DOSEN PENGAMPU
ARI HIDAYAT, M. Pd
DISUSUN OLEH
NAMA NIM
Adha Maharani 2020125220046
Ida Ayu Astuti 2010125320030
Meutia Elwy Amallia Noor 2010125220058
Rama. S 2010125310025
Shahifa Fitria 2010125120021
Sartika 2010125220032
BANJARMASIN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Manusia dan Lingkungannya
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya yang menentukan perikehidupan serta kesejahteraan
manusia dan mahluk hidup lainnya. Manusia dalam lingkungan hidup
memiliki peran yang utama dalam memelihara maupun mengubah
lingkungan, bahkan manusia sendiri yang dapat merusak lingkungannya.
1
Manusia mempengaruhi lingkungannya dengan jalan memelihara
dan me- manfaatkan lingkungan untuk menunjang kehidupannya agar terus
berkelanjutan, bahkan tidak sedikit manusia yang lupa akan pentingnya
lingkungan, sehingga diantara mereka bahkan banyak yg merusak
lingkungan untuk kepentingan sesaat, tetapi akibat dari perbuatannya akan
merugikan manusia lainnya, sehingga banyak mendatangkan bencana alam
yang tidak diharapkan seperti banjir, kebakaran hutan, longsor, kekeringan,
dan lain-lain. Dengan demikian, tidak ada mahluk lain selain manusia yang
dapat mendayagunakan alam dan lingkungannya untuk disesuaikan dengan
bermacam-macam kebutuhan dan keinginannya, keadaan demikian
menyebabkan manusia bersaing dengan mahluk hidup lainnya dalam
memenuhi kebutuhan. Tetapi manusia memiliki kemampuan terutama
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2
oleh beberapa mata pelajaran baik di SLTP, SMU, bahkan mata kuliah yang
diajarkan di perguruan tinggi, termasuk mata kuliah yang berhubungan
dengan IPS seperti Geografi, Sejarah, Ekonomi, PPKN, dll.
3
dengan lingkungannya.
5
dapat dijadikan media pengajaran yang berguna.
3. Memanfaatkan Lingkungan
6
diceritakan tentang yang dilihat dan dialaminya.
Selanjutnya Batuah (1956 : 41) mengemukakan pula, bahwa
Pengalaman menunjukkan bahwa kebanyakan anak-anak ...
gemar mengumpulkan dan mempertukarkan keterangan dan cita
baru secara pertukaran pikiran di kelas, atau secara penyelidikan di
kelas, di mana sumber-sumber murid dan guru dipersatukan ke
dalam suatu cara yang ramah tamah, demokratis untuk mencapai
suatu tujuan. Semangat persatuan dari kelas harus merupakan
pendorong ego aktivitet perseorangan, dan tiap anak dapat
memperoleh faedah dari pertanyaan dan pendapat kawan-
kawannya sekelas.
7
diambil dari sumber bacan seperti surat khabar, majalah, ataupun media lain
seperti radio dan televisi.
Guru dalam memilih media pengajaran, menurut Encyclopedia of
Educational Research (dalam Usman, 1990 : 27) sbb :
Nilai yang dapat muncul dari hasil proses belajar tersebut akan
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, yang tentunya bagi siswa dapat
mengetahui lingkungan sekitarnya apabila kelak dapat mengambil
keputusan sehubungan dengan pengelolaan dan perubahan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud Sekolah dan Guru lain sebagai Sumber Belajar?
2. Bagaimana memanfaatkan Lingkungan Sebagai Bahan Ajar?
3. Bagaimana Menciptakan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud Sekolah dan Guru lain sebagai Sumber
Belajar.
2. Mengetahui bagaimana memanfaatkan Lingkungan Sebagai Bahan
Ajar.
8
3. Mengetahui bagaimana Menciptakan Lingkungan Sekolah Sebagai
Sumber Belajar.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
10
3) Materials (bahan) yaitu perangkat lunak yang mengandung
pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat atau perangkat
keras maupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media
termasuk kategori material seperti film, video, modul, majalah,
buku, bahan pembelajaran terprogram, transparansi, dan
sebagainya.
4) Device (alat) yaitu sesuatu perangkat keras yang digunakan
untuk menyampaikan pesan tersimpan dalam bahan. Misalnya
overhead projector, slide, video tape/ recorder, pesawat radio/
tv, dan sebagainya.
5) Technique (teknik) yaitu prosedur atau acuan yang digunakan
untuk penggunaan bahan, orang dan lingkungan belajar secara
terkombinasi dan terkoordinasi untuk menyampaikan ajaran
atau materi pelajaran. Contohnya belajar secara mandiri,
belajar secara berkelompok, simulasi, ceramah, demonstrasi,
tanya jawab, CBSA, dan sebagainya.
6) Setting (lingkungan) yaitu situasi atau suasana disekitar proses
belajar mengajar terjadi baik lingkungan fisik seperti ruang
kelas, gedung, sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman dan
sebagainya, juga lingkungan non fisik misalnya suasana
belajar itu sendiri, tenang, ramai dan sebagainya.
12
Djalil, dkk. (2005) menyebutkan bahwa kerjasama antar
sekolah merupakan faktor yang sangat penting, misalnya untuk
kepentingan berikut:
1) berdiskusi dan tukar pengalaman utnuk mengatasi berbagai
kesulitan mengajar, misalnya tidak mempunyai buku sumber,
dan alat peraga pelajaran, atau kurang menguasai materi yang
harus diajarkan.
2) Membangun Pusat Sumber Belajar (PSB) yang saat ini dikenal
sebagai Pusat Sumber Belajar Guru (PSBG), misalnya
mengembangkan alat pelajaran, perpustakaan bersama, dan
laboratorium yang sederhana.
3) Mengadakan kegiatan bersama, misalnya mengadakan
kunjungan dan karyawisata, membuat media pembelajaran,
menyusun skenario pembelajaran dan lain-lain
4) Saling membantu dalam mengajar, misalnya guru dari SD yang
satu dapat membantu mengajar di SD lainnya yang berdekatan.
13
Jika di sekolah Anda tidak mempunyai fasilitas laboratorium
IPA yang cukup lengkap dan memadai maka dengan kerjasama yang
baik Anda dapat memanfaatkan laboratorium dari sekolah lain,
demikian pula ketersediaan koleksi perpustakaan yang terbatas
Anda dapat mengatasi ini dengan saling meminjam buku yang tidak
tersedia di sekolah Anda.
14
KKG (Kelompok Kerja Guru), MGMP (Musyawarah Guru
Mata Pelajaran), KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) adalah
forum yang dapat dijadikan untuk saling tukar informasi,
pengalaman, berdiskusi, untuk memecahkan berbagai kesulitan
mengajar dan mengerjakan sesuatu secara bersama. Sebaiknya
sebelum mengikuti kegiatan dalam forum tersebut, identifikasilah
segala kesulitan dan permasalahan yang Anda alami, jadikan forum
tersebut untuk membantu menyelesaikan masalah Anda.
15
mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia
sekitar.
c. Learning to live together dengan membekali kemampuan untuk hidup
bersama orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi, saling
pengertian.
d. Learning to be adalah keberhasilan yang dicapai dari tiga pilar belajar
diatas. (Hendarwati, E, 2013)
16
fungsinya, guru dapat memanfaatkan lingkungan (tumbuhan) yang terdapat
di luar kelas untuk menjelaskan materi tersebut sehingga siswa akan lebih
mudah memahaminya. Begitu juga halnya dengan pembelajaran lain yang
dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
17
1. Penerapan Fokus Group Discussian (FGD) Untuk Meningkatkan
Kemampuan Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Mengatasi permasalahan tersebut, salah satu solusi yang
dapat diberikan yaitu dengan menerapkan fokus group discussion
(FGD). Metode FGD dapat memberikan data yang lebih mendalam,
informati, dan bernilai, kemudian dari segi kepraktisan model ini
hemat biaya, dan dapat mengumpulkan data lebih banyak dengan
waktu yang singkat. Metode FGD dapat meningkatkan penerapan
FGD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar secara
signifikan. FGD berpengaruh terhadap uji kompetensi terhadap
tingkat kecemasan mahasiswa yang menjadi rendah. FGD
merupakan metode pemecahan masalah dengan menciptakan
suasana kekeluargaan. FGD mengandung tiga kata kunci yaitu
diskusi, kelompok, dan terfokus/terarah.
