Anda di halaman 1dari 18

A.

Pengertian / Arti Definisi Hari Kiamat (Hari Akhir)

Hari Kiamat adalah peristiwa di mana alam semesta beserta isinya hancur luluh yang membunuh
semua makhluk di dalamnya tanpa terkecuali.Hari kiamat ditandai dengan bunyi terompet
sangkakala oleh Malaikan Israfil atas perintah dari Allah SWT.

Setelah semua makhuk yang hidup mati maka Allah SWT akan membali memerintahkan
Malaikat Israfil untuk meniup terompet untuk yang kedua kali guna membangunkan orang
semua yang telah mati untuk bangkit kembali mulai dari manusia pertama zaman Nabi Adam
hingga manusia yang terakhir saat kiamat tiba untuk melaksanakan hari pembalasan.

B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Kiamat

Kiamat ada dua macam, yakni :

1. Kiamat Sughra/Sughro (Kiamat Kecil)

Kiamat Sughra adalah kiamat kecil yang sering terjadi dalam kehidupan manusia yaitu kematian.
Setelah mati roh seseorang akan berada di alam barzah atau alam kubur yang merupakan alam
antara dunia dan akhirat.

Kiamat sughra sudah sering terjadi dan bersifat umum atau biasa terjadi di lingkungan sekitar
kita yang merupakan suatu teguran Allah SWT pada manusia yang masih hidup untuk kembali
ke jalan yang lurus dengan taubat.

2. Kiamat Kubra/Kubro (Kiamat Besar)

Kiamat kubra adalah kiamat yang mengakhiri kehidupan di dunia ini karena hancurnya alam
semesta beserta isinya. Setelah kiamat besar maka manusia akan menjalani alam setelah alam
barzah / alam kubur. Lihat Di Sini untuk melihat lebih rinci.

Kiamat kubra akan terjadi satu kali dan itu belum pernah terjadi dengan kejadian yang benar-
benar luar biasa di luar bayangan manusia dengan tanda-tanda yang jelas dan pada saat itu segala
amal perbuatan tidak akan diterima karena telah tertutup rapat.

C. Tanda-Tanda Hari Kiamat Akan Tiba

Kapan akan datang hari kiamat, tidak seorang pun tahu termasuk Nabi Muhammad SAW.
Namun kita dapat mengetahuinya dengan memperhatikan tanda-tanda di mana hari kiamat akan
datang, yaitu antara lain :

1. Asap di Timur dan Barat


2. Munculnya Dajjal
3. Muncul binatang melata di bumi (Dabatul Ard)
4. Terbit matahari sebelah barat
5.Turunnya Nabi Isa AS
6.Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
7.Gerhana di timur
8.Gerhana di barat
9.Gerhana di jazirah Arab
10. Keluarnya api dari kota Yaman yang menghalau manusia ke tempat pengiringannya

D. Proses Menuju Fase-fase Kehidupan Akhirat 


Pada hari kiamat nanti manusia mengalami beberapa proses tahapan yang antara lain sebagai
berikut ;
1. Yaumul Barzakh ( ‫ ) يَوْ ُم ْالبَرْ زَ خ‬yaitu masa penantian sebelum terjadinya hari kiamat besar
(kiamat kubra)
Firman Allah dalam surat al-Mukminun ayat 100 :
Artinya :
Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan (Q.S.al-Mukminun : 100)

2. Yaumul Ba’ats (Hari kebangitan dari Alam Kubur) ‫ث‬ ِ ‫يَوْ ُم ْالبَ ْع‬
Firman Allah dalam surat al-Mujadalah ayat 6
Artinya :
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa
yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal
mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.(Q.S. al-Mujadalah :
6)
3. Yaumul Hasyr (Hari Berkumpul di padang Mahsyar). ‫يَوْ ُم ْال َح ْش ِر‬
Firman Allah dalam surat al-An’am ayat 22
Artinya :
Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya kemudian Kami
berkata kepada orang-orang musyrik: “Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dahulu
kamu katakan (sekutu-sekutu Kami)?”. (Q.S. al An’am :22)
4. Yaumul Hisãb (Hari Perhitungan/Pemeriksaan) ‫ب‬ ِ ‫يَوْ ُم ْال ِح َسا‬
Firman Allah dalam surat al-Insyiqãq ayat 8
Artinya :
Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. (Q.S. al Insyiqaq :8)
5. Yaumul Mîzan (Hari Pertimbangan Amal) ‫يَوْ ُم ْال ِميْزَ ا ِن‬
Firman Allah dalam surat al-Anbiya’ : 87
Artinya :
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia
menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru
dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.
(Q.S.al Anbiya’ : 87)

6. Yaumul Jaza (Hari Pembalasan) ‫يَوْ ُم ْال َجزَ ا ِء‬


Firman Allah dalam surat al-Mukmin : 17
Artinya :
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang
dirugikan pada hari ini.Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (Q.S. al Mukmin : 17)
E.  Surga dan Neraka 
1. Surga
Surga itu adalah tempat kehidupan di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang hakiki dan
abadi sebagai balasan bagi orang yang bertakwa, beriman dan beramal saleh , yang telah
dijanjikan oleh Allah swt. Surga itu sesuatu yang belum pernah dialami selama di dunia oleh
siapapun dan tidak dibayangkan keadaannya oleh pikiran dan gambaran dalam hati.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi sebagai berikut :
‫ت َوالَ أُ ُذ ٌن‬
ْ َ‫ت ِل ِعبَا ِدى الصَّالِ ِح ْينَ ماَالَ َعي ٌْن َرأ‬ َ َ‫ ق‬: ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬
ُ ‫ ” اَ ْع َد ْد‬:‫ قَا َل هللاُ تَ َعالَى‬: ‫ال َرسُوْ ُل هللاِ صلم‬ ِ ‫ع َْن اَبِى هُ َر ْي َرةَ َر‬
ْ
)‫(ر َواهُ البُ َخارى َو ُم ْسلِ ُم‬ َ ”‫ب بَ َش ٍر‬ ْ
ِ ‫ت َوالَ خَ طَ َر َعلَى قَل‬ ْ ‫َس ِم َع‬
Artinya :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a Rasulullah saw bersabda : Allah Ta’ala berfirman “ Aku
telah menyediakan untuk hambaku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata dan
belum pernah didengar telinga serta belum pernah tergoreskan dalam hati manusia (HR.Bukhari
Muslim)

