Anda di halaman 1dari 37

Halaman | i

PROGRAM
PENDAMPINGAN PENGAWAS SEKOLAH
TAHUN 2024

RENCANA
PROGRAM
PENDAMPINGAN
PENGAWAS
TAHUN
SEKOLAH
2024

Drs. H. LUKMAN, M.M.Pd.


NIP 196508071989031017
PEMBINA TK. I, IV/b

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA


KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
Jalan Fatmawati No. 03
2024

Halaman | i
HALAMAN PENGESAHAN

Program Kerja Pendampingan Satuan Pendidikan Tahun 2024 ini disusun sebagai
Pedoman Pengawas Sekolah dalam Melaksanakan Tugas Pendampingan di Wilayah
Sekolah Binaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan
Selayar.

Disahkan oleh:

Disahkan di : Benteng
Pada Tanggal : 1 Januari 2024.

Kepala Dinas Pendidikan Koordinator Pengawas Sekolah


Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan Selayar,
Kabupaten Kepulauan Selayar,

Drs. MUSTAKIM. KR, M.M.Pd H. SYAFARUDDIN ACHMAD, S.Pd., M.M


Pembina Utama Muda, IV/c Pembina Tingkat I, IV/b
NIP. 19661231 199203 1 180 NIP. 196905061995121005

Halaman | ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga penyusunan "Program Kerja Perencanaan Pendampingan
Satuan Pendidikan Tahun 2024" ini dapat diselesaikan dengan baik. Perencanaan
pendampingan ini Kami susun sebagai panduan dalam menjalankan tugas pokok, yaitu
melaksanakan fungsi pengawasan melalui kegiatan pendampingan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan. Terdapat empat siklus
dalam rencana ini, yaitu (1) Perencanaan Pendampingan Satuan Pendidikan, (2)
Pendampingan terhadap Perencanaan Program Kerja Satuan Pendidikan, (3)
Pendampingan terhadap Pelaksanaan Program Kerja Satuan Pendidikan, dan
(4) Pelaporan hasil Pendampingan Satuan Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan perencanaan
pendampingan tahun 2024 ini. Khususnya, Kami berterima kasih kepada Kepala Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan Selayar, Asosiasi Pengawas
Sekolah Indonesia (APSI) yang telah mengawal proses transformasi peran Pengawas
Sekolah, Koordinator Pengawas Sekolah, Kepala sekolah, para pendidik, dan tenaga
kependidikan di sekolah binaan yang memberikan kontribusi positif dalam
mendukung transformasi peran Pengawas Sekolah dalam mendukung program
merdeka belajar. Kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari teman sejawat demi
untuk lebih meningkatkan kesempurnaan perencanaan pendampingan di masa yang
akan datang. Semoga perencanaan pendampingan ini dapat menjadi panduan yang
bermanfaat bagi Pengawas Sekolah dalam menjalankan tugas pokok sesuai paradigma
baru pengawas sekolah serta aturan yang berlaku saat ini.

Benteg, 2024
Pengawas sekolah,

Drs. H. LUKMAN, M.M.Pd.


NIP. 196508071989031017

Halaman | iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i

Lembar Pengesahan .................................................................................................. ii

Kata Pengantar .......................................................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Landasan Hukum ............................................................................................ 3

C. Sasaran Pendampingan ................................................................................... 4

D. Ruang Lingkup Pendampingan ....................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Pendampingan ............................................................... 7

BAB II SIKLUS PENDAMPINGAN ....................................................................... 8

A. Perencanaan Pendampingan Satuan Pendidikan ........................................... 8

B. Pendampingan Terhadap Perencanaan Program Satuan Pendidikan ........... 21

C. Pendampingan Terhadap Pelaksanaan Program Satuan Pendidikan ............. 23

D. Laporan Pendampingan ................................................................................ 31

Halaman | iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara keseluruhan, peran pengawas sekolah menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun
2003 adalah untuk membantu menjamin bahwa sekolah dapat memberikan pengalaman
belajar yang berkualitas bagi peserta didik, serta membantu kepala sekolah dan guru
dalam mengembangkan kompetensi agar mampu memfasilitasi peserta didik memiliki
pengalaman belajar yang diperlukan untuk sukses di masa depan. Pengawas sekolah
memiliki peran yang penting dalam era merdeka belajar, yaitu sebagai pendamping
proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini selaras dengan UU Sisdiknas tersebut,
khususnya Pasal 35 yang menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala. Pengawas sekolah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
proses belajar mengajar di sekolah berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Di era merdeka belajar, pengawas sekolah juga bertanggung jawab untuk membantu
kepala sekolah dan guru dalam mengembangkan kompetensi dan meningkatkan hasil
belajar peserta didik. Pengawas sekolah dapat melakukan ini dengan membantu guru
dalam merancang dan mengembangkan rencana pelajaran yang efektif, serta
memberikan bimbingan dan dukungan kepada kepala sekolah dan guru dalam
mengembangkan kompetensi yang diperlukan untuk menjadi pemimpin pembelajaran
yang baik. Selain itu, pengawas sekolah juga bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa sekolah telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, termasuk standar
kualitas pendidikan, fasilitas, dan lingkungan belajar yang mendukung proses belajar
mengajar berjalan dengan baik. Pengawas sekolah juga bertanggung jawab untuk
memfasilitasi dan mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru, serta memberikan saran
dan masukan untuk perbaikan yang diperlukan dalam mewujudkan kualitas pembelajaran
yang memerdekakan peserta didik. Secara keseluruhan, peran pengawas sekolah di era
merdeka belajar sangatlah penting.
Peraturan perundangan yang terkait dengan peran pengawas sekolah di era merdeka
belajar antara lain PermenPANRB No. 21 tahun 2010 jo PermenPANRB No 14/2014
Tentang jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Pasal 8 dari
Halaman | 1
peraturan tersebut menyatakan bahwa pengawas sekolah bertanggung jawab
melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan beban yang ditugaskan.
KepemenPANRB No. 1197/2021 Tentang jabatan Fungsional yang dapat diisi oleh
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (Lampiran Kepmen No. Urut. 114) juga
menyebutkan bahwa jabatan fungsional pengawas sekolah merupakan salah satu jabatan
yang dapat diisi oleh pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Berdasarkan peraturan
perundangan tersebut, maka saat ini telah terbit Peraturan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Nomor 4831/B/HK.03.01/2023 tentang Peran Pengawas Sekolah
dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan. Tugas pokok
Pengawas Sekolah adalah melaksanakan fungsi pengawasan dengan melakukan kegiatan
pendampingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran pada satuan pendidikan, yang
meliputi 4 (empat) siklus, yaitu (1) Perencaraan pendampingan satuan pendidikan, (2)
Pendampingan Perencanaan Program Kerja Satuan Pendidikan, (3) Pendampingan
terhadap pelaksanaan program kerja Satuan Pendidikan, dan (4) Pelaporan Hasil
Pendampingan Satuan Pendidikan.

