Anda di halaman 1dari 5

E.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menganalisis penyebab masalah utama, yakni kurangnya cakupan posyandu lansia
aktif yang menyebabkan tingginya PTM pada lansia. Langkah selanjutnya adalah menysun jalan
keluar dari setiap penyebab masalah yang ada.
Alternatif jalan keluar tersebut tersaji dalam tabel berikut :
Tabel 9. Alternatif Pemecahan Masalah
NO. Pemecahan Masalah Alternatif Pemecahan
- 1. Kurangnya kesadaran lansia untuk - Memberi penyuluhan kepada kader
mengontrol PTM yang diderita tentang PTM agar memotivasi lansia
untuk rajin kontrol dan berobat rutin
- Memberikan penyuluhan tentang
pentingnya berobat rutin untuk
menangani PTM agar tidak terjadi
komplikasi
2. Kurangnya pengetahuan tentang PTM - Memberikan penyuluhan tentang apa
pada lansia
saja PTM dan memberikan motivasi
pada lansia untuk sadar bahwa dia
terdiagnosa PTM.
3. Kurangnya kepedulian keluarga terhadap - Memberikan penyuluhan kepada
lansia
keluarga lansia untuk mendukung
lansia mengontrol dan mengobati
penyakitnya.
- Meningkatkan promosi kesehatan
mengenai PTM
melakukan kunjungan rumah terhadap
lansia yang resti.
4. Tingkat perekonomian lansia yang rendah - Mendorong lansia untuk berkreativitas
agar menciptakan lansia yang produktif
dan mendapatkan sumber pendapatan
secara mandiri
5. Tidak ada perubahan isi materi - Menyediakan materi yang bervariasi
dan tidak monoton
6. Cara penyampaian yang kurang menarik - Menyediakan sarana dan prasarana
yang menarik dan jarang digunakan
sebelumnya (curhat lansia)
7. Terbatasnya waktu tenaga kesehatan - Memaksimalkan jumlah tenaga
untuk menyampaikan penyuluhan kesehatan
- Mengoptimalkan peran kader untuk
memberikan informasi kepada lansia
- Mengoptimalkan fungsi posyandu
8. Terbatasnya waktu untuk melakukan - Menambah jumlah petugas kesehatan
pengawasan secara berkesinambungan dan kader
- Mengoptimalkan peran kader untuk
melakukan pengawasan dan
pemantauan PTM pada lansia secara
berkesinambungan
- Mengoptimalkan peran tenaga
kesehatan dan kader untuk mekukan
pendataan dan penjaringan lansia resti
- Peningkatan peran puskesmas dalam
memberikan penanganan dan
pengawasan.
9. Sarana dan prasarana yang kurang - Menyediakan dan melengkapi sarana
memadai di posyandu lansia pelayanan kesehatan yang kurang
10. Rendahnya pengetahuan lansia terhadap - Memberikan penyuluhan kepada
penanganan PTM lansia tentang pentingnya berobat dan
mengecek secara rutin PTM
11. Rendahnya pengetahuan keluarga - Melakukan penyuluhan terhadap
tentang pentingnya peran keluarga keluarga lansia resti dan penderita
terhadap lansia resti dan penderita PTM PTM agar ikut mendukung dalam
penanganan
F. Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari permasalahan kurangnya cakupan posyandu lansia aktif yang menyebabkan tingginya
PTM pada lansia sebagai prioritas utama, terdapat banyak alternatif pemecahan masalah yang dapat
dilakukan. Namun, perlu dipilih prioritas pemecahan masalah yang paling sesuai untuk puskesmas
dari segala aspek pertimbangan, agar pemecahan masalah dapat dilakukan dengan jauh lebih
optimal. Pemilihan alternatif pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis pilihan prioritas pemecahan masalah, yaitu untuk memilih satu dari beberapa
penyebab masalah atau memilih satu dari beberapa alternatif pemecahan masalah. Teknik analisis
pilihan yang lazim digunakan adalah metode CARL.
Pemilihan prioritas isi dilakukan dengan menggunakan skala penilaian dari 1-5 yang
didasarkan pada :
C : Capability (kemampuan), seberapa banyak kekuatan yang dimiliki oleh sumber daya untuk
mengatasi masalah.
A : Accessibility (kemudahan), seberapa mudah masalah atau penyebab masalah untuk diatasi
dilihat dari ketersediaan metode, cara, teknologi, dan penunjang.
R : Readyness (kesiapan), seberapa siap trenaga pelaksana untuk mengatasi masalah.
L : Leverage (daya ungkit atau pengaruh), besarnya pengaruh antar metode penyelesaian
masalah yang satu dengan yang lain secara langsung maupun tidak langsung.
Tabel 10. Pemilihan Prioritas Jalan Keluar dengan Teknik CARL
No. Aspek C A R L Kumulatif Ranking
1 Memberi penyuluhan kepada kader 5 5 5 4 19 1
tentang PTM agar memotivasi lansia untuk
rajin kontrol dan berobat rutin
2 Memberikan penyuluhan tentang 5 5 5 4 19 1
pentingnya berobat rutin untuk menangani
PTM agar tidak terjadi komplikasi
3 Memberikan penyuluhan tentang apa saja 5 5 4 3 17 3
PTM dan memberikan motivasi pada lansia
untuk sadar bahwa dia terdiagnosa PTM.
5 Memberikan penyuluhan kepada keluarga 5 5 5 4 19 1
lansia untuk mendukung lansia mengontrol
dan mengobati penyakitnya.
6 Meningkatkan promosi kesehatan 5 4 3 2 14 5
mengenai PTM.
7 Melakukan kunjungan rumah terhadap 5 5 4 4 18 2
lansia yang resti.
8 Mendorong lansia untuk berkreativitas 2 2 1 2 7 7
agar menciptakan lansia yang produktif
dan mendapatkan sumber pendapatan
secara mandiri
9 Menyediakan materi yang bervariasi dan 5 3 3 3 14 5
tidak monoton
10 Menyediakan sarana dan prasarana yang 5 4 5 4 18 2
menarik dan jarang digunakan sebelumnya
(curhat lansia)
11 Memaksimalkan jumlah tenaga kesehatan 5 3 3 4 15 4
12 Mengoptimalkan peran kader untuk 3 2 2 3 10
memberikan informasi kepada lansia
13 Mengoptimalkan fungsi posyandu 4 3 3 4 14 5
14 Menambah jumlah petugas kesehatan dan 3 4 3 4 14 5
kader
15 Mengoptimalkan peran kader untuk 3 3 3 4 15 4
melakukan pengawasan dan pemantauan
PTM pada lansia secara berkesinambungan
16 Mengoptimalkan peran tenaga kesehatan 5 4 4 5 18 2
dan kader untuk mekukan pendataan dan
penjaringan lansia resti
17 Peningkatan peran puskesmas dalam 3 3 4 4 14 5
memberikan penanganan dan
pengawasan.
18 Menyediakan dan melengkapi sarana 4 3 3 3 13 6
pelayanan kesehatan yang kurang
19 Memberikan penyuluhan kepada lansia 5 5 4 3 17 3
tentang pentingnya berobat dan mengecek
secara rutin PTM
20 Melakukan penyuluhan terhadap keluarga 5 5 5 4 19 1
lansia resti dan penderita PTM agar ikut
mendukung dalam penanganan

Anda mungkin juga menyukai