Anda di halaman 1dari 14

Makalah Sejarah Pendidikan

“Pendidikan Pada Masa Muawiyah”

Dosen Pengampu :
Ellyana, S.Ag, M.Pd

Disusun oleh :
Nama : Rahayu yonita
Nim : 2011210154

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR

0
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang selalu memberikan
nikmat-Nya kepada kita semua. Sholawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada
nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi seluruh alam, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan semoga sampai kepada kita sebagai umatnya, Aamiinn.
Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari berbagai sumber, syukur alhamdulillah
saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah tentang “Pendidikan Masa Muawiyah” yang
merupakan salah satu tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan.
Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini, semoga menjadi suatu ibadah dan semoga Allah SWT membalasnya dengan
sesuatu yang lebih baik, Aamiinn. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan,
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5
A. Awal Berdirinya Bani Umayyah.....................................................................................5
B. Pendidikan Pada Masa Bani Umayyah...........................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk mengenalkan Islam ini diutus
Rasulullah SAW. Tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia untuk kembali kepada
Allah SWT. Oleh karena itu selam kurang lebih 23 tahun Rasulullah SAW membina dan
memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia
pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan
keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada
Allah SWT. Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia
mendapatkan ilmu. Hanya dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan
baik. Terutama apabila kita mengetahui pendidikan yang telah diajarkan oleh Rasulullah
saw dan para sahabatnya.
Untuk mengetahui sejauh mana pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW,
khalafaur rasyidin dan para sahabatnya. Maka di butuhkanya sejarah pendidikan islam.
Karena sejarah pendidikan islam memiliki dua kegunaan yaitu yang bersifat umum yaitu
sebagai factor keteladanan dan bersifat akademis yaitu memberikan perbendaharaan
perkembangan ilmu pengetahuan (teori dan praktik).
Kekhalifahan Bani Umayah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan pada tahun
41 Hijriyah dan berakhir pada 132 H.Para ahli sejarah umumnya mencatat,bahwa proses
berdirinya kekhalifahan Bani Umayah diperoleh melalui kekerasan dan tipu daya,tidak
melalui secara demokratis berdasarkan suara terbanyak .Nama khalifah Bani Umayah
yang tergolong menonjol yaaitu Muawiyah ibn Abi Sufyan(661-680),Abd al-Malik ibn
Marwan (685-705M),al Walid ibn Abd al-Malik (705-715). Maka dari itu pada makalah
ini, penulis akan membahas sejarah pendidikan islam pada masa Bani Umayyah. yang
didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan membahas tentang
bagaimana dunia pendidikan bagimana awal berdirinya dan bagaimana perkembangan
pendidikan pada masa Muawiyah.yang dikenal dengan Masa Bani Umayyah.

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami pendidikan
bagaimana dunia pendidikan bagimana awal berdirinya dan bagaimana perkembangan
pendidikan pada masa Muawiyah.yang dikenal dengan Masa Bani Umayyah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal Berdirinya Bani Umayyah


