Anda di halaman 1dari 131

i

HALAMAN PENGESAHAN

Rencana Kerja Pengawas Sekolah Tahun 2023 disusun sebagai pedoman melaksanakan
pendampingan di wilayah binaan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang dan Kota
Batu

Malang, 2 Januari 2023


Disahkan oleh:

Koordinator Pengawas Sekolah


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang
Dan Kota Batu

Dr. Dra. Dyah Mawarti Hestiningsih, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19600224 198603 2 003

Mengetahui:

Mengetahui, Kepala Cabang Dinas Pendidikan


Wilayah Kota Malang dan Kota Batu

Dr. Dra. Ema Sumiarti, M.Si


Pembina Tk. I
NIP. 19670326 199303 2 007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunianya sehingga
penyusunan “Rencana Kerja Pengawas Sekolah Tahun 2023” dapat diselesaikan dengan
baik. Rencana kerja ini disusun sebagai acuan Pengawas Sekolah dalam melaksanakan tugas
pokok, yaitu melaksanakan fungsi pengawasan dengan melakukan kegiatan pendampingan
dalam peningkatan kualitas pembelajaran pada satuan pendidikan, yang meliputi 4 (empat)
siklus, yaitu (1) Perencanaan Kerja Pengawas Sekolah, (2) Pendampingan Perencanaan Program
Sekolah, (3) Pendampingan Pelaksanaan program sekolah, dan (4) Pelaporan Kinerja.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam menyelesaikan penyusunan rencana kerja Pengawas Sekolah
tahun 2023. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia yang terus mengawal proses transformasi peran
Pengawas Sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Provisni Jawa Timur, Kepala Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah Kota Malang dan Kota Batu, Koordinator Pengawas Sekolah Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang dan Kota Batu, Kepala sekolah, Pendidik, dan Tenaga
Kependidikan disekolah binaan yang telah memberikan kontribusi positif dalam mendukung
transformasi peran Pengawas Sekolah di era Merdeka Belajar. Saran dan kritik penulis harapkan
untuk kesempurnaan Rencana Kerja Pengawas Sekolah selanjutnya. Semoga Rencana Kerja ini
dapat menjadi acuan bagi Pengawas Sekolah dalam melakukan tugas pokok sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Malang, 2 Januari 2023


Pengawas Sekolah

Dr. Ninik Kristiani, M.Pd


Pembina Utama Madya
NIP. 19670206 199403 2 009

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………........ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….... viii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………… 1
B. Landasan Hukum …………………………………………………. 3
C. Sasaran dan Metode Pendampingan …………………………. 4
D. Ruang Lingkup Pendampingan …………………………………. 5
E. Tujuan dan Manfaat Pendampingan …………………………. 7
BAB II PERENCANAAN KERJA …………................................................. 8
A. Identifikasi dan Analisis Hasil Pendampingan/Pengawasan Tahun
Sebelumnya …………………………………………………………. 8
B. Strategi Pendampingan Tahun 2023 ..................................................... 42
BAB III PENDAMPINGAN PERENCANAAN PROGRAM SEKOLAH .. 62
A. Pendampingan Terhadap Kepala Sekolah Dalam Merefleksikan
Rapor Pendidikan …………………………………………………. 62
B. Pendampingan Penyusunan Rencana Program Satuan Pendidikan 66
BAB IV PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH 68
A. Melakukan Pendampingan Pada Pelaksanaan Program Satuan
Pendidikan ………………………………………………………….. 68
B. Memberikan Umpan Balik Terhadap Pelaksanaan Program Satuan
Pendidikan ………………………………………………………….. 70
C. Memberikan Dukungan Kepada Kepala Sekolah Dalam Melakukan
Unjuk Kerja Pelaksanaan Program Satuan Pendidikan Melalui
Komunikasi Publik .................................................................. 72
D. Memberikan Dukungan Kepada Manajemen Satuan Pendidikan
Dalam Berbagi Refleksi Kepemimpinan Pembelajaran .................. 75
iv
BAB V PELAPORAN KINERJA …………………………………………… 77
A. Melakukan Penilaian Terhadap Kepala Sekolah …………………… 77
B. Melakukan Evaluasi Dan Merumuskan Rekomendasi Pelaksanaan
Pendampingan Satuan Pendidikan Kepada Instansi Daerah …… 79
C. Mempublikasikan Hasil Refleksi Pendampingan …………………… 80
BAB VI PENUTUP …………………………………………………………… 81
LAMPIRAN ………………………………………………………………….... 82

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Laporan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pendampingan/Pengawasan


Tahun 2022 ………………………………………………………………. 11

Tabel 2 Hasil Analisis Konteks Pendampingan/Pengawasan Tahun Sebelumnya 40

Tabel 3 Analisis Kapasitas dan Kesadaran Sekolah Binaan ...................................... 42

Tabel 4 Strategi dan Metode Pendampingan Sekolah Binaan Tahun 2023 ............... 47

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Siklus Kinerja Pengawas Sekolah Tahun 2023 ................................... 8

Gambar 2. Perencanaan Kerja Pengawas Sekolah Tahun 2023 ……………… 9

Gambar 3. Tahapan Pendampingan Perencanaan Program Sekolah ……………… 62

Gambar 4. Tahapan Pendampingan Pelaksanaan Program Sekolah ……………… 68

Gambar 5. Tahapan Pelaporan Kinerja ……………………………………… 77

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 SK Pembagian Tugas Pendampingan di Satuan Pendidikan Binaan …. 82

Lampiran 2 Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan Binaan Beserta Rekomendasinya


Setiap Sekolah Binaan ………………………………………………….. 90

Lampiran 3 Rambu-rambu Menyusun RKJM, RKT, dan RKAS/ARKAS


Tahun 2023 Berdasarkan Rapor Pendidikan Tahun 2022 ..................... 91

Lampiran 4 Kerangka Praktik Baik Kinerja Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
Dengan Metode STAR ................................................................................. 94

Lampiran 5 Sumber Daya lain Pendukung Kegiatan Pendampingan Satuan Pendidikan


Binaan …………………………………………………………………….. 95

Lampiran 6. Instrumen Atau Formulir Yang Digunakan Dalam Proses Pendampingan 96

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara keseluruhan, peran pengawas sekolah menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun
2003 adalah untuk membantu menjamin bahwa sekolah dapat memberikan pengalaman
belajar yang berkualitas bagi peserta didik, serta membantu kepala sekolah dan guru dalam
mengembangkan kompetensi agar mampu memfasilitasi peserta didik memiliki
pengalaman belajar yang diperlukan untuk sukses di masa depan. Pengawas sekolah
memiliki peran yang penting dalam era merdeka belajar, yaitu sebagai pendamping proses
belajar mengajar di sekolah. Hal ini selaras dengan UU Sisdiknas tersebut, khususnya Pasal
35 yang menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan,
dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Pengawas
sekolah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar di sekolah
berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Di era merdeka belajar, pengawas sekolah juga bertanggung jawab untuk membantu
kepala sekolah dan guru dalam mengembangkan kompetensi dan meningkatkan hasil
belajar peserta didik. Pengawas sekolah dapat melakukan ini dengan membantu guru dalam
merancang dan mengembangkan rencana pelajaran yang efektif, serta memberikan
bimbingan dan dukungan kepada kepala sekolah dan guru dalam mengembangkan
kompetensi yang diperlukan untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang baik. Selain itu,
pengawas sekolah juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sekolah telah
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, termasuk standar kualitas pendidikan, fasilitas,
dan lingkungan belajar yang mendukung proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Pengawas sekolah juga bertanggung jawab untuk memfasilitasi dan mengevaluasi kinerja
kepala sekolah dan guru, serta memberikan saran dan masukan untuk perbaikan yang
diperlukan dalam mewujudkan kualitas pembelajaran yang memerdekakan peserta didik.
Secara keseluruhan, peran pengawas sekolah di era merdeka belajar sangatlah penting.
Peraturan perundangan yang terkait dengan peran pengawas sekolah di era merdeka
belajar antara lain PermenPANRB No. 21 tahun 2010 jo PermenPANRB No 14/2014
Tentang jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Pasal 8 dari
peraturan tersebut menyatakan bahwa pengawas sekolah bertanggung jawab melaksanakan
tugas dan kewajiban sesuai dengan beban yang ditugaskan. KepemenPANRB No.
1197/2021 Tentang jabatan Fungsional yang dapat diisi oleh Pegawai Pemerintah dengan
1
Perjanjian Kerja (Lampiran Kepmen No. Urut. 114) juga menyebutkan bahwa jabatan
fungsional pengawas sekolah merupakan salah satu jabatan yang dapat diisi oleh pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja. Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, maka
saat ini telah ada Draft PermenPANRB No (...). Peraturan tersebut akan mengatur tentang
jabatan fungsional pengawas sekolah, termasuk kualifikasi, tugas, tanggung jawab, dan
kewenangan pengawas sekolah dengan tugas pokok melaksanakan fungsi pengawasan
dengan melakukan kegiatan pendampingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran pada
satuan pendidikan, yang meliputi 4 (empat) siklus, yaitu (1) Perencanaan Kerja Pengawas
Sekolah, (2) Pendampingan Perencanaan Program Sekolah, (3) Pendampingan
Pelaksanaan program sekolah, dan (4) Pelaporan Kinerja.
Selain itu, dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pengawas
sekolah juga merupakan salah satu jenis aparatur sipil negara yang bertugas mendampingi
pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Menurut UU tersebut, aparatur sipil negara
adalah aparat penyelenggara pemerintahan yang menjalankan tugas pemerintahan di
bidang pelayanan umum, pembinaan, dan pengawasan. Dengan demikian, peran pengawas
sekolah menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah sebagai
aparat penyelenggara pemerintahan yang bertugas mendampingi dan membina proses
belajar mengajar di sekolah, serta membantu menjamin bahwa sekolah dapat memberikan
pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
Dalam PP No. 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57
Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, pengawas sekolah juga merupakan salah
satu elemen penting dalam sistem pendidikan nasional. Menurut PP tersebut, tujuan
pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
menjadi manusia yang sejahtera, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudaya.
Dalam mencapai tujuan tersebut, pengawas sekolah bertugas membantu menjamin bahwa
proses belajar mengajar di sekolah berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan, serta membantu mengembangkan kompetensi kepala sekolah dan guru agar
mampu memfasilitasi peserta didik memiliki pengalaman belajar yang diperlukan untuk
sukses di masa depan.
Secara keseluruhan, peran pengawas sekolah di era merdeka belajar adalah sebagai
pendamping proses belajar mengajar di sekolah, membantu menjamin bahwa sekolah dapat
memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik, serta membantu
mengembangkan kompetensi kepala sekolah dan guru agar mampu memfasilitasi peserta
didik memiliki pengalaman belajar yang diperlukan untuk sukses di masa depan. Peran
2
pengawas sekolah tersebut diatur dalam berbagai peraturan perundangan, termasuk UU
Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
Untuk mendukung tugas pokok pengawas sekolah dalam melakukan fungsi
pengawasan dengan baik dan meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan,
diperlukan acuan kerja yang terarah dan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan. Oleh
karena itu, Rencana Kerja Pengawas Sekolah tahun 2023 disusun untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas;
2. Undang-Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen
PPPK;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar
Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7. PermenPANRB No. 21 tahun 2010 jo PermenPANRB No 14 Tahun 2016 Tentang
jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Keditnya atau Permen PAN dan RB
nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya;
8. PermenPANRB No 35 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi JF Apapratur Sipil
Negara;
9. PermenPANRB No. 13 Tahun 2019 Tentang Penugasan, Penetapan, dan Pembinaan JF
Pegawai Negeri Sipil;
10. Peraturan Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 6565/B/GT/2020
tentang Model Kompetensi Dalam Pengembangan Profesi;
11. KepemenPANRB No. 1197 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional;
12. Draf PermenPANRB No (belum ada) JF Pengawas Sekolah;
13. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
1005/P/2020 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Pendidikan Dasar dan
menengah;
3
14. Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak;
15. Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Merdeka Belajar dalam
penentuan Kelulusan Peserta Didik dan Pelaksanaan Penerinaan Peserta Didik Baru
Tahun Pelajaran 2020/2021;
16. Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) sebagai Pengawas Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah Kota Malang dan Batu tahun 2020 oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dengan Nomor 188.4/1083.1/101.6.10/2022, pada tanggal 03 Juni
2022.

C. Sasaran dan Metode Pendampingan


1. Sasaran Pendampingan
Sasaran kegiatan pendampingan pada tahun 2023 ada 10 sekolah binaan, yaitu:
1) SMAN 7 Malang, Jl. Cengger Ayam I No.14, Tulusrejo, Kec. Lowokwaru, Kota
Malang, Jawa Timur 65141.
2) SMAN Taruna Nala Jawa Timur, l. Raya Tlogowaru, Tlogowaru, Kec.
Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur 65133.
3) SMAK Kolese Stanto Yusuf, Jl. Simpang Borobudur No.1, Mojolangu, Kec.
Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65142.
4) SMA Kristen Charis, Jl. Telaga Bodas No.1-3, Karangbesuki, Kec. Sukun, Kota
Malang, Jawa Timur 65146.
5) SMA BSS, Jl.Cipayung No.8-12, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang,
Jawa Timur 65113.
6) SMA PJ Global, Jl. Anggrek 2, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang,
Jawa Timur 65143.
7) SMA Islam Baiturrohma, Jl. Ciliwung No.61, Purwantoro, Kec. Blimbing, Kota
Malang, Jawa Timur 65122.
8) SMA Nasional, Jl. S. Supriadi No.50, Bandungrejosari, Kec. Sukun, Kota Malang,
Jawa Timur 65148.
9) SMA Islam Nusantara, l. Mayjen Haryono XXI/30, Dinoyo, Kec. Lowokwaru,
Kota Malang, Jawa Timur 65144
10) SMA SPK Wesley Jalan Simpang Kwoka, Karangbesuki, Kec. Sukun, Kota
Malang, Jawa Timur 65146.

4
2. Metode Pendampingan
Metode pendampingan tahun 2023 akan disesuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan sekolah binaan, atau perpaduan berikut.
a. Consulting menggunakan kombinasi pendekatan direktif dan non direktif agar
dalam proses pendampingan keputusan tentang strategi/kebijakan/program hasil
proses konsultasi sekolah binaan lebih kontekstual sesuai potensi sekolah binaan
dan kondisi lingkungan.
b. Facilitating menggunakan pendekatan non direktif yang cenderung dua arah
untuk memfasilitasi sekelompok orang agar dalam proses fasilitasi kelompok
tersebut keputusan yang diambil lebih kontekstual sesuai potensi kelompok dan
kondisi lingkungan.
c. Coaching pendampingannya berpusat pada peserta yang didampingi sehingga
praktik atau perspektif baru hasil kesadaran/inspirasi yang didapatkan dari
pendamping cenderung lebih kontekstual berdasarkan kapasitas peserta yang
didampingi.
d. Mentoring menggunakan pendekatan direktif dan cenderung satu arah, pada saat
tertentu akan dilakukan kegiatan mentoring yang cenderung berpusat pada mentor
dimana praktik penerapan hasil mentoring cenderung lebih mengikuti kakayaan
pengalaman mentor (diperlukan untuk kondisi tertentu saja).
e. Training sama seperti mentoring, pendekatannya direktif dan cenderung satu arah,
saat tertentu diperlukan kegiatan ini untuk praktik penerapan hasil pelatihan yang
cenderung lebih standar mengacu pada kurikulum/tujuan pelatihan.

D. Ruang Lingkup Pendampingan


Ruang lingkup pendampingan meliputi 4 (empat) tahapan yang bersifat siklik, sebagai
berikut.
1. Perencanaan kerja, yaitu: melakukan pendampingan terhadap Kepala Sekolah dalam
merefleksi rapor pendidikan dan penyusunan rencana program satuan pendidikan
dengan menggunakan pedoman pendampingan yang melibatkan warga satuan
pendidikan dengan menggunakan strategi yang wajib dilakukan oleh pengawas sekolah
ahli utama yaitu strategi dari hasil pengembangan secara mandiri yang bertujuan agar
terjadi kolaborasi antar satuan pendidikan binaan.
2. Pendampingan perencanaan program sekolah, yaitu:
a. Melakukan pendampingan terhadap Kepala Sekolah dalam merefleksi rapor
pendidikan dan penyusunan rencana program satuan pendidikan dengan
5
menggunakan pedoman pendampingan yang tepat dan melibatkan warga sekolah
pada level partisipatif penuh yaitu mendorong dan memfasilitasi pelibatan warga
sekolah secara luas yang mengedepankan: pengajuan diri, keragaman, dan penetapan
secara bersama oleh sekolah dan warga sekolah sebagai kewajiban pengawas sekolah
ahli utama.
b. Membersamai Kepala Sekolah dalam penyusunan program sekolah yang sesuai
dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik menggunakan hasil
pengembangan mandiri (pengembangan sesuai dengan kokteks daerah dan
kompetensi pengawas sekolah pada pedoman pendampingan).
c. Menyusun dan menyampaikan rencana pengembangan satuan pendidikan kepada
instansi daerah dan pemangku kepentingan lain untuk mendapatkan dukungan yang
diperlukan.
3. Pendampingan pelaksanaan program sekolah, yaitu:
a. Melakukan pendampingan pada pelaksanaan program satuan pendidikan
menggunakan metode pendampingan perpaduan lebih dari 1 (satu) metode
pendampingan yang dikembangkan secara mandiri sebagai kewajiban pengawas
sekolah ahli utama.
b. Memberikan umpan balik secara berkala terhadap pelaksanaan program satuan
pendidikan untuk memastikan terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran
menggunakan strategi umpan balik perpaduan lebih dari 1 (satu) strategi umpan balik
dari pilihan strategi umpan balik yang terdapat dalam pedoman pendampingan.
c. Memberikan dukungan kepada Kepala Sekolah dalam melakukan unjuk kerja
pelaksanaan program satuan pendidikan melalui komunikasi publik yang efektif.
d. Memberikan dukungan kepada manajemen sekolah satuan pendidikan dalam berbagi
refleksi kepemimpinan pembelajaran secara berkala dalam pelaksanaan program
satuan pendidikan.
4. Pelaporan kinerja, yaitu:
a. Melakukan penilaian terhadap kinerja Kepala Sekolah sebagai bahan rekomendasi
kepada Instansi Daerah.
b. Melakukan evaluasi dan merumuskan rekomendasi pelaksanaan pendampingan
satuan pendidikan kepada Instansi Daerah.
c. Membuat hasil refleksi pendampingan yang dipublikasikan dalam platform yang
dikembangkan oleh Instansi Pembina dan/atau organisasi profesi.

6
E. Tujuan dan Manfaat Pendampingan
1. Tujuan Pendampingan
Tujuan dari pendampingan ini adalah untuk melakukan pendampingan satuan
pendidikan dengan menggunakan siklus yang terdiri dari perencanaan kerja,
pendampingan perencanaan program sekolah, pendampingan pelaksanaan program
sekolah, dan pelaporan kinerja. Seluruh kegiatan pendampingan tersebut telah
dijabarkan dalam lingkup pendampingan yang akan dilakukan.
2. Manfaat Pendampingan
a. Sekolah dapat mendukung pengelolaan dan pengembangan program yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja sekolah secara
keseluruhan.
b. Sebagai Pengawas Sekolah dalam menjalankan tugas pengawasannya dapat
melakukan kegiatan pendampingan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di
satuan pendidikan yang dibina dengan baik dan terarah.
c. Dinas Pendidikan dan pemangku kepentingan lain dapat memberikan
rekomendasi dan dukungan yang diperlukan sesuai dengan hasil kinerja satuan
pendidikan yang telah diukur. Dengan demikian, Dinas Pendidikan dan pemangku
kepentingan lain dapat memberikan bantuan yang diperlukan bagi satuan
pendidikan untuk terus meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan program
yang dilaksanakan di sekolah

7
BAB II
PERENCANAAN KERJA

A. Identifikasi dan Analisis Hasil Pendampingan/Pengawasan Tahun Sebelumnya


Kegiatan yang dilakukan pada bagian ini adalah melaksanakan fungsi pengawasan
dengan melakukan kegiatan pendampingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran pada
satuan pendidikan, sebagaimana pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Siklus Kinerja Pengawas Sekolah Tahun 2023

Gambar 1 di atas dan Gambar 2 berikut menunjukkan 5 jenis catatan kinerja Pengawas Sekolah
yang akan digunakan sebagai acuan dalam penerapan kinerja Pengawas Sekolah lebih lanjut.

8
Gambar 2. Perencanaan Kerja Pengawas Sekolah Tahun 2023

Keterangan Gambar 2:
Pada perencanaan kerja ini yang dilakukan adalah melaksanakan fungsi pengawasan dengan
melakukan kegiatan pendampingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran pada satuan
pendidikan yang terdiri dari 5 (lima) aktivitas, yaitu:
1. Proses dalam melakukan rekapitulasi, mengidentifikasi, dan menganalisis data profil pada
seluruh sekolah binaan berdasarkan rapor pendidikan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Merekap rapor pendidikan pada 10 (sepuluh) sekolah binaan.
b. Menemukan akar masalah pada skala prioritas intervensi perbaikan, yaitu literasi,
numerasi, karakter, iklim keamanan sekolah, dan iklim kebhinekaan masing-masing
sekolah binaan. Bukti kinerja pada bagian ini nantinya digunakan untuk lampiran catatan
kinerja Pengawas Sekolah, berikut contohnya.
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1_jVhmGW7dQX8h29wcCBC-
I5n0q8IzZ2F/edit?usp=share_link&ouid=116681209078053792849&rtpof=true&sd=true

9
2. Cara melakukan pengembangan strategi yang terdapat dalam pedoman pendampingan atau
secara mandiri untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolah binaan, melalui kegiatan
berikut.
a. Melalukan analisis rapor pendidikan dan analisis konteks hasil
pendampingan/pengawasan tahun sebelumnya seperti pada Tabel 1.
b. Melakukan analisis kesadaran dan kapasitas sekolah binaan berdasarkan rekomendasi
rapor pendidikan dan analisis konteks hasil pendampingan/pengawasan tahun
sebelumnya seperti pada Tabel 2 dan Tabel 3.
c. Membuat kesimpulan jenis strategi yang tepat untuk masing-masing sekolah binaan.
Bukti kinerja pada bagian ini akan digunakan untuk lampiran catatan kinerja Pengawas
Sekolah, berikut contohnya:
https://docs.google.com/document/d/1DIMV6g2YHipHwUwCJe1Tfk7L_FpJhA20/edit?usp=sh
are_link&ouid=116681209078053792849&rtpof=true&sd=true
3. Pengembangan strategi secara mandiri dalam kaitannya dengan pilihan strategi, kegiatan
yang dilakukan adalah menjabarkan strategi pendampingan berdasarkan kesimpulan pada
bagian sebelumnya (Bukti fisik sama seperti poin 2c).
4. Cara merancang strategi pendampingan yang berpusat pada peserta didik terhadap Kepala
Sekolah dengan menggunakan strategi hasil pengembangan pada pilihan strategi yang
terdapat dalam pedoman pendampingan sehingga terjadi kolaborasi antar sekolah binaan
dengan cara menjabarkan strategi pendampingan berdasarkan kesimpulan pada bagian
sebelumnya (Bukti fisik sama seperti poin 2c).
5. Cara menentukan dan faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas pendampingan
terhadap sekolah binaan melalui penentuan prioritas pendampingan berdasarkan akar
masalah untuk selanjutnya dituangkan ke dalam strategi dan metode pendampingan (Bukti
fisik sama seperti poin 2c).
Sebelum melakukan analisis konkteks, Tabel 1 berikut adalah laporan melaksanakan
evaluasi hasil pelaksanaan program pendampingan/pengawasan tahun sebelumnya.

