Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Teks Biografi

Teks biografi pada dasarnya merupakan sebuah teks yang bertujuan untuk
menceritakan kisah seseorang, biasanya orang yang berpengaruh atau fenomenal di tengah
masyarakat.
Teks biografi bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait berbagai sisi dari sebuah
tokoh. Sisi itu tidak selalu tentang sisi baik atau buruk yang sudah familiar di tengah
masyarakat.
Teks biografi yang baik seharusnya mampu meliputi seluruh aspek dalam kehidupan
seseorang dan berusaha untuk netral supaya masyarakat tidak lantas menghakimi seseorang —
baik secara positif maupun negatif terhadap orang tersebut.

Ciri Ciri Teks Biografi

Ada beberapa hal yang menjadi ciri khusus dari teks biografi. Ciri-ciri tersebut antara lain
adalah sebagai berikut.

1. Memuat Fakta
Teks biografi bukanlah teks fiksi. Ia menggambarkan kenyataan dari tokoh tersebut, tetapi
disampaikan secara naratif. Jadi, apapun yang tertulis di dalam sebuah teks biografi
haruslah berdasarkan fakta yang ada.

Selain itu, penulis teks biografi harus subjektif. Dia tidak boleh melakukan pujian berlebiha  
terhadap tokoh tertentu atau malah menjelek-jelekkan tokoh tertentu.

Biarkan pembaca yang memutuskan mau seperti apa mereka memandang seseorang dalam
sebuah teks biografi.

2. Struktur Jelas
Struktur dalam sebuah teks biografi haruslah jelas, jangan membingungkan pembaca.
Sebuah teks fiksi memiliki kebebasan. Ia bisa menggunakan alur maju, mundur, maupun
campuran.

Namun, teks biografi tidak dapat diperlakukan seperti itu. Teks biografi haruslah punya alur
jelas, struktur jelas, tidak menimbulkan tanda tanya di pikiran pembaca.

Teks biografi biasanya menggunakan alur maju. Ada pula yang menggunakan alur
campuran, biasanya menceritakan kehidupan masa kini seseorang, kembali ke masa lalu,
kemudian ditutup dengan kesuksesan atau keadaannya di masa depan.

3. Bahasa yang Lugas


Berbeda dengan teks fiksi, teks biografi harus menggunakan bahasa yang jelas, lugas, serta
tidak terlalu banyak menggunakan ungkapan atau pun majas.

Bahasa yang lugas dan jelas akan mempermudah pembaca dalam memahami teks yang
disampaikan. Selain itu, bahasa lugas juga tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda-
beda atau bias di benak masyarakat.
Maka dari itu, penulis teks biografi tidak boleh berbelit-belit dalam membuat sebuah
biografi. Penulis harus lugas dan menyampaikan fakta yang ada dengan cara menarik,
tetapi tidak bertele-tele dan memahami ekonomi kata.

Struktur Teks Biografi


Agar teks biografi dapat ditulis dengan jelas dan benar, penulis yang bersangkutan harus
memahami struktur yang biasa digunakan alias pakem dalam sebuah teks biografi.

Berikut adalah struktur yang bisa diikuti dan diterapkan untuk membuat teks biografi yang jelas
dan tidak menimbulkan mispersepsi.

1. Orientasi
Orientasi merupakan pengenalan dari suatu tokoh. Orientasi, pada bagian awal sebuah
teks, harus memperkenalkan tentang gambaran awal dari seorang tokoh.

Orientasi memuat alasan, salah satunya tentang mengapa penting bagi pembaca untuk
mengenal tokoh tersebut.

Orientasi awal juga bertujuan memperkenalkan pembaca terhadap pentingnya sebuah


tokoh yang dibahas dalam teks biografi tersebut.

Maka dari itu, orientasi awal sebaiknya dibuat dengan semenarik mungkin agar masyarakat
tertarik untuk menyelami lebih lanjut terkait tokoh ini.

