Anda di halaman 1dari 131

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN

RAWAT JALAN PUSKESMAS MANGLI

SKRIPSI

Oleh :

WIDYA ANDINI EVANDARTI


NIM G41120464

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN
PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS MANGLI

SKRIPSI

Oleh :

WIDYA ANDINI EVANDARTI


NIM G41120464

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017

ii
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


JURUSAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI REKAM MEDIK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN


RAWAT JALAN PUSKESMAS MANGLI

Telah diuji pada tanggal 28 Desember 2016

Tim Penguji :
Ketua,

dr. Rinda Nurul Karimah, M.Kes


NIP. 19820311 201012 2 004

Sekertaris, Anggota,

Dony Setiawan HP.,S.Kep.,Ns.,M.M Feby Erawantini,S.KM. MPH


NIK. 19881217 201409 1 001 NIP. 19840108 201404 2 001

Menyetujui,
Ketua Jurusan Kesehatan

Sustin Farlinda,S.Kom., MT
NIP.19720204 200112 2 003

ii
PERSEMBAHAN

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan
karunianya, sehingga proses penulisan skripsi dengan judul “Perancangan
Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas Mangli”
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan di
Politeknik Negeri Jember dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari banyaknya
dukungan, bantuan, serta masukan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya
ingin menyampaikan dan saya persembahkan untuk :
1. Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya yang telah
diberikan kepada hambaMu ini.
2. Nabi besar Muhamad SAW yang telah membawa kita semua dari zaman
jahiliah menuju zaman yang terang benderang.
3. Bapak Direktur Politeknik Negeri Jember, Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM
atas segala regulasi yang telah dibuat, sehingga mampu memimpin
lembaga ini dengan sangat baik.
4. Ibu Sustin Farlinda, S.Kom., MT, selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Politeknik Negeri Jember.
5. dr. Rinda Nurul Karimah, M.Kes, selaku pembimbing I dan Bapak Dony
Setiawan HP.,S.Kep.,Ns.,M.M. selaku pembimbing II yang selalu
membimbing dan memberi semangat.
6. Orang tua dan adikku tercinta yang telah memberikan do’a dan dukungan
kepada saya sampai terselesaikannya skripsi ini.
7. Fatur Adi Nugroho yang telah memberikan dukungan kepada saya sampai
terselesaikannya skripsi ini.

Jember, 28 Desember 2016

Penulis

iii
MOTTO

“Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-


ulang ilmu adalah dzikir. Mencari ilmu adalah jihad”
(Imam Al Ghazali)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”


(Q.S Al-Insyirah 94:5)

“Saat aku melibatkan Allah SWT dalam semua impianku, aku percaya tidak ada
yang tidak mungkin. Bahkan sesuatu yang kita anggap sulit, tidak pernah mustahil
untuk Allah

iv
5
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Widya Andini Evandarti
NIM : G41120464
menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam skripsi
yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Puskesmas Mangli” merupakan gagasan dan hasil karya sendiri dengan arahan
komisi pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada
perguruan tinggi manapun.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas
dan dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Jember, 28 Desember 2016

Widya Andini Evandarti


NIM G41120464

v
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Widya Andini Evandarti


NIM : G41120464
Program Studi : Rekam Medik
Jurusan : Kesehatan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan


kepada UPT. Perpustakaan Politeknik Negeri Jember, Hak Bebas Royalti Non-
Ekslusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah berupa skripsi saya
yang berjudul :

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN


RAWAT JALAN PUSKESMAS MANGLI

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini UPT. Perpustakaan Politeknik


Negeri Jember berhak menyimpan, mengalih media atau format, mengelola dalam
bentuk Pangkalan Data (Database), mendistribusikan karya dan menampilkan
atau mempublikasikanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis atau pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak


Politeknik Negeri Jember, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jember
Pada Tanggal : 28 Desember 2016
Yang menyatakan,

Nama :Widya Andini Evandarti


Nim :G41120464

vi
Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas
Mangli

Widya Andini Evandarti


Program Study Rekam Medik
Jurusan Kesehatan

ABSTRAK

Permasalahan yang terjadi di Puskesmas Mangli yaitu dalam menjalankan


operasionalnya puskesmas belum menggunakan Sistem Informasi Puskesmas
(SIMPUS) terutama pada proses pendaftaran rawat jalan. Proses pendaftaran
masih menggunakan sistem pencatatan manual, sedangkan penerimaan pasien
setiap harinya tidak sedikit, kurang lebih 70 pasien perhari. Petugas merasa
kesulitan dalam proses pencarian data pasien saat proses pendaftaran.
Pencatatan pendaftaran secara manual rentan terhadap kesalahan manusia, serta
penghitungan jumlah kunjungan pasien dalam satu periode yang dilakukan secara
manual. Hal tersebut menghasilkan informasi yang tidak akurat, dan sering terjadi
redudansi data. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi
pendaftaran pasien rawat jalan di Puskesmas Mangli. Penelitian ini menggunakan
metode waterfall untuk perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat
jalan Puskesmas Mangli. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi pendaftaran
pasien rawat jalan puskesmas mangli, dengan adanya sistem informasi mengatasi
permasalahan yang ada di pendaftaran pasien rawat jalan dan memberi
kemudahan kepada petugas untuk mengetahui segala tindakan administrasi
pendaftaran pasien serta menyimpan data-data yang telah terinput pada komputer
dan membantu dalam proses pembuatan laporan harian, mingguan dan bulanan.

Kata Kunci: Puskesmas, Rawat Jalan, Sistem informasi, Waterfall

vii
8
Mangli (Registration Information System Design Outpatient Health Center
Mangli)

Widya Andini Evandarti


Medical Records Study Programe
The Department of Health
\
ABSTRACT

The problems that occurred at the health center is in the running operations in
Mangli health centers are not yet using Public Health Center Information System
especially in the outpatient registration process. The registration process is still
using manual recording system, while admissions per day does little,
approximately 70 patients per day. Moreover, the officer had difficulty in the
search process patient data during the registration process. Recording
registration manually prone to human error or human error, as well as counting
the number of patient visits in a period which is done manually potentially
produce inaccurate information and frequent occurrence of data redundancy due
to any older patients who seek treatment do not bring KIB will be given a number
of medical record new each register. So it will need a system of registration
information in accordance with the needs of health centers Mangli. This system
can reduce the occurrence of data redundancy so that patients who seek treatment
do not forget to carry an index card treatment (KIB) is no longer getting new
medical record number. The purpose of this research is to design information
systems of registration of outpatients in health centers Mangli. This study uses the
method waterfall for patient registration information system design. Stages in
waterfal method is Requirment Definition, System and Software Design,
Implementation and Unit Testing, Integration and System Testing, Operation and
maintenance. The result of this research is an information system registration
details outpatient health centers Mangli, expected by the information system of
patient enrollment made it easier for officers to know all the actions the
administration of patient registration and save the data that has been input on the
computer and assist in the reporting process daily, weekly and monthly.

Keywords: Health Center, Outpatient, information systems, Waterfall

viii
RINGKASAN

Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas


Mangli, Widya Andini Evandarti, NIM G1120464, Tahun 2016, Rekam Medik,
Politeknik Negeri Jember, dr. Rinda Nurul Karimah, M.Kes. (Pembimbing I) dan
Dony Setiawan HP.,S.Kep.,Ns.,M.M. (Pembimbing II)

Puskesmas Mangli membutuhkan sistem yang dapat membantu


mempercepat pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan. Sistem informasi yang
telah diajukan oleh peneliti kepada kepala puskesmas Mangli telah diterima untuk
dilakukan sebuah perancangan sistem. Selain itu juga terdapat beberapa
permasalahan yaitu dalam menjalankan operasionalnya puskesmas belum
menggunakan Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) terutama pada proses
pendaftaran rawat jalan. Proses pendaftaran masih menggunakan sistem
pencatatan manual, sedangkan penerimaan pasien setiap harinya tidak sedikit,
kurang lebih 70 pasien perhari. Terlebih lagi petugas merasa kesulitan dalam
proses pencarian data pasien saat proses pendaftaran. Pencatatan pendaftaran
secara manual rentan terhadap human error atau kesalahan manusia, serta
penghitungan jumlah kunjungan pasien dalam satu periode yang dilakukan secara
manual berpotensi menghasilkan informasi yang tidak akurat dan sering
terjadinya redudansi data akibat setiap pasien lama yang berobat tidak membawa
KIB akan diberikan nomer rekam medis baru setiap mendaftar. Maka sangat
diperlukan suatu sistem informasi pendaftaran yang sesuai dengan kebutuhan
puskesmas Mangli. Sistem ini dapat mengurangi terjadinya redudansi data
sehingga pasien yang berobat lupa tidak membawa kartu indeks berobat (KIB)
tidak lagi mendapatkan nomor rekam medis baru.
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem informasi
pendaftaran pasien rawat jalan di Puskesmas Mangli. Penelitian ini menggunakan
metode waterfall dengan desain penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data
yang dilakukan peneliti adalah observasi, wawancara mendalam,dokumentasi dan
brainstorming. Pengkodingan menggunakan aplikasi notepad++ serta bahasa

ix
pemrograman PHP untuk pembuatan perangkat lunak dan My Sql untuk
pembuatan database. Sistem informasi dapat dikembangkan kembali dengan
menambahkan modul lain yaitu rujukan pasien.

x
PRAKATA

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah,
rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi
ini dengan baik dan tepat waktu.
Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan Puskesmas Mangli” dilakukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sain Terapan (S.ST.) di Program Studi
Rekam Medik Jurusan Kesehatan.
Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan banyak kemudahan dalam hidup saya.
2. Kedua orang tua saya yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam
proses pengerjaan skripsi ini.
3. dr. Rinda Nurul Karimah, M.Kes selaku pembimbing I.
4. Bapak Dony Setiawan HP.,S.Kep.,Ns.,M.M selaku pembimbing II.
5. Petugas pendaftaran dan TI di Puskesmas Mangli.
6. Adikku arfian yang selalu mendukung dan mendoakan.
7. Fatur Adi Nugroho terimakasih yang selalu memberikan motivasi kepada
saya sampai terselesaikannya skripsi ini.
8. Teman-temanku yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama
proses pengerjaan skripsi ini.
Skripsi ini mungkin kurang sempurna, maka itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga bisa bermanfaat.

Jember, 28 Desember 2016

Penulis
xi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
PENGESAHAN ..................................................................................................... ii
PERSEMBAHAN.................................................................................................. ii
MOTTO ................................................................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................v
PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
RINGKASAN ....................................................................................................... ix
PRAKATA.............................................................................................................xi
DAFTAR ISI.........................................................................................................xv
DAFTAR TABEL............................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xix
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan umum ....................................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.4.1 Bagi Puskesmas..................................................................................... 4
1.4.2 Bagi Peneliti........................................................................................... 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 5

xii
2.1.1 Sistem Informasi Layanan Rawat Jalan, Studi Kasus:
Puskesmas Kapuan Dengan Menggunakan Metode
Prototype (Ika Yuniarti, 2014) ............................................................ 5
2.1.2 Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis
Web di Puskesmas Rambipuji Jember, Studi Kasus:
Puskesmas Rambipuji Jember (Yusni Rahmatika,
2015)....................................................................................................... 5
2.1.3 State Of The Art ..................................................................................... 6
2.2 Landasan Teori ........................................................................................ 7
2.2.1 Perancangan.......................................................................................... 7
2.2.2 Sistem Informasi ................................................................................... 7
2.2.3 Sistem Informasi Kesehatan ................................................................ 8
2.2.4 Sistem Informasi Pendaftaran Pasien............................................... 13
2.2.5 Pasien ................................................................................................... 14
2.2.6 Data User/ Petugas.............................................................................. 16
2.2.7 KIB ....................................................................................................... 16
2.2.8 Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Puskesmas Mangli .............................................................................. 16
2.2.9 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)...................................... 16
2.2.10 Profil Puskesmas Mangli.................................................................... 18
2.2.11 Flowchart ............................................................................................. 23
2.2.12 Data Flow Diagram (DFD)................................................................. 25
2.2.13 Model ERD.......................................................................................... 26
2.2.14 Database............................................................................................... 28
2.2.15 Database Relasional ............................................................................ 29
2.2.16 PHP (Hypertext Preprocessor)............................................................ 29
2.2.17 HTML (Hypertext Markup Language) .............................................. 29
2.2.18 Yii Framework...................................................................................... 30
2.2.19 Waterfall ( sommerville) ....................................................................... 30
2.2.20 Black-Box Testing............................................................................... 33
2.2.21 Metode Kualitatif................................................................................ 35
2.3 Kerangka Konsep .................................................................................. 37
xiii
BAB 3. METODE PENELITIAN...................................................................... 39
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 39
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 39
3.2.1 Lokasi Penelitian................................................................................. 39
3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................................ 39
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
3.4 Instrumen pengumpulan data .............................................................. 39
3.4.1 Pedoman Wawancara......................................................................... 41
3.4.2 Pedoman Observasi ............................................................................ 41
3.4.3 Pedoman Diskusi (Brainstroming ).................................................... 41
3.5 Unit Analisis ........................................................................................... 41
3.6 Alat dan Bahan ...................................................................................... 42
3.6.1 Alat....................................................................................................... 42
3.6.2 Bahan ................................................................................................... 42
3.7 Metode Penelitian .................................................................................. 43
3.8 Alur Penelitian ....................................................................................... 45
3.8.1 Studi Pendahuluan ............................................................................. 46
3.8.2 Identifikasi masalah ........................................................................... 46
3.8.3 Studi Literatur .................................................................................... 46
3.8.4 Rumusan Masalah .............................................................................. 46
3.8.5 Tujuan Penelitian ............................................................................... 46
3.8.6 Perancangan Sistem ........................................................................... 46
3.8.7 Hasil dan Pembahasan ....................................................................... 47
3.8.8 Kesimpulan dan Saran ....................................................................... 47
3.9 Definisi Istilah ........................................................................................ 48
3.10 Gambaran sistem................................................................................... 49
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 52
4.1 Requirements definition (definisi kebutuhan)Error! Bookmark not
defined.52
4.1.1 Analisis Permasalahan Sistem Pendaftaran Rawat
Jalan di Puskesmas Mangli................................................................ 53

xiv
4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem................................................................ 54
4.2 System and software design (perancangan sistem dan perangkat
lunak)........................................................................................................ 56
4.3 Implementation and unit testing (implementasi dan pengujian unit) 63
4.4 Integration and system testing (integrasi dan pengujian sistem) 63
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 78
5.1 Kesimpulan............................................................................................. 78
5.2 Saran ....................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 80

xv
DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 State of The Art............................................................................................6


2.2 Sarana – Sarana Kesehatan Puskesmas Mangli.........................................20
2.3 Ketenagaan dan Personalia Puskesmas Mangli.........................................21
2.4 Flow Direction Symbol..............................................................................23
2.5 Processing Symbol.....................................................................................24
2.6 Input – input symbol..................................................................................24
2.7 Notasi pada model ERD............................................................................27
2.8 Notasi Kardinalitas Hubungan Model ERD..............................................27
2.9 Keunggulan dan Kerugian Metode Black Box Testing.............................34
3.1 Definisi Istilah...........................................................................................48
4.1 Requirenment Definition............................................................................53
4.2 Contex Diagram........................................................................................62
4.3 Proses pada DFD Level 0 SI Pendaftaran Pasien......................................63
4.4 Pengujian Pada Halaman Login................................................................70
4.5 Pengujian Pada Halaman Menu................................................................71
4.6 Pengujian Pada Halaman Transaksi Pendaftaran Pasien..........................73
4.7 Pengujian Pada Halaman Laporan Pasien................................................77

xvi
17
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Sistem Informasi Yankes pada upaya perorangan........................................10
2.2 Waterfall Model............................................................................................31
2.3 Kerangka Konsep .........................................................................................37
3.1 Waterfall Model............................................................................................43
3.2 Alur Penelitian..............................................................................................45
3.3 Gambaran Sistem Admin .............................................................................50
4.1 Map Menu Perancangan SI Pendaftatran Pasien..........................................57
4.2 Flowchart System Pendaftaran Pasien..........................................................59
4.3 Contex Diagram SI Pendaftaran Pasien ......................................................61
4.4 DFD Level 1 SI Pendaftaran Pasien.............................................................63
4.5 ERD SI Pendaftaran Pasien..........................................................................64
4.6 Halaman Login .............................................................................................66
4.7 Halaman Dashboard.....................................................................................67
4.8 Form Pendaftaran Pasien..............................................................................67
4.9 Halaman Cetak Kartu Indeks Berobat ..........................................................68
4.10 Halaman Master File Management User......................................................68
4.11 Halaman Master File User Baru ...................................................................69
4.12 Halaman Master File Data Pasien ................................................................68
4.13 Halaman Laporan Transaksi Pasien .............................................................68
4.14 Login User ....................................................................................................70
4.15 Menu Dashboard..........................................................................................71
4.16 Tampilan Form Pendaftaran Pasien Baru Bila Beberapa Field
TidakDiisi .....................................................................................................73
4.17 Tampilan Form Pendaftaran Pasien Baru Bila Data BerhasilDisimpan.......73
4.18 Tampilan Form Pendafataran Pasien Lama..................................................74
4.19 Tampilan Kartu Indeks Berobat ...................................................................75
4.20 Download Kartu Indeks Berobat ..................................................................75
4.21 Cetak Kartu Indeks Berobat .........................................................................76
4.22 Halaman Menu Laporan Pasien....................................................................78
4.23 Halaman Laporan Pasien PDF......................................................................79

