Anda di halaman 1dari 6

Modul Materi Tambahan Teks Biografi

( Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, Struktur, Unsur, Kaidah


Kebahasaan, Perbedaan Biografi dan Autobiografi dan
Langkah Penulisan

A. Pengertian Teks Biografi


Kata “biografi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “bios” yang berarti hidup dan “graphein”
yang berarti tulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi diartikan sebagai riwayat
hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain yang terkenal, mengalami kesuksesan dan prestasi
yang membanggakan serta memiliki kontribusi besar untuk kemaslahatan orang banyak, memuat
identitas dan peristiwa yang dialami seseorang termasuk karya dan penghargaan yang diterima
dan permasalahan yang dihadapinya. Biografi biasanya disusun untuk menambah wawasan,
pengetahuan serta memberikan inspirasi atau teladan bagi pembacanya.

Teks biografi adalah suatu bentuk teks yang berisi mengenai kisah atau cerita suatu tokoh
dalam mengarungi kehidupannya yang berupa kelebihan, masalah atau kekurangan yang ditulis
oleh seseorang agar tokoh tersebut bisa menjadi teladan untuk orang banyak. Teks biografi pada
dasarnya merupakan sebuah teks yang bertujuan untuk menceritakan kisah seseorang, biasanya
orang yang berpengaruh atau fenomenal di tengah masyarakat dan bertujuan untuk mengedukasi
masyarakat terkait berbagai sisi dari sebuah tokoh. Sisi itu tidak selalu tentang sisi baik atau
buruk yang sudah familiar di tengah masyarakat.

B. Ciri-ciri Teks Biografi


1. Teks biografi harus memuat informasi berdasarkan fakta pada toko yang
diceritakan dalam bentuk narasi ( Kronologis waktu )
2. Memuat Fakta
Teks biografi bukanlah teks fiksi. Ia menggambarkan kenyataan dari tokoh tersebut,
tetapi disampaikan secara naratif. Jadi, apapun yang tertulis di dalam sebuah teks biografi
haruslah berdasarkan fakta yang ada. Selain itu, penulis teks biografi harus subjektif. Dia
tidak boleh melakukan pujian berlebihan terhadap tokoh tertentu atau malah menjelek-
jelekkan tokoh tertentu. Biarkan pembaca yang memutuskan mau seperti apa mereka
memandang seseorang dalam sebuah teks biografi.
3. Struktur Jelas
Struktur dalam sebuah teks biografi haruslah jelas, jangan membingungkan pembaca.
Sebuah teks fiksi memiliki kebebasan. Ia bisa menggunakan alur maju, mundur, maupun
campuran. Namun, teks biografi tidak dapat diperlakukan seperti itu. Teks biografi
haruslah punya alur jelas, struktur jelas, tidak menimbulkan tanda tanya di pikiran
pembaca.
Teks biografi biasanya menggunakan alur maju. Ada pula yang menggunakan alur
campuran, biasanya menceritakan kehidupan masa kini seseorang, kembali ke masa lalu,
kemudian ditutup dengan kesuksesan atau keadaannya di masa depan.
4. Bahasa yang Lugas
Berbeda dengan teks fiksi, teks biografi harus menggunakan bahasa yang jelas, lugas,
serta tidak terlalu banyak menggunakan ungkapan atau pun majas. Bahasa yang lugas dan
jelas akan mempermudah pembaca dalam memahami teks yang disampaikan. Selain itu,
bahasa lugas juga tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda-beda atau bisa di benak
masyarakat. Maka dari itu, penulis teks biografi tidak boleh berbelit-belit dalam membuat
sebuah biografi. Penulis harus lugas dan menyampaikan fakta yang ada dengan cara
menarik, tetapi tidak bertele-tele dan memahami ekonomi kata.