Selain itu, dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pengawas sekolah
juga merupakan salah satu jenis aparatur sipil negara yang bertugas mendampingi
pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Menurut UU tersebut, aparatur sipil
negara adalah aparat penyelenggara pemerintahan yang menjalankan tugas
pemerintahan di bidang pelayanan umum, pembinaan, dan pengawasan. Dengan
demikian, peran pengawas sekolah menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara adalah sebagai aparat penyelenggara pemerintahan yang bertugas mendampingi
dan membina proses belajar mengajar di sekolah, serta membantu menjamin bahwa
sekolah dapat memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
Dalam PP No. 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, pengawas sekolah juga merupakan
salah satu elemen penting dalam sistem pendidikan nasional. Menurut PP tersebut,
tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta menjadi manusia yang sejahtera, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berbudaya. Dalam mencapai tujuan tersebut, pengawas sekolah bertugas membantu
menjamin bahwa proses belajar mengajar di sekolah berjalan dengan baik dan sesuai
dengan standar yang ditetapkan, serta membantu mengembangkan kompetensi kepala
Halaman | 2
sekolah dan guru agar mampu memfasilitasi peserta didik memiliki pengalaman belajar
yang diperlukan untuk sukses di masa depan.
Secara keseluruhan, peran pengawas sekolah di era merdeka belajar adalah sebagai
pendamping proses belajar mengajar di sekolah, membantu menjamin bahwa sekolah
dapat memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik, serta
membantu mengembangkan kompetensi kepala sekolah dan guru agar mampu
memfasilitasi peserta didik memiliki pengalaman belajar yang diperlukan untuk sukses di
masa depan. Peran pengawas sekolah tersebut diatur dalam berbagai peraturan
perundangan, termasuk UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
Untuk mendukung tugas pokok pengawas sekolah dalam melakukan fungsi
pengawasan dengan baik dan meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan,
diperlukan acuan kerja yang terarah dan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan.
Oleh karena itu, Rencana Kerja Pengawas Sekolah tahun 2024 disusun untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas;
2. Undang-Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2018 Tentang
Manajemen PPPK;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar
Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
7. PermenPANRB No. 21 tahun 2010 jo PermenPANRB No 14 Tahun 2016 Tentang
jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Keditnya atau Permen PAN dan RB
nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya;
8. PermenPANRB No 35 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi JF Apapratur Sipil
Negara;

Halaman | 3
9. PermenPANRB No. 13 Tahun 2019 Tentang Penugasan, Penetapan, dan Pembinaan JF
Pegawai Negeri Sipil;
10. Peraturan Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 6565/B/GT/2020
tentang Model Kompetensi Dalam Pengembangan Profesi;
11. KepemenPANRB No. 1197 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional;
12. Draf PermenPANRB No (belum ada) JF Pengawas Sekolah;
13. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
1005/P/2020 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Pendidikan Dasar dan
menengah;

14. Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak;
15. Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Merdeka Belajar dalam
penentuan Kelulusan Peserta Didik dan Pelaksanaan Penerinaan Peserta Didik Baru
Tahun Pelajaran 2020/2021;
16. Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) sebagai Pengawas Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah Kota Kepulauan Selayar dan Batu tahun 2020 oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur dengan Nomor 188.4/1083.1/101.6.10/2022, pada
tanggal 03 Juni 2022.

17. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor


4831/B/HK.03.01/2023 tentang Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi
Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan.
C. Sasaran dan Metode Pendampingan
1. Sasaran Pendampingan
Sasaran kegiatan pendampingan pada tahun 2023 ada 5 sekolah binaan, yaitu:
1) SMPN Benteng No. 1 Kepulauan Selayar, Jl. K.H. Dewantara No. 12
2) SMPN Bontonumpa No. 16 Kepulauan Selayar, Jl. Poros Bontonumpa.
3) SMPN Satap Pulo Bembe No. 29 Kepulauan Selayar, Kec. Pasimasunggu.
4) SMPS IT Benteng, Jl. Ahmad Yani Kelurahan Benteng Kep. Selayar.
2. Metode Pendampingan
Metode pendampingan tahun 2024 akan disesuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan sekolah binaan, atau perpaduan berikut :

Halaman | 4
a. Consulting menggunakan kombinasi pendekatan direktif dan non direktif agar
dalam proses pendampingan keputusan tentang strategi/kebijakan/program
hasil proses konsultasi sekolah binaan lebih kontekstual sesuai potensi sekolah
binaan dan kondisi lingkungan.
b. Facilitating menggunakan pendekatan non direktif yang cenderung dua arah
untuk memfasilitasi sekelompok orang agar dalam proses fasilitasi kelompok
tersebut keputusan yang diambil lebih kontekstual sesuai potensi kelompok dan
kondisi lingkungan.
c. Coaching pendampingannya berpusat pada peserta yang didampingi sehingga
praktik atau perspektif baru hasil kesadaran/inspirasi yang didapatkan dari
pendamping cenderung lebih kontekstual berdasarkan kapasitas peserta yang
didampingi.
d. Mentoring menggunakan pendekatan direktif dan cenderung satu arah, pada
saat tertentu akan dilakukan kegiatan mentoring yang cenderung berpusat pada
mentor dimana praktik penerapan hasil mentoring cenderung lebih mengikuti
kakayaan pengalaman mentor (diperlukan untuk kondisi tertentu saja).
e. Training sama seperti mentoring, pendekatannya direktif dan cenderung satu
arah, saat tertentu diperlukan kegiatan ini untuk praktik penerapan hasil
pelatihan yang cenderung lebih standar mengacu pada kurikulum/tujuan
pelatihan.
D. Ruang Lingkup Pendampingan
Ruang lingkup pendampingan meliputi 4 (empat) tahapan yang bersifat siklik, sebagai
berikut.
1. Perencanaan kerja, yaitu: melakukan pendampingan terhadap Kepala Sekolah dalam
merefleksi rapor pendidikan dan penyusunan rencana program satuan pendidikan
dengan menggunakan pedoman pendampingan yang melibatkan warga satuan
pendidikan dengan menggunakan strategi dan metode yang wajib dilakukan oleh
pengawas sekolah ahli madya berdasarkan hasil Analisis terhadap pemetaan
komitmen perubahan dengan mengidentifikasi Tingkat kesadaran (Kepala Sekolah)
melakukan refleksi dan tingkat Kapasitas (Kepala Sekolah) memimpin perubahan serta
Raport Pendidikan dari satuan pendidikan.
2. Pendampingan perencanaan program sekolah, yaitu:
a. Melakukan pendampingan terhadap Kepala Sekolah dalam merefleksi rapor
pendidikan dan penyusunan rencana program satuan pendidikan dengan
Halaman | 5
menggunakan pedoman pendampingan yang tepat dan melibatkan warga sekolah
pada level partisipatif sebagai kewajiban pengawas sekolah ahli madya yaitu
mendorong perwakilan warga sekolah mengajukan diri, untuk kemudian
memfasilitasi sekolah menetapkan perwakilan yang merefleksi keragaman warga
sekolah.
b. Membersamai Kepala Sekolah dalam penyusunan program sekolah yang sesuai
dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik menggunakan
hasil pengayaan pada pedoman pendampingan khususnya dalam startegi refleksi
dan strategi fasilitasi.
c. Menyusun dan menyampaikan rencana pengembangan satuan pendidikan kepada
instansi daerah dan pemangku kepentingan lain untuk mendapatkan dukungan
yang diperlukan.
3. Pendampingan pelaksanaan program sekolah, yaitu:
a. Melakukan pendampingan pada pelaksanaan program satuan pendidikan dengan
menggunakan metode pendampingan yang wajib dilakukan oleh pengawas sekolah
ahli madya yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, yaitu menggunakan lebih dari 1
(satu) metode pendampingan yang dikembangkan secara mandiri.
b. Memberikan umpan balik secara berkala terhadap pelaksanaan program satuan
pendidikan dengan menggunakan strategi umpan balik yang tepat untuk
memastikan terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran yang menjadi kewajiban
pengawas sekolah ahli madya yaitu menggunakan lebih dari 1 (satu) strategi umpan
balik yang dikembangkan secara mandiri.
c. Memberikan dukungan kepada Kepala Sekolah dalam melakukan unjuk kerja
pelaksanaan program satuan pendidikan melalui komunikasi publik yang efektif.
d. Memberikan dukungan kepada manajemen sekolah satuan pendidikan dalam
berbagi refleksi kepemimpinan pembelajaran secara berkala dalam pelaksanaan
program satuan pendidikan.
4. Pelaporan kinerja, yaitu:
a. Melakukan penilaian terhadap kinerja Kepala Sekolah sebagai bahan rekomendasi
kepada Instansi Daerah.
b. Melakukan evaluasi dan merumuskan rekomendasi pelaksanaan pendampingan
satuan pendidikan kepada Instansi Daerah.
c. Membuat hasil refleksi pendampingan yang dipublikasikan dalam platform yang
Halaman | 6
dikembangkan oleh Instansi Pembina dan/atau organisasi profesi.
E. Tujuan dan Manfaat Pendampingan
1. Tujuan Pendampingan
Tujuan dari pendampingan ini adalah untuk melakukan pendampingan satuan
pendidikan dengan menggunakan siklus yang terdiri dari perencanaan kerja,
pendampingan perencanaan program sekolah, pendampingan pelaksanaan program
sekolah, dan pelaporan kinerja. Seluruh kegiatan pendampingan tersebut telah
dijabarkan dalam lingkup pendampingan yang akan dilakukan.
2. Manfaat Pendampingan
a. Pengawas Sekolah dapat mendukung pengelolaan dan pengembangan program
yang dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja sekolah secara
keseluruhan.
b. Sebagai Pengawas Sekolah dalam menjalankan tugas pengawasannya dapat
melakukan kegiatan pendampingan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
di satuan pendidikan yang dibina dengan baik dan terarah.
c. Dinas Pendidikan dan pemangku kepentingan lain dapat memberikan
rekomendasi dan dukungan yang diperlukan sesuai dengan hasil kinerja satuan
pendidikan yang telah diukur. Dengan demikian, Dinas Pendidikan dan
pemangku kepentingan lain dapat memberikan bantuan yang diperlukan bagi
satuan pendidikan untuk terus meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan
program yang dilaksanakan di sekolah.

