Anda di halaman 1dari 14

Strategi Mengelola Penawaran dan Permintaan

Jasa
Menyesuaikan kapasitas dan permintaan perusahaan jasa umumnya sulit dilakukan, karena
jasa bersifat tidak tahan lama(perishable). Selain itu variabilitas dalam kapasitas jasa juga
sangat tinggi. Penyebabnya adalah partisipasi pelanggan dalam penyampaian jasa, padahal
setiap pelanggan bersifat unik.

Sebagian besar operasi jasa memiliki batas maksimum kapasitas produktif. Jika permintaan
melampaui penawaran, maka ada kemungkinan perusahaan akan kehilangan sebagian
pelanggannya atau mungkin juga pelanggan terpaksa menunggu. Kondisi ini kontras
dengan keadaan bila penawaran melebihi permintaan, di mana kapasitas produktif tersebut
akan hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan. Oleh karena itu setiap perusahaan jasa
perlu memahami faktor-faktor yang mernbatasi kapasitasnya dari pola permintaan yang
dihadapi.

Dalam setiap momen tertentu, jasa berkapasitas tetap akan menghadapi salah satu dari
empat kondisi berikut (perhatikan gambar 6.9):

1. Permintaan berlebihan
Dalam kondisi ini, tingkat permintaan jauh melampaui kapasitas maksimum yang tersedia.
Sebagai akibatnya ada sebagian pelanggan yang tidak dapat dilayani dan perusahaan
kehilangan para pelanggan tersebut.

2. Permintaan melampaui kapasitas optimum


Dalam kondisi ini, tidak ada satupun pelanggan yang ditolak atau tidak dilayani. Akan tetapi
kondisinya sangat ramai/penuh sesak, sehingga hampir semua pelanggan kemungkinan
besar mempersepsikan adanya penurunan kualitas jasa yang diberikan perusahaan.

3. Permintaan dan penawaran seimbang pada tingkat kapasitas optimum


Staf dan fasilitas perusahaan sibuk tanpa harus memiliki beban kerja yang berlebihan, dan
para pelanggan menerima jasa berkualitas tanpa ada penundaan.

4. Kapasitas berlebihan
Permintaan berada di bawah tingkat kapasitas optimum, sehingga ada sebagian sumber
daya yang terbuang percuma (ada kapasitas menganggur).

Pada keempat kondisi di atas, kapasitas maksimum yang tersedia dibedakan dengan
kapasitas optimum. Apabila permintaan melampaui kapasitas maksimum, maka sebagian
pelanggan potensial tidak terlayani dan perusahaan kemungkinan akan kehilangan mereka
selamanya. Sedangkan jika permintaan berada di antara kapasitas optimum dan maksimum,
maka ada risiko bahwa semua pelanggan yang dilayani pada saat itu akan menerima
pelayanan yang kurang baik, sehingga mereka tidak puas.
* Permintaan dan penawaran seimbang
** Mungkin merupakan tanda tanda yang buruk
a Permintaan melebihi kapasitas (peluang bisnis hilang)
b Permintaan melampaui kapasitas optimum (kualitas jasa menurun)
c Kapasitas berlebih (pemborosan suniber daya)

Meskipun demikian, kadangkala kapasitas optimum dan maksimum sama saja. Misalnya
panggung pertunjukan (musik, drama, teater, film) atau stadion, semakin banyak yang
menonton (bahkan bila kapasitas terisi penuh), maka para penonton akan semakin puas dan
gembira. Di lain pihak ada pula situasi di mana pelanggan akan merasakan pelayanan yang
lebih baik jika perusahaan tidak beroperasi pada kapasitas penuhnya. Sebagai contoh,
kualitas jasa fotokopi bisa menurun apabila semua mesin fotokopi terpakai dan jadwalnya
sangat padat. Akibatnya sebagian pelanggan terpaksa harus menunggu gilirannya.

Ada dua pendekatan pokok untuk mengatasi masalah fluktuasi permintaan, yaitu


menyesuaikan tingkat kapasitas untuk memenuhi variasi permintaan dan mengelola tingkat
permintaan.