10
Tabel 1. Laporan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pendampingan/Pengawasan Tahun 2022

No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Hasil Pembinaan Profesional Guru
1 Penyusunan • Bersepakat dengan guru 50 Guru 100% Pendampingan Belum semua Guru 100% Target pembinaan Pembinaan akan
target SKP untuk menentukan jadwal langung, telah menyelesaikan SKP telah tercapai dilanjutkan pada
sesuai penyusunan target SKP pemodelan, SKP tahun 2021 sesuai target program
peraturan baru sesuai peraturan baru dan diskusi- sehingga belum bisa pendampingan
informasi mengisi target SKP selanjutnya
• Hadir ke sekolah (SMAN 7 tahun 2022 pada
& SMAN Taruna Nala Jawa saat dilaksanakan
Timur) untuk merealisasi pembinaan
kesepakatan (menunggu unggah
• Membagikan link kumpulan hasil SKP tahun
materi untuk diunduh guru 2021)
• Memberikan pengantar
terkait ketentuan SKP
menggunakan peraturan
baru
• Memodelkan pengisian
target SKP menggunakan
SKP milik sendiri melalui
aplikasi e-master-bkd-jatim
• Meminta salah satu guru
untuk mendemostrasikan
pengisian target SKP
melalui layer LCD dan
diikuti oleh semua guru
yang wajib menyusun target
SKP
• Berkeliling dan
menghampiri masing-
masing guru untuk
memastikan guru tidak

11
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mengalami kesulitan
mengisi target SKP
• Meminta peserta untuk
menlakukan presensi digital
• Mengakhiri kegiatan dengan
memberi semangat untuk
tetap bekerja secara
profesional
2 Sosialisasi • Bersepakat dengan guru 317 guru 100% Pendampinga Kesulitan 71% (224) Pembinaan pada Konsultasi
Persiapan melalui KS untuk n langung, mengumpulkan materi EHB-BKS
EHB-BKS menentukan jadwal diskusi- semua guru pada baru mencapai 71%
sosialisasi persiapan EHB- informasi, saat melaksanaan
dan pembinaan klasikal
BKS pembinaan
• Hadir ke sekolah untuk bersama
merealisasi kesepakatan sekolah
pembinaan guru binaan
• membagikan link kumpulan
materi untuk diunduh guru
• Memberikan pengantar dan
menjelasakan kebijakan
EHB-BKS tahun 2022
• Mengarahkan kepada para
guru agar menyiapkan
peserta didiknya sehingga
tidak mengalami kendala
saat pelaksanaan EHB-BKS
• Meminta peserta untuk
mengajukan pertanyaan dan
melanjutkan diskusi
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi digital
• Mengakhiri kegiatan dengan
memberi semangat untuk

12
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tetap bekerja secara
profesional
3 Sosialisasi • Bersepakat dengan guru 317 100% Pendampinga Kesulitan 71% (224) Pembinaan pada Konsultasi dan
RPP melalui KS untuk n langung, mengumpulkan materi sosialisasi Workshop
Diferensiasi menentukan jadwal diskusi- semua guru pada RPP diferensiasi
sosialisasi RPP informasi, saat melaksanaan baru mencapai 71%
dan pembinaan klasikal
berdeferensiasi pembinaan
• Hadir ke sekolah untuk bersama
merealisasi kesepakatan sekolah
pembinaan guru binaan
• membagikan link kumpulan
materi untuk diunduh guru
• Memberikan pengantar dan
menjelasakan tentang RPP
berdeferensiasi sebagai
salah satu ciri pembelajaran
paradigma baru
• Mengarahkan kepada para
guru agar mempersiapkan
diri dalam menyusun RPP
berdeferensiasi
• Meminta peserta untuk
mengajukan pertanyaan dan
melanjutkan diskusi
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi digital
• Mengakhiri kegiatan dengan
memberi semangat untuk
tetap bekerja secara
profesional
4 Sosialisasi • Bersepakat dengan guru 317 Guru 100% Pendampinga Kesulitan 71% (224) Pembinaan pada Konsultasi dan
AKM Kelas melalui KS untuk n langung, mengumpulkan materi AKM Kelas workshop
pendukung menentukan jadwal diskusi- semua guru pada pendukung AKM

13
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AKM Nasional sosialisasi persiapan AKM informasi, saat melaksanaan Nasional baru
Kelas pendukung AKM dan pembinaan klasikal mencapai 71%
Nasional pembinaan
• Hadir ke sekolah untuk bersama
sekolah
merealisasi kesepakatan binaan
pembinaan guru
• membagikan link kumpulan
materi untuk diunduh guru
• Memberikan pengantar dan
menjelasakan kebijakan AN
tahun 2022
• Mengarahkan kepada para
guru agar menyiapkan
peserta didiknya sehingga
tidak mengalami kendala
saat pelaksanaan ANBK di
bulan Oktober 2022
• Meminta peserta untuk
mengajukan pertanyaan dan
melanjutkan diskusi
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi digital
Mengakhiri kegiatan dengan
memberi semangat untuk
tetap bekerja secara
profesional
5 Sosialisasi • Bersepakat dengan guru 317 Guru 100% Pendampinga Kesulitan 71% (224) Pembinaan pada Konsultasi
Model melalui KS untuk n langung, mengumpulkan materi Model
Kompetensi menentukan jadwal diskusi- semua guru pada Kompetensi dan
dan PKG sosialisasi persiapan model informasi, saat melaksanaan PKG baru mencapai
dan pembinaan klasikal 71%
kompetensi dan PKG pembinaan
bersama
sekolah

14
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
• Hadir ke sekolah untuk binaan
merealisasi kesepakatan
pembinaan guru
• membagikan link kumpulan
materi untuk diunduh guru
• Memberikan pengantar dan
menjelasakan kebijakan
Perdirjen GTK No 6565
tahun 2020 tentang Model
Kompetensi
• Mengarahkan kepada para
guru agar menyiapkan
peserta didiknya sehingga
tidak mengalami kendala
saat implementasi dan
mengikuti PKG di bulan
Nopember atau Desember
2022
• Meminta peserta untuk
mengajukan pertanyaan dan
melanjutkan diskusi
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi digital
• Mengakhiri kegiatan dengan
memberi semangat untuk
tetap bekerja secara
profesional
B. Hasil Pembinaan Profesional Kepala Sekolah
1 Prosedur • Bersepakat dengan 6 KS 6 100% pendampinga Tidak semua KS 100% Target telah tercapai validasi dokumen
Perpanjangan yang akan mengajukan KS/TPMPS/ n langung, hadir dan 100% yang dipersyaratkan
Ijin perpanjangan ijin Waka diskusi- mewakilkannya
Operasional operasional untuk informasi, kepada TPMPS &
SMA
mendapatkan pembekalan
dan Waka

15
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
prosedur perpanjangan ijin pembinaan
operasional SMA bersama
• Meminta 6 KS hadir sekolah
bersama TPMPS/waka atau binaan
mewakilkan tim yang
bertugas mengurus
perpanjangan ijin
operasional jika ybs
berhalangan hadir
• Menyepakati tempat
pembinaan bersama, dalam
hal ini telah disepakati
bertempat di SMAK
Kolese St Yusuf
• Hadir ke SMAK Kolese St
Yusuf sesuai kesepakatan
• Memberikan pengantar
terkait ketentuan prosedur
perpanjangfan ijin
operasional SMA
• Memodelkan pengisian ijin
operasional melalui
aplikasi JOSS
• Meminta perserta
membuka aplikasi JOSS
• Berdiskusi tentang strategi
menyusun SPM sebagai
persyaratan pengajuan
perpanjangan ijin
operasional yang menjadi
persyaratan baru di tahun
2022 ini

16
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi digital
• Mengakhiri kegiatan dengan
membagikan link kumpulan
materi untuk diunduh
KS/TPMPS/Waka
2 Sosialisasi PSP• Bersepakat dengan KS 10 KS 100% Pembinaan Tidak semua KS 90% Target baru tercapai Diskusi
(Program untuk menentukan jadwal bersama hadir dan 90%
Sekolah sosialisasi PSP mewakilkannya
Penggerak) kepada TPMPS &

dan Kurikulum Hadir ke sekolah untuk Waka, dan 1 KS
Prototipe merealisasi kesepakatan yang sibuk dengan
pembinaan KS jadwal mengajar
• Membagikan link kumpulan yang padat sehingga
materi untuk diunduh KS sering tidak bisa
• Memberikan pengantar dan hadir dalam
menjelasakan tentang PSP pertemuan
tahun 2022
• Mengarahkan kepada para
KS agar mempersiapkan diri
dalam mengikuti seleksi
PSP
• Meminta peserta untuk
mengajukan pertanyaan dan
melanjutkan diskusi
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi digital
• Mengakhiri kegiatan
dengan memberi semangat
untuk tetap bekerja secara
profesional sebagai kepala
sekolah yang berkualitas
dan bermartabat

17
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Sosialisasi • Bersepakat dengan KS 10 KS 100% Pembinaan Tidak semua KS 90% Target tercapai 90% Konsultasi, diskusi,
Model untuk menentukan jadwal bersama hadir dan dan belum tercapai & pemberian contoh
Kompetensi sosialisasi Model mewakilkannya 10%
Kompetensi KS kepada TPMPS &
Waka, dan 1 KS
• Hadir ke sekolah untuk yang sibuk dengan
merealisasi kesepakatan jadwal mengajar
pembinaan KS yang padat sehingga
• Membagikan link kumpulan sering tidak bisa
materi untuk diunduh KS hadir dalam
• Memberikan pengantar dan pertemuan
menjelasakan tentang
Perdirjen GTK No 6565
tahun 2022 tentang Model
Kompetensi Guru dan
Kepala Sekolah
• Mengarahkan kepada para
KS agar mempersiapkan diri
dalam merealisasi Model
Kompetensi
• Meminta peserta untuk
mengajukan pertanyaan dan
melanjutkan diskusi
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi digital
• Mengakhiri kegiatan dengan
memberi semangat untuk
tetap bekerja secara
profesional sebagai kepala
sekolah yang berkualitas
dan bermartabat
4 Sosialisasi • Bersepakat dengan KS 10 KS 100% Pembinaan Tidak semua KS 90% Target baru tercapai Konsultasi, diskusi,
PKKS untuk menentukan jadwal bersama hadir dan 90% dan pemberian
sosialisasi PKKS mewakilkannya informasi

18
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
• Hadir ke sekolah untuk kepada TPMPS &
merealisasi kesepakatan Waka, dan 1 KS
pembinaan KS yang sibuk dengan
jadwal mengajar
• Membagikan link kumpulan yang padat sehingga
materi untuk diunduh KS sering tidak bisa
• Memberikan pengantar dan hadir dalam
menjelasakan tentang PKKS pertemuan
tahun 2022
• Mengarahkan kepada para
KS agar mempersiapkan diri
dalam mengikuti PKKS
yang akan dilaksanakan
pada bulan Nopember atau
Desember 2022
• Meminta peserta untuk
mengajukan pertanyaan dan
melanjutkan diskusi
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi digital
• Mengakhiri kegiatan dengan
memberi semangat untuk
tetap bekerja secara
profesional sebagai kepala
sekolah yang berkualitas
dan bermartabat
C. Hasil Pemantauan 8 SNP Menggunakan IASP 2020
1 Pemenuhan • Bersepakat dengan KS dan 10 kepala 100% Wawancara Sekolah belum tertib 100% Telah terlaksana Membangun budaya
Data Mutlak tim untuk melakukan sekolah mendokumentasikan 100% mutu
evaluasi diri pemenuhan bukti kinerja
data mutlak menggunakan
instrument IASP 2020

19
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
• Hadir ke sekolah melakukan
evaluasi diri bersama KS
dan tim
• Wawancara dengan KS dan
tim untuk merefleksi
kondisi yang sebenarnya
terkait data yang
dipersyaratkan
• Bersama KS dan tim
menyimpulkan hasil refleksi
pemenuhan data mutlak
• Mengetri data mutlak ke
aplikasi
• Mencetak hasil dan
diberikan kepada KS untuk
bahan refleksi dan
tindaklanjut
2 Pemenuhan • Bersepakat dengan KS dan 10 kepala 100% Wawancara Sekolah belum tertib 100% Telah terlaksana Membangun budaya
Data Relatif tim untuk melakukan sekolah mendokumentasikan 100% mutu
evaluasi diri pemenuhan bukti kinerja
data rekatif menggunakan
instrument IASP 2020
• Hadir ke sekolah melakukan
evaluasi diri bersama KS
dan tim
• Wawancara dengan KS dan
tim untuk merefleksi
kondisi yang sebenarnya
terkait data yang
dipersyaratkan
• Bersama KS dan tim
menyimpulkan hasil refleksi
pemenuhan data relatif

20
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
• Mengetri data relatif ke
aplikasi
Mencetak hasil dan
diberikan kepada KS untuk
bahan refleksi dan
tindaklanjut
3 Pemenuhan • Bersepakat dengan KS dan 10 kepala 100% Wawancara Sekolah belum tertib 100% Telah terlaksana Membangun budaya
Butir Inti Mutu tim untuk melakukan sekolah mendokumentasikan 100% mutu
Lulusan evaluasi diri pemenuhan bukti kinerja
butir inti mutu lulusan
menggunakan instrument
IASP 2020
• Hadir ke sekolah melakukan
evaluasi diri bersama KS
dan tim
• Wawancara dengan KS dan
tim untuk merefleksi
kondisi yang sebenarnya
terkait indikator yang
dipersyaratkan
• Bersama KS dan tim
menyimpulkan hasil refleksi
ketercapaian mutu lulusan
• Mengetri capaian mutu
lulusan ke aplikasi
• Mencetak hasil dan
diberikan kepada KS untuk
bahan refleksi dan
tindaklanjut
4 Pemenuhan • Bersepakat dengan KS dan 317 guru 100% Wawancara Sekolah belum tertib 100% Telah terlaksana Membangun budaya
Butir Inti tim untuk melakukan mendokumentasikan 100% mutu
Proses evaluasi diri pemenuhan bukti kinerja
Pembelajaran butir inti proses

21
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pembelajaran menggunakan
instrument IASP 2020
• Hadir ke sekolah melakukan
evaluasi diri bersama KS
dan tim
• Wawancara dengan KS dan
tim untuk merefleksi
kondisi yang sebenarnya
terkait indikator yang
dipersyaratkan
• Bersama KS dan tim
menyimpulkan hasil refleksi
ketercapaian proses
pembelajaran
• Mengetri capaian proses
pembelajaran ke aplikasi
• Mencetak hasil dan
diberikan kepada KS untuk
bahan refleksi dan
tindaklanjut
5 Pemenuhan • Bersepakat dengan KS dan 317 guru 100% Wawancara Sekolah belum tertib 100% Telah terlaksana Membangun budaya
Butir Inti Mutu tim untuk melakukan mendokumentasikan 100% mutu
Guru evaluasi diri pemenuhan bukti kinerja
butir inti mutu guru
menggunakan instrument
IASP 2020
• Hadir ke sekolah melakukan
evaluasi diri bersama KS
dan tim
• Wawancara dengan KS dan
tim untuk merefleksi
kondisi yang sebenarnya

22
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
terkait indikator yang
dipersyaratkan
• Bersama KS dan tim
menyimpulkan hasil refleksi
ketercapaian mutu guru
• Mengetri capaian mutu guru
ke aplikasi
• Mencetak hasil dan
diberikan kepada KS untuk
bahan refleksi dan
tindaklanjut
6 Pemenuhan • Bersepakat dengan KS dan 10 kepala 100% Wawancara Sekolah belum tertib 100% Telah terlaksana Membangun budaya
Butir Inti tim untuk melakukan sekolah mendokumentasikan 100% mutu
Manajemen evaluasi diri pemenuhan bukti kinerja
Sekolah butir inti mutu guru
menggunakan instrument
IASP 2020
• Hadir ke sekolah melakukan
evaluasi diri bersama KS
dan tim
• Wawancara dengan KS dan
tim untuk merefleksi
kondisi yang sebenarnya
terkait indikator yang
dipersyaratkan
• Bersama KS dan tim
menyimpulkan hasil refleksi
ketercapaian manajemen
sekolah
• Mengetri capaian
manajemen sekolah ke
aplikasi

23
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
• Mencetak hasil dan
diberikan kepada KS untuk
bahan refleksi dan
tindaklanjut
D. Hasil Penilaian Kinerja Guru
1 Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru 279 guru • Total Telaah Sekolah swasta • 100% rata-rata Target telah tercapai Rekomendasi ke
penilaian negeri dan guru mata dokumen, belum terbiasa nilai kinerja 100% Cabang Dinas
kinerja guru swasta pelajaran wawancara, dinilai dengan guru mata Pendidikan Wilayah
yang observasi, dan menggunakan pelajaran di Malang
pengamatan di instrumen PKG
dinilai masing-masing
kelas seperti yang
kinerjany digunakan guru PNS sekolah telah
a pada mencapai
masing- minimal 110.6
masing • 100% rata-rata
sekolah nilai kinerja
rata-rata guru BK di
skor nilai masing-masing
minimal sekolah telah
110 mencapai
• Total minimal 20
guru BK
yang
dinilai
kinerjany
a pada
masing-
masing
sekolah
rata-rata
skor nilai
minimal
20
E. Hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

24
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian Kesimpulan Tindak Lanjut
(Materi) (Jml (% Jlm (Beragam (Kendala) (% (Hasil Ev (konsultasi/disk
Guru/K Guru Cara) keberhasilan berupa usi/modeling/di
S) yang Jlm Guru yg peningkatan) klat/PKB
dibina) dibina) lainnya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Melaksanakan Penilaian kinerja kepala 10 Kepala 100% Wawancara, 1 sekolah SPK 100% rata-rata Target telah tercapai Rekomendasi ke
penilaian sekolah Sekolah nimimal observasi, & memiliki peraturan nilai kinerja 100% Cabang Dinas
kinerja kepala negeri dan mencapai telaah yang berbeda kepala sekolah Pendidikan Wilayah
sekolah swasta nilai 80 dokumen dengan non SPK minimal 80 Malang dan
(BAIK) sehingga instrumen (BAIK) pendampingan
PKKS tidak dapat
diterapkan
sepenuhnya di
sekolah SPK
(dilakukan konversi
nilai dari seting
pendidikan Amerika
dengan seting
pendidikan
Indonesia sesuai
Permendikbud No.
31 Tahun 2014)
F. Hasil Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan Kepala Sekolah
1 Kurikulum • Berkoordinasi dengan MGMP Semua Pendamping Kegiatan terbatas 17 17 guru mapel Workshop &
Merdeka Pembina (KS SMAN 4 Biologi guru an (hanya hari biologi telah pemberian contoh
Malang) & Ketua MGMP mapel Sabtu), dan mendapatkan bagi guru yang
Biologi Kota Malang Biologi adanya fixed pemahaman belum terlibat
untuk menentukan jenis mindset pada guru tentang
kegiatan yang akan Kurikulum
dilaksanakan Merdeka namun
• Menyepakati materi belum pada
kekinian yang diperlukan semua guru
guru Biologi SMA Biologi di 10
• Menyusun jadwal kegiatan sekolah binaan
• Hadir ke sekolah
melaksanakan workshop
sesuai kesepakatan

25
• Menyampaikan materi
tentang Kurikulum
Merdeka
• Memandu guru
menerapkan penjelasan
tentang Kurikulum
Merdeka pada mata
pelajaran Biologi
• Memberikan tugas
mandiri yang akan dibahas
pada pertemuan
selanjutnya
• Menyimpulkan kegiatan
• Merefleksi makna
kegiatan
• Mengakhiri kegiatan
dengan menyampaikan
RTL berikutnya dan
memberi semangat untuk
tetap berjuang
meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara-
cara yang merdeka yang
mendukung peningkatan
literasi, numerasi, dan
karakter siswa di sekolah
2 RPP • Berkoordinasi dengan KS Guru SPK 3 guru Workshop Sekolah 3 100% guru SMA Konsultasi &
Terdeferensi SMA SPK Wesley dalam mapel menyelenggaraka SPK (mapel diskusi
asi Tahap 1 hal ini diwakili Ibu Rista wajib n tatap muka wajib) telah
sbg PIC sekolah & guru 3 SPK terbatas meningkat
mapel wajib SPK pemahaman
• Menyepakati terhadap RPP
jadwal kegiatan workshop terdeferensiasi
• Menyediakan link Gmeet
untuk melaksanakan
workshop sesuai
kesepakatan, yaitu secara
online

26
• Menyampaikan materi
tentang Kurikulum
Merdeka & RPP
terderefensiasi
• Memandu guru
menerapkan penjelasan
tentang RPP
terdeferensiasi pada mata
pelajaran yang diampu di
sekolah SPK (Bahasa
Indonesia, PPKn, &
Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti)
• Memberikan tugas
mandiri yang akan dibahas
pada workshop tahap 2
• Menyimpulkan kegiatan
• Merefleksi makna
kegiatan
• Mengakhiri kegiatan
dengan menyampaikan
RTL berikutnya dan
memberi semangat untuk
tetap berjuang
meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara-
cara yang merdeka yang
mendukung peningkatan
literasi, numerasi, dan
karakter siswa di sekolah
SPK
3 RPP • Berkoordinasi dengan Guru SPK 3 guru Workshop Sekolah 3 100% guru SMA Konsultasi &
Terdeferensi guru 3 mapel wajib SPK mapel menyelenggaraka SPK (mapel diskusi
asi Tahap 2 melalui PIC sekolah wajib n tatap muka wajib) telah
• Menyepakati SPK terbatas meningkat
Hari dan jam pelaksanaan pemahaman
workshop tahap 2 terhadap RPP
terdeferensiasi

27
• Menyediakan link Gmeet
untuk melaksanakan
workshop sesuai
kesepakatan, yaitu secara
online
• Mereview hasil kerja
workshop tahap 1
• Memandu guru
menyempurnakan hasil
kerja pada mata pelajaran
yang diampu di sekolah
SPK (Bahasa Indonesia,
PPKn, & Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti)
• Berdsikusi tentang hal-hal
yang dialamai sebagai
kendala di kelas
• Menanggpi dan
memberikan solusi atas
permasalahan yang
disampaikan
• Menyimpulkan kegiatan
• Merefleksi makna
kegiatan
Mengakhiri kegiatan
dengan menyampaikan
RTL berikutnya dan
memberi semangat untuk
tetap berjuang
meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara-
cara yang merdeka yang
mendukung peningkatan
literasi, numerasi, dan
karakter siswa di sekolah
SPK
4 Penyusunan • Berkoordinasi dengan Waka Semua Pendamping Belum melibatkan 4 4 orang tim Workshop &
KOSP Waka Kurikulum SMAN kurikulum waka an semua waka dan kurikulum di 1 pemberian contoh

28
Taruna Nala untuk dan tim tim kurikulum di sekolah binaan bagi tim waka
pemdampingan Kurikulu 10 sekolah binaan telah yang belum
penyusunan dokumen m 10 mendapatkan terlibat
KOSP sekolah pemahaman
• Menyepakati tentang KOSP
jadwal kegiatan pada Kurikulum
pendampingan Merdeka namun
penyusunan KOSP belum pada
• Meminta sekolah waka semua tim
kurikulum menyediakan kurikulum di 10
link MS 365 untuk sekolah binaan
melaksanakan
pendampingan sesuai
kesepakatan, yaitu secara
online
• Menyampaikan materi
tentang KOSP pada
Kurikulum Merdeka
• Memandu waka tim
kurikulum menerapkan
penjelasan tentang KOSP
• Memberikan tugas
mandiri yang akan dibahas
pada workshop
penyusunan kurikulum
kemaritiman secara tatap
muka
• Menyimpulkan poin
penting KOSP
• Merefleksi makna
kegiatan
• Mengakhiri kegiatan
dengan menyampaikan
RTL berikutnya dan
memberi semangat untuk
tetap berjuang
meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara-

29
cara yang merdeka yang
mendukung peningkatan
literasi, numerasi, dan
karakter melalui
penyusunan dokumen
KOSP
5 Kurikulum • Berkoordinasi dengan Waka 1 Pendamping Frekuensi 35 100% guru di 1 Konsultasi &
Kemaritiman Waka Kurikulum SMAN kurikulum sekolah an bertemu dengan sekolah binaan diskusi
Taruna Nala untuk berbasis Tim Kurikulum telah
melanjutkan ketaruna Kemaritiman mendapatkan
pemdampingan an terbatas (tim dari pemahaman
penyusunan dokumen Jakarta) tentang integrasi
KOSP dilengkapi Kurikulum
kurikulum Kemaritiman Kemaritiman pada
kerjasama dengan Kurikulum
Angkatan Laut Merdeka
• Menyepakati
jadwal kegiatan
pendampingan
penyusunan Kurikulum
Kemaritiman
• Hadir kesekolah
berkoordinasi langsung
dengan pihak Angkatan
laut dan kepala sekolah
• Menyampaikan integrasi
Kurikulum Kemaritiman
ke dalam Kurikulum
Merdeka
• Memberikan tugas
mandiri kepada tim
penyusun kurikulum
• Menyimpulkan poin
integrasi Kurikulum
Merdeka pada KOSP
• Merefleksi makna
kegiatan

30
• Mengakhiri kegiatan
dengan menyampaikan
RTL berikutnya dan
memberi semangat untuk
tetap berjuang
meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara-
cara yang merdeka yang
mendukung peningkatan
literasi, numerasi, dan
karakter melalui
penyusunan dokumen
integrasi Kurikulum
Kemaritiman ke dalam
KOSP
6 Implementas • Berkoordinasi dengan KS Tim Semua Workshop Sekolah 4 4 guru/tim Workshop &
i Kurikulum & Waka Kurikulum Kurikulum guru di menyelenggaraka kurikulum di 1 pemberian contoh
Merdeka SMAK Kolese St. Yusuf 10 n tatap muka sekolah binaan bagi yang belum
untuk mengadakan sekolah terbatas dan telah terlibat
workshop Implementasi binaan adanya fixed mendapatkan
Kurikulum Merdeka mindset pada guru pemahaman
• Menyepakati tentang perangkat
jadwal kegiatan workshop ajar Kurikulum
• Meminta waka kurikulum Merdeka namun
menyediakan link zoom belum pada
untuk workshop yang semua guru di 10
dilaksanakan secara online sekolah binaan
• Menyampaikan update
Implementasi Kurikulum
Merdeka (ada opsi IKM 1,
IKM 2, dan IKM 3)
• Menyampaikan hal-hal
yang perlu dipersiapkan
dalam IKM 3 sebagai
pilihan SMAK Kolese St.
Yusuf
• Memberikan penjelasan
tentang penyusunan

31
perangkat ajar Kurikulum
Merdeka
• Memberikan tugas
mandiri menyusun
perangkat ajar sesuai
dengan mapel yang
diampu
• Menyimpulkan poin-poin
penyusunan perangkat ajar
Kurikulum Merdeka
• Merefleksi makna
kegiatan
• Mengakhiri kegiatan
dengan menyampaikan
RTL berikutnya dan
memberi semangat untuk
tetap berjuang
meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara-
cara yang merdeka yang
mendukung peningkatan
literasi, numerasi, dan
karakter melalui perangkat
ajar yang disusun guru
G. Pembimbingan dan Pelatihan Kepala Sekolah Dalam Menyusun Program Sekolah, Rencana Kerja, Dan Pengawasan Dan Evaluasi, Kepemimpinan
Sekolah, Dan Sistem Informasi Dan Manajemen
1 Penguatan • Berkoordinasi dengan Kepala 10 Workshop Ada kepala 10 dan 129 tim 100% kepala Konsultasi
Implementas kepala sekolah di WAG Sekolah kepala sekolah yang sekolah sekolah dan 129
i Kurikulum untuk menentukan sekolah masih sangat tim sekolah telah
Merdeka Kegiatan Bimlat yang dengan tergantung pada diberi penguatan
(IKM1, akan dilaksanakan atau/tan stafnya, sehingga IKM
IKM2, • Hadir ke sekolah pa pekerjaan tidak
IKM3) melaksanakan workshop menyert tervalidasi
sesuai kesepakatan akan
• Menyampaikan materi warga
tentang Kurikulum sekolah
Merdeka

