Anda di halaman 1dari 46

KURIKULUM

SMA SWASTA DELI TUA SCHOOL

TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Jl. Bayur No. 1 Lingk. IV Deli Tua

Kecamatan Deli Tua

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan kepada hasil musyawarah TIM penyusun Kurikulum 2013 SMAS Deli Tua
School dan memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Maka dengan ini pergabungan
antara kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka di SMAS Deli Tua School disahkan untuk
diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2022/2023.
Diketahui , Deli Tua 2022
Komite Pengawas Kepala Sekolah

(Edwin Marhen, ST, S.Pdk) (Genting Siregar, S.Pd) (Kwinna Radha Samura, S.Pd,
M.Si)
NIP. 1961 10101986 01 005

KEPALA CABANG DINAS PENDIDIKAN SUNGGAL


DINAS PENDIDIKAN SUMATERA UTARA

Junanda, S.Pd, M.Ed


Pembina
NIP. 19820312 200504 1 001

2
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA
Tahun Pelajaran 2022-2023

Konselor : Pengawas SMA


GENTING SIREGAR, S.Pd
Ketua : Kepala Sekolah SMAS Deli Tua School
KWINNA RADHA SAMURA, S.Pd, M.Si
Anggota : Dewan Guru
1. Dewi Era Wati, S.Kom
2. Silfira Anastasia, S.Pd
3. Gusti Ajeng Cita Sari, S.Pd
4. Nadya Desinta, S.E

Deli Tua, 2022


Kepala Sekolah

Kwinna Radha Samura, S.Pd,


M.Si

3
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
kehendak-Nya, kami masih diberi kesempatan untuk mengabdikan diri demi kemajuan
Pendidikan anak negeri. Rasa terima kasih yang mendalam tak lupa kami sampaikan kepada
Bapak/Ibu Guru, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami sebagai penulis, dengan
menggunakan buku-buku hasi karya kami. Salah satunya berupa model Kurikulum 2013 dan
Kurikulum Merdeka.
Model kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka ini deikembangkan berdasarkan
rambu-rambu dan pedoman yang ditetapkan oleh BNSP (Badan Standar Nasional
Pendidikan). Sesuai judulnya, model Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka ini hanya
merupakan alternative bagi Bapak/Ibu Guru sekalian. Harapan kami, Model Kurikulum 2013
dan kurikulum Merdeka yang kami susun ini dapat menjadi pedoman bagi Bpak/Ibu Guru
dalam menyusun kurikulum 2013 yang sesuai dengan kondisi sekolah dan potensi daerah
masing-masing.
Akhirnya kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan model kurikulum
2013 dan kurikulum merdeka ini. Mudah-mudahan apa yang kami persembahkan ini dapat
bermanfaat bagi Bapak/Ibu Guru dalam memajukan Pendidikan anak-anak bangsa.

Deli Tua, Agustus 2022

Tim Penyusun Kurikulum 2013


dan
Kurikulum Merdeka

4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN 2
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA 3

KATA PENGANTAR 4
DAFTAR ISI 5
BAB I PENDAHULUAN 6
A. Latar Belakang 6
B. Landasan penyusunan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka 11
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka 14
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka 14
BAB II TUJUAN 18
A. Tujuan Pendidikan 18
B. Visi Sekolah 18
C. Misi Sekolah 18
D. Tujuan 18
BAB II TUJUAN 19
A. Struktur Kurikulum 20
B. Muatan Kurikulum 21
1. Beban Belajar 21
2. Kegiatan Pengembangan Diri 25
3. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 28
4. Pelaksanaan Penilaian 28
5. ketuntasan belajar 30
6. Pendidikan Kecakapan Hidup 31
7. Pendidikan Berbasis Keunggulan Local dan Global 31
BAB IV KOMPETENSI DASAR DAN KOMPETENSI INTI 32
BAB V KALENDER PENDIDIKAN 35
BAB VI PENUTUP 38

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Kondisi Ideal
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan nasionla bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
berdemokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan diatas, maka satuan Pendidikan wajib menyelenggarakan
kegiatan Pendidikan mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang meliputi
standar kelulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolahan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian Pendidikan.
Menciptakan peserta didik yang kompeten diperlukan profil kualifikasi lulusan yang
dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Standar kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta
didik yang harus dipenuhinya dan dicapai dari satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan
dasar dan menengah.
Menurut Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang standar isi untuk Pendidikan
Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut standar isi terdiri dari Tingkat Kompetensi dan
kompetensi inti. Kompetensi inti meliputi sikap spiritual, sikap sosisal, pengetahuan dan
keterampilan.
Standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis Pendidikan tertentu. Ruang lingkup
materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan dan karakteristik satuan Pendidikan dan
program Pendidikan.
Pasal 1 ayat 1 Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritua, keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan negara.
Proses pembelajaran pada satuan Pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembengan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan
Pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas ketercapaian
kompetensi lulusan.

6
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses Pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan
semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Kualitas lain yang
dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran anatara lain
kreatifitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi, dan
kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradapan dan
martabat bangsa.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan
pembelajaran perlu memggunakan prinsip yang : (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestika, dan (5) menyediakan
pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran
yang menyenangkan, kontekstuak, efektif, efisien dan bermakna. Dan dalam pembelajaran,
peserta didik didorong untuk menemukan sendiri fsn mentransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatanya dan melakukan
pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan
jaman tempat dan waktu ia hidup.
Selain standar kelulusan, standar isi dan standar proses penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran diperlukan standar penilaian. Penilaian merupakan komponen yang sangat
penting dalam menyelenggaraan Pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas system
penilaianya. Penilaian dan pembelajaran adalah dua kegiatan yang saling mendukung upaya
peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan melalui upaya system penilaian.
Sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas
pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil penilaianya. Selanjutnya system penilaian yang baik
akan mendorong pendidik untuk belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, dalam upaya
peningkatan kualitaspendidik diperlukan [erbaikan sistem penilaian yang diterapkan.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa, komdisi satuan pendidikan bisa
dikatakan ideal apabila tampilan kegiatan yang ada didalamnya bisa memenuhi standar
nasional Pendidikan.
2. Kondisi Nyata
Kompetensi lulusan mencakup pengetahuan keterampilan dan sikap. Namun lompetensi
lulusan belum sepenuhnya menekankan pendidkan karakter, belum menghasilkan
keterampilan sesuai kebutuhan dan pengetahuan - pengetahuan lepas (tidak saling terkait).
Dalam aspek pengetahuan berdasarkan hasi USBK (Ujian Sekolah Berbasis
Kompetensi ) Tahun 2022 diperoleh data sebagai berikut :

