Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIK PEMBIMBINGAN

DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Nama : Rustam Harun Rauf, S.Pd, M.Pd


NIP : 196909171998021004
NUPTK :
Pangkat : Pembina Tk I / IV b
Jabatan : Cawas

PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2019
PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jln Samaun Pulubuhu No 277 Kel Hunggaluwa, Limboto
Website .www.Dikbud Gorontalo E. –Mail dikbudkabgorontalo. gmail .com

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : LAPORAN PRAKTIK PEMBIMBINGAN DAN

PELATIHAN PROFESIONAL GURU TP 2019-2020


Laporan Praktik pembimbingan dan pelatihan profesional guru TP 2019-2020
disusun sebagai laporan pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
di wilayah Sekolah Induk dan Sekolah Magang DiKabupaten Gorontalo .

Identitas Peserta
Nama : Rustam Harun Rauf , S.Pd , M. Pd.
Nip : 19690911998021004
Pangkat/Golongan : Pembina Tk. I / IVb
Jabatan : Cawas

Disetujui dan disahkan


Tanggal Nopember 2019

Pengajar OJT 2 Peserta OJT

Dr. Sapia Husain, M. Pd. Rustam Harun Rauf , S.Pd, M. Pd.


Nip 19680822 199203 2 011 Nip 1969909171998021004

Kabid Pembinaan Ketenagaan


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Gorontalo

ASMUN TANUA , S. Pd.


Nip 196408062002122001

ii
KATA PENGANTAR
Hamdan Syukran Lillah, puji dan syukur ke hadirat Ilahi Robbi atas segala
rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN
PROFESIONAL GURU TAHUN PELAJARAN 2019-2020, yang disusun dalam
rangka memenuhi tugas dalam OJT II Diklat Fungsional calon Pengawas tahap 2
tahun 2019.

Terimakasih saya ucapkan kepada Dr, Abdul Waris, S.Pd.,M.Pd selaku


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo, Ibu Asmun
Tanua, S.Pd yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan, Dr. Sapia
Husain, M. Pd., sebagai pengajar / pendamping diklat, teman-teman cawas, kepala
SMP Neg Widyakrama, SMP Neg 7 Telaga Biru, SMP Neg 1 Batudaa, SMP Neg 4
Limbar , SMP Neg 1 Telaga Jaya dan Kepala Sekolah SDN 1 Telaga yang telah
membantu dalam penyusunan laporan pelaksanaan praktik pembimbingan dan
pelatihan profesional guru ini.

Saya menyadari, laporan pelaksanaan praktik pembimbingan dan pelatihan


profesional guru ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran demi
sempurnanya tulisan ini, sangat diharapkan. Akhirnya saya berdoa kepada Allah,
agar Allah senantiasa memberi nikmat iman dan nikmat sehat kepada kita semua
sehingga kita dapat mengembangkan berbagai inovasi untuk kemajuan dunia
pendidikan dimasa kini dan masa datang.

Gorontalo, Nopember 2019

Rustam Harun Rauf

iii
DAFTAR ISI

halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... 1
LEMBAR PEGESAHAN ............................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ v
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ...................................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 3
D. Manfaat ............................................................................................................... 3
BAB II. KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH .................................... 4
BAB III. PENDEKATAN DAN METODE ............................................................... 7
A. Pendekatan ......................................................................................................... 7
B. Metode ................................................................................................................ 7
BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL .................................................................. 8
A. Materi/aspek ....................................................................................................... 8
B. Kegiatan .............................................................................................................. 8
C. Sasaran ................................................................................................................ 9
D. Target ................................................................................................................. 9
E. Ketercapaian/hasil ............................................................................................ 10
F. Hambatan .......................................................................................................... 11
G. Waktu dan tempat ............................................................................................. 11
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12
B. Tindak Lanjut ................................................................................................... 12
LAMPIRAN ............................................................................................................... 14

iv
DAFTAR LAMPIRAN

halaman
Surat Keterangan pelaksanaan Bimlat guru dari kepala sekolah ............................................. 13
Daftar hadir Bimlat .................................................................................................................. 14
Jadwal Bimlat........................................................................................................................... 17

