Anda di halaman 1dari 23

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Karya Ilmiah Hj. Faridah Karyati, M. Pd

MENGEMBANGKAN KECERDASAN SOSIAL BAGI ANAK MELALUI


PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SKEOLAH DASAR
NEGRI JAWA 2 KABUPATEN BANJAR

Oleh :

Nama : Aimatul Husna


NPM : 208620600002
Kelas : PGSD Reguler Banjarbaru
Pertemuan : Ke 7 (Tujuh)

UNIVERSITAS ACHMAD YANI BANJARMASIN

2021
2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman yang kian pesat di bidang

teknologi dan informasi, perkembangan kejiwaan anak pun mengalami

perubahan yang sangat perlu diperhatikan. Saat ini, bukan pandangan yang

asing bila seorang anak tampak sangat asik dengan “dunianya” sendiri

ketika sudah di depan komputer untuk ng-game atau berselancar di dunia

maya yang bernama internet. Sementara bila ada tamu datang kerumah,

dia cuek, tidak bisa menunjukan sikap  bagaimana hubungan sosial mesti

di bangun dengan orang lain, atau malah menunjukan sikap sebaliknya,

yakni rasa tidak suka karena merasa keasikannya telah terganggu dengan

adanya orang lain.

Keadaan seperti ini, disamping karena perkembangan teknologi

dan informasi yang pesat, juga peran orang tua mempunyai kecenderungan

untuk tidak dapat meluangkan waktu lebih banyak lagi bersama anak-

anaknya. Hal ini bisa terjadi karena kesibukan kerja sehingga kalau

dirumah inginnya hanya istrahat karena kecapekan. Disamping itu juga

kurangnya kesadaran bahwa menemani anaknya dalam tumbuh dan 

kembangnya itu sangat besar pengaruhnya bagi anak. Orang tua

mempunyai kecenderungan seperti ini biasanya justru memberikan

kesibukan pada anak misalnya dengan belajar tambahan yang

1
dipanggilkan guru privat ke rumah atau bahkan membelikan banyak

mainan agar tidak merepotkan orang tua.

Masalah ini penting untuk diteliti lebih jauh sehingga dapat

diperoleh gambarana yang jelas tentang cara mengembangkan kecerdasan

social bagi anak di Sekolah Dasar Negeri Jawa 2 Martapura, agar

kedepannya dapat dijadikan bahan pelajaran bagi kita semua terutama

orangtua dan guru pada umumnya. Sebagaimana kita ketahui para orang

tua dan pendidik sangat berperan dalam mengambangkan keerdasan social

anak untuk keberhasilan perkembangannya di masa akan dating. Disinilah

penulis mencoba meneliti sebuah penelitian bagaimana orangtua dalam

mendidik dan mengembangkan kecerdasan social bagi anak dengan judul.

“ Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak Melalui

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah dasar Negeri Jawa

2 Kabupataen Banjar”.

B. Penegasan Judul

Untuk menghindari terjdinya salah penafsiran terhadap judul skripsi

ini, maka perlu dijelaskan istilah-istilah yang ada di dalam judul tersebut,

yaitu:

1. Kecerdasan Sosial

Kecerdasan sosial adalah kemampuan untuk secara efektif

menavigasi dan bernegosiasi dalam interaksi dan lingkungan sosial.

2
Menurut ilmuwan data Ross Honeywill, kecerdasan sosial adalah

gabungan dari kesadaran diri dan kesadaran sosial, evolusi keyakinan

sosial dan sikap, serta kapasitas dan kemampuan mengelola perubahan

sosial yang kompleks. Psikolog Nicholas Humphrey percaya bahwa

kecerdasan sosial, bukan kecerdasan kuantitatif, yang mendefinisikan

manusia.1

Definisi pertama kecerdasan sosial oleh Edward Thorndike pada

tahun1920 adalah "kemampuan untuk memahami dan mengelola laki-laki

dan perempuan dan anak perempuan, untuk bertindak bijaksana dalam

hubungan manusia”. Hal ini setara dengan kecerdasan interpersonal, salah

satu jenis kecerdasan yang diidentifikasi dalam teori kecerdasan majemuk

Howard Gardner, dan terkait erat dengan teori pikiran Menurut Sean

Foleno, kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang untuk memahami

lingkungannya secara optimal dan bereaksi dengan tepat untuk sukses

secara social.