Nilai Tahun 2022


Nilai tahun
Nilai Matematika B.Inggris Sejarah Bahasa
2023
Indonesia
Terendah 72.5 73.8 75.9 70.2
Tertinggi 90.0 86.0 90.3 92.2

7
Rata-Rata 81.3 83.4 83.1 81.2
Kategori Baik Baik Baik Baik

Berdasarkan data pada table diatas menunjukan masih rendahnya kompetensi pengetahuan
siswa lulusan SMA Swasta Deli Tua School tahun pelajaran 2022/2023. Oleh karena itu perlu
perbaikan baik pada aspek administrasi / perencanaan, proses pembelajaran, penilaian dan
sarana prasarana pendukung.
Untuk terlaksana proses pembelajaran yang efektif dan efesien satuan Pendidikan
melalukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses, pembelajaran dan pengawasan yang
baik, perencanaan di SMA Swasta Deli Tua School telah dibuat secara rutin dan konsisten
yang harus didukung oleh dokumen kurikulum, silabis untuk setiap mata pelajaran,, rencana
pelaksanaan pembelajaran, nuku teks pelajaran, pedoman penilaian dan alat / media
pembelajaran.
Salah satu hal pokok dalam penerapan kurikulum adalah penerapan mode, pendekatan
saintifk ( Scientific Approach) dan pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa
(Student Center) serta menekankan pada pembelajaran siswa aktif dengan penerapan model
pembelajaran penemuan (Discovery Learning), pembelajaran berbasis proyek (Proyek Base
Learning) serta pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem base learning).
Kenyataan dalam proses pembelajaran penerapan metode pembelajaran yang masih
monoton, kurang bervariasi, sehingga akibat peserta didik merasa jenuh / bosan, tidak
bergairah dalam mengikuti pelajaran, maka perlu kiranya segera diterapkan pembelajaran
kontekstual. Proses pembelajaran sebagian masih berpusat pada guru (teacher centered
learning) dan belum bepusat pada peserta (student centered active learning), sifat
pembelajaran yang berorientasi pada buku teks (belum bersifat kontekstual).
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek ; sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku
peserta didik. Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
penguasaan pengetahuan peserta didik. Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu.
Praktiknya penilaian masih menekankan aspek kognitif belum menekankan aspek
apektif dan psimotorik secara profesional dan penilaian test masih menjadi cara penilaian
yang dominan dibandingkan non tes (Praktik / Demonstrasi).

3. Potensi dan karakteristik SMA Swasta Deli Tua School


SMA Swasta Deli Tua School terdiri pada tahun 2017 yang berlokasi di kota Deli Tua,
tepatnya lebih kurang 20 meter dari dpan Masjid ASYSYAKIRIN Deli Tua. Latar belakang
didirikan sekolah ini didasari atas perkembangan yang cukup baik dari SMA Swasta Deli Tua
School, juga didorong oleh rasa tanggung jawab untuk menciptakan generasi muda yang
beriman, bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Cerdas dan Terampil dari pada tokoh
masyarakat dan pemuka agama kecamatan Deli Tua.

8
SMAS Deli Tua School dibawah naungan Yayasan Pendidikan Deli Tua yang telah
disahkan oleh Kemenkumham pada tanggal 11 September 2017 dengan daftar yayasan nomor
Ahn U-0016942.AH.01.12 Tahun 2017.
Perkembangan selanjutnya, SMAS Deli Tua School mempunyai lingkungan yang
nyaman jauh dari temoat perjudian ataupun tempat hiburan yang bisa merusak anak bangsa.
Lokasi tersebut sangat baik untuk lingkungan pendidikan. Dengan penduduk masyarakat
yang padat dan juga mendukung berdirinya sekolah tersebut dilingkungan mereka. Oleh
karena itu banyak siswa / siswi baik kelas X, Kelas XI dan kelas XII pindah ke SMAS Deli
Tua School dengan alasan mereka merasa lebih nyaman di sekolah SMAS Deli Tua School.
Jarak sekolah lain dengan SMAS Deli Tua School sekitar radius 500 meter. Adapun
sekolah tersebut seperti Yayasan Pendidikan Singisari, Yayasan Putra Bangsa dan Yayasan
Pendidikan Islam dan masih banyak lagi yayasan maupun sekilah Negeri dengan radius 1 km.
Dengan padatnya sekolah pesaing di lokasi tersebut, tapi hal ini membuat SMA Swasta Deli
Tua School lebil termotivasi dan memicu untuk mengembangkan yaysan tersebut dengan
membuka SMK dan Sekolah Tinggi.
Untuk itu Yayasan Pendidikan Delitua selain mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan meningkatkan dan mencerdaskan
kehidupan bangsa juga dapat membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan taraf ekonomi
para penduduk yang tinggal di sekitar sekolah tersebut.
Begitu juga dengan gedung sekolah yang telah dibangun lantai 2 membuat masyarakat
yakin dengan kecukupan sara dan prasarana seperti ruang kelas yang sangat memadai dan
akan mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat, baik dari jumlah siswa,
jumlah guru, TU, fasilitas-fasilitas serta mutu pendidikan dan pengajaranya selalu mengalami
peningkatan.
Menyikapi kondisi di atas, pihak sekolah perlu untuk mengakomodasikan karakteristik
setiap siswa dengan mengembangkan kurikulum khusus yang berorientasi pada pengarahan
dan pengembangan potensi yang dimiliki setiap siswa SMAS Deli Tua School. Memasuki
tahun 2022 pemerintah memberlakukan satu sistem kurikulum yang dikembangkan dengan
orientasi pada pengembangan sekolah secara otomatis. Otomatis disini diartikan sekolah
diberi kewenangan untuk mengelola mengkoordinasi dan menerapkan sekaligus membuat
kurikulum yang sesuai dengan kondisi objek di lingkungan sekolah masing-masing.
Kurikulum yang dimaksud adalah Kurikulum 2013.
Panduan pengembangan kurikulum SMAS Deli Tua School tahun 2022 disusun atara
lain agar dapat emberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untukmemahami dan menghayati, (c)
belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secra efektif, (d) belajar untuk hidup
bersama dan berguna untuk orang lain dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati
diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Komponen utama
kurikulum SMAS Deli Tua School tahun 2022 terdiri dari (a) pendahuluan, (b)struktur,
Muatan Kurikulum dan Standart Kompetensi Lulusan (SKL), (c) kalender pendidikan, (d)
analisis dan profil sekolah, (e) Lampiran-Lampiran (Silabus, Rencana Pembelajaran (RPP),
KKM, Program Pengembangan Diri dan SK Tim penyusun).

