Anda di halaman 1dari 12

TUJUAN DAN MANFAAT BELAJAR AKHLAK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akidah Akhlak
Yang dibimbing oleh Bpk. H. Nur Ali, SP., M.Pd.I

Di Susun Oleh

FAUZAN ANSHORI 2003805111031

FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalahnya yang berjudul “Tujuan dan Manfaat Belajar Akhlaq ”
Walaupun melalui jalan yang panjang di sertai dengan berbagai macam kesulitan,
namun syukur Alhamdulillah berkat adanya usaha dan bantuan dari berbagai pihak,
maka kesulitan tersebut dapat terselesaikan.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi tugas makalah
“Akidah Akhlaq” yang dibimbing oleh Bpk. H. Nur Ali, SP., M.Pd.I
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat
kekurangan ataupun kesalahan dalam penyusunan makalah ini, namun kami harapkan
mudah-mudahan makalah ini menjadi bermanfaat bagai perkembangan teknologi
khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan Makalah .................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
A. Pengertian Akhlak ................................................................................................. 3
B. Macam-macam Akhlak.......................................................................................... 4
C. Tujuan Belajar Akhlak........................................................................................... 5
D. Manfaat Belajar Akhlak......................................................................................... 6
BAB III ............................................................................................................................. 8
PENUTUP ........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhlak dalam Islam menjadi sesuatu yang penting dan berguna bagi umatnya.
Akhlak menjadi suatu yang akan membuat seseorang mendapatkan kebahagiaan di
dunia maupun di akhirat. Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur
sedetail-detailnya segala sesuatu. Islam adalah agama yang selamat dan juga
menyelamatkan. Islam adalah agama yang sempurna dan agama yang mengatatkan
bagi siapa yang mengikuti ajarannya dengan benar sesuai yang diperintahkan Allah
dan Rasulnya.
Ajaran akhlak dalam Islam sesuai dengan fitrah manusia. Manusia akan
mendapatkan kebahagiaan hakiki bukan semu bila mengikuti nilai-nilai kebaikan
yang di ajarkan oleh Alquran dan Sunnah, dua sumber akhlak dalam Islam. Akhlak
Islam benar-benar memelikhara eksistensi manusia sebagai makhluk terhormat
sesuai dengan fitrahnya itu.
Karena fitrah itulah manusia kepada kesucian dan selalu cenderung kepada
kebenaran. Hati nuraninya selalu mendambakan dan merindukan kebenaran, ingin
mengikuti ajaran-ajaran Tuhan, karena kebesaran itu tidak akan di dapat kecuali
dengan Allah sebagai sumber kebenaran mutlak. Namun fitrah manusia tidak selalu
terjamin dapat berfungsi dengan baik karena pengaruh dari luar, misalnya pengaruh
pendidikan dan lingkungan. Fitrah hanyalah merupakan potensi dasar yang perlu
dipelihara dan dikembangkan.
Demikian juga halnya dengan akal pikiran. Ia hanya lah salah satu kekuatan
yang dimilki manusia untuk mencari kebaikan / keburukan . Dan keputusannya
bermula dari pengalaman empiris kemudian diolah menurut kemampuan
pengetahuannya, oleh karena itu keputusan yang diberikan akal hanya bersifat
spekulatif dan subjektif. Demikanlah tentang hati nurani dan akal pikiran.

1
Di samping istilah akhlak juga di kenal istilah etika dan moral. Ketiga istilah
itu sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia.
Perbedaanya terletak pada standar masing-masing. Bagi akhlak standarnya adalah
Alquran dan Sunnah, bagi etika standarnya pertimbangan akal pikiran, dan bagi
moral standarnya adalah adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Akhlaq?
2. Apa saja macam-macam akhlaq
3. Apa tujuan belajar akhlaq?
4. Apakah manfaat belajar akhlak?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Memahami Pengertian Akhlaq


