Oleh:
dr. Rifda Nurfadilah
Pendamping:
dr. Cosmas Gedsa Pramantya
Disahkan oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan judul “Pembentukan Bank Sampah Sebagai Upaya Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga di Lingkungan RW 04, Desa Kelet, Kecamatan Keling, Kabupaten
Jepara Tahun 2018”
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
Kerangka Teori ................................................................................... 47
Kerangka Konsep ............................................................................... 48
Hipotesis ............................................................................................. 49
Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 49
Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 49
Jenis dan Desain Penelitian ................................................................ 50
Populasi dan Sampel .......................................................................... 50
Variabel Penelitian ............................................................................. 52
Definisi Operasional ........................................................................... 53
Cara Pengumpulan Data ..................................................................... 55
Alur Penelitian.................................................................................... 56
Analisis Data ...................................................................................... 57
Etika penelitian ................................................................................... 57
BAB IV ANALISIS SITUASI DAN ANALISIS MASALAH ............................ 60
Analisis Situasi .......................................................................................... 60
Lingkungan 60
Data Kependudukan ...................................................................... 61
Sarana Dan Prasarana .................................................................... 61
Analisis Masalah ....................................................................................... 65
Analisis Peyebab Masalah Dengan Pendekatan Sistem ...................... 66
Urutan Penyebab Masalah. ............................................................. 68
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 71
Karakteristik Sampel .......................................................................... 71
Analisis Hubungan ............................................................................. 76
Pembahasan 77
BAB VI POA (PLAN OF ACTION) DAN LAPORAN HASIL KEGIATAN...... 84
Plan of Action (POA)......................................................................... 84
Laporan Hasil Kegiatan. ..................................................................... 91
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 103
Kesimpulan 103
Saran 104
v
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 106
LAMPIRAN ........................................................................................................ 110
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
daerah, semakin meningkat pula volume sampah yang dihasilkan. Hal ini
disebabkan karena setiap penduduk mulai dari bayi sampai orang tua pasti
menghasilkan sisa buangan dari proses aktivitas hidupnya. Disamping itu pola
sampah yang semakin beragam, antara lain sampah kemasan yang berbahaya dan
Sampah secara umum dibagi menjadi dua yaitu sampah organik dan
anorganik. Sampah organik adalah limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup
pelapukan. Sampah ini tergolong sampah yang ramah lingkungan karena dapat
diurai oleh bakteri secara lama dan berlangsungnya cepat. Sampah anorganik
adalah sampah yang berasal dari sisa manusia yang sulit untuk diurai oleh bakteri,
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama (hinga ratusan tahun) untuk dapat
di uraikan.2
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Jepara, setiap harinya 1,2
juta penduduk Jepara menghasilkan 1.128 ton sampah, yang terdiri atas 77,92%
sampah organik, 8,87% sampah plastik, 7.08% sampah kertas, 3,21% sampah kayu,
dan 2,92% sampah lainnya. Namun, hanya 12,41% sampah yang terkelola di
1
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah. Timbulan sampah yang paling besar
lt/orang/hari.3,4
dititikberatkan pada kawasan perkotaan Kota Jepara dan sekitarnya serta Ibukota
Kecamatan dari 16 Kecamatan yang ada, atau sudah mencapai 87,50% wilayah
kecamatan yang sudah ada pelayanan oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
terlayani sudah sejumlah 162.428 jiwa atau mencapai 13,59% dari jumlah
persampahan yang ada, dapat melayani 1019 m3/hari atau 32,99% dari timbulan
sampah.4
(80% domestik dan 20% non domestik) sebesar 160,08 m3/hari, dan hanya memiliki
Sampah merupakan sumber penyakit, baik secara langsung maupun tak langsung.
patogen dan vektor penyakit. Berbagai penyakit yang dapat muncul karena sampah
2
yang tidak dikelola antara lain adalah, diare, disentri, tifoid, cacingan, malaria, kaki
kasus dan diare pada balita sebanyak 67 kasus di Desa Kelet.6 Sedangkan pada
bulan Januari sampai Juni 2018, kasus diare keseluruhan yang ditemukan di Desa
Kelet sebanyak 87 kasus dan pada balita sebanyak 27 kasus.7 Sedangkan untuk
kejadian tifoid, selama tahun 2017 ditemukan sebanyak 222 kasus di Desa Kelet
dan 232 kasus pada bulan Januari sampai Juni 2018.6,7 Desa Kelet memiliki
penderita diare (balita) dan tifoid terbanyak dibandingkan desa-desa lainnya yang
yang bertumpu pada pendekatan akhir (end of pipe), yaitu sampah dikumpulkan,
ditinggalkan atau diperbaharui karena tidak lagi efektif dan hanya sekedar
sampah memandang bahwa sampah harus ditangani secara komprehensif mulai dari
hulu, sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke
hilir, yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga menjadi sampah, yang
paradigma baru tersebut dilakukan dengan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R).