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pelaksanaan pemantauan melalui supervisi akademik
diperoleh data bahwa masih sebagian besar guru belum mampu melaksanakan
pembelajaran berbasis HOTS. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman guru
tentang konsep HOTS yang tampak pada rumusan indikator, tujuan, maupun
kegiatan pembelajaran dan penilaiannya dalam rancangan pembelajaran yang dibuat
dan pelaksanaan proses pembelajarannya belum menunjukkan upaya untuk
mengembangkan kemampuan HOTS siswa.
Pembelajaran yang memicu siswa untuk berfikir tingkat tinggi menuntut
penggunaan strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa aktif, sehingga
siswa memiliki kesempatan untuk mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan. Pendekatan semacam ini sangat sesuai dengan harapan
kurikulum 2013.
Langkah-langkahpengembangan pembelajaranyang berbasis HOTS dapat
dilaksanakan dalam bentuk (1) melakukan analisis Kompetensi Dasar (KD),
analisis materi pembelajaran, analisis penerapan model pembelajaran, dan analisis
penilaian hasil belajar; (2)mendesain RPP yang memuat focus pengembangan
HOTS siswa dengan memilih metode pembelajaran dan pengelolaan (manajemen)
kelas yang relevan; (3) melaksanakan pembelajaran sesuais kenario dalam RPP;
dan (4) melaksanakan penilaian otentik yang berbasis HOTS atas pembelajaran
yang dilakukan.
Pelaksanaan program bimbingan dan pelatihan profesional guru ini dibatasi
pada peningkatan kemampuan guru matapelajaran kompetensi keahlian dalam
mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi keterampilan
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS). Dengan
perencanaan yang baik diharapkan Perencanaan akan membuat pembelajaran
berlangsung secara sistematis, pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, tetapi
akan terarah dan terorganisir dan guru dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang tersusun baik

1
akan dapat mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar
dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat sehingga menjadikan
kegiatan pembelajaran lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efesien.
Disamping itu perencanaan yang baik akan memudahkan guru dalam mengukur
keberhasilan pembelajaran, baik proses maupun hasil.
B. DasarHukum
Program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dalam
mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dikembangkan dengan memperhatikan beberapa dasar
kebijakan dan peraturan sebagai berikut.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru.
5. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2007 tentang Standar Komptensi Pengawas Sekolah/Madrasah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Komptensi Kepala Sekolah/Madrasah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.

2
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan
Pendidikan.
C. Tujuan
Tujuan pelaksanaan bimbingan dan pelatihan profesional guru dalam
mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi keterampilan
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) sebagai berikut.
1. Meningkatkan pemahaman guru terhadap konsep HOTS.
2. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dokumen rencana
pelaksanaan pembelaran atau RPP yang berorientasi HOTS
D. Manfaat
Pelaksanaan bimbingan dan pelatihan profesional guru dalam
mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi keterampilan
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) diharapkan dapat
bermanfaat sebagai model bimlat profesonal guru dalam bentik mini workshop
dalam upaya meningkatkan pemahaman guru terhadap konsep HOTS dan
meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dokumen rencana pelaksanaan
pembelaran atau RPP yang berorientasi HOTS

3
BAB II
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

Tujuan dilakukan supervisi bukanlah semata-mata untuk menilai kinerja guru,


akan tetapi supervisi yang dimaksudkan adalah untuk memberikan bantuan terhadap
guru dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran agar hasil
yang diperoleh bisa lebih optimal.
Langkah-langkah pengembangan pembelajaranyang berbasis HOTS dapat
dilaksanakan dalam bentuk (1) melakukan analisis Kompetensi Dasar (KD), analisis
materi pembelajaran, analisis penerapan model pembelajaran, dan analisis
penilaian hasil belajar; (2)mendesain RPP yang memuat focus pengembangan
HOTS siswa dengan memilih metode pembelajaran dan pengelolaan (manajemen)
kelas yang relevan; (3) melaksanakan pembelajaran sesuais kenariodalam RPP; dan
(4) melaksanakan penilaian otentik yang berbasis HOTS atas pembelajaran yang
dilakukan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam program bimlat prefesional
guru ini adalah sebagai berikut:
1. Cawas mengidentifikasi masalah yang masih belum dikuasai guru dalam
perencanaan pembelajaran yang berorientasi HOTS .
2. Cawas memberikan materi tentang konsep HOTS dan pembelajaran
berorientasi HOTS., perumusan indikator pencapaian kompetensi yang
berorientasi HOTS, model pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan
HOTS siswa pada pembelajaran berorientasi HOTS, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang berorientasi HOTS sesuai dengan model pembelajaran yang
sesuai, dan penyusunan perencanaan pembelajaran berorientasi HOTS.
3. Melakukan diskusi dan tanya jawab hal-hal yang berkaitan dengan konsep HOTS
dan pembelajaran berorientasi HOTS., perumusan indikator pencapaian
kompetensi yang berorientasi HOTS, model pembelajaran yang sesuai untuk
mengembangkan HOTS siswa pada pembelajaran berorientasi HOTS, langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang berorientasi HOTS sesuai dengan model
pembelajaran yang sesuai, dan penyusunan perencanaan pembelajaran
berorientasi HOTS.