Kekhalifahan Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan. Nama Bani
Umayyah berasal dari nama “Umayyah Ibn Abdi Syams Ibnu Abdi Manaf, yaitu salah
seorang pemimpin-pemimpin kabilah Quraisy di zaman Jahiliyah. Dinasti Umayyah
didirikan oleh Mu’awiyah bin Aby Sufyan, dan berkuasa sejak tahun 661 sampai tahun
750 Masehi dengan ibukota Damaskus. Ia juga mengganti sistem pemerintahan muslim
yang semula bersistem musyawarah (demokrasi) menjadi sistem Monarchy Herdity
(Kekuasaan turun-temurun).
Masa kekhalifahan Bani Umayyah selain banyak diisi dengan program-program
besar, mendasar, dan strategis, juga banyak melahirkan golongan dan aliran dalam islam,
serta perkembangan ilmu agama, ilmu umum, kebudayaan, dan peradaban.
Diantara program besar, mendasar dan strategis di zaman Bani Umyyah adalah
perluasan wilayah Islam. Di zaman Muawiyah Tunisa dapat ditaklukan. Di sebelah
Timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Axus dan
Afghanistan hingga ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke ibu
kota Bizantium dan Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah
kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abd al-Malik. Dia mengirim tentara menyeberangi
sungai Oxus dan berhasil menundukan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana, dan
Samarkand. Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind,
dan daerah Punyab sampai ke Maltan.
Pendirian Bani Umayyah dilakukanya dengan cara menolak Ali menjadi khalifah,
berperang melawan Ali dan melakukan perdamaian (tahkim) dengan pihak Ali yang
secara politik menguntungkan Mu’awiyah. Keberuntungan Muawiyyah berikutnya
adalah keberhasilan pihak Khawarij membunuh khalifah Ali r.a. sehingga jabatan
khalifah setelah Ali dipegang oleh putranya yaitu Hasan ibn Ali selama beberapa Bulan
akan tyetapi karena tidak didukung pasukan yang kuat sedangkan pihak Muawiyah
semakin kuat akhirnya dia melakukan perjanjian dengan Hasan ibn Ali, isi perjanjian itu
adalah bahwa pergantian pemimpin akan di serahkan kepada umat islam setelah masa
kepemimpinan Muawiyah berakhir. Perjanjian ini dibuat pada tahun 661 M (41 H.) dan

5
tahun ini disebut ‘am jamaat, karena perjanjian ini mempersatukan umat islam menjadi
satu kepemimpinan politik yaitu kepemimpinan muawiyyah.
Dinasti Umayyah dibedakan menjadi dua: pertama, Dinasti umayyah yang dirintis
oleh Muawiyah Bin Abi Sufyan (661-680M) yang berpusat di Damaskus (Syiria). Fase
ini berlangsung sekitar satu abad yang mengubah system pemerintahan dari khilafah
menjadi monarki (mamlakat). Kedua, Dinasti Umayah di Andalusia, yang awalnya
merupakan wilayah taklukan Umayyah yang di pimpin seorang gubernur pada zaman
Walid Bin Abdul Malik (86-96 H/705-715 M) yang kemudian menjadi kerajaan.

B. Pendidikan Pada Masa Bani Umayyah


Secara esensial, Pendidikan islam pada masa ini hampir sama dengan pendidikan
pada periode Khulafaur rasyidin. Namun pada masa bani umayyah ini pendidikan islam
lebih mengalami perkembangan yang cukup signifikan, Pada uraian tentang situasi
pendidikan,terutama keagamaan dizaman bani Umayyah sebagaimana disebut di atas
belum menyinggung secara langsung maupun tidak langsung masalah pendidikan.
Namun dari kajian terhadap berbagai literatur lainnya dapat diketahui bahwa situasi
berdirinya dinasti banni umayyah memiliki kaitan yang erat dengan masalah pendidikan.
Adanya wilayah yang luas dan penduduk yang makin besar selain membutuhkan
sandang, pangan, dan papan, juga membutuhkan keamanan, kesehatan, dan pendidikan.
berbagai sumber menyebutkan keadaan pendidikan di zaman bani Umayah sebagai
berikut:
1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Visi pendidikan di zaman bani Umayyah secara eksplisit tidak dijumpai. Namun
dari berbagai petunjuk bisa diketahui bahwa visinya adalah unggul dalam ilmu agama
dan umum sejalan dengan kebutuhan zaman dan masing-masing wilayah Islam.
Adapun misinya antara lain.
a. Menyelenggarakan pendidikan agama dan umum secara seimbang,
b. Melakukan penataan kelembagaan dan aspek-aspek pendidikan Islam,
c. Memberikan pelayanan pendidikan pada seluruh wilayah Islam secara adil dan
merata,
d. Menjadikan pendidikan sebagai penopang utama kemjuan wilayah Islam,
e. Memberdayakan masyarakat agar dapat memecahkan masalahnya sesuai dengan
kemampuanya sendiri.