18
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perlunya
penerapan Focus Group Discussion agar dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar. Diharapkan guru dapat terampil dalam menciptakan
pembelajaran inovatif dan bermakna sehingga siswa termotivasi
dalam belajar, dan hal tersebut akan berdampak pada tercapainya
tujuan pembelajaran.(Waluyati. M, 2020)
19
wilayah dan sejenisnya tidak bisa diabaikan peranannya dalam pelengkap
pendidikan anak.
20
Pembelajaran yang dipadukan dengan potensi lingkungan sekitar
membuat peserta didik lebih mudah memahami pelajaran. Rahman &
Fauziana (2018) menyatakan penggunaan sumber belajar yang sesuai
dengan materi dapat membantu peserta didik memahami konsep dengan
baik dan terbukti lebih cepat dalam memahami materi. Irwandi, et al.,
(2019) menyatakan penciptaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
memudahkan peserta didik untuk memahami materi karena mereka
mengalami secara langsung interaksi dengan objek yang dipelajarinya.
Machin (2014) menyatakan minat sangat berpengaruh terhadap suatu
pelajaran. Peserta didik yang memiliki minat yang tinggi untuk belajar
memungkinkan akan semakin besar usahanya dalam memperoleh hasil
belajar yang tinggi pula.
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sumber belajar adalah segala macam sumber yang dapat digunakan
untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Jadi, pengertian sumber
belajar itu dapat berupa manusia maupun non manusia atau juga sumber
belajar yang dirancang maupun dimanfaatkan terdiri dari: a) Sumber belajar
yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang
secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem
intruksional untuk memberika fasilitas belajar yang terarah dan bersifat
formal.
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar berpijak pada
pemikiran mengenai empat pilar belajar yang dikemukakan UNESCO,
yaitu:
1. Learning to know, yaitu proses pembelajaran yang memungkinkan
siswa menguasai tehnik menemukan pengetahuan dan bukan semata-
mata hanya memperoleh pengetahuan.
2. Learning to do, yaitu memberdayakan siswa agar mampu berbuat
untuk memperkaya pengalaman belajarnya, meningkatkan interaksi
dengan lingkungannya baik fisik, sosial maupun budaya, sehingga
siswa mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap
dunia sekitar.
3. Learning to live together dengan membekali kemampuan untuk hidup
bersama orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi, saling
pengertian.
4. Learning to be adalah keberhasilan yang dicapai dari tiga pilar belajar
diatas. (Hendarwati, E, 2013)
22
Sumber belajar dapat berupa bahan ajar, buku ajar, media pembelajaran,
lingkungan sekitar, dan lain-lain. Pendidik seharusnya menggunakan
sumber belajar yang bervariasi supaya peserta didik tidak merasa bosan
dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Peserta didik harus dikenalkan dengan objek yang berasal dari potensi
lokal atau lingkungan alam sekitar. Lingkungan sekitar berperan penting
dalam menghadirkan gejala alam, persoalan sains, dan fenomena yang
sangat dekat dengan kehidupan peserta didik. Salah satu kawasan
lingkungan yang dapat dijadikan sumber belajar adalah lingkungan
sekolah.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini baik pembaca maupun penulis
diharapkan dapat mengambil manfaat tentang Tujuan Evaluasi dan
diharapkan dapat diterapkan dalam pendidikan agar dapat berjalan dengan
baik. Penulis merasa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Umi Nur Afifah Rahmawati. (2020). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai
Sumber Belajar Di Mimpundungrejo Tahun Pelajaran 2019/2020:
Jenius: Jurnal of Education Policy and Elementary Education Issues
Vol.1, No.1. 17-18
25