2. Memahami saja macam-macam akhlaq
3. Memahami tujuan belajar akhlaq
4. Memahami manfaat belajar akhlak

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak

Berbicara mengenai akhlak, maka pengertian akhlak itu sendiri secara


etimologi berasal dari kata khalaqa yang berarti menciptakan, membuat atau
menjadikan. Akhlak adalah kata yang berbentuk mufrad, jamaknya khuluqun,
yang berarti perangai, tabiat, adat atau khulqun yang berarti kejadian, buatan,
ciptaan. Sehingga Akhlak secara etimologi berarti suatu sistem perilaku yang
dibuat oleh manusia.1
Sedangkan akhlak menurut istilah sebagaimana di ungkapkan oleh Imam Al-
Ghazali adalah sebagai berikut : aklhlak adalah suatu bentuk (naluri asli) dalam
jiwa seorang manusia yang dapat melahirkan suatu tindakan dan kelakuan dengan
mudah dan sopan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Apabila naluri
tersebut melahirkan suatu tindakan dan kelakuan yang baik dan terpuji menurut
akal dan agama, maka disebut budi pekerti yang baik. Namun sebaliknya bila
melahirkan tindakan dan kelakuan yang jahat maka disebut budi pekerti yang
buruk.
Yang di maksud melahirkan tindakan dan kelakuan ialah suatu yang
dijelmakan anggota lahir manusia, misalnya tangan, mulut, demikian juga yang
dilahirkan oleh anggota bathin yakni hati yang tidak dibuat-buat. Kalau kebiasaan
yang tidak dibuat-buat itu baik disebut akhlak yang baik dan kalau kebiasaan yang
buruk disebut akhlak yang buruk.
Jadi dapat kita simpulkan awal perbuatan yang itu lahir malalui kebiasaan
yang mudah tanpa adanya pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
contohnya jika seseorang memaksakan dirinya untuk mendermakan katanya/
menahan amarahnya dengan terpaksa, maka orang yang semacam ini belum

1
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 29.

3
disebut dermawan / orang yang sabar. Seseorang yang memberikan pertolongan
kepada orang lain belumlah dapat dikatakan ia seorang yang berakhlak baik.
Apabila ia melakukan hal tersebut karena dorongan oleh hati yang tulus,
akhlas, dari rasa kebaikannya / kasihannya sesama manusia maka ia dapat
dikatakan berakhlak dan berbudi pekerti yang baik. Jadi akhlak adalah masalah
kejiwaan, bukan masalah perbuatan, sedangkan yang tampak berupa perbuatan itu
sudah tanda / gejala akhlak.

B. Macam-macam Akhlak

Akhlak terbagi menjadi dua, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela.
Dikatakan akhlak terpuji menurut Pembagian akhlak yang dimaksud dalam
pembahasan ini adalah menurut sudut pandang Islam, baik dari segi sifat maupun
dari segi objeknya. Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu
pertama, akhlak yang baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau
akhlak al-karimah; dan kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.2
Akhlak terpuji adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda keimanan
seseorang. Akhlak terpuji dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula. Sifat terpuji
yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah, cinta kepda rasul, taat
beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada
Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas segala musibah dan
cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji, qana’ah, khusyu dalam
beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri, silaturrahim, menghargai
orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka bermusyawarah, suka
menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja, hidup bersih, menyayangi
binatang, dan menjaga kelestarian alam.
Akhlak tercela adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang
merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia. Sifat yang termasuk
akhlak tercela adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak terpuji, antara
lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabbur, riya, dengki, bohong,
2
Beni Ahmad Soebani Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, ( Bandung: Pustaka Setia, 2010), 14.

4
menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qati’urrahim,
ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan, dan
merusak alam. Demikianlah antara lain macam-macam akhlak terpuji dan tercela.
Akhlak terpuji memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan
akhlak tercela merugikan diri sendiri dan orang lain.

C. Tujuan Belajar Akhlak

Ada banyak sekali tujuan belajar akhlak, diantaranya adalah:


1. akhlak bertujuan membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seseorang
muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika
berhubungan dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya
serta dengan alam lingkungan.
2. Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi
kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-
pendapat atau pikiran-pikiran yang semata-mata didasarkan atas akal manusia,
kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, akal pikiran
perlu dibimbing oleh akhlak agar manusia terbebas atau terhindar dari
kehidupan yang sesat.
3. Seseorang yang mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang
kriteria perbuatan baik dan buruk, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui
perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk.
4. Ilmua akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan
mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang. Seseorang
yang memiliki IPTEK yang maju disertai akhlak yang mulia, niscaya ilmu
pengetahuaan yang Ia miliki itu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang yang memiliki ilmu pengetahuan
dan teknologi modern, memiliki pangkat, harta, kekuasaan, namun tidak disertai
dengan akhlak yang mulia, maka semuanya itu akan disalah gunakan yang
akibatnya akan menimbulkan bencana dimuka bumi.

5
5. Demikian juga dengan mengetahui akhlak yang buruk serta bahaya-bahaya yang
akan ditimbulkan darinya, menyebabkan orang enggan untuk melakukannya dan
berusaha menjauhinya. Orang yang demikian pada akhirnya akan terhindar dari
berbagai perbuatan yang dapat membahyakan dirinya.
6. Akhlak juga merupakan mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia
dengan makhluk lainnya. Setiap orang tidak lagi peduli soal baik atau buruk,
soal halal dan haram. Karena yang berperan dan berfungsi pada diri masing-
masing manusia adalah elemen syahwat (nafsu) nya yang telah dapat
mengalahkan elemen akal pikiran mengalahkan nafsunya, maka dia derajatnya
di atas malaikat.

