Anda di halaman 1dari 6

D.

Kaidah Kebahasaan Teks Biografi


Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri, hingga struktur dari teks biografi, selanjutnya Kamu
akan dijelaskan tentang kaidah kebahasaan dari teks biografi. Kaidah kebahasaan sendiri dapat
dikatakan sebagai gaya bahasa yang dimiliki teks tertentu. Kaidah kebahasaan sering memiliki
fungsi untuk membedakan antara teks biografi dengan dengan teks yang lain. Berikut ini adalah
kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam menulis teks biografi, diantaranya yaitu:

1. Kaidah kebahasaan yang pertama dalam teks biografi yaitu kata ganti atau pronomina.
Penggunaan kata ganti orang ketiga tunggal atau biasa disebut dengan pronomina ini biasanya
dipakai secara bergantian dengan cara menyebutkan nama tokoh atau nama panggilan tokoh
yang diangkat. Contoh kata ganti orang ketiga tunggal dalam teks biografi, yaitu seperti “dia”
atau “ia” atau “beliau”.

2. Kaidah kebahasaan yang kedua dalam teks biografi adalah kata kerja tindakan. Penggunaan
kata kerja tindakan ini banyak digunakan untuk menjelaskan peristiwa atau tindakan yang
dilakukan oleh tokoh yang diangkat. Contoh kata kerja tindakan dalam teks biografi, yaitu
seperti “berjalan”, “berbicara”, “belajar”, “membaca”, “menulis”, “melempar”.

3. Kaidah kebahasaan yang ketiga dalam teks biografi adalah kata adjektiva. Penggunaan kata
adjektiva banyak digunakan dalam teks biografi untuk memberikan informasi tentang sifat-sifat
tokoh secara detail. Contoh kata adjektiva atau sifat untuk menjelaskan karakter tokoh dalam
teks biografi yaitu seperti “pandai”, “tekun”, “ulet”, “rajin”, “giat”, dan lain sebagainya. Tidak
hanya itu, dalam menjelaskan kisah tokoh dalam teks biografi biasanya menggunakan kata
kopulatif sebelum kata sifat, misalnya seperti “adalah” atau “merupakan”.

4. Kaidah kebahasaan yang keempat dalam teks biografi yaitu kata kerja pasif. Kata kerja pasif
sendiri banyak dipakai penulis untuk menjelaskan peristiwa dan masalah yang dialami tokoh.
Contoh kata kerja pasif dalam teks biografi, yaitu seperti “dipilih”, “disuruh”, “ditugaskan”,
“diperintah, “diberi”.

5. Kaidah kebahasaan yang kelima dalam teks biografi yaitu kata sambung, kata depan, atau
nomina yang berkaitan dengan urutan waktu. Ketiga jenis kata tersebut banyak digunakan untuk
lebih memudahkan penjelasan antar peristiwa dan masalah. Contoh penggunaan kaidah
kebahasaan jenis ini dalam teks biografi, misalnya seperti, “sesudah”, “sampai”, “setelah”, “pada
saat”, “kemudian”, “selanjutnya”, “selama”, “saat itu”.

6. Kaidah kebahasaan yang terakhir dalam teks biografi adalah kata kerja. Kata kerja sendiri
banyak digunakan merupakan kata kerja yang berkaitan dengan kondisi mental untuk
menjelaskan penggambaran dari tokoh yang diangkat. Contoh penggunaan kata kerja mental
dalam teks biografi, misalnya seperti , “menyetujui”, “menginspirasi”, “memahami”,
“meyakinkan’, “mencintai”.
E. Manfaat Teks Biografi
Jika sebelumnya sudah dibahas tentang pengertian, struktur, dan unsur-unsur kebahasaan teks
biografi, ada manfaat lain. Barangkali kamu penasaran, apa sih manfaat teks biografi? Berikut
beberapa manfaat yang bisa didapatkan.

1. Bisa Mengenal Tokoh Lebih Dekat

Manfaat teks biografi yang pertama, baik disadari ataupun tidak, kita akan lebih mengenal tokoh
yang dituliskan. Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang. Itulah salah
satu manfaat dari penulisan teks biografi, dimana kita akan lebih kenal meski tidak pernah
bertemu secara langsung. Selain itu, kita juga bisa belajar dari perjalanan hidup mereka serta
perjuangan seorang tokoh yang menginspirasi.