32
• Menyampaikan esensi
IKM1, IKM2, & IKM3
• Memandu kepala sekolh
dan timnya untuk
menerapkan penjelasan
tentang
IKM1/IKM2/IKM3 sesuai
pilihan masing-masing
(sesuai SK BSKAP No.
034/H/KR/2022 tentang
Sekolah Pelaksana
Kurikulum Merdeka
• Memberikan tugas
mandiri yang akan
dikonsultasikan selama
kegiatan kepengawasan di
masing-masing sekolah
• Menyimpulkan kegiatan
• Merefleksi makna
kegiatan
• Mengakhiri kegiatan
dengan menyampaikan
RTL berikutnya dan
memberi semangat untuk
tetap berjuang
meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara-
cara yang merdeka yang
mendukung peningkatan
literasi, numerasi, dan
karakter siswa di sekolah
melalui IKM yang telah
dipilihnya
2 Perencanaan • Berkoordinasi dengan Kepala 10 Workshop Ada kepala 10 dan 129 tim 100% kepala Konsultasi &
Berberis para kepala sekolah di Sekolah˙ kepala sekolah yang sekolah sekolah dan 129 diskusi
Data (PBD) WAG sekolah masih sangat tim sekolah telah
• Menyepakati dengan tergantung pada dibekali PBD
atau/tan stafnya, sehingga

33
jadwal Bimlat PBD pa pekerjaan tidak
(disepakai bertempat di menyert tervalidasi
SMAN 7) akan
• Hadir ke SMAN 7 untuk warga
mengadakan Bimlat PBD sekolah
• Menyampaikan konsep
PBD menggunakan ppt
dari Dit PSMA
Kemdikbudristek
• Memberikan tugas
mandiri kepada tim
sekolah untuk menyusun
PBD sesuai dengan
rapor/profil pendidikannya
masing-masing
• Menyimpulkan poin
penting PBD kaitannya
dengan IKM
• Merefleksi makna
kegiatan
• Mengakhiri kegiatan
dengan menyampaikan
RTL berikutnya dan
memberi semangat untuk
tetap berjuang
meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara-
cara yang merdeka yang
mendukung peningkatan
literasi, numerasi, dan
karakter melalui
penyusunan RKT &
RKAS/ARKAS
berdasarkan rapor/profil
pendidikannya masing-
masing
H. Pembimbingan Dan Pelatihan Profesional Guru Dan Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Penelitian Tindakan

34
1 Penyusunan • Berkoordinasi dengan Kepala 10 Workshop Bakat dan minat 10 kepala 100%, Kepala Konsultasi &
Penelitian kepala sekolah di WAG sekolah & kepala menulis rendah sekolah dan 110 sekolah dan 35% pemberian contoh
Tindakan untuk menentukan guru sekolah guru telah guru telah
Kelas (PTK) Kegiatan Bimlat yang & dibimlat dibimlat
bagi guru, akan dilaksanakan 317 guru profesional profesional dalam
PTS bagi • Hadir ke sekolah dalam pelaksanaan
kepala melaksanakan workshop pelaksanaan penelitian
sekolah dan sesuai kesepakatan penelitian tindakan
wakil kepala • Khusus SMAN Taruna tindakan
sekolah, atau Nala: memberikan
publikasi sambutan pada sesi lomba
ilmiah best practice
lainnya yang • Khusus SMAK Kolese
relevan St.Yusuf: memberikan
dengan paparan secara online
kebutuhan, tentang pelaksanaan
antara lain penelitian tindakan
Best • Menyampaikan materi
Practice tentang strategi
pelaksanaan penelitian
tindakan
• Menyajikan materi tips
dan trik penulisan best
practice
• Memandu kepala sekolah
dan timnya untuk
menerapkan penjelasan
tentang publikasi ilmiah
sesuai pilihan masing-
masing
• Memberikan tugas
mandiri yang akan
dikonsultasikan selama
kegiatan kepengawasan di
masing-masing sekolah
• Menyimpulkan kegiatan
• Merefleksi makna
kegiatan

35
• Mengakhiri kegiatan
dengan menyampaikan
RTL berikutnya dan
memberi semangat untuk
tetap berjuang
meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan cara-
cara yang merdeka yang
mendukung peningkatan
literasi, numerasi, dan
karakter siswa di sekolah
melalui penelitian
tindakan atau penulisan
best practice
I. Membimbing Pengawas Sekolah Muda dan Pengawas Sekolah Madya Dalam Melaksanakan Tugas Pokok
1 Penyusunan • Bersepakat dengan para Pengawas 1 orang • Pembimbi Adanya beberapa • 200% untuk Pembimbingan 1. Konsultasi
program pengawas sekolah Sekolah Pengawa ngan versi atau model pengawas kepada pengawas 2. Diskusi
pengawasan melalui forum MKPS Muda dan s muda bersamaan sistematika muda telah sekolah muda 3. pemberian
menentukan jadwal Pengawas 2 orang dengan program tercapai melebihi target contoh
pertemuan Sekolah Pengawa forum pengawasan • 100% untuk (semula untuk kegiatan
• Hadir ke lokasi Madya s Madya MKPS pengawas ditargetkan 1 membimbing
berdasarkan kesepakatan Kota orang pengawas Pengawas
(Rumah Korwas) untuk Malang sekolah muda Sekolah Muda
merealisasi kesepakatan • Pendampi namun dalam dan Pengawas
• Mengikuti pengantar dari ngan pelaksanaannya Sekolah Madya
Koordinator MKSP langung ada 2 orang dalam
Cabdin Wilayah Malang • Pemodela pengawas sekolah melaksanakan
• Menyampaikan strategi n, muda yang tugas pokok
menyikapi tugas pokok • Diskusi- dibimbing) berikutnya
pengawas Madya dan informasi
Utama dalam
melaksanakan tugas
membimbing pengawas
sekolah muda dan/atau
pengawas sekolah madya
• Memodelkan program
pengawasan

36
• Meminta salah satu
pengawas sekolah untuk
menyampaikan
kebutuhan pembimbingan
terhadap pengawas
sekolah madya dan
pengawas sekolah utama
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi
digital
Mengakhiri kegiatan
dengan memberi semangat
kepada para pengawas
sekolah untuk tetap
bekerja secara profesional
2 Penyusunan • Bersepakat dengan para Pengawas 1 orang • Pembimb Adanya beberapa • 200% untuk Pembimbingan 1. Konsultasi
Laporan pengawas sekolah Sekolah Pengawa ingan versi atau model pengawas kepada pengawas 2. Diskusi
pengawasan melalui forum MKPS Muda dan s muda bersamaa sistematika muda telah sekolah muda 3. pemberian
menentukan jadwal Pengawas 2 orang n dengan laporan tercapai melebihi target contoh
pertemuan Sekolah Pengawa forum pengawasan • 100% untuk (semula 4. untuk
• Hadir ke lokasi Madya s Madya MKPS pengawas ditargetkan 1 kegiatan
berdasarkan kesepakatan Kota orang pengawas membimbing
(Rumah Korwas) untuk Malang sekolah muda Pengawas
merealisasi kesepakatan • Pendampi namun dalam Sekolah Muda
• Mengikuti pengantar dari ngan pelaksanaannya dan Pengawas
Koordinator MKSP langung ada 2 orang Sekolah
Cabdin Wilayah Malang • Pemodela pengawas sekolah Madya dalam
• Menyampaikan strategi n, muda yang melaksanakan
menyikapi tugas pokok • Diskusi- dibimbing) tugas pokok
pengawas Madya dan informasi berikutnya
Utama dalam
melaksanakan tugas
membimbing pengawas
sekolah muda dan/atau
pengawas sekolah madya
• Memodelkan laporan
pengawasan

37
• Meminta salah satu
pengawas sekolah untuk
menyampaikan
kebutuhan pembimbingan
terhadap pengawas
sekolah madya dan
pengawas sekolah utama
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi
digital
• Mengakhiri kegiatan
dengan memberi
semangat kepada para
pengawas sekolah untuk
tetap bekerja secara
profesional
3 Penulisan • Bersepakat dengan para Pengawas 1 orang • Pendampi Waktu untuk • 200% untuk Pembimbingan 1. Konsultasi
karya pengawas sekolah Sekolah Pengawa ngan bertemu secara pengawas kepada pengawas 2. Diskusi
inovatif melalui forum MKPS Muda dan s muda langung bersamaan dengan muda telah sekolah muda 3. pemberian
menentukan jadwal Pengawas 2 orang • Pemodela semua pengawas tercapai melebihi target contoh
pertemuan Sekolah Pengawa n, sekolah muda • 100% untuk (semula 4. untuk kegiatan
• Hadir ke lokasi Madya s Madya • Diskusi- yang didampingi pengawas ditargetkan 1 membimbing
berdasarkan kesepakatan informasi orang pengawas Pengawas
(& kantor Cabdin sekolah muda Sekolah Muda
Wilayah Malang) untuk namun dalam dan Pengawas
merealisasi kesepakatan pelaksanaannya Sekolah Madya
• Menyampaikan strategi ada 2 orang dalam
menyikapi tugas pokok pengawas sekolah melaksanakan
pengawas Madya dan muda yang tugas pokok
Utama dalam dibimbing) berikutnya
melaksanakan tugas
membimbing pengawas
sekolah muda dan/atau
pengawas sekolah madya
• Memodelkan karya
inovatif milik karya
sendiri untuk dapat

38
diadopsi dan adaptasi
sesuai kebutuhan
• Meminta salah satu
pengawas sekolah untuk
menyampaikan
kebutuhan pembimbingan
terhadap pengawas
sekolah madya dan
pengawas sekolah utama
• Meminta peserta untuk
melakukan presensi
digital
• Mengakhiri kegiatan
dengan memberi
semangat kepada para
pengawas sekolah untuk
tetap bekerja secara
profesional

Tabel 2 di bawah ini adalah tabel analisis konteks yang disusun untuk membantu memahami hasil pendampingan/pengawasan tahun
sebelumnya sebagaimana disajikan pada Tabel 1 di atas.

39
Tabel 2. Hasil Analisis Konteks Pendampingan/Pengawasan Tahun Sebelumnya
No Faktor Yang Deskripsi Analisis Rekomendasi Tindak Lanjut
Mempengaruhi Kegiatan
1 Hasil pembinaan professional Kegiatan pembinaan Hasil pembinaan ini cukup Dapat ditingkatkan dengan Menyusun jadwal pendampingan
guru yang dilakukan untuk memuaskan, namun masih menyediakan materi pembinaan yang lebih bervariasi dan
meningkatkan terdapat sebagian guru yang lebih bervariasi sesuai melakukan follow-up setelah
kompetensi guru yang belum menunjukkan dengan kebutuhan guru dan pendampingan
perbaikan dalam kinerja mengadakan follow-up setelah
pembinaan
2 Hasil pembinaan professional Kegiatan pembinaan Hasil pembinaan ini cukup Dapat ditingkatkan dengan Menyusun jadwal pendampingan
kepala sekolah yang dilakukan untuk memuaskan, namun masih menyediakan materi pembinaan yang lebih bervariasi dan
meningkatkan terdapat sebagian kepala yang lebih bervariasi sesuai melakukan follow-up setelah
kompetensi kepala sekolah yang belum dengan kebutuhan kepala sekolah pendampingan
sekolah menunjukkan perbaikan dan mengadakan follow-up setelah
dalam kinerja pembinaan
3 Hasil pemantauan pemenuhan Pemantauan terhadap Hasil pemantauan Dapat ditingkatkan dengan Memberikan pendampingan
8 SNP pemenuhan 8 Standar menunjukkan bahwa memberikan pembinaan kepada kepada sekolah yang kurang
Nasional Pendidikan di sebagian sekolah masih sekolah yang kurang memenuhi memenuhi standar dan
sekolah kurang memenuhi standar standar tersebut dan memberikan memberikan motivasi kepada
tersebut motivasi kepada guru dan kepala guru dan kepala sekolah untuk
sekolah untuk terus meningkatkan terus meningkatkan kualitas
kualitas pendidikan di sekolah pendidikan

4 Hasil pembimbingan dan Kegiatan Hasil pembimbingan dan Dapat ditingkatkan dengan Menyusun jadwal pendampingan
pelatihan professional guru pembimbingan dan pelatihan ini cukup menyediakan materi yang lebih bervariasi dan
dan kepala sekolah pelatihan yang memuaskan, namun masih pembimbingan dan pelatihan yang melakukan follow-up setelah
dilakukan untuk terdapat sebagian guru dan lebih bervariasi sesuai dengan pendampingan
meningkatkan kepala sekolah yang belum kebutuhan guru dan kepala
kompetensi guru dan menunjukkan perbaikan sekolah dan mengadakan follow-
kepala sekolah untuk dalam kinerja up setelah pembimbingan dan
dapat menjalankan pelatihan
fungsi dan tugas
pokoknya
5 Hasil penilaian kinerja guru Penilaian terhadap Hasil penilaian Dapat ditingkatkan dengan Memberikan pendampingan
kinerja guru di sekolah menunjukkan bahwa memberikan pembinaan kepada kepada guru yang kinerjanya
sebagian guru masih guru yang kinerjanya kurang kurang memuaskan dan
perlu meningkatkan memuaskan dan memberikan memberikan motivasi kepada
kinerja

40
No Faktor Yang Deskripsi Analisis Rekomendasi Tindak Lanjut
Mempengaruhi Kegiatan
motivasi kepada guru untuk terus guru untuk terus meningkatkan
meningkatkan kinerja kinerja
6 Hasil penilaian kepala Penilaian terhadap Hasil penilaian Dapat ditingkatkan dengan Memberikan pendampingan
sekolah kinerja kepala sekolah menunjukkan bahwa memberikan pembinaan kepada kepada kepala sekolah yang
di sekolah sebagian kepala sekolah kepala sekolah yang kinerjanya kinerjanya kurang memuaskan
masih perlu kurang memuaskan dan dan memberikan motivasi kepala
meningkatkan kinerja memberikan motivasi kepada sekolah untuk terus meningkatkan
kepala sekolah untuk terus kinerja
meningkatkan kinerja
7 Hasil pembimbingan dan Kegiatan Hasil pembimbingan dan Dapat ditingkatkan dengan Menyusun jadwal pendampingan
pelatihan kepala sekolah pembimbingan dan pelatihan ini cukup menyediakan materi yang lebih bervariasi dan
dalam dalam menyusun pelatihan yang memuaskan, namun pembimbingan dan pelatihan yang melakukan follow-up setelah
program sekolah, rencana dilakukan untuk masih terdapat sebagian lebih bervariasi sesuai dengan pendampingan
kerja, dan pengawasan dan meningkatkan kepala sekolah yang kebutuhan kepala sekolah dan
evaluasi, kepemimpinan kompetensi kepala belum menunjukkan mengadakan follow-up setelah
sekolah, dan sistem informasi sekolah dalam perbaikan dalam pembimbingan dan pelatihan
dan manajemen menyusun program kompetensi terkait
sekolah, rencana kerja,
dan pengawasan dan
evaluasi,
kepemimpinan sekolah,
dan sistem informasi
dan manajemen
8 Hasil pembimbingan dan Kegiatan Hasil pembimbingan dan Dapat ditingkatkan dengan Menyusun jadwal pendampingan
pelatihan profesional guru pembimbingan dan pelatihan ini cukup menyediakan materi yang lebih bervariasi dan
dan kepala sekolah dalam pelatihan yang memuaskan, namun pembimbingan dan pelatihan yang melakukan follow-up setelah
pelaksanaan penelitian dilakukan untuk masih terdapat sebagian lebih bervariasi sesuai dengan pendampingan
tindakan meningkatkan guru dan kepala sekolah kebutuhan guru dan kepala
kompetensi guru dan yang belum sekolah dan mengadakan follow-
kepala sekolah dalam menunjukkan perbaikan up setelah pembimbingan dan
melaksanakan dalam kompetensi terkait pelatihan
penelitian tindak
9 Hasil membimbing pengawas Kegiatan membimbing Hasil membimbing ini Dapat ditingkatkan dengan Menyusun jadwal pendampingan
sekolah muda dan pengawas pengawas sekolah cukup memuaskan, menyediakan materi yang lebih bervariasi dan
sekolah madya dalam muda dan pengawas namun masih terdapat pembimbingan yang lebih melakukan follow-up setelah
melaksanakan tugas pokok sekolah madya dalam sebagian pengawas yang bervariasi sesuai dengan pendampingan.

41
No Faktor Yang Deskripsi Analisis Rekomendasi Tindak Lanjut
Mempengaruhi Kegiatan
melaksanakan tugas belum menunjukkan kebutuhan pengawas dan
pokoknya perbaikan dalam mengadakan follow-up setelah
kompetensi terkait pembimbingan

B. Strategi Pendampingan Tahun 2023


Bagian ini masih berada dalam satu rangkaian tahapan kerja sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 2. Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan
bahwa tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah menyusun jadwal dan follow up setelah dilakukan pendampingan. Dua hal inilah yang ditindaklanjuti
pada rencana kerja Pengawas Sekolah tahun 2023. Setelah melakukan analisis konteks, langkah berikutnya melakukan analisis kapasitas dan kesadaran
sekolah binaan berdasarkan rekomendasi rapor pendidikan, hasilnya seperti pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Analisis Kapasitas Dan Kesadaran Sekolah Binaan.

Faktor Yang Kategori


Dipertimbangkan Rendah Sedang Tinggi
SMAN Taruna Nala
Kapasitas Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan pada Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan
pada level terbatas (merah) berdasarkan refleksi level moderat (kuning-hijau) berdasarkan refleksi rapor pada level memadai (biru) berdasarkan refleksi
rapor pendidikan sekolah pendidikan sekolah rapor pendidikan sekolah
Kesadaran Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan Guru dan tenaga kependidikan tahu kebutuhan Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan
kebutuhan terhadap perubahan perubahan namun belum menunjukkan kesediaan komitmen nyata dalam melakukan perubahan
berubah
Belum menyadari atau belum mengakui Mengakui aspek kelemahan sekolah dengan alasan Mengakui aspek sekolah sebagaimana adanya
kelemahan sekolah pembenaran
Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk Bersedia mengalokasikan waktu tetapi tidak Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir,
mengikuti pertemuanyang sudah disepakati memberikan perhatian penuh selama mengikuti dan memberikan perhatian penuh selama
dengan penuh perhatian pertemuan yang sudah disepakati mengikuti pertemuan yang sudah disepakati
Belum bersedia atau keberatan melakukan Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan Bersedia melakukan perubahan perilaku,
perubahan perilaku, kebiasaan dan program program sekolah tetapi tidak secara penuh kebiasaan dan program sekolah disertai bukti
sekolah pendukung yang memadai
SMAN 7 Malang

42
Faktor Yang Kategori
Dipertimbangkan Rendah Sedang Tinggi
Kapasitas Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan pada Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan
pada level terbatas (merah) berdasarkan refleksi level moderat (kuning-hijau) berdasarkan refleksi rapor pada level memadai (biru) berdasarkan refleksi
rapor pendidikan sekolah pendidikan sekolah rapor pendidikan sekolah
Kesadaran Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan Guru dan tenaga kependidikan tahu kebutuhan Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan
kebutuhan terhadap perubahan perubahan namun belum menunjukkan kesediaan komitmen nyata dalam melakukan perubahan
berubah
Belum menyadari atau belum mengakui Mengakui aspek kelemahan sekolah dengan alasan Mengakui aspek sekolah sebagaimana adanya
kelemahan sekolah pembenaran
Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk Bersedia mengalokasikan waktu tetapi tidak Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir,
mengikuti pertemuanyang sudah disepakati memberikan perhatian penuh selama mengikuti dan memberikan perhatian penuh selama
dengan penuh perhatian pertemuan yang sudah disepakati mengikuti pertemuan yang sudah disepakati
Belum bersedia atau keberatan melakukan Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan Bersedia melakukan perubahan perilaku,
perubahan perilaku, kebiasaan dan program program sekolah tetapi tidak secara penuh kebiasaan dan program sekolah disertai bukti
sekolah pendukung yang memadai
SMA Kristen Charis
Kapasitas Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan pada Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan
pada level terbatas (merah) berdasarkan refleksi level moderat (kuning-hijau) berdasarkan refleksi rapor pada level memadai (biru) berdasarkan refleksi
rapor pendidikan sekolah pendidikan sekolah rapor pendidikan sekolah
Kesadaran Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan Guru dan tenaga kependidikan tahu kebutuhan Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan
kebutuhan terhadap perubahan perubahan namun belum menunjukkan kesediaan komitmen nyata dalam melakukan perubahan
berubah
Belum menyadari atau belum mengakui Mengakui aspek kelemahan sekolah dengan alasan Mengakui aspek sekolah sebagaimana adanya
kelemahan sekolah pembenaran
Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk Bersedia mengalokasikan waktu tetapi tidak Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir,
mengikuti pertemuanyang sudah disepakati memberikan perhatian penuh selama mengikuti dan memberikan perhatian penuh selama
dengan penuh perhatian pertemuan yang sudah disepakati mengikuti pertemuan yang sudah disepakati
Belum bersedia atau keberatan melakukan Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan Bersedia melakukan perubahan perilaku,
perubahan perilaku, kebiasaan dan program program sekolah tetapi tidak secara penuh kebiasaan dan program sekolah disertai bukti
sekolah pendukung yang memadai
SMA Islam Baiturrohma
Kapasitas Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan pada Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan
pada level terbatas (merah) berdasarkan refleksi level moderat (kuning-hijau) berdasarkan refleksi rapor pada level memadai (biru) berdasarkan refleksi
rapor pendidikan sekolah pendidikan sekolah rapor pendidikan sekolah
Kesadaran Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan Guru dan tenaga kependidikan tahu kebutuhan Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan
kebutuhan terhadap perubahan perubahan namun belum menunjukkan kesediaan komitmen nyata dalam melakukan perubahan
berubah
Belum menyadari atau belum mengakui Mengakui aspek kelemahan sekolah dengan alasan Mengakui aspek sekolah sebagaimana adanya
kelemahan sekolah pembenaran

43
Faktor Yang Kategori
Dipertimbangkan Rendah Sedang Tinggi
Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk Bersedia mengalokasikan waktu tetapi tidak Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir,
mengikuti pertemuanyang sudah disepakati memberikan perhatian penuh selama mengikuti dan memberikan perhatian penuh selama
dengan penuh perhatian pertemuan yang sudah disepakati mengikuti pertemuan yang sudah disepakati
Belum bersedia atau keberatan melakukan Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan Bersedia melakukan perubahan perilaku,
perubahan perilaku, kebiasaan dan program program sekolah tetapi tidak secara penuh kebiasaan dan program sekolah disertai bukti
sekolah pendukung yang memadai
SMA Islam Nusantara
Kapasitas Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan pada Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan
pada level terbatas (merah) berdasarkan refleksi level moderat (kuning-hijau) berdasarkan refleksi rapor pada level memadai (biru) berdasarkan refleksi
rapor pendidikan sekolah pendidikan sekolah rapor pendidikan sekolah
Kesadaran Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan Guru dan tenaga kependidikan tahu kebutuhan Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan
kebutuhan terhadap perubahan perubahan namun belum menunjukkan kesediaan komitmen nyata dalam melakukan perubahan
berubah
Belum menyadari atau belum mengakui Mengakui aspek kelemahan sekolah dengan alasan Mengakui aspek sekolah sebagaimana adanya
kelemahan sekolah pembenaran
Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk Bersedia mengalokasikan waktu tetapi tidak Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir,
mengikuti pertemuanyang sudah disepakati memberikan perhatian penuh selama mengikuti dan memberikan perhatian penuh selama
dengan penuh perhatian pertemuan yang sudah disepakati mengikuti pertemuan yang sudah disepakati
Belum bersedia atau keberatan melakukan Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan Bersedia melakukan perubahan perilaku,
perubahan perilaku, kebiasaan dan program program sekolah tetapi tidak secara penuh kebiasaan dan program sekolah disertai bukti
sekolah pendukung yang memadai
SMA BSS
Kapasitas Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan pada Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan
pada level terbatas (merah) berdasarkan refleksi level moderat (kuning-hijau) berdasarkan refleksi rapor pada level memadai (biru) berdasarkan refleksi
rapor pendidikan sekolah pendidikan sekolah rapor pendidikan sekolah
Kesadaran Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan Guru dan tenaga kependidikan tahu kebutuhan Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan
kebutuhan terhadap perubahan perubahan namun belum menunjukkan kesediaan komitmen nyata dalam melakukan perubahan
berubah
Belum menyadari atau belum mengakui Mengakui aspek kelemahan sekolah dengan alasan Mengakui aspek sekolah sebagaimana adanya
kelemahan sekolah pembenaran
Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk Bersedia mengalokasikan waktu tetapi tidak Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir,
mengikuti pertemuanyang sudah disepakati memberikan perhatian penuh selama mengikuti dan memberikan perhatian penuh selama
dengan penuh perhatian pertemuan yang sudah disepakati mengikuti pertemuan yang sudah disepakati
Belum bersedia atau keberatan melakukan Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan Bersedia melakukan perubahan perilaku,
perubahan perilaku, kebiasaan dan program program sekolah tetapi tidak secara penuh kebiasaan dan program sekolah disertai bukti
sekolah pendukung yang memadai
SMA Nasional
Kapasitas Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan pada Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan
pada level terbatas (merah) berdasarkan refleksi level moderat (kuning-hijau) berdasarkan refleksi rapor pada level memadai (biru) berdasarkan refleksi
rapor pendidikan sekolah rapor pendidikan sekolah

