Anda di halaman 1dari 7

-1-

MATERI AJAR
Teks Biografi 
Kamu pasti sudah pernah membaca teks yang menceritakan tentang kisah hidup
seseorang, dari yang Kamu kenal hingga yang baru Kamu kenal setelah membaca teks
tersebut. Cerita tentang tokoh terkenal yang pasti pernah Kamu temui, misalnya yaitu
seperti Ir. Soekarno, R. A. Kartini, BJ Habibie, dan lain sebagainya. Cerita tokoh
terkenal tersebut yang ditulis orang lain ini biasa disebut dengan teks biografi.

Nah, bagi Kamu yang ingin memahami tentang teks biografi, artikel ini akan
menjelaskan tentang pengertian, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, jenis, manfaat,
dan tentunya contoh dari teks biografi.
Daftar Isi
A. Pengertian Teks Biografi
B. Ciri-Ciri Teks Biografi
C. Struktur Teks Biografi
1. Orientasi
2. Peristiwa dan Masalah
3. Reorientasi
D. Kaidah Kebahasaan Teks Biografi
E. Manfaat Teks Biografi
1. Bisa Mengenal Tokoh Lebih Dekat
2. Belajar Tentang Keteladanan
3. Membangun Sebuah Motivasi
4. Memahami Keputusan Tokoh Dalam Biografi
5. Berpikir Analitis
F. Contoh Teks Biografi
1. Contoh Teks Biografi 1
2. Contoh Teks Biografi 2 Beserta Analisis Strukturnya
G. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

A. Pengertian Teks Biografi


 Teks biografi dapat dipahami sebagai teks yang berisi tentang kisah atau cerita
seseorang yang selama hidupnya memiliki banyak nilai yang patut diteladani bagi
pembaca.

 Teks biografi pada dasarnya adalah cerita tentang seorang tokoh yang ditulis oleh
orang lain, hal ini dilakukan agar teks biografi dari tokoh mampu memberikan teladan
kepada banyak orang yang membacanya.

 Oleh karena itu, teks biografi harus ditulis tentang kehidupan tokoh, mulai dari
masalah yang dihadapi, perjuangan yang dilakukannya, hingga keberhasilan yang
didapatkan.
-2-
Selain membahas tentang kehidupan yang memiliki nilai teladan, teks biografi juga
membahas tentang latar belakang dari tokoh tersebut. Hal ini yang membuat teks
biografi sering digunakan untuk memberikan contoh atau teladan yang baik kepada
para pembaca.

 Tujuan dari membaca teks biografi sendiri yaitu untuk mengenal tokoh dan
mengetahui pemikiran dan tindakan yang dilakukan ketika menghadapi segala
masalah dalam hidup.

 Hampir sama dengan teks biografi, salah satu jenis dari teks lainnya yang
menceritakan tentang kisah hidup seseorang adalah teks autobiografi.

 Perbedaan antara teks biografi dengan teks autobiografi yaitu terletak pada
penulisnya. Apabila teks biografi adalah teks tentang kisah hidup seseorang yang
ditulis oleh orang lain, teks autobiografi merupakan cerita atau kisah hidup seseorang
yang ditulis oleh tokohnya sendiri.

B. Ciri-Ciri Teks Biografi


Setelah Kamu mengetahui pengertian tentang teks biografi, berikut ini akan dijelaskan
tentang ciri-ciri teks biografi yang perlu diketahui. Ciri-ciri pada sebuah teks sendiri
memiliki fungsi untuk membedakan satu teks dengan teks yang lain.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari teks biografi, diantaranya yaitu:
1. Teks biografi harus berisi tentang fakta dari pengalaman hidup dari tokoh.
2. Teks biografi memiliki bentuk penyajian narasi atau penceritaan.
3. Teks biografi menceritakan peristiwa penting yang pernah dialami tokoh
dalam hidupnya, sehingga pembaca mendapatkan inspirasi, motivasi, dan
tentunya teladan bagi kehidupannya.

C. Struktur Teks Biografi


Setelah menyimak penjelasan mengenai pengertian dan ciri-ciri dari teks biografi,
berikut ini Kamu akan disajikan penjelasan tentang struktur dari teks biografi.
Struktur pada teks sendiri memiliki fungsi sebagai kerangka untuk membangun isi
cerita dari teks biografi.