2. Belajar Tentang Keteladanan

Manfaat yang kedua dari teks biografi adalah kita akan belajar banyak hal mengenai keteladanan
seorang tokoh. Di dalam teks biografi pasti akan ada poin-poin dan juga keteladanan yang ingin
disampaikan kepada para pembacanya. Misalnya saja tentang keteladanan dalam menghadapi
masalah hidup dan menjadi seseorang yang dihormati.

3. Membangun Sebuah Motivasi

Ketika membaca teks biografi, tanpa disadari sebenarnya kita akan belajar banyak tentang
motivasi. Misalnya saja motivasi untuk meraih mimpi, motivasi dalam menghadapi kehidupan,
dan masih banyak lagi. Jika berbicara tentang motivasi, terdapat dua dorongan motivasi yaitu
dorongan dari dalam diri sendiri dan dari luar.

4. Memahami Keputusan Tokoh Dalam BIografi

Dalam teks biografi, ada banyak sekali pesan dan gagasan dari tokoh yang digambarkan oleh
penulis. Gagasan atau pesan yang dimunculkan penulis ini bisa jadi akan berbeda dengan
pendapat yang Kamu miliki. Dengan semakin banyak membaca teks biografi, maka Kamu akan
lebih toleran atau lebih terbuka dengan pendapat dari orang lain, salah satunya tokoh dari teks
biografi.

5. Berpikir Analitis

Manfaat yang diberikan ketika Kamu membaca teks biografi adalah berpikir kritis dan analitis.
Seperti yang sudah diungkapkan dalam banyak penelitian, bahwa membaca dapat membuat sel
saraf menjadi terstimulasi sehingga melakukan proses berpikir. Oleh karena itu, salah satu cara
membaca yang baik adalah dengan membaca teks biografi. Selain itu, teks biografi tentang para
pemikir banyak menyisipkan pemikiran-pemikiran penting dari tokoh.
F. Contoh Teks Biografi
1. Contoh Teks Biografi 1

Raden Ajeng Kartini lahir pada tahun 1879 di kota Rembang. Ia anak salah seorang bangsawan
yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar, ia tidak
diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orang tuanya. Ia dipingit
sambil menunggu waktu untuk dinikahkan.

Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut
dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku
pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan
ditemani Simbok (Pembantunya).

Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk
surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang
dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada
kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul
keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya di dapur tetapi juga harus
mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan
tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya, ia tidak berhenti membaca
dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak beberapa
lama ia menulis surat pada Mr.J.H.Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di
negeri Belanda.

Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh
kedua orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah, ia ikut suaminya ke
daerah Rembang. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah
wanita. Berkat kegigihannya, Kartini berhasil mendirikan sekolah Wanita di Semarang,
Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut
adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap
santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.

Pada tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia
melahirkan putera pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon mengumpulkan dan
membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di
Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap
Terbitlah Terang”.

Unsur-unsur kebahasaan teks biografi 


Jika membahas tentang unsur-unsur apa saja teks biografi, sebenarnya ada banyak hal. Misalnya
ada unsur kata hubung, rujukan kata, peristiwa, waktu, tempat dan masih banyak lagi. Ulasan
lengkap dapat dilihat sebagai berikut. 

1.  Kata hubung 

Jika dilihat dari unsur kebahasaan dan kaidah kebahasaan teks biografi, kata hubung menjadi
unsur yang perlu dikuasai. Kata hubung berperan untuk menyambung antara satu kata dengan
kata yang lain sehingga terbentuklah menjadi sebuah kalimat. 

Kumpulan kalimat dengan kalimat lain nantinya akan membentuk sebuah paragraf. Kumpulan
dari paragraf satu dengan paragraf lain akan membentuk sebuah karya tulis atau karya teks.
Dimana dari proses pembentukan kata dan kalimat dibutuhkan kata hubung. Kata hubung
tersebut berperan sebagai penyambung kata dalam sebuah kalimat. Apabila kata hubung tersebut
sebagai penghubung, maka kata hubung tersebut disebut dengan konjungsi intrakalimat. 

