Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Cerita nonfiksi merupakan sebuah karangan atau tulisan yang bersifat informatif, penulisnya
mempunyai tanggung jawab atas kebenaran dari peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disampai
ditulis.

Oleh karena itu, ketika sedang merangkai kerangka isi cerita non fiksi sangat dibutuhkan penelitian
ketat berdasarkan informasi, data-data yang akurat dan kebenaran atau fakta suatu peristiwa atau
permasalahan mengenai hal yang akan ditulis.

Hal ini perlu diperhatikan karena cerita ini biasanya digunakan sebagai sumber atau bahan rujukan
informasi para pembacanya. Bahasa yang digunakan dalam ceritanya juga harus logis dan dapat
diterima nalar pembaca, bahasa yang dipakai formal bukan informal.

Ciri-ciri Karya Non Fiksi

Berikut adalah ciri-ciri karya non fiksi:

• Tulisan berisi tentang data dan fakta yang sudah divalidasi kebenarannya.
• Gaya bahasa baku, formal dan jelas.
• Tidak menggunakan majas yang berlebihan.
• Memuat karangan yang jelas, logis dan sistematis.
• Menyajikan informasi temuan baru atau bersifat menyempurnakan temuan yang sudah ada.
• Memuat motivasi yang tujuannya terdeskripsi secara jelas.

Jenis jenis buku non fiksi

1. Buku Biografi

Buku biografi merupakan buku yang berisi riwayat hidup seseorang, banyak yang kita temui
tentang riwayat hidup pahlawan atau tokoh-tokoh berpengaruh. Kemudian buku itu ditulis untuk
mendokumentasikan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang tersebut. Buku biografi
tentunya ditulis agar dapat menginspirasi para pembacanya.

2. Buku literatur

Buku literatur merupakan buku yang memiliki fungsi untuk digunakan sebagai rujukan kajian
keilmuan. Buku literatur sering disebut diktat atau buku kuliah. Biasanya, buku literatur sering ditulis
berdasarkan penelitian. Maka dari itu, buku ini sudah jelas memiliki kadar keilmiahan yang sangat
tinggi. Jadi, buku literatur ini sering ditulis oleh dosen atau peneliti.

3. Buku pendamping
Buku pendamping merupakan buku yang memiliki fungsi untuk mendampingi buku utama.
Biasanya buku pendamping disebut pula buku pengayaan. Jadi, buku pendamping ditulis setelah ada
buku utama. Contohnya, buku pelajaran untuk anak sekolah. Kajian buku pelajaran itu masih bersifat
umum. Jadi, buku pelajaran memerlukan buku pendamping untuk menjelaskan buku utama karena
ada beberapa bagian dari buku utama yang tidak dijelaskan secara lengkap dalam buku utama.

4. Buku Motivasi

Buku motivasi merupakan buku yang berisi kajian psikologis untuk membangkitkan gairah atau
semangat bagi para pembacanya. Buku motivasi dapat disusun berdasarkan kajian keagamaan atau
moral. Biasanya buku ini sering ditulis oleh entrepreneur. Tulisan-tulisannya merupakan kiat-kiat
membagi semangat, setelah para entrepreneur ini mencapai satu titik keberhasilan setelah melewati
proses yang panjang. Dengan membaca buku motivasi, pembaca diharapkan mendapat energi baru
untuk meneruskan hidup dan semangat untuk terus berkarya.

Seperti halnya salah satu buku motivasi insecurity is my middle name Karya ALVI SYAHRIN yang
sedikit demi sedikit dapat mengubah pola pikir remaja pada umumnya.

B. PERUMUSAN MASALAH

Penelitian terhadap isi buku insecurity is my middle name untuk memperoleh gambaran yang jelas
yang berkaitan dengan psikologis remaja pada umumnya yang terlalu mengukur standarisasi nilai
dirinya dengan validasi eksternal, mengikut sertakan penilaian orang lain dan ketidakmampuan
dalam suatu hal.

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut.

a. Mengapa penerimaan orang lain dijadikan validasi kelayakan diri seorang remaja?
b. Mengapa kebanyakan remaja terlalu cepat mengatakan ‘tidak bisa'?

C. TUJUAN

Untuk mengubah fokus pola pikir seorang remaja serta menanamkan nilai-nilai kepercayaan diri dan
menemukan kemampuan ataupun ketidakmampuan yang ada dalam diri seorang remaja.

D. MANFAAT

Untuk mengetahui persentase para remaja yang mengalami kondisi psikologis serta membantu
mengembangkan pola pikir para remaja.
BAB II PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan pribadi, para remaja pada umumnya terlalu mengutamakan validasi
eksternal untuk merasa diterima keberadaannya serta mengukur nilai-nilai yang ada dalam dirinya.
Menurut karya lain dari ALVI SYAHRIN, menyatakan : “kamu ada, keberadaanmu valid tanpa validasi
mereka, karena you've always been there for yourself and i think that’s already special. Engga spesial
untuk siapapun tapi sangat spesial untuk dirimu yang sudah bertahan sejauh ini.”

Selain validasi eksternal ketidakmampuan para remaja juga dapat menghambat pengembangan pola
pikir para remaja saat ini. Ketidakmampuan dijadikan acuan dalam melakukan suatu hal dengan
berkata 'tidak bisa' hanya karena takut akan kegagalan. Untuk itu buku insecurity is my middle name
Karya ALVI SYAHRIN menyatakan : “nggak bisa dan bisa itu tipis jaraknya. Seakan hanya ada dinding
tipis yang menghalangi keduanya. Dan dinding itu bisa runtuh dengan satu cara: mencoba. Mau
mencoba, terus mencoba, tetap mencoba meski sudah payah. Dan ya, nggak bisa dan bisa hanya
dipisahkan oleh kata 'aku belum mencoba'.”

Bingung dengan sebuah pilihan membuat rasa takut akan kegagalan itu ada, yang pada dasarnya
kegagalan itu perlu dan setiap pilihan tentu memiliki konsekuensi. Dalam buku insecurity is my
middle name karya ALVI SYAHRIN menyatakan: “dalam hidup ini, kita cuma punya pilihan: do
something or do nothing, Dua-duanya punya konsekuensi. Do something... ada susahnya, butuh
waktu, butuh keringat, kadang juga harus mau mengeluarkan uang, bisa berhasil, bisa gagal, dan
akan capek pastinya. Do nothing... Juga ada susahnya merasa gak berharga, menyesal dimasa tua,
nggak ada perkembangan, dan kurangnya value dalam diri.”
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Pola pikir adalah sekumpulan keyakinan yang membentuk atau membangun cara berpikir,
memahami dunia dan diri sendiri. dengan adanya insecurity yang berkaitan pada validasi
eksternal/penerimaan diri serta ketidakmampuan pada para remaja dapat menghambat
pengembangan pola pikir. Begitu banyak potensi-potensi yang tersia-siakan karena insecurity.
Insecurity juga dapat diubah menjadi motivasi serta sebagai penggerak dan untuk sebuah
keberhasilan juga harus memperhatikan sebuah proses serta keinginan untuk mencoba.
Lagipula nilai diri pada seseorang juga tidak bergantung pada apa yang tampak saja melainkan
juga dengan pola pikirnya.

“Lakukanlah yang terbaik dan jangan berhenti mencoba”

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6104996/memahami-teks-nonfiksi-pengertian-jenis-
dan-contohnya

https://www.ruangguru.com/blog/memahami-jenis-jenis-buku-nonfiksi

Syahrin, Alvi. (2021). Insecurity is my middle name. Jakarta: Alvi Ardhi Publishing

Anda mungkin juga menyukai