Anda di halaman 1dari 4

Kelainan bentuk telinga luar

1.MIKROTIA

Malformasi daun telinga yang memperlihatkan kelainan bentuk ringan sampai berat,dengan ukuran
kecil sampai tidak terbentuk sama sekali (anotia). Biasanya bilateral danberhubungan dengan
stenosis atau atresia meatus akustikus eksternus dan mungkin malformasiinkus dan maleus.

ETIOLOGI
Sampai sekarang tidak diketahui dengan pasti apa penyebab terjadinya Mikrotia. Tapi hal-hal
berikut harus diperhatikan oleh ibu hamil di trimester pertama kehamilan :

a. Faktor Makanan
b. Stress
c. Kurang Gizi pada saat kehamilan
d. Menghindari pemberian / penggunaan obat - obatan / zat kimia
e. Genetik bisa menjadi salah satu faktor penyebab mikrotia tapi belum pernahdiketahui bagaimana
genetik bisa mempengaruhi / menjadi faktor penyebabMikrotia.

KRITERIA
menggunakan kriteria menurut Aguilar dan Jahrsdoerfer,1 yaitu:

A. Derajat I: jika telinga luar terlihat normal tetapi sedikit lebih kecil. Tidak diperlukanprosedur
operasi untuk kelainan daun telinga ini. Telinga berbentuk lebih kecil daritelinga normal. Semua
struktur telinga luar ada pada grade I ini, yaitu kita bisa melihatadanya lobus, heliks dan anti heliks.
Grade I ini dapat disertai dengan atau tanpa lubangtelinga luar (eksternal auditori kanal).

B. Derajat II: jika terdapat defisiensi struktur telinga seperti tidak terbentuknya lobus, heliksatau
konka. Ada beberapa struktur normal telinga yang hilang. Namun masih terdapatlobulus dan sedikit
bagian dari heliks dan anti heliks.

C. Derajat III: terlihat seperti bentuk kacang tanpa struktur telinga atau anotia. Kelainan
inimembutuhkan proses operasi rekonstruksi dua tahap atau lebih. Kelompok inidiklasifikasikan
sebagai mikrotia klasik. Sebagian besar pasien anak akan mempunyaimikrotia jenis ini. Telinga
hanya akan tersusun dari kulit dan lobulus yang tidak sempurna pada bagian bawahnya. Biasanya
juga terdapat jaringan lunak di bagian atasnya, dimana ini merupakan tulang kartilago yang
terbentuk tidak sempurna. Biasanyapada kategori ini juga akan disertai atresia atau ketiadaan lubang
telinga luar.
Grade I Grade 2

Grade 3 Anotia
2. LOP’S EAR (BAT’S EAR)

Kelainan ini merupakan kelainan kongenital, yaitu bentuk abnormal daun telinga dimanaterjadi
kegagalan pelipatan antiheliks. Tampak daun telinga lebih lebar dan lebih berdiri. Secarafisiologik
tidak terdapat gangguan pendengaran, tetapi dapat menyebabkan ganguan psikiskarena estetik.
Koreksi bedah umumnya dilakukan pada usia 5 tahun karena perkembangantelinga luar hampir
sempurna. Operasi dilakukan sebelum anak masuk sekolah untuk mencegahejekan teman dan efek
emosional serta psikologis.

3. Fistula Periaurikular

Fistula periaurikular terjadi ketika pembentukan daun telinga dalam masa


embrio.Kelainan ini berupa gangguan embrional pada arkus brakial 1 dan 2.
Fistula dapat ditemukan di depan tragus atau di sekitarnya, dan sering terinfeksi. Pada
keadaan tenang tampak muara fistula berbentuk bulat atau lonjong, berukuran seujung
pensil. Dari muara fistula sering keluar sekret yang berasal dari kelenjar sebasea.
Bila tidak ada keluhan, operasi tidak perlu dilakukan. Akan tetapi bila terdapat abses
berulang dan pembentukan sekret kronis, maka perlu dilakukan pengangkatan fistula itu
seluruhnya, oleh karena apabila tidak bersih dapat menyebabkan kekambuhan.
ETIOLOGI
Kelainan ini disebabkan oleh kegagalan dari penutupan hillocks of His (tonjolan) pada
arkus branchialis pertama dan kedua yang akan membentuk daun telinga, pada tahapan
embrionik. Pada waktu janin berusia 4 minggu, arkus branchialis ini ada dipermukaan
janin, kemudian ketika usia janin 6 minggu arkus hioid dan arkus mandibular ini
menyatu di bawah kedudukan kanalis aurikularis eskterna dan tertutup. Gangguan
penutupan inilah yang menyebabkan fistula preaurikular kongenital

Anda mungkin juga menyukai