Bentuk dari konjungsi intrakalimat ditandai dengan kata-kata seperti dan, tetapi, lalu, kemudian
dan masih banyak lagi. Jadi buat Anda yang ingin menghubungkan kalimat satu dengan yang
lain agar saling padu bisa menggunakan salah satu kata tersebut. 

2. Rujukan kata 

Pernahkah Anda mendengar rujukan kata? Rujukan kata digunakan untuk merujuk kata-kata
yang sebelumnya pernah dilakukan. Model rujukan kata yang digunakan pun bermacam-macam,
ada kata rujuk benda dan kata rujuk tempat. Bahkan, ada juga loh kata rujuk orang. 

Contoh kata rujuk benda, sering menggunakan kata-kata seperti ini, itu dan tersebut. sedangkan
untuk kata rujuk tempat, lebih sering menggunakan kata disini, disitu, di sana dan masih banyak
lainnya. sementara rujukan kata yang menunjukan orang bisa menggunakan kata mereka, dia,
beliau, dia dan masih banyak lagi. 

3. Peristiwa Waktu dan Tempat 

Unsur-unsur kebahasaan pada teks biografi yang tidak kalah penting lain adalah peristiwa waktu
dan tempat. Fungsi pentingnya peristiwa waktu dan tempat tidak lain ingin menunjuk pada
sebuah peristiwa atau kejadian, waktu dan tempat yang sudah pernah dialami si tokoh. 

Dimana peristiwa dan tempat tersebut menjadi momen memorable bagi sebagian banyak orang.
itu sebabnya, lebih banyak buku biografi tentang tokoh besar. Hasil penjualan di pasaran pun
laris dicari orang. sedangkan, orang-orang yang tidak memiliki kekuatan pengaruh besar, buku
kurang diminati pasar, karena konsumen tidak mengenal siapa sih tokoh yang dituliskan
tersebut. 

4. Kata kerja 

Dalam unsur kebahasaan teks biografi, kata kerja disebut juga dengan verba. Kata kerja juga
dapat diartikan sebagai kelompok kata yang menceritakan perjalanan dan kisah seorang tokoh.
Nah, ternyata unsur kata kerja ini sendiri dibagi berdasarkan bentuk dan berdasarkan dengan
jenisnya. 

Dari beberapa unsur kebahasaan teks ini di atas, jika ingin dipelajari secara lebih dalam, masih
ada banyak sekali ulasannya dan tidak dibahas secara mendalam disini. 

Jenis teks Biografi 


Ternyata jenis teks ini ada beberapa macam sebagai berikut. 

1. Teks Biografi Sesuai dengan Izin Penulisan

Teks biografi berdasarkan izin penulisan dibagi lagi menjadi beberapa macam.Yaitu Authorized
Biography dan Unauthorized Biography. 

Penulis yang mendapatkan izin  dari tokoh yang ditulis, maka itu disebut dengan authorized
biography. sedangkan biografi yang tidak mendapatkan lisensi atau tanpa sepengetahuan dari
tokoh yang diangkat, maka disebut sebagai unauthorized biography.
2. Berdasarkan Isinya 

Selain berdasarkan ijin penulisnya, ternyata ada juga jenis yang didasarkan pada isinya. ada dua
aspek isi saat menuliskan biografi. Pertama aspek perjalanan hidup, tentu saja yang dituliskan
dalam biografi hanya informasi yang penting-penting saja. 

3. Perjalanan Karier

Teks biografi juga dapat dibuat atas dasar perjalanan karier si tokoh. Misalnya Si tokoh
menceritakan perjuangan, kerja keras seseorang dalam menggapai mimpinya. 

4. Berdasarkan Masalah yang Diulas 

Menulis biografi memang ditulis sesuai data, dan fakta yang dialami oleh tokoh. Salah satu yang
tidak kalah penting adalah melihat aspek masalah yang akan dituliskan. Ada tiga aspek, yang
meliputi biografi politik, biografi intelektual, dan biografi jurnalistik. 