C. Jenis-jenis Biografi
a. Berdasarkan Sisi Penulis

1. Autobiografi, Suatu riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokoh tersebut.
2. Biografi, Suatu bentuk teks yang berisi mengenai kisah atau cerita suatu tokoh dalam
mengarungi kehidupannya, entah itu berupa kelebihan, masalah atau kekurangan yang
ditulis oleh orang lain.
b. Berdasarkan izin penulisan

1. Authorized biography, sebuah biografi yang penulisannya mendapatkan izin atau


sepengetahuan tokoh yang akan di tulis cerita hidupnya.
2. Unauthorized biography, biografi yang penulisannya tanpa seizing dan sepengetahuan
tokoh yang akan di tulis kisah hidupnya. Biasanya penulisan unauthorized biography
terjadi karena tokoh tersebut telah wafat.

c. Berdasarkan Isinya

1. Biografi perjalanan hidup, berisi sebuah perjalanan hidup lengkap seorang tokoh atau
diambil dari bagian-bagian yang dianggap mempunyai kesan.
2. Biografi perjalanan karir, berisi sebuah perjalanan karir seorang tokoh mulai dari awal
hingga karir yang dilakukan saat ini atau bisa juga perjalanan karir dalam mencapai
sebuah kesuksesan tertentu.

d. Berdasarkan Persoalan yang Dibahas

1. Biografi politik, penulisan cerita hidup tokoh suatu Negara dilihat dari sudut pandang
politik. Biografi semacam ini mendapatkan bahan dari kumpulan berbagai riset. Akan
tetapi, biografi politik biasanya tidak lepas atau sarat akan kepentingan penulis atau tokoh
yang minta untuk ditulis.
2. Biografi intelektual, biografi ini hampir sama dengan biografi politik, persamaannya
yaitu kumpulan bahannya yang didapatkan dari berbagai riset. Namun, penulisannya
dituangkan dalam gaya bahasa ilmiah.
3. Berdasarkan jurnalistik, sebuah biografi yang penulisannya didapatkan dari hasil
wawancara dengan tokoh yang akan ditulis atau tokoh yang menjadi rujukan sebagai
bahan pendukung cerita.

e. Berdasarkan Penerbit

1. Buku sendiri, sebuah biografi tokoh yang dijadikan buku oleh penerbit dengan biaya
produksi mulai dari penulisan, percetakan dan pemasaran ditanggung sendiri. Penulisan
biografi ini bertujuan untuk laku dijual dipasaran atau mendapatkan perhatian publik.
2. Buku subsidi, penulisan biografi tokoh yang biaya produksinya ditanggung oleh sponsor.
Biasanya biografi seperti jika dilihat dari segi komersil tidak akan laku ataupun jika laku
harga jualnya terlalu tinggi sehingga tidak terjangkau.

D. Struktur Teks Biografi


a. Orientasi

Tahap ini adalah bagian pengenalan suatu tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh
tersebut di dalam teks biografi. Orientasi merupakan pengenalan dari suatu tokoh. Orientasi,
pada bagian awal sebuah teks, harus memperkenalkan tentang gambaran awal dari seorang
tokoh. Orientasi memuat alasan, salah satunya tentang mengapa penting bagi pembaca untuk
mengenal tokoh tersebut.

Orientasi awal juga bertujuan memperkenalkan pembaca terhadap pentingnya sebuah


tokoh yang dibahas dalam teks biografi tersebut. Maka dari itu, orientasi awal sebaiknya dibuat
dengan semenarik mungkin agar masyarakat tertarik untuk menyelami lebih lanjut terkait tokoh
ini.

