Oleh
Muhammad Fauzan
NIM. 813619169
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
MATARAM
2010
1
LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN
NIM : 813619169
Program Studi : Sl PGSD
Tempat Mengajar : SDN 2 Suela
Tanggal Pelaksanaan:
2
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat-
Nya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam
kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram
2. Bapak Pembimbing Amrullah, S.Pd., M.Pd
3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Suela
4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
DAFTAR DIAGRAM..................................................................................... viii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahannya..................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
2.1 Tinjuan Pustaka........................................................................ 5
2.2.1 Model Examples non Examples....................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian...................................................................... 12
3.2 Waktu Penelitian....................................................................... 12
3.3 Desain Penelitian...................................................................... 12
3.3.1 Studi Pendahuluan.................................................................. 13
3.3.2 Perencanaan Tindakan.................................................. 15
3.3.3 Pelaksanaan Tindakan................................................... 16
3.3.4 Observasi Tindakan....................................................... 18
3.3.5 Refleksi Tindakan.......................................................... 19
3.4 Pengumpulan Data.................................................................... 19
3.5 Analisis Data............................................................................. 21
3.6 Indikator keberhasilan............................................................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Siklus I..................................................................................... 25
4.1.1 Perencanaan Tindakan Siklus I...................................... 26
4.1.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I............................ 26
4.1.2.2 Observasi Tindakan Siklus I................................ 28
4.1.2 Refleksi Tindakan Siklus I............................................ 59
4
4.2 Siklus II..................................................................................... 39
4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus II..................................... 39
4.2.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Siklus II ............ 39
4.2.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II........................... 41
4.2.2.2 Observasi Tindakan Siklus II......................... 43
4.2.3 Refleksi Tindakan Siklus II...........................................
46
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan................................................................................. 48
5.2 Saran – saran........................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA..................
5
BAB I
PENDAHULUAN
Upaya tersebut dapat diupayakan melalui penyetaraan guru D 2 dan S1 PGSD pada
univesitas Terbuka khususnya dan Universitas lain pada umumnya. Dengan program
ini guru akan mampu mengembangakan diri secara profesional dalam mengelola
setiap materi yang disampaikan sehingga dengan mudah dapat dikuasai oleh peserta
didik, sebaliknya guru yang tidak memiliki kualitas tidak akan mampu membawa
peserta didik kepada hasil yang optimal. Sebagaimana yang terjadi di SDN 2 Suela
bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam Tahun Pelajaran 2010 diketahui bahwa
masih rendah. Dari hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa mereka memang
mengalami kesulitan dalam mata pelajaran tersebut. Padahal dari 33 angket yang
ketertarikan pada mata pelajaran tersebut. Tetapi setelah ditelusuri lebih jauh mereka
6
merasa kesulitan untuk menulisnya/memformulasikannya secara runtut dalam bentuk
teks berita.
Kenyataan tersebut bila terus berlanjut akan membawa dampak kurang baik
bagi proses pembelajaran, guru, siswa, sekolah, maupun kemajuan pendidikan pada
pembelajaran menjadi kurang kondusif, kurang menarik, dan siswa menjadi bosan. Di
samping itu, apabila dilihat dari aspek guru, berarti guru merasa bersalah karena
belum mampu menuntaskan kompetensi dasar yang telah direncanakan. Sebab siswa
pokok-pokok berita ke dalam teks berita, dan menyunting teks berita. Belum lagi
adanya perasaan takut untuk memulai sesuatu, takut berbeda dengan maksud guru
sehingga dapat mengendorkan minat belajar serta kreativitas siswa dalam menulis teks
berita. Bila hal ini berlanjut dapat mengurangi keharmonisan hubungan guru dengan
Kondisi yang kurang kondusif tersebut tidak serta merta muncul begitu saja.
Rendahnya kemampuan siswa kelas V dalam menulis teks berita disebabkan oleh
beberapa faktor. Guru yang kurang menguasai kompetensi materi pembelajaran dan
cara penyajian bahan ajar yang cenderung monoton, merupakan salah satu
penyebabnya. Belum lagi kreativitas guru yang rendah dalam memilih dan
mengembangkan bahan ajar juga ikut mengurangi minat belajar siswa. Bahkan
kebosanan siswa.
dalam rangka perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif yaitu, suatu
7
pembelajaran, maupun pemilihan model pembelajaran yang inovatif. Dengan adanya
pemilihan bahan ajar, media pembelajaran, dan model pembelajaran akan dapat
memotivasi minat, gairah, dan kompetensi siswa. Berdasarkan jenis masalah dan
Examples dipandang sebagai bentuk tindakan yang relevan untuk dapat mengatasi
minat siswa untuk menulis teks berita melalui diskusi kelompok. Model pembelajaran
ini memang sesuai dengan jiwa kurikulum sekarang yang menuntut siswa lebih aktif
dan kreatif.
dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Terlebih dengan
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, masalah yang ingin dipecahkan
mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Model
Examples non Examples Siswa Kelas V SDN 2 Suela Tahun Pelajaran 2010/2011?
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan di atas, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan kompetensi menulis teks berita dan Ilmu Pengetahuan
Alam dengan Model Examples non Examples siswa kelas V SDN 2 Suela Tahun
Pelajaran 2010/2011 .
8
Kegiatan dan laporan hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai
berikut:
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
lebih efektif.
yang sesuai.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi sekolah
di sekolah.
9
BAB II
Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Model Examples non Examples Siswa
Kelas V SDN 2 Suela Tahun Pelajaran 2010 ini tidak bisa terlepas dari penelitian-
penelitian sebelumnya.
berita, yakni penelitian yang dilakukan oleh Soehoet (2003) dengan judul
singkatan dari (1) Mengamati, yaitu kegiatan melihat dengan cermat dan teliti sebuah
objek (mengamati model teks berita), (2) Menirukan, yaitu meniru unsur-unsur yang
harus ada dalam teks berita dan pola-pola penulisan teks berita sehingga siswa dapat
menulis teks berita dalam berbagai pola dan variasi, dan (3) Menambahi, yaitu
wahana bagi siswa untuk memberikan warna khas terhadap tulisannya sehingga
Kompetensi Menulis Teks Berita dengan Strategi 5M Siswa Kelas V SDN 2 Suela
kesulitan siswa dalam memperoleh data yang aktual, faktual, dan menarik sebagai
Mempublikasikan.