Halaman | 7
BAB II
SIKLUS PENDAMPINGAN

A. Perencanaan Pendampingan Satuan Pendidikan

Visualisasi Ringkas Seluruh Tahapan Siklus Pendampingan

Kegiatan perencanaan pendampingan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Melakukan Pertemuan dengan Kepala Sekolah Dampingan.

Pada tahap ini dilakukan serangkaian asesmen dan mengumpulkan data

melalui kegiatan diskusi, observasi dan refleksi bersama KS dampingan

dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memetakan Komitmen Perubahan.

b. Menentukan Strategi dan Metode Pendampingan

c. Menyusun Dokumen Rencana Pendampingan.

Link Referensi :
https://docs.google.com/document/d/1I7uowx_gA2or5spYVoRihLEHTz
yCL8iW/edit?usp=sharing&ouid=112832343984517520993&rtpof=true
&sd=true

Halaman | 8
2. Menganalisa Data Rapor Pendidikan

a. Mengidentifikasi indikator Profil Pendidikan, dengan cara memeriksa

daftar indikator profil pendidikan yang berlaku untuk setiap Satuan

Pendidikan dampingan.

Referensi:
https://drive.google.com/drive/folders/1fOO0SHh75mwWOcXhzvqj_oN
0ZAs6_4-u?usp=sharing
b. Mengumpulkan Data Rapor Pendidikan dari setiap Satuan Pendidikan

dampingan.

Referensi:
https://drive.google.com/drive/folders/1SIhUG-
H_m6Cxve60L7ROy__ivBUMu5GS?usp=sharing

Mengorganisasikan Data Rapor Pendidikan yaitu menyusun data rapor

pendidikan dalam format yang mudah dibaca dan dipahami.

c. Menganalisis Data, yaitu melakukan analisis data dengan membandingkan

hasil rapor pendidikan dengan indikator-indikator profil pendidikan yang

telah ditetapkan, dan mengidentifikasi tren atau pola yang muncul dalam

data dan memperhatikan perbedaan antara hasil yang diharapkan dan yang

sebenarnya di sekolah binaan.

d. Merencanakan tindakan perbaikan yang spesifik untuk setiap Satuan

Pendidikan dampingan.

3. Mengidentifikasi tingkat kapasitas Satuan Pendidikan: mengidentifikasi

tingkat kapasitas dengan memperhatikan Capaian pembelajaran dan tata kelola

dominan pada level terbatas (merah)/ moderat (kuning)/ memadai (hijau)

berdasarkan analisis rapor pendidikan Satuan Pendidikan di semua sekolah

binaan, seperti berikut.

Halaman | 9
Tabel 1. Kapasistas Satuan Pendidikan Dampingan Berdasarkan Analisis Rapor
Pendidikan Tahun 2023
Kode Capaian Kapasitas Satuan Pendidikan Dampingan
Pembelajaran SMPN 1 SMPN 16 SMPN SMPS IT
dan Tata Kelola Benteng Bontonumpa Satap 29 Assalam
Kep. Selayar Pulo Bembe Benteng
A.1 3 3 1 1
A.2 2 2 1 2
A.3 3 2 3 2
D.1 2 2 2 2
D.2 2 3 1 1
D.3 3 3 2 2
D.4 3 3 3 3
D.6 2 2 3 3
D.8 3 2 2 1
D.10 3 2 2 2
E.1 3 1 2 2
E.2 3 1 1 1
E.3 2 3 3 3
E.5 2 2 2 2
Jumlah 34 31 28 27
Rata-Rata 2,57 2,2 2 1,93
Kesimpulan Memadai / Moderat / Sedang Moderat/ Moderat/
Baik sedang Sedang

Catatan: 3 (Baik/Memadai), 2 (Sedang/moderat), 1 (Kurang/terbatas)


A.1 (literasi), A.2 (Numerasi), A.3 (Karakter), D.1 (Kualitas pembelajaran), D.2
(Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru), D.3 (Kepemimpinan instruksional),
D.4 (Iklim keamanan sekolah), D.6 (Iklim kesetaraan gender), D.8 (Iklim
kebhinekaan), E.1 (Partisipasi warga sekolah), E.2 (Proporsi pemanfaatan sumber
daya sekolah untuk peningkatan mutu), E.3 (Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan
anggaran), E.5 (Program dan kebijakan sekolah)
Berdasarkan Tabel 1 disimpulkan kapasistas satuan pendidikan dampingan pada Tabel
2 berikut :

Halaman | 10
Tabel 2. Kesimpulan Kapasitas Satuan Pendidikan Dampingan Berdasarkan
Hasil Analisis Rapor Pendidikan
Nama Satuan Temuan Hasil Rapor Identifikasi Tingkat
Pendidikan Dampingan Pendidikan Kapasitas
SMPN Benteng No. 1 Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas Tinggi
kelola dominan pada level Atas /
Tinggi (warna biru)

SMPN Bontonumpa Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas Sedang


kelola dominan pada level
No. 16
moderat / sedang (warna kuning)

SMPN Satap Capaian pembelajaran dan tata Kapasitas Sedang


kelola dominan pada level
Pulobembe No. 29
moderat / sedang (warna kuning)
SMPS IT Assalam Belum memiliki Raport
Pendidikan di Dapodik
Benteng

4. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan utamanya jika mengalami

kendala akses rapor pendidikan.