b. Peristiwa dan Masalah

Tahap ini adalah bagian kejadian atau peristiwa yang dialami oleh tokoh. Berisi
penjelasan suatu cerita baik itu berupa pemecahan masalah, proses berkarir, peristiwa
menyenangkan, menegangkan, menyedihkan hingga mengesankan yang pernah dialami oleh
tokoh hingga mengantarkannya meraih mimpi, cita-cita dan kesuksesan. Ini adalah sebuah
bagian yang menyelami lebih dalam mengenai kehidupan sebuah tokoh. Bagian isi biasanya
dimulai dari masa kecil seorang tokoh dan perkembangannya hingga dewasa.
Bagian isi juga menjelaskan mengenai suka-duka yang dialami tokoh dan bagaimana
seorang tokoh dapat menjadi seperti sekarang ini. Bagian isi ini menceritakan secara lugas
mengenai fakta-fakta hidup yang ada di dalam kehidupan seorang tokoh. Semua kejadian
tersebut diurai disini.

c. Reorientasi

Tahap ini adalah bagian penutup. Berisi mengenai pandangan penulis kepada tokoh yang
dikisahkan. Reorentasi ini bersifat opsional semata, jadi boleh ada maupun tidak ada. Reorientasi
merupakan bagian penutup dari sebuah teks biografi. Reorientasi memberikan kesimpulan terkait
suatu tokoh. Namun, meskipun memberikan kesimpulan, tetap saja reorientasi ini harus bersifat
netral.

E. Unsur Kebahasaan Teks Biografi


a. Kata Hubung

Kata hubung adalah kata yang berfungsi sebagai penyambung antara satu kata dengan
kata yang lain dalam sebuah kalimat dan juga kata hubung antara satu kalimat dengan kalimat
yang lain. Apabila kata hubung tersebut berfungsi sebagai penyambung kata dalam sebuah
kalimat, kata hubung itu dinamakan konjungsi intrakalimat. Contoh: dan , tetapi, lalu, kemudian.

Apabila kata hubung tersebut berfungsi menyambungkan antara satu kalimat dengan
kalimat lain, kata hubung itu dinamakan konjungsi antarkalimat. Contoh: oleh karena itu, akan
tetapi, meskipun demikian, tidak hanya itu.

b. Rujukan Kata

Rujukan kata yaitu kata yang merujuk pada kata lain yang sudah diungkapkan sebelumnya.
Kata rujukan dikatagorikan menjadi beberapa bagian, antara lain:

1. Kata rujuk benda atau hal. Contoh : ini, itu, tersebut.


2. Kata rujuk tempat. Contoh : disini, disana, disitu.
3. Kata rujuk orang. Contoh : dia, ia, beliau, mereka, -nya.

c. Peristiwa, Waktu dan Tempat

Dalam teks biografi, terdapat kata yang berfungsi menunjukkan peristiwa, waktu dan
tempat yang dialami oleh tokoh.

d. Kata Kerja

Kata kerja atau verba adalah suatu kelompok kata yang menjelaskan sesuatu hal yang
dilakukan oleh tokoh. Kata kerja dibagi menjadi dua, yakni berdasarkan bentuk dan berdasarkan
jenis.

a. Kata Kerja Berdasarkan Bentuk

1. Kata kerja dasar

Kata kerja dasar adalah kata kerja yang masih dalam bentuk aslinya, yang berarti kata
kerja ini belum mengalami pengimbuhan baik awalan, akhiran ataupun sisipan. Contoh : Adil,
ambil, ajak

2. Kata kerja berimbuhan

Kata kerja berimbuhan merupakan kata kerja yang sudah mengalami penambahan, baik
berupa awalan, akhiran, maupun sisipan. Contoh :
Mengambil. Awalan = me + ambil (kata kerja dasar)
Mengadili. Awalan = meng + adil (kata kerja dasar) + i (akhiran)

b. Kata Kerja Berdasarkan Jenis

Berdasarkan jenisnya kata kerja ini dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu :


1. Kata Kerja Transitif

Kata Kerja Transitif adalah kata kerja namun jika diterapkan dalam kalimat
membutuhkan suatu obyek yang menyertai kata kerjanya tersebut. Ciri khas kata kerja ini ialah
pada kalimatnya bisa dipasifkan. Seperti pada kata kerja “menyiram”
Contoh Kalimatnya :
Elfina menyiram bunga.
Elfina = Subyek
Menyiram = Predikat (verba)
Bunga = Obyek

Pada kalimat “Elfina menyiram bunga” di atas dapat dipasifkan menjadi “bunga disiram
Elfina.” Kata kerja aktif transitifnya yaitu “menyiram” namun berubah menjadi kata kerja pasif
transitif “disiram.” Contoh kalimat diatas pun menunjukkan bahwa kata kerja “menyiram”
membutuhkan obyek yaitu “bunga” yang menyertai kata kerja.