kompetensi menulis teks berita. Hanya saja yang menjadi penekanan kedua peneliti
10
terdahulu lebih dipusatkan pada cara memperoleh data untuk menulis berita, dan
data yang kami peroleh di lapangan, ketiga hal tersebut merupakan kesulitan yang
paling banyak dialami oleh siswa di SDN 2 Suela. Untuk itulah peneliti mencoba
memberi alternatif dengan Model Examples non Examples. Dengan model ini,
diharapkan siswa lebih aktif, kreatif, dan inovatif melalui diskusi kelompok. Selain
itu, juga lebih bisa mengkonkritkan ide-idenya yang masih abstrak melalui contoh-
contoh baik berita utuh, potongan-potongan berita, maupun media gambar yang juga
merupakan salah satu ciri dari model pembelajaran ini. Harapannya, siswa tidak hanya
mahir dalam menggali data, tapi juga kompeten dalam menyusun pokok-pokok berita
yang memenuhi ADIK SIMBA (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana =
PTK ini dilaksanakan dengan rancangan model siklus dari Kemmis dan
McTaggart (Sudarsono, 1996) dengan tiga siklus. Setiap siklus berisikan empat
strategi sebagai tindakan perbaikan, (3) memantau proses dan hasil tindakan, dan (4)
GBPP IPA untuk siswa kelas V Kunikulum Sekolah Dasar tahun 2006, yaitu konsep-
konsep tumbuhan hijau. Secara khusus, rancangan PTK ini adalah berupa strategi
11
membelajarkan konsep-konsep IPA kepada siswa dengan cara menyajikan konsep-
konsep IPA tersebut dalam bentuk sajian primer dan sajian sekunder. Sajian primer,
yang berupa empat macam sajian, yaitu: ekspositori definisi, sajian ekspositori contoh,
sajian inkuisitori definisi, dan sajian inkuisitori contoh, adalah sajian utama pembawa
sajian balikan, dsb. yang disampaikan secara sendiri maupun secara kombinatif.
Dalam rancangan mi, empat macam sajian primer tersebut digunakan dan sajian
Beberapa sajian sekunder tersebut antara lain berupa penggunaan gambar penjelas,
anak panab, potongan gambar yang diperbesar, penjelasan verbal, pemberian penguat,
dsb.
untuk dipahami. Hal senada juga terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1990: 968) yang menyebutkan bahwa menulis adalah melahirkan pikiran atau
perasaan dengan tulisan. Atau dengan kata lain, menulis merupakan kegiatan
(Tarigan, 1982: 21). Lambang grafis tersebut tiada lain adalah tulisan. Tulisan ini
12
Sementara menurut Syafi’ie (1988: 43) menulis merupakan aktivitas berpikir.
Tanpa melibatkan proses berpikir yang rasional dan kritis akan sulit menghasilkan
karangan yang baik. Dengan demikian, jika seseorang menulis, maka akan
bahwa menulis merupakan proses berbahasa, bersifat aktif, produktif, dan ekspresif
dengan menggunakan bahasa yang efektif agar dapat dipahami oleh pembaca.
Model Examples non Examples yang dicetuskan Slavin tahun 1995 ini, sejalan
dengan teori konstruktivisme yang digagas oleh Piaget dan Vigotsky. Konstruktivistik
menekankan pada prinsip belajar yang berpusat pada siswa (student center). Dalam
hal ini, guru semata-mata tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa,
1. Memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
secara lengkap.
13
Model Examples non Examples merupakan model pembelajaran kooperatif
secara luas. Siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit
guru setiap hari untuk membantu siswa belajar setiap mata pelajaran, mulai dari
siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar.
merupakan unsur kunci dari konsep tentang perubahan kognitif yang dikemukakan
memiliki nilai plus karena disyaratkan dengan penggunaan media gambar. Hal ini
sesuai dengan Chotimah (2007:1) bahwa penggunaan Model Examples non Examples
selain siswa berkelompok untuk berdiskusi juga menggunakan media gambar untuk
1. Gagne menjelaskan media adalah salah satu komponen dari suatu sistem
2. Bretz menyebut media sebagai perantara yang menghubungkan semua pihak yang
membutuhkan. Hal ini yang mendorong Gerlach dan Ely berpendapat bahwa media
14
pendidikan adalah grafik, fotografi, atau alat-alat elektronik yang digunakan untuk
3. Konsep media pembelajaran mempunyai dua segi yang tak terpisahkan antara yang
satu dengan yang lain yaitu antara materi bahan perangkat keras dan perangkat
lunak.
Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah berikut:
1. Dependen media
Dependen media adalah media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar dan
sebagai media belajar yang digunakan sendiri oleh siswa. Contoh gambar foto yang
2. Independen media
Independen media adalah media belajar yang dapat digunakan oleh siswa dalam
secara sistematik untuk menyalurkan informasi secara terarah dan mencapai tujuan
instruksional tertentu. Contoh media film bingkai, video, dan media cetak.
Atas dasar pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media dapat membantu
1. Memudahkan menggambar objek yang sangat besar dan tidak dapat dibawa di
2. Memudahkan objek yang terlalu konfliks, yaitu dengan cara disajikan melalui
15
2. Mempermudah pengertian atau pemahaman siswa.
4. Memperjelas dan memperbesar bagian yang penting atau yang kecil sehingga dapat
diamati.
Dari uraian di atas semakin jelas bahwa Model Examples non Examples
sendiri.
2. Membangun kerja sama antar sesama siswa sehingga mereka bisa saling
3. Dengan contoh-contoh dan media gambar akan bisa menimbulkan daya tarik,
16
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk mendapatkan, mengolah, dan menganalisis data. Bagian berikut akan diuraikan
tentang setting penelitian, waktu penelitian, desain penelitian (yang meliputi studi
(yang meliputi jenis data, sumber data, dan teknik pengumpulan data), analisis data,
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 2 Suela, terdiri atas 16 orang siswa
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan selama tiga bulan, yakni mulai bulan
kelas melalui suatu tindakan, yaitu Peningkatan Kompetensi Menulis dan Ilmu
Pengetahuan Alam dengan Model Examples non Examples pada Siswa Kelas V SDN2
Suela. Hal ini didasarkan pada pendapat Cohen & Manion (dalam Rofi’uddin,
terhadap tindakan dalam dunia nyata dan pemeriksaan secara cermat terhadap efek
17
dari intervensi tindakan tersebut. Jadi, esensi penelitian tindakan ini terletak pada
berlangsung dalam bentuk siklus, yang dikembangkan berdasarkan desain PTK Model
Kemmis & McTaggart (dalam Depdiknas, 2003:18). Model ini memfokuskan empat
tindakan dalam satu siklus kegiatan yang dilaksanakan secara berdaur ulang. Tindakan
dan refleksi tindakan. Jika dalam satu siklus belum terjadi peningkatan yang
operasional, siklus tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan alur penelitian
peningkatan kompetensi menulis teks berita dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan
pembelajaran, yang terjadi di SDN 2 Suela. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu
kedua dan ketiga bulan Oktoberi 2010, dengan beberapa cara. Pertama, observasi
pembelajaran di kelas V SDN 2 Suela. Kedua, wawancara dengan beberapa guru dan
khususnya menulis teks berita. (Lampiran 3). Ketiga, hasil ulangan prasiklus tentang
18
Tabel 01
Resume Hasil Studi Pendahuluan
19
Guru dalam mengajar masih
menggunakan metode yang kurang
bervariasi.
4. Kegiatan Ulangan Pra Siklus Hasil ulangan pra siklus dari 35 siswa,
tentang Menulis Teks Berita sebagai berikut.