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1........................................................................................................82
LAMPIRAN 2........................................................................................................83
LAMPIRAN 3........................................................................................................84
LAMPIRAN 4........................................................................................................85
LAMPIRAN 5........................................................................................................86
LAMPIRAN 6........................................................................................................87
LAMPIRAN 7........................................................................................................88
LAMPIRAN 8........................................................................................................90
LAMPIRAN 9........................................................................................................91
LAMPIRAN 10......................................................................................................92
LAMPIRAN 11......................................................................................................93
LAMPIRAN 12......................................................................................................94
LAMPIRAN 13......................................................................................................95
LAMPIRAN 14......................................................................................................96
LAMPIRAN 15......................................................................................................97
LAMPIRAN 16......................................................................................................98
LAMPIRAN 17......................................................................................................99
LAMPIRAN 18....................................................................................................100

xvii
DAFTAR SINGKATAN

AS : AmerikaSerikat

EHR : Electronic Health Record

CPOE : Computerized Physician Order Entry

RI : Republik Indonesia

PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan

SIMPUS : Sistem Informasi Puskesmas

KIB : Kartu Indeks Berobat

UKP : Upaya Kesehatan Perorangan

UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat

SI : Sistem Informasi

PUSKESMAS : Pusat Kesehatan Masyarakat

SDM : Sumber Daya Manusia

KIUP : Kartu Indeks Utama Pasien

PBI : Penerima Bantuan Iuran

TNI : Tentara Nasional Indonesia

POLRI : Polisi Republik Indonesia

USASI : The United States of America StandartInstitue

ASA : American StandartsAssosiation

DFD : Data Flow Diagram

ERD : Entitas Relationship Diagram

DBMS : Database Management System

PHP : Hypertext Processor

HTML : Hypertext Markup Language

xix
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu sistem informasi terdiri dari data, manusia, dan proses serta
kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi informasi.
Pengguna sistem informasi terlibat dalam 3 tahap, yaitu pemasukan data,
pemrosesan, dan pengeluaran informasi. Tahap pemasukan data menggunakan
formulir data atau lembar data yang bisa jadi belum memiliki arti. Sistem
kemudian akan mengolah data ini menjadi informasi yang lebih berarti (Hatta,
2012).
Penggunaan sistem informasi di bidang kesehatan masih ketinggalan
dibandingkan sektor lain seperti perbankan dan keuangan, pelayanan transportasi
penerbangan dan industri telekomunikasi. Survei 2008 menunjukkan hanya
kurang lebih 10% rumah sakit umum di AS sudah menggunakan sistem EHR baik
yang komprehensif maupun EHR dasar. Angka adopsi ini kurang lebih sama di
negara-negara Eropa. Survey tahun 2007 hanya sekitar 11,9% rumah sakit umum
di Austria dan 7,0% di rumah sakit Jerman menggunakan EHR yang
komprehensif. Pada tahun yang sama,baru sekitar10,1% rumah sakit di Jepang
telah mengadopsi EHR. Di Korea, kurang lebih lebih 80,3% dari rumah sakit
pendidikan dan rumah sakit umum menggunakan Computerized physcian order
entry ( CPOE) tetapi hanya 9% yang menggunakan EHR secara komprehensif
(Harianadkk,2013). Sedangkan di Indonesia menunjukan bahwa keseluruhan
sistem informasi kesehatan masih dalam status “ada tapi tidak akurat “ dan masih
perlu ditingkatkan (Kementrian Kesehatan RI, 2012 ).
Salah satu institusi pelayanan kesehatan yang perlu mengembangkan
sistem informasi adalah puskesmas. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Peraturan MenteriKesehatan RI,2014)
1
2

Di kabupaten Jember sendiri, dari 49 Puskesmas diketahui 15 Puskesmas


yang sudah menerapkan sistem informasi manajemen Puskesmas atau sebanyak
30,60% (Rahman,2014). Peran komputer dan penggunanya sudah tidak asing lagi
dalam pengolahan data mulai pengolahan data pasien, data pegawai, data
peralatan, dan lain–lain. Pengolahan secara manual mempunyai banyak
kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama keakuratannya juga kurang
dapat diterima karna kemungkinan kesalahan sangat besar. Pencatatan data
riwayat kesehatan pasien adalah hal yang penting dalam dunia medis dan dikenal
dengan istilah rekam medis .
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, pengertian rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Terkait dengan manajemen rekam medis dan informasi
kesehatan, pada kompetensi ini petugas rekam medis harus melakukan registrasi
(pendaftaran) atas semua kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan
(Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2007). Tempat pendaftaran pasien merupakan
gerbang pelayanan pertama disuatu fasilitas pelayanan kesehatan (Budi, 2011).
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada unit pendaftaran
pasien rawat jalan puskesmas mangli, serta wawancara tidak terstruktur pada
kepala puskesmas Mangli di dapatkan hasil bahwa puskesmas Mangli
membutuhkan sistem yang dapat membantu mempercepat pelayanan pendaftaran
pasien rawat jalan. Sistem informasi yang telahdiajukan oleh peneliti kepada
kepala puskesmas Mangli telah diterima untuk dilakukan sebuah perancangan
sistem. Selain itu juga terdapat beberapa permasalahan yaitu dalam menjalankan
operasionalnya puskesmas belum menggunakan Sistem Informasi Puskesmas
(SIMPUS) terutama pada proses pendaftaran rawat jalan. Proses pendaftaran
masih menggunakan sistem pencatatan manual, sedangkan penerimaan pasien
setiap harinya tidak sedikit, kurang lebih 70 pasien perhari. Terlebih lagi petugas
merasa kesulitan dalam proses pencarian data pasien saat proses pendaftaran.
Pencatatan pendaftaran secara manual rentan terhadap human error atau
3

kesalahan manusia, serta penghitungan jumlah kunjungan pasien dalam satu


periode yang dilakukan secara manual berpotensi menghasilkan informasi yang
tidak akurat dan sering terjadinya redudansi data akibat setiap pasien lama yang
berobat tidak membawa KIB akan diberikan nomer rekam medis baru setiap
mendaftar. Maka sangat diperlukan suatu sistem informasi pendaftaran yang
sesuai dengan kebutuhan puskesmas Mangli. Sistem ini dapat mengurangi
terjadinya redudansi data sehingga pasien yang berobat lupa tidak membawa kartu
indeks berobat (KIB) tidak lagi mendapatkan nomor rekam medis baru.
Berdasarkan dari permasalahan diatas, peneliti penting untuk merancang sistem
informasi pendaftaran pasien rawat jalan di Puskesmas Mangli untuk nantinya
dapat diimplementasikan di Puskesmas yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang
didapat dalam penelitian ini, yaitu “Bagaimana perancangan sistem informasi
pendaftaran pasien rawat jalan Puskesmas Mangli?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum


Tujuan umum penelitian ini adalah merancang sistem informasi
pendaftaran pasienrawat jalan Puskesmas Manglisebagai bahan masukan
(refrensi) yang diharapkan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu,
relevan dan akurat, padapelayanan pendaftaran pasien
4

1.3.2 Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus penelitian sebagai berikut:
a. Mendefinisikan kebutuhan rancangan (Requirment Definition) sistem
informasi pendatafran pasien PuskesmasMangli.
b. Membuat rancangan (System and Software Design) sistem informasi
pendaftaran pasien Puskesmas Mangli menggunakan flowchartsystem,
Context Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), Entity Relation
Diagram (ERD).
c. Mengimplementasikan dan menguji (Implementation and Unit Testing)
rancangan sistem sebagai unit program kedalam bahasa pemrograman
PHP dan Mysql menggunakan web editor yaitu Notepad++.
d. Mengintegrasi dan menguji (Integration and System Testing) sistem
pendaftaran pasien Puskesmas Mangli.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Puskesmas

a. Memberi masukan (refrensi) yang diharapkan dapat diharapkan dapat


menghasilkan informasi yang tepat waktu, relevan dan akurat, pada
pelayanan pendaftaran pasien
b. Memberi kemudahan petugas untuk mengetahui segala tindakan
administrasi pendaftaran pasien serta menyimpan data-data yang telah
terinput pada komputer.
c. Mendukung kinerja proses pengolahan data pasien seperti pencarian,
pencatatan dan pelaporan.
d. Mencegah terjadinya duplikasi data pendaftaran pasien.

1.4.2 Bagi Peneliti

Mendapatkan pemahaman dan pengalaman perancangan serta uji coba


sistem informasi pendaftaranpasien puskesmas mangli.
5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


2.1.1 Sistem Informasi Layanan Rawat Jalan, Studi Kasus: Puskesmas
Kapuan Dengan Menggunakan Metode Prototype (Ika Yuniarti, 2014)
Pada puskesmas Kapuan sistem layanan rawat jalan belum menggunakan
sistem yang terkomputerisasi, dalam pendataan riwayat pasien baru maupun
pasien lama semua dilakukan masih dengan cara manual, ditemukannya data
riwayat pasien yang ganda dan dalam pencarian riwayat pasien membutuhkan
waktu yang lama sehingga membuat pasien menunggu lama.
Penulis merancang sistem informasi layanan rawat jalan padaPuskesmas
Kapuan menggunakan metode prototype. tahapan–tahapan prototype adalah
mengidentifikasi pengguna, mengembangkan prototype, menentukan apakah
prototype bisa diterima, menggunakan kode sistem baru, menguji sistem baru,
menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima dan membuat sistem baru
menjadi sistem produksi.

2.1.2 Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web di


Puskesmas Rambipuji Jember, Studi Kasus: Puskesmas Rambipuji
Jember (Yusni Rahmatika, 2015)
Penulis merancang sistem informasi rawat jalan pada puskesmas
Rambipuji menggunakan program microsoft adobe dreamweaver cs6. .
Perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan melaui tahapan
analisis, desain, pengkodean, dan pengujian sistem.
Diharapkan perancangan sistem ini dapat menggantikan sistem
pendaftaran pasien manual, serta dapat membantu kinerja karyawan di puskesmas
menjadi lebih efisien dan efektif. Selain itu dapat menghasilkan laporan-laporan
dari kegiatan lebih valid dan menjamin data pasien tetap terjaga dengan baik.

5
6

2.1.3 State Of The Art


Perbedaan dan persamaan penelitian yang dilakukan antara peneliti dengan
peneliti lain adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 State of the art
Widya Andini
Ika Yuniarti Yusni Rahmatika
No Materi Evandarti
(2014) (2015)
(2016)
Sistem Informasi Perancangan Sistem Perancangan Sistem
Layanan Rawat Jalan, Informasi Pendaftaran Informasi Pendaftaran
Studi Kasus: Puskesmas Rawat Jalan Berbasis Pasien Rawat Jalan
1 Judul Kapuan Dengan Web di Puskesmas Puskesmas Mangli
Menggunaka Metode Rambipuji Jember
Prototype
Membuat sistem Merancang dan Merancang sistem
informasi pengelolaan membuat sistem informasipendaftaran
layanan rawat jalan agar informasi rawat jalan pasien Puskesmas
dihasilkan informasi berbasis web di Manglisebagai bahan
2 Tujuan yang lebih baik. puskesmas rambipuji masukan (refrensi).
jember.

Petugas pendaftaran dan Petugas pendaftaran Petugas pendaftaran


kepala Puskesmas pasien rawat jalan di pasien di Puskesmas
3 Objek Kapuan Puskesmas rambipuji Mangli.
jember.

Waterfall ( Rosa A.S Waterfall


4 Metode Prototype
& M.Shalahuddin) (sommerville)

Pada table 2.1. dijelaskan beberapa hasil penelitian terdahulu yang melatar
belakangi dalam penelitian saat ini, sehingga yang menjadi pembeda dari
penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah penulis merancang sistem
pendaftaran pasien rawat jalan disertai dengan tersedianya KIB elektronik serta
KIB tersebut dapat dicetak sesuai dengan nomor rekam medis pasien.
Peneliti terdahulu menggunakan metode perancangan sistem prototype
beserta analisis, perancangan serta implementasi dan pembahasan. Sedangkan
penulis menggunakan metode waterfall model. Model prototype merupakan suatu
teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan
informasi pengguna secara cepat. Berfokus pada penyajian dari aspek-aspek
7

perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai.
Prototype tersebut akan dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk
menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.
Metode pengembangan Waterfall menurut ( Rosa A.S & M.Shalahuddin)
merupakan metode model air terjun yang menyediakan pendekatan alur hidup
perangkat lunak secara sekuensial atau urut dimulai dari analisis, desain,
pengkodean, pengujian dan tahap support dan metode ini tidak dapat kembali lagi
ketahap sebelumnya .
Sedangkan model waterfall (sommerville) menggunakan pendekatan
sistematis dan urut. Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal
pengembangan sistem yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan
system yaitu tahap pemeliharaan. Programmer harus merencanakan dan
menjadwalkan semua proses kegiatan sebelum mulai bekerja pada mereka.
Tahapan utama dari model air terjun langsung mencerminkan perkembangan
mendasar kegiatan. Karena analisis permasalahan dan pengumpulan kebutuhan
dilakukan diawal, sehingga minim terjadi kesalahan di tahap akhir. Tahapan
berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai
dilaksanakan.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Perancangan
Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain
sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik (Bahra,
2005).
2.2.2 Sistem Informasi
a. Data
Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk
menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Data inilah yang yang nantinya akan
disimpan dalam database (Kadir, 2009).
8

b. Sistem
Sistem adalah perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sistem meliputi
komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berkomunikasi dalam
proses untuk mencapai tujuan dengan batasan-batasan tertentu dengan ciri-ciri
sistem yang meliputi:
1) Mempunyai tujuan.
2) Terdiri dari elemen-elemen/komponen-komponen atau sub-sub sistem.
3) Memiliki keterkaitan/ketergantungan antar komponen/elemen atau
subsistem.
4) Dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil disebut sebagai
subsistem dan mempunyai sistem yang lebih besar disebut
suprasistem.
5) Mempunyai batasan(Hikmah & Farlinda, 2014).
c. Informasi
Informasi adalah data yang sudah terolah/terproses dan memiliki manfaat
atau nilai guna bagi user/pengguna, memiliki tujuan tertentu serta mendukung
pengambilan keputusan. Kualitas informasi :
1) Jelas dan akurat: informasi harus jelas maknanya atau tidak ambigu
dan tepat (tidak keliru).
2) Relevan: informasi harus sesuai dengan permintaan/kebutuhan dan
bermanfaat.
3) Tepat waktu: informasi harus tepat waktu, karena informasi jikasudah
terlambat tidak berfungsi (Hikmah & Farlinda, 2014).
d. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang
dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah organisasi (Alter, 1992 dalam Kadir, 2009).
2.2.3 Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi kesehatan pengumpulan data terpadu, pengolahan,
pelaporan dan penggunaan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan
9

efektivitas pelayanan kesehatan dan efisiensi melalui manajemen yang lebih baik
di semua tingkat pelayanan kesehatan (Hikmah & Farlinda, 2014).
Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat komponen dan prosedur
yang terorganisasi dengan tujuan untuk menghasilkan informasi guna
memperbaiki keputusan manajemen di semua tingkat organisasi sistem pelayanan
kesehatan.
Sistem informasi pelayanan kesehatan mendukung terselenggaranya upaya
kesehatan baik yang bersifat perorangan (UKP) maupun masyarakat (UKM).
Sistem informasi pada upaya kesehatan masyarakat (SI UKM) bertujuan
mengumpulkan, mengolah, dan menganalilis informasi, serta menyediakan umpan
balik untuk mendukung kegiatan, pemeliharaan, pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat. Cakupan, komponen, serta kerumitan sistem
informasi pada UKM, tergantung pada stratanya. Sistem informasi pada strata
pertama yaitu pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), mengkombinasikan siklus
informasi untuk manajemen klien dengan kegiatan surveilans, fungsi administratif
serta pemantauan wilayah. Sedangkan pada dinas kesehatan kabupaten, bertujuan
mengintegrasikan data agregat dari berbagai UKM dan UKP strata 1 serta
berperan sebagai regulator.
Secara umum sistem informasi pada upaya kesehatan perorangan (SI
UKP) dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu sistem informasi klinis, sistem
informasi administrasi pelayanan kesehatan (yankes), sistem penunjang pelayanan
kesehatan (yankes) dan sistem pendukung pelayanan kesehatan (yankes).
10