Lantas, apa sih yang dimaksud dengan biografi politik? Dikatakan biografi politik karena si
tokoh kisah perjalanan hidupnya banyak berkecimpung di dunia politik. Ada juga tokoh yang
fokus pada biografi intelektual, yang berkaitan dengan kiprah/karya yang tidak jauh dari
intelektual. begitupun pada aspek biografi jurnalistik, tentu saja membahas tentang dunia literasi
dan berita.

5. Berdasarkan penerbit 

Teks biografi juga dapat dikategorikan ke dalam dua aspek penerbit. Ada penerbit self publishing
dan Mayor. 

 Self publishing 

Penerbit self publishing adalah penerbit yang menyerahkan jasa cetak buku ditanggung oleh
penulis. Penerbit juga tidak ikut campur tentang jasa penjualan karya buku yang sudah dicetak. 

 Penerbit mayor 

Teks biografi juga dapat diterbitkan lewat penerbit mayor. Dimana penerbit mayor akan
membebaskan penulis dari beban cetak buku. Penulis pun juga akan mendapatkan royalti dari
hasil penjualan. Terkait dengan penjualan, juga akan diurus oleh pihak penerbit mayor.

Itulah beberapa jenis teks ini. Setelah mengetahui beberapa jenis tersebut, penting juga kamu
mengetahui manfaatnya, yang akan dibahas sebagai berikut. 

Manfaat Teks Biografi 


Jika sebelumnya sudah dibahas tentang pengertian, struktur dan dan unsur-unsur kebahasaan teks
biografi, ada manfaat lain. Barangkali kamu penasaran, apa sih manfaat teks biografi? Berikut
beberapa manfaat yang akan dirasakan. 

1. Mengenal Lebih Dekat Dengan Tokoh 

Manfaat teks biografi baik disadari atau tidak, kita akan mengenal lebih dekat dengan tokoh yang
dituliskan. Ada pepatah, tak kenal maka tak sayang. Begitulah manfaat dari penulisan teks
biografi. Kita bisa belajar perjalanan hidup dan perjuangan seorang tokoh. 
2. Belajar Keteladanan 

Disamping itu, kita pun juga akan belajar tentang keteladanan seorang tokoh. Sebagai buku
biografi, tentu saja ada poin dan keteladanan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Misalnya
keteladanan dalam menghadapi hidup, dan menjadi sosok yang disegani dan lain sebagainya. 

3. Membangun Motivasi 

Saat membaca teks biografi, disadari atau tidak disadari, sebenarnya Anda belajar banyak hal
tentang motivasi. Misalnya motivasi meraih mimpi, motivasi menghadapi kehidupan dan masih
banyak lagi. membicarakan tentang motivasi, ada dua dorongan motivasi, yaitu dorongan dari
luar dan dorongan dari dalam diri sendiri. 

4. Memahami Keputusan Tokoh Dalam BIografi

Sebagai buku teks biografi, dari segi pesan dan gagasan akan menekankan sudut pandang dari Si
tokoh. Sehingga memungkinkan masih muncul banyak perspektif dan pemikiran-pemikiran
berbeda. termasuk perbedaan pemikiran dengan Anda sebagai pembaca. 

Nah, melihat hal itu, setidaknya dengan membaca teks biografi ataupun menuliskan teks biografi
melatih untuk lebih toleran. Memudahkan juga untuk memahami keputusan, sekaligus mengargai
dan menghormati toko. 

5. Berpikir Analitis 

Saat membaca teks biografi, kita juga akan diajak untuk berpikir kritis. Saat membaca buku
biografi, sel saraf kita akan terstimulasi untuk melakukan proses berpikir. Memang setiap orang
cara berpikirnya berbeda-beda. Tergantung daya tangkap informasi yang diperoleh. 

6. Lebih Menghargai Proses Hidup 

Setiap kali membaca teks biografi, pembaca akan belajar untuk menghargai proses hidup. Baik
hidup orang lain dan hidup diri sendiri. proses belajar menerima proses hidup, secara tidak
langsung akan memberikan rasa penerimaan diri dan melahirkan rasa syukur. 

Itulah beberapa manfaat yang akan dirasakan. Saya percaya, Anda mendapatkan manfaat lebih
banyak daripada itu.

Anda mungkin juga menyukai