44
Faktor Yang Kategori
Dipertimbangkan Rendah Sedang Tinggi
pendidikan sekolah (SMAN 7, SMA Charis, SMA
Islam Baiturrohma)
Kesadaran Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan Guru dan tenaga kependidikan tahu kebutuhan Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan
kebutuhan terhadap perubahan perubahan namun belum menunjukkan kesediaan komitmen nyata dalam melakukan perubahan
berubah
Belum menyadari atau belum mengakui Mengakui aspek kelemahan sekolah dengan alasan Mengakui aspek sekolah sebagaimana adanya
kelemahan sekolah pembenaran
Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk Bersedia mengalokasikan waktu tetapi tidak Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir,
mengikuti pertemuanyang sudah disepakati memberikan perhatian penuh selama mengikuti dan memberikan perhatian penuh selama
dengan penuh perhatian pertemuan yang sudah disepakati mengikuti pertemuan yang sudah disepakati
Belum bersedia atau keberatan melakukan Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan Bersedia melakukan perubahan perilaku,
perubahan perilaku, kebiasaan dan program program sekolah tetapi tidak secara penuh kebiasaan dan program sekolah disertai bukti
sekolah pendukung yang memadai
SMA PJ Global
Kapasitas Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan pada Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan
pada level terbatas (merah) berdasarkan refleksi level moderat (kuning-hijau) berdasarkan refleksi rapor pada level memadai (biru) berdasarkan refleksi
rapor pendidikan sekolah pendidikan sekolah rapor pendidikan sekolah
Kesadaran Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan Guru dan tenaga kependidikan tahu kebutuhan Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan
kebutuhan terhadap perubahan perubahan namun belum menunjukkan kesediaan komitmen nyata dalam melakukan perubahan
berubah
Belum menyadari atau belum mengakui Mengakui aspek kelemahan sekolah dengan alasan Mengakui aspek sekolah sebagaimana adanya
kelemahan sekolah pembenaran
Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk Bersedia mengalokasikan waktu tetapi tidak Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir,
mengikuti pertemuanyang sudah disepakati memberikan perhatian penuh selama mengikuti dan memberikan perhatian penuh selama
dengan penuh perhatian pertemuan yang sudah disepakati mengikuti pertemuan yang sudah disepakati
Belum bersedia atau keberatan melakukan Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan Bersedia melakukan perubahan perilaku,
perubahan perilaku, kebiasaan dan program program sekolah tetapi tidak secara penuh kebiasaan dan program sekolah disertai bukti
sekolah pendukung yang memadai
SMAK Kolese St.Yusup
Kapasitas Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan pada Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan
pada level terbatas (merah) berdasarkan refleksi level moderat (kuning-hijau) berdasarkan refleksi rapor pada level memadai (biru) berdasarkan refleksi
rapor pendidikan sekolah pendidikan sekolah rapor pendidikan sekolah
Kesadaran Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan Guru dan tenaga kependidikan tahu kebutuhan Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan
kebutuhan terhadap perubahan perubahan namun belum menunjukkan kesediaan komitmen nyata dalam melakukan perubahan
berubah
Belum menyadari atau belum mengakui Mengakui aspek kelemahan sekolah dengan alasan Mengakui aspek sekolah sebagaimana adanya
kelemahan sekolah pembenaran
Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk Bersedia mengalokasikan waktu tetapi tidak Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir,
mengikuti pertemuanyang sudah disepakati memberikan perhatian penuh selama mengikuti dan memberikan perhatian penuh selama
dengan penuh perhatian pertemuan yang sudah disepakati mengikuti pertemuan yang sudah disepakati

45
Faktor Yang Kategori
Dipertimbangkan Rendah Sedang Tinggi
Belum bersedia atau keberatan melakukan Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan Bersedia melakukan perubahan perilaku,
perubahan perilaku, kebiasaan dan program program sekolah tetapi tidak secara penuh kebiasaan dan program sekolah disertai bukti
sekolah pendukung yang memadai

Kapasitas Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan pada Capaian, pembelajaran dan tata kelola dominan
pada level terbatas (merah) berdasarkan refleksi level moderat (kuning-hijau) berdasarkan refleksi rapor pada level memadai (biru) berdasarkan refleksi
rapor pendidikan sekolah pendidikan sekolah rapor pendidikan sekolah
Kesadaran Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan Guru dan tenaga kependidikan tahu kebutuhan Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan
kebutuhan terhadap perubahan perubahan namun belum menunjukkan kesediaan komitmen nyata dalam melakukan perubahan
berubah
Belum menyadari atau belum mengakui Mengakui aspek kelemahan sekolah dengan alasan Mengakui aspek sekolah sebagaimana adanya
kelemahan sekolah pembenaran
Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk Bersedia mengalokasikan waktu tetapi tidak Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir,
mengikuti pertemuanyang sudah disepakati memberikan perhatian penuh selama mengikuti dan memberikan perhatian penuh selama
dengan penuh perhatian pertemuan yang sudah disepakati mengikuti pertemuan yang sudah disepakati
Belum bersedia atau keberatan melakukan Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan Bersedia melakukan perubahan perilaku,
oerubahan oerilaku, kebiasaan dan program program sekolah tetapi tidak secara penuh kebiasaan dan program sekolah disertai bukti
sekolah pendukung yang memadai
Catatan: warna kuning adalah kategori kapasitas dan kesadaran sekolah binaan berdasarkan rekomendasi rapor pendidikan, evaluasi hasil
pendampingan/pengawasan atau analisis konteks hasil pendampingan/pengawasan tahun sebelumnya
.

Tabel 3 membantu dalam penentuan kategori kapasitas dan kesadaran sekolah binaan yang memerlukan pendampingan. Setelah melakukan analisis pada
rapor pendidikan dengan memperhatikan indikator level 2 yang memerlukan perbaikan, maka disusun strategi dan metode pendampingan yang sesuai
seperti ditunjukkan pada Tabel 4 ini.

46
Tabel 4. Strategi dan Metode Pendampingan Sekolah Binaan
Nama Sekolah Binaan Kesimpulan Berdasarkan Kebutuhan Pendampingan Strategi Pendampingan Yang Metode Pendampingan Yang
Analisis Kapasistas dan Berdasarkan Analisis Indikator Dipilih (*) Dipilih (*)
Kesadaran Level 2 Rapor Pendidikan
SMAN Taruna Nala Jawa Timut Kapasitas tinggi kesadaran • Kompetensi mengevaluasi dan Perbaikan gradual: Training, Coaching, dan Fasilitating
sedang merefleksi isi teks (L3) • Deskripsi (TCofa):
• Kompetensi pada domain • Tujuan • Tujuan
Geometri • Proses • Proses
• Kebhinekaan global • Lingkup • Lingkup
• Kesejahteraan spikologi guru • Output • Peranan
• Dukungan atau kesetaraan agama • Optimal pada… • Output
dan budaya
SMAN 7 Malang Kapasitas tinggi kesadaran • Kompetensi mengevaluasi dan Perbaikan gradual: Training, Coaching dan Fasilitating
sedang merefleksi isi teks (L3) • Deskripsi (TCofa):
• Kompetensi pada domain • Tujuan • Tujuan
Geometri • Proses • Proses
• Kreativitas • Lingkup • Lingkup
• Kesejahteraan spikologi guru • Output • Peranan
• Dukungan atau kesetaraan agama • Optimal pada… • Output
dan budaya
SMA Kristen Charis Kapasitas sedang kesadaran • Kompetensi mengevaluasi dan Perbaikan gradual: Training, Coaching dan Fasilitating
tinggi merefleksi isi teks (L3) • Deskripsi (TCofa):
• Kompetensi pada domain • Tujuan • Tujuan
Geometri • Proses • Proses
• Kebhinekaan global • Lingkup • Lingkup
• Kesejahteraan spikologi guru • Output • Peranan
• Dukungan atau kesetaraan agama • Optimal pada… • Output
dan budaya
SMA Islam Baiturrohma Kapasitas sedang kesadaran • Kompetensi mengevaluasi dan Perbaikan gradual: Training, Coaching dan Fasilitating
tinggi merefleksi isi teks (L2) • Deskripsi (TCofa):
• Kompetensi mengetahui (L1) • Tujuan • Tujuan
• Kebhinekaan global • Proses • Proses
• Kesejahteraan spikologi guru • Lingkup • Lingkup
• Dukungan atau kesetaraan agama • Output • Peranan
dan budaya • Optimal pada… • Output
SMA Islam Nusantara Kapasitas sedang kesadaran • Kompetensi membaca sastra Penguatan perubahan: Training, Mentoring, dan Coaching
rendah • Kompetensi mengetahui (L1) • Deskripsi (TMC):
• Kebhinekaan global • Tujuan • Tujuan
• Kesejahteraan spikologi guru • Proses • Proses
• Dukungan atau kesetaraan agama • Lingkup • Lingkup
dan budaya • Output • Peranan
• Optimal pada… • Output

47
Nama Sekolah Binaan Kesimpulan Berdasarkan Kebutuhan Pendampingan Strategi Pendampingan Yang Metode Pendampingan Yang
Analisis Kapasistas dan Berdasarkan Analisis Indikator Dipilih (*) Dipilih (*)
Kesadaran Level 2 Rapor Pendidikan
SMA BSS Kapasitas sedang kesadaran • Kompetensi mengevaluasi dan Perbaikan gradual: Training, Coaching dan Fasilitating
tinggi merefleksi isi teks (L3) • Deskripsi (TCofa):
• Kompetensi pada domain • Tujuan • Tujuan
Geometri • Proses • Proses
• Kreativitas • Lingkup • Lingkup
• Kesejahteraan spikologi guru • Output • Peranan
• Dukungan atau kesetaraan agama • Optimal pada… • Output
dan budaya
SMA Nasional Kapasitas sedang kesadaran • Kompetensi mengevaluasi dan Penguatan perubahan: Training, Mentoring, dan Coaching
rendah merefleksi isi teks • Deskripsi (TMC):
• Kompetensi pada domain • Tujuan • Tujuan
Geometri • Proses • Proses
• Kreativitas • Lingkup • Lingkup
• Kesejahteraan spikologi guru • Output • Peranan
• Dukungan atau kesetaraan agama • Optimal pada… • Output
dan budaya
SMA PJ Global Kapasitas tinggi kesadaran • Kompetensi mengevaluasi dan Penguatan perubahan: Training, Mentoring, dan Coaching
sedang merefleksi isi teks (L3) • Deskripsi (TMC):
• Kompetensi pada domain • Tujuan • Tujuan
Geometri • Proses • Proses
• Kebhinekaan global • Lingkup • Lingkup
• Kesejahteraan spikologi guru • Output • Peranan
• Dukungan atau kesetaraan agama • Optimal pada… • Output
dan budaya
SMAK Kolese ST.Yusup Kapasitas sedang kesadaran • Kompetensi membaca teks sastra Perbaikan gradual: Training, Coaching dan Fasilitating
tinggi • Kompetensi pada domain • Deskripsi (TCofa):
Geometri • Tujuan • Tujuan
• Kebhinekaan global • Proses • Proses
• Kesejahteraan spikologi guru • Lingkup • Lingkup
• Dukungan atau kesetaraan agama • Output • Peranan
dan budaya • Optimal pada… • Output
SMA SPK Wesley Kapasitas sedang kesadaran • Kompetensi membaca teks sastra Perbaikan gradual: Training, Coaching dan Fasilitating
tinggi • Kompetensi pada domain • Deskripsi (TCofa):
Geometri • Tujuan • Tujuan
• Kebhinekaan global • Proses • Proses
• Kesejahteraan spikologi guru • Lingkup • Lingkup
• Dukungan atau kesetaraan agama • Output • Peranan
dan budaya • Optimal pada… • Output
Catatan (*) akan dijabarkan pada bagian berikutnya.

48
Setelah menetapkan strategi dan metode pendampingan sebagaimana Tabel 4, selanjutnya
dilakukan penyesuaikan terhadap tugas pokok Pengawas Sekolah Ahli Utama, sebagai berikut.
1. Strategi dari hasil pengembangan secara mandiri dalam kegiatan pendampingan oleh
Pengawas Sekolah Ahli Utama bertujuan agar terjadi kolaborasi antar satuan pendidikan
binaan. Dalam hal ini menggunakan 2 (dua) macam strategi, yaitu:
a. Strategi perbaikan gradual untuk 8 (delapan) sekolah binaan, yaitu SMAN Taruna
Nala Jawa Timur, SMAN 7 Malang, SMA Kristen Charis, SMA Islam Baiturrohma,
SMA BSS, SMA PJ Global, SMAK Kolese St. Yusup, dan SMA SPK Wesley.
b. Strategi penguatan perubahan untuk 2 (dua) sekolah binaan, yaitu SMA Islam
Nusantara dan SMA Nasional.
2. Pelibatan warga sekolah secara luas yang mengedepankan pengajuan diri, keragaman, dan
penetapan secara bersama oleh sekolah dan warga sekolah sebagai kewajiban pengawas
sekolah ahli utama dilakukan pada saat mengadakan refleksi melalui pertemuan
bersama warga sekolah (Lampiran 6 Kode 2.1).
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik menggunakan hasil pengembangan
mandiri yaitu pengembangan yang sesuai dengan kokteks daerah dan kompetensi
pengawas sekolah pada pedoman pendampingan. Dalam hal ini fokus pada pembelajaran
untuk sekolah yang perlu penguatan perubahan (2 sekolah binaan), pembelajaran dan
pengelolaan satuan pendidikan untuk sekolah yang perlu perbaikan gradual (8 sekolah
binaan). Dalam kegiatan ini agar terwujud peningkatan kualitas pembelajaran, kegiatan
pendampingannya dipadu dengan model PALING BEJA (Paparan, Modeling dan
Berburu Kerja) dan PENA BESI KAWAT (Pendampingan Paripurna Berbasis
Kolaborasi Rekan Sejawat).
4. Metode pendampingan perpaduan lebih dari 1 (satu) metode pendampingan yang
dikembangkan secara mandiri sebagai kewajiban pengawas sekolah ahli utama, dilakukan
dengan rincian berikut.
a. Bagi sekolah binaan yang memerlukan strategi perbaikan gradual menggunakan
perpaduan metode Training, Coaching dan Fasilitating, disingkat dengan akronim
TCoFa.
b. Bagi sekolah yang memerlupan strategi penguatan perubahan menggunakan
perpaduan metode Training, Mentoring, dan Coaching disingkat dengan akronim TMC.
5. Strategi umpan balik yang diterapkan adalah perpaduan lebih dari 1 (satu) strategi umpan
balik dari pilihan strategi umpan balik yang terdapat dalam pedoman pendampingan.

49
Berikut adalah beberapa strategi umpan balik yang akan digunakan dalam pendampingan
tahun 2023:
a. Umpan balik positif: berfokus pada aspek yang telah dilakukan dengan baik atau
kemajuan yang telah dicapai.
b. Umpan balik konstruktif: berfokus pada cara untuk meningkatkan prestasi dengan
memberikan saran atau solusi masalah.
c. Umpan balik proses: berfokus pada proses yang telah dilakukan, bukan hanya hasil
akhirnya.
d. Umpan balik kompetisi: membandingkan prestasi dengan standar atau target yang telah
ditetapkan.
e. Umpan balik diri sendiri: memberikan umpan balik kepada diri sendiri dengan
mempertimbangkan apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang perlu
ditingkatkan.
f. Umpan balik tim: memberikan umpan balik kepada tim dengan mempertimbangkan
prestasi individu dan kelompok secara keseluruhan.
g. Umpan balik komunikatif: berfokus pada cara komunikasi yang efektif dan bagaimana
meningkatkannya (menjadi pendengan yang baik, menghindari sikap mengkritik dan
berbicara negatif,menunjukkan simpati dan empati, berbicara topik yang diinginkan
lawan bicara, dan membantu metemukan solusi lawan bicara)
h. Umpan balik peran: berfokus pada bagaimana memenuhi tanggung jawab dan
memainkan peran dengan baik dalam suatu kelompok atau tim.
i. Umpan balik emosional: berfokus pada bagaimana mengelola dan mengekspresikan
emosi dengan efektif.
j. Umpan balik aspek fisik: berfokus pada bagaimana menjaga kesehatan dan kebugaran
fisik.
k. Umpan balik keterampilan: berfokus pada bagaimana mengembangkan keterampilan
baru atau meningkatkan keterampilan yang sudah ada.
6. Menggunakan perpaduan lebih dari 1 (satu) metode pendampingan yang dikembangkan
secara mandiri dan menerapkannya berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan sekolah
sebagai pengawas sekolah ahli utama, yaitu nodel PALING BEJA dan PENA BESI
KAWAT.

50
Mengimplementasikan pendampingan pada materi level 2 yang memerlukan perbaikan
sesuai dengan analisis rapor pendidikan, maka diterapkan pendampingan yang disesuaikan
dengan kebutuhan atau berdiferensiasi. Ini termasuk penguatan perubahan yang diperlukan di
2 (dua) sekolah binaan serta perbaikan gradual di 8 (delapan) sekolah binaan yang diuraikan di
bawah ini.
1. Strategi Pendampingan Untuk Penguatan Perubahan Di Dua Sekolah Binaan

a. Sasaran Sekolah Binaan dan Materi Pendampingan Berdasarkan Rapor Pendidikan

Nama Sekolah Intervenasi Perbaikan Berdasarkan Rapor Pendidikan


Binaan
1. SMA Islam Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi
Nusantara mengetahui (L1), kebhinekaan global, kesejahteraan
psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama dan
budaya
2. SMA Nasional Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3),
kompetensi pada domain Geometri, kreativitas,
kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya

b. Strategi Pendampingan : Penguatan Perubahan


c. Metode Pendampingan : TMC (Training, Mentoring, and Coaching)
d. Spesifikasi materi kaitannya dengan metode pendampingan:
1) Metode Training untuk materi kompetensi membaca teks sastra, kompetensi
mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada domain Geometri,
kompetensi mengetahui (L1)
2) Metode Mentoring untuk materi kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya
3) Metode Coaching untuk materi kebhinekaan global.

Kriteria Penguatan Perubahan


Deskripsi Menemukan dan menguatkan praktik baru menggunakan TMC dan
model PALING BEJA dan PENA BESI KAWAT
Tujuan Mengenali dan menguatkan penggerak perubahan hingga mendapatkan
bukti dan praktik baik perubahan melalui TMC dan model PALING
BEJA dan PENA BESI KAWAT
Proses Direktif memimpin perubahan dimana Pengawas Sekolah terlibat
mengerjakan aktivitas perubahan atau memberikan contoh penerapan
asesmen awal atau diferensiasi pembelajaran, langkahnya sebagai berikut.
Metode Training
1. Pendahuluan
a. Menyapa dan menanyakan kabar peserta training

51
Kriteria Penguatan Perubahan
b. Menyampaikan tujuan training, yaitu menguatkan dan
meningkatkan:
1) Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi mengetahui (L1)
(untuk SMAINUS)
2) Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3) (untuk
SMANAS)
c. Menyampaikan materi yang akan diajarkan, yaitu
1) Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi mengetahui (L1)
(untuk SMAINUS)
2) Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3) (untuk
SMANAS)
d. Menjelaskan metode training yang akan digunakan, yaitu PALING
BEJA, diskusi kelompok, dan presentasi.
e. Menyampaikan jadwal training
f. Menyampaikan aturan dan tata tertib selama training.
2. Inti
a. Menyampaikan materi yang telah disiapkan menggunakan model
PALING BEJA, yaitu paparan, modeling, dan berburu kerja:
Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi mengetahui (L1)
(untuk SMAINUS), dan mengevaluasi dan kompetensi memahami
isi teks (L3) (untuk SMANAS).
b. Melakukan latihan dan simulasi secara berkelompok, dimulai dari
paparan oleh pengawas sekolah, dilanjutkan modeling dengan
bermain peran melibatkan peserta, dan berburu kerja berupa produk
kelompok
c. Mengajukan pertanyaan kepada peserta
d. Mendiskusikan jawaban peserta
e. Menyediakan waktu tanya jawab
f. Memberikan contoh atau case study untuk dihabas di kelompok-
kelompok yang telah dibentuk
g. Menyampaikan feedback kepada peserta untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang peserta miliki selama training.
(serangkaian kegiatan ini dilakukan bersama rekan
sejawat/PENA BESI KAWAT)
3. Penutup
a. Menyampaikan ringkasan materi yang telah diajarkan
b. Menyampaikan saran untuk pengembangan diri dan perbaikan
reflektif
c. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan umpan
balik
d. Melakukan foto bersama
e. Mengkahiri training dengan memberi salam
Mentoring
1. Pendahuluan
a. Mentor menyapa dan menanyakan kabar mentee (kepala sekolah
dan Tim Manajemen sekolah)
b. Menyampaikan tujuan kegiatan mentoring, yaitu merefleksi
pencapaian kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya yang telah diterapkan selama ini.

52
Kriteria Penguatan Perubahan
c. Menyampaikan materi yang akan dibahas, yaitu tentang
kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama
dan budaya yang telah diterapkan selama ini.
d. Menyampaikan jadwal kegiatan mentoring
e. Menyampaikan aturan dan tata tertib
f. Menjelaskan cara kerja mentoring dan bukti kinerja mentoring yang
perlu didokumentasikan.
2. Inti
a. Membahas materi yang telah disiapkan, yaitu tentang kesejahteraan
psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama dan budaya.
b. Membahas masalah yang dihadapi mentee, membantu mentee
menganalisis dan menyelesaikan masalah yang dihadapi mentee
dengan memberikan saran dan solusi yang sesuai terkait
implementasi kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya.
c. Menyediakan kesempatan untuk mentee bertanya mengenai materi
yang dibahas atau hal-hal lain yang ingin mentee ketahui.
d. Menyediakan contoh atau case study untuk membantu mentee
memahami materi yang dibahas dengan lebih baik.
e. Memberikan feedback kepada mentee mengenai kemajuan yang
telah mereka capai selama kegiatan mentoring.
f. Membahas rencana ke depan yang akan dilakukan mentee untuk
terus memperbaiki diri terkait kesejahteraan psikologi guru, dan
dukungan atau kesetaraan agama dan budaya
(serangkaian kegiatan ini dilakukan bersama rekan
sejawat/PENA BESI KAWAT)
3. Penutup
a. Menyampaikan ringkasan materi yang telah dibahas
b. Menyampaikan saran untuk pengembangan diri tentang cara-cara
yang bisa dilakukan untuk terus memperbaiki diri setelah kegiatan
mentoring selesai.
c. Memberikan kesempatan kepada mentee untuk memberikan umpan
balik tentang kegiatan mentoring yang telah dilaksanakan, termasuk
hal-hal yang menurut mentee baik dan yang perlu diperbaiki.
d. Menyampaikan terima kasih kepada mentee atas kepercayaannya
dan kesediaannya untuk belajar selama kegiatan mentoring.
e. Melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan akan kegiatan
mentoring yang telah dilaksanakan.
f. Menutup sesi mentoring dengan memberi salam kepada mentee.
Coaching
1. Pendahuluan
a. Menyapa dan mengabarkan coachee
b. Menyampaikan tujuan kegiatan coaching, memperkuat dan
meningkatkan implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan
global dalam intrakurikuler dan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila)
c. Menyampaikan materi yang akan dibahas yaitu penumbuhan
karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan P5
d. Menyampaikan jadwal kegiatan coaching
e. Menyampaikan aturan dan tata tertib selama kegiatan coaching.