Siswa yang tuntas sebanyak 9
siswa.
Siswa yang tidak tuntas sebanyak
24 siswa.
Siswa yang tidak masuk sebanyak
2 siswa.
seperangkat kegiatan yang ditata secara sistematis dan runtut, yang akan dilaksanakan
Penyusunan rencana tindakan ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru dalam
gambaran yang lengkap tentang rencana tindakan ini, berikut ini disajikan tabel
rencana tindakan penelitian menulis teks berita dengan Model Examples non
Examples.
Tabel 02
Rencana Tindakan Penelitian Dengan Model Examples non Examples
20
pembelajaran dengan Model
Examples non Examples.
Mendiskusikan bersama
Penyamaan teman sejawat tentang
pemahaman dan strategi pembelajaran BI dan
sikap terhadap IPA dengan Model Examples
masalah dan non Examples.
konsep Simulasi pembelajaran BI
pembelajaran. dan IPA dengan Model
Examples non Examples.
21
Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan implementasi dari rencana
cermat, dan obyektif untuk merekam data tentang gejala-gejala yang muncul, baik
Tabel 03
Panduan Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Teks Berita
dengan Model Examples non Examples
Fokus
No. Metode Deskripsi Tindakan
Pembelajaran
I. Pertemuan ke-1 Pemodelan,
tanya jawab, Skenario pembelajaran BI
diskusi Guru mengadakan apersepsi,
kelompok, motivasi, dan menanyakan
inkuiri kesiapan siswa.
Siswa mengamati contoh teks
berita dari koran.
Siswa dan guru bertanya jawab
tentang kebermaknaan berita.
Guru menyampaikan kompetensi
dasar, tujuan, dan rencana
pembelajaran.
Siswa membentuk kelompok
diskusi.
Siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok dan kelompok
lain menanggapi.
Siswa bersama guru
22
menyimpulkan hasil sajiannya.
Siswa berkelompok mengamati
dan mengidentifikasi contoh
gambar.
Skenario pembelajaran IPA
Guru mengadakan apersepsi,
motivasi, dan menanyakan
kesiapan siswa.
Siswa mengamati contoh teks
berita dari koran.
Siswa dan guru bertanya jawab
tentang kebermaknaan berita.
Guru menyampaikan kompetensi
dasar, tujuan, dan rencana
pembelajaran.
Siswa membentuk kelompok
diskusi.
Siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok dan kelompok
lain menanggapi.
Siswa bersama guru
menyimpulkan hasil sajiannya.
Siswa berkelompok mengamati
dan mengidentifikasi contoh
gambar.
23
Observasi tindakan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Menurut Simbolon (1999:38), observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan
kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung, dengan atau tanpa alat bantu. Pada
tahap ini, seluruh perubahan yang terjadi baik pada indikator proses maupun hasil
tindakan terencana maupun efek sampingan, bahkan efek lanjutan dari penerapan
dilakukan secara terus-menerus mulai dari siklus pertama sampai siklus kedua. Hasil
Observasi Guru lihat Lampiran 6 dan Lembar Observasi Siswa lihat Lampiran 7.
memaknai proses dan hasil yang dicapai sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan
refleksi ini berupa informasi tentang hal-hal yang terjadi dan hal-hal yang perlu
dilakukan.
Pada tahap ini, hasil observasi tentang pembelajaran menulis teks berita dengan Model
Examples non Examples didiskusikan dengan guru. Ada beberapa kegiatan yang
dituangkan dalam hasil observasi dengan indikator keberhasilan dan rencana tindakan.
24
Ketiga, penginterpretasian, pemaknaan, dan penyimpulan tentang perencanaan dan
meliputi RPP, data proses yakni kegiatan pembelajaran siswa dan guru, serta data
hasil dari menulis teks berita dengan Model Examples non Examples. Sedangkan
metode pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumen. Kegiatan
wawancara dilakukan dengan guru maupun siswa untuk mendapatkan data tentang
pembelajaran menulis teks berita sebelum maupun sesudah diberi tindakan. Kegiatan
pengumpul data berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan rekaman data
hasil pembelajaran.
Data yang diperoleh berasal dari proses dan hasil pembelajaran menulis teks
berita dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Model Examples non Examples. Data
proses berupa data dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.
Lebih lanjut tentang aspek yang dinilai, penskoran, maupun persentasenya bisa
dilihat pada lembar observasi aktivitas guru maupun siswa seperti berikut ini.
Tabel 04
25
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Skor
No Aspek yang Dinilai Jumlah (%)
1 2 3 4
1. Prapembelajaran
a. Mempersiapkan siswa untuk
belajar.
b. Melakukan kegiatan apersepsi.
c. Memberikan motivasi kepada
siswa dalam pembelajaran Model
Examples non Examples.
26
a. Melakukan refleksi/membuat
rangkuman dengan melibatkan
siswa.
b. Melakukan tindak lanjut (arahan,
tugas, kegiatan melibatkan siswa).
Jumlah
Untuk mengetahui prosentase aktivitas guru pada tiap kegiatan sebagai berikut.
P= x 100%
P = jumlah persentase
Tabel 05
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Skor
No Aspek yang Dinilai Jumlah (%)
1 2 3 4
1. Memperhatikan penjelasan dari
guru
27
6. Keaktivan dalam menyunting
naskah teks berita teman
sebangku.
7 Keaktivan siswa dalam
. memperbaiki hasil diskusi
P= x 100%
P = jumlah persentase
Keterangan :
Nilai 68 – 79 (Cukup) =C
Untuk mencari nilai rata-rata siswa pada siklus I digunakan rumus sebagai berikut:
28
= nilai rata-rata
n = jumlah siswa
(2008: 21).
Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah dari
segi proses maupun hasil. Dari segi proses dikatakan berhasil bila aktivitas guru
Sedangkan dari segi hasil apabila 85% dari siswa secara klasikal memiliki
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Siklus I
wawancara, maupun pengisian kuesioner pada minggu kedua dan ketiga bulan
November 2010, diperoleh data bahwa kemampuan siswa dalam hal menulis,
khususnya menulis teks berita masih rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai BI
sebagai berikut.
Dari 19 siswa, yang tuntas hanya 9 siswa atau persentase ketuntasan secara
klasikal hanya 25,71% dan 74,29% belum tuntas. Namun demikian secara garis besar
30
tentang perbandingan persentase ketuntasan pada kegiatan prasiklus ini, dapat dilihat
menulis teks berita dengan Model Examples non Examples. Skenario pembelajaran
yang disusun, dirancang untuk 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan
segi proses maupun hasil. Dari segi proses berupa lembar observasi kegiatan guru
oleh guru. Suasana pembelajaran semakin hidup dengan adanya tanya jawab antara
kompetensi dasar yang akan dicapai, tujuan pembelajaran, serta rencana kegiatan
Salah satu ciri dari pembelajaran dengan Model Examples non Examples
adalah kerja kelompok. Untuk itu, siswa berkumpul sesuai dengan kelompoknya
siswa. Lebih lanjut tentang kelompok tersebut bisa dilihat dalam tabel berikut ini.
31
Tabel 4.2
Daftar Kelompok Diskusi
berita tentang flu burung (Tugas Kelompok selengkapnya terdapat pada lampiran
1.1.a pada LKS 1) sehingga membentuk teks berita yang runtut dan utuh. Salah satu
urutan wacana yang runtut dan benar. Setelah dirasa pemahaman siswa tentang
32
penarikan simpulan secara bersama antara siswa dengan guru. Kegiatan pramenulis
ini diakhiri dengan pembagian contoh gambar menarik tentang suatu peristiwa untuk
diamati dan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun data pokok-pokok berita.
jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Hanya saja setelah guru mengadakan
dicapai, tujuan pembelajaran, serta rencana kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan
ini dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab tentang kegiatan penulisan teks berita
suatu peristiwa yang akan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun data pokok-
pokok berita yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi sebuah teks berita yang
Kegiatan observasi pada siklus I ini meliputi observasi terhadap aktivitas guru
dan observasi terhadap aktivitas siswa. Kegiatan observasi ini dilakukan selama
maupun kedua terdiri dari sembilan belas poin. Berdasarkan hasil observasi, poin
pertama kegiatan guru adalah mempersiapkan siswa untuk belajar. Dalam kegiatan
ini peran guru masih belum maksimal. Terbukti hanya mendapat skor 2 (cukup
baik) dengan persentase 2,63%. Poin kedua, guru melakukan kegiatan apersepsi
pembelajaran. Kegiatan ini sudah dilakukan oleh guru, meski belum maksimal tapi
33
sudah bagus dengan skor 3 atau dengan persentase 3,95%. Sedangkan pemberian
motivasi kepada siswa dalam pembelajaran dengan Model Examples non Examples
dilakukan guru dengan sangat baik dengan skor ideal 4 dengan persentase 5,26%.
kegiatan pembelajaran masih perlu ditingkatkan lagi terbukti hanya mendapat skor
2 (cukup bagus) dengan persentase 2,63%. Demikian halnya dengan poin kelima,
lagi. Hal ini karena masih mendapat skor 2 (cukup bagus) dengan persentase
yang merupakan poin keenam, guru memang sangat baik dengan skor 4 (5,26%).
Poin ketujuh, yakni kejelasan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan
kaitannya dengan kompetensi pembelajaran yang akan dicapai sudah bagus dengan
skor 3 (3,95%). Meski demikian perlu ditingkatkan agar bisa lebih optimal lagi.
guru dengan kompetensi/tujuan yang akan dicapai serta penguasaan kelas oleh guru
sangat baik dengan skor ideal 4 dengan persentase 5,26%. Demikian halnya dengan
dengan Model Examples non Examples juga sangat baik dengan mendapat skor
Sementara yang perlu ditingkatkan oleh guru adalah pada poin sebelas, dua
belas, dan tiga belas. Poin ini tentang pengelolaan waktu, penggunaan media
Hanya hanya perlu lebih dioptimalkan lagi. Sedangkan pada poin empat belas,
34
tentang media yang menghasilkan pesan yang baik, serta poin kelima belas, tentang
kegiatan penilaian akhir yang sesuai dengan kompetensi atau tujuan pembelajaran
Kegiatan guru yang masih terasa kurang dan perlu peningkatan adalah pada
poin enam belas tentang kegiatan memantau kemajuan belajar siswa selama proses
Selanjutnya poin ketiga belas tentang penggunaan bahasa lisan guru yang jelas,
lantang, dan benar sudah sangat baik denga mendapat skor ideal 4 dengan
oleh siswa, yang merupakan poin kedelapan belas sudah baik dengan skor 3
(3,95%). Terakhir poin kesembilan belas, yakni guru dalam memberikan tindak
lanjut (arahan, tugas, kegiatan yang melibatkan siswa) juga sudah baik dengan
skor 3 (3,95%).
pembelajaran dalam siklus I sudah baik (dengan tujuh poin) bahkan delapan poin
dengan skor ideal (sangar baik). Hal ini perlu dipertahankan. Hanya saja masih ada
beberapa poin, yakni empat poin yang patut mendapat perhatian dari guru untuk
lebih ditingkatkan lagi pada pembelajaran ke depan. Keempat poin tersebut, yaitu
Secara lebih jelas hasil observasi aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat
35
Tabel 4.3
Rekapitulasi Data Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Tabel 4.4
Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Ilmu Peuan Alam
No Nama Siswa L/P Nilai
1 Ahmad Masri L 6
2 Aldiansyah Satriawan Putra L 8
3 Almidatun Hasanan L 8
4 Abd. Haris L 7
5 Anil Aripin L 6
6 LL. Dodi Setia Hadianda L 6
7 Eka Umratul Aini P 6
8 Eva Haerani P 6
9 Haerirrito L 5
10 Hamzan Wadi L 7
11 Reza Rahman Sopi L 5
12 Maria Hasni P 6
13 Muh. Samsul Lutfi L 7
14 Naziruddin L 7
15 Sopian L 7
16 Siti Rehanah P 6
17 Wahidah P 5
18 Etikus Endang Abdullah P 5
19 Miranti M. Amir P 8
121
Jumlah
Rerata 6.36
36
Lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar persentase aktivitas guru yang
telah dilakukan pada siklus I ini bila dibandingkan dengan persentase ideal dapat
Diagram 4.4.1
Persentase Aktivitas Guru Siklus I
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I ini meliputi delapan
poin. Poin pertama, yakni aktivitas siswa ketika memperhatikan penjelasan guru.
Jenis aktivitas lain yang bisa diamati yakni ketika guru menyampaikan kompetensi
dasar, tujuan pembelajaran, serta rencana kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan
37
lain yang bisa dijadikan sebagai sarana pengamatan adalah ketika guru menjelaskan
sebagainya. Hasil observasi terhadap poin ini siswa secara umum sudah baik
Poin kedua dari lembar observasi aktivitas siswa adalah keaktivan siswa
maupun dalam menyusun teks berita. Dari hasil observasi, ternyata keaktivan siswa
secara keseluruhan masih cukup. Hal ini dibuktikan dengan perolehan skor 2 atau
Poin ketiga tentang keaktivan siswa dalam diskusi kelas untuk menyajikan
terhadap hasil pekerjaan kelompok lain. Dari hasil observasi diperoleh data bahwa
keaktivan siswa masih perlu ditingkatkan lagi. Poin ini hanya mendapat skor 2
Pada poin keempat, aspek yang dinilai dari aktivitas siswa adalah
mencermati gambar sebagai objek dalam menyusun teks berita. Meskipun belum
maksimal, keaktivan siswa secara keseluruhan sudah termasuk baik dengan skor 3
teks berita secara utuh namun singkat, padat, dan jelas dengan Model Examples
non Examples. Secara keseluruhan keaktivan dan semangat siswa sangat tinggi.