Dengan prinsip 3R, volume sampah yang dibuang ke TPA menjadi jauh berkurang
3
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara, dari 16
merupakan kecamatan paling ujung timur dari ibukota Kabupaten Jepara, dengan
jarak 36 km. Desa Kelet termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Keling.8
Meskipun hasil pendataan PHBS Rumah Tangga Desa Kelet tahun 2017 dan 2018
menunjukkan bahwa lebih dari 90% rumah tangga telah memenuhi indikator
mengurangi volume sampah tersebut dapat dilakukan dengan cara memilah sampah
Desa Kelet masih kurang maksimal. Berdasarkan wawancara dengan Dinas Kepala
Pasar Kelet, Desa Kelet memiliki satu Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang
berada di Terminal Kelet. Namun, TPS tersebut hanya untuk sampah dari pasar dan
tangga di rumah sakit selama ini dibakar karena belum disediakan kontainer dari
DCKTRK dan sudah mulai dibentuk bank sampah dengan peserta para petugas
4
kebersihan rumah sakit. Oleh karena itu, selama ini masyarakat desa terbiasa
tersebut dianggap oleh masyarakat sebagai cara yang paling cepat dan mudah dalam
dapat disimpulkan bahwa banyaknya kasus diare dan ISPA di Desa Kelet dapat
dikaitkan dengan belum adanya perilaku yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
sampah rumah tangga. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk
suatu organisasi yang menjadi wadah ujung tombak dalam pengelolaan sampah
berkelanjutan yaitu berupa suatu organisasi Bank Sampah. Adanya Bank Sampah
bagi kalangan umum masih terasa asing bagi individu yang belum bisa merasakan
manfaat dengan adanya sampah, karena dengan Bank Sampah kita bisa
memberikan dampak positif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
alam sekitar. Sudah ada beberapa daerah yang memanfaatkan sampah menjadi
sesuatu yang bisa membawa manfaat bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat
sekitarnya.
Rumusan Masalah
5
Tujuan
Manfaat
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sampah
Pengertian Sampah
Sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi.
Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau di buang dari
suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak
mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif
memerlukan biaya yang cukup besar.11 Menurut UU No. 18 tahun 2008 tentang
dan/ atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah yang dikelola menurut UU
No. 18 tahun 2008 adalah sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah
atau lingkungan rumah tangga atau sering disebut dengan istilah sampah
domestik. Dari kelompok sumber ini umumnya dihasilkan sampah berupa sisa
makanan, plastik, kertas, karton/ dos, kain, kayu, kaca, daun, logam, dan kadang-
kadang sampah berukuran besar seperti dahan pohon. Kelompok ini dapat
meliputi rumah tinggal yang ditempati oleh sebuah keluarga, atau sekelompok
rumah yang berada dalam suatu kawasan permukiman, maupun unit rumah
8
Klasifikasi Sampah
1. Berdasarkan sumbernya
a. Sampah alam, yaitu sampah yang ada oleh proses alam yang dapat di
pemukiman
seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius
9
perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah
yang tidak baik bagi tubuh yang dapat berbahaya bagi kesehatan. 3)
10
besi, debu dan asap dapat mencemari udara sekitar jika tidak
2. Berdasarkan bentuknya
kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah dapur,
perkebunan.
ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra
lain-lain.
11
b. Sampah cair. Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan
mengandung patogen.
Sampah yang dikelola UU No. 18 tahun 2008 adalah sampah rumah tangga,
Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah yang tidak berasal
dari rumah tangga. Sampah ini berasal dari kawasan komersial (pusat
panti sosial), fasilitas umum (terminal, stasiun, halte, taman, jalan), dan/
b. Sampah spesifik
berasal dari aktivitas rumah tangga yang mengandung bahan dan atau
12
bekas kemasan suatu jenis bahan berbahaya dan atau beracun karena
tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik dan dari proses
sampah yaitu : 15
Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak pula jumlah
13
c. Kemajuan teknologi
pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk
sampahnya.
kegiatan 3R yaitu reduce (R1), reuse (R2), dan recycle (R3). Upaya R1, R2, dan
kesehatan masyarakat.12
Pengurangan Sampah
terjadinya sampah (R1), guna ulang (R2), dan daur ulang (R3).12
a) Reduce (Pembatasan)
berikut:12
14
- Membeli produk yang tahan lama
produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali, mengajak
produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama.