53
Kriteria Penguatan Perubahan
f. Menjelaskan cara kerja coaching, menggunakan perpaduan model
GROWTH dan TIRTA
g. Menyampaikan kesepakatan coaching mencakup hal-hal seperti
tujuan, materi yang akan dibahas, jadwal kegiatan, dan aturan-
aturan lain yang perlu ditentukan.
h. Menyampaikan harapan dan tujuan pribadi coachee agar coach
dapat membantu coachee mencapainya.
i. Melakukan ice breaker agar merasa nyaman selama kegiatan
coaching.
2. Inti
Model GROWTH
a. Goal (Tujuan): tahap ini adalah tahap awal dimana coachee
menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, yaitu implementasi
penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan
P5
b. Reality (Kenyataan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan
coachee membahas kondisi sebenarnya yang sedang dialami
coachee terkait praktik baik implementasi P5 dan pembelajaran
pada tahun 2022 atau semester 1 th ajaran 2022/2023.
c. Options (Pilihan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan coachee
mencari berbagai pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan
coachee, yaitu startgei yang tepat untuk lebih
menunbuhkambangkan karakter kebhinekaan global pada
intrakurikuler dan P5
d. Will (Keputusan): tahap ini adalah tahap dimana coachee membuat
keputusan tentang pilihan yang akan dipilih dan tindakan yang akan
diambil.
e. Action Plan (Rencana Tindakan): tahap ini adalah tahap terakhir
dimana coachee menyusun rencana tindakan yang akan diambil
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
Model TIRTA
a. Tahap Tujuan (Goal): Coachee menyampaikan tujuan yang ingin
dicapai, yaitu penguatan dan peningkatan implementasi
penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan
P5
b. Tahap Indikator (Indicator): Coach dan coachee menentukan
indikator yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan coachee
dalam mencapai tujuan yaitu penguatan dan peningkatan
implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam
intrakurikuler dan P5
c. Tahap Risiko (Risk): Coach dan coachee membahas risiko yang
mungkin timbul saat coachee mencoba mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
d. Tahap Tindakan (Action): Coach dan coachee menentukan tindakan
yang akan diambil untuk menghadapi risiko yang mungkin timbul.
e. Tahap Tanggung Jawab/Akun (Accountability): Coachee
bertanggung jawab atas tindakan yang telah diambil dan mengikuti
proses coaching sesuai dengan rencana yang telah disepakati.
Perpaduan keduanya menjadi: (GRIROWAT)
a. Goal (Tujuan): Tahap ini adalah tahap awal dimana coachee
menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, yaitu penguatan dan
54
Kriteria Penguatan Perubahan
peningkatan implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan
global dalam intrakurikuler dan P5
a. Reality (Kenyataan): Tahap ini adalah tahap dimana coach dan
coachee membahas kondisi sebenarnya yang sedang dialami
coachee, terkait praktik baik implementasi P5 dan pembelajaran
pada tahun 2022 atau semester 1 th ajaran 2022/2023
b. Tahap Indikator (Indicator): Coach dan coachee menentukan
indikator yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan coachee
dalam mencapai tujuan,
c. Tahap Risiko (Risk): Coach dan coachee membahas risiko yang
mungkin timbul saat coachee mencoba mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
d. Options (Pilihan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan coachee
mencari berbagai pilihan yang tersedia untuk mencapai tujuan
coachee, yaitu penguatan dan peningkatan implementasi
penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan
P5
e. Will (Keputusan): tahap ini adalah tahap dimana coachee membuat
keputusan tentang pilihan yang akan dipilih dan tindakan yang akan
diambil.
f. Action Plan (Rencana Tindakan): tahap ini adalah tahap terakhir
dimana coachee menyusun rencana tindakan yang akan diambil
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, yaitu penguatan dan
peningkatan implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan
global dalam intrakurikuler dan P5.
g. Tahap Tanggung Jawab/Akun (Accountability): coachee
bertanggung jawab atas tindakan yang telah diambil dan mengikuti
proses coaching sesuai dengan rencana yang telah disepakati.
(serangkaian kegiatan ini dilakukan bersama rekan
sejawat/PENA BESI KAWAT)
3. Penutup
a. Menyampaikan ringkasan materi yang telah dibahas yang telah
dibahas selama kegiatan coaching agar coachee dapat mengingat
kembali apa yang telah dipelajari.
b. Menyampaikan saran untuk pengembangan diri tentang cara-cara
yang bisa dilakukan untuk terus memperbaiki diri setelah kegiatan
coaching selesai.
c. Memberikan kesempatan kepada coachee untuk memberikan
umpan balik tentang kegiatan coaching yang telah dilaksanakan,
termasuk hal-hal yang menurut mereka baik dan yang perlu
diperbaiki.
d. Menyampaikan terima kasih kepada coachee atas kepercayaannya
dan kesediaannya untuk belajar selama kegiatan coaching.
e. Melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan akan kegiatan
coaching yang telah dilaksanakan.
f. Menutup sesi coaching dengan mengucapkan salam kepada coachee
Lingkup Fokus pada pembelajaran
Output Perubahan praktik pembelajaran Intrakurikuler dan P5
Optimal Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan kesadaran rendah
pada

55
2. Strategi Pendampingan Untuk Perbaikan Gradual Di Delapan Sekolah Binaan

a. Sasaran Sekolah Binaan dan Materi Pendampingan

Sasaran Sekolah Intervenasi Perbaikan Berdasarkan Rapor Pendidikan


Binaan
1. SMAN 7 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksi isi teks (L3),
kompetensi pada domain Geometri, kreativitas, kesejahteraan
psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama dan
budaya
2. SMA Taruna Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3),
Nala Jawa Timur kompetensi pada domain Geometri, kebhinekaan global,
kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan
agama dan budaya
3. SMA BSS Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3),
kompetensi pada domain Geometri, kreativitas, kesejahteraan
psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama dan
budaya
4. SMA Kristen Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3),
Charis kompetensi pada domain Geometri, kebhinekaan global,
kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan
agama dan budaya
5. SMA Islam Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks (L2),
Baiturrohma kompetensi mengetahui (L1), kebhinekaan global,
kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan
agama dan budaya
6. SMAK Kolese Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi pada domain
St.Yusup Geometri, kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru,
dan dukungan atau kesetaraan agama dan budaya
7. SMA SPK Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi pada domain
Wesley Geometri, kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru,
dan dukungan atau kesetaraan agama dan budaya
8. SMA PJ Global Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3),
kompetensi pada domain Geometri, kebhinekaan global,
kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan
agama dan budaya

b. Strategi Pendampingan : Perbaikan Gradual


c. Metode Pendmapingan : TCoFa (Training, Coaching and Fasilitating)
d. Spesifikasi materi kaitannya dengan metode pendampingan:
1) Metode Training untuk materi kompetensi mengevaluasi dan merefleksi isi
teks (L3), kompetensi mengetahui (L1), dan kompetensi pada domain
Geometri
2) Metode Coaching untuk materi kebhinekaan global, kreativitas
3) Metode Fasilitating untuk materi kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan
atau kesetaraan agama dan budaya
56
Kriteria Perbaikan Gradual
Deskripsi Melakukan perbaikan bertahap atau perkomponen
Tujuan Mendukung kepala satuan pendidikan dan/atu tim terkait
merencanakan, melaksanakan, dan mendukung perubahan secara
bertahap atau pada komponen tertentu
Proses Non direktif, memberikan tantangan. Pengawas sekolah memberikan
tantangan yang relevan dengan prioritas satuan pendidikan, contoh
peningkatan kehadiran guru, membangun suasana belajar yang nyaman
dan aman, mengkaji ulang visi sekolah atau penyusunan rencana kerja
dan program sekolah
Metode Training
1. Pendahuluan
a. Menyapa dan menanyakan kabar peserta training
b. Menyampaikan tujuan training, yaitu menguatkan dan
meningkatkan:
1) Kompetensi mengevaluasi dan merefleksi isi teks (L3)
untuk SMAN 7, SMAN Taruna Nala Jawa Timur, SMA
BSS, SMA Kristen Charis, dan SSMA PJ Global
2) Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks (L2)
untuk SMA Islam Baiturrohma.
3) Kompetensi membaca teks sastra untuk SMAK Kolese St.
Yusup dan SMA SPK Wesley
4) Kompetensi mengetahui (L1) untuk SMA Islam
Baiturrohma
5) Kompetensi pada domain Geometri untuk SMAN 7, SMAN
Taruna Nala Jawa Timur, SMA BSS, SMA Kristen Charis,
SMAK Kolese St.Yusup, SMA SPK Wesley, dan SMA PJ
Global
c. Menjelaskan metode training yang akan digunakan, yaitu
PALING BEJA, diskusi kelompok, dan presentasi.
d. Menyampaikan jadwal training
e. Menyampaikan aturan dan tata tertib selama training.
2. Inti
a. Menyampaikan materi yang telah disiapkan menggunakan
model PALING BEJA, yaitu paparan, modeling, dan berburu
kerja: Kompetensi mengevaluasi dan merefleksi isi teks (L3)
untuk SMAN 7, SMAN Taruna Nala Jawa Timur, SMA BSS,
dan SMA Kristen Charis, Kompetensi menginterpretasi dan
memahami isi teks (L2) untuk SMA Islam Baiturrohma,
Kompetensi membaca teks sastra untuk SMAK Kolese St.
Yusup dan SMA SPK Wesley, Kompetensi mengetahui (L1)
untuk SMA Islam Baiturrohma, Kompetensi pada domain
Geometri untuk SMAN 7, SMAN Taruna Nala Jawa Timur,
SMA BSS, SMA Kristen Charis, SMAK Kolese St.Yusup, dan
SMA SPK Wesley
b. Melakukan latihan dan simulasi secara berkelompok, dimulai
dari paparan oleh pengawas sekolah, dilanjutkan modeling
dengan bermain peran melibatkan peserta, dan berburu kerja
berupa produk kelompok
c. Mengajukan pertanyaan kepada peserta
d. Mendiskusikan jawaban peserta
57
Kriteria Perbaikan Gradual
e. Menyediakan waktu tanya jawab
f. Memberikan contoh atau case study untuk dihabas di
kelompok-kelompok yang telah dibentuk
g. Menyampaikan feedback kepada peserta untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang peserta miliki selama training.
(serangkaian kegiatan ini dilakukan bersama rekan
sejawat/PENA BESI KAWAT)
3. Penutup
a. Menyampaikan ringkasan materi yang telah diajarkan
b. Menyampaikan saran untuk pengembangan diri dan perbaikan
reflektif
c. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan
umpan balik
d. Melakukan foto bersama
e. Mengkahiri training dengan memberi salam
Coaching
1. Pendahuluan
a. Menyapa dan mengabarkan coachee
b. Menyampaikan tujuan kegiatan coaching, memperkuat dan
meningkatkan implementasi penumbuhan karakter kreativitas
untuk SMAN 7 dan SMA BSS, dan kebhinekaan global untuk
SMAN Taruna Nala Jawa Timur, SMA Kristen Charis, SMA
Islam Baiturrohma, SMAK Kolese St. Yusup, SMA SPK
Wesley, dan SMA PJ Global dalam intrakurikuler dan P5 beserta
pengelolaannya (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
c. Menyampaikan materi yang akan dibahas yaitu penumbuhan
karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan P5 beserta
pengelolaannya
d. Menyampaikan jadwal kegiatan coaching
e. Menyampaikan aturan dan tata tertib selama kegiatan coaching.
f. Menjelaskan cara kerja coaching, menggunakan perpaduan
model GROWTH dan TIRTA
g. Menyampaikan kesepakatan coaching mencakup hal-hal seperti
tujuan, materi yang akan dibahas, jadwal kegiatan, dan aturan-
aturan lain yang perlu ditentukan.
h. Menyampaikan harapan dan tujuan pribadi coachee agar coach
dapat membantu coachee mencapainya.
i. Melakukan ice breaker agar merasa nyaman selama kegiatan
coaching.
2. Inti
Model GROWTH
a. Goal (Tujuan): tahap ini adalah tahap awal dimana coachee
menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, yaitu implementasi
penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler
dan P5
b. Reality (Kenyataan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan
coachee membahas kondisi sebenarnya yang sedang dialami
coachee terkait praktik baik implementasi P5 dan pembelajaran
pada tahun 2022 atau semester 1 th ajaran 2022/2023.
c. Options (Pilihan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan
coachee mencari berbagai pilihan yang tersedia untuk mencapai
58
Kriteria Perbaikan Gradual
tujuan coachee, yaitu startgei yang tepat untuk lebih
menunbuhkambangkan karakter kebhinekaan global pada
intrakurikuler dan P5
d. Will (Keputusan): tahap ini adalah tahap dimana coachee
membuat keputusan tentang pilihan yang akan dipilih dan
tindakan yang akan diambil.
e. Action Plan (Rencana Tindakan): tahap ini adalah tahap terakhir
dimana coachee menyusun rencana tindakan yang akan diambil
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
Model TIRTA
a. Tahap Tujuan (Goal): Coachee menyampaikan tujuan yang ingin
dicapai, yaitu penguatan dan peningkatan implementasi
penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler
dan P5
b. Tahap Indikator (Indicator): Coach dan coachee menentukan
indikator yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan
coachee dalam mencapai tujuan yaitu penguatan dan
peningkatan implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan
global dalam intrakurikuler dan P5
c. Tahap Risiko (Risk): Coach dan coachee membahas risiko yang
mungkin timbul saat coachee mencoba mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
d. Tahap Tindakan (Action): Coach dan coachee menentukan
tindakan yang akan diambil untuk menghadapi risiko yang
mungkin timbul.
e. Tahap Tanggung Jawab/Akun (Accountability): Coachee
bertanggung jawab atas tindakan yang telah diambil dan
mengikuti proses coaching sesuai dengan rencana yang telah
disepakati.
Perpaduan keduanya menjadi: (GRIROWAT)
a. Goal (Tujuan): Tahap ini adalah tahap awal dimana coachee
menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, yaitu penguatan dan
peningkatan implementasi penumbuhan karakter kebhinekaan
global dalam intrakurikuler dan P5
b. Reality (Kenyataan): Tahap ini adalah tahap dimana coach dan
coachee membahas kondisi sebenarnya yang sedang dialami
coachee, terkait praktik baik implementasi P5 dan pembelajaran
pada tahun 2022 atau semester 1 th ajaran 2022/2023
c. Tahap Indikator (Indicator): Coach dan coachee menentukan
indikator yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan
coachee dalam mencapai tujuan,
d. Tahap Risiko (Risk): Coach dan coachee membahas risiko yang
mungkin timbul saat coachee mencoba mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
e. Options (Pilihan): tahap ini adalah tahap dimana coach dan
coachee mencari berbagai pilihan yang tersedia untuk mencapai
tujuan coachee, yaitu penguatan dan peningkatan implementasi
penumbuhan karakter kebhinekaan global dalam intrakurikuler
dan P5

59
Kriteria Perbaikan Gradual
f. Will (Keputusan): tahap ini adalah tahap dimana coachee
membuat keputusan tentang pilihan yang akan dipilih dan
tindakan yang akan diambil.
g. Action Plan (Rencana Tindakan): tahap ini adalah tahap
terakhir dimana coachee menyusun rencana tindakan yang akan
diambil untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, yaitu
penguatan dan peningkatan implementasi penumbuhan karakter
kebhinekaan global dalam intrakurikuler dan P5.
h. Tahap Tanggung Jawab/Akun (Accountability): coachee
bertanggung jawab atas tindakan yang telah diambil dan
mengikuti proses coaching sesuai dengan rencana yang telah
disepakati.
(serangkaian kegiatan ini dilakukan bersama rekan
sejawat/PENA BESI KAWAT)
3. Penutup
a. Menyampaikan ringkasan materi yang telah dibahas yang telah
dibahas selama kegiatan coaching agar coachee dapat
mengingat kembali apa yang telah dipelajari.
b. Menyampaikan saran untuk pengembangan diri tentang cara-
cara yang bisa dilakukan untuk terus memperbaiki diri setelah
kegiatan coaching selesai.
c. Memberikan kesempatan kepada coachee untuk memberikan
umpan balik tentang kegiatan coaching yang telah
dilaksanakan, termasuk hal-hal yang menurut mereka baik dan
yang perlu diperbaiki.
d. Menyampaikan terima kasih kepada coachee atas
kepercayaannya dan kesediaannya untuk belajar selama
kegiatan coaching.
e. Melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan akan
kegiatan coaching yang telah dilaksanakan.
f. Menutup sesi coaching dengan mengucapkan salam kepada
coachee
Fasilitating
1. Pendahuluan
a. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari metode facilitating yang
akan dilakukan, yaitu kesejahteraan psikologi guru, dan
dukungan atau kesetaraan agama dan budaya untuk SMAN 7,
SMAN Taruna Nala Jawa Timur, SMA BSS, SMAKristen
Charis, SMA Islam baiturrohma, SMAK Kolese St. Yusup,
SMA SPK Wesley, dan SMA PJ Global.
b. Memperkenalkan materi yang akan dibahas dan menjelaskan
struktur kegiatan yang akan dilakukan, yaitu kesejahteraan
psikologi guru, dan dukungan atau kesetaraan agama dan budaya
c. Menjelaskan peran dan tanggung jawab masing-masing peserta
dalam kegiatan facilitating.
d. Menetapkan aturan-aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi
oleh peserta selama kegiatan.
e. Menjelaskan metode atau teknik yang akan digunakan untuk
mengajarkan materi yang akan dibahas.
2. Inti

60
Kriteria Perbaikan Gradual
a. Mempresentasikan materi yang akan dibahas dengan
menggunakan berbagai media seperti slide presentasi, video,
atau demonstrasi langsung menggunakan model PALING BEJA
b. Menjawab pertanyaan atau kekeliruan yang muncul dari peserta
selama presentasi materi.
c. Membantu peserta untuk memahami materi yang telah
disampaikan dengan menggunakan metode-metode seperti
brainstorming, role play, atau diskusi kelompok atau PALING
BEJA
d. Mendorong peserta untuk berpartisipasi aktif selama kegiatan
dengan memberikan pertanyaan atau tugas-tugas yang harus
diselesaikan.
e. Memantau kemajuan peserta selama kegiatan dan memberikan
umpan balik atau masukan yang bermanfaat.
f. Menyediakan waktu istirahat seperlunya untuk memungkinkan
peserta untuk menyegarkan pikiran dan tubuh.
g. Memberikan kesempatan peserta untuk mengajukan pertanyaan
atau mengecek kekeliruan yang muncul dari peserta dan
memberikan jawaban yang tepat sesuai dengan kemampuan
peserta.
(serangkaian kegiatan ini dilakukan bersama rekan
sejawat/PENA BESI KAWAT)
3. Penutup
a. Menyusun laporan hasil kegiatan yang mencakup ringkasan
materi yang dibahas, kemajuan peserta, serta masukan dan
umpan balik yang diperoleh.
b. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan,
dengan mengumpulkan masukan dan umpan balik dari peserta
dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas kegiatan di
masa yang akan datang.
c. Mengirimkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti
laporan hasil atau evaluasi kegiatan, kepada pihak yang
berwenang atau yang terkait.
d. Menyiapkan materi dan alat yang diperlukan untuk kegiatan
facilitating selanjutnya
e. Menyimpan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai
dokumentasi kegiatan facilitating.
f. Mengakhiri kegiatan dengan memberi salam
Lingkup Pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan
Output Perubahan praktik baik pembelajaran dan pengelolaan satuan
pendidikan
Optimal pada Satuan pendidikan dengan kapasitas sedang dan kesadaran tinggi

61
BAB III
PENDAMPINGAN PERENCANAAN PROGRAM SEKOLAH

A. Pendampingan Terhadap Kepala Sekolah Dalam Merefleksi rapor Pendidikan


Pada bagian ini kegiatan yang dilakukan adalah pendampingan terhadap Kepala Sekolah
dalam merefleksikan rapor pendidikan dan penyusunan rencana program satuan pendidikan
dengan menggunakan hasil pengembangan mandiri pada pedoman pendampingan dan
melibatkan warga satuan pendidikan. Ilustrasinya seperti pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3. Tahapan Pendampingan Perencanaan Program Sekolah

Penjelasan Gambar 3.
Tujuh kegiatan pada Gambar 3 dikelompokkan menjadi 2 (dua) kegiatan, yaitu (1)
Melakukan pendampingan pada pelaksanaan program satuan pendidikan dengan menggunakan
perpaduan lebih dari 1 (satu) metode pendampingan yang dikembangkan secara mandiri dan
(2) Menyusun dan menyampaikan rencana pengembangan satuan pendidikan binaan kepada
Instansi Daerah yang membidangi pendidikan/Instansi Pusat yang membidangi urusan agama

62
di daerah dan pemangku kepentingan lain untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.
Masing-masing dijelaskan sebagai berikut.
Melakukan pendampingan pada pelaksanaan program satuan pendidikan dengan menggunakan
perpaduan lebih dari 1 (satu) metode pendampingan yang dikembangkan secara mandiri.
Kegiatan ini meliputi 5 (lima) macam, yaitu:
1. Cara melakukan pengembangan pada pedoman pendampingan secara mandiri sesuai
dengan konteks daerah dan kompetensi pengawas dalam merefleksikan rapor pendidikan
dan penyusunan rencana program satuan pendidikan. Kegiatan yang dilakukan sebagai
berikut’
a. Strategi merefleksi rapor pendidikan, yaitu:
• menyiapkan 3 file yaitu laporan rapor pendidikan, rekomendasi, dan uraian
kegiatan pada ARKAS
• Mencermati indikator pada 5 skala prioritas intervensi perbaikan (indikator level
1)
• Memilih skor terkecil pada masing-masing indikator level 1 sebagai akar masalah
(indikator level 2)
b. Strategi penyusunan rencana program satuan pendidikan, yaitu:
• Mencermati panduan membaca rekomendasi
• Mencermati rekomendasi prioritas
• Mencermati rekomendasi keseluruhan
• Memastikan kesesuaian antara Identifikasi masalah (indikator level 1),
Refleksi/Akar masalah (indikator level 2) dan Behani/alternatif solusi
berdasarkan rekomendasi prioritas atau rekomendasi keseluruhan masing-masing
sekolah binaan. Langkah ini disebut IRB (Identifikasi, Refleksi, Benahi), yang
merupakan pengganti SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) yang pada saat itu
menggunakan rapor mutu pada kebijakan sebelumnya.
• Memilih solusi terpilih dari beberapa alternatif solusi/Benahi
• Memfinalkan langkah sebelumnya dan menetapkannya menjadi dokumen RKT
(Rencana Kerja Tahunan) tahun 2023 (Lampiran 3).
• Menyandingkan RKJM dan RKT tahun sebelumnya untuk pertimbangan RKJM
dan RKT yang akan dirumuskan sebagai dokumen baru berdasarkan rapor
pendidikan.
• Memastikan kembali rumusan RKT tahun 2023 dan menindaklanjutinya ke
langkah berikutnya, yaitu RKAS/ARKAS.
• Menyusun program satuan pendidikan berdasarkan RKAS/ARKAS tahun 2023.
63
• Menyusun program pengawasan dan evaluasi keterlaksanaan program satuan
pendidikan oleh Kepala Sekolah.
• Menyusun form model laporan keterlaksanaan kegiatan program satuan
pendidikan atau laporan keterlaksanaan RKT berkolaborasi dengan rekan sejawat
(Lampiran 6 kode 3.1 )
2. Proses dalam mendampingi Kepala Sekolah pada setiap sekolah binaan dalam melakukan
refleksi rapor pendidikan, program sekolah tahun sebelumnya, dan program prioritas kerja
sekolah dengan menggunakan hasil pengayaan pada pedoman pendampingan khususnya
dalam strategi refleksi dan strategi fasilitasi. Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut;
a. Hadir ke sekolah binaan mendampingi Kepala Sekolah dalam melakukan:
§ refleksi rapor pendidikan
§ refleksi program sekolah tahun sebelumnya
§ menentukan program prioritas kerja sekolah (Kepala Sekolah dapat dibantu
dengan melihat file rekomendasi rapor pendidikan pada sheet uraian kegiatan)
b. Memberikan umpan balik pada pertemuan ini dengan menggunakan beberapa model
umpan balik berikut:
§ Umpan balik positif: berfokus pada aspek yang telah dilakukan dengan baik atau
kemajuan yang telah dicapai.
§ Umpan balik konstruktif: berfokus pada cara untuk meningkatkan prestasi dengan
memberikan saran atau solusi masalah.
§ Umpan balik proses: Berfokus pada proses yang telah dilakukan, bukan hanya
hasil akhirnya.
§ Umpan balik kompetisi: membandingkan prestasi dengan standar atau target yang
telah ditetapkan.
§ Umpan balik diri sendiri: memberikan umpan balik kepada diri sendiri dengan
mempertimbangkan apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang perlu
ditingkatkan.
§ Umpan balik tim: memberikan umpan balik kepada tim dengan
mempertimbangkan prestasi individu dan kelompok secara keseluruhan.
§ Umpan balik komunikatif: berfokus pada cara komunikasi yang efektif dan
bagaimana meningkatkannya (menjadi pendengan yang baik, menghindari sikap
mengkritik dan berbicara negatif,menunjukkan simpati dan empati, berbicara
topik yang diinginkan lawan bicara, dan membantu metemukan solusi lawan
bicara)

64
§ Umpan balik peran: berfokus pada bagaimana memenuhi tanggung jawab dan
memainkan peran dengan baik dalam suatu kelompok atau tim.
§ Umpan balik emosional: berfokus pada bagaimana mengelola dan
mengekspresikan emosi dengan efektif.
§ Umpan balik aspek fisik: berfokus pada bagaimana menjaga kesehatan dan
kebugaran fisik
c. Proses mendampingi kepala Sekolah dalam penyusunan perencanaan program
sekolah yang berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran dengan
menggunakan hasil pengayaan pada pedoman pendampingan khususnya dalam
strategi refleksi dan strategi fasilitasi dengan cara:
• Hadir ke sekolah binaan melanjutkan hasil penentuan skala prioritas pada
pertemuan sebelumnya, dan mendampingi Kepala Sekolah menyusun hasil
tersebut menjadi dokumen perencanana program sekolah yang berfokus pada
peningkatan kualitas pembelajaran.
d. Proses mendampingi Kepala Sekolah pada setiap sekolah binaan untuk memastikan
terjadinya pelibatan warga sekolah pada level representatif, yaitu mendorong
perwakilan warga Sekolah mengajukan diri, untuk kemudian memfasilitasi sekolah
menetapkan perwakilan yang merefleksikan keragaman warga sekolah dalam proses
refleksi rapor pendidikan, program sekolah tahun sebelumnya, dan program prioritas
sekolah serta dalam penyusunan perencanaan program sekolah. Kegiatan yang
dilakukan sebagai berikut:
• Hadir ke sekolah binaan mendampingi Kepala Sekolah dan memastikan Kepala
Sekolah secara terbuka memberikan kesempatan kepada warga sekolah untuk
merefleksi keragaman warga sekolah dalam proses:
§ refleksi rapor pendidikan
§ refleksi program sekolah tahun sebelumnya
§ program prioritas sekolah dalam penyusunan perencanaan program sekolah
e. Cara memberikan masukan terhadap penyusunan rencana program sekolah pada setiap
sekolah binaan dengan cara:
§ Hadir ke sekolah untuk menanyakan hasil akhir dari rencana program sekolah dan
memberikan kesempatan kepada Kepala Sekolah untuk mendiskusikan agar
mendapatkan masukan.
§ Memberi kesempatan Kepala Sekolah meminta pertimbangan pengawas sekolah
§ Memberikan masukan terhadap rencana program sekolah.
§ Mendampingi finalisasi rencana program sekolah.
65
B. Pendampingan Penyusunan Rencana Program Satuan Pendidikan
Bagian ini masih berada dalam satu rangkaian tahapan kerja sebagaimana
diilustrasikan pada Gambar 3. Kegiatannya adalah menyusun dan menyampaikan rencana
pengembangan satuan pendidikan binaan kepada Instansi Daerah yang membidangi
pendidikan/Instansi Pusat yang membidangi urusan agama di daerah dan pemangku
kepentingan lain untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan. Tahap ini meliputi 2 (dua)
kegiatan, yaitu:
1. Cara menyusun dan mempresentasikan rencana pengembangan sekolah binaan secara
keseluruhan kepada Dinas Pendidikan untuk mendapat dukungan yang diperlukan.
Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut;
a. Menyusun rangkuman alur penyusunan rencana pengembangan sekolah binaan,
seperti telah dijabarkan sebelumnya, yaitu:
§ Mencermati panduan membaca rekomendasi
§ Mencermati rekomendasi prioritas
§ Mencermati rekomendasi keseluruhan
§ Memastikan kesesuaian antara Identifikasi masalah (indikator level 1),
Refleksi/Akar masalah (indikator level 2) dan Behani/alternatif solusi
berdasarkan rekomendasi prioritas atau rekomendasi keseluruhan masing-masing
sekolah binaan.
§ Memfinalkan langkah sebelumnya dan menetapkannya menjadi dokumen RKT
(Rencana Kerja Tahunan) tahun 2023 (Lampiran 3)
§ Menyandingkan RKJM dan RKT tahun sebelumnya untuk pertimbangan RKJM
dan RKT yang akan dirumuskan sebagai dokumen baru berdasarkan rapor
pendidikan.
§ Memastikan kembali rumusan RKT tahun 2023 dan menindaklanjutinya ke
langkah berikutnya, yaitu RKAS/ARKAS.
§ Menyusun program satuan pendidikan berdasarkan RKAS/ARKAS tahun 2023.
§ Menyusun program pengawasan dan evaluasi keterlaksanaan program satuan
pendidikan oleh Kepala Sekolah.
§ Menyusun form model laporan keterlaksnaan kegiatan program satuan
pendidikan atau laporan keterlaksanaan RKT berkolaborasi dengan rekan sejawat
(Lampiran 6 kode 3.2).
b. Menyiapkan paparan untuk dipresentasikan kepada Dinas Pendidikan agar
mendapatkan dukungan yang diperlukan sekolah binaan.
66
A. Proses dan cara melakukan komunikasi secara intensif kepada Dinas Pendidikan untuk
mendapatkan dukungan yang diperlukan sekolah binaan, dengan cara menyiapkan dan
menyampaikan kembali perencanaan program sekolah kepada Dinas Pendidikan untuk
mendapatkan dukungan yang diperlukan melalui forum MKPS Cabang Dinas Wilayah
Kota Malang dan Kota Batu.