9
Berdasarkan ketentuan diatas SMAS Deli Tua School megembangkan Kurikulum
dengan mempertimbangkan keadan, potensi dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa yang
akan dijadikan pedoman dan panduan pengembangan kurikulum dan penyelanggaraan
pendidikan di SMAS Deli Tua SchoolTahun Pelajaran 2022/2023. Hal tersebut dapat dicapai
dengan adanya kerjasama dan komitmen yang baik semua warga sekolah.
Kurikulum 2013 atau pendidikan berbasis karakter adalah kurikulum baru dicetuskan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill dan pendidikan berkarakter. Siswa dituntuk untuk paham
atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang
tinggi. Kurikulum ini menggantikan kurikulum Tingkat satuan pendidikan yang diterapkan
sejak 2006 lalu. Dalam kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh peserta didik kelas
XI dan XII di satu pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Kurikulum merdeka belajar adalah kebijakan pengembangan yang dikeluarkan untuk
pembelajaran peserta didik di sssekolah. Kebijakan merdeka belajar menjadi langkah untuk
mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul
Indonesia yang memiliki profil pelajar pancasila.
Didalam penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa
Standar Nasional Pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
pengajar, sarana dan prasarana, pengelolahan dan pembiayaan. Selanjutnya didalam
penjelasan pasal 35 dinyatakna bahwa “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan kelulusan yang mancakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
standart nasional yang telah disepakati.
Pada hakikatnya Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “pendidikan adalah usaha sadr dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agara peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut
diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam
menyelenggarakan pasal 1 ayat (19) Undang-Undang nomor Tahun 2003 adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar menjadi langkah mentarsformasikan
terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki profil pelajar
pancasila.
B. Landasan Penyusunan Kurikulum K13 dan Kurikulum Merdeka
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam mengembangkan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam disekitarnya.

10
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusai Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum Merdeka belajar merupakan landasan filosofis yangmendasari proses
sekaligus tujuan jangka panjang pendidikan Indonesia. Tujuan pendidikan sekaligus
paradigma pendidikan yag perlu dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan.
Pada dasarnya tidak ada satupun filososfi pendidikan yang digunakan secara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofis sebagai
berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehiudpan masa kini dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum
adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofiini, prestasi bangsa diberbagai bidang kehidupan masa lampau adalah sesuatu
yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk megembangkan potensi dirinya menjadi kesempatan kepada peserta didik
untuk memgembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berfikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya.
Dengan demikian, kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana diatas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilIai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seseorang
peserta didik dan diperlukan dimasyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Yuridis Kurikulum 2013


Pendidkan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk
watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, Pendidikan berfungsi mengembangkan
segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kretaif, mandiri dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional).

11
Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum
haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini dan kehidupan bangsa
dimasa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa, proses Pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mampu menjadi pewaris dan pengembangan
budaya bangsa. Melalui Pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya dimasa lampau
diperkenalkan, dikaji dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat dan bangsa
yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri.
Kemampuan menjadi pewaris dan mengembangkan budaya tersebut akan dimilik peserta
didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan, keterampilan
individu, anggota masyarakat, warganegara dan anggota umat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi berkelanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang akan
datang. Oleh karena itu , konten Pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi
landasan bagi Pendidikan untuk selalu terait dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai
aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yag lebih
baik dan memposisikan Pendidikan sebahai sesuatu yang tidak terlepas dari lingkungan
sosial, budaya dan alam. Lagipula konten Pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini akan
memberikan makna yang kebuh berarti bagi keunggulan budaya bangsa dimasa lalu untuk
digunakan dan dikemangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti Pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperoleh nya dari Pendidikan ketika mereka telah menyelessikan Pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebgai warganegara. Atasa dasar pikiran itu maka konen Pendidikan
yang dikembagkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk
memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakanya bagi kehidupan masa depan
terutama masa dimana dia telah menyelesaikan Pendidikan formalnya. Dengan demikian
sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten Pendidikan harus dapat digunakan
utnuk kehidupan paling tidak satu sampai dua decade dari sekarang. Artinya, konten
Pendidikan yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan dan dikembangkan dalam
kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan
dengan kehudpan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warganegara yang
produktif serta tanggung jawab di masa mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
akan datang bangsa yang dikembangkan dari warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu.
12
Serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga
dimensi kehidupan bangsa, masa lalu masa sekarang, masa yang akan datang. Menjadi
landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewaris nilai dan prestasi bangsa dimasa
lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebgai anggota masayarakat,
modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan
individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini dan berkelanjutan kehidupan bangsa dan
warganegara di masa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan
individu peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas
untuk membangun masa kini yang lebih baik dan membangun kehidupan masa depan yang
lebih baik lagi.
Adapun Landasan Filosofis Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut
:
1. Undang undang No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
3. Pertauran Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebgaimana telah diubah beberapa kali terkahir dengan peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun;
4. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2017, Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No,or 74 Tahun 2008 tentang guru.
5. Permendiknas No. 35 Tahun 2006, Tentang petunjuk teknis pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
6. Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
7. Perendikbud RI nomor 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK.
8. Permendikbud RI NOMOR 53 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
ekstrakulikuler wajib pada endidikan dasar dan Pendidikan menengah.
9. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan.
10. Permebndikbud RI Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi.
11. Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Stnadar Proses.
12. Permendikbud RI nomor 46 Tahun 2016 Tentang Penataan Literasi Guru Bersifat
Pendidik.
13. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2020 tentang junis DAK;

13
14. Permendikbud RI Nomor 21 Tahun 2020 Tentang PSBB dalam rangka percepatan
penangan COVID-19
15. Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Renstra Kemendikbud.
16. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2020 Tentang pedoman penetapan daerah khusus
dalam pelaksanaan kebijakan Pendidikan Nasional.
17. Kurikulum SMA Swasta Deli Tua School Tahun Pelajaran 2022/2023

C. Tujuan pengembangan Kurikulum 2013

Mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warganegara yang produktif, kreatif, inovatif dan efktif serta mampu berkonstribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik
yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarikan hasil analisis terhadap kondisi
yang diharapkan terdapat maka diperoleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru
diterapkan.