12
Limbah yang tersisa atau tidak dapat dimanfaatkan secara langsung, kemudian
diolah untuk dapat digunakan, baik sebagai bahan baku maupun sumber
energi. Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah
untuk digunakan kembali disebut sebagai daur-ulang. Ada beberapa cara daur
ulang yaitu pengambilan bahan sampah untuk diproses lagi atau mengambil
kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode baru
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
15
botol bekas, kertas karton, koran, majalah dan kardus. Sampah tersebut
tangan.
zat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk
16
Penanganan Sampah
1. Pemilahan
jumlah, dan/atau sifat sampah. Jumlah wadah sampah minimal 2 buah per rumah
• Wadah sampah organik untuk mewadahi sampah sisa sayuran, sisa makanan,
gelap
2. Pengumpulan
- Pola individual langsung dengan truk untuk jalan dan fasilitas umum.
sebagai berikut:
17
- Kumpulkan sampah dari sumbernya minimal 2(dua) hari sekali
pengumpul
b) Pengumpulan sampah dengan gerobak atau motor dengan bak terbuka atau
- Kumpulkan sampah organik dari sumbernya minimal 2(dua) hari sekali dan
dilakukan lebih dari 3 hari sekali oleh petugas RT atau RW atau oleh pihak
swasta
3. Pengangkutan
Dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/ atau dari tempat penampungan
sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat
4. Pengolahan
Pengolahan dan daur ulang sampah di sumber dan di TPS berupa : 12,16
- Pengomposan skala rumah tangga dan daur ulang sampah anorganik, sesuai
dengan tipe rumah atau luas halaman yang ada dan pengomposan skala
lingkungan di TPS.
18
5. Pemrosesan akhir sampah
Tim pengelola sampah ini dapat terdiri dari pelindung biasanya oleh
seksi pemilahan, seksi humas dan seksi-seksi lain yang diperlukan sesuai
kesepakatan bersama. 17
19
c. Mencari pihak yang bersedia membeli sampah (pengepul sampah)
Jika tim telah terbentuk dan terdapat kesepakatan bersama bahwa akan
ini adalah tempat sebagai pengepul sampah sebelum diambil oleh pembeli
anggota pemasok sampah meliputi jenis sampah yang dipasok, sistem bagi
hasil antara pengelola dan pemasok sampah dan lain-lain. Monitoring dan
20
dalam program ini. Pelaporan hasil dilakukan dengan transparan tanpa ada
Nomor 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
diurai oleh proses alam dan yang menimbulkan sampah sesedikit mungkin,
menggunakan bahan baku produksi yang dapat didaur ulang dan diguna ulang
dan/atau menarik kembali sampah dari produk dan kemasan produk untuk didaur
21
Sistem pemanfaatan sampah dengan bank sampah memberikan
keuntungan kepada semua pihak, yaitu warga menerima manfaat ekonomis dari
terkumpul di satu tempat dan sudah terpilah, dan lingkungan menjadi lebih bersih
dan memiliki manfaat ekonomis dari hasil penjualan sampah yang bisa
proses sosialisasi mengenai bank sampah kepada warga setempat, pelatihan teknis
pengertian bank sampah dan sistem bagi hasil dalam bank sampah dimana hasil
untuk operasional bank sampah dan pengembangan lembaga ke depan. Bagi hasil
untuk bank bisa berkisar antara 10-30% dari hasil penjualan sampah.18
dilakukan dalam lingkup yang kecil yaitu tingkat RT/RW dimana setidaknya
diikuti 50% warga RT/RW setempat. Forum ini dapat dimanfaatkan untuk
22
Pelaksanaan sistem bank sampah dilakukan di hari yang telah disepakati.
(warga) datang ke tempat bank sampah dengan membawa sampah yang telah
dipilah. Nasabah akan mendapatkan uang yang disimpan dalam bentuk tabungan
sampah di tempat pembuangan akhir, seperti yang tersisa dan dibuang menuju
TPA hanya sampah yang tidak dapat bernilai ekonomi dan sampah B3.
Misalnya, dua hari dalam sepekan setiap rabu dan sabtu. Penjadwalan ini
ke pengepul. Hal ini agar sampah tidak bertumpuk di lokasi bank sampah.
c. Penimbangan
23
d. Pencatatan
Petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah penimbangan. Hasil
tulis di buku tabungan. Pada sistem bank sampah, tabungan biasanya bisa diambil
setiap tiga bulan sekali. Tabungan bank sampah bisa dimodifikasi menjadi
beberapa jenis : tabungan hari raya, tabungan pendidikan, tabungan kesehatan dan
e. Pengangkutan
sistem bank sampah berjalan satu bulan sejak pelatihan teknis dan sudah
sampah yang sudah terlaksana dengan tolak ukur berupa jumlah nasabah, reduksi
sampah dan omset. Sistem bank sampah dapat dikembangkan menjadi unit
simpan pinjam, unit usaha sembako, koperasi dan pinjaman modal usaha.