2. Anak

Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang

belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga

merupakan keturunan kedua, di mana kata "anak" merujuk pada lawan dari

orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun

mereka telah dewasa.

1
Akhmad Muhaimin Azzet, Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak,
(Jogjakarta:Ar-Ruzz media, 2016), h, 13

3
Menurut psikologi, anak adalah periode pekembangan yang merentang

dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya

disebut dengan periode prasekolah, kemudian berkembang setara dengan

tahun tahun sekolah dasar.

Berdasarkan UU Peradilan Anak. Anak dalam UU No.3 tahun 1997

tercantum dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “ Anak adalah orang

dalam perkara anak nakal yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun

tetapi belum mencapai umur 18 tahun (delapan belas) tahun dan belum

pernah menikah .

Walaupun begitu istilah ini juga sering merujuk pada perkembangan

mental seseorang, walaupun usianya secara biologis dan kronologis

seseorang sudah termasuk dewasa namun apabila perkembangan

mentalnya ataukah urutan umurnya maka seseorang dapat saja

diasosiasikan dengan istilah "anak".2

3. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan merupakan kata yang sudah sangat umum. Karena itu,

boleh dikatakan bahwa setiap orang mengenal istilah pendidikan. Begitu

juga Pendidikan Agama Islam ( PAI ). Masyarakat awam mempersepsikan

pendidikan itu identik dengan sekolah , pemberian pelajaran, melatih anak

dan sebagainya. Sebagian masyarakat lainnya memiliki persepsi bahwa

pendidikan itu menyangkut berbagai aspek yang sangat luas,termasuk

semua pengalaman yang diperoleh anak dalam pembetukan dan

2
Muh Nur, Psikologi Pembelajaran Anak Usia Dini,( Surakrta: CV Narotama
Kreasindo, 2016), h, 27

4
pematangan pribadinya, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh

dirinya sendiri. Sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan

pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan berisikan ajaran

Islam.

Pendidikan sebagai suatu bahasan ilmiah sulit untuk didefinisikan.

Bahkan konferensi internasional pertama tentang pendidikan Muslim

( 1977 ) , seperti yang dikemukakan oleh Muhammad al-Naquib al-Attas,

ternyata belum berhasil menyusun suatu definisi pendidikan yang dapat

disepakati oleh para ahli pendidikan secara bulat .

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan

bahwa :"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara" .

Sedangkan definisi pendidikan agama Islam disebutkan dalam

Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam SD dan MI adalah : "Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar

dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia,

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-

5
Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta

penggunaan pengalaman."

Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam

adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam (

knowing ), terampil melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam (

doing ), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari

( being ).

Tujuan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting, karena

merupakan arah yang hendak dituju oleh pendidikan itu. Demikian pula

halnya dengan Pendidikan Agama Islam, yang tercakup mata pelajaran

akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral

sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

C. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak

khususnya para pendidik yang berada di Sekolah Dasar Negeri Jawa 2

Kabupaten Banjar.

D. Alasan Memilih Judul

6
Ada beberapa alasan yang mendasari penulisan pemilihan judul

penelitian ini, yaitu :

1. Manusia diciptakan oelh Tuhan untuk hidup dan mendiami sebuah planet

yang bernama bumi ini, sudah tentu ada maksud dan tujuannya. Tidak

diciptakan begitu saja, kemudian menjalani kehidupan dibumi ini, setelah

itu mati dan selesai. Bila memang hanya hidup, setelah itu mati dan

selesai, tentu manusia tidak tidak berbeda dengan dengan makhluk yang

lainnya sebagaimana hewan misalnya. Bila ditinjau dari segi Ajaran

Agama Islam, setidak ada dua tujuan manusia diciptakan di dunia ini,

yakni sebagai abdi, manusia berkewajiban untuk patuh dan taat kepada

Tuhan yang menciptakannya, sedangkan sebagai khalifah, manusi

berperan sebagai wakil Tuhan untuk bias mengelola kehidupan dibumi ini

dengan baik. Termasuk salah satu peran manusia sebagai khalifah dibumi

adalah mengembangkan potensi kecerdasan yang telah diberikan Tuhan

agar dapat dikembangkan dengan baik; ini perlu digaris bawahi. Sebab

tidak jarang manusia mengebangkan segala potensi yang diberikan Tuhan

kepadanya, tetapi digunakan untuk tujuan yang tidak baik. Akibatnya

kerusakan Alam terjadi diberbagai tempat. Disinilah sesungguhnya perlu

adanya pengasuhan dan pendidikan bagi anak-anak kita. Disinilah

dibutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh bagi orangtua dan pendidik

untuk bias memberikan asuhan dan pendidikan yang terbaik bagi anak.