STRATEGI MENGELOLA PERMINTAAN

Agar suatu perusahaan jasa dapat mengendalikan variasi permintaannya, maka perlu
ditentukan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Sumber informasi yang bisa
dipergunakan untuk kebutuhan itu adalah data penjualan historis, publikasi umum, dan
survai pelanggan. Beberapa pertanyaan berikut sangat membantu dalam identifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan:

1. Apakah tingkat permintaan mengikuti siklus tertentu yang dapat diprediksi? Jika ya,
apakah lamanya siklus tersebut satu hari (bervariasi menurut jam)? satu minggu (bervariasi
menurut hari)? satu bulan (bervariasi menurut hari atau minggu)? satu tahun (bervariasi
menurut bulan atau musim)? periode lainnya? Seringkali berbagai macam siklus bisa
berlaku untuk satu permintaan tertentu. Misalnya, permintaan akan jasa angkutan
penumpang bisa bervariasi menurut jam dalam satu hari, hari dalam setiap minggu, dan
musim dalam setiap tahun.

2. Apa penyebab utama dari variasi siklikal tersebut?


· Jam kerja
· Tanggal pembayaran gaji dan upah
· Hari sekolah dan liburan
· Perubahan musim
· Dan lain-lain

3. Apakah tingkat permintaan berubah secara acak? Jika ya, apakah penyebab utamanya
adalah:
 Perubahan cuaca dari hari ke hari. Misalnya hujan berpengaruh terhadap permintaan
akan jasa pertunjukan luar ruangan dan dalam ruangan.
 Peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan yang tidak dapat ditentukan secara
pasti. Misalnya serangan jantung dan kelahiran mempengaruhi permintaan akan jasa rumah
sakit.
 Kecelakaan, bencana alam dan aktivitas kriminal tertentu. Jasa-jasa yang terkait
dengan situasi ini adalah kepolisian, rumah sakit, pemadam kebakaran, regu penyelamat,
asuransi, dan lain-lain.

  
Bila dikaitkan dengan situasi kapasitas terhadap permintaan, ada beberapa macam
pendekatan yang bisa diterapkan untuk mengelola permintaan (memperhalus fluktuasi
permintaan), yaitu:

1. Tidak melakukan apapun


Dalam pendekatan ini, perusahaan membiarkan tingkat permintaan seperti apa adanya,
tanpa melakukan pengurangan ataupun penambahan. Bila dikaitkan dengan situasi
kapasitas terhadap permintaan, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi:
a. Situasi kapasitas tidak memadai (permintaan berlebih):
Akan terjadi antrian yang tidak teratur, sehingga dapat mengecewakan sebagian pelanggan
dan membuat mereka tidak akan memanfaatkan jasa perusahaan lagi di masa mendatang.
b. Kapasitas memadai (permintaan memuaskan):
Kapasitas dirnanfaatkan secara penuh.
c. Kapasitas berlebih (permintaan kurang):
Sebagian kapasitas terbuang percuma. Penonton bisa memiliki pengalaman yang
mengecewakan dan berpengaruh terhadap pembelian ulang. Misalnya restoran dan bioskop
yang sepi pengunjung bisa menimbulkan kesan bahwa kualitasnya jelek dan kelangsungan
hidup usahanya diragukan.

2. Mengurangi permintaan
Pendekatan ini dilaksanakan dengan cara mengurangi permintaan pada periode permintaan
puncak. Dalam kondisi permintaan jauh melampaui kapasitas, penetapan harga yang lebih
mahal dapat meningkatkan laba. Namun demikian, perusahaan harus mempertimbangkan
secara cermat elastisitas harga terhadap jasa perusahaan, yaitu seberapa besar pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan volume permintaan pelanggan atas jasa perusahaan.
Setiap tipe pelanggan memiliki tingkat sensitivitas harga yang berbeda Misalnya saja para
eksekutif dan pelaku bisnis cenderung bersedia membayar lebih mahal untuk jasa
penerbangan dibandingkan para wisatawan lokal biasa. Oleh karena itu dalam industri
penerbangan sering dijumpai kelas pelayanan yang berbeda, yakni kelas eksekutif dan
kelas ekonomi. Tarif untuk kelas eksekutif lebih mahal, tetapi mendapatkan beberapa
fasilitas pelayanan yang lebih baik, seperti tempat duduk yang lebih nyaman dan luas,
pelayanan yang lebih personal, menu hidangan yang lebih bervariasi, dan lain-lain.

