Anda di halaman 1dari 8

MODEL MANAJEMEN BUSINESS CENTER BERBASIS

ENTRENEURSHIP PADA KOMPETENSI KEAHLIAN


MANAJEMEN BISNIS DI SMK NEGERI 1 PEKANBARU

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan suatau negara, pendidikan memegang peranan yang

amat penting untuk menjamin kelansungan hidup negara dan bangsa, karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan

diperoleh melalui pendidikan yang berkualitas.

Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:

‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫سالِ ْم عَنْ أَبِ ْي ِه قَا َل قَا َل َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هلل‬ َ ْ‫ص ْم ْب ِن ُعبَ ْي ِد هللا عَن‬
ِ ‫عَنْ عَا‬

)‫]إِنَّ هللاَ يُ ِح ُّب ا ْل ُمؤْ ِمنَ ا ْل ُم ْحتَ ِرفَ (أخرجه البيهقى‬

“Dari ‘Ashim Ibn ‘Ubaidillah dari Salim dari ayahnya, Ia berkata bahwa

Rasulullah Saw. Bersabda: “Sesungguhnya Allah menykai orang mukmin

yang berkarya.”(H. R. Al-Baihaqi).

Berdasarkan hadits di atas dapat disebutkan bahwa berwirausaha

merupakan kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan

menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi.

Kreatifitas adalah mampu menangkap dan menciptakan peluang-peluang

bisnis yang bisa dikembangkan. Di tengah persaingan bisnis yang ketat

sekalipun seorang wirausaha tetap mampu menangkap dan menciptakan

peluang baru untuk berbisnis, sehingga ia tidak pernah khawatir kehabisan

lahan. Sedangkan inovasi adalah mampu melakukan pembaruan-pembaruan

dalam menangani bisnis yang digelutinya, sehingga bisnis yang dilakukannya

tidak pernah usang dan selalu dapat mengikuti perkembangan zaman. Sifat
inovatif ini akan mendorong bangkitnya kembali kegairahan untuk meraih

kemajuan dalam berbisnis.

Jadi orang yang berkarya akan memberikan kontribusi bagi masyarakat

banyak dengan kreatifitas dan inovasinya untuk menemukan sesuatu yang

berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 3, menyatakan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Memasuki abad 21 tantangan dalam dunia pendidikan di

masa mendatang dirasa semakin berat, yaitu dalam menghadapi

persaingan pada era global. Pada era global akan dihadapkan pada

perubahan-perubahan besar dan amat fundamental dilingkungan global.

Untuk itu sekolah perlu membuat program yang dapat mengembangkan

kreatifitas dalam berwirausaha agar bisa bersaing di dunia industri melalui

pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan harus diajarkan

baik secara teori maupun praktik, salah satu praktik kewirausahaan adalah

dengan mengadakan kegiatan unit produksi.

Sekolah menengah kejuruan ( SMK ) merupakan sekolah yang

dipersiapkan untuk mencetak lulusan yang kompeten dalam bidangnya agar


1
Undang –undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dapat langsung memasuki dunia kerja. Dalam proses pembelajaran disekolah

menengah kejuruan, terdapat berbagai mata pelajaran yang dapat menunjang

untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki siswanya. Salah satu

keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa sekolah menengah kejuruan

( SMK ) adalah keterampilan berwirausaha.

Keteraampilan berwirausaha merupakan seuah kemampuan yang dimiliki

seseorang, sebagai bentuk penguasaan pengetahuan dan menerapkanya pada

kegiatan nyata dalam kehidupannya.2 Penguasaan keterampilan kewirausahaan

sesuai dengan tujuan sekolah menengah kejuruan. Sekolah menengah kejuruan

(SMK) bertujuan agar siswanya dapat menguasai kompetensi program

keahlian dan kewirausahaan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun

untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruanya (lampiran

peraturan mentri pendidikan nasional No 23 tahun 2006 tentang standar

kompetensi lulusan).

Salah satu program yang berkaitan dengan menumbuhkan jiwa

wirausaha adalah Business Center. Siswa akan mendapatkan pengalaman

langsung melakukan kegiatan bisnis dengan melakukan kegiatan survey

lapangan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen,

mengadakan transaksi pembelian barang dagangan sesuai dengan hasil

survey pasar, dan mengadakan kegiatan penjualan langsung kepada

konsumen, serta siswa mengadakan kegiatan pembukuan terhadap semua

transaksi jual beli yang dilakukan.

Business center ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengatasi

berbagai permasalahan yang terjadi pada SMK kompetensi keahlian


2
Muhammad saroni, 2012, kewirausahaan, Jakarta: alfabeta. Hlm. 161
manajemen bisnis, terutama berkaitan dengan masih adanya rasa malu

untuk menjadi wirausaha, karena masih ada image yang buruk pada dunia

wirausaha. Image buruk ini sebenarnya berupa keyakinan-keyakinan

subyektif yang tidak mengandung kebenaran obyektif. Untuk salah satu cara

untuk menghilangkan prasanka buruk tersebut dapat dilakukan melalui

pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan ini berupa teori dan

praktik, teori disampaikan melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas,

sedangkan praktik, dengan terjun langsung di tempat kerja. Sehingga

diharapkan dapat menciptakan mental enterpreneurship dalam diri siswa.

Enterpreuneurship merupakan kemampuan untuk peka terhadap peluang dan

memanfaatkan peluang tersebut untuk melakukan perubahan. Diperlukan

kemampuan whole brain untuk melakukan inovasi dalam dunia yang semakin

global dan persaingan yang kompetitif.3

Berdasarkan observasi sebelumnya penulis menemukan gejala-gejala

dilapangan yaitu

1. Masih adanya siswa yang tidak mau menjaga business center pada saat

jadwal yang telah ditetapkan

2. Siswa masih belum bisa merasakan manfaat business center untuk

memenuhi kebutuhanya

3. Masih ada siswa yang meminta bantuan orangtuanya untuk menjualkan

produk yang ada di business center

4. keberadaan business center yang belum secara optimal memberikan bekal

kemampuan berwirausaha kepada para siswa dan lulusannya

3
Marlo, Abu, Entrepreunership Hukum Langit Sedekah Bukan Keajaiban,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013) hlm. 23
5. Masih belum lengkapnya barang-barang yang ada di business center. Hal

tersebut membuat siswa kurang antusias dengan kegiatan yang berbau

wirausaha sehingga mereka kurang berminat dalam berwirausaha.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengkaiji lebih lanjut

masalah tersebut dan menuangkanya dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul

“Model Manajemen Business Center Berbasis Entreneurship pada

Kompetensi Keahlian Manajemen Bisnis di Smk Negeri 1 Pekanbaru”

B. Penegasan Istilah

1. Business Center

Sedangkan menurut Ricky W.Griffin dan Ronald J.Ebbert bahwa

bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual

dengan maksud mendapatkan laba4. Menurut John M. Echol & Hasan

Shadid (dalam kamus Bahasa Inggris, Center yang berarti Pusat, bagian

tengah atau pokok.

Jadi apabila disatukan pengertian Business Center yaitu Pusat usaha

atau pusat perusahaan. Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa Business Center merupakan tempat pusat usaha suatu organisasi

yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk

mendapatkan laba.

2. Enterpreneurship

Enterpreuneurship merupakan kemampuan untuk peka terhadap peluang

dan memanfaatkan peluang tersebut untuk melakukan perubahan.

4
Marnis, 2008, Pengantar Bisnis, Pekanbaru : Perc. PANCA ABADI NURGAMA, hlm.1
Diperlukan kemampuan whole brain untuk melakukan inovasi dalam dunia

yang semakin global dan persaingan yang kompetitif.5

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukaan, maka

dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya upaya-upaya pengelolah dalam mengembangkan business

center

2. Belum ada model business center yang baku untuk diterapkan disekolah

3. Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi business center

D. Batasan Masalah

Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan tenaga sehingga

permasalahan penelitian ini dibatasi pada model manajemen business

center berbasis entreneurship pada kompetensi keahlian manajemen bisnis

di SMK Negeri 1 Pekanbaru

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang masalah diatas maka rumusan

masalah dalam penulisan ini ialah bagaimana model manajemen business

center berbasis entreneurship pada kompetensi keahlian manajemen bisnis

di SMK Negeri 1 Pekanbaru

5
Marlo, Abu, loc. Cit.
F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model manajemen

business center berbasis entreneurship pada kompetensi keahlian

manajemen bisnis di SMK Negeri 1 Pekanbaru

G. Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa

Penilitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa yaitu

dapat meningkatkan kualitas dan menumbuhkan minat berwirausaha

siswa serta menanamkan jiwa enterpreneurship

b. Bagi pembaca

Penilitian ini sebagai informasi mengenai model manajemen

business center berbasis entreneurship

c. Bagi sekolah

Penulis berharap penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam

segi model manajemen business center berbasis entreneurship

d. Bagi peneliti

Penelitian ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi di

Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau dan Dapat

Menggelar Strata 1 ( Sarjana Pendidikan atau S.Pd)

Anda mungkin juga menyukai