Dengan demikian, hakikat diciptakannya manusia oleh Tuhan dimuka

bumi ini adalah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga

7
dapat mengelola kehidupan ini dengan prestasi yang baik menuju

kemakmuran dan kebahagiaan yang sesungguhnya.3

2. Pendidikan pada anak ini sangat berpengaruh dalam perkembangan anak

pada fase selanjutnya, baik buruknya perkembangan serta kepribadian

anak tergantung pada fase ini.

3. Penulis merasa bertanggung jawab untuk menuangkan kekhawatirannya

dalam bentuk skripsi, karena melihat kenyataa tidak sedikit para pendidik

yang tidak mengerti bagaimana cara mengembangkan kecerdasan social

bagi dengan cara yang anak yang baik dan benar.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

Mengembangkan Kecerdasan Sosial bagi Anak di Sekolah Dasar Negeri Jawa

2 Kabupataen Banjar.

F. Signifikansi Penilitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna:

1. Bahan informasi kepada orangtua dan pendidik sebagai guru pertama

pada anak dan guru kedua setelah orangtua.

2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi masyarakat yag ingin memberikan

pendidikan bagaimana cara mengembangkan kecerdasan sosial pada

anak.

3
Akhmad Muhaimin Azzet, Mengembangkan Kecerdasan Spritual Bagi Anak,
( Jogjakarta: Ar-Ruzz media, 2016), h, 56

8
3. Sebagai bahan kajian ilmiah dalam disiplin ilmu ketarbiyahan, khususnya

dalam bidang pendidikan Agama Islam (PAI).

4. Sebagai bahan literatur untuk menambah khazanah pengembangan

keilmuan perpustakaan.

G. Sistematika Penulisan

Dalam rangka mempermudah / memahami pembahasan ini, maka

penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I pendahuluan, meliputi : latar belakang masalah dan

penegasan judul, perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan

penelitian, signifikansi penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II berisi tinjauan teoritis, meliputi : Memahami Potensi Anak,

Mengembangkan Kecerdasan Sosial Anak, Manfaat Kecredasan Sosial

dan Peran Orangtua Serta pendidik.

Bab III Metodologi Penelitian meliputi subjek dan objek, data,

sumber data, tekhnik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV laporan hasil penelitian, meliputi gambaran lokasi

penelitian, penyajian data dan analisis data.

Bab V berisi Penutup, meliputi : kesimpulan dan saran, kemudian

dilengkapai dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan karena meneliti

fenomena yang ada di lapangan atau masyarakat dan memusatkan perhatian

pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang

keadaan sekarang yang dipermasalahkan.

Selanjutnya, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penelitian kualitatif mengunakan pendekatan naturalistik untuk mencari

dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam

suatu layar yang berkonteks khusus.

Pada penelitian kualitatif ini, kehadiran peneliti mutlak

diperlukan. Hal ini dikarenakan instrumen penelitian dalam penelitian

kualitatif adalah peneliti itu sendiri. mengemukakan sebagai berikut:

kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus

merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis penafsiran

data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.

10
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, dimana peneliti

menelaah sacara langsung di lapangan mengenai pelaksanaan Pembelajaran

dalam program pelaksanaan mengembangkan kecerdasan sosial bagi anak di

Sekolah Dasar Negeri Jawa 2 Kabupaten Banjar.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah satu orang guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Jawa 2 Kabupaten

Banjar.

2. Objek penelitian

Adapun yang mnejadi objek dalam penelitian ini penerapan

pentingnnya mengembangkan kecerdasan social bagi anak pada Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam kepada peserta didik di Sekolah

Dasar Negeri Jawa 2 Kabupaten Banjar.