Adapun 14 prisip itu adalah :

1. Dari sisiwa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran mendorong siswa
menjadi pembelajaran aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk
memberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final.
[ada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuanya dalam bentuk
pertanyaa. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi
dari guru sebagai sumbe belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan ini
dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru
selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk mengembangkan
rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belah=jar berbasis aneka
sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran
membuka peluang siswa sumber belajar seperti informasi dari buku siswa, internet,
koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek,
pemecahan masalah atau inkuri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di sekitar

14
lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatann ini pembelajaran tidak cukup
dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah; peregseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber
belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasilo belajar siswa
hanyadalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, desain
program, mind maping, gambar, diagram, table, kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisanya, tuisanya, gerakanya
atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses
belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan dan keterampilanya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadadu. Semua materi
pelajaran perlu diletakan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi
lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama.
Menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata
pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang
banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi
beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajrana
dengan jawaban yang kebenaranya multi dimensi; disini siswa belajar menerima
kebenaran tidak unggul. Siswa melihat awan yang sama diseuah kabupaten. Mereka
akan melihatnya dari tempat berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan
pada ja yang sama dari tempat uang berjauhan, mereka akan melukisnya berbeda-beda,
semua benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu lalu
pembelajaran berlangsu ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan guru,
fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harusnya lihat faktanya,
gambarnya, vidionya, diagramnya, teksnya yang membuatsiswa melihat, meraba,
merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya mendengar, namun dengan
menggunakan panca indra lainya.
8. Peningkatan dan keseimbangan anatara keterampilan fisikan (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); hasil pembelajaran pada raport tidak hanya
15
melaporkan angka dalam bentuk pengetahuanya., tetap menyajikan informasi mengakut
perkembanganya sikapnya dan keterampilanya. Keterampilan yang dimaksud bisa
keterampilan membaca, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan
keterampilan berfikirya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam
menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun,
keterampilan menghargai pendapat dan yang lainya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa
pembelajar sepanjang hayat; ini memerlukan guru untuk mengembangkan
pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya
masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu
mengembangkan kemampuan untuk menyesuaikan dengan keutuhan beradaptasi pada
lingkungan global. Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara yang
santun merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya local, namun
bermanfaat utnuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo ), membangun kamuan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani); disini gru perlu menepatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi
teladan, memberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan
agama dan perilaku baik lain. Guru didepan jadi teladan, ditengah siswa menjadi teman
belajar, dibelakang selalu mendorong semangat siswa tumbuh mengembangkan potensi
dirinya secara optimal.
11. Pembelajaran berlangsung dirumah, di sekolah dan di masyarakat; karena itu
pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu secara integrstif. Pembelajaran
tidak hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa dan dimana saja adalah kelas; prinsip ini menandakan bahwa ruang
belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruangkelas. Sekolah dan lingkungan
sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajr
yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetemsi siswa. Oleh karena itu
pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.
13. Pemanfaat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkane=
efisiensi dan efektivitas pembelajaran,; disini sekolah perlu menigkatkan daya
guru dan siswa untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang
16
mumpuni siswa dapat belajar dari siapapun yang paling penting mereka harus dapat
menguasai TIK sebab mendapatkan palajaran dengan dukungan TIK atau tidak
siswa tetap akan menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK.
Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti daya kompetensi akan jomplang dairpada
siswa yang memperoleh pelajaran menggunakanya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakag budaya siswa; cita-cita
, latar belakang keluarga, cara mendapat Pendidikan dirumah, cara pandangan, cara
belajar, cara berpikir, keyakinan sisa berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran
harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika
dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua
siwa, kembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargao
semua siwa, dikembangkan kolaborasi dan biarkan siswa tumbuh potensinta
masing-masing dalam kolaborasi kelompoknua.
Demnikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi pelatihan
implementasi Kurikulum 2013.

17
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUAN SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggubg jawab.
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
Pendidikan lebuh lanjut.
B. VISI SEKOLAH
“MEWUJUDKAN IPTEK, RELIGIUS, BERKARAKTER DAN PEDULI
DENGAN LINGKUNGAN SEHAT “
C. MISI SEKOLAH
1. Membina Iman dan mental siswa melalui kegiatan rohani
2. Melaksanakan proses pembelajaran Berbasis WEB dan pelatihan yang efektik,
efesien, untuk meningkatkan kecerdasan pengetahuan teknologi , kepribadian dan
keterampilan.
3. Melaksanakan supervise guru oleh kepala sekolah
4. Membuat kelengkapan AdministrasI PJJ maupun TM
5. Mewujud kelengkapan prasarana sekolah.
6. Mencegah kerusakan lingkungan hidup
7. Berhasil dalam peroleh nilai Ujian Akhir sesuai Kiteria Standar Kelulusan
D. TUJUAN
1. Cinta pada diri sendiri dan cinta pada Tuhan
2. Agar guru dan siswa sama-sama lebih professional dalam mempelajari Ilmu
Pengetahuan Alam dn Teknologi.
3. Menumbuhkan minat guru maupun siswa membaca elektronik.
4. Agar guru dan siswa lebih kreatif dalam belajar maupun mengajar.
5. Menumbuhkan dan mengembangkan pribadi yang baik dan beretika.
6. Menumbuhkan cita lingkungan yang bersih dan sehat.
7. Agar siswa dan guru-guru bisa melanjutkan Pendidikan ke lebih tinggi.

18
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Struktur kurikulum SMA Swasta Deli Tua School meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam suatu jenjang Pendidikan selama 3 tahun mulai kelas X sampai kelas
XII. Struktur kurikulum SMA Swasta Deli Tua School berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
Kurikulum SMA Swasta Deli Tua School memuat sepuluh mata pelajaran, muatan
lokan dan pengembangan diri. Muatan local merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan ciri khas dan potensi daerah termasuk
keunggulan daerah yang materinya tidak bisa dikelompokan dalam m ata pelajaran yang ada.
Pengembangan diri bukan merupankan mata pelajaran yang harus diasuh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi atau dibimbing Pembina, guru dan tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar dan pengembangan karier peserta didik.
Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagai tertera dalam struktur
kurikulum tingkat satuan Pendidikan SMA Swasta Deli Tua School. Alokasi dalam satu jam
pelajaran adalah 45 menit, dilaksanakan mulai senin sampai dengan sabtu. Minggu efektif
dalam satu pelajaran adalah 36 minggu.
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai
posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang
Pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi
seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluh mata pelajarab yahg
tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menentukan berbagai pilihan.

19
A. Struktur Kurikulum SMA

KOMPONEN KELAS DAN ALOKASI WAKTU


A. MATA PELAJARAN XI IPS XII MIA XII IPS
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Kewarganegaraan/ 2 2 2
karakter Bangsa
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Biologi 3
7. Kimia 3
8. Fisika 3
9. Sejarah 3
10. Ekonomi 3
11. Geografi 3
12. Sosiologi 3
13. Seni Budaya/ Budaya 2 2 2
Bangsa
14. Pend. Jasmani 3 3 3
15. TIK - - -
16. Prakarya 2 2 2
17. Bahasa Jepang 2 2 2

20
KOMPONEN KELAS DAN ALOKASI WAKTU
B. MATA PELAJARAN X
1. Pendidikan Agama 2
2. Kewarganegaraan/ karakter Bangsa 2
3. Bahasa Indonesia 3
4. Bahasa Inggris 2
5. Matematika 3
6. Sejarah 2
7. Sosiologi 2
8. SBK 2
9. Penjas 2
10. Ekonomi 2
11. Geografi 2
12. TIK 1
13. Prakarya 1
14. Bahasa Jepang 1

B. MUATAN KURIKULUM
1. BEBAN BELAJAR
Beban belajar di SMAS Deli Tua School Kelas X, Masing-masing 39 jam per minggu.
Jam belajar SMAS Deli Tua School 45 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini
dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif belajar. Proses
pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih Panjang dari proses
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk
melakukan pengamatan, menanya, asosiasi, menyaji dan komunikasi. Proses
pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu
respon peseta didik karena mereka terbiasa. Selain itu, bertambahnya jam belajar
memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
 Mata Pelajaran
Mata pelajaran wajib dalam kurikulum tingkat satuan Pendidikan ini adalah
berpedoman pada struktur kurikulumyang tercantum dalam SI.
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa
sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu, beban belajar pada mata
21
pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat
satuan pendidikan. Metode dan pendekatan mata pelajaran tergantung ciri khas dan
karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang
tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib
dan pilihan pada setiap satuan Pendidikan.
Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
i. Menumbuhkan akidah melalui pemberian, penumpukan dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaanya kepada Allah SWT.
ii. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisipli, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan
nasional serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan :
a. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menangghapi isu kewarganegaraan.
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi.
b. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar hidup bersama dengan bangsa-bangsa
lainya.
c. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percatuan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dn komunikasi.

Standar Kompetensi dan Kompetemsi Dasar mata pelajaran Pendidikan


kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Materi Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006.

Bahasa Indonesia

Tujuan

22
 Berkomunikasi secara efektif dan efisiensi dengan etika yang berlaku, baik secara
lisan maupun tulisan.
 Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan
dan Bahasa negara.
 Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakanya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan.
 Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial.
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia dan khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Standart kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia sapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

Matematika
Tujuan :
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasijan konsep atau algoritma, secara luwes, akura, efisiensi dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematiak, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matemaikam serta sikap
ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran matematika dapat dilihat pada
lampiran Peraturab Materi Pendidikan Nasional 22 Tahun 2006.

23
Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakrya.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya tingkat local, regional
maupun global.
Standar Kompentesi dan Kompetensi Dasar Mata Pelaharan Seni Budaya dan prakarya
dapat dilihat pada lampiran peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 22 Tahun
2006.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


Tujuan :
 Mengembangkat keterampilan pengelolahan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melaluiinternalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
 Mengembangkansikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya
diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga dilingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif
Standar Kompetemsi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

2. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

24
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
memgembangkan dan mengekspersiasikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
di fasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melali keguatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar dan pengembangan karir peserta didik .
Penilaian pengembanga diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran. Tahapan ketiga pengembangan diri dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi
 Daya dukunng dan potensi
 Bakat dan minat siswa
b. Pemetaan
 Jenis layanan pengembangan diri
 Petugas yang melayani
 Siswa yang dilayani.
c. Program pecinta mata pelajaran dilakukan dengan cara menyusun program
(Stanndar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan, materi
pokok, Indikato, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, penilaian dan sumber
belajar).
 Pelaksanaan (orientasi, pematapan, pengembangan).
 Monitoring Pelaksanaan
 Penilaian
 Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realistis, valid,
transparan dan akuntable)
 Pelaporan : Umum dalam format raportr rinci dalam buku laporan
pengembangan diri.

Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :

1. Kegiatan Ekstrakulikuler

25
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakulikuler meliputi beragam
kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri atas;
a. Paskibra
b. Tari
c. Pengembangan Rohani
d. Senam
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai nilai religi, nilai sportifitas kehidupan berbangsa
danbernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara regular, baik dikelas maupun di sekolah.
Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SMAS Deli Tua
School adalah sebagai berikut :
 Sholat berjamaah
 Upacara bendera setiap hari senin
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar dan menyanyikan lagu nasional
 Pengajian setiap hari jumat dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al Qur’an.
 Penelahaan Alkitab (P A) bagi umat kristiani.
 Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelummasuk kelas.
 Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar.
 Membaca buku di perpustakaan.
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang di programkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas
maupun tingkat sekolah.
 Kegiatan keagamaan pesantren kilat
 Retreat (umat kristiani)
 Pekan kreatifitas dan olahraga
 Peringatan hari besar nasional
 Karyawisata, darmawisata, study tour.
 Pekan olahraga antar kelas.

c. Spontan

26
adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, tanpa dibatasi oleh ruang.
 Membiasakan memberi salam
 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
 Membiasakan antri.
 Membiasakan membantu temteman yang kena musibah
 Berdiskusi dengan baik dan benar.
 Kegiatan literasi.
d. Kegiatan keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola Pendidikan yang lain
kepada siswanya.
 Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
 Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah.
 Memberi contoh berpakaiab rapi dan bersih.
 Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal.
 Memberi contoh penampilan sederhana.
 Menanamkanbudaya membaca.
 Memberi contoh tidak merokok di lingkungan sekolah.
 Memuji hasil kerja siswa yang baik.
e. Kegiatan nasionalisme dan patriotism.
 Peringatan Hari Kemerdekaan RI
 Peringatan Hari Pahlawan.
 Peringatan Hari Pendidikan Nasional
 Seminar Pendidikan
 Bedah buku
f. Pengembangan potensi dan ekspresi diri
Pengembangan potensi dan ekspresi diri yang dikembangkan di SMAS Deli Tua
School adalah keterampilan dalam mengoperasikan computer dalam kehidupan
sehari-hari dengan menggunakan software-software yang disesuaikan dengan
kemampuan potensi sumbe r daya sekolah seperti:
a. Program permainan edukatif
b. Program menggambar.