67
BAB IV
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH

A. Melakukan Pendampingan Pelaksanaan Program Satuan Pendidikan


Pada bagian ini kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan pendampingan
pelaksanaan program sekolah. Pelaksanaan secara keseluruhan diilustrasikan pada Gambar 4
berikut.
.

Gambar 4. Tahapan Pendampingan Pelaksanaan Program Sekolah Tahun 2023

Penjelasan Gambar 4.
Empat macam kegiatan yang dilakukan pada tahap pendampingan pelaksanaan program
sekolah dijelaskan sebagai berikut.
1. Melakukan pendampingan pada pelaksanaan program satuan pendidikan dengan
menggunakan perpaduan lebih dari 1 (satu) metode pendampingan yang dikembangkan
secara mandiri, meliputi
a. Cara melakukan identifikasi kebutuhan sekolah dalam pelaksanaan program sekolah
binaan, yaitu melakukan monitoring pelaksanaan identifikasi kebutuhan sekolah
dalam pelaksanaan program sekolah binaan berdasarkan hasil rapor pendidikan,

68
analisis konteks, dan analisis kapasaitas dan kesadaran sekolah binaan (Lampiran 6
kode 4.1).
b. Strategi mengembangkan metode pendampingan baik dari pilihan metode
pendampingan yang terdapat dalam pedoman pendampingan atau secara mandiri
untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolah binaan. Dalam hal ini dilaksanakan
dengan cara sebagai berikut.
• Menyusun strategi dan metode pendampingan sesuai dengan pendoman
pendampingan dan pengembangan mandiri yang digunakan pada penerapan strategi
penguatan perubahan untuk 2 (dua) sekolah binaan dan perbaikan gradual
untuk 8 (delapan) sekolah binaan, menggunakan metode TMC (Training,
Mentoring, Consultating), TCoFa (Training, Consultating, Fasilitating), PALING
BEJA (Paparan, Modeling, Berburu Kerja), PENA BESI KAWAT (Pendampingan
Paripurna Berbasis Kolaborasi Rekan Sejawat), dan perpaduan model coaching
GROWTH dan TIRTA menjadi GRIROWAT. Paripurna artinya menyeluruh atau
totalitas dalam hal merencanakan, melaksanakan, merefleksi, dan menindaklanjuti
hasil pendampingan yang sinkron dan sinergi dengan panduan pendampingan,
rapor pendidikan, analisis konteks, analisis kapasitas dan kesadaran masing-masing
sekolah binaan.
• Bagian ini akan menjadi komponen utama pada penulisan praktik baik bagi Kepala
Sekolah, Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah termasuk rekan sejawat.
c. Proses mengembangkan metode pendampingan baik dari pilihan metode
pendampingan yang terdapat dalam pedoman pendampingan atau secara mandiri
untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolah binaan, kegiatannya sebagai
berikut:
• Menjelasakan proses pengembangan strategi dan metode pendampingan yang
terdapat dalam pedoman pendampingan dan secara mandiri untuk digunakan sesuai
dengan kebutuhan sekolah binaan dengan cara:
• Menganalisis kesadaran dan kapasitas sekolah, rekomendasi rapor pendidikan,
dan analisis konteks sekolah binaan untuk dipertimbangkan dalam menentukan
jenis strategi dan metode pendampingan, dalam hal ini telah ditetapkan 2 (dua)
strategi pendampingan, yaitu strategi penguatan perubahan untuk 2 (dua)
sekolah binaan dan perbaikan gradual untuk 8 (delapan) sekolah binaan.
• Menyesuaikan strategi dan metode terpilih dengan ketentuan pedoman
pendamingan dan strategi yang dikembangkan secara mandiri.

69
• Mengkreasi strategi dan metode pendampingan secara mandiri sebagai tugas
pokok Pengawas Sekolah Ahli Utama.
d. Kegiatan pendampingan yang memadukan lebih dari 1 (satu) metode pendampingan
yang telah dikembangkan baik dari pilihan metode pendampingan yang terdapat dalam
pedoman pendampingan atau secara mandiri untuk digunakan sesuai dengan
kebutuhan sekolah binaan, yaitu mengimplementasikan strategi dan metode
pendampingan sesuai kebutuhan sekolah berdasarkan hasil analisis rapor pendidikan,
yaitu pendampingan berdiferensiasi seperti telah dijelaskan pada BAB II.

B. Memberikan Umpan Balik Terhadap Program Satuan Pendidikan


Bagian ini masih berada dalam satu rangkaian tahapan kerja sebagaimana
diilustrasikan pada Gambar 4, yaitu memberikan umpan balik secara berkala terhadap
pelaksanaan program satuan pendidikan dengan menggunakan perpaduan lebih dari 1
(satu) strategi umpan balik yang dikembangkan secara mandiri untuk memastikan
terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran, kegiatan yang dilakukan meliputi berikut.
a. cara mengembangkan strategi umpan balik baik dari pilihan strategi umpan baik yang
terdapat dalam pedoman pendampingan atau secara mandiri untuk digunakan sesuai
dengan kebutuhan sekolah, langkahnya sebagai berikut.
• Mencermati kembali hasil pendampingan untuk menemukan kekuatan dan
kelemahan yang perlu diperbaiki di masing-masing sekolah binaan.
• Mendalami berbagai strategi umpan balik yang akan diterapkan di sekolah binaan.
• Menerapkan strategi umpan balik yang tepat, pilihannya sebagai berikut:
§ Umpan balik positif: berfokus pada aspek yang telah dilakukan dengan baik
atau kemajuan yang telah dicapai.
§ Umpan balik konstruktif: berfokus pada cara untuk meningkatkan prestasi
dengan memberikan saran atau solusi masalah.
§ Umpan balik proses: berfokus pada proses yang telah dilakukan dan bukan
hanya hasil akhirnya.
§ Umpan balik kompetisi: membandingkan prestasi dengan standar atau target
yang telah ditetapkan.
§ Umpan balik diri sendiri: memberikan umpan balik kepada diri sendiri
dengan mempertimbangkan apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa
yang perlu ditingkatkan.
§ Umpan balik tim: memberikan umpan balik kepada tim dengan
mempertimbangkan prestasi individu dan kelompok secara keseluruhan.
70
§ Umpan balik komunikatif: berfokus pada cara komunikasi yang efektif dan
bagaimana meningkatkannya dalam hal ini Pengawas Sekolah akan menjadi
pendengar yang baik, menghindari sikap mengkritik dan berbicara negatif,
menunjukkan simpati dan empati, berbicara tentang topik yang diinginkan
lawan bicara, dan membantu metemukan solusi lawan bicara.
§ Umpan balik peran: berfokus pada bagaimana memenuhi tanggung jawab dan
memainkan peran dengan baik dalam suatu kelompok atau tim yang ada di
sekolah binaan.
§ Umpan balik emosional: berfokus pada bagaimana mengelola dan
mengekspresikan emosi dengan efektif pada saat pertemuan berlangsung di
sekolah binaan.
§ Umpan balik aspek fisik: berfokus pada bagaimana menjaga kesehatan dan
kebugaran fisik dari peserta yang didampingi.
b. Cara melakukan perpaduan lebih dari 1 (satu) strategi umpan balik baik dari pilihan
strategi umpan baik yang terdapat dalam pedoman pendampingan atau secara mandiri
untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolah binaan, yaitu
• Memadukan beberapa umpan balik berikut:
§ Umpan balik positif: berfokus pada aspek yang telah dilakukan dengan baik
atau kemajuan yang telah dicapai.
§ Umpan balik konstruktif: berfokus pada cara untuk meningkatkan prestasi
dengan memberikan saran atau solusi masalah.
§ Umpan balik proses: Berfokus pada proses yang telah dilakukan, bukan hanya
hasil akhirnya.
§ Umpan balik kompetisi: membandingkan prestasi dengan standar atau target
yang telah ditetapkan.
§ Umpan balik diri sendiri: memberikan umpan balik kepada diri sendiri dengan
mempertimbangkan apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang perlu
ditingkatkan.
§ Umpan balik tim: memberikan umpan balik kepada tim dengan
mempertimbangkan prestasi individu dan kelompok secara keseluruhan.
§ Umpan balik komunikatif: berfokus pada cara komunikasi yang efektif dan
bagaimana meningkatkannya (menjadi pendengan yang baik, menghindari
sikap mengkritik dan berbicara negatif,menunjukkan simpati dan empati,
berbicara topik yang diinginkan lawan bicara, dan membantu metemukan
solusi lawan bicara)
71
§ Umpan balik peran: berfokus pada bagaimana memenuhi tanggung jawab dan
memainkan peran dengan baik dalam suatu kelompok atau tim.
§ Umpan balik emosional: berfokus pada bagaimana mengelola dan
mengekspresikan emosi dengan efektif.
§ Umpan balik aspek fisik: berfokus pada bagaimana menjaga kesehatan dan
kebugaran fisik.
Sesuai dengan situasi dan kondisi di masing-masing sekolah binaan.
c. Cara memberikan umpan balik secara berkelanjutan terhadap pelaksanaan program
sekolah dengan menggunakan perpaduan lebih dari 1 (satu) strategi umpan balik yang
dikembangkan secara mandiri untuk memastikan terjadinya peningkatan kualitas
pembelajaran, kegiatannya sebagai berikut:
• Menentukan tujuan dari memberikan umpan balik, yaitu untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
• Membuat rencana umpan balik, yaitu menentukan strategi umpan balik yang akan
digunakan, sasaran umpan balik dan jadwal umpan balik di sekolah binaan.
• Memberikan umpan balik secara berkelanjutan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat kesepakatan dengan sekolah binaan.
• Menggunakan beragam strategi umpan balik yang dikembangkan secara mandiri,
seperti menggunakan rubrik penilaian, memberikan umpan balik secara lisan atau
tertulis, menggunakan media visual, atau metode umpan balik lainnya (sumber
daya yang akan digunakan pada Lampiran 6 kode 4.2 sd 4.5).
• Mengevaluasi pelaksanaan umpan balik yang telah dilakukan, dengan
mengevaluasi apakah umpan balik yang diberikan telah membantu meningkatkan
kualitas pembelajaran dan telah memenuhi tujuan yang telah ditentukan.
• Merangkum hasil pemberian umpan balik ke dalam catatan kinerja Pengawas
Sekolah disertai bukti fisik pendukung, yaitu foto dan presensi (Lampiran 6 kode
4.6).

C. Memberikan Dukungan Kepada Kepala Sekolah Dalam Melakukan Unjuk Kerja


Pelaksanaan Program Satuan Pendidikan Melalui Komunikasi Publik
Bagian ini masih berada dalam satu rangkaian tahapan kerja sebagaimana
diilustrasikan pada Gambar 4, yaitu memberikan dukungan kepada Kepala Sekolah dalam
melakukan unjuk kerja pelaksanaan program satuan pendidikan melalui komunikasi publik
yang efektif, jenis kegiatannya sebagai berikut.

72
a. Proses melakukan refleksi bersama Kepala Sekolah terkait potensi program sekolah
binaan serta potensi sumber daya manusia yang bisa mendukung kegiatan unjuk kerja
pelaksanaan program sekolah, kegiatannya sebagai berikut.
• Menyiapkan materi yang akan dibahas dalam refleksi, yaitu program sekolah
masing-masing sekolah binaan yang telah dilakukan, hasil pelaksanaan program
sekolah, dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya.
• Membuat agenda rapat refleksi bersama kepala sekolah dan seluruh tim manajemen
sekolah yang terkait dengan kegiatan unjuk kerja keterlaksanaan program sekolah.
• Melakukan rapat refleksi bersama kepala sekolah dan seluruh tim manajemen
sekolah yang terkait dengan pelaksanaan program sekolah.
• Mendiskusikan secara terbuka dan jujur tentang potensi program sekolah yang
sudah dilakukan, hasilnya, dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya.
• Mengidentifikasi sumber daya manusia yang ada di sekolah yang bisa mendukung
kegiatan unjuk kerja pelaksanaan program sekolah, termasuk pendidik, tenaga
kependidikan, dan peserta didik.
• Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil refleksi bersama warga sekolah
terkait dengan potensi program sekolah dan sumber daya manusia yang bisa
mendukung kegiatan unjuk kerja pelaksanaan program sekolah.
• Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana tindak lanjut yang telah dibuat.
• Merangkum kegiatan refleksi disertai bukti fisik pendukung, yaitu foto dan presensi
(Lampiran 6 kode 4.7).
b. Proses melakukan refleksi bersama Kepala Sekolah terkait kebutuhan sekolah untuk
mengetahui pada level mana (lingkungan sekolah, satu wilayah kewenangan atau
lintas wilayah kewenangan) sebaiknya unjuk kerja program sekolah tersebut
dilakukan. Kegiatannya sebagai berikut.
• Menyiapkan materi yang akan dibahas dalam refleksi, yaitu kebutuhan sekolah
pendampingan sekolah berdasarkan rapor pendidikan, kegiatan unjuk kerja yang
sudah dilakukan, dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Berikut adalah
kebutuhan materi pendampingan hasil analisis rapor pendidikan.

Nama Sekolah Intervenasi Perbaikan Berdasarkan Rapor Pendidikan


Binaan
1. SMA Islam Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi mengetahui (L1),
Nusantara kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya
2. SMA Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada
Nasional domain Geometri, kreativitas, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan
atau kesetaraan agama dan budaya

73
Nama Sekolah Intervenasi Perbaikan Berdasarkan Rapor Pendidikan
Binaan
3. SMAN 7 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksi isi teks (L3), kompetensi pada
domain Geometri, kreativitas, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan
atau kesetaraan agama dan budaya
4. SMA Taruna Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada
Nala Jawa domain Geometri, kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan
Timur dukungan atau kesetaraan agama dan budaya
5. SMA BSS Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada
domain Geometri, kreativitas, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan
atau kesetaraan agama dan budaya
6. SMA Kristen Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada
Charis domain Geometri, kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan
dukungan atau kesetaraan agama dan budaya
7. SMA Islam Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks (L2), kompetensi
Baiturrohma mengetahui (L1), kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan
dukungan atau kesetaraan agama dan budaya
8. SMAK Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi pada domain Geometri,
Kolese kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
St.Yusup kesetaraan agama dan budaya
9. SMA SPK Kompetensi membaca teks sastra, kompetensi pada domain Geometri,
Wesley kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan dukungan atau
kesetaraan agama dan budaya
10. SMA PJ Kompetensi mengevaluasi dan memahami isi teks (L3), kompetensi pada
Global domain Geometri, kebhinekaan global, kesejahteraan psikologi guru, dan
dukungan atau kesetaraan agama dan budaya

• Membuat agenda rapat refleksi bersama kepala sekolah dan seluruh staf sekolah
yang terkait dengan kegiatan unjuk kerja.
• Melakukan rapat refleksi bersama kepala sekolah dan seluruh staf sekolah yang
terkait.
• Mendiskusikan secara terbuka dan jujur tentang kebutuhan sekolah yang ada,
kegiatan unjuk kerja yang sudah dilakukan, dan masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaannya.
• Mengidentifikasi pada level mana (lingkungan sekolah, satu wilayah kewenangan,
atau lintas wilayah kewenangan) unjuk kerja sebaiknya dilakukan, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan unjuk kerja, sasaran unjuk kerja,
dan sumber daya yang tersedia.
• Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil refleksi bersama terkait dengan
pilihan level unjuk kerja yang telah diputuskan.
• Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana tindak lanjut yang telah dibuat.
• Merangkum semua aktivitas untuk bukti fisik kinerja Pengawas Sekolah, yaitu foto
dan presensi (Lampiran 6 kode 4.7).
c. Cara memberikan masukan dan dukungan bagi sekolah dalam pelaksanaan unjuk kerja
pelaksanaan program sekolah, yaitu:

74
• Mengidentifikasi kebutuhan sekolah dalam pelaksanaan unjuk kerja pelaksanaan
program sekolah, seperti kebutuhan sumber daya, teknis pelaksanaan, dan
dukungan dari pihak luar (Lampiran 6 kode 4.7).
• Memberikan masukan dan saran kepada Kepada Sekolah terkait dengan kebutuhan
yang telah diidentifikasi. Masukan dan saran dapat diberikan secara lisan atau
tertulis, tergantung pada preferensi (keputusan memilih) sekolah binaan (Lampiran
6 kode 4.7).
• Menawarkan dukungan kepada Kepada Sekolah dalam bentuk bantuan teknis,
sumber daya, atau kegiatan yang dapat membantu pelaksanaan unjuk kerja
pelaksanaan program sekolah (Lampiran 6 kode 4.7).
• Memastikan bahwa masukan dan dukungan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan sekolah binaan dan tidak merugikan sekolah binaan.
• Menyosialisasikan kepada pihak-pihak terkait tentang masukan dan dukungan yang
diberikan kepada Kepala Sekolah, agar terjadi koordinasi yang baik dalam
pelaksanaan unjuk kerja pelaksanaan program sekolah.
• Mengevaluasi pelaksanaan masukan dan dukungan yang telah diberikan kepada
Kepala Sekolah, dengan mengevaluasi apakah masukan dan dukungan tersebut
telah membantu pelaksanaan unjuk kerja dan memenuhi kebutuhan sekolah.
• Merangkum semua aktivitas untuk bukti fisik kinerja Pengawas Sekolah, yaitu foto
dan presensi (Lampiran 6 kode 4.7).

D. Memberikan Dukungan Kepada Manajemen Satuan Pendidikan Dalam Berbagi


Refleksi Kepemimpinan Pembelajaran
Bagian ini masih berada dalam satu rangkaian tahapan kerja sebagaimana
diilustrasikan pada Gambar 4, yaitu memberikan dukungan kepada manajemen satuan
pendidikan dalam berbagi refleksi kepemimpinan pembelajaran secara berkala dalam
pelaksanaan program satuan pendidikan, jenis kegiatannya sebagai berikut.
a. Cara mendorong Kepala Sekolah dan manajemen sekolah untuk melakukan refleksi
pelaksanaan program sekolah untuk mempelajari faktor keberhasilan atau faktor
kegagalan suatu program, kegiatannya sebagai berikut.
• Membuat tulisan tentang pentingnya refleksi pelaksanaan program sekolah, dengan
menjelaskan tujuan refleksi dan manfaat yang diharapkan (Lampiran 6 kode 4.8).
• Menyampaikan tulisan tersebut kepada kepala sekolah dan manajemen sekolah, dan
jelaskan mengapa refleksi pelaksanaan program sekolah sangat penting.

75
• Membuat rencana refleksi pelaksanaan program sekolah yang terstruktur, dengan
menentukan masalah yang akan dibahas, sasaran refleksi, dan metode refleksi yang
akan digunakan
• Menyosialisasikan rencana refleksi pelaksanaan program sekolah kepada seluruh
warga sekolah yang terkait dengan program sekolah, agar mereka juga ikut terlibat
dalam proses refleksi
• Mendukung Kepala Sekolah dan manajemen sekolah dalam melakukan refleksi
pelaksanaan program sekolah, dengan memberikan bantuan teknis atau sumber
daya yang diperlukan.
• Memonitor dan evaluasi pelaksanaan refleksi pelaksanaan program sekolah, dengan
mengevaluasi apakah refleksi telah dilakukan secara efektif dan memberikan
manfaat bagi sekolah binaan .
• Merangkum semua aktivitas untuk bukti fisik kinerja Pengawas Sekolah disertai
bukti fisik pendukung, yaitu foto dan presensi (Lampiran 6 kode 4.9).
b. Cara mendorong Kepala Sekolah dan manajemen sekolah untuk melakukan refleksi
pelaksanaan program sekolah, langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut.
• Menyiapkan materi yang akan dibahas dalam refleksi, yaitu program sekolah yang
sudah dilakukan, hasilnya, dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya.
• Membuat rencana refleksi pelaksanaan program sekolah yang terstruktur, dengan
menentukan masalah yang akan dibahas, sasaran refleksi, dan metode refleksi yang
akan digunakan.
• Menyosialisasikan rencana refleksi pelaksanaan program sekolah kepada kepala
sekolah dan manajemen sekolah, agar mereka mengetahui apa yang akan dibahas
dalam refleksi dan bagaimana proses refleksi akan dilakukan.
• Menggunakan metode refleksi, yaitu diskusi kelompok, brainstorming, serta metode
refleksi lainnya, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi (keputusan memilih) kepala
sekolah dan manajemen sekolah.
• Memperhatikan kebutuhan individu kepala sekolah dan manajemen sekolah dalam
proses refleksi, seperti waktu yang tersedia, kemampuan, dan minat.
• Mengevaluasi pelaksanaan refleksi pelaksanaan program sekolah, dengan
mengevaluasi apakah refleksi telah dilakukan secara efektif dan memberikan
manfaat.
• Merangkum kegiatan refleksi disertai bukti fisik pendukung, yaitu foto dan presensi
(Lampiran 6 kode 4.10).

76
BAB V
PELAPORAN KINERJA

A. Melakukan Penilaian Terhadap Kepala Sekolah


Pelaporan kinerja adalah tahap akhir dari siklus kinerja Pengawas Sekolah, secara
keseluruhan diilustrasikan pada Gambar 5 berikut.

Gambar 5. Tahapan Pelaporan Kinerja

Penjelasan Gambar 5.
1. Melakukan penilaian terhadap Kepala Sekolah sebagai bahan rekomendasi kepada Instansi
Daerah atau Dinas Pendidikan Provinsi atau Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota
Malang dan Kota Batu, jenis kegiatannya sebagai berikut.
a. Proses menganalisis kinerja Kepala Sekolah berdasarkan rapor pendidikan, dengan
langkah sebagai berikut.
• Menyiapkan data yang akan digunakan dalam analisis, yaitu laporan rapor
pendidikan, rekomendasi, dan uraian kegiatan sebagai bahan penyusunan RKJM,
RKT, RKAS/ARKAS, program sekolah, program pengawasan dan evaluasi, dan
laporan keterlaksanaan program sekolah, serta data lainnya yang relevan.

77
• Membuat rencana analisis kinerja kepala sekolah, dengan menentukan tujuan
analisis, sasaran analisis, dan metode analisis yang akan digunakan (Lampiran 6
kode 5.1).
• Melakukan analisis kinerja kepala sekolah, dengan menggunakan data yang telah
disiapkan (Lampiran 6 kode 5.2).
• Mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan kepala sekolah dalam mengelola
sekolah berdasarkan hasil analisis.
• Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisis kinerja kepala sekolah,
dengan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan
keberhasilan kepala sekolah dalam mengatasi kegagalan yang terjadi (Lampiran 6
kode 5.3).
• Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana tindak lanjut yang telah dibuat.
• Merangkum semua aktivitas untuk bukti fisik kinerja Pengawas Sekolah disertai
bukti pendukung, yaitu foto dan presensi (Lampiran 6 kode 5.4).
c. Proses menganalisis kinerja Kepala Sekolah berdasarkan lebih dari satu data
pendukung (observasi, wawancara dengan guru dan peserta didik, dan data lainnya),
langkahnya sebagai berikut.
• Menyiapkan data pendukung yang akan digunakan dalam analisis, yaitu hasil
observasi, hasil wawancara, dan data lainnya yang relevan.
• Membuat rencana analisis kinerja kepala sekolah, dengan menentukan tujuan
analisis, sasaran analisis, dan metode analisis yang akan digunakan.
• Melakukan analisis kinerja kepala sekolah dengan menggunakan data pendukung
yang telah disiapkan dan metode analisis yang telah ditentukan.
• Mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan kepala sekolah dalam mengelola
sekolah berdasarkan hasil analisis.
• Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisis kinerja kepala sekolah,
dengan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan
keberhasilan kepala sekolah dan mengatasi kegagalan yang terjadi.
• Memonitor dan evaluasi pelaksanaan rencana tindak lanjut yang telah dibuat.
• Merangkum semua aktivitas untuk bukti fisik kinerja Pengawas Sekolah disertai
bukti pendukung, yaitu foto dan presensi (Lampiran 6 kode 5.4).
d. Metode yang lakukan dalam penilaian terhadap kinerja Kepala Sekolah kepada Dinas
Pendidikan, langkahnya sebagai berikut.
• Mengobservasi langsung untuk memperhatikan dan mencatat kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh kepala sekolah periode tahun 2023 (Lampiran 6 kode 5.5).
78
• Mewawancarai untuk menanyakan secara terbuka dan mendalam tentang kegiatan-
kegiatan yang telah dilakukan oleh kepala sekolah (Lampiran 6 kode 5.6).
• Menyebarkan angket berisi pertanyaan-pertanyaan tertulis yang berkaitan dengan
kinerja kepala sekolah kepada pendidik, Kepala Tenaga Adminstrasi, Kepala
Perpustakaan, Kepala Laboratorium, Komite, Orang Tua Peserta Didik, dan Peserta
Didik menggunakan google form (Lampiran 6 kode 5.7).
• Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan cara membentuk sebuah
kelompok diskusi yang terdiri dari pendidik, tenaga kependidikan, Komite, dan
Peserta Didik untuk membahas kinerja kepala sekolah.
• Mendokumentasi kegiatan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kinerja kepala sekolah berupa laporan
pelaksanaan program sekolah.
• Merangkum semua aktivitas untuk bukti fisik kinerja Pengawas Sekolah disertai
bukti pendukung, yaitu foto dan presensi (Lmapiran 6 kode 5.4).