2. Peristiwa dan Masalah/Bagian Isi


Ini adalah sebuah bagian yang menyelami lebih dalam mengenai kehidupan sebuah tokoh.
Bagian isi biasanya dimulai dari masa kecil seorang tokoh dan perkembangannya hingga
dewasa.

Bagian isi juga menjelaskan mengenai suka-duka yang dialami tokoh dan bagaimana
seorang tokoh dapat menjadi seperti sekarang ini. Bagian isi ini menceritakan secara lugas
mengenai fakta-fakta hidup yang ada di dalam kehidupan seorang tokoh.

3. Reorientasi
Reorientasi merupakan bagian penutup dari sebuah teks biografi. Reorientasi memberikan
kesimpulan terkait suatu tokoh. Namun, meskipun memberikan kesimpulan, tetap saja
reorientasi ini harus bersifat netral.

Unsur Kebahasaan
Layaknya teks-teks lain, ada beberapa unsur kebahasaan yang harus dipatuhi dalam teks
biografi. Berikut adalah unsur kebahasaan yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah teks
biografi yang baik.

1. Kata Hubung
Kata hubung merupakan kata yang berfungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata
yang lain. Kata hubung membuat sebuah kalimat menjadi efektif dan juga enak untuk
dibaca.
Kata hubung bisa berfungsi menjadi dua. Yang pertama adalah konjungsi intrakalimat.
Contoh konjungsi intrakalimat adalah dan, tetapi, kemudian, lalu, dan sebagainya.

Konjungsi intrakalimat adalah kata hubung yang berfungsi menyambungkan satu klausa
dengan klausa lain yang masih berada di dalam sebuah kalimat.

Sementara itu, yang kedua adalah konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat adalah
konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain dan dipisah oleh titik.
Contoh konjungsi antarkalimat adalah ‘meskipun demikian’, ‘oleh karena itu’, dan
sebagainya.

2. Rujukan Kata
Rujukan kata merupakan kata yang merujuk pada sesuatu yang sudah disebutkan
sebelumnya. Apa fungsi dari rujukan kata? Fungsinya adalah supaya penulis tidak
mengulang-ulang sebuah kata yang sama.

Contoh dari rujukan kata adalah ‘ini’, ‘itu’, ‘di sini’, ‘di situ’, dan sebagainya. Rujukan kata
dapat bervariasi dan sebaiknya digunakan bergantian agar sebuah teks biografi tidak
monoton.

3. Penanda Waktu, Tempat dan Cara


Penanda tempat adalah struktur bahasa yang menunjukkan tempat. Contohnya seperti ‘di’,
‘dalam’, dan sebagainya.

Sementara itu, penanda waktu adalah penanda seperti ‘saat’, ‘ketika’, dan sebagainya.
Kemudian, penanda cara adalah sebuah hal yang menunjukkan cara tokoh. Contoh
penanda cara adalah ‘dengan’ ‘menggunakan’, dan sebagainya.

Penanda itu memberikan variasi dalam membuat teks biografi yang tidak membosankan
bagi pembaca.

Kaidah Kebahasaan Teks Biografi


Pembuatan teks biografi diatur dalam sebuah kaidah kebahasaan. Memang tidak semuanya
mengikat, tetapi ada standar tertentu yang membuat teks biografi menjadi enak dibaca.

Kaidah Kebahasaan Teks Biografi


1. Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau
2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau
perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh
3. Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami
4. Banyak menggunakan kata sifat untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat
tokoh.
Contoh: kata sifat untuk mendeskripsikan watak tokoh seperti genius, rajin, ulet.
Perbedaan Biografi dan Autobiografi

Sering kali orang salah mengartikan biografi dan autobiografi. Keduanya dianggap sama.
Memang, secara struktur dan nuansa, keduanya memiliki kesamaan.
Namun, perbedaan keduanya cukup signifikan. Berikut adalah hal-hal yang membedakan
biografi dengan autobiografi;

1. Ditulis oleh Orang yang Berbeda


Biografi adalah sebuah kisah tentang seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Sementara itu, autobiografi adalah sebuah tulisan mengenai diri seseorang yang langsung
ditulis oleh orang yang bersangkutan, atau mengatasnamakan orang yang bersangkutan.
Kata ‘auto’ di sini menunjukkan ‘sendiri’. Jadi, autobiografi tentunya ditulis dan dibuat oleh
diri sendiri.

