Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunianya  kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat atas tugas dari Dosen Mata Kuliah  Pendidikan
Kewarganegaraaan yang mengharuskan kami untuk membuat sebuah
makalahPendidikan Kewarganegaraan mengenai materi  “Integrasi Nasional”. ,
disamping itu sebagai media pembelajaran kami, dalam melengkapi
kegiatan perkuliahan.

Didalam makalah ini banyak sekali manfaat yang bisa diambil bagi pembaca,
selain dapat memberi wawasan yang lebih tentang Integrasi Nasional, kami juga
berharap pembaca dapat memahami maksud dari mempersatukan segala
perbedaan yang ada di dalam suatu negara menjadi satu kesatuan yang selaras dan
seras secara nasional.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga kami
yang senantiasa selalu mendo’akan kami, kepada Dosen Mata Kuliah Pendidikan
kewarganegaraan yang telah mempercayakan tugas makalah tentang Integrasi
Nasional ini kepada kami. Ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada seluruh
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, yang tidak
bisa kami sebutkan satu persatu, tetapi tidak mengurangi rasa hormat kami.

Kami selalu merasa makalah ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan ,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima
dengan lapang hati demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi,Desember 2014

Penyusun
Daftar isi

Kata pengantar................................................................          1

Daftarisi..........................................................................    2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah…………..........………………......   3

1.2 Maksud dan Tujuan…………………..........……………......   3

1.3 Rumusan Masalah………………………….........……....   3

1.4 Metode Penelitian…………………………………..............…….  4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integrasi nasional …………………….............      5

2.2 Pentingnya Integrasi nasional ……………………………………    7

2.3 Srategi Integrasi ………………………………………………      9

2.4 Integrasi Nasional Indonesia…………………………....       12

2.5 Faktor Pendorong Integrasi Nasional...................................     19

2.6 Faktor Pengahambat Integrasi Nasional..................................     19

2.7 Contoh Wujud Integrasi Nasional..................................................      20

2.8 Contoh Pendorong-pendorong Integrasi Nasional.......................    21

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………       22

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Makalah

Makalah ini dilatarbelakangi dari tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan, selain itu menjadi langkah awal untuk mengasah
kemampuan kami dalam membuat makalah. Makalah ini berisikan tentang
Integrasi Nasional. Makalah ini juga berisikan tentang betapa pentingnya Integrasi
Nasional dalam keterkaitannya dengan pluralitas.

1.2  Maksud dan Tujuan

Maksud dari makalah ini yaitu kami ingin memberi gambaran kepada pembaca
tentang Penjelasan mengenai masyarakat madani supaya para pembaca dapat
memahami apa yang dimaksud dengan integrasi nasional dan penjelasannya .
Makalah ini juga bertujuan memberi wawasan dan pengetahuan yang lebih
tentang integrasi nasional yang berhubungan dengan kepluralitasan terutama bagi
bangsa Indonesia.

1.3  Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa masalah :

 Apa yang dimaksud dengan Integrasi Nasional?

 Apa pentingnya Integrasi Nasional?

 Apa faktor-faktor Integrasi Nasional?

 Bagaimana Integrasi Nasional di Indonesia?dll

1.4 Metode penelitian

Metode yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan
menggunakan media internet dan merangkum buku paket.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integrasi nasional

        Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan


perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional.
        Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar
baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak
positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan
rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan,hal ini juga akhirnya
menimbulkan masalah yang baru.Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang
melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda
pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Integrasi  nasional  adalah upaya  menyatukan  seluruh 
unsur  suatubangsa dengan pemerintah dan wilayahnya (Saafroedin Bahar,1998).
“Mengintegrasikan” berarti membuat untuk atau menyempurnakan denganjalan   
menyatukan   unsur-unsur   yang   semula   terpisah-pisah.   Menurut
Howard Wrigins (1996), integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa 
yangberbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh
atau memadukan masyarakat-masyarakat  kecil yang banyak menjadi satubangsa.  
Jadi  menurutnya,  integrasi  bangsa  dilihatnya  sebagai  peralihan
dari banyak masyarakat kecil menjadi satu masyarakat besar.

Tentang integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan lima definisimengenai integ
rasi, yaitu:

a.   Integrasi  menunjuk  pada  proses  penyatuan  berbagai  kelompok budayadan
sosial dalam satu wilayah dan
proses pembentukan identitas nasional,membangun rasa kebangsaan dengan cara 
menghapus kesetiaan padaikatan-ikatan yang lebih sempit.

b. Integrasi  menunjuk  pada  masalah  pembentukan  wewenang
kekuasaannasional pusat di atas unit-unit  sosial yang lebih kecil yang beranggota
kankelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.

c. Integrasi  menunjuk  pada  masalah  menghubungkan  antara
pemerintahdengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-
perbedaan  mengenai aspirasi  dan  nilai  pada  kelompok  elit  dan massa.

d. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang
minimum yangdiperlukan dalam memelihara tertib sosial.

e.   Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi
dan yangditerima demi mencapai tujuan bersama.

Sejalan  dengan 
definisi  tersebut,  Myron  Weiner  membedakan  5(lima) tipe integrasi  yaitu  inte
grasi  nasional,  integrasi wilayah,  integrasinilai, integrasi elit-massa, dan integras
i tingkah laku (tindakan integratif)

Integrasi merupakan upaya menyatukan bangsa-bangsa yang berbeda dari
suatu   masyarakat   menjadi   satu  
keseluruhan   yang   lebih   utuh,  atau memadukan   masyarakat   kecil  
yang   banyak   jumlahnya   menjadi  satu bangsa. Howard Wriggins (1996) meny
ebut  ada 5 (lima) pendekatanatau
cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan  integrasibangsa.

Kelima pendekatan yang selanjutnya kami sebut sebagai faktor yangmenentukan t
ingkat integrasi suatu negara adalah:

 1) adanya ancaman dari luar,

 2) gaya politik kepemimpinan
 3) kekuatan lembaga-lembaga politik,

 4) ideologi nasional, dan

 5) kesempatan pembangunan ekonomi

Hampir senada  dengan  pendapat  di 
atas,  Sunyoto  Usman  (1998) menyatakan bahwa   suatu   kelompok    masyaraka
t    dapat   terintegrasi  apabila,

1) masyarakat  dapat  menemukan  dan  menyepakati  nilai-nilai   fundamentalyan
g  dapat  dijadikan  rujukan  bersama,

  2)  masyarakat  terhimpun  dalam unit sosial sekaligus memiliki “croos


cuttingaffiliation” sehingga menghasilkan  “croos cutting loyality”, dan 3) masyar
akat berada di atas saling   ketergantungan   di  antara   unit-unit   sosial  
yang  terhimpun   di dalamnya dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.

Berdasarkan penyebabnya, integrasi nasional dapat terbagi menjadi :

a. Integrasi Normatif

Integrasi normatif adalah integrasi yang terjadi karena norma-norma tertentu yang
berlaku dalam masyarakat secara keseluruhan. Norma ini menjadi hal yang
mampu mempersatukan masyarakat sehingga integrasi lebih mudah terbentuk.

b. Integrasi Instrumental

Integrasi instrumental adalah integrasi yang tampak secara visual akibat adanya
keseragaman antar individu dalam suatu lingkungan masyarakat. Contohnya
adalah keseragaman pakaian, keseragaman aktivitas sehari – hari, keseragaman
ciri fisik, dll.

c. Integrasi Ideologis

Integrasi ideologis adalah integrasi yang tidak tampak secara visual, terbentuk
karena adanya ikatan spiritual atau ideologis yang kuat berdasarkan proses
alamiah tanpa adanya paksaan. Interaksi ideologis menggambarkan adanya
persamaan kepahaman dalam memandang nilai sosial, persepsi, serta tujuan antara
anggota masyarakat dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

d. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi fungsi tertentu dari masing
masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.

e. Integrasi Koersif

Integrasi koersif adalah integrasi yang terbentuk karena adanya pengaruh


kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. Integrasi ini dapat bersifat paksaan.

2.2 Pentingnya Integrasi nasional

Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi
setiap   negara.   Sebab   integrasi   masyarakat   merupakan   kondisi   yang
diperlukan   bagi   negara   untuk   membangun   kejayaan   nasional   demimenca
pai   tujuan   yang   diharapkan.   Ketika   masyarakat   suatu   negara
senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka akan banyak
kerugian   yang   diderita,   baik   kerugian   berupa   fisik   materiil   seperti
kerusakan sarana dan
prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,maupun kerugian mental spirit
ual seperti perasaan kekawatiran, cemas,
ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Di sisi lainbanyak  p
ula     potensi  sumber  daya  yang  dimiliki  oleh  negara,  yangmestinya dapat dig
unakan untuk melaksanakan pembangunan bagi
kesejahteraan   masyarakat,        harus  dikorbankan  untuk  menyelesaikan
konflik  tersebut.     Dengan  demikian  negara  yang  senantiasa  diwarnai
konflik di dalamnya akan sulit untuk mewujudkan kemajuan.

Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidakmungkin  diwu
judkan, karena setiap masyarakat di samping membawakan
potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan.
Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, serta konsensustentang
nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupan potensi yangmengintegrasikan. Se
baliknya perbedaan-perbedaan yang ada
dalammasyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya,
dan perbedaan  kepentingan  adalah  menyimpan  potensi  konflik,  terlebih
apabila perbedaan-perbedaan  itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara
dan sikap  yang  tepat.   
Namun  apapun  kondisinya  integrasi  masyarakatmerupakan sesuatu yang
sangan dibutuhkan untuk membangun kejayaanbangsa dan negara, dan oleh karen
a itu perlu senantiasa diupayakan.Kegagalan  dalam  mewujudkan  integrasi  masy
arakat  berarti  kegagalan untuk membangun kejayaan nasional, bahkan
dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.

Sejarah Indonesia adalah sejarah yang merupakan proses daribersatunya   suku-


suku   bangsa  menjadi  sebuah  bangsa.  Ada  semacam
proses konvergensi, baik yang disengaja atau tak disengaja, ke arahmenyatunya su
ku-suku tersebut menjadi satu kesatuan negara dan bangsa.(Sumartana dkk, 2001:
100)

1)ancaman militer: agresi,pelanggaran wilayahspionase,sabotase,aksi


teror,pemberontakan,dan perang saudara(kelompok)

2)ancaman nirmiliter:terdapat pada aspek sosial budaya,politik dll

3)tantangan:penegak hukum,kemiskinan,eksploitasi,ketidakadilan,KKN,aspirasi
masyarakat,diskriminasi

4)gangguan:dari dalam dan luar negeri

5)hambatan:dari dalam diri sendiri:tidak mengamalkan pancasila,mementang


UUD dll
Dalam sebuah kelompok masyarakat terjadi penyesuaian-penyesuaian akan
menimbulkan integrasi sosial dan disintegrasi sosial. Integrasi sosial akan terjadi
jika ditemukannya sistem nilai dan sistem norma yang baru yang menjadi
landasan dalam menjalankan aktivitas sosial, sedangkan disintegrasi sosial akan
terjadi jika dari proses penyesuaian-penyesuaian tersebut berkembang
permasalahan-permasalahan baru sebagai akibat dari kegagalan dalam
melaksanakan upaya penyesuaian terhadap sistem nilai dan sistem norma yang
baru tersebut, permasalahan tersebut meliputi:

1. Integrasi
Proses integrasi atau penyatuan sosial terjadi jika perubahan sosial itu membawa
unsurunsur yang cocok dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Penambahan unsurunsur baru di dalam proses perubahan itu menyatu di dalam
kerangka kepentingan struktur sosial yang ada.