B. Melakukan evaluasi dan merumuskan rekomendasi pelaksanaan pendampingan


satuan pendidikan kepada Instansi Daerah atau Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur atau Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang dan Kota Batu

Bagian ini masih berada dalam satu rangkaian tahapan kerja sebagaimana
diilustrasikan pada Gambar 5, yaitu melakukan evaluasi dan merumuskan rekomendasi
pelaksanaan pendampingan satuan pendidikan kepada Instansi Daerah atau Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur atau Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang dan
Kota Batu, meliputi jenis kegiatan berikut.
a. Proses mengevaluasi dan merumuskan rekomendasi pendampingan sekolah kepada
Dinas Pendidikan, langkahnya sebagai berikut.
• Mengidentifikasi data kondisi sekolah, keberhasilan dan kegagalan sekolah dalam
mengelola sekolah, dan masalah-masalah yang dihadapi oleh sekolah (Lampiran
6 kode 5.8).
• Membuat rencana evaluasi pendampingan sekolah, dengan menentukan tujuan
evaluasi, sasaran evaluasi, dan metode evaluasi yang akan digunakan (Lampiran
6 kode 5.9).
• Melakukan evaluasi pendampingan sekolah dengan menggunakan data yang telah
disiapkan (Lampiran 6 kode 5.9).

79
• Mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan pendampingan sekolah yang telah
dilakukan, dengan menganalisis hasil evaluasi yang telah dilakukan (Lampiran 6
kode 5.10).
• Membuat rekomendasi pendampingan sekolah berdasarkan hasil evaluasi yang
telah dilakukan, dengan menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan keberhasilan pendampingan sekolah dan mengatasi kegagalan yang
terjadi.
• Menyampaikan rekomendasi pendampingan sekolah kepada dinas pendidikan,
agar dinas pendidikan dapat mempertimbangkannya dan memutuskan tindak
lanjut yang akan dilakukan.
• Merangkum semua aktivitas untuk bukti fisik kinerja Pengawas Sekolah disertai
bukti pendukung, yaitu foto dan presensi (Lampiran 6 kode 5.8).

C. Mempublikasikan Hasil Refleksi Pendampingan


Bagian ini masih berada dalam satu rangkaian tahapan kerja sebagaimana
diilustrasikan pada Gambar 5, yaitu membuat hasil refleksi pendampingan yang
dipublikasikan dalam platform yang dikembangkan oleh Instansi Pembina dan/atau
organisasi profesi, meliputi jenis kegiatan berikut.
a. Proses membuat refleksi pendampingan dengan metode STAR (Situasi, Tantangan,
Aksi dan Refleksi), langkahnya sebagai berikut.
• Mengidentifikasi situasi, yaitu mentukan situasi yang dibahas dalam refleksi
pendampingan, seperti masalah yang dihadapi oleh sekolah, keberhasilan dan
kegagalan yang terjadi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
• Menentukan tantangan, yaitu mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapi
oleh sekolah dalam mengelola sekolah, seperti masalah-masalah yang timbul,
hambatan yang dihadapi, dan kebutuhan yang tidak terpenuhi.
• Menuliskan aksi, yaitu menuliskan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk
mengatasi tantangan yang dihadapi oleh sekolah, seperti mengajukan proposal ke
dinas pendidikan, mencari sumber-sumber pendanaan, atau mencari bantuan dari
pihak lain, dan lain-lain
• Melakukan refleksi, yaitu mengevaluasi hasil aksi yang telah dilakukan, dengan
menentukan apakah aksi tersebut telah memberikan manfaat bagi sekolah, apakah
ada keberhasilan dan kegagalan yang terjadi, dan bagaimana cara meningkatkan
aksi yang telah dilakukan

80
BAB VI
PENUTUP

Rencana Kerja Pengawas Sekolah Tahun 2023 telah disusun dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan kebijakan Perencanaan Berbasis Data dan standar kompetensi yang telah
ditetapkan sebagai acuan. Dengan demikian, pengawas sekolah dapat melaksanakan fungsi
pengawasan dengan melakukan kegiatan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di satuan pendidikan. Penulis yakin bahwa dengan pelaksanaan rencana
kerja ini, pengawas sekolah dapat melaksanakan fungsi pengawasan dengan baik melalui
pendampingan peningkatan kualitas pembelajaran dan bekerja secara bertahap dan berlanjut.
Rencana kerja ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam mengembangkan
sekolahnya dan memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh warga sekolah. Penulis
mengharapkan dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh pihak untuk tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan. Penulis juga akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan
pengawasan sekolah, serta menjadi pengawas yang profesional dan berkomitmen tinggi.
Penulis juga akan terus memperhatikan tuntutan perubahan dan perkembangan yang terjadi,
serta selalu memperbaiki diri agar dapat memberikan yang terbaik bagi sekolah binaan. Penulis
yakin bahwa dengan kerja keras dan kerja sama yang baik, kita dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan bersama. Oleh karena itu, sebagai pengawas sekolah, penulis akan terus
berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan diri, serta selalu memperhatikan
perkembangan dan tuntutan yang terjadi di dunia pendidikan. Penulis juga akan terus
memperhatikan kebutuhan dan kepentingan sekolah binaan, serta selalu berkomunikasi dengan
baik dan terbuka terhadap saran dan masukan dari seluruh pihak yang terkait.

81
LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Pembagian Tugas Pendampingan di Satuan Pendidikan Binaan

82
83
84
85
86
87
88
89
Lampiran 2 Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan Binaan Beserta Rekomendasinya

https://drive.google.com/drive/folders/1DW71rJ-9GFXZVefeG57XUy5WemKjrVPB?usp=share_link

90
Lampiran 3 Rambu-rambu Menyusun RKJM, RKT, dan RKAS/ARKAS Tahun 2023
Berdasarkan Rapor Pendidikan Tahun 2022

Format RKJM meliputi beberapa elemen utama sebagai berikut:

1. Identitas Sekolah: Mengidentifikasi nama sekolah, tanggal diterbitkan, dan periode yang
dicakup oleh RKJM.
2. Visi, misi, dan tujuan organisasi: menjelaskan visi, misi, dan tujuan sekolah yang ingin
dicapai dalam jangka menengah.
3. Analisis situasi: menjelaskan kondisi saat ini dari sekolah, termasuk faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi kinerja sekolah.
4. Strategi dan program: menjelaskan strategi dan program yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan sekolah, termasuk program kerja, kegiatan, dan proyek yang akan
dilakukan dalam jangka menengah.
5. Indikator kinerja: menjelaskan indikator-indikator kinerja yang akan digunakan untuk
mengukur keberhasilan dari program dan kegiatan yang diusulkan, seperti contoh berikut.

No Program Kerja Kegiatan Proyek Target Indikator Asumsi Hambatan


Kinerja
1 Pengembangan Penyusunan Pembelian 100% Persentases Tersedia Kurangnya
Kurikulum perangkat ATK perangkat dana dukungan
ajar ajar yang kedisiplinan
disusun guru dalam
melaksanakan
tugas pokok
2 Peningkatan Pelatihan Pembelian 80% Persentase Tersedia Kurangnya
kualitas guru ATK guru yang dana dukungan
Pendidik dan memiliki dari guru
Tenaga sertifikat
Kependidikan pendidik
3 Dst

6. Anggaran: menjelaskan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan program dan kegiatan
yang diusulkan.
7. Mekanisme pelaksanaan dan pengendalian mutu: menjelaskan mekanisme pelaksanaan dan
pengendalian mutu yang akan digunakan untuk menjamin keberhasilan program dan
kegiatan yang dilaksanakan.
8. Rencana evaluasi dan pengendalian mutu: menjelaskan rencana evaluasi dan pengendalian
mutu yang akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja program dan kegiatan yang
dilaksanakan.
9. Lampiran: menyertakan dokumen pendukung yang diperlukan, seperti diagram alur, tabel,
dan lainnya yang menunjukkan detail program dan kegiatan yang dilaksanakan.

Format Rencana Kerja Tahunan (RKT) serupa dengan RKJM (Rencana Kerja Jangka
Menengah), namun difokuskan pada periode satu tahun saja. RKT harus mencakup detail
rencana aktivitas, target yang ingin dicapai, indikator kinerja, asumsi-asumsi dan hambatan
yang mungkin terjadi selama pelaksanaan program, tanggung jawab pihak-pihak yang terkait
dalam pelaksanaan program dan mekanisme pengendalian yang akan digunakan untuk
memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai rencana. RKT harus dibuat dengan mengacu
pada RKJM yang telah ditetapkan sebelumnya, serta harus diintegrasikan dengan dokumen
perencanaan lainnya seperti Rencana Strategis, Rencana Indikatif, dan lain-lain.
91
1. Pendahuluan: berisi latar belakang, tujuan, dan sasaran RKT.
2. Analisis Situasi dan Kondisi: berisi analisis situasi dan kondisi internal dan eksternal yang
mempengaruhi pelaksanaan program kerja (dapat digantikan dari hasil rekomendasi
rapor pendidikan pada bagian sheet kegiatan)
3. Program Kerja: berisi program kerja yang akan dilaksanakan dalam satu tahun, dijabarkan
dalam tabel atau matrik yang mencakup detail rencana aktivitas, target, indikator kinerja,
asumsi-asumsi, dan hambatan yang mungkin terjadi, seperti berikut.

No Aktivitas Target Indikator Asumsi Hambatan


Kinerja
1 Program 100% Persentases Tersedia Kurangnya
Pengembangan perangkat dana dukungan
Kurikulum ajar yang kedisiplinan
disusun guru dalam
melaksanakan
tugas pokok

4. Kebutuhan Pendanaan dan Anggaran: berisi estimasi anggaran yang diperlukan untuk
pelaksanaan program kerja.
5. Mekanisme Pengendalian dan Monitoring: berisi mekanisme pengendalian dan monitoring
yang akan digunakan untuk memastikan pelaksanaan program kerja berjalan sesuai rencana.
6. Penutup: berisi kesimpulan dari RKT dan rekomendasi yang akan diterapkan dalam
pelaksanaan program kerja.

Sistematika RKAS (Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah) atau ARKAS (Aplikasi Rencana
Kerja dan Anggaran Sekolah) mencakup beberapa elemen penting, di antaranya:

1. Pendahuluan: berisi latar belakang, tujuan, dan sasaran RKAS/ARKAS.

2. Analisis Situasi dan Kondisi: berisi analisis situasi dan kondisi internal dan eksternal yang
mempengaruhi perencanaan anggaran sekolah (dapat digantikan dari hasil rekomendasi
rapor pendidikan pada bagian sheet kegiatan)

3. Rancangan Rencana Kerja: berisi rencana program kerja yang akan dilaksanakan, dijabarkan
dalam tabel atau matrik yang mencakup detail rencana aktivitas, target, indikator kinerja,
asumsi-asumsi, dan hambatan yang mungkin terjadi, seperti berikut (atau ikuti uraian
kegiatan pada rekomendasi rapor pendidikan sheet uraian kegiatan dan lembar kerja
ARKAS)

No Program Kerja Aktivitas Target Indikator Asumsi Hambatan


Kinerja
Program Pengembangan 100% Persentases Tersedia Kurangnya
Pengembangan Kurikulum perangkat dana dukungan
Kurikulum ajar yang kedisiplinan
disusun guru dalam
melaksanakan
tugas pokok

92
4. Rancangan Anggaran: berisi estimasi anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan program
kerja yang telah ditetapkan dalam Rancangan Rencana Kerja.

5. Mekanisme Pengendalian dan Monitoring: berisi mekanisme pengendalian dan monitoring


yang akan digunakan untuk memastikan pelaksanaan program kerja dan pengelolaan
anggaran berjalan sesuai rencana.

6. Penutup: berisi kesimpulan dari RKAS/ARKAS dan rekomendasi yang akan diterapkan
dalam pelaksanaan program kerja dan pengelolaan anggara

93
Lampiran 4 Kerangka Praktik Baik Kinerja Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
Dengan Metode STAR

Naskah meliputi bagian identitas (Judul, Nama Lengkap, Sekolah, Surel/email), Pendahuluan,
Isi, dan Penutup dengan gaya penulisan berikut.
1. Situasi terkait kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa unjuk kerja/praktik
baik/inovasi praktik baik penting, dan/atau apa yang menjadi peran dan tanggung jawab
Pengawas Sekolah/Kepala Sekolah/Manajemen Sekolah/Guru dalam praktik baik tersebut
2. Tantangan terkait apa yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan praktik baik tersebut,
dan/atau siapa saja yang terlibat.
3. Aksi (sinopsi konten video jika divideokan) terkait langkah-langkah yang akan dilakukan
untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan/bagaaimana
pelaksanaaanya, siapa yang terlibat, dan/atau apa saja sumber daya atau materi yang
diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.
4. Refleksi hasil terkait bagaiaman dampak dari aksi, apakah hasilnya efektif atau tidk efektif
serta mengapa, bagaimana respons orang lain terkait praktik baik yang dilakukan, dan/atau
pembelajaran apa dari keseluruhan proses tersebut.

• Contoh Naskah Praktik Baik Pengawas Inspiratif Tahun 2022

https://drive.google.com/file/d/1-albqMb2GEbb7q5pJBHHHrsEO9tylU2S/view?usp=share_link

• Contoh Video Praktik Baik Pengawas Inspiratif Tahun 2022 diunggah di PMM

https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/130928

94
Lampiran 5 Sumber Daya Lain Pendukung Kegiatan Pendampingan Satuan Pendidikan
Binaan

• Time Schedule Siklus Kinerja Pengawas Sekolah Tahun 2023:

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1xOJaP5g7cClLCsL0cbX7d199aKrmm8VA/edit?usp=share_link&o
uid=116681209078053792849&rtpof=true&sd=true

• Rekapitulasi Rapor Pendidikan 10 Sekolah Binaan

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1-
XdmFm9P3xRW8knkAPhtIZxqoEsA3Z7X/edit?usp=share_link&ouid=116681209078053792849&rtpof=tru
e&sd=true

• Bukti Kinerja Pengawas Sekolah Selama 1 (satu) Tahun

https://docs.google.com/document/d/1RMCwScQhjceCeOMbUz1b-
1MoJaz9LioE/edit?usp=share_link&ouid=116681209078053792849&rtpof=true&sd=true

• Kebutuhan Instrumen atau Formulir Pendampingan Tahun 2023

https://docs.google.com/document/d/1ubKkpKrt0GwVq7FT9I0tutGbjGb1dKml/edit?usp=
share_link&ouid=116681209078053792849&rtpof=true&sd=true

95
Lampiran 6 Instrumen Atau Formulir Yang Digunakan Dalam Proses Pendampingan

KODE 2.1
Form Deskrispi Refleksi Pelibatan Warga Sekolah
Dalam Perencanaan Program Sekolah

Nama Sekolah Tanggal Kegiatan Nama Warga Status keterlibatan


Sekolah warga sekolah
SMAN Taruna Nala ….. Dr. Husnul Kepala Sekolah
Chotimah, M.Pd

Pelibatan warga sekolah Pendapat warga sekolah Saran atau usulan warga
dalam perencanaan program tentang program sekolah sekolah untuk perbaikan
sekolah saat ini program sekolah di masa
depan

Komentar tambahan

96
KODE 3.1
Form laporan keterlaksanaan RKT

BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Tujuan laporan
BAB II. Tinjauan Umum
A. Deskripsi umum organisasi/unit kerja
B. Visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi/unit kerja
C. Struktur organisasi/unit kerja
D. Rencana kerja tahunan yang telah disusun
BAB III. Keterlaksanaan Rencana Kerja Tahunan
A. Deskripsi kegiatan yang telah dilaksanakan
B. Realisasi anggaran
C. Capaian hasil kegiatan
D. Kendala yang dihadapi dan tindak lanjut yang telah dilakukan
IV. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
V. Lampiran
Daftar kegiatan yang telah dilaksanakan
Dokumen pendukung lainnya (misalnya, laporan keuangan, foto dokumentasi kegiatan, dll.)

97
KODE 3.2

Panduan Paparan Rencana Pengembangan Sekolah

A. Identifikasi masalah: masalah yang ada di sekolah dan bagaimana masalah tersebut
mempengaruhi kualitas pendidikan yang diberikan di sekolah.

B. Tujuan: tujuan yang ingin dicapai melalui pengembangan sekolah, rumusan spesifik,
terukur, sasaran, dan tepat waktu.

C. Strategi: strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pengembangan sekolah,
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.

D. Kegiatan: berisi daftar kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
pengembangan sekolah, terkait dengan strategi yang telah ditentukan.

E. Anggaran: memuat anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan


pengembangan sekolah, disusun secara detail dan realistis.

F. Penanggung jawab: siapa yang akan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
pengembangan sekolah.

G. Jadwal: memuat jadwal pelaksanaan kegiatan pengembangan sekolah yang disusun


secara rinci dan terukur.

H. Evaluasi: memuat rencana evaluasi untuk mengevaluasi hasil dari pengembangan


sekolah, dilakukan secara teratur untuk mengetahui sejauh mana tujuan pengembangan
sekolah telah tercapai.

I. Dokumentasi: memuat dokumentasi setiap kegiatan pengembangan sekolah yang telah


dilakukan, termasuk laporan kemajuan, foto dokumentasi, dan lain-lain.

J. Diseminasi: memuat dieseminasi hasil dari pengembangan sekolah kepada stakeholder


yang terkait, seperti pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, orangtua, masyarakat,
dan lain-lain.

98
KODE 4.1

Form Untuk Melakukan Monitoring Pelaksanaan Identifikasi Kebutuhan Sekolah


Dalam Pelaksanaan Program Sekolah Berdasarkan Hasil Rapor Pendidikan, Analisis
Konteks, Dan Analisis Kapasaitas Dan Kesadaran Sekolah Binaan

A. Nama sekolah:

B. Tanggal pelaksanaan monitoring:

C. Informasi tentang hasil rapor pendidikan: mencatat informasi tentang hasil rapor
pendidikan sekolah yang bersangkutan.

D. Informasi tentang analisis konteks sekolah: mencatat informasi tentang konteks sekolah,
seperti lokasi, jumlah siswa, dan sebagainya.

E. Informasi tentang analisis kapasitas dan kesadaran sekolah: mencatat informasi tentang
kapasitas dan kesadaran sekolah dalam menjalankan program-program yang dijalankan.

F. Informasi tentang kebutuhan sekolah: mencatat kebutuhan sekolah yang telah


teridentifikasi selama monitoring.

G. Tindak lanjut yang akan dilakukan: mencatat tindak lanjut yang akan dilakukan
berdasarkan hasil monitoring tersebut.

99
KODE 4.2

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Program Sekolah

No Kriteria Skala
1 Tujuan Program 1-5
2 Keterlaksanaan kegiatan 1-5
3 Dukungan stakeholder 1-5
4 Partisipasi Peserta Didik 1-5
5 Hasil yang Diperoleh 1-5
6 Evaluasi 1-5
7 Rekomendasi 1-5
8 Rencana Tindak Lanjut 1-5

100
KODE 4.3

Form Memberikan Umpan Balik Secara Lisan Atau Tertulis

No Indikator Kualitas Saat Ini Kualitas Yang Diharapkan


1 Kualitas pengajaran
(memberikan umpan
balik tentang
kualitas pengajaran
guru-guru di
sekolah, termasuk
kemampuan guru
untuk menjelaskan
materi dengan jelas
dan mudah
dipahami, serta
kemampuan guru
untuk mengelola
kelas dengan baik)
2 Kualitas fasilitas
sekolah
(memberikan umpan
balik tentang
kualitas fasilitas
sekolah, termasuk
kebersihan,
keamanan, dan
kenyamanan)
3 Kualitas program
intrakurikuler
(memberikan umpan
balik tentang
kualitas program
tersebut, termasuk
keberlangsungan
program, kepuasan
siswa, dan
keberhasilan siswa
yang terlibat dalam
program tersebut)
4 Kualitas program
kokurikuler (P5)
(memberikan umpan
balik tentang
kualitas program
tersebut, termasuk
keberlangsungan
program, kepuasan
siswa, dan
keberhasilan siswa

101
No Indikator Kualitas Saat Ini Kualitas Yang Diharapkan
yang terlibat dalam
program tersebut)
5 Kualitas program
ekstrakurikuler
(memberikan umpan
balik tentang
kualitas program
tersebut, termasuk
keberlangsungan
program, kepuasan
siswa, dan
keberhasilan siswa
yang terlibat dalam
program tersebut)
6 Kualitas layanan
(memberikan umpan
balik tentang
kualitas layanan
yang diberikan oleh
sekolah, termasuk
kemudahan akses
informasi, kecepatan
tanggapan, dan
kepuasan siswa
terhadap layanan
tersebut)
7 Saran dan ide-die
(memberikan umpan
balik tentang hal-hal
yang sudah ada,
memberikan saran
dan ide-ide tentang
bagaimana sekolah
dapat meningkatkan
pelaksanaan
programnya)

102
KODE 4.4

Media Visual Yang Akan Disajikan Pada Saat Memberikan Umpan Balik Pelaksanaan
Program Sekolah

1. Grafik yang menunjukkan perkembangan atau hasil yang telah dicapai selama
pelaksanaan program sekolah.

2. Tabel yang menampilkan data secara terstruktur dan mudah dibaca.

3. Infografis berupa gambar yang menyajikan informasi secara visual dengan


menggabungkan teks, gambar, dan simbol.

4. Presentasi slide yang menyajikan informasi secara visual dan terstruktur untuk
menunjukkan grafik, tabel, infografis, dan gambar lain yang relevan dengan pelaksanaan
program sekolah.

5. Video yang menyajikan informasi secara visual dengan cara yang lebih dinamis dan
interaktif yang menunjukkan proses pelaksanaan program sekolah, atau menampilkan
testimoni Peserta Didik atau guru yang terlibat dalam program tersebut.

103
KODE 4.5

Form Kegiatan Memberikan Umpan Balik Pelaksanaan Program Sekolah

Uraian Deskripsi Umpan Balik


1. Nama sekolah
2. Tanggal pelaksanaan umpan balik
3. Jenis umpan balik (survei,
observasi, diskusi kelompok,
wawancara, kuesioner)
4. Nama dan jabatan orang yang
memberikan umpan balik:
5. Deskripsi singkat tentang
pelaksanaan program sekolah:
6. Umpan balik yang diberikan oleh
Peserta Didik
7. Umpan balik yang diberikan oleh
Guru
8. Umpan balik yang diberikan oleh
Orang Tua
9. Tindak lanjut yang akan dilakukan
berdasarkan umpan balik tersebut
10. Tanggal penyelesaian tindak lanjut
11. Tanda tangan pimpinan sekolah
atau pihak yang bertanggung jawab
terkait pelaksanaan program
sekolah

104
KODE 4.6

Form Laporan Kegiatan Memberikan Umpan Balik Pelaksanaan Program Sekolah

1. Halaman judul: berisi judul laporan, nama sekolah, tanggal pelaksanaan umpan balik, dan
nama Kepala Sekolah atau pihak yang bertanggung jawab terkait pelaksanaan program
sekolah.

2. Daftar isi: berisi daftar isi laporan yang mencantumkan bab-bab dan subbab yang terdapat
dalam laporan.

3. Pendahuluan: berisi latar belakang dan tujuan dari laporan kegiatan memberikan umpan
balik pelaksanaan program sekolah.

4. Metode: berisi deskripsi singkat tentang metode yang digunakan dalam memberikan
umpan balik, seperti survei, observasi, diskusi kelompok, wawancara, atau kuesioner.

5. Hasil: berisi hasil umpan balik yang diberikan oleh siswa, guru, atau orangtua, disertai
dengan analisis dan interpretasi dari hasil tersebut.

6. Kesimpulan: berisi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil umpan balik yang diberikan
oleh siswa, guru, atau orangtua.

7. Saran: berisi saran yang dapat diberikan kepada sekolah terkait pelaksanaan program
sekolah yang telah dilakukan.

8. Lampiran: berisi lampiran yang terkait dengan laporan kegiatan, seperti kuesioner atau
formulir umpan balik yang telah disediakan.

9. Daftar pustaka: berisi daftar sumber yang digunakan dalam penyusunan laporan kegiatan.

105
KODE 4.7

Form Laporan Kegiatan Memberikan Masukan Dan Dukungan Terhadap


Pelaksanaan Program Sekolah

1. Tujuan kegiatan: alasan mengapa kegiatan tersebut dilakukan, membantu sekolah


mengevaluasi apakah kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan sekolah secara keseluruhan
dan apakah kegiatan tersebut telah mencapai hasil yang diharapkan.

