1. Biografi
Biografi adalah tulisan mengenai seluk beluk kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Biografi berisi gambaran tentang kejadian-kejadian penting yang dialami oleh seseorang dalam
hidupnya yang memengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi orang tersebut.
Kelemahan metode ini sangat dipengaruhi oleh sikap dan penilaian penulis terhadap orang yang
ditulis biografinya. Karena itu dalam menganalisis dan menginterpretasikan data biografi harus
dlakukan secara hati-hati, tidak langsung menerima tulisan tersebut secara mutlak tanpa reserve.
2. Autobiografi
Autobiografi adalah tulisan mengenai gambaran tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh
seseorang dalam hidupnya yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadinya
yang ditulis oleh individu itu sendiri. Jadi, autobiografi merupakan biografi yang ditulis sendiri
oleh yang bersangkutan.
Metode ini cukup sulit dikembangkan di SD dan SLTP bahkan siswa SMTA pun masih
diragukan kemampuannya untuk menuliskan diri sendiri tentang apa yang dialami dan
dirasakannya. Kalupun mampu, masih perlu dipertanyakan dan dikaji kebenaran tentang apa
yang dirtuliskannya ; apakah merupakan kejadian yang sebenarnya yang mempengaruhi
kehidupannya, atau hanya merupakan akibat sampingan dari yang akan di ungkap.
Kesulitan lain yang mungkin dihadapi adalah keterbukaan palsu yang dituliskan, dalam arti
siswa hanya mau menuliskan hal-hal yang baik saja, dan dengan saja maupun tidak sengaja
menyembunyikan hal-hal yang kurang baik atau tidak baik. Misalnya kebiasaan membolos,
kebiasaan mengambil sesuatu dari teman atau orang lain, kebiasaan tidak belajar, kebiasaan
merokok, kebiasaan ngepil, dan kebiasaan mengkonsumsi miras.
Untuk mengecek kebenaran tulisan tersebut siswa diminta untuk menuliskan autobiografinya
secara berulang-ulang. Autobiogarfi memiliki dua bentuk (Wibowo, 1984 : 63), yaitu
autobiografi yang berstruktur dan auto biografi yang tidak berstruktur.
a. Autobiografi Berstruktur
Autobiografi berstruktur yaitu autobiografi yang dalam penulisannya menurut garis-garis
besar yang telah ditentukan lebih dahulu. Konselor memberikan petunjuk kepada siswa
mengenai cara menulisnya dan disesuaikan dengan keadaan masing-masing penulis atau
siswa, membuat hal-hal yang menarik, tidak terlalu sukar dan telah biasa dikenal oleh
siswa. Sebab dengan demikian akan dapat mendorong siswa untuk lebih detail dalam
menceritakan dan menuliskan dirinya. Biasanya pertanyaan atau pernyataan yang
sederhana dan bersifat pribadi lebih menarik siswa untuk menuliskannya.
Misalnya : Kegiatanku pada waktu libur semester.
Bagaimana saya dapat memecahkan masalah saya?
Pergaulan saya sehari-hari dengan teman-teman sekelas
Pengalaman hidupku yang paling mengesankan.
Referensi
Drs. Susilo Raharjo, M.Pd & Gudnanto S.Pd, M.Pd,Kons. 2013. Pemahaman Individu Teknik
Non Tes. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group