Selain itu perusahaan perlu mendorong pemanfaatan jasa pada waktu atau kesempatan
lain. Cara yang ditempuh adalah menerapkan differential pricing atau menggunakan insentif
harga, misalnya memberikan potongan harga khusus untuk interlokal pada malam hari dan
hari libur. Cara lain adalah dengan melakukan demarketing pada periode sibuk, misalnya
menggunakan iklan yang mendorong agar konsumen berbelanja lebih awal sehingga tidak
perlu berdesak-desakan pada saat-saat menjelang lebaran. Iklan tersebut bisa juga disertai
dengan potongan harga khusus yang menarik.

3. Meningkatkan permintaan
Pendekatan ini bertujuan meningkatkan permintaan pada saat terjadi kapasitas berlebihan.
Harga dapat diturunkan secara selektif agar semua biaya relevan (relevant costs) tertutupi.
Di samping itu perusahaan juga perlu memanfaatkan komunikasi dan distribusi (lokasi
dan timing penyampaian jasa), serta menciptakan variasi jasa (yang memberikan nilai
tambah) agar dapat menaikkan tingkat penggunaan jasa oleh pelanggan. Sebagai contoh,
untuk menaikkan tingkat huni suatu resort hotel selama periode sepi, hotel tersebut
digunakan pula sebagai tempat retret. Kapasitas berlebihan sering menjadi masalah utama
pada fasilitas jasa yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh faktor musiman. Misalnya saja
pemakaian telepon, taman hiburan, jasa angkutan umum dalamkota dan luar kota, dan lain-
lain. Permintaan pada masa-masa sepi, di mana kapasitasnya menjadi berlebihan, dapat
pula ditingkatkan dengan cara penetapan harga diferensial.

4. Menyimpan permintaan dengan sistem reservasi dan janji Pendekatan ini bertujuan untuk
menyimpan permintaan sampai tersedia kapasitas yang memadai. Cara yang ditempuh
adalah membuat suatu sistem reservasi atau janji (appointment), di mana pelanggan
dijanjikan akan dilayani pada waktu tertentu. Dengan demikian pelanggan tidak perlu
mengantri lama. Sistem reservasi dan janji banyak diterapkan perusahaan-perusahaan
penerbangan, restoran, hotel dan motel, penyewaan mobil, bioskop, dokter, psikolog, dan
konsultan. Dalam praktik, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kerugian akibat reservasi
yang tidak dipergunakan, tidak jarang suatu perusahaan menerima reservasi melampaui
tempat yang tersedia. Namun cara ini mengandung resiko. Yaitu apabila semua reservasi
akan digunakan pada saat bersamaan. Untuk itu perusahaan perlu mengembalikan uang
pelanggan, memberikan ganti rugi, dan/atau mencarikan pengganti jasa untuk pelanggan
yang telah memesan tetapi tidak terlayani. Misalnya penerbangan yang dibatalkan harus
dicarikan gantinya pada penerbangan berikutnya. Hotel yang telah terisi penuh mengalihkan
sebagian tamunya yang tidak tertampung ke hotel terdekat yang kualitasnya setara.

Dalam sistem reservasi maupun janji, perusahaan perlu pula mempertimbangkan sistem
prioritas bagi segmen-segmen pasar utama (yang paling diinginkan). Sedangkan pelanggan
lainnya diarahkan untuk mengubah/mengalihkan waktu konsumsinya ke periode tidak sibuk
atau ke periode puncak yang akan datang.

5. Menyimpan permintaan dengan antrian formal


Pendekatan ini bertujuan untuk menyimpan permintaan dengan cara mengembangkan
sistem antrian formal. Perusahaan perlu menjaga kenyamanan selama pelanggan menanti
gilirannya dilayani. Di samping itu dibutuhkan pula upaya memprediksi secara akurat
periode dan lamanya menunggu.

6. Mengembangkan jasa atau pelayanan komplementer selama waktu sibuk


Jasa komplementer disediakan untuk memberikan alternatif kepada para pelanggan yang
sedang menunggu, misalnya penggunaan ATM (Automatic Tells Machine) di bank-bank,
penambahan bar pada suatu restoran, dan bioskop menyediakan pula video game di
lobbynya. Jasa komplementer dapat memberikan beberapa macam
manfaat, Pertama, kegelisahan pelanggan yang sedang menunggu dapat berkurang karena
waktu menunggunya dapat diisi dengan aktivitas lain. Kedua, perusahaan bisa memperoleh
penghasilan tambahan. Ketiga, permintaan agregat terhadap jasa perusahaan bisa menjadi
lebih seragam atau merata.
STRATEGI MENGELOLA PENAWARAN

Strategi-strategi yang dapat diterapkan perusahaan jasa untuk menyesuaikan kapasitasnya


dengan tingkat permintaan yang berfluktuasi adalah:

1. Menggunakan karyawan paruh waktu


Karyawan paruh waktu banyak yang dipekerjakan selama periode sibuk. Strategi ini banyak
diterapkan pada jasa yang terstandarisasi dan untuk tugas yang tidak terlalu banyak
membutuhkan keterampilan khusus. Misalnya toko-toko busana dan kantor pos
mempekerjakan tenaga tambahan paruh waktu (misalnya para pelajar dan mahasiswa yang
ingin mencari pengalaman atau menambah penghasilan) pada waktu menjelang
Hari Natal dan Tahun Baru, Lebaran atau saat-saat permintaan puncak lainnya.

2. Menyewa atau berbagi fasilitas dan peralatan tambahan


Untuk menghindari investasi tambahan yang cukup mahal dan tidak sepenuhnya dapat
dimanfaatkan, perusahaan jasa dapat menyewa fasilitas atau peralatan tambahan yang
dipergunakan selama periode puncak/sibuk. Alternatif lainnya adalah
mengembangkan shared services, misalnya beberapa rumah sakit secara bersama-sama
membeli peralatan medis tertentu untuk dipergunakan bersama. Beberapa perusahaan
penerbangan juga dapat memanfaatkan peralatan penanganan bagasi, pintu masuk, dan
berbagai fasilitas lainnya secara bersama-sama.

3. Menjadwalkan aktivitas downtime selama periode permintaan rendah


Guna menjamin bahwa seluruh kapasitas produktif perusahaan dapat tersedia selama
periode puncak, maka aktivitas-aktivitas seperti renovasi bangunan, reparasi, liburan
karyawan, dan pelatihan harus dijadwalkan selama periode permintaan diramalkan rendah.
Dengan kata lain, perusahaan menerapkan peak–time efficiency routines, di mana
karyawan hanya melakukan tugas-tugas pokok selama periode permintaan puncak. Di
samping itu, perusahaan menjadwalkan beberapa shift kerja dalam satu hari. Penjadwalan
ini sangat penting terutama bagi perusahaan jasa yang menghadapi permintaan siklikal,
seperti rumah sakit, bank, kepolisian, dan wartel.

4. Melakukan pelatihan silang (cross-training) terhadap karyawan Para karyawan dilatih


untuk melakukan berbagai macam tugas, supaya mereka dapat saling membantu dan
menunjang. Hal ini sangat bermanfaat apabila terjadi bottleneck, di mana sebagian
karyawan menghadapi periode sibuk sementara karyawan lainnya relatif santai. Misalnya, di
saat sebagian karyawan bagian persediaan relatif santai (pekerjaannya relatif tidak banyak),
mereka akan diperbantukan pada bagian kasir bila antrian di kasir supermarket mulai
memanjang.

5. Meningkatkan partisipasi para pelanggan


Perusahaan dapat mengupayakan keterlibatan pelanggan sebagai coproducer dalam tugas-
tugas tertentu (komponen jasa yang bersifat customer self-service), misalnya pasien
mengisi sendiri catatan medisnya, konsumen menaruh sendiri barang-barang belanjaannya
di supermarket, dan pelanggan mengambil sendiri makanan dan minuman yang dipesan di
restoran fast food.
Peluang Usaha Jasa Jahitan / Tailor

Saat ini, beragam model dan merk pakaian dapat dengan mudah di temukan di
Departement store maupun butik-butik. Namun tetap saja banyak konsumen yng
membutuhkan pakaian secara tailor made. Mereka merupakan tipe-tipe yang tidak
menyukai model-model umum ataupun tipe orang yang memiliki bentuk dan ukuran tidak
standart, karena pakaian yang diproduksi secara masal umumnya menggunakan ukuran
standart. Mereka menyukai menggunakan jasa-jasa penjahit agar pakaian yang dikenakan
terasa enak dan cocok dengan bentuk badan mereka.

Tidak hanya ukuran dan model, corak pakaian pun mereka menyukai corak yang berbeda
sehingga tidak ada yang menyamai. “terbayangkan jika seorang wanita cantik saat
menghadiri sebuah pesta mengenakan busana yang ternyata sama dengan wanita liainya”.
Kualitas jahitan pun menjadi pertimbangan mereka menggunakan jasa tailor / penjahit.
Mereka berasumsi pakaian yang di buat secara tailor made memiliki jahitan dan model yang
lebih baik dari pada buatan pabrik, walaupun harga yang harus mereka tebus, jauh lebih
tinggi dari harga-harga yang ada di pasaran.

Belum lagi jika masyarakat yang memiliki kebutuhan untuk penyelenggaraan pesta atau pun
acara, kebanyakan mereka akan memilih jasa penjahit untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Baju untuk panitia perkawinan, mempelai dan keluarga mempelai, akan terlihat apik dan
menerik jika dipesan secara khusus.

Gambaran betapa usaha jasa jahitan / tailor masih memiliki konsumen yang dapat di
pertimbangkan sebagai salah satu pilihan membuat usaha baru.

DASAR MEMULAI USAHA JASA JAHITAN / TAILOR

Beberapa dasar utama dalam membuka usaha jasa jahitan / tailor antara lain :
1. Keahlian menjahit. 
Keahlian menjahit ini bisa di dapatkan dari orang lain maupun pengusaha itu sendiri. Utuk
usaha kecil sebaiknya memulai dari dirinya sendiri, asah keterampilan mejahit untuk
mendapatkan hasil jahitan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Persiapkan alat-alat menjahit sesuai dengan tipe dan jenis jahitan. 
Tailor untuk celana jinn tentu berbeda dengan tailor khusus kebaya. Namun jika tailor yang
di buat merupakan jasa jahitan umum, selayaknya semua alat yang di butuhkan tersedia,
toh untuk harga dari masing-masing alat masih cukup terjangkau untuk sekala usaha kecil.
3. Tetapkan lokasi usaha.
Penetapan lokasi usaha khususnya usaha ini dapat memilih lokasi di rumah sendiri, usaha
basis keterampilan dapat menempati lokasi mana saja karena umumnya konsumen yang
mencari. Namun untuk efektifitas usaha akan lebih baik memilih tempat-tempat strategis
yang memudahkan orang untuk datang,
4. Persiapan prosedur kerja.
Persiapkan prosedur kerja yang tetap, artinya tidak ada konsumen yang harus meminta
kembali bahan yang akan di jahitnya karena kita tidak tepat dengan janji atau bahkan lupa.
Prosedur kerja yang baik membuat konsumen dapat terpenuhi atas kebutuhannya.
5. Pasang label.
Pasanglah label, merk pada pakaian yang di buat, plastik dan sarana promosi lain untuk
memperkuat brand image usaha tailor kita.

BEBERAPA HAMBATAN BISNIS USAHA JAHITAN / TAILOR

Beberapa hambatan dalam usaha jahit / tailor meliputi :


1. Ketepatan model, corak dan bentuk sesuai dengan keinginan pelanggan, karena kurang
pengalaman seringkali harapan konsumen tidak terwujud sehingga mereka kecewa atas
hasil yang diterima, apalagi ternyata bahan yang digunakan merupakan bahan mahal yang
tidak mungkin di kembalikan lagi seperti semula.
2. Ketepatan waktu, dalam sektor jasa peran waktu memegang peranan penting, ibarat janji
merupakan pemancing yang teramat dasyat, ketika konsumen di janjikan pada hari tertentu,
sebaiknya konsumen mendapatkan barang jahitannya tepat sesuai janji, akan lebih baik jika
sehari sebelumnya. Agar konsumen dapat mencoba terlebih dahulu dan dapat memperbaiki
jika ada yang rasa kurang.

STRATEGI MEMENANGKAN BISNIS USAHA JAHITAN / TAILOR.

1. Asah terus keterampilan soal mejahit, dari mulai pola, jahitan hingga finishing.
2. Gunakan bahan-bahan berkualitas dari mulai bahan, benang, kancing dan aksesorisnya.
3. Selalu gunakan catatan model, ukuran , warna dan lain-lain untuk menghindari komplain
pelanggan atas ketidak cocokan pada saat mengambil hasil.
4. Berikan servis yang memuaskan, ramah, tepat waktu dan senantiasa sabar menghadapi
macam-macam tingkah konsumen yang berbeda.
5. Kembangkan informasi tentang mode dan trends.
6. Gunakan alat-alat dan prasarana yang terbaik untuk menunjang kualitas dan akurasi hasil
jahitan.
SWOT
Strength:
1. Harga terjangkau
2. Model pakaian dapat kita tentukan sendiri
3. Tepat waktu
4. Tidak adanya saingan di sekitar usaha 

Weakness:
1. Kurangnya pegawai sehingga sulit menerima lebih banyak orderan
2. Alat yang belum memadai

Opportunities:
1. Karna tidak adanya pesaing maka memungkinka usaha dapat berkembang pesat

Threats:
1. Alat yang kurang memadai membuat usaha sedikit lambat dan meminimalis kan
pelanggan. 

ANALISIS SWOT
Menentukan metode untuk memanfaatkan secara maksimal kekuatan atau peluangbyang
ada di dalam produk.sekaligus menekan atau meminimalkan semua kelemahan serta
ancaman yang di hadapi.

Strengths (faktor kekuatan)

● Memiliki tenaga kerja yang handal.

 carnos jeans memiliki karyawan yang memproduksi dengan cepat namun dengan hasil
jahitan rapih.dalam satu hari, 1 orang karyawan dapat menjahit jeans minimal sebanyak
25pcs.sedangkan konveksi lain dapatis menjahit minimal 20pcs.

● Memiliki mesin yang kumplit.

Carnos jeans memiliki 5 mesin jahit, 2 mesin lilit, 1 mesin ban, dan 1 mesin obras dan 1
mesin kancing.dengan mesin yang kumplit dapat meningkatkan kualitas produk carnos
jeans.
● Tinggi nya kesejahteraan pegawai

Tinggi nya kesejahteraan pegawai dapat di lihat dari gaji untuk pegawai yang cukup tinggi di
bandingkan dengan gaji penjahit pada umum nya.hal ini dapat berpengaruh terhadap tinggi
nya jumlah pendapatan jeans yang pegawai jahit.

● Membangun loyalitas konsumen

Dengan membuat konsumen percaya dengan kualitas carnos jeans dapat membuat
konsumen menjadi percaya dan mempromosikan carnos jeans kepada rekan nya.

Weaknesses (faktor kelemahan)

● Adanya jabatan rangkap

Terdapat jabatan rangkap di dalam struktur organisasi carnos jeans yaitu pemilik sekaligus
menjadi orang yang memotong pola.hal ini di sebabkan karena pemilik belum mendapatkan
tenaga kerja yang dapat di percaya dalam menjalankan tugas tersebut.

Opportunities (faktor peluang)

● kebutuhan masyarakat

Sebagian besar masyarakat dewasa dan remaja menggunakan celana jeans.hal ini dapat di
lihat dari ramai dan banyak nya factory outlate yang ada di kota bandung.sehinga dapat di
lihat peluang usaha jeans sangat besar.

● Kejenuhan masyarakat dengan merk pesaing.

Jenuh nya masyarakat dengan produk pesaing karena kualitas produk pesaing
rendah.sehingga menjadi peluang untuk carnos jeans yang membuat produk jeans dengan
kualitas baik.

● Harga relatif murah.

Masyarakat indonesia yang sebagian besar perekonomian rendah memiliki keimginan untuk
membeli barang dengan harga murah.dari peluang tersebut carnos jeans membuat produk
dengan harga relatif murah sehingga terjangkau oleh kalangan remaja dan dewasa.
Threats (factor ancaman)

● Kenaikan harga bahan baku

Dengan naik nya harga bahan baku maka harga produksi pun semakin besar sehingga
penjualan turun.

● Kelangkaan pemasok material dan peralatan.

Kelangkaan pemasok dapat menjadi ancaman karena dengan tidak ada nya pemasok maka
dapat berhenti nya proses produksi atau naik nya harga produk.

● Kekuatan pesaing

Kekuatan pesaing yang menjadi market leader sangat menjadi ancaman karena konsumen
cenderung akan lebih memilih membeli produk pesaing dari pada produk yang tidak
memiliki merk terkenal.

2.5.3 Rencana strategi pemasaran perusahaan.

Di lihat dari segi produk,carnos jeans memiliki design yang mengikuti trand  pasar.dari segi
kualitas carnos jeans memiliki kualitas yang baik di bandingkan dengan jeans dengan harga
serupa seperti zara (kw).ukuran celana carnos jeans pun lebih banyak di mulai dengan
ukuran 27 sampai 36.

Dari segi harga carnos jeans relatif murah sehingga terjangkau oleh segala kalangan.

Carnos jeans pun telah melakukan promosi melalui media social seperti facebook.
Membuka Usaha Jasa Jahitan (Taylor)

Meski sekarang sudah banyak produksi pakaian jadi, tetapi jasa jahitan tetap
dibutuhkan konsumen. Mengapa demikian? Karena ada beberapa risiko pembelian baju
jadi yang biasanya diterima oleh pembeli, antara lain:

Pakaian jadi biasanya dibuat dengan ukuran standar (S, M, L, dan XL). Meski
model dan bahannya cukup bervariasi dan harganya pun lebih murah dibandingkan
memakai jasa penjahit, tetapi tidak semua pakaian jadi pas dikenakan oleh konsumen.
Terutama bagi orang-orang memiliki postur tubuh berbeda dengan standar orang pada
umumnya, seperti terlalu kecil atau terlalu gemuk. Jasa jahitan akan tetap diburu oleh
orang seperti ini.

Ada model dan bahan baju tertentu yang lebih enak kalau dipakai dari hasil jahitan
biasa, daripada dalam bentuk pakaian jadi yang diproduksi pabrik. Misalnya pakaian adat,
bahan brukat, kain tenun, dan lain-lain.

Contoh lainnya seperti pakaian jas, meski banyak ditemui di pasaran, tetapi
kebanyakan ukurannya untuk orang dewasa yang tubuh standar.

A. Memulai Usaha
Beberapa tahap yang harus dilalui untuk memulai usaha menjahit, adalah sebagai
berikut.

  Mengasah skill di bidang jahit-menjahit. Sekarang banyak dibuka kursus menjahit dari
tingkat dasar, menengah, lanjutan, hingga mahir. Bahkan untuk menjadi desainer pun ada
sekolah khusus. Bila perlu, lengkapi terus skill dan keterampilan Anda dengan
pengetahuan yang berkaitan dengan dunia menjahit, seperti kursus menyulam (sulam pita,
sulam benang, payet, dan lain-lain). Dengan demikian, akan banyak variasi dan desain
yang bisa Anda hasilkan.

  Menyiapkan alat, seperti mesin jahit, mesin obras (bila dana terbatas, untuk sementara bisa
mengobras di tempat lain), gunting, meteran, penggaris, jarum, dan benang.

   Mencari tempat usaha. Berbeda dengan usaha lain yang bisa dipasarkan dengan direct
selling, untuk membuka jasa jahitan akan lebih baik bila mangkal di suatu tempat agar
konsumen mudah mendatangi tempat tersebut. Memang, untuk mencari orderan bisa dari
mulut ke mulut atau lewat teman-teman dekat, tetapi produksi tetap harus mangkal di
suatu tempat. Cari tempat usaha yang jauh dari toko yang menjual pakaian jadi. Namun,
kalau dekat toko bahan tidak masalah, mungkin malah bisa menarik konsumen dari
pembeli bahan di sana.

    Buat papan nama besar atau mencolok di depan toko agar mudah dikenali.

B. Hambatan Usaha
Satu hal yang ditakutkan oleh pengusaha jasa apa pun, termasuk usaha jahitan
baju, adalah ditinggalkan pelanggan. Banyak faktor mengapa seorang pengusaha jasa
ditinggalkan oleh pelanggannya, bisa faktor dari dalam pengusaha itu sendiri (seperti
kurang ramah, tidak tepat waktu, dan sebagainya) atau karena faktor luar (pesaing).

Bagi pengusaha jasa jahitan baju, pesaing terberatnya adalah industri pakaian jadi
yang menawarkan harga relatif murah. Hanya dengan Rp 50-100 ribu, konsumen bisa
langsung mengenakan baju yang mereka inginkan. Sementara untuk menjahit baju,
seorang konsumen harus membeli bahan dan menunggu beberapa waktu di tukang jahit
langganan mereka. Biaya pun kadang lebih dari Rp 100 ribu. Apalagi kota Bandung yang
terkenal sebagai kota 'Paris van Java', pakaian jadi dari merek terkenal sampai yang tidak
ada merek banyak tersedia di pasar maupun outlet pakaian yang keberadaannya semakin
menjamur di kota ini.

C. Strategi Usaha
Untuk mampu bertahan dan bersaing dengan produk pakaian jadi memang bukan
hal mudah, namun pengusaha jasa jahitan baju harus terus berinovasi agar tetap
menghasilkan keuntungan, berikut cara inovasi yang dapat dilakukan untuk bertahan
dalam persaingan.
   Memberikan servis memuaskan.

  Tepat waktu. Kalau terpaksa telat sedang pelanggan sudah mengeluarkan biaya untuk
transportasi, ada baiknya penjahit siap mengganti uang transport tersebut.

  Memberi kesempatan fitting. Bila ada kekurangan (kebesaran atau kekecilan, ada yang
terasa tidak nyaman di bagian tertentu) penjahit harus bersedia memperbaiki.

  Memberi usulan desain baju. Tidak semua orang yang menjahitkan bajunya 'melek' mode.
Kelebihan Anda dalam memberi pilihan model baju bisa menarik pelanggan untuk
memakai jasa jahit Anda.

    Selalu belajar dan menambah kemampuan jahitnya.

 Melengkapi papan nama dengan kelebihan Anda. Misal, 'Ahli Jas Pria dan Wanita', 'Ahli
Jahit Pakaian Pengantin', 'Ahli Jahit Pakaian Tradisional', dan lain-lain.

D. Analisis Usaha
Berapa modal awal yang bisa dipakai untuk membuka jasa jahitan? Mari kita
sama-sama mencoba menganalisisnya.

Modal Awal:             

Mesin jahit                                                  Rp.  500.000,00

Mesin obras                                                 Rp.  400.000,00

Jumlah                                                        Rp. 900.000,00

Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar
Rp 1.000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per
tahun = (Rp 900.000,00 - Rp 1.000,00) : 4 = Rp 224.750,00 per tahun atau sama dengan
Rp 18.729,00 per bulan.

Perlengkapan:

Gunting khusus jahitan Rp. 40.000,00

Penggaris khusus jahitan Rp. 10.000,00

Benang obras Rp. 25.000,00


Benang jahit Rp. 20.000,00

Jarum jahit Rp. 5.000,00

Jumlah Rp. 100.000,00

Perhitungan Laba/Rugi per Bulan

Pendapatan (15 stel @ Rp 100.000,00) Rp. 1.500.000,00

Biaya-biaya: Rp. 100.000,00

Biaya perlengkapan Rp. 30.000,00

Biaya transportasi Rp. 100.000,00

Biaya listrik, air, dan telepon Rp. 18.729,00

Biaya penyusutan peralatan Rp. 20.000,00

Biaya lain-Lain Rp. 268.729,00

Jumlah biaya Rp. 1.231.271,00

Beberapa harga di atas diambil untuk harga produk termurah. Seperti mesin jahit,
itu diambil harga yang paling murah (merek Butterfly). Memakai mesin jahit ini risikonya
capek, berbeda dengan mesin jahit listrik. Namun, bisa disiasati dengan menambah
dinamo, jadi tenaga kaki tidak sepenuhnya dikeluarkan, tetapi dibantu dinamo. Variasi
harganya (bergantung merek dan fasilitas), misalnya mesin jahit listrik, bisa mencapai
tiga juta rupiah, bahkan ada yang sampai Rp 6-7 juta. Begitu pun dengan mesin obras
yang lebih mahal dari mesin jahit.

Bila dana kurang dari itu, mesin obras sementara bisa dihilangkan dari modal
awal. Risikonya harus membawa bahan ke tempat obras. Tentu ini sedikit merepotkan
dan mungkin menghambat penyelesaian pekerjaan.
Catatan: Analisa harga peralatan, perlengkapan, dan biaya-biaya lain wirausaha ataupun
bisnis bisa berubah kapan saja seiring waktu, silahkan sesuaikan dengan analisa harga dan
biaya-biaya lain di daerah anda.

Anda mungkin juga menyukai