Anda di halaman 1dari 28

Direct Angiografi Cerebral

Ahmad Ghifari Heri Mulyana


Anggi Syaefa Latif Saputra
Dede Rifki Raka Pujangga
Elfarisa Nur Azis Sandi Ridwan
Teguh Jati
Firman Hafid
Yona Yuniarti
Pengertian
Direct arteri cerebralis cerebral angiography
merupakan pemeriksaan radiologi untuk
mengetahui pembuluh darah otak. Terutama
untuk vaskularisasi pembuluh darah otak sehingga
dokter memungkinkan untuk mengetahui lokasi
sekaligus mendiagnosa penyakit dan kelainan pada
otak dan sekitar leher
Jenis angiografi
• X-Ray Konvensional
• DSA
• C-arms
• CT- Scan dengan kontras media
• MRI
Tujuan
- Untuk penunjang diagnosis kelainan2 serebral
tertentu, bilamana secara klinis & CT scan
belum jelas keberadaannya.
- Untuk keperluan terapi alternatif (radiologi
intervensional
Indikasi
1. Dugaan adanya perdarahan subarachnoid
akibat AVM atau aneurisma serebral
2. Dugaan adanya AVF
3. Tumor tertentu, untuk keperluan embolisasi
4. Untuk keperluan embolisasi pada AVM & AVF
5. Stenosis
Kontra indikasi
• Alergi Kontras Media dan bahan anestesi
• Kelainan lokal tempat punksi
• Petugas Pemeriksaan tidak berpengalaman
• Wanita hamil
Anatomi
Persiapan Pasien
• Puasa 6 jam sebelum pemeriksaan
• Periksa ureum creatin
• Edukasi Pasien
• Inform concern
Persiapan alat dan bahan
• Alat Steril : • Non Steril :
• Spuit 20 cc + 50 cc • Plester
• Duk lobang • Alkohol
• Duk biasa • Betadin
• Baju Steril • Procain
• Bengkok • Oksigen
• Gallipot • Heparin
• Konektor • Pesawat rontgen multipurpose
• Infus set • Kaset ukuran 24x30 cm
• Abocath 46 • Lysolm / Grid
• Kassa • Marker
• Hand Schon • immobilisation
• Kontras Media
• NacL 0,90 %
Teknik Pemeriksaan
• Posisi pasien supine
• Beri pengganjal daerah leher
• Lakukan desinfektan pada daerah yang akan
dilakukan dengan alkohol dan betadine
• Anestesi lokal pada daerah tersebut.
• Raba arteri Carotis Comunis Kiri/Kanan
• Tusukkan Abocath, jika memancar arteri, bila
menetes vena
• Siapkan spuilt yang telah terisi kontras sebanyak
10 cc
Fase- Fase Pemeriksaan
• Fase arteri : 1-3 detik, setelah suntikan.
• Fase kapiler : 3-4 detik
• Fase vena : 4-12 detik
Posisi pemotretan :
1. Aksial AP/Towne
▫ Pasien supine posisi kepala true AP
▫ Pertengahan film 2cm dibawah MAE
▫ CR : 30° Caudal
▫ CP : 8 cm dari Glabella menuju tengah film
▫ Eksposi untuk fase arteri pada hitungan ke-3
▫ Eksposi untuk fase vena pada hitungan ke-8
2. Lateral
▫ Posisi pasien posisi kepala true AP
▫ Mid Sagital Plane sejajar dengan kaset
▫ Infra Orbita Line tegak lurus dengan kaset
▫ CR :horizontal
▫ CP : 2cm di depan MAE
▫ Posisi kaset Vertikal
▫ Ekposi dilakukan untuk fase arteri pada hitungan ke -3
▫ Ekposi dilakukan untuk fase vena pada hitungan ke - 8
Proyeksi AP supraorbital
• PP: tidur terlentang
• PO: kepala true AP, pertghan film 2 cm diatas
MAE
• CR: 10 - 20 derajat caudal
• CP: diatas supraorbita marjin menuju petrous
rigde
Proyeksi Supraorbital Oblique

• PP: tidur terlentang


• PO: dr posisi AP kpl dimiringkan sebesar 30 –
40 derajat menjauhi sisi yg disuntik
• Pertengahan film 2 cm diatas MAE
• CR : 10 derajat caudal
• CP: diatas supra margin menuju petrous ridge
Proyeksi Transorbital AP
• PP: tidur terlentang
• PO: true AP, pertghan film 4 cm diatas MAE
• CR: 20 derajat cephalad
• CP: pd perteghan mata, mll titih 2 cm diatas
MAE
PA kanan Lateral
PA projection—left
internal carotid arteriogram.
Lateral—left
internal carotid
arteriogram.
Syukron Katsiira

Anda mungkin juga menyukai