2. Subjektif dan Objektif


Mengingat autobiografi ditulis oleh orang yang bersangkutan, tentunya ada subjektivitas
yang kuat di dalamnya. Orang yang menulis autobiografi tentu cenderung menutupi hal-hal
yang tidak ingin diketahui orang tentangnya.
Ada pula kecenderungan untuk membuat diri sendiri menjadi tokoh heroik atau
membenarkan pilihan-pilihan hidup yang dibuatnya. Curahan perasaan pun juga ada di
sana.
Sementara itu, biografi lebih objektif. Pasalnya, penulis bukanlah orang yang diceritakan.
Terlebih apabila penulis adalah seorang profesional yang menulis sebuah biografi sebagai
bentuk edukasi terhadap masyarakat, bukan dengan agenda khusus.

3. Lebih Intim
Autobiografi bisa menjadi sebuah teks yang lebih intim. Maksudnya, karena hanya orang
yang bersangkutan yang mampu menyampaikan perasaannya dari sudut pandangnya
sendiri, maka Anda bisa lebih memahami seseorang.
Sementara itu, biografi menjadi kurang intim dan lebih formal karena ditulis oleh orang lain.
Apabila ditulis oleh anggota keluarga atau oleh seseorang dengan keterikatan khusus pada
yang bersangkutan, mungkin bisa bernuansa intim.
Namun, tetap saja suasana perasaan di dalamnya adalah milik penulis, bukan orang yang
bersangkutan.

4. Orang Pertama vs Orang Ketiga


Biografi ditulis oleh seseorang dengan sudut pandang orang ketiga. Sementara itu,
autobiografi ditulis oleh seseorang dengan sudut pandang orang pertama.
Ini tentu berpengaruh dari siapa yang menulis teks tersebut. Teks autobiografi ditulis oleh
seseorang itu sendiri, jadi tidak mungkin menggunakan sudut pandang orang ketiga.

5. Waktu Penulisan
Autobiografi tentunya hanya bisa ditulis pada saat orang yang bersangkutan masih hidup,
karena yang menulis adalah dirinya sendiri.
Sementara itu, biografi bisa ditulis bahkan bertahun-tahun atau berabad-abad setelah
seseorang meninggal dunia. Yang menulis adalah orang lain dan tentu saja bisa dibuat oleh
siapapun yang mengetahui data orang bersangkutan.
6. Keperluan Riset
Dalam penulisan autobiografi, tentu tidak dibutuhkan riset mendalam. Pasalnya, penulis
autobiografi adalah diri sendiri. Orang yang bersangkutan tentu mengetahui kisah hidupnya
sendiri.
Sedangkan, dibutuhkan wawancara dan riset saat Anda akan membuat sebuah biografi.
Anda juga harus memasukkan hal-hal sesuai dengan persetujuan orang yang bersangkutan
atau pihak terkait yang punya izin, keluarga misalnya.
Penulisan biografi memang harus lebih sahih dan berhati-hati. Sebab, apabila Anda salah
menceritakan seseorang, Anda dapat dituntut atas pencemaran nama baik, meskipun orang
tersebut sudah meninggal.
Apalagi, jika orang tersebut cukup dihormati dalam sebuah negara. Sudah pasti kesalahan
harus diminimalisasi, supaya Anda tidak dianggap melecehkan negara atau melakukan hal
yang tidak sopan.

Jenis-jenis Biografi

1. Berdasarkan Sisi Penulis


a. Autobiografi, Suatu riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokoh tesebut.
b. Biografi, Suatu bentuk teks yang berisi mengenai kisah atau cerita suatu tokoh
dalam mengarungi kehidupannya, entah itu berupa kelebihan, masalah atau
kekurangan yang ditulis oleh orang lain.