27
c. Program Microsoft Office.
3. Kenaikan kelas dan kelulusan
a. Kenaikan kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas
SMAS Deli Tua School sebagai berikut :
1. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran denga kriteria
ketuntasan belajar maksimal pada semua standar kompetensi dasar dan indicator.
2. Kehadiran siswa minimal 75%.
3. Perilaku, sikap danberbudi pekerti kriteria baik.
b. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 pasal 72 Ayat (1) siswa dinyatakan lulus dari
satuan Pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) dan indicator
semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran esterika dan kelompok mata pelajaran jasma
olahraga dan kesempatan.
3. Berprilaku / karakter min baik.
4. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran US (Ujian Sekolah)
5. Lulus Ujian Nasional.
6. Nilai Ujian Sekolah (NUS) adalah nilai perolehan siswa pada ujian sekolah.

4. Pelaksanaan Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 penilaian pendidkan sebagai proses
pengumpulan dan pengelolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup : penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian
mutu tingkat kompetensi, ujian nasional dan ujian sekolah/madrasah.

1. Penilaian kenaikan kelas


a. Ulangan harian
28
b. Ulangan Tengah Semester
c. Ulangan Akhir Semester
d. Ujian Sekolah
 Ulangan Harian adalah : kegiatan yang dilakukan secara periodic untukmengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD).
 Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9
minggu kegiatan pembelajran. Cakupan ulang meliputi seluruh indicator yang
mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
 Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan olen pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetesi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulang
meliputi seluruh indicator yang mempresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
 Ulangan Kenaikan Kelas adalah kegiatanyang dilakukan oleh peserta didik di
akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester genap pada satuan Pendidikan yang menggunakan siste paket.
Cakupan ulangan melputi seluruh indicator yang mempresentasikan KD pada
semester tersebut.

Rumus Nilai Akhir (NA)

1. Rumus Nilai Akhir Semester satu


2 UH +UTS +2 UAS
NA =
5
2. Rumus Nilai Akhir Semseter Dua

2 UH +UTS +UKK
NA =
5
NA = Nilai Akhir
UH = Ulangan Harian
UTS = Ulangan Tengah Semester
UAS = Ulangan Akhir Semester
UKK = Ulangan Kenaikan Kelas
Catatan : UAS = UKK

29
Sesuai petuntuj pengisian raport yang dikeluarkan oleh direktorat
pembinaan Sekolah Pertama Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Satuan Kelas Satuan Jam Jumlah Minggu Jumlah Jumlah jam


Pendidikan Pembelajaran jam per efektif jam pertahun @45
Tatap Muka minggu pertahun efektif menit
(menit) pelajaran pertahun
1728Jjam
SMA XII 45 45 36 69120 1440
menit

5. Ketuntasan belajar
KKM Mata Pelajaran

Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas


Komponen
X XI XII
A. Mata pelajaran 74 74 75
1. Pendidika Agama Islam 68 68 68
2. Pendidika Kewarganegaraan / 68 68 70
karakter bangsa
3. Bahasa Indonesia 68 68 70
4. Bahasa Ingris 66 66 67
5. Matematika 66 66 67
1. Biologi
2. Kimia
3. Fisika
4. Ekonomi 68 68 70
5. Sejarah 68 68 70
6. Geografi 68 68 70
7. Sosiologi 68 68 70
8. Seni Budaya 75 75 75
9. Pendidikan Jasmani dan Olahraga 75 75 75

30
10. Prakarya 75 75 75
a. Muatan Lokal
11. Bahasa Jepang 70 70 75
b. TIK 75 75 75
a. Pengembangan Diri B B B

6. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


a. Kurikulum untuk SMAS Deli Tua School, memasukan Pendidikan kecakapan hidup,
yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan
kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari Pendidikan semua mata
pelajaran atau berupa paket/modul yang direncanakan khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan Pendidikan
yang bersangkutan atau dari satuan Pendidikan formal lain atau nonformal.
7. Pendidikan Berbasis Keunggulan Local dan Global
A. Pendidikan berbasis keunggulan local dan global adalah Pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokan dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi budaya,Bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dll.
B. Kurikulum untuk semua tingkat satuan Pendidikan dapat memasukan Pendidikan
berbasis keunggulan lokan dan global.
C. Pendidikan berbasi keunggulan local dan global dapat merupakan bagian dari semua
mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan local.
D. Pendidikan berbasis keunggulan local dapat diperoleh peserta didik dari satuan
Pendidikan formal lain atau satuan Pendidikan nonformal.

31
BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

1. KOMPETENSI INTI
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasional SKL dalam bentuk kualitas
yang harus dimiliki mereka yag telah menyelesaikan pendidika pada satuan Pendidikan
tertentu atau jenjang Pendidikan tertentu. Gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokan ke dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan (efektif, kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skills dan soft skill.
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
elemrnt)kompetensi dasar. Sebagai unsur organisasi, kompetensi inti merupakan pengikat
untuk organisasi vertical dan organisasi horizontal kompetensi dasar. Organiisasi vertical
kompetensi dasar adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu mata pelajaran
dengan konten kompetensi dasar dari mata pelajaran yangberbeda dalam satu pertemuan
mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi inti dirancag dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1 ), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi Inti 4). Keempa kelompok itu
menjadi acuan dari kompetemsi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajran secara interatif. Kompetesi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan social
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta dididk
belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi
Inti 4).

2. Kompetesi Inti SMA adalah sebagai berikut :

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI KELAS XI KOMPETENSI KELAS XII


KELAS X
1. Menghargai dan mengha 1. Menghargai dan mengha a. Menghargai dan mengha
yati ajaran yang yati ajaran yang yati ajaran yang
dianutnya. dianutnya. dianutnya.