4
4. Guru secara kelompok mengerjakaan tugas sesuai lembar kerja (LK) yang
disediakan
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya .
6. Melalui tanya jawab Cawas` dan guru melakukan penyempurnaan hasil
pekerjaan Lknya
7. Membuat simpulan dan program tindak lanjut
Keberhasilan program Workshop pengembangan dokumen perencanaan
pembelajaran berorientasi HOTS, sangat dipengaruhi oleh profesionalitas dan
komitmen yang tinggi dari Cawas dalam melaksanakan tugasnya. Cara pemecahan
masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program pengawasan sekolah adalah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah –masalah yang ada di sekolah
Untuk mengenal masalah yang sedang dirasakan, Cawas dapat melakukan
berbagai cara, misalnya melakukan observasi, menyelenggarakan rapat,
wawancara informal, atau pertemuan pribadi
2. Menganalisis masalah
Masalah yang ditemukan, selanjutnya dikaji dengan maksud untuk
memahami esensi masalah yang sesungguhnya dan faktor penyebabnya,
selanjutnya masalah tersebut diklasifikasi dengan maksud untuk menemukan
masalah yang sama yang kebanyakan dihadapi oleh guru di wilayah binaan.
3. Merumuskan cara-cara pemecahan masalah
Dalam proses pengkajian terhadap berbagai cara pemecahan yang mungkin
dilakukan, setiap alternatif pemecahan dipelajari kemungkinan keterlaksanaannya
dengan mempertimbangkan faktor-faktor peluang yang dimiliki, seperti fasilitas dan
kendala yang dihadapi. Alternatif pemecahan terbaik adalah alternatif yang paling
mungkin dilakukan, dalam arti lebih banyak faktor-faktor pendukungnya dibanding
kendala yang dihadapi. Di samping itu alternatif pemecahan masalah terbaik adalah
yang paling besar bagi peningkatan kompetensi guru.
4. Implementasi Pemecahan masalah
Cawas melaksanakan langkah pemecahan masalah yang telah dipilih dan
ditetapkan. Saat yang paling kritis dalam setiap upaya perbaikan adalah guru
mempraktikkan gagasan yang telah dipahaminya, sedangkan hasil pemecahan

5
masalah bukan saja untuk dipahami, tetapi yang lebih penting adalah
pelaksanaannya.
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Proses bimbingan dan pelatihan profesional guru dalam pemecahan masalah
dievaluasi tingkat keberhasilannya, untuk selanjutnya digunakan bagi perbaikan
lebih lanjut. Bahan-bahan yang diperoleh selanjutnya dimanfaatkan untuk
menyusun kegiatan tindak lanjut yang sekaligus menjadi masukan penyusunan
program bimlat selanjutnya.
Untuk menggambarkan pelaksanaan tugas Cawas`, dalam mengatasi berbagai
masalah berkaitan dengan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional guru
dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
Identifikasi Menganalisis Merumuskan Cara
masalah Masalah Pemecahan Masalah
Cawas Mengklasifikasi Pengawas pembina
mengidentifikasi masalah dan menentukan
masalah yang menentukan alternatif
dihadapi guru faktor pemecahan masalah
binaannya penyebabnya yang paling
baik/tepat

Evaluasi dan Tindak Lanjut Implementasi Pemecahan


Masalah
Pemecahan masalah dievaluasi Cawas melaksanakan
tingkat keberhasilannya, pembinaan kepada guru untuk
hasilnya sebagai bahan menyelesaikan masalah yang
masukan untuk program dihadapi guru dalam
pembinaan guru selanjutnya melaksanakan tupoksinya

Gambar 1.
Diagram Kerangka Pikir Alur Permasalahan dan Pemecahannya

6
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE

A. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam pelaksnaan program bimbingan dan
pelatihan profesional guru dalam mengembangkan dokumen perencanaan
pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order
Thinking Skill (HOTS)adalah menggunakan pendekatan kolaboratif dengan
menjadikan guru dan rekannya sebagai mitra kerja dalam mencapai tujuan.

B. Metode
Metode yang digunakan dalam program bimbingan dan pelatihan profesional
guru dalam mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS)
dalam bentuk workshop dan tugas mandiri, dengan teknik pembimbingan dan
pelatihan secara kelompok.

7
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL

A. Materi/aspek
Materi dalam program bimbingan dan pelatihan profesional guru dalam
mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi keterampilan
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) ini disajikan dalam
bentuk handout dan materi tayang. Cakupan materi program memuat tentang
1. Konsep Higher Order Thinking Skill (HOTS)
2. Perumusan indikator pencapaian kompetensi
3. Penentuan model pembelajaran
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5. Lembar kerja
6. Alat evaluasi/instrumen
B. Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan program bimlat prefesional uru dalam bentuk
Workshop pengembangan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi HOTS
dilaksanakan berdasarkan Rencana Pengawasan Akademik (RPA) yang telah
disusun sebelumnya dengan rincian kegiatan sevagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Cawas menemui kepala sekolah’dan menyampaikan tujuan dan program
yang akan dilaksanakan
b. Melaksanakan pertemuan bersama antara Cawas , Kepala Sekolah dan Guru
c. Menyusun program bimlat, materi bimlat, lembar Kerja dan instrumen
bimlat
2. Kegiatan inti
a. Cawas mengidentifikasi masalah yang masih belum dikuasai guru dalam
perencanaan pembelajaran yang berorientasi HOTS .
b. Cawas memberikan materi tentang konsep HOTS dan pembelajaran
berorientasi HOTS., perumusan indikator pencapaian kompetensi yang
berorientasi HOTS, model pembelajaran yang sesuai untuk

8
mengembangkan HOTS siswa pada pembelajaran berorientasi HOTS,
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang berorientasi HOTS sesuai
dengan model pembelajaran yang sesuai, dan penyusunan perencanaan
pembelajaran berorientasi HOTS.
c. Melakukan diskusi dan tanya jawab hal-hal yang berkaitan dengan konsep
HOTS dan pembelajaran berorientasi HOTS., perumusan indikator
pencapaian kompetensi yang berorientasi HOTS, model pembelajaran yang
sesuai untuk mengembangkan HOTS siswa pada pembelajaran berorientasi
HOTS, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang berorientasi HOTS
sesuai dengan model pembelajaran yang sesuai, dan penyusunan
perencanaan pembelajaran berorientasi HOTS.
d. Guru secara kelompok mengerjakaan tugas sesuai lembar kerja (LK) yang
disediakan
e. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya .
f. Melalui tanya jawab Cawas dan guru melakukan penyempurnaan hasil
pekerjaan pada Lembar Kerja peserta.
3. Kegiatan Penutup
a. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan bimlat .
b. Membuat simpulan dan program tindak lanjut
C. Sasaran
Sasaran program bimbingan dan pelatihan profesional guru dalam Workshop
pengembangan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi HOTS adalah
guru mata pelajaran kompetensi keahlian pada sekolah binaan SMK Negeri Model
Gorontalo yang berjunlah 8 guru, sebagai berikut:
Tabel 1. Daftar Peserta Bimlat
NO NAMA MAPEL YANG DIAMPU
1 Srininawaty Mudin PKN
2 Maryam Djafar Bah Indonesia
3 Nurwati Matematika
4 Nurain Djafar PJOK
5 Riyan Adam Bahasa Indonesia
6 Abdul Wahid Labua Kesenian
7 Sri J puasa Guru Kelas
8 Astin Guru Kelas

9
D. Target
Target pelaksanaan program bimbingan dan pelatihan profesional guru
dalam mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) ini
adalah tersedianya dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
berorientasi HOTS pada mata pelajaran kompetensi keahlian pada semester
berjalan.
E. Ketercapaian/hasil
Ketercapainprogram bimbingan dan pelatihan profesional guru dalam
mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi keterampilan
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) meliputi
1. Konsep HOTS
Berdasarkan analisis hasil pekerjaan peserta pada LK 1, menunjukkan
bahwa peserta telah memahami konsep HOTS, aspek keterampilan berfikir
tingkat tinggi, dan konsep pembelajaran berbasis HOTS.
2. Perumusan indikator pencapaian kompetensi
Berdasarkan analisis hasil pekerjaan peserta pada LK 2, menunjukkan
bahwa peserta telah mampu merumuskan taget KD pengetahuan dan
keterampilan, menentukan tingkat kompetensi dari KD pengetahuan
berdasarkan pada dimensi pengetahuan dan proses berfikir pada sumbu simetris
KD pengetahuan serta menentukan gradasi Kata Kerja Operasional (KKO) IPK,
tetapi ada peserta yang belum mampu merumuskan IPK dalam kelompok IPK
penunjang, IPK kunci, IPK pengayaan dan belum memahami KKO Mata
pelajaran.
3. Penentuan model pembelajaran
Berdasarkan analisis hasil pekerjaan peserta pada LK 3, menunjukkan
bahwa peserta telah mengetahui model pembelajaran yang mendukung
keterampilam berfikir tingkat tinggi, mengetahui langkah-langkah atau sintak
model pembelajaran, tetapi sebagian peserta belum mampu merumuskan
kegiatan pembelajaran pada model tertentu atas kegiatan pembelajaran yang

10
memenuhi aspek ketapilan berpikir tinggi yakni Transfer Knowledge. Critical
thinking, Creativity, dan Problem Solving.
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Berdasarkan analisis hasil pekerjaan peserta pada LK 3 dan 4,
menunjukkan bahwa peserta mampu menyusun RPP yang memenuhi semua
komponen RPP tetap masih mengalami kesulitan dalam merumuskan kegiatan
pembelajaran berdasarkan aspek leterampolan berfikir tingkat tinggi. Semua
peserta menyampikan bahwa menyusun RPP menjadi lebih mudah dengan
panduan yang dilaksanakan melalui workshop ini.
F. Hambatan
Hambatan pelaksanaan Program bimbingan dan pelatihan profesional guru
ini adalah sebagai berikut
1. Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan karena padatnya jam mengajar guru
dan tugas tambahan guru.
2. Fasilitas yang tidak menunjang kegiatan penyususnan RPP Hots
3. Terbatasnya pemahaman tentang konsep HOTS dan implementasinya dalam
pembelajaran oleh Guru.
4. Komitmen guru dalam mengikuti bimlat.
G. Waktu dan tempat
Program bimbingan dan pelatihan profesional guru dalam bentuk Workshop
pengembangan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi HOTS
dilaksanakan selama 2 (Dua ) kali pertemuan dengan durasi waktu 180 menit per
pertemuan pada tanggal ……….dan Nopember 2019 bertempat diSDN 1 Telaga
dan SMP Neg Widyakrama Kab. Gorontalo.

11
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan Bimbingan dan pelatihan profesional guru dalam bentuk
Workshop pengembangan dokumen perencanaan pembelajaran berorientasi
HOTS memberikan hasil bahwa peserta telah memahami konsep HOTS, aspek
keterampilan berfikir tingkat tinggi, dan konsep pembelajaran berbasis HOTS,
mampu merumuskan taget KD pengetahuan dan keterampilan, menentukan
tingkat kompetensi dari KD pengetahuan berdasarkan pada dimensi pengetahuan
dan perlu penekanan pada proses berfikir pada sumbu simetris KD
pengetahuan serta menentukan gradasi Kata Kerja Operasional (KKO) IPK,
Berdasarkan analisis hasil pekerjaan peserta menunjukkan bahwa peserta
telah mengetahui model pembelajaran yang mendukung keterampilam berfikir
tingkat tinggi, mengetahui langkah-langkah atau sintak model pembelajaran,
peserta mampu menyusun RPP yang memenuhi semua komponen RPP. Semua
peserta menyampikan bahwa menyusun RPP menjadi lebih mudah dengan
panduan yang dilaksanakan melalui workshop ini.
Kegiatan workshop pengembangan dokumen perencanaan pembelajaran
berorientasi HOTS menunjukkan bahwa para peserta ada yang belum mampu
merumuskan IPK dalam kelompokIPK penunjang, IPK kunci, dam IPK
pengayaan. Sebagian peserta ada yang belum mampu merumuskan kegiatan
pembelajaran pada model tertentu atas kegiatan pembelajaran yang memeuhi
aspek ketapilan berpikir tinggi yakni Transfer Knowledge. Critical thinking,
Creativity, dan Problem Solving.

B. Tindak Lanjut
1. Perlu pembinaan secara periodik dan berkelanjutan melalui supervisi
terhadap kemampuan guru dalam menyusun administrasi persiapan
mengajar.

12
2. Pembinaan guru melalui kegiatan MGMP secara berkelanjutan pada masing-
masing sekolah binaan atau menggabungkan guru dari beberapa sekolah
binaan.
3. Melaksanakan lanjutan bimbingan dan pelatihan profesional guru dalam
bentuk workshop tentang pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian
berorientasi HOTS.

13

Anda mungkin juga menyukai