Surga itu tempat yang telah dijanjikan Allah untuk orang-orang yang bertakwa, sebagaimana
firmannya dalam surat ali Imrãn ayat 133 :
Artinya :
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.(Q.S. ali Imran :133)
Surga dijanjikan Allah untuk orang-orang beriman dan beramal saleh, sebagaimana firmannya
dalam surat al-Baqarah ayat 25
Artinya :
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi
mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi
rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: ” Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya
ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.(Q.S. al Baqarah :25)

Adapun nama-nama surga disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :


a. Surga ‘Adn (lihat Q.S. ar-Ra’d (13) : 22-24)
b. Surga Na’îm (lihat Q.S.al-Waqi’ah (56) : 12)
c. Surga Ma’wa (lihat Q.S.as-Sajdah (32) : 19 )
d. Surga Firdaus (lihat Q.S.al-Kahfi (18) : 107)
e. Dãrus-Salãm (lihat Q.S.al-An’am (6) : 127)
f. Surga Dãrul Khulud (lihat Q.S.al-Qaf (50) : 34)
g. Dãrul Muqomah (lihat Q.S.al-Fatir (35) : 35)
h. Maqam Amîn ((lihat Q.S.ad-Dukhan (44) : 51)

2. Neraka
Neraka adalah sesuatu tempat kehidupan di akhirat yang merupakan tempat penyiksaan yang
sangat hebat dan dahsyat, yang dijanjikan Allah bagi orang-orang kafir (ingkar kepada Allah
swt), orang-orang musyrik dan orang-orang munafik.
Firman Allah surat al-Baqarah ayat 24 :
Artinya :
Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya),
peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi
orang-orang kafir. (Q.S. al Baqarah : 24)
Firman Allah surat al-Baqarah ayat 39 :
Artinya :
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya. (Q.S. al Baqarah : 39)
Firman Allah surat al Bayyinah ayat 6:
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke
neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Q.S.
al Bayyinah :6)
Firman Allah surat an-Nisa’ ayat 145:
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (Q.S. an-
Nisa’ : 145)

Adapun nama-nama neraka disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :


a. Neraka Jahîm    (lihat Q.S. al-Infiëar ayat 14 -16)
b. Neraka Jahannam    (lihat Q.S. at-Takasur ayat 6)
c. Neraka Hawiyah     (lihat Q.S. al-Qari’ah ayat 8-10)
d. Neraka Huëamah       (lihat Q.S. al-Humazah ayat 1-9)
e. Neraka Saqar   (lihat Q.S. al-Mudatsir ayat 26-54)
f. Neraka Sa’îr   (lihat Q.S. al-Mulk ayat 7-11)
g. Neraka Laìa   (lihat Q.S. al-Lail ayat 12-16)

F. Fungsi Iman Kepada Hari Akhir

1. Menambah keyakinan bahwa perbuatan di dunia sebagai bekal kehidupan di akhirat.


2. Meyakini bahwa Allah swt akan memberikan balasan kepada hambanya sesuai dengan amal
perbuatannya masing-masing.
3. Dengan meyakini adanya hari akhir, maka seseorang akan memiliki sifat optimis dalam
menjalani kehidupan di dunia ini untuk menyongsong kehidupan yang hakiki dan abadi kelak di
akhirat.
4. Menumbuhkan sifat ikhlas dalam beramal, istiqomah dalam pendirian dan khusuk dalam
beribadah.
5. Senantiasa melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar untuk mencapai ridha Allah swt.
6. Meyakini bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik maupun yang buruk
harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah swt kelak di akhirat.

 Sumber    :  http://saef-jaza.blogspot.com/2009/05/iman-kepada-hari-akhir.html , dan


                       http://organisasi.org/pengertian-hari-kiamat-tanda-ciri-dan-macam-jenis-kiamat-
hari-akhir
Setiap manusia akan menghadapi lima tahapan kehidupan yaitu mulai dari [1] sesuatu yang tidak
ada, kemudian [2] berada dalam kandungan, kemudian [3] berada di alam dunia, kemudian [4]
memasuki alam barzakh (alam kubur) dan terakhir [5] memasuki kehidupan akhirat. Dan hari
akhir inilah tahapan akhir kehidupan manusia. (Lihat Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, Ibnu
Utsaimin, 352)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Aqidah Wasithiyah mengatakan bahwa bentuk keimanan
kepada hari akhir adalah beriman mengenai perkara-perkara setelah kematian sebagaimana yang
telah diberitakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Keimanan ini mencakup keimanan kepada cobaan (pertanyaan) di alam kubur, adzab dan nikmat
kubur, hari berbangkit dan dikumpulkannya manusia di padang mahsyar, penimbangan amalan,
pembukaan catatan amal, hisab (perhitungan), Al Haudh (telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam), Shiroth (jembatan), syafa’at, surga dan neraka. (Lihat Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal
Jama’ah, Yazid bin Abdil Qodir Jawas, 176)

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sebagian dari keimanan di atas. Semoga menjadi
ilmu yang bermanfaat.

Keimanan terhadap Hari Berbangkit

Saudaraku, setelah sangkakala ditiup dengan tiupan pertama, maka semua yang berada di langit
dan di bumi akan mati kecuali yang dikehendaki Allah. Lalu disusul dengan tiupan yang kedua,
maka manusia akan segera bangkit untuk menunggu keputusannya masing-masing. Itulah hari
berbangkit.
Kebangkitan adalah kebenaran yang pasti, kebenaran yang ditunjukkan oleh Al-Kitab, As-
Sunnah dan berdasarkan kesepakatan umat Islam. Allah Ta’ala berfirman (yang
artinya),“Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari
Kiamat”. (QS. Al-Mu’minun [23] : 15-16). Orang yang bertakwa yang mentauhidkan, mentaati
Allah dan Rasul-Nya akan dikumpulkan sebagai tamu terhormat,  sedangkan orang yang durhaga
karena berbuat syirik dan maksiat akan digiring dalam keadaan kehausan seperti hewan ternak.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),”(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-
orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai utusan terhormat dan Kami akan
menggiring orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.”(QS.
Maryam [19] : 85-86).  Sufyan Ats Tsauri mengatakan mereka (orang beriman) akan datang
dengan mengendarai unta betina –semoga Allah memudahkan kondisi kita kelak seperti ini-.
(Lihat Ma’arijul Qobul, II/186 dan Aysarut Tafasir, 741)

Perhatikanlah kondisi manusia tatkala hari dikumpulkannya mereka. Rasulullah Shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun
menghadap Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang (tidak berpakaian) dan
tidak disunat (dikhitan)”. (HR. Bukhari & Muslim). Urusan pada hari itu sangat menyibukkan
dan tidak mungkin satu sama lain saling memandang aurat yang lainnya. Aisyah radhiyallahu
‘anha tatkala mendengar sabda Nabi ini, dia mengatakan,”Ya Rasulullah, apakah kami satu
sama lain saling memandangi aurat?” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakan firman Allah Ta’ala (yang artinya),”Setiap orang dari mereka pada hari itu
mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. ‘Abasa [80] : 37) (HR. Tirmidzi, hasan
shohih. Lihat Ma’arijul Qobul II/185)

Keimanan terhadap Adanya Hisab (Perhitungan)

Hisab adalah diperlihatkannya amalan manusia oleh Allah Ta’ala.Hal ini adalah suatu yang pasti
dan tidak boleh diingkari.Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya kepada Kamilah
mereka kembali, kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka” (QS. Al
Ghasyiyah [88]: 25-26).
Bagaimana seorang mukmin dihisab? Allah akan bersendirian dengan seorang mukmin tanpa
seorang pun yang melihatnya. Allah akan membuatnya mengakui dosa-dosanya dengan
mengatakan kepadanya : “Engkau telah melakukan demikian dan demikian … ” sehingga dia
mengakui dan mengenal dosa-dosanya itu. Kemudian Allah katakan,”Aku tutup dosamu di dunia
dan Aku mengampunimu hari ini.”Lalu bagaimana dengan orang-orang kafir? Orang-orang kafir,
mereka tidak akan dihisab (diperhitungkan) sebagaimana orang yang ditimbang kebaikan dan
kejelakannya karena kebaikan orang kafir tidak teranggap. (Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, 383)

Ingatlah! Setiap perbuatan dan tingkah laku kita hingga yang remeh sekalipun akan dicatat pada
kitab amalan. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),”Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang
tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya;
dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak
menganiaya seorang pun juga.” (QS. Al Kahfi [18] :49). Kitab tersebut akan memuat amalan
kebaikan dan kejelekan yang telah kita lakukan di dunia. Kitab tersebut akan diambil di sisi
kanan dan kiri. Maka sungguh beruntung orang mukmin yang mendapat kitab tersebut dengan
tangan kanannya dan dia akan sangat berbahagia. Dan sangat merugilah orang kafir yang
mendapatkan catatan amalnya dengan tangan kirinya dan dia akan celaka.

Setiap orang bersama dengan amalan dan kitab amalannya akan ditimbang di suatu mizan
(timbangan) yang memiliki dua daun timbangan. “Dan adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun
orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka
Hawiyah.” (QS. Al Qari’ah [101] : 6-9)

Keimanan terhadap Surga dan Neraka

Sebelum memasuki surga atau neraka, manusia akan melewati Shiroth yaitu jembatan yang
direntangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati ummat manusia. Orang beriman akan
berjalan melalui shiroth sesuai dengan amalan mereka sedangkan orang kafir langsung masuk
dalam neraka tanpa melewati shiroth. Di antara mereka ada yang berjalan sekejap mata, ada yang
secepat kilat, ada yang secepat hembusan angin, ada pula yang berjalan secepat kuda, ada pula
yang berjalan seperti penunggang unta, ada yang dengan berlari, ada yang dengan berjalan
santai, ada yang dengan merangkak, dan ada pula yang jatuh dalam neraka, na’udzu billah.

Berjalan di shiroth tersebut bukanlah ikhtiyar (usaha) manusia. Seandainya hal itu merupakan
usaha mereka, tentu mereka akan berjalan melewati shiroth dengan cepat. Akan tetapi mereka
hanya bisa melewatinya tergantung dari amalannya di dunia. Barangsiapa yang bersegera
melakukan  amalan sesuai dengan petunjuk Rasul, maka dia akan semakin cepat dalam melewati
shiroth. Sebaliknya barangsiapa yang semakin lambat dalam melakukan amalan, maka dia akan
semakin lambat pula dalam melewati shiroth. Ingatlah ‘al jaza’ min jinsil ‘amal’ (Balasan itu
tergantung dari amal perbuatan)! (Lihat SyarhAl Aqidah Al Wasithiyah, 386-387)

Barangsiapa yang selamat melewati shiroth ini maka dia akan masuk surga. Dan yang pertama
kali meminta dibukakan pintu surga adalah Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan tidak ada yang masuk ke surga sebelum beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Muslim).
Dan umat yang pertama kali akan memasuki surga adalah umat Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.

Lalu apakah surga dan neraka saat ini sudah ada?Menurut aqidah yang benar, surga dan neraka
saat ini sudah ada sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya),”Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran [3] : 133) dan firman Allah
Ta’ala yang artinya,”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk
orang-orang yang kafir.” (QS. Ali Imran [3] : 131)

Lihatlah bagaimana indahnya surga yang tidak bisa dibayangkan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,”Surga itu disediakan bagi orang-orang sholih,
kenikmatan di dalamnya tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan
tidak pula pernah terlintas dalam hati.Maka bacalah jika kalian menghendaki firman Allah
Ta’ala (yang artinya),”Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah
dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As Sajdah [32] :
17) (HR. Bukhari & Muslim)
Dan lihatlah dahsyatnya neraka sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
sabdakan,”Panas api kalian di dunia hanya 1/70 bagian dari panas api jahannam.” (HR.
Bukhari). Subhanallah!! Berarti sangat dahsyat sekali siksaan di dalamnya.

Saudaraku, ingatlah akan hari di mana kita akan dikembalikan kepada Dzat yang telah
menciptakan kita, hari di mana semua perbuatan kita akan dihisab. Maka renungkanlah perkataan
sahabat Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu, ”Sesungguhnya hari ini adalah hari beramal
dan bukanlah hari hisab (perhitungan), sedangkan besok (di akhirat, pen) adalah hari hisab
(perhitungan) dan bukanlah hari beramal lagi.” (HR. Bukhari secara mu’allaq, Ma’arijul Qobul
II/106)

Ya Allah, kami meminta kepada Engkau surga dan amalan yang akan mengantarkan kami
kepadanya. Dan kami berlindung kepada Engkau (Ya Allah) dari neraka dan amalan yang akan
mengantarkan kami kepadanya. Dan kami memohon kepada-Mu agar menjadikan setiap apa
yang Engkau takdirkan bagi kami adalah baik.

Read more https://rumaysho.com/392-hari-akhir-tahapan-akhir-kehidupan-manusia.html


Hari Kiamat merupakan hari yang digambarkan sebagai musnahnya seluruh alam dan bumi dan
kebangkitan semula.Kiamat berasal dari perkataan bahasa Arab iaitu ‫ قيام‬yang bermaksud bangkit
atau bangun.Sedangkan hari kiamat (kehancuran alam semesta berserta dengan isinya) dalam
bahasa Arab adalah "As-Saa’ah".Ia merupakan satu kepercayaan dalam agama samawi, termasuk
Yahudi, Kristian dan Islam.

Hari Kiamat dari segi bahasa bermaksud "Hari Kebangkitan Manusia", terdiri daripada 3 suku
kata, iaitu:

1. Yaum (‫ = )يوم‬Hari, masa atau tempoh


2. Qiyam (‫ = )قيام‬Tegak, bangkit, berdiri
3. `Ummah (‫ = )أمة‬Umat, bangsa

Dari segi istilah Yaumul Qiyamah sering dimaksudkan dengan hari kiamat (kehancuran alam
semesta berserta dengan isinya).Yaumul Qiyamahsama halnya dengan Yawm ad-Din yang
bermaksud suatu tempoh (masa) dimana ianya akan terjadi kebangkitan sebuah komuniti umat
manusia yang hidup berlandaskan agama Allah (dinullah). Umat ini bangkit 700 tahun sekali
dengan diutusnya seorang rasul daripada umat tersebut.

Fasa kehidupan selepas Barzakh

Selanjutnya makhluk menjalani fasa Yawn al-Mahsyar "Hari berkumpul di Mahsyar" kemudian
Yawm ad-Din "Hari Penghakiman" (Arab: ‫ )يوم الدين‬adalah hari dimana Allah memutuskan
segala perbuatan makhluk-Nya. Percaya Hari Akhir juga merupakan salah satu daripada rukun
iman bagi setiap umat islam agama Islam.

Siri daripada kisah ini menurut pemahaman umum adalah penghancuran dari semua makhluk,
kebangkitan makhluk yang telah mati dan penghakiman untuk seluruh makhluk. Waktu dan bila
terjadinya hari kiamat tiada sesiapapun makhluk Allah yang mengetahuinya, tetapi Allah telah
memberikan tanda-tanda besar[1] dan tanda-tanda kecil[2] yang akan terjadi mendekati waktu
Qiyamah (Kehancuran) dan kesemuanya telah direkodkan. Pengadilan terakhir membentuk satu
tema utama daripada ayat Qur'an.Banyak ayat-ayat Qur'an, khususnya yang paling awal,
didominasikan dengan kisah menjelangnya Hari Kebangkitan.[3][4]

Nama-nama hari kiamat dalam Islam

Nama-nama tersebut disebut dalam al-Quran:

Rumi (transliterasi) Arab Terjemahan

Yawm al-Qiyāmaṯ ‫يومالقيامة‬ Hari kebangkitan

al-Sā'aṯ ‫الساعة‬ Waktu


Yawm al-Akhīr ‫يوماآلخر‬ Hari Akhir

Yawm al-Dīn ‫يومالدين‬ Hari akhir (agama)

Yawm al-Faṣl ‫يومالفصل‬ Hari keputusan

Yawm al-Ḥisāb ‫يومالحساب‬ Hari perhitungan

Yawm al-Fatḥ ‫يومالفتح‬ Hari pengadilan

Yawm al-Talāq ‫يومالتالق‬ Hari perpisahan

Yawm al-Jam'(i) ‫يومالجمع‬ Hari pengumpulan

Yawm al-Khulūd ‫يومالخلود‬ Hari kekekalan

Yawm al-Khurūj ‫يومالخروج‬ Hari Keluar

Yawm al-Ba'th ‫يومالبعث‬ Hari Kebangkitan

Yawm al-Ḥasraṯ ‫يومالحسرة‬ Hari penyesalan

Yawm al-Tanād ‫يومالتناد‬ Hari pemanggilan

Yawm al-Āzifaṯ ‫يوماآلزفة‬ Hari mendekat

Yawm al-Taghābun ‫يومالتغابن‬ Hari terbukanya aib

Yawm al-Wa'īd ‫يومالوعيد‬

Yawm al-Aẕīm ‫اليومالعظيم‬ Hari agung

al-Yawm al-Masyhūd ‫اليومالمشهود‬ Hari penyaksian

al-Qāri’aṯ ‫القارعة‬ Bencana yang menggetarkan

al-Ghāsyiaṯ ‫الغاشية‬ Bencana yang tak tertahankan

al-Ṣākhkhaṯ ‫الصاخة‬ Bencana yang memilukan

al-Tāmmaṯ al-Kubrā ‫الطامةالكبرى‬ Bencana yang melanda

al-Ḥāqqaṯ ‫الحاقة‬ Kebenaran besar

al-Wāqi'aṯ ‫الواقعة‬ Peristiwa besar


https://ms.wikipedia.org/wiki/Hari_Kiamat

Kiamat Hari Pengadilan

Di padang mahsyar, saat manusia merasakan derita yang begitu berat, matahari didekatkan
kepada mereka dengan jarak satu mil, sehingga mengucurlah keringat mereka. Mereka pun
mendatangi para nabi ulul ‘azmi, meminta syafaatnya (agar mau berbicara dengan Allah), namun
masing-masing mereka tidak menyanggupinya hingga akhirnya permintaan itu ditujukan kepada
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Beliau menyanggupinya. Beliau  pun
datang.menghadap Allah, meminta kepada-Nya untuk datang memberikan keputusan,

“Dan datanglah Tuhanmu; sedang Malaikat berbaris-baris–Pada hari itu diperlihatkan neraka
Jahannam; dan pada hari itu sadarlah manusia, namun tidak berguna lagi kesadaran itu
baginya.”(QS. Al Fajr: 22-23)

Neraka Jahannam didatangkan dengan ditarik oleh para malaikat dalam jumlah yang sangat
banyak, karena berat dan besarnya neraka Jahannam.

Ketika itu, semua cahaya yang ada sirna, matahari digulung, bulan diredupkan cahayanya,
kemudian keduanya dikumpulkan dan dijatuhkan ke dalam neraka yang begitu besar dan dalam,
sedang manusia dalam kegelapan, maka bersinarlah bumi dengan cahaya Allah,
“Dan terang benderanglah bumi (padang Mahsyar) dengan cahaya Tuhannya, dan buku
(catatan amal masing-masing) diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi pun
dihadirkan…dst.”(QS. Az Zumar: 69)

Masing-masing manusia dipanggil namanya di hadapan orang banyak untuk menghadap


Allah.Ketika itu, manusia didekatkan oleh malaikat ke tempat hisab.Pada saat itu, semua
pandangan makhluk tertuju kepadanya, hati orang yang dipanggil itu berdebar, jantungnya
berdetak kencang dan keadaan menjadi tegang saat dirinya mengetahui di mana tempat yang
ditentukan untuknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak ada seorang pun di antara kamu, kecuali akan diajak bicara oleh Allah, tidak ada antara
dia dengan Allah seorang penerjemah.Dia melihat ke sebelah kanannya, maka tidak dilihatnya
selain amal yang dikerjakannya.Dia melihat sebelah kirinya, maka tidak dilihatnya selain amal
yang dikerjakannya.Dia pun melihat ke depannya, ternyata yang dilihatnya adalah neraka,
maka jagalah dirimu dari neraka meskipun dengan menginfakkan separuh kurma.” (HR.
Muslim)

Sementara manusia yang pertama kali dipanggil adalah Nabi Adam ‘alaihis salam dengan tujuan
untuk memisahkan antara calon penghuni surga dan calon penghuni neraka. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Manusia yang pertama dipanggil pada hari kiamat adalah Adam.Ketika itu, anak cucunya
berusaha melihatnya.Lalu dikatakan, “Inilah bapak kalian, Adam.”Adam berkata, “Saya
sambut panggilanmu dengan senang hati” yang memanggil tadi berkata, “Tampilkanlah
rombongan penghuni Jahannam dari kalangan anak cucumu!”Adam bertanya, “Ya Rabbi,
berapa orang yang harus saya tampilkan?”Allah berfirman, “Tampilkanlah sembilan puluh
sembilan orang dari seratus orang!” lalu para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, jika Adam
mengambil dari kita sembilan puluh sembilan orang dari seratus orang, siapakah di antara kita
yang masih tersisa?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya umatku dibanding umat-umat yang lain
seperti sehelai bulu putih di badan sapi yang berwarna hitam.” (HR. Bukhari, Shahihul Jami’
no. 3583)

Nasib Manusia Ketika Dihisab

Ketika menjalani hisab (proses pemeriksaan amal), maka manusia terbagi menjadi tiga
kelompok:

Pertama, kelompok kaum mukmin yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Umat-umat terdahulu ditampakkan kepadaku, maka aku temukan seorang nabi bersama
sekelompok umat, seorang nabi berjalan bersama beberapa orang, seorang nabi berjalan
bersama sepuluh orang, seorang nabi berjalan bersama lima orang dan ada nabi yang berjalan
sendiri.Tiba-tiba aku melihat sejumlah besar manusia.Aku pun bertanya, “Wahai Jibril!Apakah
mereka ini umatku?”Jibril menjawab, “Bukan, tetapi lihatlah ke arah ufuk!”Beliau berkata,
“Maka aku melihat sejumlah besar manusia.” Jibril berkata, “Inilah umatmu, dan mereka yang
berjalan di depan berjumlah 70.000 orang (yang akan masuk surga) tanpa hisab dan tanpa
azab.” Aku bertanya, “Mengapa?” Jibril menjawab,

َ‫ َو َعلَى َربِّ ِه ْم يَت ََو َّكلُون‬، َ‫ َوالَ يَتَطَيَّرُون‬، َ‫ َوالَ يَ ْستَرْ قُون‬، َ‫ » َكانُوا الَ يَ ْكتَوُون‬.

“(Karena) mereka tidak mengobati luka mereka dengan besi panas, mereka tidak meminta
diruqyah, mereka tidak bertathayyur (merasa sial dengan sesuatu) dan mereka bertawakkal
kepada Tuhan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, kelompok yang dihisab dengan mudah.Merekalah orang yang diberi catatan amal dari
sebelah kanannya.Kepada mereka hanya diperlihatkan catatan amal mereka, lalu dimaafkan.
Merekalah yang disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

« ‫ َحتَّى إِ َذا‬. ِّ‫ نَ َع ْم أَىْ َرب‬: ‫ب َك َذا ؟ فَيَقُو ُل‬ َ ‫ْرفُ َذ ْن‬ ِ ‫ب َك َذا ؟ أَتَع‬ َ ‫ْرفُ َذ ْن‬ِ ‫ أَتَع‬: ‫ َويَ ْستُ ُرهُ فَيَقُو ُل‬، ُ‫ض ُع َعلَ ْي ِه َكنَفَه‬ َ َ‫إِ َّن هَّللا َ يُ ْدنِى ْال ُم ْؤ ِمنَ فَي‬
ْ َ
‫ َوأ َّما ال َكافِ ُر‬، ‫َاب َح َسنَاتِ ِه‬ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ُ
َ ‫ فَيُ ْعطى ِكت‬. ‫ َوأنَا أغفِ ُرهَا لكَ اليَوْ َم‬، ‫ َستَرْ تهَا َعل ْيكَ فِى ال ُّدنيَا‬: ‫ك قَا َل‬ َ ‫قَ َّر َرهُ بِ ُذنُوبِ ِه َو َرأَى فِى نَف ِس ِه أنهُ هَل‬
َ َّ َ ْ
َ‫ أَالَ لَ ْعنَةُ هَّللا ِ َعلَى الظَّالِ ِمين‬، ‫ » َو ْال ُمنَافِقُونَ فَيَقُو ُل األَ ْشهَا ُد هَ ُؤالَ ِء الَّ ِذينَ َك َذبُوا َعلَى َربِّ ِه ْم‬.

“Sesungguhnya Allah akan mendekatkan orang mukmin, lalu Dia meletakkan tirai-Nya dan
menutupinya (dari keramaian), Dia berfirman, “Kamu kenal dosa ini?Kamu kenal dosa ini?Ia
menjawab, “Ya, wahai Tuhanku” sehingga apabila ia telah mengakui dosa-dosanya dan
merasakan bahwa dirinya akan binasa, Allah berfirman,”Aku telah menutupi dosamu di dunia
dan Aku akan mengampuninya pada hari ini.” Maka ia diberikan catatan amal kebaikannya.
Sedangkan orang-orang kafir dan munafik, maka para saksi berkata (di hadapan seluruh
makhluk), “Merekalah orang-orang yang mendustakan Tuhan mereka. Ingatlah! Sesungguhnya
laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim.” (HR. Bukhari)

Ketiga, kelompok yang dihisab dengan berat, yaitu mereka yang keburukannya lebih banyak
daripada kebaikannya.Merekalah orang yang diberi catatan amal dari sebelah kirinya. Allah
berfirman:

“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata,
“Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).—Dan aku tidak
mengetahui apa hisab terhadap diriku.–Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan
segala sesuatu.– Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.–Telah hilang
kekuasaanku dariku.” (QS. Al Haaqqah: 25-29)

Yang demikian adalah karena mereka melupakan Allah sewaktu di dunia; mereka lupa
mengingat-Nya dan lupa terhadap hak-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ‫ال – فَيَ ْلقَى ْال َع ْب َد فَيَقُو ُل أَىْ فُلْ أَلَ ْم أُ ْك ِر ْمك‬ َ َ‫ضارُّ ونَ فِى ر ُْؤيَ ِة أَ َح ِد ِه َما – ق‬ َ ُ‫ضارُّ ونَ فِى ر ُْؤيَ ِة َربِّ ُك ْم ِإالَّ َك َما ت‬ َ ُ‫فَ َوالَّ ِذى نَ ْف ِسى بِيَ ِد ِه الَ ت‬
ُ
‫ فَيَقو ُل‬. َ‫ى فَيَقو ُل ال‬ ُ َّ َ ْ َ َ ُ َ ُ
َّ ِ‫ قَا َل فَيَقو ُل أفَظنَنتَ أنكَ ُمالَق‬. ‫ك تَرْ أسُ َوتَرْ بَ ُع فَيَقو ُل بَلى‬ َ َ َ
َ ْ‫ك ال َخ ْي َل َوا ِإلبِ َل َوأذر‬ْ َ ‫ك َوأُ َسخرْ ل‬
َ ِّ َ ْ‫ك َوأُزَ ِّوج‬ َ ‫َوأُ َس ِّو ْد‬
‫ت‬ ُ ‫ص ْم‬ ُ ‫ْت َو‬ُ ‫صلَّي‬
َ ‫ك َوبِ ُر ُسلِكَ َو‬ َ ِ‫ك َوبِ ِكتَاب‬ َ ِ‫ت ب‬ُ ‫ك فَيَقُو ُل يَا َربِّ آ َم ْن‬ َ ِ‫ث فَيَقُو ُل لَهُ ِم ْث َل َذل‬ َ ِ‫ ثُ َّم يَ ْلقَى الثَّال‬.… ‫ك َك َما نَ ِسيتَنِى‬ َ ‫فَإِنِّى أَ ْن َسا‬
‫ َويَتَفك ُر فِى نَف ِس ِه َمن ذا ال ِذى‬. َ‫ َوي ُْثنِى بِ َخي ٍْر َما ا ْستَطا َع فيَقو ُل هَا هُنَا إِذا – قا َل – ث َّم يُقا ُل لهُ اآلنَ نَ ْب َعث َشا ِه َدنَا َعل ْيك‬. ‫ت‬
َّ َ ْ ْ َّ َ َ ُ َ َ ُ َ ً ُ َ َ ُ ‫َص َّد ْق‬
َ ‫َوت‬
َ‫ َو َذلِك‬. ‫ق فَ ِخ ُذهُ َولَحْ ُمهُ َو ِعظَا ُمهُ بِ َع َملِ ِه َو َذلِكَ لِيُ ْع ِذ َر ِم ْن نَ ْف ِس ِه‬ ُ ‫ى فَي ُْختَ ُم َعلَى فِي ِه َويُقَا ُل لِفَ ِخ ِذ ِه َولَحْ ِم ِه َو ِعظَا ِم ِه ا ْن ِطقِى فَتَ ْن ِط‬ َّ َ‫يَ ْشهَ ُد َعل‬
‫ك الَّ ِذى يَسْخَ طُ هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬ َ ِ‫ق َو َذل‬ ُ ِ‫ْال ُمنَاف‬
“Demi Allah yang jiwaku berada di Tangan-Nya, kalian tidak akan kesulitan melihat Rabb
kalian kecuali sebagaimana kalian melihat salah satu dari keduanya (matahari atau bulan
purnama), -maksudnya tidak sulit-. Kemudian Allah bertemu dengan seorang hamba dan
berkata, “Hai fulan!Bukankah Aku telah memuliakanmu, meninggikanmu, memberikan
pasangan untukmu, memudahkan kamu menggunakan kuda dan onta, membiarkan kamu
berkuasa dan bertindak semaumu?”Ia menjawab, “Ya.” Allah berkata lagi, “Apakah kamu
yakin akan bertemu dengan-Ku?”Ia menjawab, “Tidak.” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku
melupakanmu sebagaimana kamu melupakan-Ku……dst.Kemudian Allah bertemu dengan orang
yang ketiga dan berkata kepadanya seperti di atas.Ia pun menjawab, “Wahai Tuhanku, aku
beriman kepada-Mu, kepada kitab-Mu dan kepada rasul-rasul-Mu. Aku pun shalat, berpuasa
dan bersedekah” dan ia memuji dirinya dengan kebaikan semampunya. Allah berfirman,
“Kalau begitu kamu tetap disini!” Lalu dikatakan kepadanya, “Sekarang Kami akan
membangkitkan saksimu”, ia pun berpikir dalam hati siapa yang akan menjadi saksinya, lalu
mulutnya dikunci dan dikatakan kepada paha, daging dan tulang, “Berbicaralah!” maka
pahanya berbicara, dagingnya berbicara dan tulangnya pun berbicara tentang amalnya. Hal itu
dimaksudkan agar ia membatalkan sendiri alasannya. Itulah orang munafik dan itulah orang
yang dimurkai Allah.” (HR. Muslim)

Ditimbangnya Amal Manusia

Penimbangan amal setelah dihisab termasuk bukti keadilan Allah. Allah Azza wa Jalla
berfirman:

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan
seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pasti Kami akan
mendatangkan (pahala)nya…dst.” (QS. Al Anbiyaa’: 47)

Barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya, maka merekalah orang-orang yang beruntung.
Sebaliknya, barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya maka rugilah dia dan ia akan
masuk ke neraka (lihat Al Mu’minun: 102-103 dan Al Qaari’ah: 6-11).

Menjaga Tauhid, Dzikrullah dan berakhlak mulia merupakan sebab beratnya timbangan

Di tengah-tengah gentingnya suasana, ada seorang yang selesai dihisab di hadapan seluruh
makhluk dan hendak ditimbang amalnya, lalu dibuka 99 catatan amal buruknya, masing-masing
catatan amal buruk sejauh pandangan mata (karena banyaknya dosa yang dilakukan), kemudian
disiapkan pula lembaran kebaikan yang di sana tertulis, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya
dan utusan-Nya”, maka ketika ditimbang, catatan amal buruk menjadi ringan dan lembaran
tersebut ternyata lebih berat (Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Tirmidzi, Shahihul
Jami’ no. 1776).

Tidak hanya itu, ada pula amalan ringan lainnya yang memberatkan timbangan, yaitu ucapan
Subhaanallah wa bihamdih, subhaanallahil ‘azhiim (sebagaimana dalam hadis riwayat Bukhari
dan Muslim). Demikian juga akhlak mulia, ia pun sama memberatkan timbangan (sebagaimana
dalam hadis riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, dan dishahihkan oleh al-Albani).
Read more https://yufidia.com/4015-hari-kiamat-hari-pengadilan.html

Macam-Macam Hari Akhir/Kiamat


Hari akhir/kiamat terbagi atas 2 jenis atau macam. Macam-macam hari akhir/kiamat adalah
sebagai berikut...

 Kiamat Sugra (Kiamat Kecil) :Pengertian kiamat sugra adalah kejadian hancurnya jagat
raya dengan skala kecil, Misalnya tanda-tanda kiamat sugra adalah kematian, bencana
alam seperti, tsunami, gempa bumi, banjir, gunung meletus, , dan sebagainya. Setelah
seseorang mati, rohnya akan berada di alam Barzah atau alam kubur, alam barzah adalah
alam antara dunia dan akhirat. Kiamat sugra sering terjadi dilingkungan kita yang
merupakan suatu teguran Allah swt.
 Kiamat Kubra (Kiamat Besar) : Pengertian kiamat kubra adalah kejadian hancurnya
alam semesta beserta isinya atau hancurnya alam semesta seluruhnya termasuk semua
penghuni-penghuninya, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan tanda dimulainya
kehidupan di akhirat serta Manusia akan mempertanggung jawabkan segala amal
perbuatannya yang pernah dibuat sewaktu hidup. Tanda-tanda kiamat kubra adalah
munculnya dajjal, matahari terbit dari barat, turunnya ya'juj dan ma'juj. 

Tanda-Tanda Hari Akhir/Kiamat


Tanda-tanda hari akhir/kiamat terbagi atas 2 yaitu :

1. Tanda-Tanda Kecil/ Kiamat Kecil  


Tanda-tanda kecil hari akhir/kiamat sebagai berikut...

 Diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir


 Banyaknya terjadi bencana alam, misalnya gempa bumi, tanah longsor, dan lain-lain 
 Banyaknya jumlah kaum perempuan dibanding laki-laki
 Adanya golongan besar yang saling membunuh, namun sama-sama mengakui dirinnya
untuk memperjuangkan agama islam. 
 Fitnah yang merajalela dengan menimpa kehidupan manusia
 Banyaknya jumlah pembunuhan disebabkan hal yang sepele atau kecil. 
 Segala hal atau urusan dipegang oleh bukan ahlinya. 
 Manusia tidak memperdulikan lagi ilmu agama
 Adanya Laki-laki telah menyerupai wanita atau sebaliknya 
 Timbulnya pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan
 Merajalelanya kemaksiatan
 Minuman keras yang merajalela.

2. Tanda-Tanda Besar/Kiamat Besar 


Munculnya binatang-binatang yang dapat bicara
 Al-Qur'an tidak dianggap lagi sebagai pedoman hidup, melainkan hanya sekadar bahan
bacaan biasa
 Munculnya Ya'juj dan Ma'juj, yaitu bangsa yang gemar dengan membuat kerusakan
dibumi. 
 Banyak manusia yang menjadi kufur dan murtad. 
 Munculnya dajjal. Makhluk penyebar fitnah yang membuat manusia meninggalkan
agama islam. 
 Matahari terbit dari barat dan terbenam dari arah timur. 

Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat


Fungsi iman kepada hari kiamat adalah sebagai berikut..

 Menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lebur maka setiap orang muslim harus
banyak melakukan amal kebaikan serta menjauhi segala amal perbuatan yang tidak baik
atau menjauhi larangan Allah swt. 
 Mengingat bahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang kehidupan alam akhirat
atau merupakan jembatan untuk menuju ke alam akhirat maka kita harus membelanjakan
atau menginfakkan sebagian harga untuk menghindari diri dari sifat rakus, tamak, dan
kikir. 
 Berani dan tidak takut mati karena membela agama, serta menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam.
 Tidak iri terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain. 
 Dapat menenteramkan jiwa orang yang mendapat perlakukan kurang adil     

Peristiwa-Peristiwa Setelah Hari Akhir/Kiamat


Peristiwa-peristiwa yang akan dialami oleh manusia di hari akhir adalah sebagai berikut...
1. Yaumul Barzah :Barzakh secara bahasa berarti pembatas atau dinding. Pengertian yaumul
barzah aadlah hari penantian manusia di alam kubur setelah meninggal.Barzah batas atau
perantara antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam inilah manusia akan menunggu hari
kebangkitan. Kejadian-kejadian yang akan dihadapi manusia di alam barzah adalah pertanyaan
dari malaikat Munkar dan Nakir, Manusia akan diperiksa amal perbuatannya dan keimanannya
ibadahnya oleh malaikat Munkar dan Nakir, Nikmat dan siksa kubur.
2. Yaumul Ba'as : Pengertian Yaumul Ba'as adalah hari bangkitnya seluruh makhluk dari
kuburnya, sejak manusia pertama hingga berakhir. Penegasan Allah SWT terhadapnya hari
kebangkitan terdapat dalam Q.S. An Nahl ayat 38, artinya : "Mereka bersumpah dengan nama
Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh : "Allah tidak akan membangkitkan orang yang
mati". (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang
benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Q.S. An Nahl :38). dan
Surat Yaasin ayat 51, artinya : " Dan ditiuplah sasangkala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan
segera di kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (Q.S. Yaasin :51).
3. Yaumul Hasyr (Hari berkumpulnya manusia) :Pengertian Yaumul Hasyr adalah fase
manusia digiring ke suatu tempat yang bernama Padang Mahsyar  setelah kebangkitan dari
kubur. Allah SWT berfirman : "Dan kami kumpulkan mereka, maka kami tidak meninggalkan
mereka seorang pun". (Q.S. Al Kahli : 47).
4. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan) :Pengertian Yaumul Hisab adalah hari manusia dihisab,
dihitung dan ditimbang amal perbuatannya selama dunia akhirat. Allah SWT berfirman : "Kami
akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah yang dirugikan seseorang
barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami mendatangkan
(pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. "(Q.S. Al-Anbiya : 47).
5. Yaumul Jaza' (Hari Pembalasan) :Pengertian yaumul jaza' adalah hari ketika Allah SWT
memberi keputusan kepada manusia.
6. Surga dan Neraka : Surga adalah tempat yang penuh dengan berbagai kenikmatan, yang
disediakan Allah bagi orang-orang yang bertakwa, Sedangkan Neraka adalah tempat yang penuh
dengan berbagai siksaan, yang disediakan Allah bagi orang-orang yang durhaka. 
Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir/Kiamat
Hikmah beriman pada hari akhir (hari kiamat), antara lain sebagai berikut... 

 Memperkuat keyakinan bahwa Allah SWT Mahakuasa dan Mahaadil. 


 Memberikan dorongan untuk membiasakan diri dengan sikap dan perilaku terpuji
(akhlaqul-karimah) dan menjauhkan diri dari sikap serta perilaku tercela (akhlaqul-
mazmumah)
 Memberi dorongan untuk bersikap optimis dan tawakal, serta sabar meskipun tertimpa
berbagai kemalangan. 

KIAMAT Menurut Al Qur'an dan Hadits


Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir : “Kapankah terjadinya ?”.
Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang
dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di
bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”.Mereka bertanya
kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:”Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui”. (QS AL-A’raaf :187)

“Telah dekat terjadinya Hari Kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain
Allah” (Q.S an-Najm : 57-58)

Al- Qori’ah
1- Hari Kiamat, 2- apakah hari Kiamat itu? 3- Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? 4- Pada hari itu
manusia seperti anai-anai yang bertebaran, 5- dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-
hamburkan. (Al Qori’ah 1-5)

Al- Zalzalah

1- Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), 2- dan bumi telah mengeluarkan
beban-beban berat (yang dikandung) nya, 3- dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, 4-
pada hari itu bumi menceritakan beritanya, 5- karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan
(yang sedemikian itu) kepadanya. (Al Zalzalah 1-5)

Al – Infitar

1- Apabila langit terbelah, 2- dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, 3- dan apabila lautan
dijadikan meluap, ( Al Infitar 1-3)

At – Takwir

1- Apabila matahari digulung, 2- dan apabila bintang-bintang berjatuhan, 3- dan apabila gunung-gunung
dihancurkan, 4- dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), 5- dan apabila
binatang-binatang liar dikumpulkan, 6- dan apabila lautan dipanaskan, (At Takwir 1-6)

Berikut Hadits yang berkaitan dengan kiamat :

Hadith Rasulullah SAW tentang kiamat

Daripada Abu Hurairah ra, bahawa RasuluLLah SAW telah bersabda (yang bererti) “Sebaik-baik hari yang
terbit matahari padanya adalah hari Jumat. Pada hari itulah Adam dicipta, pada waktu itu juga ia
dimasukkan dalam syurga dan waktu itu juga dia dikeluarkan daripadanya. Hari kiamat tidak akan terjadi
kecuali pada hari Jumat.”

(Hadith Riwayat Muslim, Abu Daud, Nasa’i serta Tirmidzi yang mengesahkannya).

Nabi Muhammad SAW bertanya pada para sahabat: “Apa yang sedang kalian perbincangkan? Para
sahabat menjawab : Kami sedang membicarakan hari kiamat. Kemudian Nabi bersabda : Kiamat tidak
akan terjadi sebelum kelihatan 10 macam tanda :
(1) Ad-Dukhon, asap atau kabut
(2) Dajjal
(3) Dabbaah
(4) Matahari terbit dari barat
(5) Turunnya Isa al masih
(6) Ya’juj Ma’juj
(7) Gerhana di timur
(8) Gerhana di barat
(9) Gerhana di wilayah arab
(10) Api menyala di Yaman menghalau umat manusia ke mahsyar.”

(Hadith Riwayat Muslim)

Dari Khuzaifah r.a., dari Nabi s.a.w. sabdanya:


Tidak akan berlaku hari kiamat sehingga dunia dikuasai oleh Luka’ bin Luka‘ (orang yang tidak tahu asal-
keturunannya, yang buruk akhlaknya dan yang bodoh bebal)

(Hadith Riwayat Tirmizi dan Imam Ahmad)

Sabda Rasulullah s.a.w; “Tidak terjadi kiamat itu sehingga orang bersetubuh (berzina) seperti
bersetubuh keldai di tengah jalan.”
(Hadith Riwayat Ibnu Hibban)

“Saat akhir tidak akan tiba hingga mereka (orang orang jahat) berbuat zina di jalan-jalan (tempat lalu
lintas umum).”
(Hadith Riwayat Ibnu Hibban dan Bazzar).

Dari Ibnu Mas’ud r.a. dari Nabi SAW sabdanya:


Tidak akan berlaku hari kiamat melainkan semasa tidak ada di dunia selain daripada orang-orang jahat
(yang tidak mengenal baik dan buruk)
(Hadith Riwayat Muslim dan Imam Ahmad)

“Kiamat tidak akan berlaku selagi masih ada orang yang menyebut perkataan “Allah, Allah.”
(Hadith Riwayat Muslim)

http://hadits-riwayat.blogspot.co.id/2012/12/kiamat-menurut-al-quran-dan-hadits.html

Anda mungkin juga menyukai