Berikut contoh kata kerjanya : ( Menarik, Memukul, Memanggil, Membersihkan,


Mendengarkan, Membicarakan, Menulis, Membantu, Mengajarkan, Menanam, Membahas,
Mengobati, Memandikan dan lain-lain.

2. Kata Kerja Intransitif

Kata Kerja Intransitif adalah kata kerja yang jika diterapkan dalam kalimat tidak
memeelukan objek yang menyertai kata kerja tersebut. Jika kalimat yang didalamnya terdapat
kata kerja ini, maka tidak bisa di pasifkan karena tidak terdapat obyeknya yang menyertai kata
kerja tersebut. Berikut contoh kata kerja ini, antara lain : Terawat, Terluka, Berunding, Berlaga,
Berdandan, Bermimpi, Bersandar, Bermula, Melebur, Menguap, Berbaring, Berjanji, Terharu,
Berjuang, Berubah, Berlomba, Tertawa, Tersenyum dan lain-lain.

F. Kaidah Kebahasaan Teks Biografi


Berikut adalah kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam sebuah teks biografi.

a. Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau. Kata ganti ini
digunakan secara bervariasi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh.
b. Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa atau perbuatan
fisik yang dilakukan tokoh. Contoh : belajar, membaca dan lain-lain.
c. Banyak menggunakan kata deskriptif untuk memberikan informasi secara rinci tenang
sifat-sifat tokoh. Contoh : genius, rajin dan ulet.
d. Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh
sebagai subjek yang diceritakan. Contoh : diberi, ditugaskan, dipilih dan lain-lain.
e. Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran peran tokoh.
Contoh : memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai dan lain-lain.
f. Banyak menggunakan kata sambung ( Konjungsi), kata depan atau nomina yang
berkenaan urutan dengan waktu. Contoh : sebelum, sesudah, kemudian dan lain-lain.

G. Perbedaan Biografi dan Autobiografi


Memang, secara struktur dan nuansa, keduanya memiliki kesamaan. Namun, perbedaan
keduanya cukup signifikan. Berikut adalah hal-hal yang membedakan biografi dengan
autobiografi;

1. Ditulis oleh Orang yang Berbeda

Biografi adalah sebuah kisah tentang seseorang yang ditulis oleh orang lain. Sementara
itu, autobiografi adalah sebuah tulisan mengenai diri seseorang yang langsung ditulis oleh orang
yang bersangkutan, atau mengatasnamakan orang yang bersangkutan. Kata ‘auto’ di sini
menunjukkan ‘sendiri’. Jadi, autobiografi tentunya ditulis dan dibuat oleh diri sendiri.

2. Subjektif dan Objektif

Mengingat autobiografi ditulis oleh orang yang bersangkutan, tentunya ada subjektivitas
yang kuat di dalamnya. Orang yang menulis autobiografi tentu cenderung menutupi hal-hal yang
tidak ingin diketahui orang tentangnya.
Ada pula kecenderungan untuk membuat diri sendiri menjadi tokoh heroik atau
membenarkan pilihan-pilihan hidup yang dibuatnya. Curahan perasaan pun juga ada di sana.
Sementara itu, biografi lebih objektif. Pasalnya, penulis bukanlah orang yang diceritakan.
Terlebih apabila penulis adalah seorang profesional yang menulis sebuah biografi sebagai bentuk
edukasi terhadap masyarakat, bukan dengan agenda khusus.