5. Mengumpulkan informasi dari laporan hasil pendampingan sebelumnya. Kegiatan

ini dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali, yaitu bulan Maret 2024, Juni 2024,

September 2024, dan Desember 2024. Masing-masing hasil pendampingan

dimasukkan ke dalam format Tabel 3 berikut

Halaman | 11
Panduan Refleksi Komitmen Perubahan
Pertanyaan Pemantik Pola Jawaban (Ceklis) Simpulan

Konteks: Mengidentifikasi Tingkat Kesadaran (Kepala Sekolah) Melakukan Refleksi

● (Kepala Sekolah) belum mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya
Apa kelemahan dan pada kualitas pembelajaran.
Berkembang
kekuatan Satuan ● (Kepala Sekolah) belum mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan
Pendidikan Anda? kekuatan Satuan Pendidikan.
Bagaimana Anda
mengantisipasi ● (Kepala Sekolah) mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya pada
kelemahan dan kualitas pembelajaran.
Berdaya
kekuatan tersebut? ● (Kepala Sekolah) mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan
Satuan Pendidikan.

Konteks: Mengidentifikasi Tingkat Kapasitas (Kepala Sekolah) Memimpin Perubahan

● (Kepala Sekolah) tidak melakukan perubahan program/kegiatan apapun dalam 3 tahun


Bagaimana Anda terakhir (monoton).
menyusun program Rendah
● (Kepala Sekolah) belum mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan
kerja dan anggaran
berbasis data.
Satuan Pendidikan?
Apa perbedaan ● (Kepala Sekolah) melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir tapi
program/kegiatan
belum efektif. Sedang
Satuan Pendidikan
● (Kepala Sekolah) mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data

Halaman | 12
tahun lalu dengan tahun ● (Kepala Sekolah) melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir yang
sebelumnya? berdampak.
Tinggi
● (Kepala Sekolah) mampu menjelaskan dan mencoba perubahan berdasarkan
perencanaan berbasis data

Instrumen Matriks Strategi Pendampingan


Matriks Strategi Tingkat kapasitas (Kepala Sekolah) Memimpin Perubahan
Pendampingan Rendah Sedang Tinggi
Tingkat
Kesadaran Berkembang Penyemai Perubahan Penguatan Perubahan Pemicu Perubahan
(Kepala
Sekolah)
melakukan Berdaya Perubahan Segera Perubahan Berangsur Perubahan Berkelanjutan
Refleksi

Halaman | 13
Tabel 3. Panduan Pertanyaan Pemantik Utama dan Pertanyaan Lanjutan Untuk Menggali Kesadaran
Kepala Sekolah Melakukan Refleksi

Pertanyaan Pemantik Utama Pertanyaan Pendalaman Untuk Eksplorasi (Kombinasi Pertanyaan


Untuk Menggali Kesadaran Terbuka dan Tertutup)
Kepala Sekolah Melakukan
Refleksi
TINGKAT KESADARAN MELAKUKAN REFLEKSI
 Apa kelemahan dan  Apa sebenarnya kendala yang Anda hadapi?
kekuatan satuan  Menurut Anda faktor apa yang menyebabkan kelemahan tersebut
pendidikan Anda? terjadi?
 Bagaimana Anda merasa tentang kelemahan yang telah
diidentifikasi dalam satuan pendidikan Anda? Apakah ada langkah-
langkah konkret yang telah diambil untuk mengatasi kelemahan
tersebut?
 Bisakah Anda berbagi lebih rinci tentang dampak dari kelemahan
yang telah diakui terhadap kualitas pembelajarandi satuan
pendidikan Anda?
 Apa langkah konkret yang telah diambil oleh sekolah untuk
mengatasi kelemahan yang telah diidentifikasi? Bisakah Anda
memberikan contoh tindakan nyata yang telah
diimplementasikan?
 Bagaimana komunikasi dan koordinasi antara berbagai pihak di
sekolah dalam menghadapi kelemahan dan mengoptimalkan
kekuatan? Adakah upaya kolaboratif yang dilakukan?
 Bagaimana kelemahan dan kekuatan yang telah diidentifikasi
memengaruhi rencana dan program pembelajaran di sekolah? Apakah
ada penyesuaian atau inovasi dalam kurikulum atau
metode pengajaran?

 Bagaimana Anda  Apakah Anda pernah berinisiatif mencari cara lain yang sejenis?
mengantisipasi kelemahan  Bisakah Anda memberikan contoh konkret dari strategi atau rencana
dan kekuatan tersebut? yang telah diimplementasikan untuk mengantisipasi kelemahan yang
diidentifikasi?
 Apakah ada langkah-langkah khusus yang telah diambil untuk
memaksimalkan pemanfaatan kekuatan yang telah diidentifikasi?
Bagaimana perubahan tersebut memengaruhi kegiatan dan
kebijakan di sekolah?
 Bagaimana partisipasi dan keterlibatan anggota staf sekolah dalam
merencanakan tindakan untuk mengantisipasi kelemahan dan
memanfaatkan kekuatan? Apakah ada proses konsultasi atau
kolaborasi yang melibatkan mereka?
 Apakah Anda merencanakan pemantauan atau evaluasi berkala
untuk melacak efektivitas strategi antisipasi kelemahan dan
optimalisasi kekuatan? Bagaimana Anda akan mengevaluasi
ketercapaian tindakan-tindakan ini?

Halaman | 14
Tabel 4. Panduan Pertanyaan Pemantik Utama dan Pertanyaan
Lanjutan Untuk Menggali Kapasits Kepala Sekolah
MemimpinPerubahan
Pertanyaan Pemantik Pertanyaan Pendalaman Untuk Eksplorasi (Kombinasi
UtamaUntuk Menggali Pertanyaan Terbuka dan Tertutup)
Kapasitas
Kepala Sekolah
Memimpin Perubahan
TINGKAT KAPASITAS MEMIPIN PERUBAHAN