D. Manfaat Belajar Akhlak

1. Memajukan Rohani
Dengan mempelajari ilmu akhlak, rohani manusia menjadi terdidik dan secara otomatis
menjadi kuat dalam menangkis sekian banyak godaan yang dapat menurunkan kwalitas
rohani manusia.
2. Menuntut Kepada Kebaikan
Ilmu akhlak juga mempelajari dan mendorong manusia supaya memiliki kebiasaan dan
tingkah laku yang baik, sehingga dapat menjalani hidup dengan bermanfaat dan
memproduksi kebaikan yang mendatangkan manfaat bagi sesama manusia.
3. Memberi Kesempurnaan Iman
Keindahan akhlak merupakan manivestasi dari pada kesempurnaan iman, seseorang
tidak dikatakan sungguh-sungguh beriman apabila akhlaknya jelek.
4. Memperoleh Keutamaan di Akhirat
Orang-orang yang berakhlak, yang berusaha mengaplikasikan dalam kehidupannya,
maka ia akan hidup dengan penuh keberkatan, damai, tenang dan di ridhoi oleh Allah,
dan akan selamat hidup di akhirat.
5. Merupakan Kebutuhan Primer Dalam Keluarga
Apabila setiap keluarga sudah dapat mengaplikasikan akhlak mulia dan selalu berada
pada ajaran Allah, maka tidak diragukan lagi negara akan berdiri tegak dan jaya.

6
6. Menjadi Asas Kerukunan Antar Tetangga
Dalam kehidupan bertetangga, akhlak Islam memang sangat menentukan. Seseorang
yang bergaul dengan tetangga yang baik, maka ia tidak akan menyakiti hati
tetangganya. Ia akan selalu berusaha untuk saling menghormti, menghargai, membantu
dan berlaku sopan. Karena tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita setelah
keluarga dan kita juga harus mengetahui batas-batas apa yang tidak boleh dilanggar
dalam bertetangga, dan kita dapat menghormati hak-hak tetangga.
7. Mempunyai Peranan Dalam Pembinaan Remaja
Ilmu akhlak dapat menuntun kaum muda untuk selalu berbuat baik, berfikir positif, dan
menggunakan waktu sebaik-baiknya. Ilmu akhlak juga dapat mempengaruhi tingkah
laku pemuda agar tidak terjerumus pada perbuatan jahat dan keji, sehingga
keharmonisan hidup dapat terjaga, dan masyarakat tidak akan terepotkan oleh ulah
pemuda-pemudanya.
8. Berperan Dalam Pergaulan Umum
Ilmu akhlak juga berperan dalam menjaga keharmonisan antar manusia. Ia dapat
menciptakan pergaulan hidup yang damai, baik, dan serasi bila setiap anggota
masyarakat dapat menerapkan akhlak terpuji kepada anggota masyarakat lainnya.
9. Merupakan Faktor Mutlak dalam Pembangunan Suatu Negara
Akhlak dapat berperan bagi pembangunan suatu bangsa. Masyarakat yang berakhlak
terpuji tidak akan mau berbuat korupsi, merampok, berjudi, memfitnah, mencaci,
mengadu domba dan lain-lain.
10. Berperan Dalam Hubungan Antar Bangsa
Masyarakat yang telah berakhlak dengan baik akan membuat negara menjadi baik, dan
bila semua-semua negara telah berakhlak baik, maka hubungan internasional akan baik.

7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Pengertian akhlak secara etimologi berasal dari kata khalaqa yang berarti
menciptakan, membuat atau menjadikan. Sedangkan akhlak menurut istilah
sebagaimana di ungkapkan oleh Imam Al-Ghazali adalah sebagai berikut : aklhlak
adalah suatu bentuk (naluri asli) dalam jiwa seorang manusia yang dapat melahirkan
suatu tindakan dan kelakuan dengan mudah dan sopan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
Akhlak dibagi menjadi dua, yaitu akhlak terpuji dan juga akhlak tercela. Dan
secara sederhana dapat dikatakan bahwa akhlak terpuji itu bermanfaat bagi diri sendiri
dan orang lain sementara akhlak tercela itu merugikan diri sendiri dan orang lain.
Serta banyak sekali manfaat belajar akhlak terpuji diantara seseorang akan dapat
membentengi dirinya untuk melakukan sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri dan
orang lain. Dan kebanyakan orang yang memiliki akhlak terpuji akan disukai oleh
orang-orang disekitarnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin. 2007. “Pendidikan Agama Islam”. Jakarta : Bumi Aksara.

Ahmad Soebani Abdul, Beni. 2010 “Ilmu Akhlak”. Bandung : Pustaka Setia.
Badruzzaman, Ahmad Dimyathi. 2004. “Panduan Kuliah Agama Islam”.
Bandung : Sinar Baru.

Anda mungkin juga menyukai