A. Data, Sumber Data, dan Tekhnik Pengumpulan Data

1. Data

Data yang digali dalam penelitian ini meliputi data primer (data

pokok) dan data sekunder (penunjang).

a. Data Pokok

1) Cara Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak yang

diberikan guru PAI kepada anak didiknya:

11
a) Keterampilan Berkomunikasi

b) Keterampilan membuat humor

c) Keterampilan Menjalin Persahabatan

d) Keterampilan Berperan dalam Kelompok

e) Keterampilan Bersopan Santun dalam Pergaulan

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi guru PAI dalam mendidik

dan menerapkan Kecerdasan social bagi anak melalui

pendidikan Agama Islam.

a) Latar belakang pendidikan

b) Lingkungan

c) Peserta didik

d) Sarana dan prasarana

b. Data penunjang

Data yang berkenaan dengan lokasi atau objek penelitian,

berupa gambaran lokasi penelitian yang meliputi:

1) Letak geografis Sekolah Dasar Negeri Jawa 2 Kabupaten Banjar.

2) Keadaan masyarakat yang meliputi:

a) Keadaan sosial

b) Keadaan keagamaan

c) Keadaan kebudayaan dan seni

d) Keadaan perekonomian

e) Keadaan pendidikan.

12
1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat diberikan menjadi :

a. Responden satu orang Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

b. Informan, terdiri atas :

1) Kepala sekolah SDN Jawa 2 Kabupaten Banjar.

2) Dewan guru dan tata usaha SDN Jawa 2 Kabupaten Banjar.

3) Siswa SDN Jawa 2 Kabupaten Banjar.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data diatas digunakan beberapa teknik,

yaitu:

a. Wawancara

Teknik ini dilakukan dengan model tanya jawab langsung terhadap

responden dan informan berdasarkan pedoman wawancara.

b. Observasi

Adapun data yang digali dengan teknik ini adalah keadaan sekolah,

alat dan sarana serta prasarana.

c. Dokumenter

13
Teknik ini dilakukan terhadap kepala sekolah, staf tata

usaha dan elemen pendukung lainnya, yang bisa digunakan untuk

menggali data tentang riwayat hidup berdirinya sekolah, keadaan

sekolah, keadaan kelas, siswa, guru dan dokumen yang ada kaitannya

dengan permasalahan yang akan di teliti.

Untuk lebih jelasnya mengenai data, sumber data dan teknik

pengumpulan data yang digunakan, dapat dilihat pada matriks berikut

ini :

MATRIKS
DATA, SUMBER DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data Sumber TPD


N Data
o
1. a. Data Pokok

1. Cara Mengembangkan Kecerdasan

Sosial Bagi Anak yang diberikan

guru PAI kepada anak didiknya:


Guru Wawancara,
a) Keterampilan Berkomunikasi Observasi
Guru
Wawancara,
b) Keterampilan membuat humor Guru
Observasi
c) Keterampilan Menjalin Wawancara,
Observasi
Persahabatan
Guru Wawancara,
d) Keterampilan Berperan dalam Observasi

Kelompok Guru

14
e) Keterampilan Bersopan Santun

dalam Pergaulan

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi

guru PAI dalam mendidik dan

menerapkan Kecerdasan social bagi

anak melalui pendidikan Agama


Kepala Wawancara
Islam. Sekolah,
Observasi
guru
a. Latar belakang pendidikan Observasi

b. Lingkungan

c. Peserta didik

d. Sarana dan prasarana

b. Data penunjang

Data yang berkenaan dengan lokasi Kepala


Sekolah, Wawancara,
atau objek penelitian, berupa
guru, siswa Observasi
gambaran lokasi penelitian yang

meliputi:

1. Letak geografis Sekolah Dasar

Negeri Jawa 2 Kabupaten Banjar.

2. Keadaan masyarakat yang meliputi:

a) Keadaan social

b) Keadaan keagamaan

c) Keadaan kebudayaan dan seni

15
d) Keadaan perekonomian

e) Keadaan pendidikan.