masyarakat.18,19
24
BAB IV
ANALISIS SITUASI
Analisis Situasi
Lingkungan
Desa Kelet adalah salah satu desa yang berada di ujung timur wilayah
Jepara dengan Kabupaten Pati. Desa Kelet berada di wilayah kerja Puskesmas
Keling 1.
a. Keadaan Demografi
Jumlah RT /RW : 43 / 5
60
Data Kependudukan
Jumlah KK : 3.329 KK
1. Pendidikan
PAUD : 4 buah
Jumlah TK : 7 buah
Jumlah SD : 4 buah
Jumlah MI : 3 buah
2. Tempat Ibadah
Masjid : 8 buah
Musholla : 33 buah
Gereja : 5 buah
3. Sarana kesehatan
Puskesmas : 1 buah
61
Dokter Praktek Swasta : 5 org
4. Tempat Umum
Apotik : 2 buah
Terminal :1 buah
Pasar :1 buah
Kecamatan :1 buah
Kelurahan :1 buah
Bank :3 buah
Telkom :1 buah
5. Tenaga Kesehatan
62
Jumlah Kader PSN : 8 orang
6. UKBM
a. Poskestren
b. Posbindu
c. BKB
BKB Kencana IV
d. BKR
RW 5
e. Posyandu
63
Posyandu Kencana V A : Purnama
Kencana Wreda I
Kencana Wreda II A
Kencana Wreda V
64
BAB V
ANALISIS MASALAH
Kelet, Forum Diskusi Desa Kelet, Kepala Puskesmas Keling 1, dan para
sampah masih menjadi masalah utama bagi Desa Kelet. Hal tersebut dibuktikan
dengan tingginya angka kesakitan diare di Desa Kelet pada tahun 2017 apabila
No Masalah
1. Berdasarkan wawancara dengan Petinggi Desa Kelet:
Penumpukan sampah di Desa Kelet sering menimbulkan bau
tidak sedap dan bertebaran lalat atau serangga lainnya. Sampah
tersebut tidak hanya berasal dari sampah rumah tangga, tetapi
juga dari fasilitas umum lainnya seperti pasar, terminal, alun-
alun, dan rumah sakit.
Belum adanya sistem pengelolaan sampah yang baik di Desa
Kelet sehingga masih banyak warga yang memproduksi sampah
dan tidak bisa mengelolanya.
melalui pendekatan sistem dan analisis secara statistik. Analisis penyebab masalah
Dampak
Input P1, P2, P3 &
- Kesakitan
Protap, SOP - Ke c a c a ta n
Man, money, - Kematian
material, method,
& machine
Complex
problem
66
Beberapa penyebab masalah pengelolaan sampah di wilayah kerja
67
Berdasarkan analisis penyebab masalah dengan pendekatan sistem
68
Tabel 4.4. Mencari urutan penyebab masalah menggunakan metode paired
Comparison
Penyebab
Masalah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
2 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 7
3 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 7
4 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 10
5 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
6 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
7 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10
8 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 5
9 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 8
10 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7
11 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9
12 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 8
13 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
14 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3
comparison, disajikan dalam tabel pareto yang dapat dilihat pada tabel 4.5.
69
Berdasarkan tabel pareto diatas, didapatkan 8 permasalahan utama yaitu
efektif dan efisien, belum adanya panduan atau SOP dalam penatalaksanaan dan
sampah secara efektif dan efisien, belum adanya lokasi Tempat Pembuangan
Sampah di Desa Kelet serta belum adanya alokasi dana desa untuk pengembangan
70
BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH & POA
71
c. V (sensitivitas jalan keluar yang dikaitkan dengan kecepatan penyelesaian
masalah):
1. Penyelesaian masalah sangat lambat
2. Penyelesaian masalah lambat
3. Penyelesaian cukup cepat
4. Penyelesaian masalah cepat
5. Penyelesaian masalah sangat cepat
2) Kriteria efisiensi jalan keluar (yang dikaitkan dengan biaya yang dikeluarkan
dalam menyelesaikan masalah)
1. Biaya sangat mahal
2. Biaya mahal
3. Biaya cukup mahal
4. Biaya murah
5. Biaya sangat murah
Prioritas pemecahan masalah dengan menggunakan metode Rinke untuk masalah
pembentukan Bank Sampah di RW 04 Desa Kelet adalah sebagai berikut :
Pelatihan teknis 4 2 2 4 4 3
pengelolaan Sampah
72
BAB VI
85
Tabel 6.1 Plan of Action (lanjutan)
Kegiatan Tujuan Uraian kegiatan Sasaran Tempat Waktu Biaya Indikator
Keberhasilan
Pembinaan dilakukan pembinaan Menyampaikan dan Seluruh Desa 23 Swada Terbentuknya
teknis teknis mengenai Bank membentuk struktur warga Kelet Agustus ya bank sampah
pembentukan Sampah oleh tim organisasi Bank RT 23 B 2018 RT 23 RW 04
Kepengurusan dokter internsip dan Sampah adapun Desa Desa Kelet dan
organisasi pembentukan materi yang Kelet terbentuknya
Bank Sampah pengurus Bank disampaikan adalah struktur
Sampah RT 23B. sistem bank sampah, pengurus dan
Berdasarkan hasil cara kerja bank tugas harian
diskusi, sebanyak dua sampah dan profit
puluh ibu-ibu warga bank sampah serta
RT 23 B dijadikan kepengurusan dan
pengurus bank pembagian tugasnya
sampah
Pembinaan Melakukan pembinaan Pada pertemuan Seluruh Desa 30 swada Para pengurus
Pengurus Bank kepada pengurus bank tersebut dilakukan pengurus Kelet Agustus ya bank sampah
Sampah dan sampah yang telah proses pembinaan bank 2018 memahami
Pelatihan terbentuk. Pembinaan organisasi bank sampah tugasnya
teknis meliputi penjelasan sampah dan yang masing-masing
Pengumpulan tugas masing-masing dilakukan penjelasan ditunjuk serta adanya
Sampah divisi dan cara mengenai tugas – di RT 23 kesepakatan
pengisian buku, yaitu tugas setiap divisi di kerjasama
buku besar bank sampah antara pihak
administrasi, buku pengepul dan
daftar anggota, dan pengurus bank
buku tabungan untuk sampah,
86
Tabel 6.1 Plan of Action (lanjutan)
Kegiatan Tujuan Uraian kegiatan Sasaran Tempat Waktu Biaya Indikator
Keberhasilan
masing-masing Adanya
Anggota Kesepakatan
Pembagian
Keuntungan
hasil penjualan
sampah.serta
pengurus bank
sampah dapat
Melakukan
Pengumpulan
sampah secara
Mandiri
Advokasi Melakukan kunjungan Pada kegiatan ini, Tim Dinas 5 Swada Adanya
dengan Dinas ke Dinas Lingkungan tim dokter intersip dokter Lingkung Septem ya Kerjasama
Lingkungan Hidup Jepara untuk bertemu dengan intersip an Hidup ber antara Dinas
Hidup Jepara berkonsultasi perihal Ketua Bank Sampah Jepara 2018 Lingkungan
pengelolaan sampah Induk Jepara untuk Hidup Jepara
rumah tangga. Dokter melakukan yang diwakili
internsip bertemu konsultasi dan oleh bank
dengan ketua bank meminta saran agar sampah pusat
sampah pusat Jepara, Bank Sampah dapat Jepara dengan
Bapak Anis untuk berkelanjutan serta bank sampah
mencari solusi akan mengadakan RT 23 RW 04
masalah yang dialami kerjasama dengan Desa Kelet
87
Tabel 6.1 Plan of Action (lanjutan)
Kegiatan Tujuan Uraian kegiatan Sasaran Tempat Waktu Biaya Indikator
Keberhasilan
oleh bank sampah RT Bank Sampah Induk
23 dan meminta saran Jepara
agar bank sampah ini
dapat berkelanjutan
Pembinaan Mengadakan Memberikan Seluruh Desa 30 Swada Pengurus bank
Bank Sampah pembinaan kepada motivasi pengurus penguru Kelet Septem ya sampah RT 23
oleh Bank pengurus bank bank sampah dalam Bank ber Berkomunikasi
Sampah Induk sampah RT 23 serta menjalankan Sampah 2018 Langsung
Jepara berbagi kisah sukses tugasnya serta Kelet dengan pihak
Bank Sampah dan berbagi kisah bank sampah
kegiatan – kegiatan kesuksesan bank pusat Jepara
yang dilakukan oleh sampah yang telah untuk diadakan
Bank Sampah Induk dirintisnya di Pelatihan
Jepara Kecamatan Mayong, secara berkala
Jepara. Beliau juga
memberikan saran
bagaimana
mengembangkan
bank sampah
sehingga omsetnya
dapat meningkat.
Setelah pertemuan
ini, pihak bank
sampah pusat Jepara
akan memberikan
88
Tabel 6.1 Plan of Action (lanjutan)
Kegiatan Tujuan Uraian kegiatan Sasaran Tempat Waktu Biaya Indikator
Keberhasilan
pelatihan secara
berkala untuk
pengurus bank
sampah RT 23 sesuai
dengan kebutuhan
organisasi
89
Laporan Hasil Kegiatan
menyelesaikan akar permasalahan yang ada. Laporan hasil kegiatan dan evaluasi
sampah
1. Status Kegiatan
dilakukan sosialisasi mengenai Bank Sampah oleh tim dokter internsip dan
sampah.