Terbukti dari hasil observasi diperoleh data bahwa keaktivan siswa pada poin ini
38
Poin keenam, yakni keaktivan siswa dalam menyunting naskah teks berita
teman sebangku. Meski teman satu bangku namun objek gambar yang diamati
berbeda sehingga siswa pun merasa tertantang untuk menyunting pekerjaan teman
satu bangku tersebut. Dari hasil observasi, keaktivan siswa juga sudah baik
Selanjutnya pada poin ketujuh, aspek yang diamati adalah keaktivan siswa
sebangkunya. Dari hasil obsevasi keaktivan siswa juga nampak meskipun dengan
skor 3 dengan persentase 9,38%. Hal ini karena siswa merasa bahwa dari hasil
Terakhir, pada poin kedelapan ini aspek yang dinilai dari aktivitas siswa
Kegiatan ini dilakukan bersama guru dengan menarik simpulan, sampai dengan
teks berita yang telah dilakukan. Skor yang diperoleh siswa masih cenderung baik
pembelajaran dalam siklus I sudah baik. Terbukti dari delapan aspek yang dinilai,
lima poin menunjukkan hal tersebut. Bahkan terdapat satu poin yang mendapat
skor ideal, yakni keaktivan siswa secara individu dalam menulis teks berita dengan
Model Examples non Examples.Namun ada juga dua poin yang masih perlu
diskusi kelas.
39
Lebih jelas hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat
Tabel 4.5
Rekapitulasi Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 4.5.1
40
17 Wahidah P 8
18 Etikus Endang Abdullah P 8
19 Miranti M. Amir P 8
145
Jumlah
Rerata 7.63
yang telah dilakukan pada siklus I ini bila dibandingkan dengan persentase ideal
Diagram 4.5.2
Persentase Aktivitas Siswa Siklus I
Setelah dilakukan evaluasi berupa tes menulis teks berita, hasil yang dicapai
Siswa yang memperoleh skor 18-20 dengan kualifikasi A (Sangat Baik) ada 1 orang
(2,86%). Siswa yang memperoleh skor 16-17 dengan kualifikasi B (Baik) ada 9 orang
(25,71%). Siswa yang memperoleh skor 14-15 dengan kualifikasi C (Cukup) ada 15
41
orang (42,86%). Siswa yang hanya memperoleh skor kurang dari 14 dengan
Dari data di atas dapat diketahui bahwa meskipun sudah terdapat kenaikan,
hanya saja kompetensi siswa dalam menulis teks berita masih perlu ditingkatkan. Hal
ini dapat dilihat dari persentase ketercapaian dari masing-masing aspek yang dijadikan
indikator penilaian. Bila diteliti lebih lanjut dari empat aspek yang digunakan sebagai
indikator penilaian, dapat diketahui bahwa dari aspek judul kompetensi rata-rata
persentase ketercapaian 77,14%, dari aspek isi berita mencapai 76,43%, dari aspek
kepaduan mencapai 78,57%, dan dari aspek penggunaan ejaan hanya mencapai
56,43%. Secara lebih jelas bisa dibaca pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6
Persentase Ketercapaian dari Aspek Penilaian Hasil Siklus I
sebagian besar siswa masih kurang menguasai masalah penggunaan ejaan. Secara
keseluruhan dari 35 siswa kelas V SDN 2 Suela, siswa yang memperoleh skor 68 ke
atas ada 25 orang, sehingga ketuntasan belajar di kelas tersebut baru mencapai
71,43%.
Tabel 4.7
Rekapitulasi Data Hasil I
42
1. A (sangat baik) 1 2,86%
2. B (baik) 9 25,71%
3. C (cukup) 15 42,86%
4. K (kurang) 10 28,57%
Tabel 4.7.1
43
Selanjutnya secara garis besar tentang perbandingan persentase ketuntasan
pada kegiatan siklus I ini, dapat dilihat pada diagram lingkaran berikut ini.
Diagram 4.7.2
Persentase Ketuntasan Siswa Siklus I
disimpulkan bahwa pembelajaran menulis teks berita, baik dari segi proses maupun
peneliti dan guru berpendapat bahwa proses maupun hasil yang sudah dicapai pada
tindakan siklus I ini masih belum optimal dan perlu disempurnakan agar kegiatan
berikut.
(1) Guru masih kurang maksimal dalam mempersiapkan siswa untuk belajar.
(2) Guru masih kurang maksimal dalam menarik perhatian siswa ke fokus kegiatan
dicapai.
44
(3) Guru masih kurang maksimal dalam memantau kemajuan belajar siswa selama
proses pembelajaran.
(4) Guru masih kurang maksimal dalam membangkitkan keaktivan siswa dalam
(5) Guru masih kurang maksimal dalam menjelaskan penulisan teks berita khususnya
sebagai berikut.
(1) Pada kegiatan prapembelajaran diharapkan guru lebih bisa mengondisikan agar
siswa lebih siap baik dari fisik maupun mentalnya untuk mengikuti pembelajaran.
Dengan persiapan yang lebih dini dan matang diharapkan proses maupun hasil
(2) Guru diharapkan bisa membuat ilustrasi atau gambaran-gambaran lain yang lebih
(3) Guru perlu lebih menyadari bahwa pembelajaran itu perlu proses dan melewati
perlu sekali didampingi atau dibimbing oleh seorang guru. Untuk itulah keaktivan
guru dalam memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran perlu
ditingkatkan lagi.
(4) Kegiatan diskusi baik kelompok maupun kelas perlu dikondisikan agar
45
tanggapan. Peran guru sangatlah dominan, artinya guru bertindak sebagai
(5) Secara umum guru memang perlu meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis
teks berita. Untuk itu segala hal yang berkaitan dengan penulisan teks berita
tersebut perlu dikuasai siswa. Karenanya seorang guru perlu memfasilitasi hal
ejaan. Sehubungan dengan ejaan tersebut yang perlu sekali mendapat penekanan
adalah masalah penggunaan huruf besar, kata depan, awalan, dan partikel pun.
4.2 Siklus II
Skenario pembelajaran pada siklus ini dirancang untuk 2 kali pertemuan dengan
pada hari Rabu dan Kamis tanggal 22 dan 23 Oktober 2010. Langkah-langkah
kegiatan dalam perencanaan tindakan ini sama dengan yang dilakukan pada siklus I.
