Dengan hormat,
Dalam rangka mendukung upaya Pemerintah untuk menerapkan kebijakan PPKM Darurat di Wilayah Jawa dan
Bali pada tanggal 3 20 Juli 2021, serta menindaklanjuti:
a. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali,
b. Siaran Pers Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor: SP 26/DHMS/VII/2021, tanggal 1 Juli 2021: Sektor
Jasa Keuangan Beroperasi Normal dan Optimalkan Layanan Digital pada PPKM Darurat,
c. Surat bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Nomor S-05379/BEI.SPR/09-2020, KPEI-1050/DIR/0920,
KSEI-9021/DIR/0920 tanggal 11 September 2020 mengenai Pedoman Pemberlakuan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) di Wilayah DKI Jakarta terkait Operasional di Pasar Modal, dan
1. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021, industri pasar modal termasuk ke
dalam sektor esensial yang dapat menerapkan 50% (lima puluh persen) maksimal staf Work From Office
(WFO) dengan protokol kesehatan secara ketat.
2. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, Pedoman Bagi Pelaku Pasar Modal Indonesia terhadap rencana
penerapan PPKM Darurat untuk wilayah DKI Jakarta adalah sebagai berikut :
a. BEI menetapkan pendukung layanan pasar modal adalah karyawan: BEI, KPEI, KSEI, Anggota
Bursa (AB) dan Partisipan, Perusahaan Efek Non AB, Perusahaan Tercatat, Penerbit Efek, Manajer
Investasi, Agen Penjual Reksa Dana, Bank Kustodian, Perusahaan Layanan Data, Anak Perusahaan
(BEI-KPEI-KSEI), Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, serta tenaga pihak ketiga
pendukung jasa keuangan tersebut.
b. Pendukung layanan pasar modal dimaksud tetap bekerja di Wilayah DKI Jakarta dengan jumlah
maksimum karyawan WFO sebesar 50%, senantiasa menerapkan protokol kesehatan secara ketat
di tempat kerja dan mengoptimalkan layanan melalui pemanfaataan teknologi (online
mobile/digital).
c. Demi keamanan dan kelancaran akses keluar dan masuk wilayah DKI Jakarta, pendukung layanan
pasar modal dimaksud diwajibkan menyiapkan Surat Tugas (contoh terlampir) dan dokumen
pendukung lain yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
d. Karyawan yang bertugas diwajibkan untuk selalu membawa Surat Tugas yang dikeluarkan
Perusahaan, Kartu Pegawai (ID Card), dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
3. Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19, kami mengimbau Bapak/Ibu senantiasa
mengoptimalkan penerapan Work From Home (WFH) di instansi masing-masing.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
melindungi kita semua.
Hormat Kami,
Tembusan:
Yth. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan