DI SEKOLAH BINAAN
Periode Bulan Juli sd September 2023
OLEH:
BUDI CAHYONO,S.Pd
NIP. 196802071998031002
A. PENDAHULUAN URAIAN
1. Latar Belakang Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
1. Program sekolah telah disusun sesuai
panduan penyusunan ARKAS berdasarkan
basis data ( Raport Pendidikan Satuan
Pendidikan )
2. Program sekolah belum diselaraskan
dengan rencana pengembangan satuan
pendidikan berdasarkan rapor pendidikan
3. Program sekolah yang disusun belum dimulai dari
evaluasi visi dan misi tahun sebelumnya
4. Kepala sekolah belum memahami fungsi Rapor
Pendidikan sebagai dasar penyusunan ARKAS
5. Kepala sekolah belum menyusun program evaluasi
diri th 2022
6. Kepala sekolah belum menyusun rencana
pengembagan diri kearah model kompetensi
Guru belum menyusun rencana pengembangan
diri
Praktik ini penting untuk direncanakan :
1. Pengelolaan sekolah agar penyusun program berdasarkan refleksi
program Sekolah yang ada pada dokumen KOSP tahun 2022
untuk dilakukan review di tahun 2023.
2. Pengelolaan sekolah agar menyusun program berdasarkan refleksi
program IKM yang ada pada dokumen KOSP tahun 2022 untuk
dilakukan review di tahun 2023
3. Pengelolaan sekolah agar menyusun program berdasarkan SK
yang telah dibuat, adapun SK yang harus dibuat meliputi SK
Pembagian Tugas; SK UKS; SKP Pengembangan Karakter; SK
Perundungan (TPPK ); SK Keagamaan; SK Sanggar Sekolah; dll.
4. Tahapan metode coaching untuk melakukan refleksi program
sebelumnya pada kelas-kelas yang akan dikembangkan pada
pembelajaran berdiferensiasi.
5. Pemahaman rencana Program Projek Penguatan Profile
Pelajar Pancasila
Yang menjadi peran dan tanggung jawab dalam rencana pendampingan
ini.
1. Pengawas sekolah sebagai mentor dan Kepala Sekolah sebagai
mentee
2. Kepala Sekolah dan Tim manejemen sekolah sebagai Fasilitasi
dan mentororing Rekan sejawat sebagai mentee
2. Tujuan Tujuan untuk mengatasi tantangan tersebut:
1. Menerapkan perencanaan berberbasis data untuk membangu n
budaya mutu di sekolah binaan
2. Membangun kolaborasi antara pengawas sekolah, kepala sekolah,
tim manajemen sekolah dalam mengimplementasikan perencanana
berbasis data
3. Membangun kesadaran pentingnya mengelola sekolah berbasis data
4. Membangun kesadaran pentingnya metode pendampingan yang
tepat dalam menerapkan tugas pendampingan bagi pengawas
sekolah
5. Membangun kesadaran pentingnya komunitas belajar di satuan
pendidikan
3. Ruang Lingkup Ruang lingkup
1. Penyelarasan program sekolah Penggerak dan sekolah yang
bukan sekolah penggerak dengan rencana pengembangan sekolah
berdasarkan 6 (lima) prioritas Kemdikbudristek, meliputi literasi,
numerasi, karakter, iklim keamanan sekolah, iklim kebhinekaan,
dan Peningkatan Kompetensi Pendidik melalui pelatihan mandiri
di PMM, (ditambah kualitas pembelajaran berdasarkan rapor
pendidikan 2023)
2. Model pengelolaan sekolah berbasis data
3. Model sekolah dengan pengembangan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
B. AKTIFITAS KINERJA URAIAN
2. Sumber daya Sumber daya atau materi yang diperlukan:
1. Kepala sekolah,Tenaga pendidik dan kependidikan
2. Rapor pendidikan tahun 2022.
3. Format dan contoh-contoh laporan evaluasi visi dan misi
, EDG/EDKS, pengembangan diri, program sekolah, program
pengawasan dan evaluasi kepala sekolah, program waka, laporan
keterlaksanaan program untuk bahan evaluasi visi dan misi
berikutnya
C. REFLEKSI HASIL DAN
URAIAN
TINDAK LANJUT
1. Refleksi Hasil Refleksi Hasil yang telah dilaksanakan sekolah:
1. Kepala sekolah dan tim manajemen memiliki kesadaran pe ntingnya
budaya mutu melalui perencanaan berbasis data
2. Adanya keselarasan antara program sekolah dengan renca na
pengembangan sekolah yang sinkron dan sinergi dengan kebijakan
Kemdikbudristek
3. Ada kolaborasi antara pengawas sekolah, kepala sekolah
, tim manajemen sekolah dalam mengimplementasikan perencanaan
berbasis data secara bertahap
4. Kepala sekolah dan tim manajemen memiliki kesadaran pentingnya
mengelola sekolah berbasis data
5. Waktu pelaksanaan pendampingan menggunakan metode mentoring
dan fasilitating perlu ditambah durasinya sesuai kondisi sekolah
binaan
6. Tingkat efektifitas penggunaan metode mentoring dan fasilitating
belum terukur dengan baik dan metode ini tidak bisa diterapkan
untuk sekolah binaan yang berbeda sekalipun materinya sama
7. Perlu diefektifkan kembali dengan persiapan yang lebihmatang
untuk pendampingan selanjutnya.