Namun, ada beberapa tindakan tambahan yang perlu disesuaikan dengan hasil refleksi
menjembatani siswa ke fokus maupun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, benar-
membekali siswa dengan meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis teks berita
46
siswa untuk mengikuti pembelajaran. Kesiapan siswa ini menjadi perhatian utama
guru sehingga siswa benar-benar siap baik fisik maupun psikisnya dalam
2.1.a pada LKS 1) sehingga membentuk teks berita yang runtut dan utuh. Salah
bersama tentang urutan wacana yang runtut dan benar. Setelah dirasa pemahaman
siswa tentang penulisan teks berita cukup, maka kegiatan pembelajaran dilanjutkan
dengan penarikan simpulan secara bersama antara siswa dengan guru. Kegiatan
pramenulis ini diakhiri dengan pembagian contoh gambar menarik tentang suatu
peristiwa untuk diamati dan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun data pokok-
pokok berita.
jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Hanya saja setelah guru mengadakan
dicapai, tujuan pembelajaran, serta rencana kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan
47
ini dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab tentang kegiatan penulisan teks berita
suatu peristiwa yang akan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun data pokok-
pokok berita yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi sebuah teks berita yang
yang dilakukan siswa dan dipandu oleh guru (Lampiran 2.1.e). Kegiatan ini
menyepakati aspek yang akan dinilai dalam penulisan teks berita yang meliputi:
(1) Judul (judul yang ditulis hendaknya menarik, singkat, dan mencerminkan isi).
(2) Isi (isi berita hendaknya lengkap memuat 5W+1H dan sesuai dengan data
pokok-pokok berita).
(3) Kepaduan (berita yang ditulis hendaknya memiliki kepaduan baik antarkata,
(4) Ejaan (berita yang ditulis hendaknya menggunakan ejaan yang benar).
aspek penilaian dalam penulisan teks berita, siswa secara individu menulis teks
berita dengan singkat, padat, dan jelas. Setelah kegiatan penulisan selesai,
tulisannya.
Kegiatan observasi pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan siklus I yang
meliputi observasi terhadap aktivitas guru dan observasi terhadap aktivitas siswa.
Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran dari awal sampai akhir.
48
a. Data Observasi Aktivitas Guru
maupun kedua terdiri dari sembilan belas poin. Berdasarkan hasil observasi, poin
pertama kegiatan guru adalah mempersiapkan siswa untuk belajar. Dalam kegiatan
ini peran guru sudah terdapat peningkatan meskipun masih belum maksimal.
Terbukti sudah mendapat skor 3 ( baik) dengan persentase 3,95%. Poin kedua, guru
yakni 4 dengan persentase 5,26%. Demikian pula dalam poin tiga, yakni pemberian
motivasi kepada siswa dalam pembelajaran dengan Model Examples non Examples
dilakukan guru dengan sangat baik dengan skor ideal 4 dengan persentase 5,26%.
3 (baik) dengan persentase 3,95%. Demikian halnya dengan poin kelima, guru
peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari perolehan skornya 3 ( baik) dengan
pembelajaran yang merupakan poin keenam, guru memang sangat baik dengan
skor ideal 4 (5,26%). Poin ketujuh, yakni kejelasan guru dalam menyampaikan
guru dengan kompetensi/tujuan yang akan dicapai serta penguasaan kelas oleh guru
sangat baik dengan skor ideal 4 dengan persentase 5,26%. Demikian halnya dengan
49
dengan Model Examples non Examples juga mendapat skor ideal 4 dengan
Perolehan skor ideal ini juga terdapat pada poin sebelas sampai dengan
media yang menghasilkan pesan yang baik, serta poin kelima belas, tentang
kegiatan penilaian akhir yang sesuai dengan kompetensi atau tujuan pembelajaran,
penggunaan bahasa lisan guru yang jelas, lantang, dan benar, kegiatan refleksi dan
dalam memberikan tindak lanjut (arahan, tugas, kegiatan yang melibatkan siswa).
pembelajaran dalam siklus II sudah sangat baik (dengan skor ideal sebanyak 16
poin). Untuk skor 3 (baik) hanya 3 poin, sementara skor 2 (cukup) dan 1 (kurang)
Secara lebih jelas hasil observasi aktivitas guru pada siklus II dapat dilihat
Tabel 4.8
Rekapitulasi Data Observasi Aktivitas Guru Siklus II
50
Lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar persentase aktivitas guru yang
telah dilakukan pada siklus II ini bila dibandingkan dengan persentase ideal dapat
Diagram 4.8.1
Persentase Aktivitas Guru Siklus II
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II ini, tidak jauh berbeda dengan
siklus I yang meliputi delapan poin. Poin pertama, yakni aktivitas siswa ketika
melaksanakan pembelajaran. Jenis aktivitas lain yang bisa diamati yakni ketika
yang akan dilakukan. Kegiatan lain yang bisa dijadikan sebagai sarana pengamatan
gambar, penulisan teks berita, dan sebagainya. Hasil observasi terhadap poin ini
51
Poin kedua dari lembar observasi aktivitas siswa adalah keaktivan siswa
maupun dalam menyusun teks berita. Dari hasil observasi terhadap poin tersebut
Poin ketiga tentang keaktivan siswa dalam diskusi kelas untuk menyajikan
terhadap hasil pekerjaan kelompok lain. Dari hasil observasi diperoleh data bahwa
9,38%.
Pada poin keempat, aspek yang dinilai dari aktivitas siswa adalah
mencermati gambar sebagai objek dalam menyusun teks berita. Bagian ini
teks berita secara utuh namun singkat, padat, dan jelas dengan Model Examples
non Examples. Secara keseluruhan keaktivan dan semangat siswa sangat tinggi.
Terbukti dari hasil observasi diperoleh data bahwa keaktivan siswa pada poin ini
Poin keenam, yakni keaktivan siswa dalam menyunting naskah teks berita
teman sebangku. Meski teman satu bangku namun objek gambar yang diamati
berbeda sehingga siswa pun merasa tertantang untuk menyunting pekerjaan teman
satu bangku tersebut. Dari hasil observasi, keaktivan siswa pun juga sangat baik
52
Selanjutnya pada poin ketujuh, aspek yang diamati adalah keaktivan siswa
sebangkunya. Dari hasil obsevasi keaktivan siswa juga nampak sangat luar biasa
dengan persentase 12,5%. Hal ini karena siswa merasa bahwa dari hasil suntingan
Terakhir, pada poin kedelapan ini aspek yang dinilai dari aktivitas siswa
Kegiatan ini dilakukan bersama guru dengan menarik simpulan, sampai dengan
teks berita yang telah dilakukan. Skor yang diperoleh siswa sangat baik dengan
pembelajaran dalam siklus II sudah baik. Terbukti dari delapan aspek yang dinilai,
enam poin menunjukkan skor ideal. Hanya ada dua poin dengan skor 3 dan itu pun
Diagram 4.8.2
Persentase Aktivitas Siswa Siklus II
53
4.2.4 Refleksi Tindakan Siklus II
disimpulkan bahwa pembelajaran menulis teks berita dengan Model Examples non
peningkatan dari pelaksanaan siklus sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti dan guru
berpendapat bahwa proses dan hasil yang sudah dicapai pada tindakan siklus II ini
sudah dapat dijadikan tolak ukur bagi keefektivan penerapan Model Examples non
Sebagai gambaran peningkatan hasil pembelajaran menulis teks berita yang telah
siklus II.
