neurotransmitter berupa asetilkolin
- Neurotransmiter: zat kimia yg bertugas membawa pesan kimia menuju sel target
- Mekanisme kerja neuromuscular junction:
Stimulus akan diterima melalui dendrit
Selanjutnya, akson akan menghantarkan stimulus menuju terminal akson
Pertemuan anatara terminal axon dan sakorlema/membrane sel otot disebut dengan
celah sinaps
Di celah sinaps terminal
akson akan melepaskan neurotransmitter yang disebut asetilkolin, ( neurotransmitter
adalah zat kimia yang bertugas untuk menghantrakan pesan ke sel target)
- -
B. Potensial aksi
- Mekansime:
Implus saraf yang berada di terminal akson akan menyebabkan kanal kalsium terbuka,
menyebabkan ion-ion ca2+ masuk kedalam akson terminal menempel di dinding vesikel
sinaps
Ketika vesikel sinaps berisi yg berisi neurotransmitter(asetilkolin) ditempeli ion ca2+,
akan menyebabkan vesikel sinaps bergerak menuju membrane plasma lalu melebur lalu
melepaskan asetilkolin lepas menuju celah sinaps
Asetilkolin akan menempel pada kanal natrium pada sarkolema/membranaplasma,
sedangkan kanal kalium masih tertutup
Ion natrium akan masuk ke sel menyebabkan perubahan muatan antara luar dan dalam
sel, hal ini dikarnakan NA itu bermuatan 2+ sehingga muatan akan masuk lebih dalam ke
sel otot menyebabkan bagian dalam sel lebih positif
Muatan dalam membrane yang lebih positif disebut Depolarization yang menimbulkan
potensial aksi
1. Otot polos
Inti banyak
Kontraksi di luar kesadaran (saraf otonom)
Retikulum sarkoplasma tidak berkembang baik, sehingga ion Kalsium sedikit,
tergantung pada ion Kalsium ekstrasel
Protein kontraktilnya antara lain : aktin, miosin, troponin dan tropomiosin
Mekanisme kontraksirelaksasi utamanya berbasis aktifitas saraf (excitation
contraction coupling)
Batas antara sel-sel otot berupa gap junction sehingga kontraksi dapat memyebar ke
otot lainnya (sesama atrium atau sesama ventrikel)
3. Otot Rangka
Inti banyak
Kontraksi di bawah kesadaran (saraf somatik)
Retikulum sarkoplasma berkembang dengan baik sehingga menyimpan ion Kalsium
yang banyak ,Tidak tergantung pada ion Kalsium ekstrasel
Protein kontraktilnya antara lain : aktin, miosin, troponin dan tropomiosin
Mekanisme kontraksirelaksasi utamanya berbasis aktifitas saraf (excitation-
contraction coupling) - Batas antara sel-sel otot berupa tight junction sehingga
kontraksi tidak dapat menyebar ke otot lainnya
o Hipertrofi Otot
Bentuk adaptasi dimana akan terjadi Pembesaran otot yg disebabkan oleh mening-
katnya garis tengah (hipertrofi) serat-serat glikolitik cepat yang diaktifkan selama
kontraksi-kontraksi kuat tersebut. meningkatnya sintesis filamen aktin dan miosin,
yang memungkinkan peningkatan kesempatan interaksi jembatan silang dan,
karenanya peningkatan kekuatan kontraktil otot. Stres mekanis yang ditimbulkan
latihan resistensi pada serat-serat otot memicu protein-protein penyalur sinyal,
yang mengaktifkan gen-gen yang mengarahkan sintesis lebih banyak protein
kontraktil ini. Latihan beban yang intensif dapat meningkatkan ukuran otot dua atau
tiga kali lipat
o Pengaruh Testosteron
Efek testosterone merupakan hormone steroid yang dikeluarkan terutama pada
laki-laki. Testoteron mendorong sintesisi dan penyususnan myosin dan aktin hal ini
menyababkan:
Efek testosterone terlihat jelas pada laki-laki dimana , mereka cenderung memiliki
serat otot yang lebih besar sehingga otot-otot nya lebih besar dan kuat
dibandingnkan perempuan.
Bagian bahu
Otot Bahu
A. Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan
danscapula.
B. -Muskulus deltoid (otot segi tiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkaldi
bagian lateral clavicula (ujung bahu), scapula, dan tulang pangkal lengan. Fungsidari otot
ini adalah mengangkat lengan sampai mendatar.
C. -Muskulus subkapularis (otot depan scapula). Otot ini dimulai dari bagian depanscapula,
menuju tulang pangkal lengan. Fungsi dari otot ini adalah menengahkan danmemutar
humerus (tulang lengan atas) ke dalam.
D. -Muskulus supraspinatus (otot atas scapula). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah
atasmenuju ke tulang pangkal lengan. Fungsi otot ini adalah untuk mengangkat lengan.
E. -Muskulus infraspinatus (otot bawah scapula). Otot ini berpangkal di
lekuk sebelahbawah scapula dan menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar
lengankeluar.
F. -Muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku
bawahscapula dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya bisa memutar lengan ke
dalam.
G. -Muskulus teres minor (otot lengan bulat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelah luar
scapula dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar
-Makna penting mekanisme glikolisis ini ada dua. Pertama, reaksi glikolisis ini dapat terjadi
bahkan bila tidak ada oksigen, sehingga kontraksi otot dapat tetap dipertahankan untuk
beberapa detik dan kadang sampai lebih dari satu menit, bahkan bila tidak tersedia oksigen
yang dihantarkan lewat darah. Kedua, kecepatan pembentukan ATP oleh proses glikolisis
kira-kira 2,5 kali kecepatan pembentukan ATP sebagai respons terhadap zat makanan sel
yang bereaksi dengan oksigen. Namun, begitu banyak produk akhir glikolisis berkumpul
dalam sel otot sehingga glikolisis kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan
kontraksi otot maksimum setelah sekitar 1 menit
KELELAHAN OTOT
Kontraksi otot yang kuat dan lama mengakibatkan keadaan yang dikenal sebagai kelelahan
otot. Oleh karena itu, kelelahan terutama disebabkan ketidakmampuan proses kontraksi
dan metabolisme serabut otot untuk terus memberikan hasil kerja yang sama. Selain itu,
transmisi sinyal saraf melalui taut saraf otot, , dapat berkurang setidaknya dalam jumlah
kecil setelah aktivitas otot yang lama dan intensif, sehingga mengurangi kontraksi otot lebih
lanjut. Hambatan aliran darah yang menuju otot yang sedang berkontraksi menyebabkan
kelelahan otot hampir sempurna dalam satu atau 2 menit karena kehilangan suplai
makanan, terutama kehilangan oksigen