1. Orientasi
Bagian pertama dari struktur teks biografi adalah orientasi. Rangkaian orientasi
sendiri memuat awalan atau pengenalan tentang tokoh yang diangkat. Pengenalan dari
tokoh di awal teks biografi cukup ditulis secara umumnya saja. Sebelum Kamu
menulis orientasi atau pengenalan pada teks biografi, Kamu perlu menyiapkan
informasi tentang nama tokoh, latar belakang keluarga tokoh, riwayat pendidikan,
hingga alamat rumah dari tokoh. Kemudian informasi yang telah berhasil diperoleh
tersebut dapat ditulis dengan menggunakan gaya penulisan naratif.
-3-
2. Peristiwa dan Masalah
Bagian kedua dari struktur teks biografi adalah peristiwa dan masalah atau sering
disebut juga dengan rangkaian peristiwa. Peristiwa dan masalah sendiri memiliki isi
tentang peristiwa apa saja yang pernah dialami oleh tokoh secara urut. Dalam
penulisan peristiwa dan masalah dalam teks biografi juga seharusnya ditulis sesuai
dengan ketentuan waktu.
Dalam penulisan teks biografi biasanya penulis menyajikan setiap pengalaman yang
pernah dialami tokoh dengan disertai persoalan dan konflik. Hal ini akan lebih
memudahkan pembaca dalam memahami setiap peristiwa yang pernah dialami tokoh
sehingga dapat dijadikan pembelajaran yang sangat baik. Selain menuliskan
pengalaman, persoalan atau konflik dari tokoh, penulis juga perlu menyajikan solusi
yang dilakukan tokoh sehingga memperkuat muatan pada teks biografi.

3. Reorientasi
Bagian ketiga dari struktur teks biografi adalah reorientasi atau penutup. Beberapa
ahli menyebutkan bahwa reorientasi sendiri sebenarnya merupakan struktur yang
bersifat opsional, hal itu berarti struktur ini boleh ada dan juga boleh tidak ada dalam
teks biografi. Reorientasi ini biasanya memuat beberapa pendapat dari penulis, mulai
dari tanggapan dari penulis terhadap tokoh yang ditulis dan simpulan dari penulis
tentang cerita tokoh.
Namun, dari tiga struktur yang paling banyak digunakan dalam teks biografi tersebut,
Mulyadi mengungkapkan bahwa penulisan teks biografi tidak memiliki struktur yang
mutlak untuk digunakan. Penulis memiliki kebebasan dalam menyusun cerita tentang
tokoh, hal yang paling penting dalam penulisan teks biografi adalah kemampuan
penulis dalam menggambarkan peristiwa yang dialami tokoh yang diangkat.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Biografi


Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri, hingga struktur dari teks biografi, selanjutnya
Kamu akan dijelaskan tentang kaidah kebahasaan dari teks biografi. Kaidah
kebahasaan sendiri dapat dikatakan sebagai gaya bahasa yang dimiliki teks tertentu.
Kaidah kebahasaan sering memiliki fungsi untuk membedakan antara teks biografi
dengan dengan teks yang lain.

Berikut ini adalah kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam menulis teks
biografi, di antaranya yaitu:
1. Kaidah kebahasaan yang pertama dalam teks biografi yaitu kata ganti atau
pronomina. Penggunaan kata ganti orang ketiga tunggal atau biasa disebut dengan
pronomina ini biasanya dipakai secara bergantian dengan cara menyebutkan nama
tokoh atau nama panggilan tokoh yang diangkat.

Contoh kata ganti orang ketiga tunggal dalam teks biografi, yaitu “dia” atau “ia”
atau “beliau”.

2. Kaidah kebahasaan yang kedua dalam teks biografi adalah kata kerja tindakan.
Penggunaan kata kerja tindakan ini banyak digunakan untuk menjelaskan
peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh tokoh yang diangkat.
-4-
Contoh kata kerja tindakan dalam teks biografi, yaitu “berjalan”, “berbicara”,
“belajar”, “membaca”, “menulis”, “melempar”.

3. Kaidah kebahasaan yang ketiga dalam teks biografi adalah kata adjektiva.
Penggunaan kata adjektiva banyak digunakan dalam teks biografi untuk
memberikan informasi tentang sifat-sifat tokoh secara detail.

Contoh kata adjektiva atau sifat untuk menjelaskan karakter tokoh dalam
teks biografi yaitu :
 “pandai”, “tekun”, “ulet”, “rajin”, “giat”, dan lain sebagainya. Tidak
hanya itu, dalam menjelaskan kisah tokoh dalam teks biografi biasanya
menggunakan kata kopulatif sebelum kata sifat, misalnya seperti “adalah”
atau “merupakan”.

4. Kaidah kebahasaan yang keempat dalam teks biografi yaitu kata kerja pasif. Kata
kerja pasif sendiri banyak dipakai penulis untuk menjelaskan peristiwa dan
masalah yang dialami tokoh.

Contoh kata kerja pasif dalam teks biografi, yaitu :


 “dipilih”, “disuruh”, “ditugaskan”, “diperintah, “diberi”.

5. Kaidah kebahasaan yang kelima dalam teks biografi yaitu kata sambung, kata
depan, atau nomina yang berkaitan dengan urutan waktu. Ketiga jenis kata
tersebut banyak digunakan untuk lebih memudahkan penjelasan antar peristiwa
dan masalah.

Contoh penggunaan kaidah kebahasaan jenis ini dalam teks biografi,


misalnya:
 “sesudah”, “sampai”, “setelah”, “pada saat”, “kemudian”, “selanjutnya”,
“selama”, “saat itu”.

6. Kaidah kebahasaan yang terakhir dalam teks biografi adalah kata kerja. Kata kerja
sendiri banyak digunakan merupakan kata kerja yang berkaitan dengan kondisi
mental untuk menjelaskan penggambaran dari tokoh yang diangkat.
Contoh penggunaan kata kerja mental dalam teks biografi, misalnya :
 “menyetujui”, “menginspirasi”, “memahami”, “meyakinkan’,
“mencintai”.

E. Manfaat Teks Biografi


Jika sebelumnya sudah dibahas tentang pengertian, struktur, dan unsur-unsur
kebahasaan teks biografi, ada manfaat lain. Barangkali kamu penasaran, apa sih
manfaat teks biografi? Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan.
-5-
Bisa Mengenal Tokoh Lebih Dekat
Manfaat teks biografi yang pertama, baik disadari ataupun tidak, kita akan lebih
mengenal tokoh yang dituliskan. Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal
maka tak sayang. Itulah salah satu manfaat dari penulisan teks biografi, dimana kita
akan lebih kenal meski tidak pernah bertemu secara langsung. Selain itu, kita juga
bisa belajar dari perjalanan hidup mereka serta perjuangan seorang tokoh yang
menginspirasi.

1. Belajar Tentang Keteladanan


Manfaat yang kedua dari teks biografi adalah kita akan belajar banyak hal mengenai
keteladanan seorang tokoh. Di dalam teks biografi pasti akan ada poin-poin dan juga
keteladanan yang ingin disampaikan kepada para pembacanya. Misalnya saja tentang
keteladanan dalam menghadapi masalah hidup dan menjadi seseorang yang dihormati.

2. Membangun Sebuah Motivasi


Ketika membaca teks biografi, tanpa disadari sebenarnya kita akan belajar banyak
tentang motivasi. Misalnya saja motivasi untuk meraih mimpi, motivasi dalam
menghadapi kehidupan, dan masih banyak lagi. Jika berbicara tentang motivasi,
terdapat dua dorongan motivasi yaitu dorongan dari dalam diri sendiri dan dari luar.

3. Memahami Keputusan Tokoh Dalam BIografi


Dalam teks biografi, ada banyak sekali pesan dan gagasan dari tokoh yang
digambarkan oleh penulis. Gagasan atau pesan yang dimunculkan penulis ini bisa jadi
akan berbeda dengan pendapat yang Kamu miliki. Dengan semakin banyak membaca
teks biografi, maka Kamu akan lebih toleran atau lebih terbuka dengan pendapat dari
orang lain, salah satunya tokoh dari teks biografi.

4. Berpikir Analitis
Manfaat yang diberikan ketika Kamu membaca teks biografi adalah berpikir kritis dan
analitis. Seperti yang sudah diungkapkan dalam banyak penelitian, bahwa membaca
dapat membuat sel saraf menjadi terstimulasi sehingga melakukan proses berpikir.
Oleh karena itu, salah satu cara membaca yang baik adalah dengan membaca teks
biografi. Selain itu, teks biografi tentang para pemikir banyak menyisipkan
pemikiran-pemikiran
penting dari tokoh .
-6-
F. Contoh Teks Biografi
1. Contoh Teks Biografi 1

Biografi Singkat R. A. Kartini

Raden Ajeng Kartini lahir pada tahun 1879 di kota Rembang. Ia anak salah
seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari
Sekolah Dasar, ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih
tinggi oleh orang tuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan.
Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani
karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia
mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang
kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (Pembantunya).
Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca.
Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam
memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan
kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir
wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul
keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya di dapur
tetapi juga harus mempunyai ilmu.
Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan
tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya, ia tidak
berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di
negeri Belanda. Tak beberapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H.Abendanon. Ia
memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.
Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia
dinikahkan oleh kedua orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah
menikah, ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti dan ikut
mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat kegigihannya,
-7-
Kartini berhasil mendirikan sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta,
Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah
“Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia
tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang
miskin dan kaya.
Pada tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya
yang ke-25, setelah ia melahirkan putera pertamanya. Setelah Kartini wafat,
Mr.J.H Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah
dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa.
Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis
Gelap Terbitlah Terang”.

Selamat Belajar,Semoga Sukses !

Anda mungkin juga menyukai