Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran
Yang dibimbing oleh Bpk. Muhammad Ilyas, M.Pd.I
Di Susun Oleh
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalahnya yang berjudul “Tinjauan Tentang Keberhasilan
Pembelajaran ” Walaupun melalui jalan yang panjang di sertai dengan berbagai macam
kesulitan, namun syukur Alhamdulillah berkat adanya usaha dan bantuan dari berbagai
pihak, maka kesulitan tersebut dapat terselesaikan.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi tugas makalah
“Perencanaan Pembelajaran” yang dibimbing oleh Bpk. Muhammad Ilyas, M.Pd.I
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat
kekurangan ataupun kesalahan dalam penyusunan makalah ini, namun kami harapkan
mudah-mudahan makalah ini menjadi bermanfaat bagai perkembangan teknologi
khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Hakikat Pembelajaran?
2. Apa saja Komponen-komponen yang mempengaruhi kualitas Pembelajaran?
1
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 79.
1
3. Bagaimanakah Perencanaan Pembelajaran yang Efektif?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pembelajaran
Belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu
sama lain. Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.2
Sedangkan mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses belajar.3
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi
atau hubungan timbal-balik antara guru dan peserta didik merupakan syarat utama
bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam proses belajar
mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru
dengan peserta didik, tetapi berupa interaksi edukatif.4
Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna
kepentingan pengajaran.5
Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas ditunjukkan dengan semakin
meningkatnya prestasi belajar peserta didik. Hasil belajar yang dicapai peserta
didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari diri peserta didik dan
2
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 3.
3
Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global, (Malang: UIN-
Maliki Press, 2012), hlm. 4.
4
Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 19, hlm.
4.
5
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.
1.
3
faktor dari lingkungan. Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama
kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai, seperti yang dikemukakan oleh
Clark bahwa hasil belajar peserta didik di sekolah 70% dipengaruhi oleh
kemampuan peserta didik dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.6 Adanya
pengaruh dari dalam diri peserta didik merupakan hal yang logis dan wajar, sebab
hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan
disadarinya untuk mencapai prestasi dalam belajar. Hasil belajar yang dapat diraih
juga bergantung dari lingkungan. Artinya ada faktor-faktor yang berada di luar
diri peserta didik yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang
dicapai. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil
belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran atau cara mengajar guru.
Pemilihan model dan metode maupun media pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan kurikulum dan kompetensi peserta didik merupakan kemampuan
dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Hal ini didasari
oleh asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode
pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar peserta
didik, karena model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
berpengaruh terhadap kualitas proses belajar mengajar yang dilakukannya.
6
Muhammad Fathurrohman & Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran Membantu Meningkatkan Mutu
Pembelajaran sesuai Standar Nasional (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2012), hlm. 2.
4
merupakan bagian-bagian dari system proses Pendidikan yang menentukan
berhasil atau tidaknya proses pendidikan.7
Menurut Hamalik, ada tujuh komponen pembelajaran dimana satu dengan
yang lainnya saling berintegrasi, dan diantara komponen-komponen tersebut
adalah:
1. Tujuan
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita –cita yang bernilai
normatif. Dengan kata lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus
ditanamkan kepada anak didik. Tujuan tersebut mempunyai jenjang dari yang luas
dan umum sampai pada yang sempit dan khusus. Semua tujuan itu berhubungan
antara yang satu dengan yang lainnya, dan tujuan yang berada di bawah akan
menunjang tujuan di atasnya.
2. Peserta Didik
Siswa ataupun peserta didik merupakan komponen pembelajaran terpenting,
karena komponen siswa sebagai pelaku belajar dalam proses pembelajaran. Aspek
penting dari komponen siswa yang harus diperhatikan dalam pembelajaran adalah
karakteristiknya. Siswa adalah individu yang unik dan memiliki sifat individu
yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Dalam satu kelas tidak ada
siswa yang memiliki karakteristik sama persis, baik kecerdasan, emosi, kebiasaan
belajar, kecepatan belajar, dan sebagainya.
3. Pendidik (Guru)
Guru merupakan komponen pembelajaran yang berperan sebagai
pelaksanadan penggerak kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran
berlangsung dan berhasil dengan sukses, maka guru harus merancang
pembelajaran dengan baik, dalam arti dengan mempertimbangkan tujuan,
menetapkan materi, memilih metode dan media, serta evaluasi pembelajaran yang
tepat dalam rancangan pembelajarannya.
4. Materi Pembelajaran
7
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hlm. 25.
5
Bahan pejaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mmengajar tidak akan berjalan.
Karena itu, pendidik yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan
pelajaran yang akan disampaikan pada anak didik.
5. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah komponen cara pembelajaran yang harus
dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pesan/materi pembelajaran agara
mencapai tujuan pembelajran. Berbgai metode pembelajaran dapat digunakan oleh
guru, baik metode ceramah, tanya-jawab, diskusi, deminstrasi, eksperimen,
pemberian tugas, kerja kelompok dan masih banyak yang lainnya. Metode
pembelajaran berperan sebagai cara dan prosedur dari kegiatan pembelajaran.
Setiap metode mengajar selalu memberikan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru.
6. Media Pembeajaran
Dalam aktivitas pembelajaran tatap muka, kehadiran seorang guru merupakan
syarat mutlak yang tidak dapat diabaikan, akrena guru merupakan komponen
penting dalam aktivitas pembelajaran. Guru memiliki banyak peran dalam
pembelajaran tatap muka, termasuk diantaranya sebagai informatory harus
menginformasikan materi/pesan pembelajaran secara jelas dan mudah diterima
oleh siswa. Ini berarti guru hsrus menyiapkan bahan pembelajaran seperti alat
peraga dan media pembelajaran yang dapat membatunya dalam menyajikan pesan
pembelajaran dengan media (alat perantara penyampaian pesan) ini pembelajaran
menjadi efektif dan efisien.
7. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan komoponen yang berperan untuk
menetapkan keberhasilan dan kegagalan aktivitas pembelajaran. Proses evaluasi
harus dilakukan setiap hari selama tahun sekolah.
6
C. Perencanaan Pembelajaran yang Efektif
8
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 40-45.
9
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 40.
7
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Ajar
3. Metode pembelajaran
4. Sumber belajar
5. Penilaian Hasil Belajar10
Jadi perencanaan pembelajaran adalah suatu proses dan upaya untuk
menyiapkan serta merumuskan suatu keputusan yang akan dilaksanakan guna
menanamkan sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan keterampilan dasar kepeda
seseorang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai keberhasilan
pengajaran atau paling tidak mendekati keberhasilan seorang guru dituntut untuk
mempersiapkan perencanaan yang matang.
10
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, hlm. 70.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain. 2010. “Strategi Belajar Mengajar”,
Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, Muhammad & Sulistyorini. 2012. “Belajar dan Pembelajaran
Membantu Meningkatkan Mutu Pembelajaran sesuai Standar Nasional”. Yogyakarta:
Penerbit Teras.
10