Tabel 4.9
Perbandingan Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
No Kualifikasi
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1. A (sangat baik) 8 42,11% 16 84,21%
2. B (baik) 7 36,84% 3 15,79%
3. C (cukup) 4 21% 0 0%
4. K (kurang) 0 0% 0 0%
Tabel 4.10
Perbandingan Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
No Kualifikasi
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1. A (sangat baik) 1 12,5% 6 75%
2. B (baik) 5 62,5% 2 25%
3. C (cukup) 2 25% 0 0%
4. K (kurang) 0 0% 0 0%
54
Tabel 4.11
Perbandingan Data Hasil Siklus I dan II
Siklus I Siklus II
No Kualifikasi
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1. A (sangat baik) 1 2,86% 7 20%
2. B (baik) 9 25,71% 18 51,43%
3. C (cukup) 15 42,86% 10 28,57%
4. K (kurang) 10 28,57% 0 0%
55
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
umum tindakan pembelajaran BI dan IPA dengan Model Examples non Examples
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Peningkatan ini
a. Penerapan Model Examples non Examples pada proses pembeljaran BI dan IPA
terdapat kenaikan baik dari aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Dari data hasil
siklus I ke siklus II. Terbukti pada siklus I masih terdapat 21% dengan klasifikasi
nilai C (cukup), sementara pada siklus II yang termasuk klasifikasi C (cukup) 0%.
Bahkan klasifikasi A (sangat baik) pada siklus I terdapat 42,11% dan meningkat
b. Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I masih terdapat 25%
yang memiliki kualifikasi C (cukup), sementara pada siklus II menjadi 0%. Pada
kualifikasi A (sangat baik) pada siklus I 12,5% dan pada siklus II mengalami
c. Dengan diterapkannya Model Examples non Examples ini, telah terjadi peningkatan
hasil yang cukup signifikan dari hanya 25 orang siswa (71,43%) yang mengalami
ketuntasan pada siklus I, menjadi 35 orang siswa (100%) pada siklus II.
Peningkatan hasil pembelajaran menulis teks berita yang terjadi dari siklus I ke
siklus II adalah 28,57% (10 orang siswa), sehingga pada siklus II target ketuntasan
5.2 Saran-saran
56
a. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan Model Examples non Examples dalam
Oleh karena itu, diharapkan pada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 2
Suela yang memiliki latar belakang siswa dan kelas yang sama dengan kondisi di
kelas V SDN 2 Suela untuk menerapkan model ini dalam pembelajaran menulis
b. Penerapan Model Examples non Examples dalam pembelajaran menulis pada mata
keterlibatan siswa secara penuh mulai dari kegiatan diskusi kelompok, diskusi
kelas, sampai dengan kerja mandiri. Oleh karena itu, dalam melaksanakan
57
DAFTAR PUSTAKA
58
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
C. Indikator:
Menulis pokok-pokok hasil pengamatan/kunjungan.
Menyusun laporan hasil pengamatan/kunjungan.
Melaporkan hasil pengamatan/kunjungan secara lisan.
D. Hasil Belajar:
Pokok-pokok hasil pengamatan/kunjungan.
Laporan hasil pengamatan/kunjungan.
E. Metode Pembelajaran:
Pemodelan
Diskusi
Tanya jawab
Penugasan
F. Kegiatan Pembelajaran:
N PENGORGANISASIAN
KEGIATAN
O SISWA WAKTU
1 Prakegiatan Klasikal 3 menit
a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran
siswa, dan mengondisikan siswa agar siap
menerima pelajaran.
b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.
2 Kegiatan Awal Klasikal 5 menit
a. Siswa diberi pengarahan sebelum berangkat Klasikal
ke perpustakaan.
b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok Kelompok
3 Kegiatan Inti 40 menit
a. Siswa menulis pokok-pokok hasil Kelompok 15 menit
pengamatan/kunjungan
- Siswa dibagi menjadi 4 atau 5 kelompok Kelompok
(masing-masing kelompok terdiri atas 4 – 6
orang). Setiap kelompok ditentukan ketua
kelompoknya.
59
- Siswa diajak berkunjung ke perpustakaan Kelompok
sekolah atau perpustakaan daerah.
- Siswa mengidentifikasi dan mengamati Kelompok
jenis-jenis buku yang ada di perpustakaan
(dalam LKS yang telah disiapkan).
- Siswa menulis jenis-jenis buku yang Kelompok
mereka sukai yang ada di perpustakaan
(dalam LKS yang telah disiapkan).
- Siswa menuliskan minimal 5 judul cerita Kelompok
legenda yang ditemukan diperpustakakan
(dalam LKS yang telah disiapkan).
b. Siswa menulis laporan hasil Kelompok 10 menit
pengamatan/kunjungan:
- Kelompok siswa menulis laporan Kelompok
pengamatan/kunjungan pada LKS yang
telah disiapkan. Yang harus diperhatikan
adalah waktu kunjungan, tempat
kunjungan, buku-buku yang disukai, dan
cerita-cerita legenda yang ditemukan.
c. Siswa membacakan laporan hasil Kelompok 15 menit
kunjungannya.
- Siswa kembali ke kelas. Kelompok
- Masing-masing wakil kelompok Kelompok
membacakan laporan hasil kunjungannya
di depan kelas.
- Siswa dari kelompok lain memberi Kelompok
komentar.
- Siswa mendapat penguatan dari guru dan Kelompok
teman lainnya.
4 Kegiatan Akhir Klasikal 12 menit
a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan Klasikal 2 menit
pembelajaran hari itu.
b. Guru dan siswa mengadakan refleksi Individual 7 menit
terhadap pembelajaran hari itu.
c. Guru menugaskan siswa membaca cerita- Klasikal 1 menit
cerita legenda yang telah mereka temukan
diperpustakakan sebagai tindak lanjut
pembelajaran.
d. Guru menutup pembelajaran. Individual 2 menit
G. Penilaian (Terlampir)
- Jenis tes : tertulis
- Bentuk tes : subyektif
- Alat penilaian : LKS 1 dan laporan hasil kunjungan (LKS 2).
- Prosedur penilaian:
Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsung
Penilaian hasil : LKS 1 dan laporan hasil kunjungan (LKS 2)
60
1. Media : Penggalan cerita, LKS,
dan buku kumpulan cerita
2. Sumber Belajar :
a. Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas
b. Tim Bina Karya Guru. 2007. Bina Bahasa Indonesia Kelas V A.
Jakarta: Erlangga
c. Puspadi, A. Tanpa tahun. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Solo:
Bintang Pustaka Abadi
d. Sigar, E. 2001. Buku Pintar Mendongeng. Jakarta: Pustaka Delapratasa
Mengetahui:
Kepala Sekolah
Akhmad, S.Pdi,
196412311986051156
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi:
1. IPA/Sains: Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan
fungsinya.
B. Kompetensi Dasar:
1. IPA/Sains: Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dan
fungsinya.