VISI:
MISI:
90
Melakukan pengelolaan sampah secara mandiriselaras dengan konsep
3R.
nilai ekonomi.
pengolahan sampah.
pengurus
tabungan nasabah
91
2. Kriteria keberhasilan
3. Dokumentasi
a. Foto kegiatan
4. Evaluasi kerja
92
Pembinaan pengurus bank sampah dan pelatihan teknis
pengumpulan sampah
1. Status Kegiatan
anggota. Pak Ohan selaku pengepul sampah turut hadir untuk menjelaskan
rincian barang yang bisa dijual dan harganya. Pada pertemuan tersebut juga
anggota dan 25% untuk operasional bank sampah. Pengawasan dan evaluasi
kegiatan akan dilakukan oleh tim dokter internsip sampai periode kerjanya
sampah. Pada hari itu, berhasil terkumpul kurang lebih sekitar 15 kg sampah
yang terdiri dari sampah kertas, sepatu yang tidak terpakai, kaleng – kaleng
93
bekas dan botol – botol plastik yang dibeli pengepul sebesar Rp 25.000,-
Kriteria keberhasilan
menjalankannya.
sampah
mandiri.
2. Dokumentasi
a. Foto kegiatan
b. Absensi kegiatan
3. Evaluasi kerja
ditetapkan.
94
Advokasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Jepara
1. Status Kegiatan
Pada tanggal 5 September 2018 pukul 11.00 tim dokter internsip berkunjung
sampah rumah tangga. Dokter internsip bertemu dengan ketua bank sampah
pusat Jepara, Bapak Anis untuk mencari solusi akan masalah yang dialami
oleh bank sampah RT 23 dan meminta saran agar bank sampah ini dapat
sampah Jepara dan dilakukan pembinaan oleh tim bank sampah pusat
Jepara.
2. Kriteria keberhasilan
Kelet.
3. Dokumentasi
Foto kegiatan
4. Evaluasi kerja
1. Status Kegiatan
Kelet, tim dokter internsip bersama dengan pihak bank sampah pusat Jepara,
95
Bapak Bahrudin, mengadakan pembinaan kepada pengurus bank sampah
RT 23. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Puspita Panjrah Sumekar, SKM
Sri Mulyani, Amd.Keb selaku bidan Desa Kelet. Kegiatan ini bertujuan
Oleh karena itu, Pak Bahrudin berbagi kisah kesuksesan bank sampah yang
meningkat. Setelah pertemuan ini, pihak bank sampah pusat Jepara akan
2. Kriteria keberhasilan
3. Dokumentasi
a. Foto kegiatan
b. Absensi kegiatan
4. Evaluasi kerja
ditetapkan.
96
BAB VII
Kesimpulan
b) Pembentukan pengurus
d) Pengepul
Saran
A. Bagi Puskesmas
104
B. Bagi Masyarakat RW 4, Desa Kelet, Kabupaten Jepara
105
DAFTAR PUSTAKA
106
13. Damanhuri E, Padmi T. Diktat Kuliah TL-3150 : Pengelolaan Sampah.
Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Bandung. ITB: Bandung; 2006
14. Panji N. Panduan Membuat Kompos Cair. Jakarta: Pustaka baru Press; 2013
15. Moyong M, Sujito E. Analisis ketaatan pedagang membayar restribusi
pengelolaan sampah pasar tradisional di kota Bandar Lampung. Masters
thesis. Universitas lampung; 2014
16. Badan Standarisasi Nasional. Pengelolaan Sampah di Pemukiman. SNI 3242:
2008.
17 Sucipto CD. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Gosyen
Publishing, 2012
18. Unilever. Buku Panduan Sistem Bank Sampah dan 10 Kisah Sukses. Jakarta:
Yayasan Unilever Indonesia, 2013.
19. Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia nomor 13 Tahun 2012 tentang
pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui bank sampah.
20. Yuniwati M, Iskarima F, Padulemba A. Optimasi Kondisi Proses Pembuatan
Kompos Dari Sampah Organik dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM4.
Jurnal Teknologi. 2012;5(2).
21. Buku Kompos. 2010. [cited 5 September 2018]. Available from:
https://andyjalur.files.wordpress.com/2010/08/buku-kompos.pdf
22. Nur T, Noor AR, Elma M. Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Sampah
Organik Rumah Tangga dengan Penambahan Bioaktivator EM4. Universitas
Lambung Mangkurat. 2016;5(2).