6
Adapun tujuannya ialah menghasilkan sumber daya manusia yang unggul secara
seimbang dalam ilmu agama dan umum serta mampu menerapkannya bagi kemajuan
wilayah Islam.
Sedangkan yang menjadi sasarannya adalah seluruh umat atau warga yang
terdapat di seluruh wilayah kekuasaan Islam, sebagai dasar bagi dirinya dalam
membangun masa depan yang lebih baik. Visi, misi, tujuan, dan sasaran pendidikan
tersebut di atas, secara eksplisit atau tertulis tentu belum ada. Namun dari segi
kebijakannya secara umum serta hasil-hasil yang dicapai oleh dinasti ini mengandung
visi, misi, tujuan, dan sasaran tersebut di atas. Sejarah mencatat, bahwa pada masa
dinasti Umayyah telah dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan pembagian kekuasaan kedalam bentuk provinsi, yaitu Syiria dan
Palestina, Kuffah, Irak, Basrah, Persia, Sijistan, Khurasan, Bahrain, Oman, Najd,
Yamah, Armenia, Hijaz, Karman dan India, Mesir, Afrika, Yaman, Arab Selatan,
serta Andalusia.
b. Membentuk organisasi keuangan yang terpusat pada Baitul Mal yang diproleh
dari pajak tanah, perorangan, dan nonmuslim, serta mencetak mata uang.
c. Membentuk organisasi ketentaraan yang umumnya terdiri dari orang-orang
keturunan Arab.
d. Membentuk organisasi kehakiman
e. Membentuk lembaga sosial dan budaya
f. Membentuk bidang seni rupa seperti seni ukur, seni pahat, dan kaligrafi.
Terjadinya berbagai kemajuan tersebut dipastikan karena didukung oleh
tersedianya sumber daya manusia yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan,
keterampilan, keahlian teknis, dan pengalaman yang dihasilkan melalui proses
pendidikan dalam arti luas. Sejarah mencatat, bahwa disamping melakukan ekspansio
teritorial, pemerintahan dinasti Umayyah juga menaruh perhatian dalam bidang
pendidikan. memberikan dorongan yang kuat terhadap kemajuan dunia pendidikan
dengan menyediakan sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar para
ilmuan, para seniman, para ulama dapat mengembangkan bidang keahliannya masing-
masing serta mampu melakukan kaderisasi ilmu.

2. Kurikulum pendidikan pada masa bani umayyah


Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi. Desentrasi artinya
pendidikan tidak hanya terpusat di ibu kota Negara saja tetapi sudah dikembangkan
7
secara otonom di daerah yang telah dikuasai seiring dengan ekspansi teritorial. Pada
masa bani Umayyah, pakar pendidikan Islam menggunakan kata Al-Maddah untuk
pengertian kurikulum. Karena pada masa itu kurikulum lebih identik dengan serangkaian
mata pelajaran yang harus diberikan pada murid dalam tingkat tertentu.
Sejalan dengan perjalanan waktu pengertian kurikulum mulai berkembang dan
cakupannya lebih luas, yaitu mencakup segala aspek yang mempengaruhi pribadi siswa.
Kurikulum dalam pengertian yang modern ini mencakup tujuan, mata pelajaran, proses
belajar dan mengajar serta evaluasi. Berikut ini adalah macam-macam kurikulum yang
berkembang pada masa bani Umayyah.
a. Kurikulum Pendidikan Khusus
Pendidikan khusus adalah pendidikan yang dislenggarakan dan diperuntukkan
bagi anak-anak khalifah dan anak-anak pembesarnya. Kurikulumnya diarahkan untuk
memperoleh kecakapan memegang kendali pemerintahan, atau hal-hal yang ada
sangkut pautnya dengan keperluan dan kebutuhan pemerintahan. Tempat
pendidikannya di istana dan guru-gurunya ditunjuk dan diangkat oleh khalifah
dengan mendapat jaminan hidup (gaji).
b. Kurikulum Pendidikan Umum
Sedangkan pendidikan umum adalah pendidikan yang diperuntukkan bagi
rakyat biasa. Pendidikan ini merupakan kelanjutan dari pendidikan yang telah
dilaksakan sejak zaman Nabi masih hidup, ia merupakan sarana yang amat penting
bagi kehidupan agama. Karena ia merupakan lanjutan dari pendidikan sebelumnya,
maka kurikulum yang digunakan pun sama dengan kurikulum sebelumnya. Yang
bertanggungjawab atas kelancaran pendidikan ini adalah para Ulama, merekalah
yang memikul tugas mengajar dan membimbing rakya. Mereka bekerja atas dasar
dorongan moral serta tanggung jawab agama, bukan atas dasar penunjukkan dan
pengangkatan oleh pemerintahan. Karena itu mereka tidak memperoleh jaminan
(gaji) dari pemerintah. Kurikulum atau yang dikembangkan dalam pendidikan
pada dinasti Umayyah, antara lain:
a. Ilmu agama; Al-Qur’an, Hadits, dan Fiqih. Sejarah mencatat, bahwa pada masa
khalifah Umar ibn Abdul al-Aziz (99-10H) dilakukan proses pembukuan hadits,
sehingga studi hadits mengalami perkembangan yang pesat.
b. Ilmu sejarah dan Geografi; yaitu segala ilmu yang membahas tentang perjalanan
hidup, kisah dan riwayat.

8
c. Ilmu pengetahuan bidang bahasa; yaitu segala ilmu yang mempelajari bahasa,
nahwu, sorof.
d. Filsafat; yaitu segala ilmu yang pada umunya berasal dari baha asing, seperti
ilmu mantik, kimia, astronimi, ilmu hitung dan ilmu yang berhubungan dengan
ilmu kedokteran.

3. Metode -Metode Pendidikan Islam Pada Masa Bani Umayyah


Pendidikan Islam di masa Dinasti Umayah tampaknya masih didominasi oleh
metode bayani, terutama selama abad I H di mana pendidikan bertumpu dan bersumber
pada nash-nash agama yang kala itu terdiri atas Alquran, sunnah, ijmak, dan fatwa
sahabat. Metode bayani dalam pendidikan Islam kala itu lebih bersifat eksplanatif, yaitu
sekedar menjelaskan ajaran-ajaran agama saja. Secara khusus, metode ceramah dan
demonstrasilah yang banyak digunakan dalam institusi-institusi pendidikan yang ada di
zaman itu Baru pada masa-masa akhir pemerintahan Umayah metode burhani mulai
berkembang di dunia Islam, seiring dengan giatnya penerjemahan karya-karya filsafat
Yunani ke dalam bahasa Arab.

4. Lembaga – Lembaga Pendidikan Islam Pada Masa Bani Umayyah


Lembaga pendidikan Islam dimasa ini diklasifikasikan atas dasar muatan
kurikulum yang diajarkan. Dalam hal ini, kurikulumnya meliputi pengetahuan agama
(Lembaga pendidikan formal) dan pengetahuan umum (non formal). Adapun lembaga
pendidikan Islam yang ada sebelum kebangkitan madrasah pada masa Bani Umayyah
adalah sebagai berikut:
a. Shuffah, adalah suatu tempat yang telah dipakai untuk aktivitas pendidikan.
Biasanya tempat ini menyediakan tempat pemondokan bagi pendatang baru dan
mereka tergolong miskin. Disini para siswa diajarkan membaca dan menghafal
Alquran secara benar dan hukum Islam dibawah bimbingan langsung dari nabi. Pada
masa ini setidaknya telah ada sembilan shuffah yang tersebar dikota Madinah.
Dalam perkembangan berikutnya, sekolah shuffah juga menawarkan pelajaran
dasar-dasar berhitung, kedokteran, astronomi, geneologi, dan ilmu fonetik.
b. Kuttab/Maktab,adalah Lembaga pendidikan Islam tingkat dasar yang mengajarkan
membaca dan menulis kemudian meningkat pada pengajaran Alquran dan
pengetahuan agama tingkat dasar.

9
c. Halaqah artinya lingkaran. Artinya, proses belajar mengajar di sini dilaksanakan di
mana murid-murid melingkari gurunya. Seorang guru biasanya duduk dilantai
menerangkan, membacakan karangannya, atau memberikan komentar atas karya
pemikiran orang lain. Kegiatan halaqah ini bisa terjadi di masjid atau di rumah-
rumah. Kegiatan halaqah ini tidak khusus untuk mengajarkan atau mendiskusikan
ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum, termasuk filsafat.
d. Majlis, yang berarti sesi dimana aktivitas pengajaran atau diskusi berlangsung. Ada
beberapa macam majlis seperti; Majlis al-Hadits, majlis ini diselenggarakan oleh
ulama/guru yang ahli dalam bidang hadits. Majlis al-Tadris, majlis ini basanya
menunjuk majlis selain dari pada hadist, seperti majlis fiqih, majlis nahwu, atau
majlis kalam. Majlis al-Syu’ara, majlis ini adalah lembaga untuk belajar syair, dan
sering dipakai untuk kontes para ahli syair. Majlis al-Adab, majlis ini adalah tempat
untuk membahas masalah adab yang meliputi puisi, silsilah, dan laporan bersejarah
bagi orang-orang yang terkenal. Majlis al-Fatwa dan al-Nazar, majlis ini merupakan
sarana pertemuan untuk mencari keputusan suatu masalah dibidang hokum
kemudian difatwakan.
e. Masjid, Semenjak berdirinya pada masa Nabi Muhammad Saw, masjid telah
menjadi pusat kegiatan dan informasi berbagai masalah kaum Muslimin, baik yang
menyangkut pendidikan maupun sosial ekonomi.
f. Khan, berfungsi sebagai asrama untuk murid-murid dari luar kota yang hendak
belajar hukum Islam pada suatu masjid, seperti khan yang dibangun oleh Di’lij ibn
Ahmad ibn Di’lij di Suwaiqat Ghalib dekat makam Suraij. Disamping fungsi itu,
khan juga digunakan sebagai sarana untuk belajar privat.
g. Badi’ah, Secara harfiah badiah artinya dusun Badui di padang sahara yang di dalam
terdapat padang sahara yang didalam terdapat bahasa Arab yang masih fasih dan
murni sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Lembaga Pendidikan ini muncul seiring
dengan kebijakan pemerintahan Bani Umayyah untuk melakukan program Arabisasi
yang digagas oleh khalifah Abdul Malik Ibn Marwan. Akibat dari Arabisasi ini
maka muncullah ilmu qawaid dan cabang ilmu lainnya mempelajari bahasa Arab.
Melaui pendidikan di Badiah ini,maka bahasa Arab dapat sampai ke Irak, Syiria,
Mesir, Lebanon, Tunisia, Al-Jazair, Maroko, di samping Saudi Arabia, Yaman,
Emirat Arab,dan sekitarnya. Dengan demikian banyak para penguasa yang mengirim
anaknya untuk belajar bahasa Arab ke Badiah.

10
h. Al-Bimaristan adalah rumah sakit tempat berobat dan merawat sekaligus tempat
penelitian calon dokter.Dimasa sekarang al-Bamaristan dikenal dengan istilah
teaching hospital(rumah sakit pendidikan).Khalid ibn Yazid,cucu Muawiyah itu
tertarik dengan ilmu kimia dan kedokteran.Melalui wewenang ,ia menyediakan
sejumlah dana dan memerintahkan para sarjana Yunani yang ada dimesir untuk
menterjemahkan buku kimia dan kedokteran kedalam bahasa arab.
Sedangkan Madrasah-madrasah yang ada pada masa Bani Umayyah adalah sebagai
berikut:
a. Madrasah Mekkah: Guru pertama yang mengajar di Makkah, sesudah penduduk
Mekkah takluk, ialah Mu’az bin Jabal. Ialah yang mengajarkan Al Qur’an dan mana
yang halal dan haram dalam Islam.
b. Madrasah Madinah: Madrasah Madinah lebih termasyur dan lebih dalam ilmunya,
karena di sanalah tempat tinggal sahabat-sahabat nabi. Berarti disana banyak
terdapat ulama-ulama terkemuka.
c. Madrasah Basrah: Ulama sahabat yang termasyur di Basrah ialah Abu Musa Al-
asy’ari dan Anas bin Malik. Abu Musa Al-Asy’ari adalah ahli fiqih dan ahli hadist,
serta ahli Al Qur’an. Sedangkan Abas bin Malik termasyhur dalam ilmu hadis.
d. Madrasah Kufah: Madrasah Ibnu Mas’ud di Kufah melahirkan enam orang ulama
besar, yaitu: ‘Alqamah, Al-Aswad, Masroq, ‘Ubaidah, Al-Haris bin Qais dan ‘Amr
bin Syurahbil.
e. Madrasah Damsyik (Syam): Setelah negeri Syam (Syria) menjadi sebagian negara
Islam dan penduduknya banyak memeluk agama Islam. Maka negeri Syam menjadi
perhatian para Khilafah. Madrasah itu melahirkan imam penduduk Syam, yaitu
Abdurrahman Al-Auza’iy yang sederajat ilmunya dengan Imam Malik dan Abu-
Hanafiah.
f. Madrasah Fistat (Mesir): Setelah Mesir menjadi negara Islam ia menjadi pusat ilmu-
ilmu agama. Ulama yang mula-mula madrasah madrasah di Mesir ialah Abdullah
bin ‘Amr bin Al-‘As, yaitu di Fisfat (Mesir lama).