SI Rawat
Jalan

SI Rawat Inap

SI Pasien
SI Rawat
Darurat

SI One Day
Care

SI Klinis SI Provider

SI Farmasi

SI Yankes SI Penunjang
UKP Medis

SI Pendaftaran
Pasien
SI
Addiministrasi SI
Yankes Pembayaran
dan Tagihan

SI Finansial

SI SDM

SI Penunjang
Yankes

SI Fasilitas

Laporan
Periodik
Laporan
SI Manajemen Pengecualian

Laporan Atas
Permintaan

Sistem SI Provider
Pendukung
Keputusan
Yankes SI Farmasi

SI Penunjang
Medis

Gambar 2.1 Sistem Informasi Yankes pada Upaya Kesehatan Perorangan


menurut (Hatta, 2012)
11

a. Sistem Informasi Klinis


Sistem informasi klinis dirancang untuk menunjang kegiatan pelayanan
pasien dengan menyediakan informasi klinis yang aksesbilitas,akurat, terkini,
lengkap, dan relevan bagi praktisi pemberi layanan kesehatn. Selain itu dapat juga
didayagunakan untuk peningkatan kualitas, peer review, penelitian dan berbagai
tujuan lainnya.
1) Sistem informasi pasien
a) Sistem informasi rawat jalan
b) Sistem informasi rawat inap
c) Sistem informasi rawat darurat
d) Sistem informasi rawat sehari (one day care)
2) Sistem informasi provider (dokter, paramedis)
3) Sistem informasi farmasi
4) Sistem informasi penunjang Medis
b. Sistem informasi administrasi pelayanan kesehatan
Sistem ini didayagunakan untuk mengelola finansial, personal, material,
fasilitas dan sumber daya lainnya dalam fasilitas pelayanan kesehatan.
1) Sistem informasi pendaftaran pasien
Sistem ini meliputi aktivitas pasien keluar, pasien masuk, pasien
rujuk, lama dirawat, data demografik, dan cara pembayaran. Sistem ini
semestinya terkait dengan sistem lain dalam sarana pelayanan
kesehatan agar dapat lebih didayagunakan untuk pengisian formulir
yang membutuhkan data dasar dan tanda tangan pasien, serta
pernyataan izin pelepasan suatu informasi medis untuk keperluan
tertentu.
2) Sistem informasi pembayaran dan tagihan
Sistem ini menerima msukan cara pembayaran pasien melalui SI
pendaftaran pasien. Data cara pembayaran ini digabungkan dengan
data pelayanan harian yang mencakup semua bentuk pelayanan yang
telah diterima oleh pasien selama masa perawatan. Dari hasril
pengolahan ini akan didapat informasi mengenai jumlah dan rincian
12

biaya pelayanan untuk seorang pasien dalam suatau periode


perawatan. Berkaitan dengan cara pembayaran, maka sistem ini
menghasilkan juga informasi mengenai penanggungan biaya, cara
pembayaran, jadwal penagihan, metode penagihan dan informasi
terkait lainnya.
c. Sistem informasi penunjang pelayanan kesehatan
1) Sistem informasi finansial
Sistem ini meliputi fungsi-fungsi seperti penggajian dan akunting,
pengelolaan hutang, akunting pasien termasuk pembayaran
tagihan,pengelolaan piutang, akunting biaya, akunting buku besar,
budgeting dan pembuatan laporan keuangan.semua informasi ini
sangat dibutuhkan manajer untuk perencanaan, monitoring dan
pengendalian sumber daya finansial.
2) Sistem informasi sumber daya manusia (SDM)
Laporan yang dihasilkan oleh sistem ini dapat digunakan untuk
memantau produktivitas, menganalisis biaya tenaga kerja, memonitor
turnover dan mangkir tenaga kerja, kebutuhan pelatihan dan
pendidikan berkelanjutan. Selain itu, informasi dari sistem ini juga
dapat digunakan untuk membantu proses seleksi dan penempatan
tenaga kerja agar sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
3) Sistem informasi material
Sistem ini dapat mencakup sistem pengendalian pembelian dan
penyimpanan, penggunaan kode batang untuk memantau dan melacak
materian dan supplies.
d. Sistem Pendukung Pelayanan Kesehatan
1) Sistem informaasi manajemen
Fokus dari sistem ini adalah menyediakan laporan dan informasi
yang dibutuhkan oleh manajer untuk pengolahan rutin. Jenis laporan
yang umum disediakan oleh sistem ini meliputi leporan periodik
terjadwal, laporan pengecualian, dan laporan atas permintaan.
13

2) Sistem penunjang keputusan strategis


Sistem ini difokuskan untuk menunjang keputusan strategis.
Laporan yang dihasilkan oleh sistem ini memungkinkan manajer
untuk memanipulasi data dan menjalankan analisis bagaimana-jika,
sensitivitas dan analisis optimisasi. Beberapa fitur yang umum
disediakan sistem ini meliputi memonitor dan mengevaluasi indikator
kinerja kunci dan tren, memungkinkan simulasi pendapatan dan biaya
berdasarkan berbagai variasi pola asumsi serta mengestimasi
kebutuhan potensial terhadap jenis layanan untuk berbagai are kerja.
3) Sistem informasi eksekutif
Sistem ini merupakan sistem yang dibutuhkan dan dimanfaatkan
oleh manajer tingkat atas. Sistem ini diprogram untuk mengorganisasi
dan menangani data dalam jumlah besar, serta mengolahnya menjadi
bentuk yang sesuai dengan kebutuhan manajemen. Sistem ini
merupakan alat yang esensial bagi manajemen finansial. Dengan
sistem ini misalnya, manajemen dapat menganalisis kondisi lama
dirawat (lengh of stay-LOS) tahunan dan rerata sensus harian
berkaitan dengan data finansial (Hatta, 2012).
2.2.4 Sistem Informasi Pendaftaran Pasien
Pendaftaran (registrasi) merupakan kegiataan pendataan data seperti nama,
alamat, dan data lainnya ke dalam daftar pada buku atau sistem informasi (Budi,
2011). Sistem informasi pendaftaran digunakan untuk mendata pasien baru dan
lama, baik rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat, selain itu juga dapat
digunakan untuk mengetahui jumlah kunjungan, sehingga dengan mudah kita
dapat membuat laporan kunjungan lama maupun kunjungan baru. Selain itu,
sistem informasi pendaftaran dapat digunakan untuk mencari nomor rekam medis
pasien bila pasien lupa membawa kartu indeks berobat (KIB), pencariannya
dengan cara mencari di pencarian data pasien dengan menginputkan nama pasien
tanpa harus mencari kartu indeks utama pasien (KIUP)(Rustiyanto, 2011).
Sistem pendaftaran pasien meliputi aktivitas pasien keluar, pasien masuk,
pasien rujuk, lama dirawat, data demografik, dan cara pembayaran. Sistem ini
14

semestinya terkait dengan sistem lain dalam sarana pelayanan kesehatan agar
dapat lebih didayagunakan untuk pengisian formulir yang membutuhkan data
dasar dan tanda tangan pasien, serta pernyataan izin pelepasan suatu informasi
medis untuk keperluan tertentu (Hatta, 2012).
2.2.5 Pasien
a. Pasien
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi(Peraturan
Menteri Kesehatan RI, 2008).
b. Data pasien
Data pasien adalah data yang diperoleh dari klien atau pasien yang dapat
dijadikan dasar oleh tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau pelayanan
kesehatan. Yang dimaksud data pasien seperti nomor indeks, nama pasien, umur,
alamat, jenis kelamin, tanggal lahir, pekerjaan dan nomor telepon.
c. Pasien Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien
yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan
(Huffan, 1994 dalam Budi 2011). Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI (2003) menyatakan bahwa “pelayanan rawat jalan adalah pelayanan
pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa menginap di rumah sakit.” Sehingga dapat disimpulkan
bahwa, pasien rawat jalan ialah setiap orang yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dari dokter atau dokter gigi tanpa menginap di fasilitas pelayanan
kesehatan.
d. Peserta Jaminan Kesehatan
1) Definisi Pasien Jaminan Kesehatan
Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan
agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
15

iurannya dibayar oleh pemerintah. Sedangkan peserta adalah setiap


orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam)
bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Peserta Jaminan
Kesehatan
a) Peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) Jaminan Kesehatan, terdiri
atas:
(1) Orang yang tergolong fakir miskin, dan
(2) Orang tidak mampu.
b) Peserta bukan PBI (Penerima Bantuan Iuran) Jaminan Kesehatan,
terdiri atas:
(1) Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya termasuk
warga negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6
(enam) bulan dan anggota keluarganya, terdiri atas:
(a) Pegawai Negeri Sipil
(b) Anggota TNI
(c) Anggota Polri
(d) Pejabat Negara
(e) Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri
(f) Pegawai swasta, dan
(g) Pekerja yang tidak termasuk huruf (a) sampai dengan
huruf (f) yang menerima upah.
(2) Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya
termasuk warga negara asing yang bekerja di Indonesia paling
singkat 6 (enam) bulan dan anggota keluarganya, terdiri atas:
(a) Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri, dan
(b) Pekerja yang tidak termasuk huruf (a) yang bukan
penerima Upah.
(3) Bukan Pekerja dan anggota keluarganya, terdiri atas:
(a) Investor
(b) Pemberi Kerja
(c) Penerima Pensiun
16

(d) Veteran
(e) Perintis Kemerdekaan
(f) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau
Perintis Kemerdekaan, dan
(g) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan
huruf (e) yang mampu membayar iuran (Peraturan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, 2014).
e. Pasien Non Jaminan Kesehatan
Berdasarkan pengertian pada poin a dan g, dapat disimpulkan bahwa
pasien non jaminan kesehatan ialah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan,
baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi,
namun orang tersebut bukan peserta jaminan kesehatan.
2.2.6 Data User/Petugas
Petugas pendaftaran pasien rawat jalan yang bertanggung jawab pada
bagian pendaftaran rawat jalan dan sebagai admin untuk menjalankan sistem
informasi pendaftaran.
2.2.7 KIB
KIB ( kartu indeks berobat ) kartu yang digunakan oleh pasien untuk
kembali berobat dipuskesmas.
2.2.8 Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat JalanPuskesmas Mangli
Suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen untuk mencapai suatu
tujuan, tujuan tersebut adalah memperoleh informasi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, tindakan dan pelayanan yang diberikan kepada pasien.
2.2.9 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
a. Pengertian
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
( Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2014).
17

b. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas untuk
mendukung terwujudnya kecamatan sehat, dengan masyarakat yang memiliki
perilaku sehat meliputi kesadaran, kemauan serta kemampuan hidup sehat, mampu
menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat dan
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat( Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2014).
c. Fungsi Puskesmas
Puskesmas memiliki dua fungsi, yaitu :
1) penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat
pertama di wilayah kerjanya. dalam penyelenggaraannya, Puskesmas
berwenang untuk :
a) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
b) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
c) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
d) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait.
e) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat.
f) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas.
g) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
h) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan dan memberikan
rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.
18

2) Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama


di wilayah kerjanya. dalam penyelenggaraannya, Puskesmas
berwenang untuk :
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.
b) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif.
c) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
d) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
e) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi.
f) Melaksanakan rekam medis.
g) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses pelayanan kesehatan.
h) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
i) Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya, dan
j) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan ( Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2014).

2.2.10 Profil Puskesmas Mangli


A. Profil Puskesmas Mangli
Puskesmas Mangli merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang terletak di dataran rendah Kabupaten Jember, berdiri di atas tanah
seluas 1.125 m2 dengan luas bangunan 468 m2.Puskesmas ini memiliki beberapa
pelaksana fungsional yaitu rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.
B. Motto, Visi dan Misi, serta Tujuan Pokok Puskesmas Mangli
1) Motto
19

Untuk memberikan pelayanan prima,Puskesmas Mangli memiliki


motto:
a) Amanah, yaitu bisa dipercaya dan mampu mengemban tugas.
b) Profesional, yaitu bekerja berdasarkan standart profesi dan kepatuhan.
c) Ikhlas, yaitu bekerja tanpa pamrih dan menggunakan kepuasan pasien.
2) Visi dan Misi
Visi Puskesmas Mangli adalah :
a) Tercapainya masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mangli yang
sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat yang mandiri dan
berkeadilan.
Misi Puskesmas Mangli adalah :

a) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah


Puskesmas Mangli
b) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah Puskesmas Mangli
c) Meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan
d) Meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
Tujuan Puskesmas Mangli
Tujuan Umum :
Untuk Mengetahui gambaran Perencanaan dan Pelaksanaan
kegiatan di Puskesmas Mangli Tahun 2016 dalam rangka mencapai target
Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang Kesehatan dan SDGs 2016.
Tujuan Khusus :
a) Mengetahui gambaran analisa situasi di Puskesmas Mangli tahun 2016
b) Mengidentifikasi masalah kesehatan di Puskesmas Mangli tahun 2016.
c) Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk
tahun berikutnyadalam upaya mengatasi masalah kesehatan
masyarakat.
20

Puskesmas Mangli merupakan salah satu lembaga pemerintahan dari Dinas


Kesehatan yang bertempat di Jl.Otto Iskandar Dinata No.82 Kabupaten Jember.
BLetak Geografis
Puskesmas Mangli terletak di Kaliwates dengan batas-batas wilayah kerja
sebagai berikut :
1) sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Sukorambi
2) sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Sukorambi
3) sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Ajung
4) sebelah Timur : berbatasan dengan kelurahan Kaliwates
B. Wilayah Binaan
Wilayah binaan Puskesmas Mangli tediri dari :
1) Mangli
2) Sempusari
C. Data Penduduk Tiap Kelurahan
1) Mangli : 16.221jiwa
2) Sempusari : 10.296jiwa
D. Sarana dan Fasilitas
Puskesmas Mangli memiliki sarana-sarana kesehatan lain yang tersebar di
seluruh wilayah kerjanya, sehingga dapat memberikan pemerataan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat. Sarana-sarana tersebut sebagaimana pada tabel
berikut:

Tabel 2.2 Sarana-sarana kesehatan Puskesmas Mangli


Jumlah Fasilitas PEL KES
NO KEL/DESA
LAIN-LAIN
PUSTU POLINDES POSKESDES
Dr/Bd/BP/Klinik
1 2 15 16 17 18

1 Mangli 0 0 0 1

2 Sempusari 1 0 0 3

Sumber: Bagian Tata Usaha Puskesmas Mangli


21

E. Ketenagaan dan Personalia


Ketenagaan dan personalian merupakan salah satu unsur yang berperan serta
mendukung mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Mangli. Adapun ketenagaan
yang dimiliki Puskesmas Mangli adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Ketenagaan dan Personalia Puskesmas Mangli

PTT/RO Honorer
No Uraian PNS SLTAT Magang Jumlah

1 Dokter 1 - - 1
2 TU 4 - - 4
3 Dokter Gigi 1 - - 1
4 Perawat 3 1 8 12
5 Bidan 2 1 5 8
6 Adm Bidan - - - -
7 Petugas Gizi - - - -

8 Petugas Sanitasi - - - -

9 Pengelola Barang - - - -

10 Asisten Apoteker 1 - 1 2

11 Adm Apotek - - - -
12 Analis - - - -
13 Petugas Loket - - 2 2
14 Pekarya 1 - - 1
15 Jurim 1 - - 1
16 Kader Posyandu - - - 150
17 Kader Jumantik - - - 150
18 Kader Lansia - - - 50
F. Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur organisasi menjelaskan tentang pembagian kerja yang menyangkut
tugas, kewajiban dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh setiap pegawai Puskesmas
Mangli. Adapun tugas pokok, tanggung jawab dan wewenang serta pekerjaan
22

dilaksanakan oleh tiap-tiap pegawai Puskesmas Mangli akan dijelaskan sebagai


berikut:
1) Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas memiliki tanggung jawab penuh terhadap
semua kegiatan yang berlangsung di Puskesmas maupun di setiap sarana-
sarana kesehatan di wilayah kerjanya. Mengawasi dan mengevaluasi
kinerja tenaga medis ataupun non medis di Puskesmas Mangli. Kepala
Puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
baik dalam lingkungan puskesmas maupun di luar lingkungan puskesmas
sesuai dengan tugasnya masing-masing. Sedangkan tugas pokoknya adalah
memimpin,mengawasi dan mengkoordinir kegiatan puskesmas yang dapat
dilakukan dalam jabatan struktural dan fungsional.
2) Kepala Urusan Tata Usaha
Kepala Urusan Tata Usaha mempunyai tugas pokok dan fungsi di
bidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta
pencatatan dan pelaporan.
3) Bagian Kesehatan Lingkungan
Bagian Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas mengawasi
kebersihan tempat tempat umum di wilayah kerjanya, melakukan
pengamatan di lingkungan sekolah serta memberi saran teknis perbaikan,
melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan, meberikan penyuluhan
kepada masyarakat.
4) Bagian KIA/KB
Memiliki tanggug jawab dalam melaksanakan KIA seperti
mengadakan pemeriksaan berkala kepada ibu hamil, ibu menyusui dan
balita di Puskesmas. Selain itu melakukan imunisasi pada bayi,
memberikan pelayanan kontrasepsi pada akseptor KB, melakukan
pengamatan perkembangan mental anak dan bayi, dan melaksanakan
posyandu.
23

5) Bagian Gizi
Memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan perbaikan gizi di
wilayah kerjanya yang mempunyai kegiatan-kegiatan antara lain
melaksanakan pengobatan,mengadakan rujukan, atau memberi rujukan,
dan memberi penyuluhan gizi.
6) Bagian Pelayanan Pengobatan
Memiliki tugas pokok melaksanakan pelayanan pengobatan di
balai pengobatan yang mempunyai kegiatan memeriksa dan mengobati
pasien atau penderita yang berkunjung ke puskesmas serta mengadakan
rujukan bila perlu.
2.2.11 Flowchart
Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja pada suatu proses yang
digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang disusun secara sistematis
(Iswandy, 2014).Kaitan antara satu simbol dengan lainnya digunakan sebagai alat
bantu untuk penganalisaan persoalan yang digunakan untuk menyusun suatu
prosedur dalam rangka komputerisasi. Karena dalam analisis persoalan
menggunakan simbol-simbol sebagai alat pembantu, maka instruksi-instruksi yang
ditulis dalam simbol-simbol tersebut dinamakan program flowchart. Sedangkan
alat untuk simbol itu sendiri dinamakan flowcharting template. Seluruh simbol
yang digunakan dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok simbol, yaitu:
a. Flow direction symbol, adalah penghubung antara simbol yang satu
dengan simbol lainnya, juga disebut sebagai connecting line.

Tabel 2.4 Flow direction symbol


Nama Simbol Keterangan
Arus dari prosedur dapat dilakukan
dari atas ke bawah, dari bawah ke
Arus atau flow atas, dari kiri ke kanan atau dari
kanan ke kiri.
Suatu prosedur akan masuk atau
Connector keluar melalui simbol ini dalam
lembar yang sama.
Sama dengan simbol diatas, akan
Off-line connector tetapi dari atau ke prosedur lainnya.
24

b. Processing symbol, adalah simbol-simbol yang akan menunjukkan jenis


operasi pengolahan suatu prosedur.

Tabel 2.5 Processing symbol


Nama Simbol Keterangan
suatu simbol untuk menyediakan
Predefined process tempat-tempat pengolahan dalam
storage.
Untuk memulai atau mengakhiri
Terminator suatu program atau juga sebagai
interupsi dalam program.
Suatu simbol yang menunjukkan
Process proses pengolahan yang dilakukan
oleh komputer.

Suatu kondisi yang akan


Decision menghasilkan beberapa kemungkinan
jawaban (aksi).
Suatu simbol yang menunjukkan
setiap pengolahan yang tidak
Manual operation
dilakukan oleh komputer.
Adalah suatu simbol yang
menunjukkan bahwa data yang
Off-line storage berada dalam simbol ini akan
disimpan.

Simbol untuk memasukkan data


Manual input secara manual dengan menggunakan
keyboard.

c. Input-output symbol, adalah simbol-simbol yang akan menunjukkan


peralatan/device yang digunakan dalam pengolahan.

Tabel 2.6 Input-output symbol


Nama Simbol Keterangan
Setiap input/output yang
Punched-Card menggunakankartu punch (kartu
plong).
Simbol ini untuk output, yang
Display ditunjukkan ke suatu devices, seperti
ploters, video devices, printer, dll.
Digunakan baik untuk input maupun
Drum magnetik output.
25

Nama Simbol Keterangan


Digunakan baik untuk input maupun
output.
Magnetic tape unit
Simbol untuk data yang berbentuk
Document kertas maupun untuk informasi.

Setiap peralatan input atau output


menggunakan simbol ini tanpa
Input-output
mengetahui jenis peralatannya baik
input maupun output.

Simbol-simbol yang digunakan ini merupakan simbol standart dari


perusahaan IBM, yang bersumber dari USASI (The United States of America
Standart Institue) atau ASA (American Standarts Association) yang disahkan
pada 8 Juli 1966. Ditinjau dari penggunaannya, maka simbol-simbol ini dapat
digunakan untuk prosedur dari sistem komputerisasi yang biasa disebut dengan
system flowchart dan biasanya digunakan oleh system analyst serta prosedur dari
instruksi disebut dengan progam flowchart yang digunakan oleh programmer
(Longkutoy, 1996).
2.2.12 Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang
digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat
mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Simbol-
Simbol yang digunakan pada DFD :
a. External Entity/Boundary External entity (kesatuan luar)
Merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan
memberikan input atau menerima output dari sistem. external entity disimbolkan
dengan notasi kotak.
26

b. Data flow (arus data)


aliran data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara
proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data
ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil
dari proses sistem.
c. Proses
Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa
lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.
d. Simpanan data
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang ndapat berupa hal-hal
sebagai berikut, sebagai gambaran:
1) Suatu file atau database di sistem komputer.
2) Suatu arsip atau catatan manual.
3) Suatu kotak tempat data di meja seseorang.
4) Suatu tabel acuan manual. Simpanan data di DFD disimbolkan dengan
sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya
(Hartono, 1999).
2.2.13 Model ERD
Model ERD adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan
data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Huruf E sendiri
meyatakan entitas dan R menyatakan hubungan (dari kata relationship)dan huruf
D sendiri artinya diagram. Model ini dinyatakan dalam bentuk diagram. Itulah
sebabnya model ERD acapkali disebut sebagai diagram ERD. Model ini tidak
mencerminkan bentuk fisik yang nantinya akan disimpan dalam database,
melainkan hanya bersifat konseptual. Model ERD melibatkan sejumlah notasi,
yaitu sebagai berikut:
27

Tabel2.7 notasi pada model ERD


Nama Simbol

Entitas

Hubungan

Atribut

Tabel2.8 notasi kardinalitas hubungan pada model ERD


Derajat
Notasi Relasi Nama Relasi Keterangan
Maks-Min
Relasi banyak dengan salah satu
(0 ,N) Zero to Many atribut dapat tidak berelasi (relasi
kosong)
Relasi banyak dengan salah satu
(1, N) One to Many
atribut harus mempunyai relasi

Relasi satu dengan salah satu


(1, 1) One to One
atribut harus berelasi
Relasi satu dengan salah satu
(0, 1) Zero to One atribut boleh tidak berelasi (relasi
kosong)
a. Entitas
Entitas adalah sesuatu dalam dunia nyata yang keberadaannya tidak
bergantung pada yang lain. Entitas sapat berupa sesuatu yang nyata ataupun
abstrak (berupa suatu konsep). Secara lebih rinci, entitas dapat berupa seseorang,
sebuah tempat, sebuah objek, sebuah keadian atau sebuah konsep. Sebuah entitas
dinyatakan dengan kata benda dan ditulis dengan huruf kapital.
3) Atribut
Setiap entitas dinyatakan oleh sejumlah atribut. Atribut adalah properti
atau karakteristik yang terdapat pada setiap entitas. Setiap atribut dinyatakan
dengan kata benda. Supaya konsisten, menggunakan huruf kapital untuk setiap
awal kata dan huruf kecil untuk yang lain. Jika atribut menggunakan lebih dari
satu kata, antarkata dipisahkan oleh karakter garis bawah (_).
28

4) Hubungan
Hubungan (relationship) menyatakan keterkaitan antara beberapa tipe
entitas. Jenis hubungan antara dua tipe entitas dinyatakan dengan istilah hubungan
one-to-one, one-to-many, many-to-many, dan many-to-many. Dengan
mengasumsikan bahwa terdapat dua buah tipe entitas A dan B, penjelasan masing-
masing jenis hubungan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Hubungan one-to-one (1:1) menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe
entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe
entitas B. Begitupula sebaliknya.
2) Hubungan one-to-many (1:M) menyatakan bahwa setiap entitas pada
tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas
B, sedangkan setiap entitas pada B hanya bisa berpasangan dengan
satu entitas pada tipe entitas B.
3) Hubungan many-to-one (M:1) menyatakan bahwa setiap entitas pada
tipe entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe
entitas B dan setiap entitas pada tipe entitas B bisa berpasangan
dengan banyak entitas pada tipe entitas tipe A.
4) Hubungan many-to-many (M:M) menyatakan bahwa setiap entitas
pada suatu tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada
tipe entitas B dan begitu pula sebaliknya(Kadir, 2009).
2.2.14 Database
Database (basis data) adalah cara mendokumentasikan berbagai macam
data yang kemudian dimanajemen dengan sebuah sistem untuk kemudian
disimpan dalam sebuah media penyimpanan. Dengan demikian, data-data tersebut
dapat diakses dengan mudah dan cepat. Dalam basis data, data yang ada akan
dikelola dengan sebuah sistem pengaturan basis data yang sering disebut dengan
Database Management System (DBMS). Dengan begitu suatu data dengan jumlah
besar dan kompleks dapat tersusun sangat baik sehingga memungkinkan
pengaksesan data dengan mudah dan cepat oleh pengguna.
Dapat disimpulkan, basis data (database) adalah sekumpulan informasi
yang sangat komplek yang berguna untuk mengatur semua data yang ada di
29

dalamnya sehingga dapat diakses oleh pengguna dengan mudah dan


cepat(Nugroho, 2005).
2.2.15 Database Relasional
Database relasional adalah jenis database yang menggunakan model
relasional. Pada model relasional, data disusun dalam bentuk sejumlah relasi atau
tabel. Setiap tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Baris mewakili satu
kesatuan data. Kolom menyatakan bagian-bagian yang menyususn sebuah baris.
Pada model ini, satu tabel bisa berhubungan dengan tabel lain. Hubungan
dibentuk melalui mekanisme kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign
key). Kunci primer adalah suatu kunci kolom (gabungan beberapa kolom) yang
dapat digunakan untuk membedakan antara satu baris dengan baris yang lain.
Sedangkan kuncing asing adalah suatu kolom yang merujuk ke kunci primer pada
tabel lain(Kadir, 2009).
2.2.16 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP merupakan suatru bahasa pemrograman skrip yang dirancang untuk
membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web browser, program yang
ditulis dengan PHP akan di parshing di dalam web server oleh interpreter PHP
dan diterjemahkan ke dalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan
kembali di web browser. Karena pemrosesan pemrograman PHP dilakukan di
lingkungan web server, PHP dikatakan sebagai bahasa sisi server (server-side).
Oleh sebab itu, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kode PHP tidak akan
terlihat pada saat user memilih perintah view source pada web browser yang
mereka gunakan(Fauziah, 2014).
2.2.17 HTML (Hypertext Markup Language)
HTML merupakan file teks yang ditulis menggunakan aturan-aturan kode
tertentu untuk kemudian disajikan ke usr melalui suatu aplikasi web browser.
Setiap informasi yang tampil di web selalu dibuat enggunakan kode HTML. Oleh
karena itu, dokumen HTML sering disebut juga sebagai web page (halaman web).
Untuk membuat dokumen HTML tidak tergantung pada aplikasi tertentu, karena
30

karena dokumen HTML dapat dibuat menggunakan aplikasi text editor apapun
bisa notepad, notepad++, emaces atau vi editors, dan sebagainya (Fauziah, 2014).
2.2.18Yii Framework
Yii merupakan salah satu dari sederetan PHP freamwork yang bersifat
open source. Yii adalah freamwork (kerangka kerja) PHP berbasis komponen,
berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar. Yii juga
menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman web dan mampu
meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii singkatan
dari Yes It Is.Beberapa keunggulan Yii freamwork, diantaranya adalah
a. Open source, sehingga menggunakannya tidak perlu membayar.
b. Menggunakan konsep MVC (konsep modern saat ini dalam
pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan, logic program dan
model).
c. MendukungAjax, sehingga membuat website bekerja lebih cepat dengan
tidak perlu me-refresh halaman dari awal, terutama sangan dibutuhkan
untuk back end atau halaman admin.
d. Fungsi yang otomatis (built-in) didalam Yii, siap pakai dalam pembuatan
website, seperti validasi data input, Ajax validasi, paging, CRUD, dan lain-
lain.
e. Terhubung otomatis dengan jQuery, jika programmer bekerja dengan
widges yang ada pada Yii, maka langsung dapat menggunakan fitur
jQuary sepeerti Datepicker, CgridView dan lain-lain (Prayitno, 2013).
2.2.19Waterfall ( sommerville)
Model proses perangkat lunak adalah serangkaian kegiatan terkait yang
mengarah ke produksi perangkat lunak. Setiap model proses merupakan proses
dari perspektif tertentu,dan dengan demikian hanya menyediakan informasi yang
berhubungan dengan proses itu. Waterfall model (model air terjun) mengambil
kegiatan proses dasar spesifikasi,pengembangan, validasi, dan evolusi dan
mewakili mereka sebagai tahapan proses terpisahseperti spesifikasi persyaratan,
perancangan perangkat lunak, implementasi,pengujian, dan sebagainya.
31

Model diterbitkan pertama dari proses pengembangan perangkat lunak


berasal dari sistem yang lebih umum proses rekayasa (Royce, 1970 dalam
Sommerville, 2011). Karena dari satu fase ke yang lain, model ini dikenal sebagai
model air terjun (waterfall)' atau siklus hidup perangkat lunak. Model air terjun
adalah contoh proses dalam prinsiprencana.Programmerharus merencanakan dan
menjadwalkan semua proses kegiatan sebelum mulai bekerja pada
mereka.Tahapan utama dari model air terjun langsung mencerminkan
perkembangan mendasarkegiatan:

Requirements definitian

System and software


design

Implementation and unit


testing

Integration and system


testing

Operation and
maintenance

Gambar 2.2 Waterfall model (Sommerville, 2011)

a. Requirements definition (definisi kebutuhan)


Analisis dan definisi kebutuhan pelayanan, batasan dan tujuan sistem
ditentukan melalui konsultasi dengan pengguna sistem. Persyaratan ini kemudian
didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.
b. System and software design (perancangan sistem dan perangkat lunak)
Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat
keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara
32

keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi


abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.
c. Implementation and unit testing (implementasi dan pengujian unit)
Pada tahap ini perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi
bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
d. Integration and system testing (integrasi dan pengujian sistem)
Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai
sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi.
Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirm kepada pelanggan.
e. Operation and maintenance (Operasi dan pemeliharaan)
Biasanya (meskipun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus hidup
yang paling lama. Sistem ini diinstal dan dipakai pengguna. Pemeliharaan
mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap
terdahulu, perbaikan dan implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan
sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.
Pada prinsipnya, hasil dari setiap fase adalah satu atau lebih dokumen yang
disetujui (ditandatangani). Tahap berikut berikutnya tidak boleh dimulai sebelum
tahap sebelumnya selesai.Dalam prakteknya, tahap ini tumpang tindih dan
memberikan informasi satu sama lain. Selama desain, masalah dengan persyaratan
diidentifikasi. Selama coding, masalah desain ditemukan dan sebagainya. Proses
perangkat lunak bukanlah model linear sederhana namun melibatkan serangkaian
iteraksi kegiatan pengembangan. Proses perancangan perangkat lunak melibatkan
umpan balik dari satu fase ke yang lain. Pada fase siklus hidup akhir (operasi dan
pemeliharaan) perangkat lunak digunakan, error dan kesalahan dalam persyaratan
perangkat lunak asli ditemukan. Program dan desain kesalahan muncul dan
kebutuhan untuk fungsi baru diidentifikasi. Karena itu, sistem ini harus berevolusi
untuk tetap berguna.
Membuat perubahan ini (software maintenance) mungkin melibatkan
mengulangi tahap proses sebelumnya. Model air terjun ini konsisten dengan
model proses rekayasa lainnya dan dokumentasi diproduksi pada setiap tahap. Hal
33

ini membuat proses terlihat sehingga manajer dapat memantau kemajuan terhadap
rencana pembangunan. Komitmen harus dilakukan pada tahap awal dalam proses,
yang membuatnya sulit untuk merespon perubahan kebutuhan pelanggan. Pada
prinsipnya, model air terjun seharusnya hanya digunakan ketika kebutuhan yang
dipahami dengan baik dan tidak mungkin untuk mengubah secara radikal/drastis
selama pengembangan sistem. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang
memiliki keamanan yang ketat, keandalan, atau persyaratan keamanan.
Pendekatan formal menyederhanakan produksi kasus keselamatan atau keamanan.
Ini menunjukkan kepada pelanggan atau regulator bahwa sistem benar-benar
memenuhi persyaratan keselamatan atau keamanan. Proses berdasarkan
transformasi formal umumnya hanya digunakan dalam pengembangan sistem
keselamatan-kritis atau keamanan-kritis. Mereka memerlukan keahlian khusus.
Untuk sebagian besar sistem proses ini tidak menawarkan manfaat biaya lebih
signifikan dari pendekatan lain untuk pengembangan sistem.Dengan demikian,
model air terjun harus digunakan hanya ketika persyaratan dipahami dengan baik.
Bagaimanapun juga model air terjun merefleksikan praktek rekayasa
(Sommerville, 2011)

2.2.20 Black-Box Testing


Black-Box Testing adalah metode pengujian yang berfokus padapersyaratan
fungsional perangkat lunak. Pengujian ini berusaha menemukankesalahan dalam
kategori sebagai berikut :
a. Fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang,
b. Kesalahan interface,
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal,
d. Kesalahan kinerja (Pressman, 2010).
34

Table 2.9 Keunggulan dan Kerugian Metode Black Box Testing


Keunggulan Kerugian
Memiliki keunggulan dari white box testing Karena akses ke dalam kode dan
databaseterbatas, maka cakupan tes
terbatas.
Black box tester tidak hanya Tes dapat berlebihan jika desainer
bergantung perangkat lunak telah menjalankan uji
pada kode sumber, namun dapat juga kasus.
bergantung pada interface aplikasi
danspesifikasi fungsional.
Skenario tes yang sangat baik Pengujian setiap aliran masukan yang
terutama disekitar protokol mungkin tidak realistis akan
komunikasi dan penanganan tipe data. mamakan banyak waktu.
Tes ini dilakukan dari sudut pandang
pengguna dan bukan desainer.
35

2.2.21 Metode Kualitatif


Metode kualitatif merupakan sumber data utama dalam penelitian
kualitatif yaitu kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lainnya. Dalam penelitian kualitatif berbicara tentang informan dan
aktor/pelaku, kata-kata dan tindakan informan dan pelaku itulah yang dijadikan
sumber data untuk diamati/diobservasi dan diminta informasinya melalui
wawancara/diskusi atau dokumentasi. Orang yang dimintai informasinya disebut
keyinformans atau informan kunci yang dipilih orang-orang yang benar-benar
mengetahui
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan intrumen utama penelitian,
di mana peneliti sekaligus sebagai perencana yang menetapkan fokus, memilih
informan, sebagai pelaksana, pengumpulan data, menafsirkan data, menarik
kesimpulan sementara di lapang dan menganalisis data di lapangan yang alami
tanpa dibuat-buat (Moleong, 2005 dalam Djaelani, 2013).
Peneliti sebagai instrument dalam penelitian kualitatif mengandung arti
bahwa peneliti melakukan kerja lapangan secara langsung dan bersama
beraktivitas dengan orang-orang yang diteliti untuk mengumpulkan data.
Konsekuensi peneliti sebagai instrumen penelitian adalah peneliti harus
memahami masalah yang akan diteliti, memahami teknik pengumpulan data
penelitian kualitatif yang akan digunakan. Peneliti harus dapat menangkap makna
yang tersurat dan tersirat dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan, untu itu
dibutuhkan kepandaian dalam memahami masalah. Peneliti harus dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan diteliti, untuk itu dibutuhkan
sikap yang toleran, sabar dan menjadi pendengar yang baik (Sudarwin, 2002
dalam Djaelani, 2013).
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat dinamis, dimana
peneliti memasuki lapangan yang terbuka apa adanya, otomatis peneliti
menghadapi situasi yang sulit diprediksi dengan tepat apa yang sudah, sedang dan
akan terjadi. Untuk itu maka peneliti haruslah mengandalkan teknik-teknik
pengumpulan data kualitatif, seperti wawancara, observasi, dokumen. Peneliti
36

dituntut untuk menunjukkan bukti secara nyata dari lapangan (Moleong, 2005
dalam Djaelani, 2013).
a. Dokumentasi
Sumber data yang mudah didapat adalah dokumentasi yang ada di
organisasi. Dokumen-dokumen ini pada umumnya berfokus pada item-item
tertentu dalam suatu peralatan atau software komputer. Perlu diperhatikan bahwa
dokumentasi jenis ini hanya memberitahukan bagaimana seharusnya suatu
pekerjaan dilakukan, bukan bagaimana sebenarnya seseorang melakukan
pekerjaan tersebut.
b. Observasi
Observasi langsung baik secara formal maupun informal perlu dilakukan
jika seorang analis ingin mengetahui kondisi dari pengerjaan tugas. Observasi
dapat dilakukan di lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi
dilakukan dilapangan, maka analis dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya di
kondisi pengerjaan tugas. Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di
laboratorium, analis dapat lebih mengendalikan lingkungan dan pada umumnya
tersedia fasilitas yang lebih baik. Observasi juga dapat dilakukan secara aktif
dengan memberikan pertanyaan, atau secara pasif dengan hanya memperhatikan
objek ketika bekerja.
c. Wawancara
Bertanya pada seseorang yang ahli pada bidang tugas yang akan dianalisis
merupakan cara yang cepat mendapatkan informasi mengenai suatu tugas,.ahli
tersebut bisa saja manager, supervisor, atau staf yang memang mengerjakan tugas
tersebut. Wawancara kepada ahli sebaiknya dilakukan setelah observasi. Hasil
observasi dapat direfleksikan dengan wawancara untuk mengetahui perilaku atau
kondisi yang diinginkan atau tidak diinginkan (Sudarmawan dan Ariyus, 2007).
37

2.3 Kerangka Konsep


Berdasarkan tinjauan pustaka dan studi literatur, dibuat sebuah kerangka
yang memperlihatkan rencana pemecahan masalah melalui rancangan sistem
informasi.

INPUT PROSES OUTPUT


1. Requirements Langkah Waterfall : 1. Integration and
Definitian : 2. System and software design System testing
a. Data pasien 3. Implementation and unit testing 2. Sistem informasi
b. Data user pendaftaran
Petugas pasien rawat
c. Data dokter jalan puskesmas
d. KIB mangli .
e. Data poli
f. Data diagnosa

5. operation and maintenance

Keterangan : = Diteliti

= Tidak Diteliti

Gambar 2.3 Kerangka konsep perancangan sistem informasiPendaftaran Pasien


Rawat Jalan Puskesmas Mangli

Keterangan:
1. Input
Pada tahap Input atau memasukan data dilakukan identifikasi kebutuhan
sistem informasi pendaftarn rawat jalan secara rinci dengan memasukkan data
seperti data pasien, data user/petugas dan KIB.
2. Process
Pada tahap Process atau mengolah data Input perancangan sistem
informasi pendaftaran pasien rawat jalan menggunakan metode waterfall model
(Sommerville,2011) yang terdiri dari tahap requirements definition (definisi
kebutuhan) merupakan langkah awal pemahaman situasi, analisis, batasan dan
tujuan sistem ditentukan serta pengumpulan persyaratan atau
38

kebutuhan akan informasi yang diperlukan pada unit pendaftaran pasien


Puskesmas Mangli. Tahap system and software design (perancangan sistem dan
perangkat lunak) membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau
perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.
Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi
sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan - hubungannya. Pada tahap
ini peneliti melakukan perancangan sistem meliputi system flowchart, context
diagram, data flow diagram (DFD), serta entity relational diagram (ERD).
Tahap implementation and unit testing (implementasi dan pengujian unit )
merupakan implementasi dari tahap system and software design yang secara
teknis dikerjakan oleh programmer. Perancangan perangkat lunak direalisasikan
sebagai serangkaian program atau unit program. Design system harus diubah ke
bahasa pemrograman melalui proses coding agar dapat dimengerti oleh mesin
(komputer). Setelah itu, pengujian unit dilakukan untuk memverifikasi setiap
unit telah memenuhi spesifikasinya. Tahap integration and system testing
(integrasi dan pengujian sistem), unit program diintegrasikan dan diuji sebagai
sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi,
serta agar sistem bebas dari error dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan yang
diharapkan oleh pengguna.
3. Output
Pada tahap Ouput atau keluaran dari proses adalah berupa sistem
informasi pendaftaran pasien rawat jalan Puskesmas Mangli yang
dilengkapi dengan fitur KIB Elektronik serta KIB tersebut dapat dicetak sesuai
dengan nomer indeks pasien.
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 JenisPenelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berupa perancangan dan
pembuatan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan di puskesmas mangli.
Dalam penelitian ini untuk pengembangan sistem penelliti menggunakan metode
Waterfall Dengan data pendukung seperti buku register pasien, kartu indeks
berobat (KIB) dan laporan kunjungan pasien Puskesmas Mangli.

3.2 Lokasi danWaktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian


Penelitian pada unit pendaftaran pasien rawat jalan Puskesmas Mangli,
yang bertempat di Jl.Otto Iskandar Dinata No.82 Jember.

3.2.2 Waktu Penelitian


Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini 3bulan,dimulai sejak bulan
September 2016 sampai November 2016.

3.3 TeknikPengumpulanData
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data:
a. Teknik Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data atau informasi yang
penting menggunakan format tanya jawab yang terencana. Peneliti dapat
melakukan percakapan langsung kepada 2orang petugas pendaftaran pasien,
kepala urusan tata usaha dan kepala Puskesmas Mangli.
b. Teknik pengamatan/observasi
Peneliti melakukan observasi baik secara formal maupun informal di
lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dalam pengerjaan tugas.
Peneliti juga melakukan observasi secara aktif dengan memberikan pertanyaan,

39
41

maupun secarapasif dengan hanya memperhatikan objek ketika bekerja.


c. Brainstroming
Brainstroming dirancang untuk melakukan pengumpulan data dengan
menggunakan sebuah forum diskusi dengan tema– tema yang telah dipersiapkan
sejak awal oleh peneliti. Tujuan utama diskusi terfokus ini adalah mendapatkan
informasi sebanyak banyaknya tentang suatu tema yang dijadikan fokus
penelitian.
3.4 Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini yaitu:

3.4.1 Pedoman Wawancara


Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang telah disusun
sebelumnya dan akan diajukan kepada pihak yang terkait dengan menggunakan
alat tulis untuk mencatat hasil wawancara.

3.4.2 Pedoman Observasi


Pedoman Observasi berisi daftar hal-hal yang perlu diamati pada alur
pemeriksaan dan aplikasi yang digunakan.

3.4.3 Pedoman Diskusi (Brainstroming )


Pedoman Brainstromingberisi kesepakatan antara peneliti dengan informan
tentang apa yang diinginkan dalam tema penelitian yang didapat dari forum
diskusi antara peneliti dan informan. Teknik brainstroming dalam pelaksanaanya
bukanlah diskusi – diskusi ilmiah pada umumnya. Peneliti dalam pelaksanaan
brainstromingperlu menyiapkan tentang tema – tema yang akan didiskusikan
terlebih dahulu dengan alat bantu perekam ( audio, video ataupun kamera ) yang
akan digunakan.

3.5 Unit Analisis


Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 ( tiga ) orang, meliputi 1 orang
petugas pendaftaran, 1 orang kepala urusan tata usaha, dan 1 orang kepala
puskesmas mangli.
42

3.6 Alat dan Bahan


3.6.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam perancangan sistem informasi
pendaftaran pasien Puskesmas Mangli, terdiri atas perangkat keras dan perangkat
lunak.
a. Perangkat keras
Satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :
1 Prosessor Intel Core i3 M 380 @ 2.53GHz (4core)
2 DVD+RW
3 Ethernet 10/100Mbps
4 WiFi 802.11 b/g/n
5 Bluetooth 3.0
6 Audio Dual Mini Speaker - Build-in Microphone HD
7 CardReader 2.0
8 1x 3.0 USB, 2x 2.0 USB
9 Webcam 1.3 MP
10 WXGA HD 14" Bright Display
11 Intel HD Graphics
12 Windows 7 Home Premium
b. Perangkat lunak
Perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Sistem operasi windows 7
2) PHP sebagai bahasa pemrograman.
3) Microsoft Visio 2003
4) Power Designer 6.0
5) Notepad ++
6) Yii Freamwork
3.6.2 Bahan
Bahan-bahan yangdigunakan dalam pembuatan program inidiperoleh dari
penelitian pada unit pendaftaran pasien rawat jalan berupa data-data yang terdapat
di dalam buku register, kartu indeks berobat (KIB) dan pelaporan kunjungan
pasien.
43

3.7 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode waterfallyang dipopulerkan oleh
sommerville dengan desain penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan
kualitatif karena dalam teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah
observasi, wawancara mendalam,dokumentasi dan brainstorming dimana keempat
teknik pengumpulan data tersebut merupakan cara mengumpulkan data dalam
kualitatif. Tahapan utama dari model air terjun langsung mencerminkan
perkembangan mendasarkegiatan:

Requirements definitian

System and software


design

Implementation and unit


testing

Integration and system


testing

Operation and
maintenance

Gambar 3.1 Waterfall model (Sommerville, 2011)

Penjelasan dari tahap-tahap pengembangan sistem ini sebagai berikut :

a. Requirements definition (definisi kebutuhan)


Merupakan tahap awal dalam mengumpulkan informasi mengenai unit
pendaftaran Puskesmas Mangli, dengan cara melakukan analisis masalah pada alur
pelayanan yang sudah ada dan analisis kebutuhan, batasan dan tujuan sistem
ditentukan melalui konsultasi dengan pengguna sistemterhadap sistem yang akan
dibuat.
44

Kebutuhan sistem terbagi menjadi kebutuhan fungsional (functional


requirements) dan non fungsional (nonfunctional requirements). Kebutuhan
fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang
nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan nonfungsional adalah jenis kebutuhan
yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem, meliputi operasional,
performance, dan keamanan.
b. System and software design (perancangan sistem dan perangkat lunak)
Pada tahap ini, pembuatan design sistem digambarkan dalam bentuk
flowchart. Selanjutnya dibuat context diagram, serta perancangan dilanjutkan
dengan pembuatan DFD (Data Flow Diagram) level 1 dan Entity Relation
Diagram (ERD).
c. Implementation and unit testing (implementasi dan pengujian unit)
Pada tahap ini perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program, dilakukan dengan membuat modul-modul
program yang masih berdiri sendiri untuk setiap fungsi yang diinginkan.Modul-
modul tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa komputer atau pengkodingan
menggunakan aplikasi notepad++ dengan bahasa pemrograman PHP. Setelah itu
dilakukanpengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi
spesifikasinya.
d. Integration and system testing (integrasi dan pengujian sistem)
Pada tahap ini modul-modul yang telah dibuat diintegrasikan dan diuji
sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah
dipenuhi. Setelah digabungkan modul-modul tersebut dihubungkan dengan
database. Database yang digunakan yaitu My Sql.
45

3.8 Alur Penelitian


 Berikut alur penelitian perancangan sistem informasi pendaftaran
pasien rawat jalan Puskesmas Mangli dapat dilihat pada gambar
3.2.

Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Literatur

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Metode Waterfall Model

Requirements
definitian

System and software


design

Implementation and
unit testing

Integration and system


testing

Hasil dan
Pembahasan

Kesimpulan dan
Saran

Gambar 3.2 Alur Penelitian


46

Deskripsi alur penelitian diatas sebagai berikut:


3.8.1 Studi Pendahuluan
Pada tahap ini, peneliti melakukan studi pendahuluan pada unit
pendaftaran rawat jalan pasien Puskesmas Mangli.
3.8.2 Identifikasi masalah
Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi masalah pada unit pendaftaran
rawat jalan pasien Puskesmas Mangli, untuk menemukan permasalahan dan judul.
3.8.3 Studi Literatur
Pada tahap ini, peneliti mencari literatur-literatur yang sesuai dengan
permasalahan yang dibahas.
3.8.4 Rumusan Masalah
Pada tahap ini, peneliti merumuskan masalah berdasarkan masalah yang
ditemukan pada unit pendaftaran pasien rawat jalan Puskesmas Mangli.
3.8.5 Tujuan Penelitian
Pada tahap ini, peneliti menentukan tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian.
3.8.6 Perancangan Sistem
Pada tahap ini, peneliti melakukan perancangan sistem informasi
pendaftaran pasien rawat jalan menggunakan metode pengembangan sistem
waterfall (sommerville)yang terdiri dari tahapan requirement definition, system
and software design, implementation and unit testing dan integration and system
testing
e. Requirements definition (definisi kebutuhan)
Merupakan tahap awal dalam mengumpulkan informasi mengenai unit
pendaftaran pasien rawat jalan Puskesmas Mangli, dengan cara melakukan
analisis masalah pada alur pelayanan yang sudah ada dan analisis kebutuhan,
batasan dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan pengguna
sistemterhadap sistem yang akan dibuat.
Kebutuhan sistem terbagi menjadi kebutuhan fungsional (functional
requirements) dan non fungsional (nonfunctional requirements). Kebutuhan
47

fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang
nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan nonfungsional adalah jenis kebutuhan
yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem, meliputi operasional,
performance, dan keamanan.
f. System and software design (perancangan sistem dan perangkat lunak)
Pada tahap ini, pembuatan design sistem digambarkan dalam bentuk
flowchart. Selanjutnya dibuat context diagram, serta perancangan dilanjutkan
dengan pembuatan DFD (Data Flow Diagram) level 1 dan Entity Relation
Diagram (ERD).
g. Implementation and unit testing (implementasi dan pengujian unit)
Pada tahap ini perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program, dilakukan dengan membuat modul-modul
program yang masih berdiri sendiri untuk setiap fungsi yang diinginkan.Modul-
modul tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa komputer atau pengkodingan
menggunakan aplikasi notepad++ dengan bahasa pemrograman PHP. Setelah itu
dilakukanpengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi
spesifikasinya.
h. Integration and system testing (integrasi dan pengujian sistem)
Pada tahap ini modul-modul yang telah dibuat diintegrasikan dan diuji
sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah
dipenuhi. Setelah digabungkan modul-modul tersebut dihubungkan dengan
database. Database yang digunakan yaitu MySql.

3.8.7 Hasil dan Pembahasan


Pada tahap ini, peneliti membahas hasil perancangan sistem informasi
pendaftaran pasien rawat jalan pasien Puskesmas.

3.8.8 Kesimpulan dan Saran


Pada tahap ini, peneliti menarik kesimpulan dan memberikan saran yang
membangun bagi unit pendaftaran pasien rawat jalan Puskesmas Mangli.
48

3.9 Definisi Istilah

Tabel 3.1 Definisi Istilah


Teknik
No Istilah Definisi Istilah Indikator Pengumpulan
Data

Berupa no rekam medis, No RM, Nama,


Catatan riwayat pasien alamat, umur, jenis
atau identitas pasien kelamin, tanggal
1 Wawancara
Data Pasien ketika mendapatkan lahir,no telpon .
pelayanan atau
pengobatan.

Data yang dibutuhkan Nama dan password


user untuk mengakses Wawacara
2 sistem informasi rawat
Data User
jalan berupa nama dan
password

Kartu yang diberikan No rekam medis,


kepada pasien baru nama, alamat, tempat Wawacara
3 KIB tanggal lahir, nama
untuk digunakan ketika
berobat kembali KK

Nama – nama dokter Nama, tempat lahir,


yang bertugas untuk tanggal lahir, jenis
4 Data Dokter Wawancara
memeriksa pasien di tiap kelamin,alamat, telp,
poli spesialis

Poli umum, poli gigi,


Nama – nama poli yang dan poli KIA
5 Data Poli terdapat di puskesmas Wawancara
mangli

Kode penyakit dan


Kode penyakit dan kode kode tindakan
6 Data Diagnosa tindakan yang ditetapkan Wawancara
oleh dokter.

Data pasien, data Wawacara,


Analisis dan
user, KIB Observasi dan
Requirenment definisikebutuhan
7 brainstorming
Definition pelayanan, batasandan
tujuan sistem.
49

Teknik
No Istilah Definisi Istilah Indikator Pengumpulan
Data

Flowchart, DFD,
Proses perancangan Wawancara,
ERD
sistemmembagi Observasi dan
System and persyaratan dalam
8 brainstorming
softwaredesign sistemperangkatkeras
atauperangkat lunak
PHP dan Mysql Wawancaradan
Perancangan perangkat
Implementation lunakdirealisasikan
9 brainstorming
and unitesting
sebagaiunitprogram

Unit program/program Blackbox system


individualdiintegrasikan
Integration and
dandiuji sebagaisistem
system
10 yanglengkap untuk -
menjamin bahwa
persyaratansistem telah
dipenuhi.

Sistem informasi Sistem informasi


Suatusistemyangterdir
pendaftaran darikomponen- pendaftaran pasien
pasienrawat rawat jalan .
komponen untuk
jalan
mencapaisuatutujuan,
puskesmasMang
tujuan tersebutadalah
li dengan memperoleh informasi -
11
tambahan catatandan dokumen
berupacetak tentangidentitas pasien,
kartu indeks tindakan dan pelayanan
berobat (KIB) yangdiberikan kepada
pasien.
50

3.10 Gambaran sistem

Pasien

Master File User

Dokter

Proses / Pendaftaran
Pendaftaran Log - In
Transaksi Pasien
Pasien

Hari Ini

Laporan
Minggu Ini
Kunjungan

Bulan ini

Semua

Logout

Gambar 3.3 Gambaran Sistem Admin


51

Gambar3.4 Gambaran Sistem Petugas Pendaftaran

Gambar3.5 Gambaran Sistem Kepala Tata Usaha


BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Requirements definition (definisi kebutuhan)


4.1.1 Analisis Permasalahan Sistem Pendaftaran Rawat Jalan di Puskesmas
Mangli
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan informasi mengenai unit
pendaftaran pasien Puskesmas Mangli, dengan mempelajari dan menganalisis
sistem yang sedang berjalan saat ini melalui observasi dan wawancara. Sistem
pendaftaraan pasien yang saat ini diterapkan masih menggunakan sistem
pencatatan manual yang belum terkomputerisasi. Sedangkan penerimaan pasien
setiap harinya tidak sedikit,kurang lebih70 pasien perhari, Terlebih lagi petugas
merasa kesulitan dalam proses pencarian data pasien saat prosespendaftaran dan
apabila pasien berobat lupa membawa kartu indeks berobat (KIB), maka pasien
tersebut akan diberikan nomor rekam medis baru, sehingga menyebabkan
redudansi data dan menghasilkan informasi yang tidak relevan. Selain itu,
pencatatan pendaftaran secara manual rentan terhadap kesalahan manusia, serta
penghitungan jumlah kunjungan pasien dalam satu periode yang dilakukan secara
manual, berpotensi menghasilkan informasi yang tidak akurat.
Selain itu, dari hasil observasi dan wawancara di Puskesmas Mangli,
didapatkan alur pelayanan dan beberapa masalah yang menjadi kendala di
Puskesmas Mangli Kabupaten Jember sebagai berikut :

“…Pasien datang mengambil nomor antrian, petugas memanggil berdasarkan


nomor antrian, pasien langsung menuju meja pendaftaran untuk mendaftar. Jika
pasien baru dibuatkan Kartu Indeks Berobat (KIB) untuk diberikan kepada
pasien dan rekam medis baru. Jika pasien lama, diminta menunjukkan Kartu
Indeks Berobat (KIB) untuk dicarikan berkas rekam medisnya. Apabila pasien
lama lupa membawa Kartu Indeks Berobat (KIB), petugas akan membuatkan
rekam medis baru dengan nomor rekam medis baru…” (informan 1)
Atas dasar permasalahan tersebut, penulis berinisiatif merancang sistem
informasi sebagai referensi untuk mengatasi permasalahan yang terkait
pendaftaran pasien. Hal tersebut didukung oleh pemaparan informan 1, informan
2, dan informan 3.
52
53

“… Perancangan sistem informasi tersebut perlu diadakan, guna mendukung


kegiatan pendaftaran pasien, mulai dari pencatatan maupun pencarian data
pasien,dan pembuatan laporan...” (Informan 1, 2 dan 3)

Pendaftaran (registrasi) merupakan kegiataan pendataan data seperti nama,


alamat, dan data lainnya ke dalam daftar pada buku atau sistem informasi (Budi,
2011). Sistem informasi pendaftaran digunakan untuk mendata pasien baru dan
lama, baik rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat, selain itu juga dapat
digunakan untuk mengetahui jumlah kunjungan, sehingga dengan mudah kita
dapat membuat laporan kunjungan lama maupun kunjungan baru. Selain itu,
sistem informasi pendaftaran dapat digunakan untuk mencari nomor rekam medis
pasien bila pasien lupa membawa kartu indeks berobat (KIB), pencariannya
dengan cara mencari di pencarian data pasien dengan menginputkan nama pasien
tanpa harus mencari kartu indeks utama pasien (KIUP)(Rustiyanto, 2011).
Berdasarkan fakta dan teori diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan
sistem informasi pendaftaran rawat jalan sangatlah dibutuhkan, dikarenakan di
puskesmas mangli belum menerapkan sistem informasi pusksmas (SIMPUS)
sesaiu dengan pernyataan ketiga informan, dan untuk mmpercepat dan
mempermudah dalam proses pelayanan pendafatarn sampai ke laporan kunjungan
pasien membutuhkan sistem informasi, maka peneliti dapat menarik kesimpulan
untuk merancang sistem informasi pendaftaran rawat jalan sesuai dengan
kebutuhan puskesmas mangli .

Tabel 4.1 Requirement Definition


N Unsur Sistem Sistem PeluangPengemb
o yang yang Baru angan
Ada
1. Organisasi Pelayanan Adanya Perlu dilakukan
a. SDM pendaftara sistem peningkatan
b. Strukturorganisasi n pasien komputerisa kompetensi terhadap
c. Dana di si, petugas, serta
Puskesma memudahka pelatihan
s mangli n petugas penggunaan
masih dalam teknologi.
mengguna memberikan
kan sistem pelayanan,
pencatatan dan
manual. mencegah
54

N Unsur Sistem Sistem PeluangPengemb


o yang yang Baru angan
Ada
2. Teknologi Tersedian Sistem Kemungkinan dapat
a. Infrastruktur ya PC di membutuhka diterapkan karena
b. Aplikasi beberapa n software tersedianya PC
c. ArsitekturkomunikasiKemampuanpe ruangan database
ngembangan administra yang sesuai
si dan dan jaringan
pelayanan yang dapat
. menghubung
kan PC di
masing-
masing
ruangan.

3. Manajemen Adanya Membutuhk Perlu kebijakan dan


a. Kesadaran kesadaran an kesadaran komitmen untuk
b. Kemauan akan akan menerapkan sistem.
c. Komitmendankebijakan kebutuhan pentingnya
dalam sistem
pelayanan pendaftaran
pendaftara pasien yang
n pasien baik,
yang baik. sehingga ada
kemauan
untuk
memperbaiki
nya.

4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem


Analisis kebutuhan sistem dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu
analisis kebutuhan sistem secara fungsional dan non fungsional. Analisis secara
fungsional berisi fungsi-fungsi apa saja yang nantinya dapat dilakukan oleh sistem
informasi yang diciptakan secara langsung. Kebutuhan non fungsional berisi
proses-proses apa saja yang diberikan oleh perangkat lunak yang akan dibangun
diluar fungsi utama suatu sistem informasi. Berikut adalah analisis kebutuhan
fungsional dan non fungsional dari hasil observasi dan wawancara di Puskesmas
Mangli Jember:
1. Kebutuhan Fungsional
a. Petugas Pendaftaran Pasien
55

(1) Petugas pendaftaran dapat mengakses halaman home,pendaftaran pasien


dan data pasien.
(2) Petugas pendaftaran dapat melakukan login untuk mengakses halaman
home, dashboard, pendaftaran pasien dan data pasien.
(3) Petugas pendaftarandapat melakukan pendaftaran pasien.
(4) Petugas pendaftaran dapat melakukan pencarian data pasien.
(5) Petugas pendaftarandapat menampilkan data pasien.
(6) Petugas pendaftarandapat melakukan update data pasien.
(7) Petugas pendaftarandapat menghapus data pasien.
(8) Petugas pendaftarandapat mencetak KIB.
(9) Petugas pendaftarandapat log out untuk berhenti mengakses halaman
home,pendaftaran pasien dan data pasien.
b. KepalaUrusan Tata Usaha
(1) Kepala urusan tata usaha dapat mengakses halaman home dan
dashboard.
(2) Kepala urusan tata usaha dapat melakukan login untuk mengakses
halaman home dan dashboard.
(3) Kepala urusan tata usaha dapat melakukan report kunjungan pasien bulan
ini.
(4) Kepala urusan tata usaha dapat log out untuk berhenti mengakses halaman
home dan dashboard.
c. Admin
Admin merupakan seseorang yang memiliki kewenangan penuh terhadap
akses sistem informasi.
1) Kebutuhan non fungsional (nonfunctional requirements)
a) Operasional:
(1) Menggunakan sistem php server versi 3 keatas.
(2) Menggunakan MySQL versi 3 ke atas
(3) printer untuk mencetak kartu indeks berobat (KIB).
b) Performance: waktu untuk pendaftaran pasien tidak membutuhkan
waktu yang lama/tidak lebih dari 5 menit
56

c) Keamanan: dilengkapi password baik untuk sistem aplikasi maupun


database
d) Informasi:
(1) Memberikan informasi apabila password yang dimasukkan oleh
petugas salah.
(2) Memberikan informasi apabila terdapatfield yang belumterisi.

4.2 System and software design (perancangan sistem dan perangkat lunak)
a. Map MenuPerancangan Sistem Pendaftaran Pasien Informasi Puskesmas
Mangli
57

Pasien

Master File User

Dokter

Proses / Pendaftaran
Pendaftaran Log -In
Transaksi Pasien
Pasien

Hari Ini

Laporan
Minggu Ini
Kunjungan

Bulan ini

Semua

Logout

Gambar 4.1 Map Menu Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien


Puskesmas Mangli.
Berdasarkan map menu sistem di atas, terdapat halaman login untuk dapat
mengakses master file yang terdiri dari pasien, user, dan dokter. Proses/transaksi
berupa pendaftaran pasien, laporan kunjungan harian, mingguan, bulanan,dan
58

semua kunjungan serta logout sistem. Hal tersebut didukung oleh pemaparan
Informan 1 dan Informan3.

“... Sebaiknya perancangannya disertai fitur-fitur yang dibutuhkan, misalnya


pelaporan kunjungan pasien…”

(informan 1 )

“… Perancangan sistem informasi tersebut perlu diadakan untuk kegiatan


pendaftaran dan pembuatan laporannya. Jadi tidak perlu lama mencatat ataupun
mencari data pasiennya. Selai itu, kemungkinan data pasien ganda menjadi
berkurang…”

(informan 2 )

b. Design (perancangan) flowchart Sistem Informasi Pendaftaran Pasien


Puskesmas Mangli.
Bagan alir sistem (Flowchart System), merupakan bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini
menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam didalam sistem.
Flowchart system menunjukkan apa yang dikerjakan pada sistem. Berikut adalah
flowchart sistem dari perancangan sistem informasi pendaftaran pasien Puskesmas
Mangli.
59

Flowchart Sistem Informasi Puskesmas Mangli Sub Sistem Pendaftaran Pasien


Pasien Petugas Pendaftaran Kepala Urusan Tata Usaha

Start

Input username dan


password

Data Master
Tidak Otentifikasi User

Login benar

B
Ya
Pembuatan
Pendaftaran
Laporan
Pasien
Kunjungan

Ya
Laporan
Kunjungan
Pasien
Ya Pasien Baru Tidak

Kartu
Identitas Pencarian Data A
Input Data Pasien
Pasien

Penyimpanan
Pasien
Data Pasien

Input Data
KIB Pendaftaran Pasien
A

Penyimpanan
Data
Pendaftaran
Pasien

Pasien B

Cetak KIB Ya Cetak KIB

Tidak
KIB KIB
Finish

Gambar 4.2 Flowchart System sistem pendaftaran pasien


60

Berdasarkan flowchart sistem di atas, petugas pendaftaran melakukan login


pada sistem informasi dengan menginputkan username dan password. Jika data
login yang diinputkan salah, maka petugas harus menginputkan ulang username
dan password sampai benar dan baru setelah itu sistem informasi bisa diakses oleh
petugas pendaftaran untuk menginputkan kunjungan ataupun data pasien.
Jika yang mendaftar adalah pasien baru, maka data pasien sesuai dengan
kartu identitas yang dibawa, akan diinputkan pada sistem informasi oleh petugas
pendaftaran dan selanjutnya secara otomatis disimpan pada database pasien setelah
proses pendaftaran selesai. Setelah itu, petugas akan mencetak kartu indeks
berobat (KIB) dan diberikan kepada pasien. Jika yang berkunjung adalah pasien
lama, maka petugas pendaftaran terlebih dahulu mencari data pasien pada sistem
informasi menggunakan nama pasien yang tertera di KIB yang sudah pernah
diberikan sebelumnya ke pasien, kemudian langsung mengisikan informasi
pendaftaran pasien, lalu data pendaftaran pasien otomatis akan tersimpan pada
database pasien, saat proses input data pendaftaran selesai. Data pasien yang
tersimpan bisa digunakan sebagai bahan pembuatan laporan kunjungan pasien oleh
kepala urusan tata usaha dengan cara mengakses langsung pada menu laporan
melalui sistem informasi yang tersedia.
Kelebihan pada rancangan sistem informasi pendaftaran pasien ini
dibandingkan dengan sistem pencatatan manual yang saat ini diterapkan di
Puskesmas Mangli yaitu, bagi pasien lama yang tidak membawa KIB dan lupa
nomor rekam medisnya tidak akan dibuatkan nomor rekam medis baru, melainkan
dicari datanya menggunakan fungsi search yang ada pada sistem. Selain itu,
apabila KIB pasien rusak atau hilang, petugas dapat mencetak ulang KIB tersebut.
c. Data Flow Diagram (DFD) Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Puskesmas
Mangli.
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik yang terstruktur dan
jelas, untuk menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang
diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukkan (input) dan keluaran
(output). Berikut ini adalah DFD dari Sistem Informasi Pendaftaran Pasien
Puskesmas Mangli.
61

1) DFD Level 0/Context Diagram

K epala U r us an
T ata U sah a

Lapora n Kunj ung an


Pasi en

1
KIB
D ata Pasi en P etug as
Identi tas Pasi en SI Pendaftar an Pasi en KIB dan N o.R M Pendaftar an
Pasi en
KIB dan N o.R M

D i ag nos a
D ata Kunj ungan
D ata Pasi en Pasi en

Petug as Pol i

Gambar 4.3 Contex Diagramsistem informasi pendaftaran pasien Puskesmas Mangli


62

Pada diagram konteks sistem informasi pendaftaran pasien Puskesmas


Mangliini memiliki sebuah proses besar yang nantinya didekomposisi proses-
proses yang lebih detail. Proses ini adalah proses interaksi dalam SI pendaftaran
pasien Puskesmas Mangli yang artinya adalah sebuah perangkat lunak, Maka dari
itu sering juga kata “interaksi” tidak dituliskan, sehingga isi dari proses pada
diagram konteks hanya dituliskan nama dari sistem perangkat lunak yang akan
dibangun. Diagram konteks diatas terdiri tiga entitas luar yaitu pasien, petugas
pendaftaran dan kepala urusan tata usaha yang akan dijelaskan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Penjelasan contex diagram


Entitas Luar Keterangan
Pasien Pasien tidak menggunakan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien secara
langsung. Pasien lama hanya memberikan input berupa KIB, sedangkan
pasien baru memberikan input berupa Kartu Indentitas Sosial. Serta,
pasien baru menerima output berupa KIB.

Petugas Pendaftaran Petugas pendaftaran dapat melakukan login, cetak KIB, isi data pasien,
kunjungan pasien, pencarian data, menampilkan data, update data,
menghapus data dan log out sistem.
Aliran data yang masuk (input) adalah
a) Data username dan password untuk loginpetugas pendaftaran.
b) Data kartu identitas pasien diinputkan untuk proses pendaftaran
pasien baru.
c) Nama pasien diinputkan untuk proses pencarian, menampilkan,
update, dan hapus.

Kemudian data keluaran (output) adalahsebagaiberikut:


a) Data aksespanel proses login.
b) Data pasien dari proses input no rekam medis atau nama
pasien.
c) KIB
KepalaUrusan Kepalaurusan tata usaha dapat melakukan login, cetak laporan
Tata Usaha kunjungan pasien harian, minggu ini, bulan iniserta log out sistem.
Aliran data yang masuk (input) adalah
a) Data username dan password untuk
loginkepalaurusantatausaha.

Kemudian data keluaran (output) adalahsebagaiberikut:


a) Data aksespanel proses login.
b) Laporankunjunganpasien.
63

1) DFD Level 1

Gambar 4.4 DFD level 1 sistem informasi pendaftaran pasien Puskesmas Mangli
Pada DFD level 1 dibagi menjadi tiap proses yang dilakukan dalam
Sistem Informasi Pendaftaran Pasien. Proses tersebut meliputi proses pendaftaran,
proses login dan proses pelaporan.

Tabel 4.3 Proses pada DFD level 1 SI Pendaftaran Pasien


Nama Proses Aliran Data Aliran Data Keluar Keterangan
Masuk (output)
(input)
Pendaftaran KIB dan kartu KIB Pasien menyerahkan
identitas KIB/kartu identitas
pasien kepada petugas
pendaftaran.

Nama pasien. Data pasien Petugas pendaftaran


melakukan pencarian data
pasien lama dengan
menginputkan nama
pasien yang tertera di
KIB.

Data pasien KIB Petugas pendaftaran


64

mencetak KIB untuk


pasien.

kartuidentitas Data Pasien Petugas pendaftaran dapat


menginputkan data pasien
baru yang terdapat pada
kartu
Login Username Hak akses User melakukan login
password untuk akses sistem.

Nama Proses Aliran Data Aliran Data Keluar Keterangan


Masuk (output)
(input)
identitas, yang kemudian
akan disimpan di
database pasien.

Pelaporan Data pasien Laporankunjunganpasien Kepala urusan tata usaha


dapat membuat laporan
kunjungan pasien
berdasarkan jumlah
kunjungan pasien dalam
periode tersebut.

d. Entity Relation Diagram (ERD)


Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah Entity
Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan
dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional.
Berikut ini adalah dari diagram ER dari Sistem Informasi Puskesmas Mangli.
Status_id alamat

Pekerjaan_id desa

Agama_id kecamatan

Jenis_ kota
kelamin

Tanggal_
lahir telepon
Dokter_jk
user_ tempat
Passw_user tanggal Dokter-tgl_lhr
email _lahir _daftar Doter_agama

Nama_lengka pasien _id Dokter_tpt_lhr Doter_pekerja


Level_user
p an

Jaminan_ s Dokter_nama Dokter_status


kesehatan _id
Name_user Avatar_user

Dokter_nama Dokter_almt

Id_user Status_user no_ Tanngal_trans


Rekam_medis
Dokter_id Dokter_no_tlp
Id_pasien No_kk

user 1 mendaftar N pasien 1 memiliki 1 dokter

Gambar 4.5 ERD Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Puskesmas Mangli


65

Perancangan diagram ER dari Sistem Informasi Puskesmas Mangli padagambar


diatas terdapat tiga entitas, yaitu:
1) Entitas User
EntitasUsermemiliki 7 atributantaralainid_user, name_user,
nama_lengkap,email, password_user, level_user, avatar_user.
2) Entitas Pasien
Entitas pasien memiliki 23 atribut antara lain id, No_rekam_medis,
jenis_pasien, no_jaminan_kesehatan, nama_pasien, tempat_lahir,
tanggal_lahir, jenis_kelamin, agama_id, pekerjaan_id, status_id,
alamat, desa, kecamatan, kota, telp, tanggal_daftar, user_id,
jenis_identitas, no_identitas, tanggal_trans, no_kk, nama_kk.
3) Entitas Dokter
Entitas pasien memiliki 10 dokter_id, dokter_nama,
dokter_tempat_lahir, dokter_tanggal_lahir, dokter_jenis_kelamin,
dokter_agama_id, dokter_pekerjaan, dokter_status_id,
dokter_alamat, dokter_telp.
Sedangkan relasi diagram ERSistem Informasi Puskesmas Mangli
padagambar 4.6 memiliki relasi, yaitu:
1) Relasi antara user dengan pasien
Relasi antara user dan pasien memiliki kardinalitas one to many artinya
setiap satu user dapat mendaftarkan banyak pasien.
2) Relasi antara pasien dengan dokter
Relasi antara pasien dengan dokter one to one artinya setiap satu pasien
satu dokter.

4.3 Implementation and unit testing (implementasi dan pengujian unit)


Pada tahap ini perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai unit
program, dilakukan dengan membuat modul-modul program yang masih berdiri
sendiri untuk setiap fungsi yang diinginkan. Modul-modul tersebut diterjemahkan
ke dalam bahasa komputer atau pengkodingan menggunakan web editor yaitu
Notepad++ Kemudian syntax yang digunakan dalam pembuatan web ini yaitu.
66

1) HTML digunakan untuk menulis sebuah halaman website.


2) PHP digunakan untuk menjadikan website agar dinamis.
3) MySQL digunakan untuk interaksi database.
4) YiiFreamwork digunakan untuk mendesain tampilan website.
5) JavaScript, Jquery, Ajax digunakan agar website lebihinteraktif
Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap modul-
modul program yang masih berdiri sendiri gunamemverifikasi bahwa setiap unit
memenuhi spesifikasinyadengan manggunakan tool yang telah dibuat.
Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap modul-
modul program yang masih berdiri sendiri gunamemverifikasi bahwa setiap unit
memenuhi spesifikasinyadengan manggunakan tool yang telah dibuat.

Gambar 4.6 Halaman Login


Dari gambar 4.6, dapat dijelaskan bahwa halaman Login merupakan
halaman yang digunakan untuk akses terhadap sistem informasi pendaftaranpasien
Puskesmas Mangli.
67

Gambar 4.7 Halaman Dashboard


Dari gambar 4.7 dapat dijelaskan bahwa form utama (halaman dashboard)
merupakan tampilan awal dari Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Puskesmas
Mangli. Form utama tersebut memiliki 5 menu dianataranya halaman utama,
rawat jalan, dokter, pasien, user.

Gambar 4.8Form Pendaftaran Pasien


68

Dari gambar 4.8 dapat dijelaskan bahwa dalam form pendaftaran pasien,
petugas pendaftaran sebagai user dapat memasukkan data-data pasien di
Puskesmas Manglidan kemudian data disimpan dalam database.

Gambar 4.9 Halaman Cetak Kartu Indeks Berobat (KIB)


Gambar 4.9 merupakan tampilan halaman yang muncul ketika petugas
mengklik button cetak KIB pada form pendaftaran pasien.

Gambar 4.10Halaman Master File Management User


69

Dari gambar 4.10dapat dijelaskan bahwa halaman master file management

user merupakan tampilan awal ketika sub menu user dipilih. Halaman ini
memiliki beberpa shortcut diantaranya edituntukpassword, foto dan hapus .

Gambar 4.11 Halaman Master File user baru

Dari gambar 4.11dapat dijelaskan bahwa halaman master file user baru
merupakan tampilan ketika ada user baru yang akan menggunkan sistem
informasi rawat jalan tersebut.

Gambar 4.12Halaman Master FileData Pasien


Dari gambar 4.23 dapat dijelaskan bahwa halaman master file data pasien
merupakan tampilan awal ketika sub menu data pasien dipilih.
Halamaninimemilikibeberpashortcut
diantaranyakunjunganuntukmenampilkansaturecord yang dipilihkeform
pendaftaranpasien, edit untukmegeditsaturecord data
70

pasien,search untukmencarisaturecord data pasien, show


untukmenampilkanjumlahrecord data pasiensesuaidenganentries yang dipilih,
hapusuntuk menghapusdata pasien, print untukmencetakKIB pasien.

Gambar 4.13Halaman Laporan Transaksi Pasien Rawat Jalan


Pada halaman ini petugas/user dapat melihat detail data pasien,
berdasarkan harian, mingguan, bulan ini,dan semua. Untuk dijadikan laporan,
petugas dapat memilih button PDF ataupun Excel, sehinnga detail data pasien
tersebut dapat diexportdalam bentuk PDF ataupun Ms. Exel. Search berfungsi
sebagai filter pencarian data pasien. Pencarian dapat menggunakan field yang
diinginkan. Show berfungsi menampilkan jumlah record sesuai keinginan.

4.4 Integration and system testing (integrasi dan pengujian sistem)


Tahapini merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu
sistem. Penggunaan sistem akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Modul-modul
yang telah dibuat diintegrasikan dengan database.Setelah pengintegrasian selesai,
maka akan dilakukan testing sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa
persyaratan sistem telah dipenuhi.
Testing atau pengujian merupakan suatu tahap untuk menguji kinerja suatu
perangkat lunak yang dibuat dan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan teknik black box yaitu pengujian
yang berfokus padakebutuhan fungsionalataukesesuaian suatu komponen terhadap
spesifikasi suatu perangkat lunaktanpa menguji desain dan kode program. Pengujian
71

dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari


perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.Berdasarkan
pengertian tersebut, peneliti melakukan pengujian terhadap sistem yang telah
dibuat di Puskesmas Mangli. Untuk setiap program yang berhasil dijalankan
diberi kesimpulan berhasil. Sistem dikatakan berhasil apabila sesuai dengan hasil
yang diharapkan. Adapun yang akan diujikan untuk mengetahui kinerja perangkat
lunak sebagai berikut.
a. Pengujian halaman login

Tabel 4.4 Pengujian padaHalaman Login


No. Fungsionalitas Skenario uji Hasil yang diharapkan Kesimpulan

1. Tombollogin Memasukkan Ketika user memasukkan Berhasil


username dan username dan password
password dengan benar maka akan
yangbenar. masuk pada halaman
dashboard dan dapat
membuka halaman sesuai

Gambar 4.14 Login user


Halaman login berisikan inputan username dan password bagi
petugaspendaftarandanpetugaskepalaurusantatausaha yang berfungsi untuk
72

pembagian hak akses bagi masing-masing userJika inputan password dan


username benar maka akan masuk pada halaman dashboard.
b. Pengujianhalaman menu

Tabel 4.5 Pengujian padaHalaman Menu


No. Fungsionalitas Skenario uji Hasil yang diharapkan Kesimpulan
1. Menampilkan nama Melihathalamand Memberikan informasi nama Berhasil
user, foto dan last ashboard. dan fotouser saat login,
access. serta last accessnya.

2. Menampilkan jumlah Melihathalamand Memberikan informasi Berhasil


pasien hari ini, ashboard. jumlah pasien yang
minggu ini, bulan berkunjung hari ini, minggu
ini. ini, bulan ini .

3. Menampilkan jumlah Melihathalamand Memberikan informasi Berhasil


kunjungan pasien ashboard. jumlah kunjungan pasien
bulan ini dalam bulan ini dalam bentuk
bentuk grafik bar. grafik bar.

4. Dapatmengaksesshor Klikshortcutkunju Tampilanhalamankunjungan Berhasil


tcut ngan. pasien.
padahalamandashbo
ard

No. Fungsionalitas Skenario uji Hasil yang diharapkan Kesimpulan


5. Dapatmengakseshala Klik menu Tampilan halaman Berhasil
mandashboard, dashboard. dashboard
transaksi, master
file,laporan. Klik menu Tampilan halaman Berhasil
transaksi. pendaftaran pasien.

Klik menu master Tampilan halaman master Berhasil


file. file.

Klik menu Tampilan halaman laporan. Berhasil


laporan.

6. Dapatmelakukanlogo Klik button logout Setelah user logout, apabila Berhasil


ut warna merah di memilih menu back yang
pojok kanan atas. tersedia di browser, maka
user tetap tidak akan bisa
Klik menu logout. mengakses sistem tanpa
melakukan login kembali.
73

Gambar 4.15Menu Dashboard


Halaman menu dashboard merupakan halaman pertama yang akan muncul
setelah user berhasil melakukan login. Pada halaman ini akan muncul pilihan
menu yang dapat digunakan oleh user, tampilan jumlah kunjungan pasien hari ini,
minggu ini, bulan ini jumlah kunjungan pasien bulan ini dalam bentuk grafik bar.
c. Pengujianhalaman transaksipendaftaranpasien

Tabel 4.6 Pengujian Pada Halaman Transaksi Pendaftaran pasien


No. Fungsionalitas Skenario uji Hasil yang diharapkan Kesimpulan
74

1. Menampilkanform Klik menu Menampilkan sub menu Berhasil


pendaftaran. transaksi. pendaftaran pasien.

Klik sub menu Menampilkan form Berhasil


pendaftaran pendaftaran pasien baru
pasien. dengan no. rekam medis,
secara otomatis, serta
menampilkanbeberapafield
yang harus diisi oleh
petugas pendaftaran.

Menampilkan data pasien Berhasil


dalam bentuk tabel di
sebelah kanan form
pendaftaran pasien baru,
dilengkapi fungsi search
dan button kunjungan.

No. Fungsionalitas Skenario uji Hasil yang diharapkan Kesimpulan


Input nama salah Menampilkan hasil Berhasil
satu pasien pada pencarian salah satu record
search. pasien.

Klik button
kunjungan (warna Menampilkan satu record Berhasil
hijau) pada salah pasien pada form
satu record yang pendaftaran pasien
dipilih. lama.No. rekam medis
danbeberapa isian dalam
field (yang merupakan data
sosial pasien)

2. Button cetak KIB Klik Button cetak Menampilkan halaman Berhasil


KIB cetak KIB.

Button simpan Klik Button Menyimpan data inputan. Berhasil


simpan

Button batal Klik Button batal Membatalkan proses. Berhasil

Button close Button close Menutuphalamansistem. Berhasil


75

Gambar 4.16 Tampilan Form Pendaftaran Pasien Baru Apabila Terdapat Beberapa
Field Tidak Diisi
Pada halaman ini petugas/user dapat menginputkan data pasien baru yang
melakukan pendaftaran. No. rekam medis, petugas akan muncul secara otomatis.
Setelah selesai melakukan input data pasien baru, petugas/user dapat memilih
button simpan agar data tersimpan dalam database.
Namunapabilaterdapatbeberapafield yang belumterisi, data tidakakantersimpan,
melainkanmunculpemberitahuanfield apasaja yang belumterisi (Gambar 4.17).

Gambar 4.17 Tampilan Form Pendaftaran Pasien Baru Apabila Data Berhasil
Disimpan
Pada halaman ini apabilasemuaisianfield sudahlengkap, padasaatklik button
simpan, data secaraotomatistersimpandalamdatabase, danmunculpemberitahuan
data berhasildisimpan(Gambar 4.18). Apabila petugas membatalkan penginputan
data pasien baru, dapat memilih button batal. Di sebelah kanan form pendaftaran
pasien baru terdapat tabel data pasien dilengkapi apabila button cetak KIB apabila
petugas akan mencetak KIB, serta fungsi search dan button kunjungan.
76

Gambar 4.18 Tampilan Form Pendaftaran Pasien Lama


Fungsi nama pasien untuk menampilkan hasil pencarian salah satu record
pasien. Gambar 4.18 Tampilan Form Pendaftaran Pasien Lama, Pada halaman ini
petugas/user dapat menginputkan data pasien lama yang melakukan pendaftaran.

Gambar 4.19Tampilan Kartu Indeks Berobat (KIB)


77

Gambar 4.20Download Kartu Indeks Berobat (KIB)


Pada halaman ini disertai fitur download KIB dengan mengklik menubar
download.

Gambar 4.21Cetak Kartu Indeks Berobat (KIB)


Gambar 4.21 merupakan tampilan KIB yang muncul ketika petugas
mengklik button cetak KIB pada form pendaftaran pasin. dan fitur cetak KIB
dengan mengklik menu bar print (Gambar 4.21), sehingga KIB secara otomatis
akan tercetak apabila computer sudah terhubung dengan mesin printer.
d. Pengujianhalamanlaporan pasien
Tabel 4.7 Pengujian Pada Halaman laporan Pasien
No. Fungsionalitas Skenario uji Hasil yang diharapkan Kesimpulan
1. Menampilkanlapora Klikmenu Menampilkan sub menu Berhasil
nkunjunganpasien. laporan.. laporan mingguan, bulan
78

ini, tahun ini dan semua.

No. Fungsionalitas Skenario uji Hasil yang diharapkan Kesimpulan


Klik sub menu Menampilkan laporan Berhasil
laporan hari ini kunjungan pasien dalam
hari ini.

Klik sub menu Menampilkan laporan Berhasil


laporan minggu kunjungan pasien dalam
ini. minggu ini.

Menampilkan laporan Berhasil


Klik sub menu kunjungan pasien dalam
laporan bulan ini. bulan ini.

Menampilkan laporan Berhasil


Klikmenu keseluruhan kunjungan
laporansemua. pasien
2. Copy detail data Klikbutton copy. Mengcopydetail data Berhasil
pasien pasien, untukkemudian di
paste keMs. Word.

3. Print detail data Klikbutton print. Dapatlangsungmencetak Berhasil


pasien detail data pasienapabila
computer
sudahterhubungdenganprin
ter.

4. Export detail data Klik button PDF. Export detail data pasien Berhasil
pasien untuk dijadikan laporan
dalam bentuk PDF.

Klik button Excel Export detail data Berhasil


pasienuntukdijadikanlapor
andalambentukMs. Excel.

Gambar 4.22Halaman Menu LaporanPasien


79

Pada halaman ini petugas/user dapat melihat detail data pasien,


berdasarkan harian, mingguan, bulanan dan semua. Untuk dijadikan laporan,
petugas.

Gambar 4.23Halaman Laporan Pasien PDF


Pada halaman ini petugas/user dapat melihat detail data pasien, berdasarkan
harian, mingguan, bulanan dan semua. Untuk dijadikan laporan, petugas dapat
memilih button PDF. sehinnga detail data pasien tersebut dapat diexport dalam
bentuk PDF.Search berfungsi sebagai filter pencarian data pasien. Pencarian
dapat menggunakan field yang diinginkan. Show berfungsi menampilkan jumlah
record sesuai keinginan.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

Requirement definition Sistem pendaftaran masih menggunakan sistem


manual, apabila pasien berobat lupa membawa kartu indeks berobat (KIB), maka
pasien tersebut akan diberikan nomor rekam medis baru, pencatatan pendaftaran
secara manual rentan terhadap human error atau kesalahan manusia,
penghitungan jumlah kunjungan pasien dalam satu periode yang dilakukan secara
manual, berpotensi menghasilkan informasi yang tidak akurat.
System and software design yang digunakan dalam Perancangan sistem
informasi pendaftaran pasien Puskesmas Mangli yaitu menggunakan flowchart
system komputerisasi, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relation Diagram
(ERD) untuk menggambarkan aliran dokumen.
Implementation and unit testing dilakukan dengan pengkodingan
menggunakan aplikasi notepad++ serta bahasa pemrograman PHP untuk
pembuatan perangkat lunak dan My Sql untuk pembuatan database.
Integration and System Testing dilakukan penggabungan antara modul-modul
dengan database, serta pengujian sistem menggunakan teknik black box, dimana
fokus pengujian terletak pada persyaratan fungsional. Hasil dari pengujian pada
Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas Mangli Semua
fungsiyangadadapatdijalankan.

78
79

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan sebelumnya, saran yang dapat
dikemukakan dalam Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien
Puskesmas Mangli sebagai berikut:
a. Sistem informasi dapat digunakan sebagai bahan masukan (refrensi).
b. Sistem informasi dapat dikembangkan kembali dengan menambahkan modul
lain yaitu rujukan pasien. Modul ini dapat digunakan untuk menyimpan data
pasien yang dirujuk serta membuat surat rujukan ke fasyankes tingkat lanjut.
c. Sistem informasi dapat dikembangkan kembali dengan menambahkan modul
lain yaitu laporan dalam bentuk grafik.
Diadakannya sosialisasi sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan di
puskesmas mangli .
DAFTAR PUSTAKA

Bahra, L. (2005). Analisis Dan Design Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha


Ilmu.
Budi, S. C. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum
Sinergis Media.
Djaelani, A. R. 2013. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif.
FPTK IKIP Veteran Semarang. Retrieved from https://e-journal. ikip-
veteran.ac.id
Fauziah. (2014). Konsep Dasar Perancangan WEB. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Hartono, J. (1999). Analisis Dan Disain Sistem Informasi (2nd ed.). Yogyakarta:
Andi.
Hatta, G. (Ed.). (2012). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Hikmah, F., & Farlinda, S. (2014). EHR Electronic Health Record untuk Rekam
Medik. Jember.
Iswandy, E. (2014). Perancangan Sistem Informasi Tentang Pencatatan Hasil Tes
Kemampuan Fisik Atlet (Studi Kasus :Fakultas Ilmu Keolahragaan (Unp)
Padang). Jurnal TEKNOIF, 2(2).
Kadir, A. (2009). Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional.
Yogyakarta: Andi.
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Roadmap Sistem Informasi Kesehatan Tahun
2011-2014. Jakarta. Retrieved from https://www.google.co.id
Menkes RI. (2014). Nomor 55 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan dalam
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Jakarta. Retrieved from
http://www.jkn.kemkes.go.id
Menkes RI. (2014). Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Retrieved from http://www.jkn.kemkes.go.id.
Diakses 2 April 2015
Menkes RI. (2008). Permenkes RI No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis. Retrieved from Jakarta. http://www.apikes.com.
Menkes RI. (2003). Keputusan Menteri Kesehatan, RI
No.560/MENKES/SK/IV/2003 tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Retrieved from
80
81

http://www.dinkes.surabaya.go.id.
Nugroho, B. (2005). Database Relasional Dengan MySQL. Yogyakarta: Andi.
Presiden RI. (2014). Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, 1–48. Retrieved from .
http://www.jkn.kemkes.go.id.
Presiden Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tentang Kesehatan, 1–33. Retrieved from
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_uu/UU No. 36 Th 2009 ttg
Kesehatan.pdf
Presiden RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun2009
tentang Rumah Sakit. Retrieved from http://www.gizikia.depkes.go.id.
Prayitno, S. (2013). Yii Framework: Menguasi Framework PHP Terbaik.
Yogyakarta: Lokomedia.
Presiden Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tentang Kesehatan, 1–33. Retrieved from
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_uu/UU No. 36 Th 2009 tentang
Kesehatan.pdf
Rahman, H. A. S. (2014). evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
Berdasarkan Persepsi Pengguna Dengan Metode Technology Acceptance
Model (TAM) Di Puskesmas Wilayah Kabupaten Jembe. Jember: Politeknik
Negeri Jember.
Romeo. (2003). Testing dan Implementasi Sistem.
Sommerville, I. (2011). Software Engineering. United States of America:
Addison-Wesley.
Sudarmawan dan D. Ariyus. 2007. Interaksi Manusia dan Komputer. Yogyakarta:
Andi.
Wahyuni, F. 2013. Pengaruh Profabilitas terhadap Harga Saham. Universitas
Pendidikan indonesia. Retrieved from http://repository.upi.edu
Yudhanto, Y. (2007). Sejarah Teknologi Barcode, 1–6. Retrieved from
http://www.rumahstudio.com
Yuniarti, I. (2015). Sistem Informasi Layanan Rawat Jalan Pada Puskesmas
Kapuan Dengan Menggunakan Metode Prototype, Retrieved from
http://doi.org
82

LAMPIRAN 1

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI

KALENDER KEGIATAN

2016
Kegiatan
September Oktober November Desember
Pengajuan judul

Penyusunan proposal

Seminar proposal

Revisi
Pelaksanaan penelitian

Penyusunan skripsi

Ujian skripsi
83

LAMPIRAN 2
84

LAMPIRAN 3

84
85

85
85

LAMPIRAN 4
86
86

LAMPIRAN 5

PEDOMAN WAWANCARA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI

Assalamualaikum wr.wb
Kepala Puskesmas Mangli, petugas pendaftaran dan kepala urusan tata usaha
yang saya hormati.
Tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh garis-
garis besar permasalahan serta hal-hal yang berkaitan dengan pengolahan data di
unit pendaftaran Puskesmas Mangli.
Kepala Puskesmas Mangli, petugas pendaftaran dan kapala urusan tata
usaha, sebagai bagian dari rencana penelitian yang telah dikembangkan dengan
baik, sehingga peran serta Kepala Puskesmas Mangli, petugas pendaftaran dan
kapala urusan tata usaha akan sangat membantu kami dalam mencapai tujuan
penelitian ini. Semua informasi yang diberikan oleh Kepala Puskesmas Mangli,
petugas pendaftaran dan kapala urusan tata usaha akan dirahasiakan dengan ketat
dan hanya digunakan sebagai bahan dari penelitian.
Kami mohon Kepala Puskesmas Mangli, petugas pendaftaran dan kapala
urusan tata usaha, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan dengan
bebas dan tulus ikhlas sesuai dengan pendapat masing-masing.
87

LAMPIRAN 6

PEDOMAN WAWANCARA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI

LEMBAR WAWANCARA PENELITIAN

Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Puskesmas Mangli.


Petunjuk Pengisian :
1. Pengisian lembar wawancara ini semata-mata unjuk tujuan ilmiah dan
pengembangan ilmu pengetahuan, semua pilihan jawaban anda akan
dirahasiakan oleh peneliti.
Pertanyaan telah disediakan oleh peneliti, dan peneliti memohon responden harus
menjawab dengan keadaan yang sebenarnya telah terjadi tanpa ada rekayasa.
88

LAMPIRAN 7

LEMBAR WAWANCARA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI

No Pertanyaan Informan 1 Informan 2 Informan 3


1. Bagaimana alur Alur pasien rawat Pasien datang terdiri Pasien datang
pendaftaran pasien rawat jalan yaitu pasien pasien lama atau baru melalui loket
jalan di puskesmas mangli datang melalui loket melalui loket TPPRJ TPPRJ kemudian
TPPRJ kemudian kemudian petugas petugas melakukan
?
petugas melakukan melakukan identifikasi identifikasi dan
proses identifikasi dan dan dokumentasi data dokumentasi data
dokumentasi data pasien dan cara pasien dan cara
pasien dan cara pembayaran kemudian pembayaran
kemudian pasien
pembayaran pasien diarahkan
diarahkan menuju
berdasarkan menuju poli .
poli .
persyaratan pendaftarn
yang ada di puskesmas
kemudian pasien
diarahkan menuju poli .

2. Bagaimana sistem Pendaftaran Pendaftaran masih Pendaftaran


pendaftaran pasien rawat yang berjalan saat manual dengan yang ada
jalan yang saat ini diterapkan ini masih manual. menggunakan buku masih
di puskesmas mangli ? register pasien. menggunakan buku
register pasien.
3. Persyaratan apa saja yang Pada pasien rawat jalan Persyaratan yang Yang perlu
perlu dibawa pasien saat untuk melengkapi data penting adalah untuk Membawa
melakukan pendaftaran ? pasien baru membawa
diperlukan beberapa persyaratan
KK dan KTP dan utuk
persyaratan yaitu untuk pasien lama membawa
secara
pasien baru harus KIB dan kartu jaminan
membawa KK dan KTP kesehatan. lengkap yaitu
untuk pasien baru
untuk pasien lama membawa KK dan
diantaranya membawa KTP dan utuk
KIB (kartu indeks pasien lama
berobat) dan kartu membawa KIB dan
jaminan kesehatan. kartu jaminan
kesehatan.
89

4. Data apa saja yang Data sosial pasien Data pasien Data pasien
diperlukan untuk secara lengkap, cara secara lengkap sesuai lengkap sesuai
pencatatan pendaftaran pembayaran dan dengan data yang ada
ditambah denga tanda pengenal
pasien ? pada tanda pengenal
keluhan pasien. pasien di tambah pasien.
dengan keluhan.
5. Apa saja kendala yang Pasien menunggu Ketika pasien lama Proses pendaftaran
terjadi pada saat proses terlalu lama dan berobat lupa tidak secara manual
pendaftaran secara manual Pencatatan secara membawa KIB akan di mengakibatkan
? manual rentan berikan KIB baru yang petugas merasa
terhadap human akan menyebabkan kesulitan dalam
error serta nomer rekam medis proses pencarian
penghitungan jumlah ganda . data pasien .
kunjungan dalam satu
periode dilakukan
secara manual akan
menghasilkan informasi
yang tidak akurat.

6. Bagaimana sistem Sebaiknya sitem Sistem yang Yang diharapkan


informasi pendaftaran informasi yang dibuat dibuat mememenuhi sebaiknya sistem
pasien rawat jalan yang sesuai dengan apa yang keperluan untuk dibuat memenuhi
dibutuhan di bagian pendaftaran. kebutuhan
diharapkan ?
pendaftaran puskesmas pendaftaran dan
mangli. mempermudah
petugas untuk
mengoprasikan
sistem.

7. Data apa saja yang harus Data yang harus ada Data – data yang Data pasien
ada di dalam sistem yaitu data pasien sosial dibutuhkan dalam lengkap sesuai
pendaftaran pasien rawat secara lengkap, cara proses pendaftaran tanda pengenal
jalan ? pembayaran pasien yaitu data sosial pasien pasien berobat.
berobat dan ditambah secara lengkap.
dengan anamnese .

8. Bagaimana tampilan Sebaiknya sistem yang sistem yang dibuat Yang diharapkan
sistem yang diharapkan ? dibuat simple dan sebaiknya harus sesuai sebaiknya tampilan
sesuai dengan dengan kebutuhan dan lebih menarik dan
kebutuhan pendaftaran mudah dioperasikan mudah di
pasien . oleh petugas operasikan petugas
pendaftaran. .
90

LAMPIRAN 8

LEMBAR OBSERVASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI

Penelitian melakukan observasi pada informan yang diteliti yaitu bagian


pendaftaran pasien di Puskesmas Patrang. Berikut lembar observasi dan hasilnya:

NO ITEM OBSERVASI ADA TIDAK KETERANGAN


Adanya proses pelaksanaan V
1. pendaftaran pasien rawat jalan pada
puskesmas mangli.
2. SOP pada pendaftaran pasien V Masih dalam proses
Puskesmas pembuatan SOP
Mangli Jember
3. Alur yang sedang berjalan V
pada
pendaftaran pasien di Puskesmas
Mangli
Jember
4. Penggunaan KIB dalam V
proses
pendaftaran.
5. Kesulitan petugas dalam V
proses
pelaksanaan pendaftaran pasien
rawat jalan.
91

LAMPIRAN 9

LEMBAR DOKUMENTASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI

Alur Pelayanan Pasien Puskesmas Mangli


92

LAMPIRAN 10

LEMBAR DOKUMENTASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI

Kartu Tanda Pengenal Keluarga (KTPK) Sebagai Kartu Indeks Berobat


(KIB)
93

LAMPIRAN 11

LEMBAR DOKUMENTASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI
Buku Register Kunjungan/Loket Pasien
94

LAMPIRAN 12
95
95

LAMPIRAN 13

SURAT-SURAT PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI
96

LAMPIRAN 14

SURAT-SURAT PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI
97
97

LAMPIRAN 15

SURAT-SURAT PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI
98
98

LAMPIRAN 16

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


Jalan Mastrip Kotak Pos164.Jember68101Telp.(0331)333532-34;
Faks.(03331)333531

e-mail: politeknik@polije.ac.id;laman:www.polije.ac.id

Nomor :
Lampiran :
Perihal : Undangan Diskusi (Brainstorming)

Yth….......
Puskesmas Mangli
Di Tempat

Dengan
hormat
Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian proposal skripsi kami yang
berjudul “perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan
puskesmas mangli” maka perlu dilakukan Diskusi (Brainstorming), dengan
ini kami mengharapkan kehadiran Kepala Puskesmas Mangl :

Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat :
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatiannya disampaikan
terima kasih.
Hormat kami

Peneliti
100

LAMPIRAN 17

LEMBAR Diskusi ( Brainstorming)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MANGLI

1. Nama Responden :
a. Informan 1
b. Informan 2
c. Informan 3
2. Waktu Pelaksanaan :
3. Permasalahan : Melakukan Diskusi ( Brainstorming)
perancangan sistem informasi pendaftaran
pasien rawat jalan puskesmas mangli

No Topik Bahasan Keterangan

1 Apakah aplikasi yang dibuat oleh Sudah sesuai dengan kebutuhan.


peneliti sudah memenuhi kebutuhan di
pendaftaran pasien rawat jalan
Puskesmas Mangli ?
2 Apakah tampilan sistem pendafatarn Sudah sesuai.
rawat jalan sudah sesuai dan menarik ?

3 Apakah sistem yang dirancang mudah Selama demo cukup mudah untuk
dipahami dan mudah digunakan ? dipahami.

99
100

100
100

LAMPIRAN 18

BIODATA PENELITI

NAMA : WIDYA ANDINI EVANDARTI

NIM : G41120464

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : JAYAPURA, 11 APRIL 1994

PROGRAM STUDI : REKAM MEDIK

JURUSAN : KESEHATAN

ALAMAT : JL. TANJUNG KRAJAN MANGLI NO 22 RT


02 RW 12 JEMBER

ASAL SMA : SMA NEGERI 4 JEMBER

100

Anda mungkin juga menyukai