2. Biografi berdasarkan izin penulisan dibagi menjadi dua:


a. Authorized biography, sebuah biografi yang penulisannya mendapatkan izin atau
sepengetahuan tokoh yang akan di tulis cerita hidupnya.

b. Unauthorized biography, biografi yang penulisannya tanpa seizing dan


sepengetahuan tokoh yang akan di tulis kisah hidupnya. Biasanya penulisan
unauthorized biography terjadi karena tokoh tersebut telah wafat.

3. Berdasarkan Isinya
a. Biografi perjalanan hidup,
berisi sebuah perjalanan hidup lengkap seorang tokoh atau diambil dari bagian-
bagian yang dianggap mempunyai kesan.
b. Biografi perjalanan karier,
berisi sebuah perjalanan karir seorang tokoh mulai dari awal hingga karir yang
dilakukan saat ini atau bisa juga perjalanan karir dalam mencapai sebuah
kesuksesan tertentu.

4. Berdasarkan Persoalan yang Dibahas


a. Biografi politik, penulisan cerita hidup tokoh suatu Negara dilihat dari sudut pandang
politik. Biografi semacam ini mendapatkan bahan dari kumpulan berbagai riset. Akan
tetapi, biografi politik biasanya tidak lepas atau sarat akan kepentingan penulis atau
tokoh yang minta untuk ditulis.

b. Biografi intelektual, biografi ini hampir sama dengan biografi politik, persamaannya
yaitu kumpulan bahannya yang didapatkan dari berbagai riset. Namun, penulisannya
dituangkan dalam gaya bahasa ilmiah.
5. Berdasarkan jurnalistik,
sebuah biografi yang penulisannya didapatkan dari hasil wawancara dengan tokoh yang
akan ditulis atau tokoh yang menjadi rujukan sebagai bahan pendukung cerita.

6. Berdasarkan Penerbit
a. Buku sendiri, sebuah biografi tokoh yang dijadikan buku oleh penerbit dengan biaya
produksi mulai dari penulisan, percetakan dan pemasaran ditanggung sendiri.
Penulisan biografi ini bertujuan untuk laku dijual dipasaran atau mendapatkan
perhatian publik.

b. Buku subsidi, penulisan biografi tokoh yang biaya produksinya ditanggung oleh
sponsor. Biasanya biografi seperti jika dilihat dari segi komersil tidak akan laku
ataupun jika laku harga jualnya terlalu tinggi sehingga tidak terjangkau.

Cara Membuat Biografi


Berikut ini adalah struktur dalam membuat biografi

1. Latar belakang keluarga


Di sini bercerita tentang keluarganya dalam bentuk kedua orang tua, tempat dan tanggal
lahir, apa anak itu, dan memberitahu saudaranya.

2. Latar belakang pendidikan


Berisi pendidikan yang telah dicapai hingga sekarang beserta tahun dan nama sekolah. Dan
itu dimulai dengan paragraf baru

3. Latar Belakang Prestasi


Berisi semua prestasi yang telah diperoleh sejak kecil hingga sekarang.

4. Latar Belakang Pekerjaan


Jika Anda sudah bekerja maka daftarkan itu tetapi jika Anda masih seorang siswa, poin-
poin ini dapat dihapus. Tetapi jika itu berhasil, maka jelaskan pekerjaan itu.

5. Latar Belakang Pekerjaan


Ini khusus untuk mereka yang telah bekerja dan lagi untuk siswa, poin-poin ini dapat
dihilangkan.

Itulah hal-hal yang harus diketahui mengenai teks biografi. Teks biografi, dibandingkan teks
fiksi, sebetulnya lebih mudah untuk dipelajari. Karena, selama memahami pakem, tidak akan
salah dalam menulis biografi.

Hanya saja, dalam penulisan teks biografi, harus memiliki kemampuan wawancara dan riset
yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai