Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

TEORI DAN PRAKTIK PWMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK NON TES


“BIOGRAFI DAN OTOBIOGRAFI”

Dosen pengampu : Rizal Adicita, M. Pd

Oleh:
Lulu Rohadatul Aisy
(2101000089)

PROGRAM STUDI
BIMBINGAN KONSELING SEMESTER III
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil alamin, puja dan puji syukur haturkan kehadirat Allah SWT,
atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
embuatan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Teori dan Praktik Pemahaman
Individu Teknik Non Tes” yang akan membahas tentang “Biografi dan Otobiografi”.
Penulisan makalah ini merupakan pemenuhan tugas individu yang diberikan oleh dosen
pembimbing mata kuliah Teori dan Praktik Assesmen dan Pemahaman Individu Non Tes,
Bapak. Rizal Adicita M. Pd.
Dalam penyusunan makalah ini penulis paham betul akan adanya kekurangan dan
kesalahan yang penulis sisipkan, baik dalam penulisan maupun materi yang penulis
sampaikan, mengingat kurangnya kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Dengan
demikian dimohon kritik, saran dan bimbingan dari semua pihak untuk penyempurnaan
makalah ini.
Demikian kata pengantar yang bias penulis sampaikan, harapannya penyusunan
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca. Kurang dan lebihnya mohon
maaf dan terima kasih.

Tegal, Oktober 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami, menilai, atau menaksir
karakteristik, potensi, dan atau masalah-masalah (gangguan) yang ada pada individu atau
sekelompok individu. Pemahaman atau penilaian itu dimaksudkan untuk kepentingan
pemberian bantuan bagi pengembangan potensi yang ada padanya atau penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapinya.1 Sebagai seorang konselor yang nantinya akan
melakukan kegiatan konseling hendaknya dapat menguasai dan mengerti akan pemahaman,
baik memahami dirinya maupun memahami kliennya guna tercapainya tujuan konseling. Dari
adanya pemahaman individu konselor dapat memahami konseli secara utuh dan menyeluruh,
yaitu memahami aspek pribadi, sosial, fisik, dan psikis, kelebihan dan kekurangannya.
Dengan memahami konseli, diharapkan konseli yang bersangkutan memperoleh bantuan
dalam mengentaskan masalaahnya dan mengembangkan dirinya lebih optimal.2 Adanya
pemahaman ini didasarkan pada adanya keterangan yang akurat dan tentunya terpecaya,
karena data pribadi yang tidak akurat dan tidak terpecaya maka akan menimbulkan
pemahaman yang keliru, dari data atau informasi yang keliru maka akan menimbulkan
penyesatan.
Jadi adanya pemahaman individu dalam bimbingan dan konseling sangat membantu
konselor untuk mengatasi problem kliennya karena konselor tidak mungkin dapat mengatasi
problem atau memberikan bantuan kepada seorang klien sebelum mengenal atau paham
dengan kliennya, dengan adanya pemahaman individu yang menjadi suatu aspek penting
maka kegiatan bimbingan akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan seorang klien
akan memperoleh bantuan yang tepat, terarah dan sesuai dengan apa yang diharapkan agar
dapat dicapai.
Dalam melakukan penilaian, pengamatan, pemahaman dan sebagainya, tentunya
sudah umum jika melakukannya menggunakan berbagai instrument yang mana menjadi suatu
alat bantu. Adanya instrument tersebut dibagi manejadi dua kelompok, yaitu dengan cara tes

1
https://magistertresna.weebly.com/teknik-non-tes.html di akses tanggal 28 Oktober 2022
2
https://eprints.umk.ac.id/6799/16/buku_pemahaman_individu_univ_muria__kudus.13.pdf di akses tanggal
28 Oktober 2022
dan non tes. Kedua jenis alat bantu atau instrument tersebut menurut Anastasi (2006:3) sangat
berfungsi dan melengkapi, artinya setelah dilakukan wawancara atau observasi kepada
individu kemudian dilanjutkan dengan pemberian tes, atau sebaliknya setelah dilakukan tes
kemudian dilakukan wawancara atau observasi.
Adapun pemahaman yang berkaitan dengan teknik non tes ini adalah dengan
memahami dan mengerti akan assessment non tes yang diantaranya adalah otobiografi yang
mana otobiografi ini berkesinambungan dengan biografi, oleh karena itu dalam makalah ini
penulis akan membahas mengenai salah satu assessmen dari teknik non tes yaitu biografi dan
otobiografi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari biografi?
2. Apa pengertian dari otobiografi?
3. Apa perbedaan dari biografi dan otobiografi?
4. Bagaiamana cara membuat biografi dan otobiografi?
5. Apa esensi dari biografi dan otobiografi?
6. Apa yang dimaksud dengan esensi biografi dan otobiografi?
7. Bagaimana cara menganalisis biografi dan otobiografi
C. Tujuan
1. Mempelajari, memahami dan mengetahui definisi biografi dan otobiografi
2. Mempelajari, memahami dan mengetahui perbedaan biografi dan otobiografi
3. Mempelajari, memahami dan mengetahui cara membuat biografi dan
otobiografi
4. Mempelajari, memahami dan mengetahui esensi biografi dan otobiografi.
5. Mempelajari, memahami dan mengetahui cara menganalisis biografi dan
otobiografi
6. Mempelajari, memahami dan mengetahui gambaran administrasi biografi dan
otobiografi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Biografi

Biografi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata bios yang berarti hidup
dan graphien sendiri artinya tulis atau tulisan. Sehingga dari dua kata tersebut
dapat disimpulkan bahwasannya biografi adalah sebuah tulisan yang berisikan
tentang kehidupan seseorang, yang mana bentuknya pun bisa panjang atau
pendek. Maksudnya adalah penulisan biografi sendiri tidak ada batas
maksimal maupun minimal dalam isinya akan tetapi sesuai kebutuhan saja,
dan biasanya biografi dituliskan oleh orang lain. Umumnya biografi yang
sering diketahui oleh orang-orang adalah sebuah karya sastra yang berisikan
riwayat hidup seorang tokoh ternama. Sedangkan biografi dalam kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) adalah riwayat hidup (seseorang) yang dituliskan
oleh orang lain.
Adapun pengertian biografi menurut para ahli diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Toyidin (2013: 292) biografi adalah riwayat hidup seseorang atau tokoh
yang ditulis oleh orang lain. Pembaca membaca biografi orang lain
biasanya ingin tahu ideologinya, kehidupannya, perjuangannya, dan lain-
lain. Hal-hal tersebut yang dianggap baik tentu diteladani dan dijadikan
tolak ukur dirinya.3
2. Fuad (dalam Pandiangan 2019:15), “Teks biografi merupakan riwayat
hidup seseorang yang ditulis orang lain” karena dalam biografi juga
menceritakan kehidupan sesesorang baik dalam pengalaman, masalah,
perasaan, maupun kenangan yang pernah terjadi dalam kehidupan
sesorang yang mampu menggambarkan watak atau kepribadian dari
seseorang yang diceritakan dalam biografi tersebut.

3
Rizka Mifta (01 Januari 2020). “Membaca biografi bisa memberi inspirasi” freepik.com. diakes tanggal 18
Oktober 2022
3. I. Djumhur dan Muh. Surya (1985). Biografi adalah riwayat hidup atau
catatan harian yang dapat merupakan salah satu teknik untuk
mengumpulkan data tentang murid yang ditulis oleh dirinya sendiri.

4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


(Kemendikbud). Menjelaskan bahwasanya teks biografi merupakan teks
yang mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang
dihadapinya.4
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan isi dari teks biografi yaitu kisah
perjalanan hidup seseorang yang hampir secara detail mulai dari kelahiran, hal-hal
penting dalam hidupnya yang membuatnya terkenal baik melalui karya, prestasi, atau
pemikiran hingga kematiannya seseorang tersebut (tokoh utama yang sedang menjadi
topik pembahasan). Orang yang menjadi tokoh utama atau objek biografi biasanya
menjadi sosok yang dikenal banyak orang dan mempunyai pengaruh besar terhadap
sekitarnya, contohnya yaitu bapak presiden, pahlawan, artis, ilmuan, guru, orang tua
dan masih banyak yang lainnya. Akan tetapi jarang sekali biografi yang ditulis orang
5
tua,dan guru tentang konseling sebagaimana contoh yang disebut, kecuali atas
permintaan, dan itu pun dapat terwujud dengan raporrt yang intensif antara konselor
dan penulis biografi. Biografi juga dipahami sebagai salah satu bentuk teks cerita
ulang. Yang mana cerita ulang biasanya disajikan secara kronologis atau dituliskan
mengikuti urutan waktu.
Jadi adanya biografi adalah menjadi alat pengumpulan data yang di dalamnya
menggambarkan tentang kejadian-kejadian penting yang dialami oleh orang tersebut
untuk mengetahui riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.

B. Pengertian Otobiografi

Otobiografi atau Autobiografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu autos berarti
sendiri, bio atau bios berarti hidup, dan graphein beratikan menulis, otobiogrfi dalam bahasa
Yunani sendiri memiliki artian “Biografi yang ditulis oleh subjeknya”. Sedangkan otobiografi
dalam kamus besar Indonesia (KBBI) yaitu riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri. Jadi

4
Rizka Mifta (01 Januari 2020). “Membaca biografi bisa memberi inspirasi” freepik.com. diakes tanggal 18
Oktober 2022
5
otobiografi itu sama halnya dengan biografi hanya saja penulisan otobiografi ini dikisahkan
atau pengisahannya oleh tokohnya sendiri, yang mana otobiografi ini didsarkan sepenuhnya
pada ingatan pengarang. Singkatnya otobiografi adalah biografi yang ditulis sendiri oleh yang
bersangkutan.
Berikut penjelasan otobiografi menurut beberapa ahli yang mungkin bisa memberikan
gambaran bagi pembaca diantarnya yaitu;

1. Eriyanto dalam buku Analisis Jaringan Komunikasi (2014), autobiografi


adalah catatan riwayat hidup yang ditulis oleh diri tokoh itu sendiri.
Autobiografi bersifat subyektif, karena berasal dari pandangan hidup tokoh itu
sendiri.
2. Sutarno (2019) dalam karyanya yang dikutip dari buku Cermat Berbahasa
Indonesia, otobiografi bertujuan untuk menunjukkan riwayat hidup penulis
kepada orang lain.
3. WS. Winkel, (1985) Autobiografi merupakan karangan yang ditulis oleh
murid sendiri tentang riwayat hidupnya sampai saat sekarang.
Jadi bisa digaris besarkan dari pengertian di atas bahwasannya otobiografi yaitu sebuah
catatan, karangan, atau biografi yang ditulis sendiri oleh yang bersangkutan. Dengan tujuan
sebagai alat pengumpulan data individu dengan menuliskan riwayat kehidupan individu itu
sendiri agar individu menceritakan kejadian penting yang sudah dilewatinya atau kejadian
yang masih menjadi suatu hal yang diharapkan (cita-citakan), dari adanya otobiografi
konselor akan mudah dalam memahami bagaimana sikap, kepribadian, pola pikir, dan
perasaan seorang konseli yang akan bagaimana dengan dirinya. Dari sini pula konselor dapat
memahami keadaan perserta didik yang berhubungan dengan minat, cita-cita, riwayat
penyakit, dan pengalaman hidup.juga mengungkap suatu kisah yang atau keterangan hidup
perserta didik yang bersumber dari kisah nyata.