2. Deskripsi kegiatan: gambaran umum tentang apa yang dilakukan dalam kegiatan tersebut,
termasuk detail tentang pelaksanaan kegiatan, metode yang digunakan, dan bagaimana
siswa terlibat dalam kegiatan tersebut sehingga sekolah memahami bagaimana kegiatan
tersebut dilaksanakan dan apakah kegiatan tersebut sesuai dengan harapan.

3. Hasil kegiatan: output yang diharapkan dari kegiatan tersebut, baik dalam bentuk produk
maupun proses yang membantu sekolah mengevaluasi apakah kegiatan tersebut telah
mencapai tujuan yang diharapkan dan apakah hasil kegiatan tersebut bermanfaat bagi
sekolah dan siswa.

4. Masukan dan saran: umpan balik yang diberikan oleh para guru dan staf sekolah tentang
kegiatan yang telah dilakukan dan memberikan masukan yang berguna untuk perbaikan
dan pengembangan di masa yang akan datang.

5. Dokumentasi kegiatan: bahan-bahan visual yang menggambarkan kegiatan yang telah


dilakukan, seperti foto, video, atau dokumen-dokumen lain yang relevan yang membantu
sekolah memahami kegiatan tersebut secara lebih mendetail dan memberikan contoh-
contoh nyata dari hasil kegiatan tersebut.

6. Analisis kegiatan: merupakan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan, termasuk
mengevaluasi apakah kegiatan tersebut telah mencapai tujuan yang diharapkan,
mengidentifikasi aspek-aspek yang berjalan dengan baik dan yang perlu diperbaiki, serta
memberikan saran-saran untuk perbaikan dan pengembangan di masa yang akan datang.

7. Rencana tindak lanjut: tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh sekolah untuk
memperbaiki dan mengembangkan program di masa yang akan datang berdasarkan hasil
evaluasi kegiatan yang telah dilakukan yang bertujuan membantu sekolah memastikan
bahwa hasil dari kegiatan tersebut tidak hanya sementara, tetapi juga dapat memberikan
dampak positif bagi sekolah di masa yang akan datang.

106
KODE 4.8

Form Deskripsi Pentingnya Refleksi Pelaksanaan Program Sekolah

1. Tujuan program:
a. Apa tujuan dari program yang sedang dijalankan?
b. Bagaimana tujuan tersebut terkait dengan tujuan sekolah secara keseluruhan?
c. Bagaimana tujuan tersebut terkait dengan hasil belajar Peserta Didik?

2. Pelaksanaan program:
a. Bagaimana program tersebut dilaksanakan?
b. Bagaimana materi pembelajaran disampaikan?
c. Metode pembelajaran apa yang digunakan?
d. Bagaimana Peserta Didik terlibat dalam proses pembelajaran?

3. Hasil program:
a. Apa hasil yang telah dicapai oleh program tersebut?
b. Bagaimana hasil tersebut memenuhi tujuan program?
c. Bagaimana hasil tersebut terkait dengan hasil belajar siswa?

4. Kendala dan solusi:


a. Apa saja kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program?
b. Bagaimana cara mengatasinya?

5. Rekomendasi:
a. Apa rekomendasi yang dapat diberikan untuk perbaikan dan pengembangan program
sekolah di masa yang akan datang?
b. Apa usulan Anda untuk merealisasi rekomendasi tersebut?

107
KODE 4.9

Form Merefleksi Pelaksanaan Program Sekolah

1. Tujuan program:
a. Apa tujuan dari program yang sedang dijalankan?
b. Bagaimana tujuan tersebut terkait dengan tujuan sekolah secara keseluruhan?

2. Pelaksanaan program:
a. Bagaimana program tersebut dilaksanakan
b. Bagaimana materi pembelajaran disampaikan
c. Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan
d. Bagaimana Peserta Didik terlibat dalam proses pembelajaran?

3. Hasil program:
a. Apa hasil yang telah dicapai oleh program tersebut?
b. Bagaimana hasil tersebut memenuhi tujuan program?
c. Bagaimana hasil tersebut terkait dengan hasil belajar Peserta Didik?

4. Kendala dan solusi:


a. Apa saja kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program?
b. Bagaimana cara mengatasinya?

5. Rekomendasi:
a. Apa rekomendasi yang dapat diberikan untuk perbaikan dan pengembangan program
di masa yang akan datang?
b. Bagaimana strategi merealisasikannya?

108
KODE 4.10

Form Evaluasi Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan Program Sekolah

No Pertanyaan Refleksi Hasil Refleksi


1 Apakah refleksi pelaksanaan program yang
dilakukan membantu sekolah mengevaluasi
efektivitas program yang sedang berjalan?
2 Apakah refleksi pelaksanaan program
membantu sekolah membuat keputusan
yang tepat untuk perbaikan dan
pengembangan di masa yang akan datang?
3 Apakah refleksi pelaksanaan program
membantu sekolah meningkatkan hasil
belajar siswa dan meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah?
4 Apakah ada aspek refleksi pelaksanaan
program yang perlu diperbaiki atau
dioptimalkan?
5 Apakah ada masukan atau saran lain yang
dapat memberikan dampak positif pada
pelaksanaan refleksi pelaksanaan program
di sekolah?
6 Apakah mekanisme refleksi pelaksanaan
program yang digunakan efektif dan sesuai
dengan kebutuhan sekolah?
7 Bagaimana cara meningkatkan partisipasi
para guru dan staf sekolah dalam refleksi
pelaksanaan program?
8 Apakah ada tantangan atau kendala yang
dihadapi selama pelaksanaan refleksi
pelaksanaan program, dan bagaimana cara
mengatasinya?
9 Bagaimana cara meningkatkan efektivitas
refleksi pelaksanaan program di masa yang
akan datang?
10 Apakah ada kegiatan refleksi pelaksanaan
program yang dilakukan di luar formulir
refleksi yang disediakan oleh sekolah, dan
bagaimana kegiatan tersebut memberikan
dampak positif bagi pelaksanaan program
di sekolah?
11 Bagaimana cara menyampaikan hasil dari
refleksi pelaksanaan program kepada para
guru, staf sekolah, siswa, dan orang tua
siswa?
12 Apakah ada kegiatan refleksi pelaksanaan
program yang dilakukan secara teratur dan
sistematis di sekolah, atau hanya dilakukan
secara berkala saja?

109
No Pertanyaan Refleksi Hasil Refleksi
13 Bagaimana cara mengintegrasikan hasil
dari refleksi pelaksanaan program ke dalam
perencanaan dan pelaksanaan program di
sekolah di masa yang akan datang?
14 Apakah ada inisiatif atau kegiatan refleksi
pelaksanaan program yang dilakukan oleh
para siswa, dan bagaimana kegiatan
tersebut memberikan dampak positif bagi
pelaksanaan program di sekolah?
15 Apakah ada kegiatan refleksi pelaksanaan
program yang dilakukan secara bersama
dengan sekolah-sekolah lain di daerah atau
wilayah yang sama, dan bagaimana
kegiatan tersebut memberikan dampak
positif bagi pelaksanaan program di
sekolah?

110
KODE 5.1

Analisis kinerja Kepala Sekolah Berdasarkan Rapor Pendidikan

1. Pencapaian tujuan pendidikan:


• Apakah kepala sekolah berhasil mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sekolah, seperti meningkatkan prestasi siswa, meningkatkan kepuasan orang tua, dan
lain-lain.

2. Pengelolaan sekolah:
• Apakah kepala sekolah mampu mengelola sekolah dengan baik, termasuk mengelola
sumber daya manusia, keuangan, dan fasilitas sekolah dengan efektif dan efisien.

3. Hubungan dengan siswa, orang tua, dan masyarakat:


• Apakah kepala sekolah mampu menjaga hubungan yang baik dengan siswa, orang tua,
dan masyarakat sekitar sekolah.

4. Kepemimpinan dan kepribadian:


• Apakah kepala sekolah memiliki kepemimpinan yang efektif dan memiliki
kepribadian yang baik, yang mampu memberikan motivasi dan memotivasi orang lain
untuk bekerja dengan baik.

5. Penyelenggaraan pembelajaran:
• Apakah kepala sekolah mampu menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan
berkualitas, sesuai dengan standar pendidikan yang berlaku.

6. Penilaian hasil belajar:


• Apakah kepala sekolah mampu mengelola dan melakukan penilaian terhadap hasil
belajar siswa dengan tepat dan obyektif.

7. Peningkatan kompetensi guru:


• Apakah kepala sekolah mampu mengembangkan kompetensi guru agar lebih baik dan
mampu memberikan pembelajaran yang berkualitas kepada siswa.

8. Kinerja administrasi:
• Apakah kepala sekolah mampu mengelola administrasi sekolah dengan baik, termasuk
mengelola dokumen dan arsip sekolah, menyusun laporan, dan lain-lain.

9. Kemampuan beradaptasi dan mengelola perubahan:


• Apakah kepala sekolah mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di sekolah
maupun di lingkungan sekolah, serta mampu mengelola perubahan dengan baik.

10. Keterbukaan dan transparansi:


• Apakah kepala sekolah mampu bersikap terbuka dan transparan dalam mengelola
sekolah, serta mampu menjaga kepercayaan siswa, orang tua, dan masyarakat terhadap
sekolah.

111
KODE 5.2

Aplikasi kinerja Kepala Sekolah Berdasarkan Rapor Pendidikan

1. Menyusun laporan prestasi siswa: laporan prestasi siswa yang acuan untuk mengevaluasi
keberhasilan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa di sekolah.

2. Melakukan survei kepuasan orang tua: survei kepuasan orang tua dapat memberikan
gambaran tentang bagaimana kepala sekolah dilihat oleh orang tua terkait keberhasilan
dalam mengelola sekolah.

3. Mengevaluasi kinerja guru: merupakan salah satu indikator keberhasilan kepala sekolah
dalam mengelola sekolah.

4. Menyusun laporan keuangan sekolah: memberikan gambaran tentang bagaimana kepala


sekolah dalam mengelola keuangan sekolah dengan efektif dan efisien.

5. Melakukan wawancara dengan siswa, orang tua, dan guru: memberikan gambaran tentang
bagaimana kepala sekolah dilihat oleh siswa, orang tua, dan guru terkait keberhasilan dalam
mengelola sekolah.

6. Menyusun laporan penilaian hasil belajar siswa: memberikan gambaran tentang bagaimana
kepala sekolah dalam mengelola proses penilaian hasil belajar siswa di sekolah.

7. Melakukan observasi terhadap kepemimpinan kepala sekolah: memberikan gambaran


tentang bagaimana kepala sekolah dalam memberikan arahan dan motivasi kepada guru dan
siswa di sekolah.

112
KODE 5.3
Form RTL Berdasarkan Hasil Kinerja KS

No Tujuan Perbaikan Tindak Pelaksana Jadwal Hasil Keterangan


Lanjut Pelaksanaan
1 Meningkatkan Melakukan Kepala Januari – Prestasi
prestasi peserta pelatihan Sekolah Maret 2023 peserta didik
didik guru tentang meningkat
metode
pembelajaran
yang efektif
2 Meningkatkan
kepuasan pelanggan
sekolah
3 Meningkatkan
kompensi guru
4 Dst.......

113
KODE 5.4
Form Laporan Kinerja KS

1. Informasi tentang sekolah: nama sekolah, alamat sekolah, dan identitas lain

2. Informasi tentang program sekolah yang telah direncanakan, yang meliputi deskripsi
program, tujuan program, dan sasaran program.

3. Informasi tentang pelaksanaan program sekolah, yang mencakup aspek-aspek seperti


waktu pelaksanaan, dan peserta yang terlibat.

4. Evaluasi pelaksanaan program sekolah, yang mencakup analisis terhadap kinerja kepala
sekolah dalam pelaksanaan program tersebut, serta identifikasi masalah dan solusi yang
dapat diberikan.

5. Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai upaya perbaikan terhadap kinerja
kepala sekolah dalam pelaksanaan program sekolah.

114
KODE 5.5
Form Observasi Kinerja KS

LEMBAR OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM


MELAKSANAKAN PROGRAM SEKOLAH

Nama Sekolah : _______________________________


Alamat Sekolah : _______________________________

Program Sekolah yang Dilaksanakan:

Deskripsi Program : _______________________________


Tujuan Program : _______________________________
Sasaran Program : _______________________________
Tempat dan Waktu Observasi:

Tempat : _______________________________
Waktu : _______________________________

Kriteria yang Digunakan untuk Menilai Kinerja Kepala Sekolah:


1. Kemampuan mengelola program
2. Kemampuan mengkoordinasikan kegiatan
3. Kemampuan mengelola keuangan (mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan
mengajukan solusi terkait masalah yang dihadapi secara tepat dan efektif)
4. Kemampuan mengajukan keluhan dan saran
5. Kemampuan mengelola hubungan dengan orang tua siswa

Hasil Observasi:

No Aspek yang Diobservasi Catatan Penilaian


1 Kemampuan mengelola program 1-5
2 Kemampuan mengkoordinasikan 1-5
3 Kemampuan mengelola keuangan 1-5
4 Kemampuan mengajukan keluhan 1-5
dan saran
5 Kemampuan mengelola hubungan 1-5
dengan orang tua siswa

Contoh isi catatan pada lembar observasi kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan
program sekolah:
• Pada saat observasi, kepala sekolah telah menyusun jadwal kegiatan dengan rapi dan tepat
waktu.
• Kepala sekolah telah mengelola sumber daya yang diperlukan dengan baik, sehingga
kegiatan berjalan lancar.
• Kepala sekolah telah mengelola keuangan sekolah dengan baik, dengan membuat laporan
keuangan yang teratur dan tepat waktu.
• Kepala sekolah telah mengajukan keluhan dan saran terkait pelaksanaan program sekolah
kepada pihak yang berwenang.
• Kepala sekolah telah membina hubungan yang baik dengan orang tua siswa, dengan
menyelenggarakan rapat orang tua siswa secara teratur.

115
• Catatan tersebut harus ditulis secara obyektif, yaitu tidak terdapat unsur subjektivitas atau
bias dari pihak yang melakukan observasi. Catatan tersebut harus memberikan gambaran
yang jelas tentang kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan program sekolah.
Contoh penilaian pada lembar observasi kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan program
sekolah:

• Jika kepala sekolah telah melaksanakan program sekolah dengan baik, maka dapat
diberikan skor 4 atau 5.
• Jika kepala sekolah telah melaksanakan program sekolah dengan cukup baik, maka dapat
diberikan skor 3.
• Jika kepala sekolah belum melaksanakan program sekolah dengan baik, maka dapat
diberikan skor 2 atau 1.

116
KODE 5.6

Form Panduan Wawancara Kegiatan KS

1. Menyampaikan tujuan wawancara kepada kepala sekolah, yaitu mengetahui lebih


dalam tentang kegiatan kepala sekolah dalam melaksanakan program sekolah,
sehingga dapat diberikan masukan dan saran yang tepat untuk meningkatkan kinerja
kepala sekolah di masa yang akan datang.
2. Menyampaikan pertanyaan pada (a) perencanaan program, (b) pengelolaan sumber
daya, (c) evaluasi program, (d) penyelesaian.
a. Perencanaan Program
• Bagaimana proses perencanaan program yang dilakukan oleh kepala sekolah?
• Apa saja yang dipertimbangkan oleh kepala sekolah dalam perencanaan
program sekolah?
• Bagaimana kepala sekolah menentukan kebutuhan sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan program sekolah?
• Bagaimana kepala sekolah mengelola sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan program sekolah?
• Apa saja masalah yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam melaksanakan
program sekolah, dan bagaimana kepala sekolah menyelesaikannya?
b. Pengelolaan sumber daya
• Bagaimana kepala sekolah mengelola sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan program sekolah?
• Apa saja sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program sekolah,
dan bagaimana kepala sekolah mengoptimalkan pemanfaatannya?
• Bagaimana kepala sekolah mengelola anggaran yang tersedia untuk
melaksanakan program sekolah?
c. Evaluasi program
• Bagaimana kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program
sekolah?
• Apa saja indikator yang digunakan oleh kepala sekolah untuk mengevaluasi
keberhasilan program sekolah?
• Bagaimana kepala sekolah menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil
evaluasi program sekolah?
d. Penyelesaian masalah
• Apa saja masalah yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam melaksanakan
program sekolah, dan bagaimana kepala sekolah menyelesaikannya?
• Bagaimana kepala sekolah mengelola konflik yang terjadi dalam pelaksanaan
program sekolah?
• Apa saja solusi yang telah diusulkan oleh kepala sekolah untuk mengatasi
masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program sekolah?

117
KODE 5.7
Angket Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

1. Pertanyaan Umum:
a. Seberapa sering Anda berkomunikasi dengan kepala sekolah?
b. Seberapa baik Anda merasa dengan komunikasi yang dilakukan oleh kepala
sekolah?
c. Seberapa sering Anda merasa kepala sekolah memberikan dukungan terhadap
tugas yang Anda lakukan?
d. Apakah kepala sekolah dapat diandalkan?
e. Apakah kepala sekolah selalu memperlihatkan komitmen yang tinggi?
f. Bagaimana kepala sekolah dalam merencanakan program-program yang akan
dijalankan di sekolah?
g. Apakah kepala sekolah mengkonsultasikan program-program yang akan dijalankan
dengan guru-guru?
h. Bagaimana kepala sekolah dalam mengelola sumber daya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan program sekolah?
i. Apakah kepala sekolah cepat dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan program sekolah?
j. Bagaimana kepala sekolah dalam menjalin komunikasi dengan guru-guru dan
karyawan sekolah?
k. Apakah kepala sekolah selalu memperlihatkan komitmen yang tinggi dalam
menjalankan tugasnya?
l. Bagaimana Anda menilai kinerja kepala sekolah?
2. Pertanyaan tentang perencanaan program:
a. Bagaimana kepala sekolah dalam merencanakan program-program yang akan
dijalankan di sekolah?
b. Apakah kepala sekolah mengkonsultasikan program-program yang akan dijalankan
dengan guru-guru?
c. Apakah program-program yang telah direncanakan oleh kepala sekolah berjalan
sesuai dengan yang diharapkan?
3. Pertanyaan tentang pengelolaan sumber daya:
a. Bagaimana kepala sekolah dalam mengelola sumber daya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan program sekolah?
b. Apakah sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program sekolah cukup?
c. Apakah kepala sekolah menerapkan pengelolaan keuangan yang baik dalam
pelaksanaan program sekolah?
4. Pertanyaan tentang pengambilan keputusan:
a. Bagaimana kepala sekolah dalam mengambil keputusan terkait pelaksanaan
program sekolah?
b. Apakah keputusan yang diambil oleh kepala sekolah adalah yang terbaik untuk
sekolah?
c. Apakah kepala sekolah selalu memperhatikan pendapat dan masukan dari guru-
guru dalam mengambil keputusan?
d. Bagaimana kepala sekolah dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan program sekolah?
e. Apakah kepala sekolah cepat dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan program sekolah?
f. Apakah solusi yang diambil oleh kepala sekolah dalam mengatasi masalah adalah
solusi yang tepat?

118
5. Pertanyaan tentang komunikasi dan koordinasi:
a. Bagaimana kepala sekolah dalam menjalin komunikasi dengan guru-guru dan
karyawan sekolah?
b. Apakah kepala sekolah selalu membuat koordinasi yang baik dalam pelaksanaan
program sekolah?
c. Apakah kepala sekolah selalu memberikan informasi yang jelas dan tepat waktu
terkait pelaksanaan program sekolah?

119
KODE 5.8
Form Rekomendasi Hasil Kinerja KS

Berikut contoh rekomendasi hasil kinerja Kepala Sekolah


1. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan guru-guru dan karyawan sekolah
untuk meningkatkan kinerja sekolah.
2. Menyediakan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan tugas kepala sekolah
3. Memperkuat perencanaan program sekolah dengan melibatkan pihak-pihak terkait dan
mengoptimalkan sumber daya yang tersedia
4. Meningkatkan efisiensi dalam mengelola administrasi sekolah dan memperkuat sistem
pengawasan
5. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah, seperti dinas pendidikan
atau organisasi swadaya masyarakat, untuk meningkatkan kinerja sekolah
6. Menyediakan pelatihan dan pendidikan bagi guru-guru dan karyawan sekolah untuk
meningkatkan kompetensi dan kinerja

120
KODE 5.9
Form Evaluasi: Tujuan Evaluasi, Sasaran Evaluasi, Dan Metode Evaluasi

Tujuan Evaluasi Sasaran Evaluasi Metode Evaluasi


Menguji efektivitas Kepala sekolah dan tim Wawancara, observasi,
perencanaan program perencanaan program analisis dokumen
sekolah sekolah
Menguji efektivitas Kepala sekolah dan tim Survei, analisis data,
pengelolaan sumber daya pengelolaan sumber daya wawancara
sekolah
Menguji efektivitas Guru dan tenaga Angket, wawancara,
komunitas dan koordinasi kependidikan observasi
kepala sekolah dengan
guru-guru dan tenaga
kependidikan
Menguji efektivitas Kepala sekolah dan tim Survei, analisis data,
pengawasan sekolah pengawasan program wawancara
sekolah

Lembar wawancara, observasi, analisis dokumen, survei, dan angket masing-masing


merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam evaluasi kinerja
kepala sekolah. Berikut adalah contoh lembar untuk masing-masing metode tersebut:

Lembar Wawancara:

Nama responden : ____________________________


Jabatan : ____________________________
Tanggal : ____________________________
Pertanyaan :
1. Bagaimana proses perencanaan program sekolah dilakukan?
2. Bagaimana sistem pengelolaan sumber daya sekolah saat ini?
3. Bagaimana komunikasi dan koordinasi dengan guru-guru dan karyawan sekolah?
4. Bagaimana sistem pengawasan program sekolah saat ini?
5. Bagaimana cara kepala sekolah mengatasi masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan tugas?
6. Apa yang Anda pikirkan tentang kinerja kepala sekolah saat ini?
7. Apa yang Anda pikirkan tentang inovasi dan kreativitas yang dilakukan kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah?
8. Apa yang Anda pikirkan tentang kerjasama yang dilakukan kepala sekolah dengan
pihak-pihak terkait?
9. Apa yang Anda pikirkan tentang sistem penilaian kinerja kepala sekolah saat ini?
10. Apa yang Anda pikirkan tentang dukungan yang diberikan kepala sekolah untuk
mengatasi masalah yang dihadapi?

Catatan : ____________________________

121
Lembar Observasi:

Nama observator : ____________________________


Jabatan : ____________________________
Tanggal : ____________________________
Waktu : ____________________________
Tempat : ____________________________
Aspek yang diamati:
1. Proses perencanaan program sekolah, seperti rapat perencanaan, pembuatan dokumen
perencanaan, dan implementasi program.
2. Sistem pengelolaan sumber daya sekolah, seperti pengelolaan keuangan, sarana
prasarana, dan pengelolaan data.
3. Interaksi dan komunikasi kepala sekolah dengan guru-guru dan karyawan sekolah,
seperti rapat, konsultasi, dan pemberian dukungan.
4. Pelaksanaan tugas-tugas kepala sekolah, seperti rapat, kegiatan sekolah, dan interaksi
dengan pihak luar.
5. Kondisi fisik dan lingkungan sekolah, seperti kebersihan, keamanan, dan fasilitas.
6. Kondisi sosial dan budaya sekolah, seperti hubungan antar siswa, hubungan antar
guru, dan budaya sekolah
7. Kemampuan kepala sekolah dalam mengatasi masalah yang dihadapi
8. Kerjasama kepala sekolah dengan pihak-pihak terkait
Catatan : ____________________________

Lembar Analisis Dokumen:

Nama analis : ____________________________


Jabatan : ____________________________
Tanggal : ____________________________
Dokumen yang dianalisis : ____________________________
Aspek yang dianalisis :
1. Dokumen-dokumen perencanaan program sekolah, seperti rencana kerja, rencana
pengelolaan, dan laporan kegiatan
2. Laporan-laporan keuangan dan sumber daya sekolah, seperti laporan pengeluaran,
laporan pemasukan, dan laporan inventarisasi.
3. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan komunikasi dan koordinasi dengan
guru-guru dan karyawan sekolah, seperti undangan rapat, notulensi rapat, dan surat-
surat yang diterima dan dikirim
4. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengawasan program sekolah, seperti
laporan kegiatan, laporan hasil evaluasi, dan laporan hasil ujian
5. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi sekolah,
seperti laporan keamanan, laporan keluhan, dan laporan insiden
6. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kerjasama dengan pihak-pihak
terkait
7. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan sistem penilaian kinerja kepala
sekolah
Catatan : ____________________________

122
KODE 5.10

Form Menuliskan Keberhasilan Dan Kelemahan Pendampingan, Rekomendasi, Dan


Tindak Lanjut

1. Informasi Umum
a. Nama Pendamping : ____________________________
b. Nama Sekolah : ____________________________
c. Tanggal Pendampingan : ____________________________

2. Keberhasilan :
a. Aspek yang berhasil ditingkatkan: ____________________________
b. Bukti keberhasilan : ____________________________
c. Analisis keberhasilan : ____________________________

3. Kelemahan :
a. Aspek yang gagal ditingkatkan: ____________________________
b. Bukti kelemahan : ____________________________
c. Analisis kelemahan : ____________________________

4. Rekomendasi :
a. Rekomendasi untuk peningkatan: ____________________________
b. Rekomendasi untuk pencegahan kelemahan: ____________________________

5. Tindak Lanjut :
a. Tindak lanjut yang akan dilakukan: ____________________________
b. Target waktu tindak lanjut : ____________________________
c. Pihak yang bertanggung jawab: ____________________________

123

Anda mungkin juga menyukai