3. Lebih Intim

Autobiografi bisa menjadi sebuah teks yang lebih intim. Maksudnya, karena hanya orang
yang bersangkutan yang mampu menyampaikan perasaannya dari sudut pandangnya sendiri,
maka Anda bisa lebih memahami seseorang. Sementara itu, biografi menjadi kurang intim dan
lebih formal karena ditulis oleh orang lain.

Apabila ditulis oleh anggota keluarga atau oleh seseorang dengan keterikatan khusus
pada yang bersangkutan, mungkin bisa bernuansa intim. Namun, tetap saja suasana perasaan di
dalamnya adalah milik penulis, bukan orang yang bersangkutan.

4. Orang Pertama vs Orang Ketiga

Biografi ditulis oleh seseorang dengan sudut pandang orang ketiga. Sementara itu,
autobiografi ditulis oleh seseorang dengan sudut pandang orang pertama. Ini tentu berpengaruh
dari siapa yang menulis teks tersebut. Teks autobiografi ditulis oleh seseorang itu sendiri, jadi
tidak mungkin menggunakan sudut pandang orang ketiga.

5. Waktu Penulisan

Autobiografi tentunya hanya bisa ditulis pada saat orang yang bersangkutan masih hidup,
karena yang menulis adalah dirinya sendiri. Sementara itu, biografi bisa ditulis bahkan bertahun-
tahun atau berabad-abad setelah seseorang meninggal dunia. Yang menulis adalah orang lain dan
tentu saja bisa dibuat oleh siapapun yang mengetahui data orang bersangkutan.

6. Keperluan Riset

Dalam penulisan autobiografi, tentu tidak dibutuhkan riset mendalam. Pasalnya, penulis
autobiografi adalah diri sendiri. Orang yang bersangkutan tentu mengetahui kisah hidupnya
sendiri. Sedangkan, dibutuhkan wawancara dan riset saat Anda akan membuat sebuah biografi.
Anda juga harus memasukkan hal-hal sesuai dengan persetujuan orang yang bersangkutan atau
pihak terkait yang punya izin, keluarga misalnya.

Penulisan biografi memang harus lebih sahih dan berhati-hati. Sebab, apabila Anda salah
menceritakan seseorang, Anda dapat dituntut atas pencemaran nama baik, meskipun orang
tersebut sudah meninggal. Apalagi, jika orang tersebut cukup dihormati dalam sebuah negara.
Sudah pasti kesalahan harus diminimalisasi, supaya Anda tidak dianggap melecehkan negara
atau melakukan hal yang tidak sopan.

H. Langkah Penulisan Teks Biografi


Teks biografi adalah teks yang menceritakan riwayat hidup seseorang. Oleh karena itu, dalam
penyusunannya tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa langkah yang harus
dilalui ketika akan membuat teks biografi. Langkah-langkah pembuatan teks biografi adalah
sebagai berikut.

1. Mengumpulkan informasi dasar sang tokoh yang akan diceritakan seperti nama, nama
gelar kalau ada, tempat tanggal lahir, nama orang tua, dan riwayat singkat sang tokoh.
2. Menggali data dan informasi yang berkaitan dengan sang tokoh dari berbagai sumber.
3. Memilah dan memilih data dan informasi yang diperlukan.
4. Mengolah semua data dan informasi yang diperlukan untuk membangun teks biografi.
5. Merangkai semua informasi dengan kalimat yang runut dan bernalar sesuai dengan
kaidah kebahasaan dalam menyusun teks biografi.
6. Membangun abstrak teks biografi yang akan dibangun.
7. Mengembangkan abstrak teks biografi sesuai dengan struktur teks biografi yakni
membangun bagian orientasi, mengurutkan semua peristiwa yang dialami sang tokoh,
dan menuliskan atau menyampaikan pendapat penulis tentang sang tokoh yang
diceritakan.

Anda mungkin juga menyukai