23. Urban hidroponik. Cara membuat pupuk kompos memakai EM4, mudah, dan
tidak bau. [cited 5 September 2018]. Available from:
http://www.urbanhidroponik.com/2017/02/cara-membuat-kompos-memakai-
em4-dekomposer.html
107
24. Priyo E. Manajemen Pengelolaan Sampah Berkelanjutan melalui Inovasi
Ecobrick oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. 2018.
25. Ashfia. Peduli lingkungan. [cited 5 September 2018]. Available from:
https://ecobricks.co.id/2017/11/04/peduli-lingkungan/
26. Azwar A. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya,
1995
27. Pristananda JAA. Pengaruh Perilaku Masyarakat Membuang Sampah di
Sungai. Stikes surya mitra husada.
28. Notoatmojo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta :
PT. Rineka Cipta, 2003
29. Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2003.
30. Walgito B. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset; 2001.
31. Machfoedz I, Asmar YZ, Eko S, Suherni, Sujiyatini. Teknik membuat alat
ukur penelitian bidang kesehatan, keperawatan, dan kebidanan. Yogyakarta:
Fitramaya; 2005.
32. Mulasari SA. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku
Masyarakat dalam Mengolah Sampah di Dusun Padukuhan Desa Sidokarto
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 2012 Sep;6(3):204–11.
33. Fitrul K. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah
Tangga tentang Pengelolaan Sampah dengan Perilaku Pembuangan Sampah
pada Masyarakat Sekitar Sungai Beringin Di RW 07 Kelurahan
Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang Tahun 2009. Skripsi. FIK
Universitas Negeri Semarang, 2009.
108
34. Dirgantara IMB. Pengetahuan Mendaur Ulang Sampah Rumah Tangga dan
Niat Mendaur Ulang. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. 2013
Jan;10(1):1–12
35. Hutabarat BTF, Ottay RI, Siagian I. Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap
Pengelolaan Sampah Padat di Kelurahan Malalayang II Kecamatan
Malalayang Kota Manado. J Kedokt Komunitas dan Trop. 2015 Feb 5;3(1).
36. Fara MS, JootjeM LU, Rahayu HA. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap
dengan Tindakan Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga di Lingkungan Kelurahan Istiqlal Kecamatan Wenang Kota Manado
Tahun 2013. FKM Unsrat, 2013
37. Ahmadi A. Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1999
38. Sari N, Mulasri SA. Pengetahuan, Sikap dan Pendidikan dengan Perilaku
Pengelolaan Sampah di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta
Novita Sari. Jurnal Medika Respati. 2017 April;12(2).
109
LAMPIRAN
110
Lampiran 2. Survei Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Lampiran 3. Kuesioner survei tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah
1. Kuesioner tingkat pengetahuan dan sikap pengelolaan sampah rumah tangga
111
112
113
114
2. Lembar kuesioner perilaku pengelolaan sampah rumah tangga
KUESIONER PENELITIAN PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA PADA MASYARAKAT
DI RW O4, DESA KELET, KECAMATAN KELING, KABUPATEN JEPARA TAHUN 2018
115
DAFTAR SUBJEK PENELITIAN
No Nama usia Tingkat Jenis pekerjaan
pendidikan Kelamin
1 Ny. Noor 30 SMA perempuan IRT
2 ny. Ulfaniah 34 SMA perempuan IRT
3 ny. Umi 29 SMA perempuan IRT
4 ny. Sudarwati 32 SMA perempuan IRT
5 ny. Mahmudah 39 SMA perempuan IRT
6 ny. Dian 34 SMA perempuan IRT
7 ny. Endang 54 SMA perempuan IRT
8 ny. Etika 30 SMA perempuan IRT
9 ny. Titik 54 S1 perempuan guru
10 ny. Kusnitah 44 S1 perempuan guru
11 ny. Menik 45 SMA perempuan karyawan
12 ny. Murni 52 SMP perempuan pedagang
13 ny. Zumiati 36 SMP perempuan IRT
14 ny. Isyumiati 51 SMP perempuan IRT
15 ny. Niniek 33 SMP perempuan IRT
16 ny. Nur 50 SMP perempuan IRT
17 ny. Supriharti 48 SMP perempuan IRT
18 ny. Krisnawati 35 SMP perempuan pedagang
19 ny. Lasmini 34 tamat SD perempuan pedagang
20 ny. Sulastri 48 tamat SD perempuan IRT
21 ny. Meita 28 SMP perempuan IRT
116
22 ny. Hasanah 47 SMP perempuan karyawan