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari makalahh ini yaitu :
1. Kekhalifahan Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan. Nama Bani
Umayyah berasal dari nama “Umayyah Ibn Abdi Syams Ibnu Abdi Manaf, yaitu salah
seorang pemimpin-pemimpin kabilah Quraisy di zaman Jahiliyah. Dinasti Umayyah
didirikan oleh Mu’awiyah bin Aby Sufyan, dan berkuasa sejak tahun 661 sampai
tahun 750 Masehi dengan ibukota Damaskus. Ia juga mengganti sistem pemerintahan
muslim yang semula bersistem musyawarah (demokrasi) menjadi sistem Monarchy
Herdity (Kekuasaan turun-temurun).
2. Secara esensial, Pendidikan islam pada masa ini hampir sama dengan pendidikan pada
periode Khulafaur rasyidin. Namun pada masa bani umayyah ini pendidikan islam
lebih mengalami perkembangan yang cukup signifikan, terdapat visi dan misi,
bagaimana kurikulum pendidikannnya, metoden pendidikan, dan lembaga – lembaga
pada masa Bani Umayyah

B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Semoga makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat dan bisa dikembangkan lagi
oleh pembaca yang membaca makalah ini.
2. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan dan
kesalahan. maka dari itu kami meminta kritik dan saran dari para pembaca sekalian.
3. Dengan mengetahui sejarah pendidikan pada masa Bani Umayyah ini diharapkan kita
yang notabenenya sebagai mahasiswa ataupun calon pendidik, mampu mengambil
pelajaran dan hikmah dari sejarah pendidikan ini. Sehingga kita bisa
mengaplikasikan dan mengembangkan pada lembaga-lembaga pendidikan yang kita
bina nantinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dra. Zuhairini dkk, 2010. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Mubarok, Jaih. 2004. Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Amin, Samsul Munir. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah
Nata, Abuddin. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Soekarno dan Ahmad Supardi. 1985. Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam. Bandung:
Angkasa
Umiarso. 2011,Pendidikan Islam Dan Krisis Moralisme Masyarakat Modern, Jakarta: Ircisod,
Niza, Samsul.2010, Sejarah Pendidikani Islam,Jakarta: kencana
http://mitanurhabibah.blogspot.com/2016/10/makalah-sejarah-pendidikan-islam-pada.html
(diakses pada tanggal 01 November 2020 pada pukul 08.30 WIB)
https://core.ac.uk/download/pdf/270175332.pdf (diakses pada tanggal 01 November 2020
pada pukul 08.30 WIB)
https://muhammadrofiq229.wordpress.com/2016/05/02/makalah-perkembangan-pola-
pendidikan-pada-periode-dinasti-uamyyah/ (diakses pada tanggal 01 November 2020 pada
pukul 09.15 WIB)
http://yudimakalahpai.blogspot.com/2015/10/makalah-pendidikan-pada-masa-bani.html
(diakses pada tanggal 01 November 2020 pada pukul 09.45 WIB)
http://heni-qu.blogspot.com/2014/03/sejarah-pendidikan-islam-pada-masa-bani.html (diakses
pada tanggal 01 November 2020 pada pukul 10.00 WIB)

13

Anda mungkin juga menyukai