 Bagaimana Anda  Bagaimana Anda dan tim menyusun program selama 3 (tiga) tahun
menyusun program terakhir? Apakah ada kegiatan yang berbeda dari tahun ketahunnya?
kerjadan anggaran  Apakah selama ini ada kendala? Apa yang bisa saya bantu?
satuan pendidikan?  Apakah ada rencana atau keinginan untuk mengubah
program/kegiatan?
 Apakah Anda bisa membagikan ke saya dokumen-dokumen
program tahun lalu untuk membantu menganalisisnya?
 Bagaimana dengan aspek kekuatan? Apakah Anda dan tim
pernah menyadari kekuatan tertentu yang bisa dimaksimalkan
menjadi program?
 Apakah Anda bisa menceritakan ke saya apa kendala yang
dihadapi dalam menyusun program? Mungkin saya bisa
membantu mencarikan solusi.
 Apa proses yang biasanya Anda ikuti dalam menyusun programkerja
dan anggaran satuan pendidikan? Bisakah Anda menjelaskan
langkah-langkah utama yang dilakukan?
 Bagaimana Anda mengidentifikasi prioritas dan kebutuhan utama
dalam menyusun program kerja dan anggaran? Apakahada proses
penentuan prioritas yang melibatkan seluruh staf sekolah?
 Bagaimana perencanaan program kerja dan anggaran dikaitkan
dengan tujuan dan visi satuan pendidikan? Apakah ada penekanan
khusus pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran?
 Apakah Anda melibatkan berbagai pihak, seperti guru, staf
sekolah, atau komite sekolah, dalam proses penyusunan
program kerja dan anggaran? Bagaimana kontribusi mereka
diintegrasikan dalam perencanaan?
 Bagaimana Anda memastikan alokasi anggaran yang tepat untuk
mendukung program-program yang telah direncanakan? Bagaimana
Anda mengelola anggaran sekolah agar efisien dan efektif?

 Apa perbedaan  Apa proses yang biasanya Anda ikuti dalam menyusun program kerja
program/kegiatan dan anggaran satuan pendidikan? Bisakah Anda menjelaskan
satuan pendidikan langkah-langkah utama yang dilakukan?
tahun lalu dengan
tahun sebelumnya?

Halaman | 15
Pertanyaan Pemantik Pertanyaan Pendalaman Untuk Eksplorasi
UtamaUntuk Menggali (KombinasiPertanyaan Terbuka dan
Kapasitas Kepala Tertutup)
Sekolah Memimpin
Perubahan
TINGKAT KAPASITAS MEMIMIN
PERUBAHAN
 Bagaimana Anda mengidentifikasi prioritas dan kebutuhan
utama dalam menyusun program kerja dan anggaran?
Apakah ada proses penentuan prioritas yang melibatkan
seluruh staf sekolah?
 Bagaimana perencanaan program kerja dan anggaran
dikaitkan dengan tujuan dan visi satuan pendidikan? Apakah
ada penekanan khusus pada upaya peningkatan kualitas
pembelajaran?
 Apakah Anda melibatkan berbagai pihak, seperti guru,
staf sekolah, atau komite sekolah, dalam proses
penyusunan program kerja dan anggaran? Bagaimana
kontribusi mereka diintegrasikan dalam perencanaan?
 Bagaimana Anda memastikan alokasi anggaran yang tepat
untuk mendukung program-program yang telah
direncanakan? Bagaimana Anda mengelola anggaran sekolah
agar efisien dan efektif?

Halaman | 16
Tabel 5 : Sebaran Tingkat Kesadaran Kepala Sekolah dalam Komitmen Perubahan Tahun 2024
No. Indikator/ Konteks Kapasitas Kepala Sekolah melakukan Refleksi dalam Komitmen Perubahan (beri ceklist "v" sesuai kondisi nyata)
Urut Kmponen SMPN Benteng SMPN SMPN Satap SMPS IT AS
No. 1 Bontonumpa Pulobembe No. SALAM
No. 16 29 Benteng

1 KP1

2 KP2

3 KP3 v v v v

4 KP4 v v v v

Opsi Brkembang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Opsi Berdaya 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0

Cap. Predikat Berdaya Berdaya Berdaya Berdaya

Keterangan pernyataan tentang Kapasitas Memimpin perubahan dalam Komitmen Perubahan Pemantik Utama

Apakah kelemahan dan


KP1 : Kepala sekolah belum mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya pada kualitas pembelajaran.
kelebihan

KP2 : Kepala sekolah belum mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan satuan pendidikan. Sekolahanda?

KP3 : Kepala sekolah mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya pada kualitas pembelajaran. Bagaimana mengantisipasi

kelemahan dankekuatan
KP4 : Kepala sekolah mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan satuan pendidikan.
tersebut?

Halaman | 17
Tabel 6. Sebaran Capaian Kapasitas Kepala Sekolah dalam Memimpin Perubahan Tahun 2024

No. Capaian Kapasitas Kepala Sekolah dalam Memimpin Perubahan (beri ceklist "v" sesuai kondisi nyata)
Urut Indktr/ SMPN Benteng SMPN Satap SMPS IT AS SALAM
No. 1 SMPN
Kompon Pulobembe No. 29 Benteng
Bontonumpa
en
No. 16
1 MP1 v
2 MP2 v
3 MP3 v v
4 MP4 v v
5 MP5 v
6 MP6 v
Opsi Rendah 0 0 0 2 0 0 0 0
Opsi Sedang 2 2 0 0 0 0
Opsi Tinggi 2 0 0 0 0 0 0 0
Cap. Predikat Tinggi Sedang Sedang Rendah

Keterangan pernyataan tentang Kelemahan dan Kekuatan Satuan Pendidikan Binaan / Dampingan
MP1 : Kepala sekolah tidak melakukan perubahan program kegiatan apapun dalam 3 tahun terakhir (monoton)
MP2 : Kepala sekolah belum mampu menjelaskan perubahan berdasarkan Perencanaan Berbasis Data. RENDAH

MP3 : Kepala sekolah melakukan perubahan program kegiatan dalam 3 tahun terakhir, tetapi belum efektif.
MP4 : Kepsek kurang mampu mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data. SEDANG

MP5 : Kepala sekolah melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir yang berdampak.
MP6 : Kepala sekolah mampu menjelaskan dan mencoba perubahan berdasarkan Perencanaan Berbasis Data. TINGGI

Lampiran 4. Capaian Kapasitas Kepala Sekolah dalam Memimpin Perubahan Tahun 2024
Gradasi Tingkat
No. Nama Sekolah Tingkat Kapasitas KS dalam Memimpin Perubahan
Warna Kapasitas
1 SMPS IT ASSALAM Benteng Capaian Tingkat Memimpin Perubahan pada level Sedang 1.00 Rendah
2 SMPN Satap Pulobembe No. 29 Capaian Tingkat Memimpin Perubahan, pada level Sedang 2.00 Sedang
3 SMPN Bontonumpa No. 16 Capaian Tingkat Memimpin Perubahan, pada level Sedang 2.00 Sedang
4 SMPN Benteng No. 1 Capaian Tingkat Memimpin Perubahan, pada level Tinggi 3.00 Tinggi

Halaman | 18
6. Mengidentifikasi tingkat kesadaran perubahan satuan pendidikan Berdasarkan hasil Tabel 5
diinterpretasikan untuk menetapkan tingkat kesadaran perubahan satuan pendidikan ke
dalam Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Tingkat Kesadaran Perubahan Satuan Pendidikan
Tingkat Kesadaran Perubahan Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan Berkembang (*) Berdaya (*)
SMPN Benteng No. 1 Berdaya
SMPN Bontonumpa No. 16 Berdaya
SMPN Satap Pulobembe No. 29 Berdaya
SMPS IT Benteng Berdaya
Keterangan (*):
a. Berkembang menunjukkan minimal 1 indikator berikut:
1) Guru dan tenaga kependidikan belum sadar akan kebutuhan terhadap perubahan
2) Belum menyadari atau belum mengakui kelemahan Satuan Pendidikan.
3) Belum bersedia mengalokasikan waktu untuk mengikuti pertemuan yang sudah disepakati dengan
perhatian penuh.
4) Belum bersedia atau keberatan melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan program Satuan
Pendidikan.
b. Berdaya menunjukkan minimal 1 indikator
1) Guru dan tenaga kependidikan menunjukkan komitmen nyata dalam melakukan perubahan.
2) Mengakui aspek kelemahan sekolah sebagaimana adanya.
3) Bersedia mengalokasikan waktu, disiplin hadir dan memberi perhatian penuh selama mengikuti
pertemuan yang sudah disepakati
4) Bersedia melakukan perubahan perilaku, kebiasaan dan program sekolah disertai bukti pendukung
yang memadai.