23 tn. Radino 38 SMP Laki - laki tukang kayu
24 ny. Uswatun 43 tamat SD perempuan IRT
25 tn. Kasman 52 tamat SD Laki - laki pedagang
26 ny. Munah 43 SMA perempuan IRT
27 tn. Kasturi 55 SMP Laki - laki tukang kayu
28 tn. Anies 47 s1 Laki - laki karyawan
29 tn. Ngatno 48 SMA Laki - laki pedagang
30 tn. Suyatno 58 tamat SD Laki - laki tukang
bangunan
31 ny. Suyatmi 35 SMA perempuan pedagang
32 tn. Sudarmo 42 SMP Laki - laki tidak bekerja
33 ny. Kasdar 56 tamat SD perempuan tidak bekerja
34 tn. Rusdi 36 SMA Laki - laki karyawan
35 tn. Wawan 30 S1 Laki - laki karyawan
36 ny. Wulan 27 tamat SD perempuan IRT
37 tn. Kasdar 59 SMP Laki - laki karyawan
38 ny. Sutemi 58 tamat SD perempuan IRT
39 ny. Pita 43 S1 perempuan guru
40 ny. Suretemi 59 tamat SD perempuan IRT
41 tn. Ngasno 46 SMP Laki - laki pedagang
42 ny. Muamah 57 tamat SD perempuan IRT
43 tn. Karto 59 SMP Laki - laki tidak bekerja
44 ny. Munjaroh 45 SMA perempuan IRT
45 ny. Kandar 40 SMA perempuan pedagang
46 tn. Tarmijo 48 tamat SD Laki - laki tidak bekerja
47 ny. Kaseni 36 tamat SD perempuan IRT
48 tn. Kandar 59 SMP Laki - laki pedagang
49 ny. Fatimah 30 S1 perempuan guru
50 ny. Retno 28 S1 perempuan guru
51 ny. Zubaidah 35 D3 perempuan perawat
52 tn. Karnoto 53 tamat SD Laki - laki tukang kayu
53 tn. Ngarto 59 tamat SD Laki - laki tidak bekerja
54 ny. Rita 27 D3 perempuan guru
55 ny. Juriyah 29 SMA perempuan IRT
56 ny. Mutmainah 25 SMP perempuan IRT
57 tn. Lestari 48 d3 Laki - laki guru
58 tn. Joko 38 SMP Laki - laki tukang
bangunan
59 ny. Kamijah 58 tamat SD perempuan IRT
60 ny. Turinah 47 SMP perempuan IRT
117
3. Contoh kuesioner yang sudah diisi
118
119
Lampiran 4. Analisa bivariat hubungan variabel bebas dan terikat
1. Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah masyarakat RW 4, Desa Kelet,
Kabupaten Jepara
Pengetahuan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid baik 49 81.7 81.7 81.7
buruk 11 18.3 18.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sikap
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid positif 48 80.0 80.0 80.0
negatif 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Perilaku
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid baik 20 33.3 33.3 33.3
buruk 40 66.7 66.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
120
Pengetahuan * Perilaku Crosstabulation
Count
Perilaku
baik buruk Total
Pengetahuan baik 18 31 49
buruk 2 9 11
Total 20 40 60
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.391a 1 .238
Continuity Correctionb .682 1 .409
Likelihood Ratio 1.513 1 .219
Fisher's Exact Test .307 .208
Linear-by-Linear 1.368 1 .242
Association
N of Valid Cases 60
3. Analisis hubungan sikap dengan perilaku pengelolaan sampah masyarakat RW 4, Desa Kelet,
Kabupaten Jepara
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sikap * 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Perilaku
121
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .469a 1 .494
Continuity Correctionb .117 1 .732
Likelihood Ratio .457 1 .499
Fisher's Exact Test .511 .359
Linear-by-Linear .461 1 .497
Association
N of Valid Cases 60
Lampiran 5. Foto Kegiatan dan Absensi Pembinaan Teknis mengenai Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga
122
Lampiran 5. Foto Kegiatan dan Absensi Pembinaan Teknis mengenai Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga (lanjutan)
123
Lampiran 5. Foto Kegiatan dan Absensi Pembinaan Teknis mengenai Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga (lanjutan)
124
Lampiran 6. Foto Kegiatan Diskusi dengan warga RW 04, ketua FKD, dan Petinggi Desa Kelet
125
Lampiran 9. Foto Kegiatan Pembinaan pengurus Bank Sampah dan Pelatihan Teknis
Pengumpulan Sampah, absensi, dan buku administrasi
126
Lampiran 9. Foto Kegiatan Pembinaan pengurus Bank Sampah dan Pelatihan Teknis
Pengumpulan Sampah, absensi, dan buku administrasi (lanjutan)
127
Lampiran 10. Foto Kegiatan Pembinaan Bank Sampah oleh Bank Sampah Pusat Jepara
128