C. Indikator:
1.1 IPA/Sains:
1.1.1 Mengidentifikasi struktur akar tumbuhan.
1.1.2 Menjelaskan hubungan struktur akar tumbuhan dengan batang tumbuhan.
1.1.3 Menjelaskan fungsi akar tumbuhan.
D. Hasil Belajar:
1.1 Struktur dan fungsi akar tumbuhan.
E. Media dan Literatur:
a. Media:
Aula/panggung.
Uang rupiah.
Beberapa jenis tumbuhan lengkap dengan akarnya (bisa diganti poster
anatomi tumbuhan).
Poster aktivitas kegiatan pasar (kepingan CD tentang aktivitas
pasar/perdagangan), VCD, dan perangkatnya.
b. Literatur (buku lain dari pengarang yang sama untuk mendukung
penggunaan buku inti) dan buku penunjang lainnya:
Sasongko, Setiawan G. 2007. Cipo Si Wartawan Cilik: Membongkar
Penadah Berlian. Jakarta: Zikrul Hikmah
Sasongko, Setiawan G. 2007. Cipo Si Wartawan Cilik: Hilangnya Anak
Jalanan. Jakarta: Zikrul Hikmah
Sasongko, Setiawan G. 2006. Cipo Si Wartawan Cilik: Nenek Misterius.
Jakarta: Zikrul Hikmah
Sasongko, Setiawan G. 2006. Cipo Si Wartawan Cilik: Matador Aspal.
Jakarta: Zikrul Hikmah
Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Wayang-wayang
Kardus. Jakarta: Branda Hikmah
Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Kepak Sayap Merpati.
Jakarta: Branda Hikmah
Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Memburu Katak
Pohon. Jakarta: Branda Hikmah
Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Jejak-jejak UFO.
Jakarta: Branda Hikmah
62
Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Semut-semut Kecil.
Jakarta: Branda Hikmah
Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia. Jakarta: Tiga Serangkai
Tim Bina Karya Guru. 2007. Sains untuk SD Kelas V A. Jakarta: Erlangga
Tim Bina Karya Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD Kelas V
A. Jakarta: Erlangga
F. Metode Pembelajaran:
Demonstrasi
Pemodelan
Tanya jawab
Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN KEDUA (Fokus IPA/Sains)
N PENGORGANISASIAN
KEGIATAN
O SISWA WAKTU
1 Prakegiatan Klasikal 3 menit
a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran
siswa, dan mengondisikan siswa siap belajar.
b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.
2 Kegiatan Awal Klasikal 10 menit
a. Guru kembali membacakan beberapa
fragmen buku inti yang akan menjadi sumber
pembelajaran (cerita bagian 2, hal. 45, 47,
48).
b. Guru melakukan apersepsi tentang materi
pembelajaran terkait buku inti.
c. Guru menginformasikan materi
pembelajaran.
d. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran.
3 Kegiatan Inti 47 menit
a. Guru mengondisikan siswa siap belajar. Klasikal 1 menit
b. Siswa mengamati struktur anatomi tumbuhan Kelompok 10 menit
yang ditunjukkan guru (tumbuhan
sesungguhnya atau poster anatomi
tumbuhan)
c. Siswa mengidentifikasi struktur akar Kelompok 15 menit
tumbuhan:
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Kelompok
- Siswa membaca kembali fragmen cerita Kelompok
yang telah disiapkan dengan seksama.
- Siswa menulis bagian cerita yang Kelompok
menyebutkan struktur tumbuhan bambu
(mengerjakan tugas yang diberikan guru
melalui LKS yang disiapkan).
- Siswa dan guru membahas hasil karya Klasikal
siswa.
- Siswa memperoleh penguatan dari guru. Kelompok
63
d. Siswa menjelaskan hubungan struktur akar Kelompok 21 menit
tumbuhan dengan batang tumbuhan termasuk
fungsi akar tumbuhan:
- Siswa masih dalam kelompok semula. Kelompok
- Siswa menuliskan hubungan struktur akar Kelompok
bambu dengan batangnya, termasuk fungsi
akar bambu (pada LKS yang telah
disiapkan).
- Wakil kelompok siswa menyampaikan Kelompok
hasil pekerjaannya di depan kelas.
- Siswa/kelompok lain memberi tanggapan. Kelompok
- Siswa mendapat penguatan dari guru dan Kelompok
teman lainnya.
4 Kegiatan Akhir Klasikal 10 menit
a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan Klasikal
pembelajaran hari itu.
b. Guru dan siswa mengadakan refleksi Klasikal
terhadap pembelajaran hari itu. Klasikal
c Guru menutup pembelajaran.
H. Evaluasi (terlampir)
Jenis tes : tertulis
Bentuk tes : subyektif
Alat penilaian : rubrik dan tugas (LKS) atau hasil kerja siswa.
Prosedur penilaian :
o Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsung
o Penilaian hasil : LKS dan rubrik penilaian proses
Mengetahui:
Kepala Sekolah
Akhmad, S.Pdi,
NIP 196412311986051156
64
Lampiran RPP II
Nama Kelompok
NILAI : 1.
2.
3.
4.
65
ALAT EVALUASI
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Nama : ______________________
Kelas : ______________________
No. Absen : ______________________
Kalian harus rajin belajar, kata Pak Guru. Baik Pak, jawab anak-anak serentak.
Pak Guru : “Kalian harus rajin belajar.”
Anak-anak : “Baik, Pak.”
1. Ari, Tolong kerjakan di papan tulis, pinta Pak Umar. Saya belum selesai, kata Ari
sambil garuk kepala.
Pak Umar : __________________________________________________
Ari : __________________________________________________
2. Siapa tokoh yang paling kamu senangi pada cerita tadi? tanya Pak Umar sambil
menunjuk seseorang. Dengan lantang Udin menjawab, Cipo, Pak!
Pak Umar : __________________________________________________
Udin : __________________________________________________
3. “Pak, ini kami punya bambu pethuk. Berapa akan dibayar?” tanya Cipo. “Saya
sanggup membayarnya lima puluh ribu.” jawab Pedagang Jamu.
Cipo : __________________________________________________
Pedagang Jamu : _______________________________________________
5. Ibu bertanya kepada Cipo, mengapa dia cemberut. “Cipo tidak mau ikut latihan
bola lagi!” jawabnya ketus sambil cemberut.
Ibu : __________________________________________________
Cipo : __________________________________________________
66
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
MATA PELAJARAN IPA
67
FORMAT OBSERVASI
NO PENGAMATAN
1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
2.
Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
- Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa
memperhatikan penjelasan guru
- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya
- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.
3
Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif
- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa
aktif memperhatikan penjelasan guru
- Guru aktif membimbing siswa yang kurang
4
Komentar Siswa
- Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan
hasil yang kami peroleh.
5
Unjuk Kerja Siswa
- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di
atas 75 % yang dicapai dari 19 orang murid.
Suela, 7 Desember 2010
Mengetahui:
Kepala Sekolah
Akhmad, S.Pdi,
NIP 196412311986051156
68
SURAT PERNYATAAN
Mengetahui:
Kepala Sekolah
Akhmad, S.Pdi,
NIP 196412311986051156
69
70