7. Menentukan pendekatan/strategi pendampingan.


Berdasarkan Tabel 6 dan 7 selanjutnya menetapkan pendekatan / strategi pendampingan,
seperti pada Tabel 7 berikut.
Tabel 8. Matriks Strategi Pendampingan Satuan Pendidikan Dampingan
Komitmen Perubahan Kepala
Sekolah
Strategi
No. Satuan Pendidikan Kesadaran Kapasitas Pendampingan
melakukan Refleksi Memimpin
Perubahan
1 SMPN Benteng No. 1 Berdaya Tinggi Perubahan
Berkelanjutan
2 SMPN Bontonumpa No.16 Berdaya Sedang Perubahan Berangsur
3 SMPN Satap Pulo bembe Berdaya Sedang Perubahan Berangsur
No.29
4 SMPS IT Assalam Berdaya Rendah Perubahan Segera

Halaman | 19
Catatan:
1. Warna PINK kapasitas memimpin perubahan Rendah dan kesadaran Refleksi Komitmen perubahan
berkembang pendekatan pendampingannya penyemai perubahan
2. Warna KUNING kapasitas memimpin perubahan Sedang dan kesadaran Refleksi Komitmen perubahan
berkembang pendekatan pendampingannya penguatan perubahan
3. Warna BIRU MUDA kapasitas memimpin perubahan tinggi dan kesadaran Refleksi Komitmen
perubahan berkembang pendekatan pendampingannya pemicu perubahan
4. Warna KREM kapasitas memimpin perubahan Rendah dan kesadaran Refleksi Komitmen perubahan
berdaya pendekatan pendampingannya perubahan Segera.
5. Warna HIJAU MUDA kapasitas memimpin perubahan Sedang dan kesadaran Refleksi Komitmen
perubahan berdaya pendekatan pendampingannya perubahan berangsur.
6. Warna Biru Tua kapasitas memimpin perubahan tinggi dan kesadaran Refleksi Komitmen perubahan
berdaya pendekatan pendampingannya perubahan berkelanjutan.
7. Menyusun prioritas rencana pendampingan satuan pendidikan, kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan
hasil Tabel 8 yang dijabarkan dalam Tabel 9 berikut :

Tabel 9. Prioritas Rencana Pendampingan


Skala Satuan Strategi
Prioritas Pendidikan Pendampingan Dasar Pertimbangan
Dampingan
Prioritas SMPN Benteng Perubahan Kesadaran berdaya dan kapasitas tinggi, Kepala
Akhir No. 1 Berkelanjutanan sekolah mengakui kelemahan apa adanya dan
menjelaskan dampaknya pada kualitas
pembelajaran.; Kepala sekolah mengetahui
dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan
kekuatan satuan pendidikan.; Kepala sekolah
melakukan perubahan program kegiatan
dalam minimal 1 tahun terakhir yang
berdampak.; Kepala sekolah mampu
menjelaskan dan mencoba perubahan
berdasarkan Perencanaan Berbasis Data., oleh
sebab itu termasuk dalam katagori Perubahan
berkelanjutan.

Prioritas SMPN Perubahan Kesadaran berdaya dan kapasitas sedang,


Menengah Bontonumpa No. Kepala sekolah mengakui kelemahan apa
berangsur
16 adanya dan menjelaskan dampaknya pada
kualitas pembelajaran., Kepala sekolah
mengetahui dan menunjukkan keinginan
mengoptimalkan kekuatan satuan pendidikan.,
Kepala sekolah melakukan perubahan program
kegiatan dalam minimal 1 tahun terakhir,
tetapi belum efektif., Kepala sekolah mampu
menjelaskan perubahan berdasarkan
Perencanaan Berbasis Data., oleh sebab itu
termasuk dalam katagori Perubahan
berangsur.
Prioritas SMPN Satap No. Perubahan Kesadaran berdaya dan kapasitas sedang,
Menengah 29 Pulo Bembe berangsur Kepala sekolah mengakui kelemahan apa

Halaman | 20
adanya dan menjelaskan dampaknya pada
kualitas pembelajaran., Kepala sekolah
mengetahui dan menunjukkan keinginan
mengoptimalkan kekuatan satuan pendidikan.,
Kepala sekolah melakukan perubahan program
kegiatan dalam minimal 1 tahun terakhir,
tetapi belum efektif., Kepala sekolah mampu
menjelaskan perubahan berdasarkan
Perencanaan Berbasis Data., oleh sebab itu
termasuk dalam katagori Perubahan
berangsur.
Prioritas SMPS IT AS PERUBAHAN Kesadaran berdaya dan Kapasitas rendah,
Menengah SALAM Benteng SEGERA Kepala sekolah mengakui kelemahan apa
adanya dan menjelaskan dampaknya pada
kualitas pembelajaran., Kepala sekolah
mengetahui dan menunjukkan keinginan
mengoptimalkan kekuatan satuan pendidikan.,
Kepala sekolah tidak melakukan perubahan
program kegiatan apapun dalam minimal 1
tahun terakhir (monoton), Kepala sekolah
belum mampu menjelaskan perubahan
berdasarkan Perencanaan Berbasis Data., oleh
sebab itu termasuk dalam katagori Perubahan
Segera.

B. PENDAMPINGAN TERHADAP PERENCANAAN PROGRAM SATUAN


PENDIDIKAN

Kegiatan pendampingan terhadap perencanaan program satuan pendidikan dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengunjungi satuan pendidikan dampingan untuk merencanakan program dan

memastikan pelibatan warga sekolah dalam proses penyusunan program sekolah.

2. Melakukan pertemuan bersama Kepala Sekolah dan mendiskusikan Rekomendasi

Raport Pendidikan.

3. Menerapkan metode pendampingan dalam menyusun rencana program sekolah.

Pada tahap ini ada dua kegiatan pendampingan yang dilakukan antara lain :
a. Prapenyusunan RKT dan RKAS
b. Penyusunan RKT dan RKAS

Halaman | 21
4. Menyusun rencana pendampingan berdasarkan skala prioritas masing-masing

satuan pendidikan dampingan, seperti pada Tabel 10 berikut.