C. Perbedaan Biografi dan Otobiografi

Dari sedikit pengertian seblumnya mengenai biografi dan otobiografi kita dapat
menyimpulkan bahwa perbedaan diantaranya adalah:
1. Semua yang berkaitan dengan biografi tentunya membutuhkan nara sumber sebagai bukti,
membutuhkan beberapa dokumen penting yang berkaitan dengan tokoh yang dibahas agar
isi biografi jelas serta detail akan dasar tentang tokoh dan tentunya mengandalkan studi
literatur. Dalam biografi sendiri akan menjadi sangat menarik jika tokoh yang sedang
dibahas adalah seorang yang berperan besar dalam kehidupan seseorang, karena yang
demikian akan menjadi sebuah motivasi bagi pembaca dan tentunya menjadi suri teladan
yang baik bagi yang menga gumi atau yang membacanya. Untuk biografi sendiri dapat
ditulis, dengan atau tanpa izin tokoh utama (subjek). Jadi perlu ditekankan pada
umumnya biografi sendiri mengarah kepada tokoh terkenal atau orang-orang besar yang
mempunyai karya ataupun pemikirannya yang banyak memberikan manfaat untuk
kehidupan orang-orang lain. Dan penulis biografi ini bukanlah orang yang bersangkutan
(orang ketiga).
2. Untuk otobiografi sendiri naratornya (pengisah) adalah dirinya sendiri atau dilakukan
dengan pengarang lain. Yang umumnya informasi ini bersifat positif dan berisi informasi
mengenai naik turunnya alur kehidupan si pengisah.

Berikut penulis akan menyajikan tabel perbedaan antara biografi dan otobiografi
untuk mempermudah dalam memahami karakteristik diantara keduanya dan tidak tertukar
lagi untuk membedakannya, yang mana biografi dan otografi sendiri sering dinali sama,
walaupun sebenarnya serupa tapi tak sama.

Biografi Otobiografi
Naratornya orang ketiga (orang lain) Naratornya diri sendiri
Sudut pandang orang ketiga Sudut pandang orang pertama
Tokoh berperan hanya sebagai Tokoh berperan sebagai penulis
narasumber yang dimintai informasi oleh sekaligus narasumber
penulis
Untuk menginformasikan Untuk mengungkapkan dan
menginformasikan
Mengandalkan study literatur Tidak dibutuhkannya study literatur,
karena penulisnya (pengisah) adalah
dirinya sendiri
Perlu mendapatkan izin dari sang tokoh Tidak perlu mendapatkan izin untuk
untuk bersedia dimintai informasi yang menulis maupun menerbitkan,
sifatnya pribadi karena memang sudah kehendak
sang tokoh sebagai penulis
Berisi deskripsi yang informatif Berisi perasaan dan pendapat
mengenai tokoh tertentu yang layak pribadi yang ingin disampaikan oleh
diketahui oleh para pembaca. sang tokoh kepada para pembaca

D. Cara Membuat Biografi dan Otobiografi

Setelah mengerti beberapa hal yang berkaitan dengan biografi dan otobiografi kita
juga harus mengerti bagaimana cara menulis biografi dan otografi yang baik. Adapun
instrument yang digunakan dalam penulisan bigografi atau otobiografi diantaranya adalah
buku dan internet, baik penulisan dengan buku ataupun di internet (blog) membuat
biografi dan otobiografi pun harus sesuai dengan tata caranya, adapun tata cara membuat
biografi dan otobiografi sebagai berikut;

1. Membuat Biografi
a. Menentukan Tokoh
Dari semua langkah tentunya menentukan tokoh dalam pembuatan
biografi itu sangat diutamakan, dan dalam menentukan tokoh pun harus
melakukan konfirmasi terlebih dahulu. Tujuannya agar mengetahui bahwa tokoh
yang nantinya kita bahas masih hidup atau sudah wafat, jika kita mengetahui
bahwa tokoh tersebut masih hidup maka kita meminta izin langsung dengan yang
bersangkutan. Namun apabila tokoh tersebut sudah wafat, hendaknya kita
meminta izin kepada pihak yang mewakilinya (keluarga atau kerabat terdekatnya).
Karena informasi tersebut juga akan mempengaruhi hasil tulisan (biografi).

b. Menentukan Bahan
Setelah langkah pertama sudah ditentukan (menentukan tokoh) maka
langkah kedua adalah mengumpulkan berbagai bahan yang mendukung untuk
mendapatkan informasi. Untuk menentukan bahan pun kita harus focus
memperbanyak informasi sebanayak banyaknya dan biasanya untuk
menentukan bahan membutuhkan waktu yang lama, tergantung tokoh yang
akan dibahas. Tergantung disini maksudnya adalah bagaimana eksistensi dan
influensinya.
Untuk menentukan bahan maka terdapat pendukung utama yaitu data,
buku, dan tentunya wawancara. Menentukan bahan pun harus dilengkapi
dengan jurnal, softcopy, hardcopy, foto, video, dan lain sebagainya.

c. Menemukan Fakta Utama


Setelah menentukan bahan maka tahap selanjutnya adalah dengan
menemukan fakta yang mana bisa kita temukan saat kita menentukan bahan
yang kemudian kita akan menemukan beberapa fakta unik, menarik dan fakta
penting atau fakta utama mengenai kisah hidup tokoh yang akan diangakat
terebut. Berbagai fakta tersebut harus diungkap karena menjadi peristiwa
penting yang memiliki dampak bagi tokoh yang diangkat. Dan akan menjadi
pengaruh pada penulisan biografi.

d. Menentukan Bagian Penting


Dari beberapa fakta utama yang kita dapat, maka kita bisa mengambil
bagian penting yang akan diangkat dari tokoh tersebut. Dan dari bagian
penting ini juga harus dituliskan secara detail dan kronologis agar dapat
memahami indicator atau dapat mengurtkan alurnya peristiwa yang dialami
tokoh.

e. Menentukan Daya Tarik Tokoh


Setelah beberapa tahap maka yang terakhir adalah menentukan daya
tarik tokoh yang akan kita angkat kisahnya. Kita harus bisa menonjolkan
atau berargumen kuat mengapa tokoh tersebut penting, mengapa tokoh
tersebut harus dikisahkan kehidupannya dan apa pentingnya bagi pembaca
atau masyarakat. Jadi kita harus menyertakan apa saja pentingnya.
Terlepas dari terkenal atau tidaknya tokoh yang dipilih, kita juga harus
tetap memiliki argumen kuat mengapa tokoh yang dipilih perlu ditulis
biografinya
2. Membuat Otobiografi
a. Membuat Peta Hidup
1) Tulis Garis Waktu Hidup
Dalam menulis otobiografi baiknya kita melakukan penelitian pada
kehidupan diri sendiri, dengan menulis garis waktu hidup adalah cara yang
baik untuk kita memulai dalam penulisan karena didalamnya kita menulis
kejadian-kejadian penting yang kita alami, mulai dari hari dan tanggal. Dari
sini kita akan mendapatkan gambaran untuk membuat struktur yang akan
menjadi pembahasan. Bukan hanya mendapat gambaran saja mungkin dari
menulis garis waktu hidup kita bisa mendapat banyak ide atu inspriasi untuk
menjadi suatu hal yang akan dibahas, oleh karena itu apapun yang sedang
terlintas oleh pikiran hendaknya langsung saja dituliskan (dijelaskan) dan
hendaknya tidak ragu akan apa yang akan ditulis. Walaupun nanti hasilnya
tidak akan masuk ke pembahasan, setidaknya kita mendapat gambaran dari
apa yang sudah kita tulis dan dijelaskan.
Dalam penulisan otobiografi tidak melulu dimulai dengan menuliskan
tempat dan tanggal lahir. Kita bisa saja memulai dengan menjelaskan latar
belakang keluarga, atau menjelaskan informasi keluarga baik mengenai
leluhur kita, hidup kakek dan nenek, hidup ayah dan ibu, dan sebagainya.
Mengapa demikian, karena dari menjelaskan informasi kelurga maka akan
membatu pembaca mengerti bagaimana kita tumbuh menjadi sekarang.

Anda mungkin juga menyukai