C. Kerangka Dasar Penelitian

Dalam penelitian ini kerangka dasar penelitiannya berisi mengenai

cara Mengembangkan Kecrdasan Sosial Bagi Anak Pada Mata Pelajaran

pendidikan Agama Islam di SDN Jawa 2 Kabupaten Banjar, yang

dilambangkan dengan huruf “Y”, selanjutnya di dalam penelitian ini juga akan

menggambarkan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perihal tersebut.

Faktor-faktor ini disebut variabel bebas ( independent variable) yang

dilambangkan dengan huruf “X” dan terdiri dari X1-X4 . Untuk lebih jelasnya

penulis gambarkan dalam bentuk skema berikut ini :

Variabel Bebas Variabel Terikat

X1

X2 Y

X3

X4

Keterangan :

16
Y : cara mengembangkan kecerdasan social bagi anak oleh Guru PAI

terhadap peserta didik pada sekolah dasar negeri Jawa 2 Kabupaten

Banjar.

X : Faktor-faktor yang mempengaruhi Cara mengembangkan Kecerdasan

Sosial Bagi Anak oleh Guru PAI terhadap peserta didik pada sekolah

dasar negeri Jawa 2 Kabupaten Banjar.

X1 : Faktor Guru

X2 : Faktor siswa

X3 : Faktor waktu

X4 : Faktor sarana dan prasarana

D. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam pengolahan data digunakan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Editing

Yaitu melihat kembali data-data yang telah terkumpul untuk

mengetahui apakah semua jawaban sudah terisi lengkap dan sudah bisa

untuk dipahami.

b. Klasifikasi

17
Penulis mengklasifikasikan data-data hasil jawaban respon menurut

macamnya tiap-tiap data yang diperoleh, supaya mudah dipelajari dan

dapat diarahkan kepada pokok permasalahan.

c. Interpretasi

penulis mentafsirkan data-data yang diperoleh dilapangan dan

kemudian penulis sampaikan dalam bentuk paparan sebagai gambaran.

2. Analisa Data

Setelah data disajikan dan interpretasikan, kemudian di analisa.

Analisa data dilakukan dalam rangka menentukan bagaimana penerapan

metode humanistik oleh guru Pendidikan Agama Islam terhadap anak

didik pada sekolah dasar negeri Jawa 2 Kabupaten Banjar dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya, untuk ini dilakukan analisa deskriptif

kualitatif, sedangkan dalam mengambil kesimpulan penulis menggunakan

metode induktif, yaitu mengambil kesimpulan secara umum berdasarkan

data-data khusus yang ada di lapangan.

E. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian ada beberapa prosedur dan tahapan yang

penulis lalui, yaitu :

1. Tahap pendahuluan :

a. Penjajakan ke lokasi yang diteliti

b. Konsultasi dengan dosen pembimbing

18
c. Mengajukan desain proposal penelitian.

2. Tahap persiapan

a. Seminar proposal

b. Revisi hasil seminar dengan petunjuk dosen pembimbing yang telah

ditentukan.

c. Memohon surat izin riset dari Prodi.

d. Menyiapkan daftar wawancara dan observasi.

3. Tahap pelaksanaan

a. Praktek ke lapangan dengan melakukan wawancara dan observasi

untuk mencari data.

b. Mengumpulkan data.

c. Mengelola data.

4. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan hasil penelitian

berdasarkan sistematika yang telah di tentukan, kemudian diserahkan

kepada pembimbing untuk dikoreksi dan disetujui. Setelah itu diperbanyak

dan selanjutnya siap untuk diujikan dan dipertahankan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,


Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Majid, Abdul & Dian Andayani. 2006. Pendidikan Agama Islam Ber-basis Kompetensi;
Konsep dan Implementasi Ku-rikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution. 1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT Bina Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1999. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Er-langga.

20
TANDA PERSETUJUAN

Judul : Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak


Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Di Skeolah Dasar Negri Jawa 2 Kabupaten
Banjar.

Ditulis oleh : Aimatul Husna


NPM : 208620600002
Mahasiswa : Universitas Achmad Yani Banjarmasin
Program : Strata Satu (S-1)
Jurusan / Program Studi : PGSD Reguler Banjarbaru

Banjarabru, 29 Maret 2021

Dosen Pengampu Dosen Pembimbing Ketua Kelas

Hj. Faridah Karyati, M. Pd Nadya Huda, M. Pd Muhammad Zaini

21

Anda mungkin juga menyukai