Tabel 10. Deskripsi Kegiatan Pendampingan Perencanaan Program


Skala Satuan Strategi Deskripsi Kegiatan
Prioritas Pendidikan Pendampingan Pendampingan yang Dilakukan
Dampingan
Prioritas SMPN Benteng Perubahan • Melakukan inovasi atau memperluas
Akhir Benua No. 1 berkelanjutan dampak.
• Pendekatan ini bertujuan mendukung
kepala Satuan Pendidikan
merencanakan, melaksanakan dan
mendukung perubahan dengan
mencoba program baru sesuai
karakteristik Satuan Pendidikan dan
konteks daerah.
• Ruang Lingkup, Pembelajaran,
pengelolaan dan pengembangan
Satuan Pendidikan.
Prioritas SMPN Perubahan • Melakukan perbaikan bertahap atau
Menengah Bontonumpa Berangsur per komponen.
No. 16 • Pendekatan ini bertujuan Mendukung
kepala Satuan Pendidikan dan/atau
tim terkait merencanakan,
melaksanakan dan mendukung
perubahan secara bertahap atau pada
komponen tertentu.
• Ruang Lingkup, Pembelajaran dan
pengelolaan Satuan Pendidikan.
Prioritas SMPN Satap No. Perubahan • Melakukan perbaikan bertahap atau
Menengah 29 Pulo Bembe Berangsur per komponen.
• Pendekatan ini bertujuan Mendukung
kepala Satuan Pendidikan dan/atau
tim terkait merencanakan,
melaksanakan dan mendukung
perubahan secara bertahap atau pada
komponen tertentu.
• Ruang Lingkup, Pembelajaran dan
pengelolaan Satuan Pendidikan.
Prioritas SMPS IT Assalam Perubahan • Melakukan lompatan perubahan
Menengah Benteng Segera secara mendasar.
• Tujuannya, Mendukung kepala
Satuan Pendidikan dan/atau tim
perubahan merencanakan,
melaksanakan dan mendukung
perubahan secara mendasar.
• Lingkup, Pembelajaran dan
pengelolaan Satuan Pendidikan.

Halaman | 22
C. PENDAMPINGAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM SATUAN
PENDIDIKAN

Pada tahap ini ringkasan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengadakan diskusi dan memberikan umpan balik berkala guna memantau
pelaksanaan dan kemajuan Program Kerja Satuan Pendidikan.
2. Mengaplikasikan metode pendampingan dalam memfasilitasi penyelesaian
hambatan.
3. Mendampingi Satuan Pendidikan dalam melaksanakan unjuk kerja.
4. Menyusun laporan berkala keterlaksanaan program kerja satuan pendidikan.
5. Memilih Strategi dan Metode Pendampingan serta Umpan Balik pelaksanaan
program satuan pendidikan seperti pada Tabel 8.
6. Memberikan ‘Umpan Balik Pembangkit’ kepada Kepala Sekolah pada sekolah
prioritas I agar menemukan bukti adanya persoalan di masing-masing sekolah
dan menilai kondisinya secara akurat
7. Mengajak Kepala Sekolah menyadari adanya persoalan perihal proses
pembelajaran serta menemukan solusi atas persoalan tersebut.
8. Memberikan ‘Umpan Balik Penyemangat’ kepada Kepala Sekolah prioritas II
dan III agar para Kepala Sekolah tersebut terbantu dalam mengenali perubahan
yang telah dicapai sejauh ini, serta mengidentifikasi kebutuhan perubahan
yang akan dijangkau.
9. Membantu Kepala Sekolah menyadari kemajuan-kemajuan yang telah dicapai
serta menemukan area-area yang bisa diperbaiki ke depan.
10. Mengajak Kepala Sekolah tersebut menyadari adanya persoalan perihal proses
pembelajaran serta menemukan solusi atas persoalan tersebut.
11. Memberikan strategi ‘Umpan Balik Pembentuk’ kepada Kepala Sekolah
dimana sekolah sudah berkapasitas tinggi dengan tingkat kesadaran perubahan
berdaya.
12. Mengajak Kepala Sekolah tersebut merefleksikan praktik baik yang sudah atau
mengarah pada standar hal ini bertujuan membantu para Kepala Sekolah
semakin menguasai keterampilan tertentu dalam mencapai suatu sasaran atau
standar tertentu.

Halaman | 23
Tabel 11. Rencana Pendampingan Satuan Pendidikan

Skala Nama Satuan Pilihan Pilihan


Deskripsi / Pertimbangan Kebutuhan Target
Prioritas Pendidikan Strategi Metode
Penyemai Training & • Kepala sekolah (KS) tengah • Adanya Kepala Seko
Perubahan Konsultasi bertumbuh cenderung membtuhkan lah melakukan pening
metode pendampingan kombinatif katan kapasitas untuk
(direktif dan non-direktif, dua arah melakukan peruba
dan dengan frekuensi semi intensif, han terutama pada
agar kepala sekolah dapat Praktik pembelajaran
meningkatkan kapasitasnya untuk dan pengelolaan
melakukan perubahan secara Satuan Pendidikan
mandiri;
• KS mampu menjelaskan perubahan
Prioritas
berdasar kan Perencanaan Berbasis
Utama
Data. Kepala sekolah melakukan
peruba han program kegiatan dalam
minimal 1 tahun terakhir, tetapi
belum efektif.
• KS mengakui kelemahan apa adanya
dan menjelaskan dampaknya pada
kualitas pembelajaran;
• KS mengetahui dan menunjukkan
keinginan meng optimalkan
kekuatan satuan pendi dikan.
SMPS IT Assalam Perubahan Training & • Kepala sekolah (KS) tengah • Adanya Kepala Seko
Benteng Segera Mentoring bertumbuh cenderung membtuhkan lah melakukan pening
metode pendampingan kombinatif katan kapasitas untuk
(direktif dan non-direktif, dua arah melakukan perubahan
Halaman | 24
dan dengan frekuensi semi intensif, terutama pada Praktik
agar kepala sekolah dapat pembelajaran dan
meningkatkan kapasitasnya untuk pengelolaan Satuan
melakukan perubahan secara Pendi dikan.
Prioritas mandiri;
Menengah • KS mampu menjelaskan perubahan
berdasar kan Perencanaan Berbasis
Data.Kepala sekolah melakukan
perubahan program kegiatan dalam
minimal 1 tahun terakhir, tetapi
belum efektif.Kepala sekolah
mengakui kelemahan apa adanya
dan menjelaskan dampaknya pada
kualitas pembelajaran;
• KS mengetahui dan menunjukkan
keinginan mengoptimalkan kekuatan
satuan pendidikan.
SMPN Satap No. 29 Perubahan Fasilitasi • KS tengah bertumbuh cenderung • Adanya Kepala Seko
Pulo Bembe Berangsur & membtuhkan metode pendampi lah dalam mela kukan
Coaching ngan kombinatif (direktif dan non- perbaikan sesuai prio
direktif, dua arah dan dengan ritas terutama pada
frekuensi semi intensif, agar kepala perubahan praktik
sekolah dapat meningkatkan pembelajaran dan
kapasitasnya untuk melakukan pengelolaan Satuan
perubahan secara mandiri; Pendidikan
• KS mampu menjelaskan dan
mencoba peruba han berdasarkan
Perencanaan Berbasis Data.
• KS melakukan perubahan program