32
2. Menghargai dan mengha 2. 2.
yati perilaku jujur, Menghargai dan menghayati Menghargai dan menghayati
disiplin, tanggung jawab, perilaku jujur, disiplin, perilaku jujur, disiplin,
peduli (toleransi gotong tanggung jawab, peduli tanggung jawab, peduli
royong) santun, percaya (toleransi gotong royong) (toleransi gotong royong)
diri, dalam berinteraksi santun, percaya diri, dalam santun, percaya diri, dalam
secara efektif dengan berinteraksi secara efektif berinteraksi secara efektif
lingkungan social dan dengan lingkungan social dengan lingkungan social dan
alam dalam jangkauan dan alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaa pergaulan dan keberadaanya. pergaulan dan keberadaanya.
nya.
3. memahami pengetahuan 3. memahami pengetahuan 3. memahami pengetahuan
(factual, konseptual dan (factual, konseptual dan (factual, konseptual dan
procedural) berdasarkan procedural) berdasarkan rasa procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya ingin tahunya tentang ilmu rasa ingin tahunya tentang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni ilmu pengetahuan,
pengetahuan, teknologi, budaya terkait fenomena dan teknologi, seni budaya
seni budaya terkait kejadian tampak mata. terkait fenomena dan
fenomena dan kejadian kejadian tampak mata.
tampak mata.
4. Mencoba, mengelolah 4. Mencoba, mengelolah dan 4. Mencoba, mengelolah
dan menyaji dalam menyaji dalam ranah konkret dan menyaji dalam ranah
ranah konkret (menggunakan, merangkai, konkret (menggunakan,
(menggunakan, memodifikasi dan membuat) merangkai, memodifikasi
merangkai, dan ranah abstrak (menulis , dan membuat) dan ranah
memodifikasi dan membaca, menghitung, abstrak (menulis , membaca,
membuat) dan ranah menggambar dan menghitung, menggambar
abstrak (menulis , mengarang) sesuai dengan dan mengarang) sesuai
membaca, yang dipelajari di sekolah dengan yang dipelajari di
menghitung, dan sumber lain yang sama sekolah dan sumber lain
menggambar dan dalam sudut pandang /teori yang sama dalam sudut
mengarang) sesuai pandang /teori
dengan yang
dipelajari di sekolah
33
dan sumber lain yang
sama dalam sudut
pandang /teori.

3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata
pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak
selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi social, progresifisme ataupun humanisme, karena filosofi yang dianut
dalam kurikulum adalah ekletik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi, maka nama
mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu
terkait pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar Sekolah Menengah Atas yang merupakan satu
kesatuan ide masing-masing mata pelajaran.

34
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program disekolah menyusun kalender
Pendidikan untuk mengaur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar disekolah/madrasah mengacu
kepada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daera, karakteristik sekolah/madrasah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
Pendidikan sebagai berikut.
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pada awal tahu pelajaran
pada setiap satuan Pendidikan. Permulaan tahu pelajaran telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat dialokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai
dengan keadaan dan kebutuhanya.
3. Waktu belajar efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu meliputi
umlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan local, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari linur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri
Pendidikan Nasionla atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/ kota, atau organisasi penyelenggaran
Pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
5. Waktu libur dapat berbentukjeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari hari besar nasional dan
hari libur khusu.
6. Libur jeda tengah semester , jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

35
7. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih Panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif.
8. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusu dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumah efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
9. Hari libur umum/nasiaonal atau penetapan hari serentak untuk jenjang dan jenis
Pendidikan diseseuaikan dengan peraturan pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota.

Kalender Pendidikan SMAS Deli Tua School disusun dengan berpedoma


kepada kalender Pendidikan Nasional yang diseuaikan dengan program sekolah.

Perhitungan hari efektif belajar Semester 1 dan Semester II

Semeste Bulan Hari


r
Minggu Libur Efektif Jumlah
Juli 2022 3 2 14 19
Agustus 2022 5 1 26 32
I September 2022 5 - 26 31
Oktober 2022 4 2 20 26
November 2022 5 - 24 29
Desember 2022 1 1 3 5
Jumlah 23 6 113 142

Semeste Bulan Hari


r
Minggu Libur Efektif Jumlah
Januari 2023 5 2 25 32
Februari 2023 5 1 23 29
II Maret 2023 2 1 12 15
April 2023 4 2 20 26
Mei 2023 3 3 12 18
Juni 2023 1 1 2 4
Jumlah 20 10 94 124

36
KALENDER PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN DELI TUA
SCHOOL SMAS DELI TUA SCHOOL TAHUN PELAJRAN 2022/2023

 9 Juli 2022 Hari Raya Idul Adha 1443 H


 11 Juli 2022 Hari pertama masuk Sekolah TP. 2022/2023
 11 – 13 Juli 2022 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
 30 Juli 2022 Tahun Baru Islam 1444 H
 17 Agustus 2022 HUT Kemerdekaan RI
 8 Oktober 2022 Maulid Nabi Muhammad SAW
 5 – 12 Des 2022 Penilaian Akhir Semester (PAS)
 22 Desember 2022 Pembagian rapor Semester Ganjil (5 hari kerja)
 22 Desember 2022 Pembagian rapor Semester Ganjil (6 hari kerja)
 25 Desember 2022 Hari Raya Natal
 23 Desember - 04 Januari 2022 Libur semester ganjil
 1 Januari 2023 Tahun Baru Masehi
 5 Januari 2023 Awal semester genap
 22 Januari 2023 Tahun Baru Imlek
 18 Februari 2023 Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
 20-22 Maret 2023 Libur awal Ramadhan
 22 Maret 2023 Hari Raya Nyepi
 7 April 2023 Wafat Isa Almasih
 3 - 11 April 2023 Perkiraan rentang waktu US
 21 April 2023 Libur khusus dan cuti Bersama
 22 - 23 April 2023 Hari raya Idul Fitri 1444 H
 24-27 April 2023 Libur khusus dan cuti Bersama
 1 Mei 2023 Hari Buruh
 6 Mei 2023 Hari Raya Waisak
 18 Mei 2023 Kenaikan Isa Almasih
 5 - 12 Juni 2023 Penilaian Akhir Tahun (PAT)
 1 Juni 2023 Hari Lahir Pancasila
 23 Juni 2023 Pembagian rapor semester genap (5 hari kerja)
 24 Juni 2023 Pembagian rapor semester genap (6 hari kerja)

