Kehamilan Persalinan
- ANC - HPP
- PROM - Letak Sungsang
- Hiperemesis Gravid
- Perdarahan Trimester I
- Hipertensi dalam
Kehamilan
- HAP
ANTENATAL CARE
• Asuhan Standar ANC (7 T) :
a) Timbang berat badan
b) Ukur Tekanan darah
c) Ukur Tinggi fundus
d) Imunisasi Tetanus Toksoid lengkap
e) Pemberian Tablet Fe ( min. 90 tablet selama kehamilan )
f) Tes terhadap PMS
g) Temu wicara
• Imunisasi TT
• Abortus
• KET
• Mola Hidatidosa
ABORTUS
Definisi :
• Perdarahan dari uterus yang disertai dengan keluarnya sebagian atau
seluruh hasil konsepsi pada usia kehamilan < 20-24 minggu dan atau Berat
< 500gr
Missed
Abortus
Missed Abortion
• Kematian janin < 20 mgg, tapi tidak dikeluarkan selama 8 mgg.
Gejala
• Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang
spontan atau setelah terapi.
• Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor, uterus
mengecil, tes kehamilan (-). Sering disertai gangguan pembekuan
darah karena hipofibrinogenemia.
Terapi
• Tergantung KU & kadar fibrinogen serta psikis ibu. Jika < 12 mgg →
DC, jika > 12 Mg → infus oksitosin 10 IU/D5 500 cc atau Prostaglandin
E
Abortus Habitualis
Abortus yang telah berulang dan berturut – turut terjadi, sekurang
kurangnya 3x berturut – turut
Etiologi : reaksi imunologik dan inkompetensi serviks
Penanganan : inkompetensi serviks ( diberikan fiksasi pada serviks pada
umur kehamilan 12 – 14 mgg dan jika kehamilan aterm dan bayi siap
dilahirkan, fiksasi dilepas.
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU ( KET )
Kehamilan Ektopik : kehamilan yang terjadi di luar kavum uteri, paling sering
di tuba (90-95%) → Kehamilan Ektopik Terganggu bila telah terjadi ruptur
tuba dan memberikan gejala-gejala, antara lain :
• Nyeri perut
• Amenorrhea
• Perdarahan per vaginam (dapat juga tidak)
• Syok karena hipovolemia perdarahan (tergantung beratnya perdarahan)
• Diagnosis : • Tatalaksana :
• Nyeri pada palpasi perut, perut • Atasi Shock
tegang • Penghentian perdarahan segera
• Nyeri goyang portio → laparotomi salpingektomi
• Urine b-hCG (+) (memotong bagian tuba yang
• Kuldosentesis (+) : darah pada terganggu)
kavum douglas (warna merah tua,
tidak membeku setelah diambil
• USG
• Diagnosis pasti : laparotomi
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
• Hipertensi Gestasional :
Didapatkan desakan darah ≥ 140/90 mmHg untuk pertama kalinya pada kehamilan,
tidak disertai dengan proteinuria dan desakan darah kembali normal < 12 minggu
pasca persalinan.
• Preeklamsi :
Kriteria minimum: Desakan darah ≥ 140/ 90 mmHg setelah umur kehamilan 20
minggu, disertei dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau dipstick ≥ 1+
• Eklamsi :
Kejang-kejang pada preeklamsi disertai koma
• Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsi :
Timbulnya proteinuria ≥ 300 mg/ 24 jam pada wanita hamil yang sudah mengalami
hipertensi sebelumnya. Proteinuria hanya timbul setelah kehamilan 20 minggu.
• Hipertensi kronik :
Ditemukannya desakan darah ≥ 140/ 90 mmHg, sebelum kehamilan atau sebelum
kehamilan 20 minggu dan tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan.
Perbedaan Preeklampsia Ringan dan Berat
Abnormalitas Ringan Berat
Tanda in-partu :
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks.
Dapat disertai ketuban pecah dini.
Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan terjadi pembukaan
serviks.
• Dibagi dalam 4 kala :
Kala I : mulai dari his persalinan sampai pembukaan cervix lengkap
Kala II : dari pembukaan lengkap sampai lahir bayi
Kala III : dari lahir bayi sampai lahir plasenta
Kala IV : masa 1 jam setelah plasenta lahir
Malpresentasi / Malposisi
• Semua presentasi janin selain vertex.
• Janin dalam keadaan malpresentasi dan malposisi kemungkinan
menyebabkan partus lama atau macet
LETAK MUKA
• Sebab tersering : Panggul sempit dan anak besar
• Tatalaksana :
Diperiksa apakah ada kelainan panggul
Dalam persalinan : dapat lahir spontan asalkan
tidak ada CPD; biasanya partus lebih lama
dengan kemungkinan ruptur perineum lebih
besar; apabila dagu tidak dapat berputar ke
depan, dilakukan SC
Apabila tidak ada gawat janin dan persalinan
berlangsung dengan kecepatan normal, maka
cukuplah dilakukan observasi terlebih dahulu
hingga terjadi pembukaan lengkap.
Apabila setelah pembukaan lengkap dagu
berada di anterior, maka persalinan vaginal
dilanjutkan seperti persalinan dengan
presentasi belakang kepala.
Bedah sesar dilakukan apabila setelah
pembukaan lengkap posisi dagu masih
posterior, didapatkan tanda-tanda disproporsi,
atau atas indikasi obstetric lainnya.
Distosia Bahu
• Gejala khas : turtle sign
• Penatalaksanaan :
Menggunakan sistem ALARMER :
Ask for help
Lift ( Mc Robert Maneuver )
Anterior disimpaction of shoulder ( supra pubic pressure )
Rotation of the posterior shoulder ( woodscrew maneuver )
Episiotomi
Roll over ( posisi menungging / merangkak )
Jika masih belum lancar, lakukan fraktur klavikula / simfisiotomi
HPP
Kompresi bimanual
Kompresi aorta abdominalis
Tekan segmen bawah atau aorta abdominalis
Tidak berhasil Beri misoprostol 400 mg rektal
Atonia persistens