Halaman | 25
kegiatan dalam minimal 1 tahun
terakhir efektif.Kepala sekolah
mengakui kelemahan apa adanya
dan menjelaskan dampaknya pada
Prioritas kualitas pembelajaran;
Menengah • KS mengetahui dan menunjukkan
keinginan mengoptimalkan kekuatan
satuan pendidikan.
SMPN Perubahan Fasilitasi • Kepala sekolah (KS) tengah • Adanya Kepala Seko
Bontonumpa No. Berangsur & bertumbuh cenderung membtuhkan lah dalam melakukan
16 Coaching metode pendampingan kombinatif perbaikan sesuai prio
(direktif dan non-direktif, dua arah ritas terutama pada
dan dengan frekuensi semi intensif, perubahan praktik
agar kepala sekolah dapat pembelajaran dan
meningkatkan kapasitasnya untuk pengelolaan Satuan
melakukan perubahan secara Pendidikan
mandiri;
• KS mampu menjelaskan dan
mencoba peruba han berdasarkan
Perencanaan Berbasis Data.
• KS melakukan perubahan program
kegiatan dalam minimal 1 tahun
terakhir efektif.Kepala sekolah
mengakui kelemahan apa adanya
dan menjelaskan dampaknya pada
kualitas pembelajaran;
• KS mengetahui dan menunjukkan
keinginan mengoptimalkan kekuatan
satuan pendidikan.
Halaman | 26
Pemicu • Kepala sekolah (KS) tengah Adanya diskusi reflek
Perubahan bertumbuh cenderung membtuhkan tif, bersama Kepala
metode pendampingan kombinatif Sekolah dan manaje
(direktif dan non-direktif, dua arah men Satuan Pendidikan
dan dengan frekuensi semi intensif, untuk menggugah kesa
agar kepala sekolah dapat daran perubahan yang
meningkatkan kapasitasnya untuk berkelanjutan terutama
melakukan perubahan secara pada praktik pembelaja
mandiri; ran, pengelolaan, dan
• KS mampu menjelaskan dan pengembangan Satuan
mencoba peruba han berdasarkan Pendidikan
Perencanaan Berbasis Data.Kepala
sekolah melakukan perubahan
program kegiatan dalam minimal 1
tahun terakhir efektif.
• KS mengakui kelemahan apa adanya
dan menjelaskan dampaknya pada
kualitas pembelajaran;
• KS mengetahui dan menunjukkan
keinginan mengoptimalkan kekuatan
satuan pendidikan.
SMPN Benteng Perubahan Fasilitasi • Kepala sekolah (KS) cenderung • Adanya Kepala Seko
Benua No. 1 Berkelanjutan membu tuhkan metode pendamping lah menyusun angga
an yang non-direktif, dua arah ran dan mengemba
Prioritas dengan dengan frekuensi lebih ngkan kebijakan yang
Akhir fleksibel, hal ini dilakukan agar menguatkan peruba
perubahan yang telah terjadi dapat han pembelajaran
terus berdampak secara yang berpusat pada
berkelanjutan; peserta didik dan
• KS mampu menjelaskan dan adanya perubahan

Halaman | 27
mencoba peru bahan berdasarkan praktik pembelajaran
Perencanaan Berbasis Data.Kepala atau pengelolaan
sekolah melakukan perubahan atau pengembangan
program kegiatan dalam minimal 1 Satuan Pendidikan.
tahun terakhir yang berdampak.
• KS sekolah mengakui kelemahan
apa adanya dan menjelaskan dam
paknya pada kualitas pembelajaran;
• KS mengetahui dan menunjukkan
keinginan mengoptimalkan kekuatan
satuan pendidikan.

Halaman | 28
Dalam tahap pendampingan ini secara garis besarnya ada 3 (tiga) pekerjaan yang perlu
dilakukan oleh PS antara lain :
a. Diskusi dan pemberian Umpan Balik Berkala.
b. Pelaksanaan dukungan untuk melaksanakan program kerja
c. Pendampingan unjuk kerja Kepala Sekolah.

Instrumen Panduan Diskusi :


PANDUAN DISKUSI
Topik
Pertanyaan
Pertanyaan
Apa tujuan yang ingin dicapai oleh program/kegiatan yang
Tujuan dilaksanakan di sekolah?
Program Apa 3 - 5 praktik baik yang mengesankan dalam pelaksanaan
program/kegiatan di sekolah Anda?
Apa saja yang mungkin dilakukan untuk menularkan praktik baik
Praktik Baik ke seluruh sekolah?
Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk menularkan praktik baik?
Apa 3 - 5 praktik dalam pelaksanaan program/potensi sekolah
yang perlu diperbaiki?
Perbaikan
Apa saja yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan praktik
Praktik Baik
pelaksanaan program/kegiatan sekolah?
Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan
praktik?
Rencana Apa rencana yang bisa kita sepakati untuk mengoptimalkan
Tindak Lanjut pencapaian tujuan program/kegiatan tersebut?

Halaman | 29
Instrumen Strategi Umpan Balik
Umpan Balik Umpan Balik
Umpan Balik Pembentuk
Pembangkit Penyemangat

Membantu kepala
Membantu kepala
sekolah mengenali Membantu kepala sekolah
sekolah menyadari
perubahan yang telah semakin menguasai suatu
adanya persoalan dan
Tujuan dicapai dan keterampilan agar
menemukan solusi
kebutuhan perubahan mencapai suatu sasaran
terhadap persoalan
yang masih perlu atau standar tertentu
tersebut
dicapai

Menyebutkan Menyebutkan praktik baik


Menunjukkan bukti
kemajuan dan area yang sudah atau mengarah
Peran Pengawas adanya persoalan
perbaikan disertai pada standar disertai
Sekolah disertai mengajukan
mengajukan mengajukan pertanyaan
pertanyaan reflektif
pertanyaan reflektif reflektif

Memikirkan bukti Menjawab Menjawab pertanyaan


Peran Kepala adanya persoalan dan pertanyaan reflektif reflektif disertai
Sekolah menilai kondisi secara disertai penjelasan perbandingan antara bukti
akurat buktinya dengan standar

Kesempatan
Kesempatan mengakui mengakui
Kesempatan melakukan
adanya kekeliruan keberhasilan
Kesempatan upaya menguasai suatu
tanpa takut disalahkan melakukan
Kepala Sekolah keterampilan untuk
dan mengajukan usulan perubahan dan
mencapai standar
solusi perbaikan yang perlu
dilakukan

Rencana aksi Rencana perbaikan


Tindak Lanjut Tahapan dan rencana
melakukan perbaikan berdasar hasil
Kepala Sekolah penguasaan keterampilan
persoalan refleksi

Halaman | 30
D. LAPORAN PENDAMPINGAN
Laporan ini terbagi ke dalam tri wulan 1 sd 4 (Januari sd Maret, April sd Juni, Juli sd

September, dan Oktober sd Desember). Adapun kegiatannya sebagai berikut.

1. Menyusun laporan dan melaporkan hasil Pendampingan yang telah dilakukan.

2. Hal-hal yang dilaporkan adalah meliputi berikut.

a. kondisi sebelum dan sesudah pelaksanaan Pendampingan;

b. evaluasi atas pelaksanaan Pendampingan; dan

c. rekomendasi dukungan yang diperlukan dari Dinas yang membidangi pendidikan

sesuai kewenangannya dalam rangka percepatan implementasi Kurikulum

Merdeka terhadap tujuh satuan pendidikan dampingan.

3. Membuat video praktik baik yang berasal dari hasil refleksi atas pelaksanaan

pendampingan yang sudah dilakukan dan dipublikasikan dalam Platform Merdeka

Mengajar.

4. Berikut adalah laporan tri wulan pertama....

Halaman | 31

Anda mungkin juga menyukai