37
 25 Juni - 15 Juli 2023 Libur akhir tahun pelajaran

BAB VI
PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan budaya dan
karakter bangsa selain mengembangkan da memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yag akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan hanya dilakukan di sekolah melalui
serangkaian kegiatan bvelajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian
kegiatan pengembangan diri yag dilakukan di kelas dan diluar sekolah. Pembiasaan-
pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan seperti : religius, jujur, disiplin, toleransi, kerja
keras, cinta damai, tanggung jawab, dsb.perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga
sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu
ditumbuh kembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik
yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu angsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukan kepada kepala sekolah. Pembentukan
budaya sekolah (School Culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, oelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik dan
penilaian bersifat komprehensif. Perencanaan ditingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam menyusun kurikulum di tingkat sekolah yang bertitik tolak dari
melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program
Pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan
dan keterampilan melainkan juga sikap dan perilaku yang akhirnya dapat membentuk akhlak
budi luhur.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai -nilai
baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilau
dan indicator yang di sajikan dalam naskah ini merupakan contih penyebaran nilai yang dapat
diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan
Kompetensi Iti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begi pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan,
pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan budaya dan karakter bangsa ini perlu

38
dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah secara Bersama-sama sebagai suatu
komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya menghasil
budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan Pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter
bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan
karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak
pemerhati, pelaksanaan Pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan
pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta
didik yang memiliki akhlak budi mulia sebagai perceminan bangsa yang b

39
DINAS PENDIDIKAN PROPINSI SUMATERA UTARA
YAYASAN PENDIDIKAN DELI TUA
SMA SWASTA DELI TUA SCHOOL
Akte: Nomor AHU-0016942.AH.01.12.Tahun 2017 Tanggal 11 September 2017
NPSN:69977064 Alamat: Jln.Bayur No.1 Lingk.IV Deli Tua Kec.Deli Tua Telp.06142671398 HP.081362123625

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMAS DELI TUA SCHOOL


SURAT KETERANGAN
No: /SMA-DS/DT/VIII/2022

PENETAPAN TIM PENGEMBANGAN KURIKULUM (TPK)


SMAS DELI TUA SCHOOL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kepala Sekolah Menengah AtaS Swasta Deli Tua School

Menimbang : Dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang


No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah terkait serta Permendiknas yang
terkait pula yang mengamanatkan tetang adanya standar
nasional Pendidikan yang berkenaan dengan standar isi,
proses, dan kompetensi lulusan serta penetapan kerangka
dasar dan standar kurikulum oleh pemerinta.
Dalam rangka penyempurnaan kurikulum sekolah guna
mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi Pendidikan
secara menyeluruh yang mencakup pengembangan
dimensi mengembangkan kurikulum sekolah yang sesuai
dengan kebutuhan, potensi dan keadaan daerah dan
sekolah
Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di SMAS Deli Tua School, perlu
dikembangkan/dirumuskan siswa dan kondisi lingkungan
SMAS Delitua School.
Mengingat : a. Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional
No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas Pasal 36
samoai Pasal 38;
b. Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang
guru dan dosen
c. Peraturan pemerintah no.19 tahun 2005 tentang
SNP Pasal 5 sapai Pasal 18, dan Pasal 25
sampai pasal 27;
d. Permendikbud RI Nomor 58 Tahun 2014
Tentang kurikulum 2013 SMP
e. PERMENDIKBUD rRI Nomor 53 Tahun 2014
Tentang Pendidikan Kepramukaan pada
Oendidikan Dasar dan menengah
f. Permendikbud RI nomor 111 Tahun 2014
tentang bimbingan dan konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
g. Permendiknas Nomor 21 Tahun 2016 tentang
standar isi untuk satuan Pendidikan dasar dan
menengah;
h. Permendiknas nomor 20 taun 2016 tentang
SKL untuk satuan Pendidikan dasar dan
menengah.
i. Permendikbud RI Nomor 46 Tahun 2016
tetang penataan Literasi Guru bersifat
pendidik.
j. Permendikbud RI Nomor 23 tantang hari
sekolah.
k. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2018
tentang penguatan Pendidikan karakter pada
satuan Pendidikan formal.
l. Permendikbud RI Nomor 37 Tahun 2018
Tentang perubahan atasa peraturan Menteri
Pendidikan dan kebudayaan Nomor 24 tahun
2016 tetang kompetensi inti dan kompetensi
dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada
Pendidikan dasar dan menengah.
m. Kurikulum SMA Swasta Deli Tua School
Tahun Pelajaran 2022/2023.
n. Kalender Pendidikan dan jadwal kegiatan
SMAS Deli Tua School Tahun Pelajaran
2022/2023
: Petunjuk teknis penyusunan kurikulum SMA
Tahun 2022.
Memutuskan
Menetapkan
Pertama : Menetapkan nama-nama tim pengembang
Kurikulum (TKP) SMAS Delitua School Tahun
Pelajaran 2022/2023.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di : Deli Tua


Pada Tanggal : 19 Agustus 2022
Kepala Sekolah

Kwinna Radha Samura, S.Pd, M.Si


Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMAS Deli Tua School

Nomor : / SMA-DS/DT/2022

TENTANG

Nama-Nama Tim Pengembangan Kurikulum (TPK)


SMAS Deli Tua School
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jabatan Dalam
No. Nama Jabatan Dinas
Tim
1. Kwinna Radha Samura, S.Pd, Kepala Sekolah Ketua
M.Si
2. Genting Siregar, S.Pd Pengawas Pembina Anggota
3. Silfira Anastasia, S.Pd Wakasek I Anggota
4. Best Ginting,S.Pd Wakasek II Anggota
5. Elpinawati Depari, S.Pd Wakasek III Anggota
6. Susana Pelawi, SH Guru Anggota
7. Edwin Marhen, ST, S.Pdk Komite Anggota
8. Gusti Ajeng Cita Sari, S.Pd Guru Anggota
9. Nadya Desinta, SE Guru Anggota

Ditetapkan di : Deli Tua


Pada Tanggal : 19 Agustus 2022
Kepala Sekolah

Kwinna Radha Samura, S.Pd, M.Si


LEMBAR VALIDASI

Dokumen KURIKULUM Sekolah Menengah Atas (SMA) SWASTA DELI TUA SCHOOL
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, dengan Program Peminatan MIA/IPS
telah disesuaikan dan di sahkan untuk berlaku mulai awal Tahun Pelajaran 2022/2023.

Dibuat di : DELI TUA


Tanggal : Agustus 2022
Mengetahui Kepala Sekolah,
Ketua Komite Sekolah,

Edwin Marhen, ST, S.Pdk Kwinna Radha Samura, S.Pd,


M.Si

Validasi Oleh :

Kepala seleksi SMA Cabang Dinas Sunggal Dinas


Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

ABDUL KADIR SIMORANGKIR S.Pd, M.Si


Penata Tk.1
NIP. 19820724 200903 1 003

Anda mungkin juga menyukai