Sikap yang diambil oleh anggota masyarakat dan struktur sosial yang ada adalah
sikap adopsi atau menerima unsur baru sebagai bagian dari sistem yang sudah ada.
Bahkan, dalam beberapa kasus dapat terjadi bahwa unsur baru tersebut justru
menghidupkan atau memberi kekuatan baru bagi berkembangnya unsur yang
sudah ada atau disebut revitalisasi. Ada beberapa kelompok sosial misalnya, yang
secara positif menerima kegiatan pariwisata karena dapat menghidupkan kembali
kebudayaan tradisional yang hampir punah akibat adanya kegiatan pariwisata
tersebut. Proses integrasi dapat terjadi pula melalui cara interseksi berbagai
struktur sosial yang berbeda dalam satu kesatuan sosial. Perubahan sosial tidak
selamanya membawa pengaruh pada pemisahan hubungan sosial tetapi bisa jadi
sebaliknya dapat memperumit keterkaitan hubungan antara kelompok-kelompok
yang ada.

2. Disintegrasi
Kegagalan suatu masyarakat dalam melakukan langkah penyesuaian dapat
menimbulkan disintegrasi dalam kehidupan masyarakat tersebut. Disintegrasi
yang dimaksud dapat berwujud dalam berbagai bentuk, seperti pemberontakan,
demonstrasi, kriminalitas, kenakalan remaja,  dan lain sebagainya

BAB III

PENUTUP

1.1   Kesimpulan

Masalah  integrasi  nasional  merupakan  persoalan  yang  dialami hampir
semua negara, terutama negara-negara yang usianya masih relatifmuda, termasuk
Indonesia.  Hal  ini  disebabkan  karena  mendirikan  negara berarti  menyatukan o
rang-orang dengan segala perbedaan yang adamenjadi satu entitas kebangsaan yan
g  baru  menyertai  berdirinya  negara tersebut.  Begitu  juga  negara  Indonesia ya
ng usianya masih relatif muda.Sejak proklamasi kemerdekaan sampai
sekarang negara Indonesia masihmenghadapi persoalan bagaimana menyatukan p
enduduk
Indonesia yang didalamnya terdiri dari berbagai macam suku, memeluk agama ya
ng berbeda-beda,  berbahasa dengan bahasa daerah yang beranekaragam, 
sertamemiliki kebudayaan  daerah  yang  berbeda  satu  sama  lain, untuk  menjadi
satu entitas baru yang dinamakan bangsa Indonesia.

Pengalaman  menunjukkan  bahwa  dalam  perjalanan  membangun
kehidupan  bernegara  ini, kita  masih sering  dihadapkan  pada kenyataan adanya
konflik atar kelompok dalam masyarakat, baik konflik yangberlatarbelakang
kesukuan, konflik antar pemeluk agama, konflik karenakesalahpahaman budaya,
dan  semacamnya.   Hal  itu  menunjukkan   bahwa persoalan  integrasi  nasional
Indonesia  sejauh  ini  masih  belum  tuntas perlu  terus  dilakukan    pembinaan. 
Walaupun  harus juga disadari bahwa integrasi  nasional 
dalam arti sepenuhnya tidak mungkin diwujudkan,  dankonflik di antara   sesama   
warga bangsa tidak dapat   dihilangkan   sama  
sekali.        Tulisan   ini  akan  memaparkan     kondisi masyarakat Indonesiayang 
diwarnai oleh berbagai macam perbedaan dan upaya mewujudkanintegrasi nasion
al dengan tetap menghargai terdapatnya  perbedaan- perbedaan  tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Bagir,   Zainal   Abidin,   2011,   Pluralisme    Kewargaan,    Arah   Baru   Politik
Keragaman di Indonesia, Mizan dan CRCS, Bandung-Yogyakarta.

Buku-Modul-Kuliah-Kewarganegaraan.Pdf

Ismail,  Faisal.  1999.  Agama  dan  Integrasi   Nasional  (Makalah). Yogyakarta:T
idak Diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai