Anda di halaman 1dari 129

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POLI UMUM RAWAT JALAN

MENGGUNAKAN METODE FAST DI KLINIK PRATAMA


“DOKTERKU” TAMAN GADING JEMBER

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Sains terapan (S.ST) dalam program studi Rekam Medis
pada Politeknik Negeri Jember

oleh

Dini Novita Pratiwi


NIM G41120658

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POLI UMUM RAWAT JALAN
MENGGUNAKAN METODE FAST DI KLINIK PRATAMA
“DOKTERKU” TAMAN GADING JEMBER

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Sains terapan (S.ST) dalam program studi Rekam Medis
pada Politeknik Negeri Jember

oleh

Dini Novita Pratiwi


NIM G41120658

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016

i
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI RI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POLI UMUM RAWAT JALAN


MENGGUNAKAN METODE FAST DI KLINIK PRATAMA
“DOKTERKU” TAMAN GADING JEMBER

Telah diuji pada tanggal 17 Januari 2017 dan Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat

Tim Penguji :
Ketua,

dr. Rinda Nurul Karimah, M.Kes.


NIP. 19820311 201012 2 004

Sekretaris, Anggota ,

Dony Setiawan HP, S.Kep., Ners., M.M. Faiqatul Hikmah, S.KM.M.Kes


NIK.19881217 201409 1 001 NIP. 19840722 200912 2 004

Menyetujui,
Ketua Jurusan Kesehatan,

Sustin Farlinda, S.Kom., MT


NIP. 19720204 200112 2 003

ii
PERSEMBAHAN

Terselesainya penulisan skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Allah Subhanahuwata’ala atas segala rahmat, nikmat dan karunia yang tak
terhingga, sehingga penulis bisa berdiri tegak menatap masa depan yang
lebih cerah.
2. Nabi Muhammad SAW karena telah menjadi sosok tauladan sempurna
bagi setiap muslim yang ada di dunia.
3. Bapak dan ibu orangtua saya masing-masing atas segala do’a yang tulus,
cinta, kasih sayang.
4. Ibu Dosen dr Rinda Nurul,M.Kes dan bapak dosen Dony Setiawan HP, S.
KP, NS, MM selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing saya selama penyususnan skripsi ini.
5. Teman-teman D-IV Rekam Medis Politeknik Negeri Jember Angkatan
2012, terima kasih sudah mengisi waktu selama 4 tahun ini dengan penuh
kenangan manis dan telah memberi motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
6. Someone, yang telah memberikan motivasi dan semangat serta memberi
warna dalam kehidupan perkuliahan penulis.
7. Semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
8. Almamaterku Politeknik Negeri Jember, semua dosen dan staf D-IV
Rekam Medis Politeknik Negeri Jember atas bimbingan dan ilmunya.

iii
MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar mengimani Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya..”

(QS. An-nisa: 59)

iv
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Jalan Mastrip Kotak Pos 164, Jember 68101 Telp.
(0331)33353234; Faks, (03331)333531
e-mail: politeknik@polije.ac.id; laman: www.polije.ac.id

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Dini Novita Pratiwi
NIM : G41120658
menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam skripsi
saya yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan
Menggunakan Metode FAST Di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading
Jember ” merupakan gagasan dan hasil karya saya sendiri dengan arahan komisi
pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun pada perguruan
tinggi mana pun.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas
dan dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Jember, 25 Juli 2016

Dini Novita Pratiwi

NIM. G41120658

v
Perancangan Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan Menggunakan
Metode FAST di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember, Dini
Novita Pratiwi, Nim G41120658, Tahun 2016, Rekam Medik, Politeknik Negeri
Jember, dr Rinda Nurul,M.Kes (Pembimbing I), Dony Setiawan HP, S. KP, NS,
MM (Pembimbing II),

Dini Novita Pratiwi


Program Studi Rekam Medik
Jurusan Kesehatan
ABSTRAK

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar atau
spesialistik. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi menuntut
pembaharuan dan kecepatan dalam menjalankan suatu pekerjaan dan pemanfaatan
tekhnologi informasi. Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember sudah
menggunakan teknologi komputer namun sistem informasi rawat jalan masih
manual. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi poli umum
rawat jalan menggunakan metode FAST di Klinik Pratama “Dokterku” Taman
Gading Jember. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan FAST
untuk merancang sistem infromasi rawat jalan.
Sistem pengelolaan data rawat jalan di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading
Jember saat ini masih dilakukan secara manual. Permasalahan yang ada yaitu
ketidaktepatan waktu dalam pembuatan laporan utilisasi (laporan rawat jalan) baik
kepada pihak Direktur Klinik maupun pihak BPJS dan kurang akuratnya data
rawat jalan. Dengan adanya sistem informasi poli umum rawat jalan pekerjaan
akan lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat sehingga
informasi yang diperoleh berkualitas. Sistem informasi yang dikembangkan hanya
poli umum rawat jalan sehingga perlu dikembangkan poli gigi dengan membuat
odontogram elektronik untuk peneliti selanjutnya.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Rawat Jalan, Metode FAST

vi
General Poli Information System Design Method Using FAST Outpatient
Clinic Primary "Dokterku" Taman Gading Jember, Dini Novita Pratiwi, Nim
G41120658, 2016, Medical Records, Polytechnic of Jember, Dr. Nurul Rinda, Kes
(Supervisor I), Dony Setiawan HP , S. Kep. NS. MM (Supervisor II),

Dini Novita Pratiwi


Study Program Medical Records
Health Programs
ABSTRACT

Clinic is a health care facility that carries personal health services that provide
basic medical services or specialist. Along with the development of information
technologies require renewal and speed in running an occupation and utilization
of information technology. Primary clinic "Dokterku" Taman Gading Jember
already using computer technology but outpatient information system is still
manual. The purpose of this study is to design information systems general clinic
outpatient clinic using FAST method in Primary "Dokterku" Taman Gading
Jember. The research is a qualitative approach to system design infromasi FAST
outpatient.
Management system outpatient Primary clinic "Dokterku" Taman Gading Jember
is still done manually. The inappropriateness of the existing problems in the
manufacturing time utilization reports (reports outpatient) either to the party or
parties BPJS Clinical Director and the lack of accurate is outpatient. With the
outpatient general poly information system will work faster and easier,
management also becomes more accurate so that the quality of information
obtained. Information system developed only general clinic outpatient that need to
be developed to make odontogram poly electronic gear for further research.

Keywords: Information System, Outpatient, FAST Method

vii
RINGKASAN

Perancangan Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan Menggunakan


Metode FAST di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember, Dini
Novita Pratiwi, Nim G41120658, Tahun 2016, Rekam Medik, Politeknik Negeri
Jember, dr Rinda Nurul,M.Kes (Pembimbing I), Dony Setiawan HP, S. KP, NS,
MM (Pembimbing II),

Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan


pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem
informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah,
pengelolaan data juga menjadi lebih akurat (Handoyo,2008). Jadi dengan adanya
sistem yang dibuat, kemungkinan untuk lamanya mengakses data ketika
diperlukan bisa dihindari dan informasi yang didapat akan lebih berkualitas.
Berdasarkan hasil penelitian, Sistem informasi rawat jalan yang ada di
Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember saat ini masih dilakukan secara
manual. Permasalahannya yaitu ketidaktepatan waktu dalam pembuatan laporan
utilisasi (laporan rawat jalan) baik kepada pihak Direktur Klinik maupun pihan
BPJS dan kurang akuratnya data rawat jalan.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan suatu perancangan
sistem informasi poli umum rawat jalan di Klinik Pratama “Dokterku” Taman
Gading Jember. Dengan adanya informasi yang cepat dan akurat, maka Klinik
Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember dapat mengolah data poli umum rawat
jalan dengan mudah dan cepat. Pentingnya dilakukan perancangan ini sebagai
alternatif tercapainya pengolahan data poli umum rawat jalan yang akurat, tepat
waktu, relevan, lengkap. Hal ini nantinya diharapkan pihak manajemen Klinik
Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember dapat menerapkan program yang
sudah dirancang.

viii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serat hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Menggunakan
Metode FAST di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember ”, dapat
dilaksanakan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis dengan rendah
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM, selaku Direktur Politeknik Negeri Jember.
2. Sustin Farlinda, S. Kom, M.T selaku Ketua Jurusan Kesehatan
3. Faiqatul Hikmah, S.KM., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Rekam Medik di
Politeknik Negeri Jember beserta staf yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melanjutkan studi dan membantu selama proses
pendidikan.
4. dr Rinda Nurul,M.Kes selaku pembimbing I yang telah memberikan motivasi,
kesempatan dan waktunya untuk membimbing dalam proses pengerjaan
laporan Tugas Akhir ini.
5. Dony Setiawan HP, S.Kep. NS. MM selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, memberi masukan dan saran dalam proses pengerjaan
laporan Tugas Akhir ini.
6. Bapak dan ibu dosen Program Studi D IV Rekam Medis Politeknik Negeri
Jember yang telah memberikan pengetahuan selama masa perkuliahan.
7. Seluruh Staf dan semua pihak Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading
Jember yang telah membantu memberikan data dan informasi yang dibutuhkan
dalam laporan Tugas Akhir ini.
8. Teman-teman Rekam Medik Politeknik Negeri Jember Angkatan 2012.
9. Serta pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu disini yang telah
banyak memeberikan bantuan baik materil maupun spiritual demi selesainya
laporan Tugas Akhir ini.

ix
Penulis menydari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi isi maupun cara penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengaharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan
ini. Penulis berharap, semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Jember, 25 Juli 2016

Dini Novita Pratiwi

NIM. G41120658

x
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Dini Novita Pratiwi
NIM : G41120658
Program Studi : Rekam Medik
Jurusan : Kesehatan
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan
kepada UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Jember, Hak Bebas Royalti Non-
Eksklusif (Non Exclusive Royalty Free Right) atas Karya Ilmiah berupa Laporan
Tugas Akhir saya yang berjudul :

“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI POLI UMUM RAWAT JALAN


MENGGUNAKAN METODE FAST DI KLINIK PRATAMA
“DOKTERKU” TAMAN GADING JEMBER ”

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini, UPT Perpustakaan Politeknik


Negeri Jember berhak menyimpan, mengalih media atau format, mengelola dalam
bentuk Pangkalan Data (database), mendistribusikan karya dan menampilkan atau
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis atau pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak


Politeknik Negeri Jember, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
Pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jember

Pada tanggal : 25 Juli 2016


Yang menyatakan

Nama : Dini Novita Pratiwi


NIM : G41120658

xi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... . ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................iii
MOTTO ............................................................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN ................................................................................... v
ABSTRAK......................................................................................................... vi
ABSTRACT..........................................................................................................vii
RINGKASAN .................................................................................................. viii
PRAKATA ...................................................................................................... vix
PUBLIKASI ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................ ....................xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xix
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 LatarBelakang ................................................................................ 1
1.2 RumusanMasalah ............................................................................. 3
1.3Tujuan .............................................................................................. 3
1.3.1 TujuanUmum ............................................................................. 3
1.3.2 TujuanKhusus ............................................................................ 3
1.4 Manfaat ..................................................................................... ........4
1.4.1 BagiRumahSakit ...................................................................... ..4
1.4.2 BagiPembaca ............................................................................. 4
1.4.3 BagiPenelitiSendiri .................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 5
2.1 State Of The Art ................................................................................ 5

xii
2.2Klinik................................................................................................. 7
2.2.1. Pengertian Klinik.......................................................................7
2.2.2 Jenis Pelayanan..........................................................................7
2.2.3 Fungsi Klinik..............................................................................9
2.3 Rekam Medis.....................................................................................9
2.3.1 Pengertian Rekam Medis.........................................................10
2.3.2 Isi Rekam Medis......................................................................11
2.4 Sejarah Klinik Pratama Dokterku.................................................12
2.5 Definisi Sistem..................................................................................13
2.5.1 Elemen Sistem........................................................................15
2.5.2 Definisi Informasi....................................................................16
2.5.3 Definisi Sistem Informasi........................................................18
2.5.4 Komponen Sistem....................................................................19
2. 5.5 Definisi Pengembangan Sistem..............................................21
2.6 Kualitas Informasi..........................................................................21
2.6.1 Pengertian Kualitas Informasi.................................................21
2.6.2 Indikator Kualitas Informasi...................................................22
` 2.7 SistemInformasi Kesehatan...........................................................23
2.8 Perancangan Sistem........................................................................23
2.7.1 Definisi Perancangan Sistem...................................................23
2.7..2 Tujuan Perancangan Sistem....................................................23
2.9 Rekam Medik Elektronik (RME)..................................................24
2.10 Basis
Data........................................................................................242.10.1
Pengertian Basis Data (Database).........................................24
2.10.2 Tujuan Basis Data..................................................................25
2.10.3 Perancangan Basis Data.........................................................25
2.11Flowchart.........................................................................................27
2.12Data Flow Diagram(DFD)............................................................28
2.13Entity Relationship Diagram (ERD)..............................................29
2.14 XAMPP...........................................................................................30

xiii
2.15 Hypertext Preprocessor (PHP).......................................................30
2.14.1 Cara Kerja PHP.....................................................................32
2.16 MySQL..........................................................................................33
2.17 Instrumen Penelitian....................................................................34
2.18Focus Group Discussion (FGD)....................................................35
2.19Framework for the Application of System Thingking (FAST).....36
2.19.1 PengertianFAST....................................................................36
2.19.2Tahapan FAST........................................................................38
2.20 Kerangka Konsep..........................................................................39

BAB 3. METODELOGI PENELITIAN ..........................................................41


3.1 Jenis Penelitian ............................................................................41
3.2 TempatdanWaktuPenelitian...................................................41
3.2.1 Tempat Penelitian..................................................................41
3.2.2 Waktu Penelitian...................................................................41
3.3 Teknik Pengumpulan Data..........................................................42
3.4 AlatdanBahan.............................................................................42
3.4.1 Alat........................................................................................42
3.4.2 Bahan....................................................................................43
3.5 Metode Pengembangan Sistem...................................................43
3.6 Instrumen Penelitian....................................................................45
3.7 Unit Analisis..................................................................................45
3.8 Definisi Istilah...............................................................................46
3.9 Gambaran Sistem.........................................................................49

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................54


4.1. MengidentifikasiSistemPelayananPoli Umum
RawatJalan.................................................................................54
4.1.1 Masalah....................................................................................54
4.1.2 Peluang.....................................................................................56
4.1.3 RuangLingkup.........................................................................57
4.1.4 Kelayakan................................................................................57

xiv
4.2 MengidentifikasiMasalahTerkaitKebutuhan
InformasiPoli Umum RawatJalan............................................61
4.3 AnalisisKebutuhanInformasiPoli Umum RawatJalan.........62
4.4 MenentukanSolusiPadaSistemInformasi
Poli Umum RawatJalan..............................................................64
4.5 MendesainSistemInformasiPoli Umum RawatJalan............66
4.5.1 Diagram Alir (Flowchart)........................................................66
4.5.2 Data Flow Diagram(DFD).....................................................68
4.5.3 Entity Relationship Diagram(ERD).......................................71
4.6 MembangunSistemInformasiPoli Umum RawatJalan.........74
4.7 UjiCobaSistemInformasiPoli Umum RawatJalan...............76

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................92


5.1 Kesimpulan.................................................................................92
5.2 Saran...........................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................94
LAMPIRAN..........................................................................................................97

xv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 State Of The Art............................................................................. 5


Tabel 2.2 Simbol- Simbol Flowchart............................................................ 27
Tabel 2.3 Simbol Data Flow Diagram (DFD)............................................ 28
Tabel 2.4 Simbol - Simbol ERD................................................................... 29
Tabel 2.5 Definisi Istilah................................................................................ 46
Tabel 4.1 Permasalahan pada sistem informasi poli umum rawat jalan
di Klinik Pratama "Dokterku” Taman Gading Jember................. 55
Tabel 4.2 Kelayakan Perancangan Sistem Informasi Poli Umum
Rawat Jalan di Klinik Pratama “Dokterku”
Taman Gading Jember................................................................. 60
Tabel 4.3 Prosedur Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan.................... 63
Tabel 4.4Tempat Penyimpanan (Storage) pada DFD level 0
Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan di Klinik Pratama
‘’Dokterku” Taman Gading Jember............................................. 70
Tabel 4.5 Proses pada DFD level 0 Sistem Informasi Poli Umum
Rawat Jalan di Klinik Pratama “Dokterku”
Taman Gading Jember.................................................................. 70
Tabel 4.6 Daftar Tools Pengembangan Sistem Informasi Poli Umum
Rawat Jalan.................................................................................. 76

xvi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1Siklus Informasi.............................................................. 16


Gambar 2.2 Cara kerja PHP............................................................... 32
Gambar 2.3 Kerangka Konsep............................................................ 39
Gambar 3.1 Gambaran Sistem Super Admin...................................... 49
Gambar 2.4 Gambaran Sistem Admin................................................. 50
Gambar 2.5 Gambaran Sistem Dokter................................................. 51
Gambar 2.6 Gambaran Sistem Unit Rawat Jalan................................. 52
Gambar 4.1 Flowchat Proses Sistem Informasi Poli Umum
Rawat Jalan di Kinik Pratama “Dokterku’’
Taman Gading Jember..................................................... 67
Gambar 4.2 Konteks Diagram Sistem Informasi Poli Umum
Rawat Jalan di Kinik Pratama “Dokterku’’
Taman Gading Jember...................................................... 69
Gambar 4.3 DFD Level 1 Sistem Informasi Poli Umum
Rawat Jalan di Kinik Pratama “Dokterku’’
Taman Gading Jember...................................................... 70
Gambar 4.4 Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Poli Umum
Rawat Jalan di Klinik Pratama “Dokterku’’
Taman Gading Jember....................................................... 72
Gambar 4.5 Tampilan login.................................................................. 77
Gambar 4.6 Tampilan utama sistem informasi poli umum rawat jalan
Klinik Pratama “Dokterku”
Taman Gading Jember...................................................... 78
Gambar 4.7 Tampilan Pendaftaran........................................................ 79
Gambar 4.8 Tampilan Pendaftaran Kunjungan..................................... 79
Gambar 4.9 Tampilan Tambah Pasien Baru.......................................... 80
Gambar 4.10 Tampilan Pelayanan Pasien Rawat Jalan......................... 81

xvii
Gambar 4.11 Tampilan Aksi “Proses/Detail”........................................ 81
Gambar 4.12 Tampilan Pelayanan Kunjungan...................................... 82
Gambar 4.13 Tampilan Hasil Pemeriksaan Pasien................................ 83
Gambar 4.14 Tampilan menginputkan data Dokter............................... 84
Gambar 4.15Tampilan menginputkan data Tindakan............................ 85
Gambar 4.16 Tampilan menginputkan data Penunjang......................... 85
Gambar 4.17 Tampilan menginputkan data Obat................................... 86
Gambar 4.18 Tampilan Laporan Pendaftaran dan Pelayanan................. 86
Gambar 4.19 Tampilan Laporan Rekap Pendapatan................................ 87
Gambar 4.20 Tampilan Hasil Laporan Rekap Pendapatan...................... 87
Gambar 4.21 Tampilan Laporan Rekap Utilisasi..................................... 88
Gambar 4.22 Tampilan Hasil Laporan Rekap Utilisasi............................ 88
Gambar 4.23 Tampilan Manager User...................................................... 88
Gambar 4.24 Tampilan Ubah Password................................................... 89
Gambar 4.25 Tampilan Ganti Foto........................................................... 89
Gambar 4.26 Tampilan Tambah User Baru............................................... 90

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Matriks Hasil Wawancara.................................................................97

Lampiran 2. Lembar Observasi............................................................................103

Lampiran 3. Daftar Undangan Focus Group Discussion (FGD).........................104

Lampiran 4. Lembar Focus Group Discussion (FGD)........................................105

Lampiran 5. Jadwal Kegiatan...............................................................................106

Lampiran 6. EC ....................................................................................................107

xix
DAFTAR SINGKATAN

Depkes : Departemen Kesehatan


Permenkes : Peraturan Menteri Kesehatan
FAST : Framework for the Application of System Thingking
WHO : World Health Organization
SIK : Sistem Informasi Kesehatan
CD : Context Diagram
DFD : Data Flow Diagram
ERD : Entity Relationship Diagram
PHP : Hypertext Preprocessor
RME : Rekam Medik Elektronik
DBMS : Database Management System
GPL : General Public License
PIECES : Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan
Service
SDM : Sumber Daya Manusia
SOP : Standar Operasional Prosedur
GB : GigaByte
GHz : GigaHertz
FGD : Focus Group Discussion

xx
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau


secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat (Depkes RI, 2009).
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh
seorang tenaga medis (Permenkes, 2014). Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang telah berpengaruh besar bagi
perubahan pada semua bidang, termasuk bidang kesehatan khususnya teknologi
komunikasi dan informasi memenjadikan segala apapun bentuk informasi dapat
diperoleh di manapun dan kapanpun berada, dengan perkembangan zaman juga
menuntut pembaharuan dan kecepatan dalam menjalankan suatu pekerjaan dan
pemanfaatan tekhnologi informasi. Menurut Laudon (2012) sistem informasi
adalah komponen-komponen yang saling berkaitan yang bekerja bersama-sama
untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menampilkan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengaturan, analisa, dan
visualisasi pada sebuah organisasi.
Studi pendahuluan yang dilakukan, tingginya angka kunjungan pasien rawat
jalan di Klinik Pratama “Dokterku” Tamana Gading pada tahun 2014 bulan
Januari - Desember pasien poli umum sebanyak 9.136 pasien. Pada tahun 2015
bulan Januari - Desember pasien poli umum sebanyak 11.312 pasien. Pada tahun
2016 bulan Januari - Desember pasien poli umum 15.363 pasien. Total seluruhnya
dari tahun 2014 - 2016 bulan September yaitu sebanyak 35.811 pasien.
Dampak permasalahan yang muncul dari hasil wawancara dengan petugas
rawat jalan, didapatkan bahwa pengelolaan data secara manual mempunyai

1
2

kelemahan, diantaranya kurang akurat karena kemungkinan kesalahan dalam


pengolahan data, tidak tepat waktu karena lamanya mengakses data ketika
diperlukan dan lamanya pembuatan laporan baik kepada kepala direktur klinik
maupun pihak BPJS dikatakan tepat waktu apabila informasi itu harus tersedia
atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan. Dampak negatifnya yaitu
membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data.
Solusi dari permasalahan tersebut dengan melakukan perancangan sistem
informasi rawat jalan yang dapat membantu petugas dalam pengelolaan data
maupun pembuatan laporan sehingga menghasilkan informasi yang berkualitas.
Dikatakan berkualitas bila memiliki ciri-ciri akurat, tepat waktu, relevan, lengkap
(Mc. Leon dalam Azhar Susanto, 2004). Jadi informasi berkualitas harus memiliki
ciri tersebut. Salah satu ciri tidak terpenuhi, maka tidak dapat dikatakan bahwa
informasi tersebut berkualitas.
Nilai positifnya yaitu dengan dukungan teknologi informasi yang ada
sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan
dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat
dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat (Handoyo,2008). Jadi
dengan adanya sistem yang dibuat, kemungkinan untuk lamanya mengakses data
ketika diperlukan bisa dihindari dan informasi yang didapat akan lebih
berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis menggunakan tahapan
pengembangan dengan metode FAST (Framework for the Aplication of System
Thingking) alasannya karena metode FAST standarisasinya baik serta proses yang
stabil dan terencana. Pada penelitian ini, dari 8 metodologi FAST akan digunakan
4 fase awal yakni Studi pendahuluan, Analisis masalah, Analisis kebutuhan,
Analisis keputusan dalam merancang Sistem Informasi klinis di Klinik Dokterku.
Selanjutnya penelitian ini diarahkan pada perancangan sistem informasi klinis
sehingga dapat membangun rancangan antarmuka sistem. Dari penjabaran diatas
maka judul penelitian adalah “Perancangan Sistem Informasi Poli Umum Rawat
Jalan Menggunakan Metode FAST Di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading
Jember”.
3

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan
masalah “Bagaimana Merancang Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan
Menggunakan Metode FAST di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading
Jember ?”

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Merancang Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan Menggunakan
Metode FAST di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember ”.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi sistem pelayanan poli umum rawat jalan yang ada saat
ini di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember ”.
b. Mengidentifikasi masalah terkait kebutuhan informasi di poli umum rawat
jalan yang dihadapi sekarang di Klinik Pratama “Dokterku” Taman
Gading Jember ”.
c. Menganalisis kebutuhan informasi poli umum rawat jalan di Klinik
Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember ”.
d. Menentukan solusi pada sistem informasi poli umum rawat jalan di Klinik
Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember ”.
e. Mendesain sistem informasi poli umum rawat jalan di Klinik Pratama
“Dokterku” Taman Gading Jember ”.
f. Membangun sistem informasi poli umum rawat jalan di Klinik Pratama
“Dokterku” Taman Gading Jember ”.
g. Melakukan uji coba sistem informasi poli umum rawat jalan di Klinik
Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember ”.
4

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Klinik
Membantu pihak klinik dalam mendapatkan informasi yang akurat, tepat
waktu, relevan, lengkap dengan menggunakan sistem informasi yang dibangun.
1.4.2 Bagi Pembaca
Sebagai sumber pembelajaran bagaimana cara merancang sistem informasi
poli umum rawat jalan.
1.4.3 Bagi Peneliti Sendiri
a. Dapat mengaplikasikan ilmu dan ide yang peneliti miliki dalam pembuatan
sistem informasi.
b. Menambah wawasan dan pengalaman di bidang sistem informasi
kesehatan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 State Of The Art


Berdasarkan karya tulis yang mendahului, adapun persamaan dan perbedaan
dengan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Poli Umum
Rawat Jalan Menggunakan Metode FAST di Klinik Pratama “Dokterku” Taman
Gading Jember”, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 State Of The Art
Peneliti Judul Metode Aplikasi Lokasi
Pembuat
Program
Susano, Pengembangan FAST - Rumah
dkk. Sistem Informasi (Framework Sakit
Rekam Medis for the Umum
Dengan Application Tangerang
Menggunakan of System
Pendekatan Fast Thingking)
(Framework
For The Application
Of System
Techniques) Untuk
Mendukung Evaluasi
Pelayanan Rumah
Sakit Umum
Di Tangerang
Eti Pengembangan FAST Power Builder RSU Bina
Murdani Sistem Informasi (Framework Kasih
Rekam Medis Rawat for the Ambarawa
Jalan Untuk Application
Mendukung Evaluasi of System
Pelayanan Di RSU Thingking)
Bina Kasih

5
6

Ambarawa
Dini Novita Perancangan Sistem FAST Hypertext Klinik
Pratiwi Informasi Poli (Framework Preprocessor Pratama
Umum Rawat Jalan for the (PHP) “Dokterku”

Menggunakan Application Taman

Metode FAST di of System Gading

Klinik Pratama Thingking) Jember

“Dokterku” Taman
Gading Jember

a. Judul : Pada karya tulis milik Susano, dkk yaitu Pengembangan Sistem
Informasi Rekam Medis Dengan Menggunakan Pendekatan Fast
(Framework For The Application Of System Techniques) Untuk
Mendukung Evaluasi Pelayanan Rumah Sakit Umum Di Tangerang,
sedangakan karya tulis Eti Murdani Pengembangan Sistem Informasi
Rekam Medis Rawat Jalan Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan Di RSU
Bina Kasih Ambarawa, dan pada karya tulis milik Dini Novita Pratiwi
Perancangan Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan Menggunakan
Metode FAST di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember.
b. Metode : Dari ketiga karya tulis, menggunakan metode yang sama yaitu
metode FAST.
c. Aplikasi Pembuat Program : Pada karya tulis milik Susano, dkk tidak
menggunakan program, sedangkan Eti Murdani pembuatan programnya
menggunakan Power Builder dan pada karya tulis milik Dini Novita
Pratiwi pembuatan programnya menggunakan Hypertext Preprocessor
(PHP).
d. Lokasi : Tempat penelitian yang dilakukan Susano, dkk di Rumah Sakit
Umum Tangerang, sedangkan Eti Murdani di RSU Bina Kasih Ambarawa,
dan tempat penelitian yang dilakukan Dini Novita Pratiwi adalah Klinik
Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember.
7

2.2 Klinik
2.2.1 Pengertian Klinik
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028
Tahun 2011 Tentang Klinik, Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar danlatau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari
satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.
2.2.2 Jenis Pelayanan
Menurut Permenkes No 9 tahun 2014 tentang klinik, jenis pelayanan
klinik dibagi menjadi:
a. Jenis Klinik Pratama
Klinik pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik dasar baik umum maupun khusus.
b. Jenis Klinik Utama
Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
2.2.3 Fungsi Klinik
Fungsi Klinik Menurut Permenkes No 9 tahun 2014 yaitu untuk :
a. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan yang diberikan;
b. Memberikan pelayanan yang efektif, aman, bermutu, dan non-
diskriminasi dengan mengutamakan kepentingan terbaik pasien sesuai
dengan standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur
operasional;
c. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanannya tanpa meminta uang muka terlebih dahulu atau
mendahulukan kepentingan finansial;
d. Memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan (informed
consent);
e. Menyelenggarakan rekam medis (disinilah pentingnya penggunaan aplikasi
aespesoft software untuk klinik digunakan, untuk memudahkan pencatatan
dan pencarian sejarah sakit dari pasien yang berkunjung ke klinik)
8

f. Melaksanakan sistem rujukan dengan tepat;


g. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi
dan etika serta peraturan perundang-undangan;
h. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien;
i. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;
j. Melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
k. Memiliki standar prosedur operasional;
l. Melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
m. Melaksanakan fungsi sosial;
n. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan;
o. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal klinik; dan
p. Memberlakukan seluruh lingkungan klinik sebagai kawasan tanpa
rokok !
9

2.3 Rekam Medis


2.3.1 Pengertian Rekam Medis
Menurut PERMENKES Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 yang
dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain
identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan
merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai
tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka palayanan
kesehatan.
Rekam medis terdiri dari catatan-catatan data pasien yang dilakukan dalam
pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut sangat penting untuk pelayanan
bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam
menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan lainnya.
Dokter atau dokter gigi diwajibkan membuat rekam medis sesuai aturan yang
berlaku.
Menurut Hatta, dkk. (dalam Lubis, 2010), rekam medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, diagnosis
pengobatan, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang
diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi
pendaftaran pasien yang dimulai dari tempat penerimaan pasien, kemudian
bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menganalisa, mengolah, dan
menjamin kelengkapan berkas rekam medis dari unit rawat jalan, unit rawat
inap, unit gawat darurat, dan unit penunjang lainnya
Rekam Medis adalah siapa, apa, dimana, dan bagaimana perawatan pasien
selama di rumah sakit, untuk melengkapi rekam medis harus memiliki data
yang cukup tertulis dalam rangkaian kegiatan guna menghasilkan diagnosis,
jaminan, pengbatan, dan hasil akhir. Rekam medis adalah keterangan baik
yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas pasien, anamnese
penentuan fisik laboratorium, diagnose segala pelayanan dan tindakan medik
yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat
jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat (Rustiyanto, 2009).
10

2.3.2 Isi Rekam Medis


Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 data-data yang
harus dimasukkan dalam Medical Record dibedakan untuk pasien yang diperiksa
di unit rawat jalan dan rawat inap dan gawat darurat. Setiap pelayanan baik di
rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat dapat membuat rekam medis dengan
data-data sebagai berikut:
a. Pasien Rawat Jalan
Data pasien rawat jalan yang dimasukkan dalam medical record sekurang-
kurangnya antara lain:
1) Identitas Pasien
2) Tanggal dan waktu
3) Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit).
4) Hasil Pemeriksaan fisik dan penunjang medis
5) Diagnosis
6) Rencana penatalaksanaan
7) Pengobatan dan atau tindakan
8) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
9) Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik
10) Persetujuan tindakan bila perlu.
b. Pasien Rawat Inap
Data pasien rawat inap yang dimasukkan dalam medical record sekurang-
kurangnya antara lain:
1) Identitas Pasien
2) tanggal dan waktu
3) Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit
4) Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang medis
5) Diagnosis
6) Rencana penatalaksanaan
7) Pengobatan dan atau tindakan
8) Persetujuan tindakan bila perlu
9) Catatan obsservasi klinis dan hasil pengobatan
11

10) Ringkasan pulang (discharge summary)


11) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan ksehatan
12) Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu
13) Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik
c. Ruang Gawat Darurat
Data pasien rawat inap yang harus dimasukkan dalam medical recordsekurang-
kurangnya antara lain:
1) Identitas Pasien
2) Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan
3) Identitas pengantar pasien
4) Tanggal dan waktu
5) Hasil Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit
6) Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang medis
7) Diagnosis
8) Pengobatan dan tindakan
9) Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat
darurat dan rencana tindak lanjut
10) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan.
11) Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke
sarana pelayanan kesehatan lain
12) Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu.

2.4 Sejarah Klinik Pratama Dokterku


Klinik “Dokterku” Taman Gading awalnya terletak di Jl. Basuki Rahmat,
Blok B No.9, Kaliwates, Komplek Ruko Taman Gading, Jember.Klinik
“Dokterku” Taman Gading mulai sebagai praktek dokter keluarga pada tahun
2004, kemudian bekerjasama dengan PT.Askes sebagai praktek dokter keluarga
tahun 2008. Pada tahun 2011 pindah lokasi di Ruko Taman Gading Blok B
no.9.Tahun 2011 bulan April berubah klinik di bawah PT.Dokter Keluarga
12

Indonesia Mitra Sehat, kemudian bekerjasama dengan PT.Askes sebagai Dokter


Klinik Keluarga sebagai Klinik Dokterku Taman Gading.
Pada bulan Januari dengan jumlah kepesertaan awal sekitar 200 jiwa,
kemudian terus berkembang sehingga di tahun 2013 mencapai 4.800-an jiwa.
Januari 2014 bekerjasama dengan PT.BPJS Kesehatan.
Bulan Juli 2014 pindah di Taman Gading Blok A menjadi Klinik Rawat
Inap. Pada akhir 2014 jumlah kepesertaannya Klinik “Dokterku” Taman Gading
mencapai 8.000 jiwa, dan saat ini hingga bulan Juli 2015 mencapai 8.300-
an.Klinik “Dokterku” Taman Gading memiliki fasilitas pelayanan rawat jalan,
rawat inap dan gawat darurat. Rawat jalan terdiri dari poli umum dan poli gigi.
Rawat inap memiliki 16 tempat tidur yang tersedia.Pelayanan penunjangnya yaitu
BPJS dan InHealth.

2.5 Definisi Sistem


Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatuentitas yang berinteraksi.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
terkait dan berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelasaikan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu. Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan
sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
komponen atau elemennya.
Pengertian sistem menurut beberapa pakar antara lain adalah sebagai
berikut:
“Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatu
kesatuan atau organisasi” (Amsyah, 2000).
Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto (2005).Suatu sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
13

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untukmenyelesaikan suatu


sasaran yang tertentu.
Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem
merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukankegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.5.1 Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan,
masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta
lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk
sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin
banyak.Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.
Tanpa tujuan,sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja,
tujuan antara satu sistemdengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam
sistemdan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat
berupa hal hal yangberwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak
tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan
contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa
pelanggan). Input pada penelitian ini yaitu Data Pasien adalah Informasi
mengenai pasien rawat jalan, data dokter adalah Informasi mengenai dokter
poliklinik untuk pelayanan rawat jalan, data obat adalah Informasi mengenai obat
yang diberikan dokter kepada pasien, data tindakan adalah Informasi mengenai
tindakan yang telah dilakukan dokter kepada pasien.
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi
darimasukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya
berupainformasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak
berguna, misalnyasaja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia,
14

proses dapat berupa bahanmentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa
aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan,
dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem
dandaerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan
konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim
bola basket mempunyai aturanpermainan dan keterbatasan kemampuan
pemain. Pertumbuhan sebuah toko ecerandipengaruhi oleh pembelian
pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana daribank. Tentu saja
batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke
publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan
balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.
Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan
tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.
Lingkunganbisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa
merugikan atau 7menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang
merugikan tentu saja harusditahan dan dikendalikan supaya tidak
mengganggu kelangsungan operasi sistem,sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacuterhadap
kelangsungan hidup sistem.
15

2.5.2 Definisi Informasi


Informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai
artitertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah data, sedangkan Data
itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian, sedangkan
kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu .dalam
hal ini informasi dan data saling berkaitan. Pengertian informasi dalam bukunya
Sutanta yang berjudul Sistem informasi Manajemen informasi diartikan sebagai
berikut :
“Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk
yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saaat itu
juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”(Sutana, 2003).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa informasi diperoleh
didapatkan dengan adanya data yang akan diolah dan unit pengolahan data
tersebut. Informasi yang telah melalui dalam pengolahan data mempunyai
kegunaan yang dapat dirasakan dalam suatu kegiatan pada masa akan datang
atausekarang. Definisi informasi menurut Jogiyanto dalam buku dapat diartikan
sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagiyang menerimanya (Jogiyanto, 2005).
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan
sekumpulan data yang telah diolah menjadi suatu informasi yang dapat berguna
dan bermanfaat bagi yang menerimanya. Menurut McFadden dalam bukunya
Abdul Kadir menjelaskan informasi adalah data yang telah diproses sedemikian
rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data
tersebut” (dalam Kadir, 2003).
Penjelasan dapat disimpukan bahwa informasi sebuah data yang diterima
oleh seseorang ataupun kelompok yang berguna bagi masa sekarang atau
masayang akan datang. Informasi merupakan suatu data yang masih bahan
mentahapabila tidak diolah atau diproses. Data akan menjadi berguna dan
menghasilkansuatu informasi apabila melalui suatu model. Model yang digunakan
16

untuk pengolahan data agar menjadi suatu informasi bisa disebut siklus
pengolahan dataseperti berikut ini:

Gambar 2.1 Siklus Informasi


Gambar di atas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu
kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukakan
melaluielemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi
suatuoutput (keluaran) dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan.
Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian
penerimaakan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terjadi informasi
tersebut danhasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan
menjadi inputkembali.
2.5.3 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi
yangmempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari
suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan
informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Perkembangan sistem informasi telah menyebabkan terjadinya perubahan
yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajemen baik pada tingkat operasional. Perkembangan ini juga
telahmenyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam
pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh
informasi yang paling akurat dan terkini.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah
membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih
akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan
17

internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya


secara elektronis.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu
sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi
tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah,
mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan
menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Definisi sistem
informasi dalam bukunya Abdul Kadir yang berjudul Pengenalan Sistem
Informasi, yaitu: “sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”
(Kadir, 2003).
Penjelasan di atas menerangkan bahwa sistem informasi
dapatmempermudah perusahaan dalam mencapai sasaran yang telah
ditargetkandengan mengkoordinasikan manusia dan komputer sebagai sumber
daya untuk mengubah masukan menjadi pengeluaran yang diinginkan. Sistem
informasi juga dapat memudahkan pekerjaan disuatu perusahaan-perusahaan.
Penggunaan sistem informasi ataupun teknologi informasi dalah suatu
institusi pemerintahan ditujukan agar suatu institusi pemerintahan dapat berjalan
efektif dan efisien. Aplikasi sistem informasi dapat memberikan kemudahan
kepada kepada masyaraka dan aparatur itu sendiri. Kriterian dari sistem informasi
antara lain fleksibel, efektif, dan efisien.
Pernyataan di atas dapat disimpulkann bahwa suatu sistem informasi
merupakan suatu perangkat kerja yang dapat bekerja untuk memproses
suatumasukan ataupun data, kemudian data yang telah diproses tersebut akan
diprosesdan menjadi suatu keluaran yang berguna utuk mencapai suatu tujuan
tertentu.Adapun pendapat mengenai sistem informasi, dalam bukunya Al-Bahra
Bin Ladjamudin (2005) sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-
komponendalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitumenyajikan
informasi.
18

2. Sekumpulan prosedur yang pada saat dilaksanakan akan


memberikaninformasi bagi pengambil keputusan dan/ atau untuk
mengendalikanorganisasi.
3. Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial,
dankegiatan strategi di suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Pernyataan tersebut disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu
sistem, sekumpulan prosedur yang dibuat oleh manusia dalam suatu organisasi
untuk mencapai suatu tujuan yang bersifat informasi. Definisi sistem informasi
juga dapat dijelaskan sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukungoperasi
,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto,2005).
Penjelasan di atas menyebutkan bahwa Sistem informasi adalah aplikasi
untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan,
perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi adalah kunci dari bidang yang
menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna
mendukung pengambilan keputusan.
2.5.4 Komponen sistem informasi
Sistem informasi dalam mendukung beberapa komponen yang
fungsinyasangat vital di dalam sistem informasi. Komponen-komponen sistem
informasi tersebut adalah Hardware, software, prosedur, pengguna dan database.
Secara rinci komponen-komponen sistem informasi dapat dijelaskan sebagai
berikut(Kadir, 2003):
a. Perangkat keras (Hardware), mencakup peranti-peranti fisik
sepertimonitor dan printer.
19

b. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan intruksi


yangmemungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data
c. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkanpemrosesan
data dan pembamasyarakatn keluaran yang dikendaki.
d. Pengguna: semua pihak yang bertanggung jawab dalam
pengembangansistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran
sisteminformasi.
e. Database: merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungandengan
data lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dandigunakan
perangkat lunak untukl memanipulsinya, diantaranya; data,user dan
sistem.
Sistem informasi akan berjalan baik jika sistem informasi itu
telahmemiliki 5 (lima) komponen di atas diantaranya hardware dan software,
prosedur, pengguna dan database. Hardware atau perangkat keras terdiri dari
computer danprinter. Dalam suatu komputer terdapat unit-unit yang bertujuan
untuk memproses sesuatu ataupun data yang maysarakat inginkan.
Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam suatu sinstem
informasi, apabila salah satu komponen tidak ada maka sistem informasi tidak
akan berjalan. Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi atau sektor
pemerintahan dapat meningkatkan kinerja dalam pelayanan publik agar suatu
pelayanan dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam prakteknya, tidak semua
sistem informasi mencakup semua komponen yang telah disebutkan di atas.
2.5.5 Definisi Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada. Sistem lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa
hal yaitu sebagai berikut:
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama.
Permasalahan tersebut dapat berupa :
a. Ketidakberesan pada sistem yang lama tidak dapat berjalan atau berfungsi
sebagaimana diharapkan
20

b. Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya suatu sistem


yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi
yang semakin luas dan volume pengolahandata yang semakin meningkat.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Organisasi mulai merasakanbahwa
teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan
informasi sehingga dapat mendukung dalam prosespengambilan keputusan
yang akan dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi / desakan dari organisasi. Penyusunan sistem yangbaru dapat
pula terjadi karena adanya intruksi-instruksidari pimpinan atau dari luar
organisasi karena adanya permasalahan,kesempatan atau instruksi. Sistem yang
baru perlu dikembangkanuntuk memecahkan permasalahan yang timbul
,meraih kesempatanyang ada atau memenuhi instruksi yang diberikan dengan
adanyasistem yang baru diharapkan terjadi peningkatan-peningkatan
sebagaiberikut :
a. Informasi
Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan
b. Kinerja
Peningkatan terhadap kinerja sistem sehingga menjadi lebih efektif.
c. Efisiensi
Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis
berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan
pemborosan yang paling minimum.
1) Pengendalian
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.
2) Pelayanan
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
21

2.6 Kualitas Informasi


2.6.1 Pengertian Kualitas Informasi
Menurut John et al dalam Jogiyanto (2005:10) menjelaskan tentang kualitas
informasi adalah sebagai berkut: “Kualitas dari suatu informasi (quality of
information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate),
tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance)”.
Sedangkan menurut Mc. Leod dalam Azhar Susanto (2004:46) menjelaskan
tentang kualitas informasi adalah sebagai berikut : “Informasi dikatakan
berkualitas apabila memiliki ciri-ciri yaitu seperti Akurat, Relevan, Tepat waktu,
dan Lengkap”.
2.6.2 Indikator Kualitas Informasi
Menurut Mc. Leod dalam Azhar Susanto (2004:46) mengatakan bahwa
suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Akurat
2. Tepat Waktu
3. Relevan
4. Lengkap
Dari ciri-ciri yang dijelaskan Mc. Leon dalam Azhar Susanto (2004:46)
mengatakan bahwa suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri
diatas, Penjelasannya adalah sebagi berikut:
1. Akurat
Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian
terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut.
2. Tepat Waktu
Artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut
diperlukan, tidak besok atau beberapa jam lagi. Berdasarkan standart pelayanan
minimal rumah sakit tahun 2008 waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan rekam
medis rawat jalan adalah ≤10 menit.
3. Relevan
Artinnya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau
22

kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus
sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada
dalam organisasi tersebut.
4. Lengkap
Artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang
penjualan tidak ada bulanannya atau tidak ada data fakturnya.

2.7 Sistem Informasi Kesehatan


Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi
diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Sistem Informasi Kesehatan
(SIK) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan
untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan
manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK
adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat
pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6
“building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara.
Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
a. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan).
b. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan
teknologi kesehatan).
c. Health worksforce (tenaga medis)
d. Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)
e. Health information system (sistem informasi kesehatan)
f. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan
bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan
regulasi kesehatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
23

kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang


diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif
memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua
jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data,
namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan
dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan
baik.

2.8 Perancangan Sistem


2.8.1 Definisi Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang
baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data
dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Menurut Jogiyanto. HM,(1991),
dalam bukunya Analisis Dan Disain Sistem, Perancangan sistem dapat diartikan
sebagai berikut :
a. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
b. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
c. Persipan untuk rancang bangun implementasi
d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
e. Yang dapat berupa penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi.
f. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat keras
dari suatu sistem.
2.8.2 Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan system
mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:
a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan
bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik
lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.
24

2.9 Rekam Medik Elektronik (RME)


Rekam kesehatan elektronik adalah kegiatan komputerisasi isi rekam
kesehatan dan proses elektronisasi yang berhubungan dengannya. Elektronisasi ini
menghasilkan sistem yang secara khusus dirancang untuk mendukung pengguna
dengan berbagai kemudahan fasilitas bagi kelengkapan dan keakuratan data,
memberi tanda waspada, sebagai peringatan, tanda sistem pendukung keputusan
klinik dan menghubungkan data dengan pengetahuan medis serta alat bantu
lainnya.
Seperti yang tertuang dalam permenkes 269 tahun 2008 pada pasal 2 yaitu :
a. Rekam medis harus dibuat secara lengkap tertulis dan jelas atau secar
elektronik
b. Penyelengaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi
elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan sendiri
Johan harlan menyebutkan bahwa rekam kesehatan elektronik adalah rekam
medis seumur hidup (tergantung penyedia layanannya) pasien dalam format
elektronik, dan bisa diakses dengan komputer dari suatu jaringan dengan tujuan
utama menyediakan atau meningkatkan perawatan serta pelayanan kesehatan yang
efisien dan terpadu.
Sedangkan menurut Shortliffe, 2001 Rekam medik elektronik (rekam
medik berbasis-komputer) adalah gudang penyimpanan informasi secara
elektronik mengenai status kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh
pasien sepanjang hidupnya, tersimpan sedemikian hingga dapat melayani berbagai
pengguna rekam medis yang sah.

2.10 Basis Data


2.10.1 Pengertian Basis Data (Database)
Basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file
lain dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data untuk
menginformasikan suatu perusahaan/instansi dalam batasan tertentu basis data
merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi karena basis data
adalah dasar untuk menyediakan informasi bagi para pemakai.
25

2.10.2 Tujuan Basis Data


Tujuan dari basis data erat hubungannya dengan masalah-masalah yang
timbul dalam file basis data, yaitu:
a. Penyediaan akses yang fleksibel, yaitu untuk memberikan kemudahan
dalam menampilkan semua informasi yang diperlukan
b. Pemeliharaan integritas data, basis data berisi file yang saling berkaitan
yaitu dengan adanya field kunci yang menghubungkan kedua file tersebut
c. Keamanan data, basis data dapat mendefinisikan prosedur otoritas untuk
memastikan bahwa data hanya dapat diakses oleh user yang berhak dan
dapat mengijinkan user yang berbeda untuk melakukan tiap akses yang
berbeda pada tahap data yang sama.
d. Menghilangkan ketergantungan data, Program yang berinteraksi dengan
DBMS (Database Management System) relatif mandiri terhadap data aktual
dalam basis data. Hanya perubahan yang mungkin dilakukan terhadap
struktur data tanpa membutuhkan perubahan terhadap program aplikasi
yang telah ada.
e. Mengurangi kerangkapan data
f. Penggunaan data bersama-sama, data yang sama dapat diakses atau
digunakan oleh beberapa user pada saat bersamaan.Hal ini menggunakan
sistem basis data, tiap aplikasi mempunyai file tersendiri, sehingga suatu
data tunggal dalam basis data dapat digunakan untuk beberapa kegunaan
g. Standarisasi data, yaitu memberikan fasilitas-fasilitas kamus data untuk
mendefiniskan nam-nama data secara rinci
2.10.3 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data
yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan basis
data terdiri atas perancangan basis data secara konseptual, perancangan basis data
terdiri dari perancangan basis data secara fisik antara lain:
a. Entitas
Entitas terkandang disebut tipe entitas atau kelas entitas. Entitas adalah
objek yang dapat dibedakan dari obje-objek lainnya.
26

b. Atribut
Atribut adalah item data yang menjadi bagian dari suatu entitas. Istilah lain
dari atribur adalah propeti.
c. Hubungan
Hubungan adalah asosiasi atau kaitan antara dua entitas.
d. Kekangan
Kekangan digunakan untuk melindungi integritas data (misalnya,
melindungi kesalahan sewaktu pengisian data)
e. Domain
Domain adalah himpunan yang berlaku bagi suatu atribut. Kekangan
domain mendefinisikan nama, tipe, format, panjang, dan nilai masing-
masing item data.
f. Integritas Referensial
Integritas referensial adalah aturan-aturan yang mengatur hubungan antara
kunci primer dengan kunci tamu milik table-tabel yang berbeda dalam
basis data relasional untuk menjaga konsistensi data.
27

2.11 Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan
hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan
simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses
tertentu,sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis
penghubung(Widjojo, 2014).
Berikut adalah simbol-simbol yang terdapat di dalam flowchart antara lain :
Tabel 2.2 Simbol-simbol Flowchart
28

2.12 Data Flow Diagram (DFD)


Pengertian Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang
menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang
penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika,
tersruktur dan jelas (Pahlevy. 2010.).
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem
yang sedang berjalan logis. Dalam sumber lain dikatakan bahwa DFD ini
merupakan salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya
bila fungsi- fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks
dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat
pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD
ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun
rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada
pemakai maupun pembuat program (Pahlevy. 2010).
Beberapa simbol dari Data Flow Diagram (DFD) dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.3 Simbol Data Flow Diagram (DFD)
Simbol Nama Penjelasan
Sumber dan tujuan data External entity
merupakan kesatuan di
luar lingkungan sistem
bisa berupa orang,
organisasi dan sistem
lain.
Arus data Arus data yang masuk
dan keluar dalam sebuah
sistem.
Proses tranformasi Proses yang mengubah
input menjadi output.
29

Penyimpanan data Penyimpanan data


digambarkan dengan dua
garis horizontal.

2.13 Entity Relationship Diagram (ERD)


Menurut McLeod dan Schell, (2007). Entity Relationship Diagram (ERD)
yang selanjutnya disingkat dengan ERD merupakan diagram yang
menggambarkan hubungan antar entity di dalam database sebagai entity dan
relasi. Selain itu, ERD digunakan untuk memperlihatkan hubungan antar data
store yang ada di Data Flow Diagram (DFD).
Sedangkan menurut Fathansyah (2002, p72), Entity Relationship Diagram
(ERD) digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data,
karena hal ini relatif kompleks. Dengan ini ERD dapat menguji model dengan
mengabaikan proses yang harus dilakukan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Entity-Relationship
Diagram adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk
menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana
sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-
down.

Tabel 2.4 Simbol - Simbol ERD

No Notasi Nama Arti

1 Entity Objek yang dapat dibedakan dalam dunia


nyata

2 Week Entity Suatu entity dimana keberadaan dari entity


tersebut tergantung dari keberadaan entity
yang lain

3 Relationship Hubungan yang terjadi antara satu atau


lebih entity
30

4 Identifying Hubungan yang terjadi antara satu atau


lebih weak entity
Relationship

5 Atribut Atribut yang bernilai tunggal atau atribut


Simple atomic yang tidak dapat dipilah-pilah lagi

6 Atribut Satu atau gabungan dari beberapa atribut


Primary Key yang membedakan semua baris data (row)
dalam table secara unik

7 Atribut Atribut yang masih dapat diuraikan lagi


Composite menjadi sub-sub atribut yang masing-
masing memiliki makna

8 Atribut Suatu atribut yang memiliki sekelompok


Multivalue nilai untuk setiap instant entity

2.14 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsi XAMPP sendiri
adalah sebagai server yang berdiri sendiri (locallhost). XAMPP merupakan
perangkat yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.
Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasasi dan
konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan
menginstalisasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis (Santoso, 2014).

2.15 Hypertext Preprocessor (PHP)


Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs
Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada
waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa
sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan
31

menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source.
maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP
sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga
modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter
PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998,
perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis
tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang
PHP: Hypertext Preprocessing. Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis
interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah
versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak
dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks
tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter
PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model
pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan
bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
PHP memiliki empat kelebihan utama yang menarik minat banyak
pengguna, diantaranya sebagai berikut:
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan
sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai
apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif
mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan
developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak.
32

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin
(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

2.15.1 Cara kerja PHP


Adapun cara kerja PHP adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Cara kerja PHP


Dari gambar di atas dapat di jelaskan proses-proses yang terjadi adalah :
1. Client me-request halaman web yag berisi script PHP.
2. Jika file yang di-request di temukan maka server akan meneruskannya ke PHP
interpreter (penterjemah PHP) yang akan bekerja menghasilkan dokument
halaman HTML berdasarkan. Jika dalam script tersebut permintaan terhadap
database akan terjadi query data ke database server.
3. Dokument HTML hasil interpretasi oleh PHP interpreter di kembalikan ke web
server.
4. Web server mengirim dokumen HTML (response) ke klient.
5. Web browser akan menterjemahkan dokumen HTML ke display monitor.
33

2.16 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh
dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis
dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual
dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok
dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak
dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki
oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah
perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir
atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang
mendirikan MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael
"Monty" Widenius.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL sehingga dapat menarik
banyak pengguna. Kelebihan tersebut yaitu:
1. Fleksibilitas.
Saat ini, MySQL telah dioptimasi untuk duabelas platform seperti HP-UX,
Linux, Mac OS X, Novell Netware, OpenBSD, Solaris, Microsoft Windows
dan lain-lain. MySQL juga menyediakan source code yang dapat diunduh
secara gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi sendiri sesuai platform
yang digunakan. Selain itu, MySQL juga dapat dikustomisasi sesuai keinginan
penggunanya, misalnya mengganti bahasa yang digunakan pada antarmukanya.
2. Performansi.
Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal ini
masih tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus meningkatkan
fiturnya.
3. Lisensi.
MySQL menawarkan berbagai pilihan lisensi kepada penggunanya. Lisensi
open source yang ditawarkan yaitu lisensi GNU General Public License dan
Free/Libre and Open Source Software (FLOSS) License Exception. Selain itu
34

ditawarkan juga lisensi komersil berbayar yang memiliki fasilitas dukungan


teknis.

2.17 Instrumen Penelitian


Menurut Notoatmodjo, 2010 instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan
digunakan untuk pengumpulan data.
Menurut Suharsimi Arikunto, 2000 instrumen penelitian merupakan alat
bantu yang dipilih & digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis & dipermudah
olehnya. Instrumen penelitian pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu tes dan
non-test.
1. Instrumen tes
Tes merupakan kumpulan pertanyaan atau soal yang berguna sebagai alat ukur
terhadap variabel-variabel tertentu yang berupa kemampuan, ketrampilan,
intelegensi, sikap atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada
banyak macam bentuk tes, seperti tes secara tertulis, lisan, perbuatan, dan lain
sebagainya.
2. Instrumen non-tes
Instrumen non-tes lebih banyak variasinya dari pada instrumen tes. Beberapa
instrument non-tes adalah sebagai berikut :
a. Angket atau kuesioner adalah instrument penelitian yang dibuat dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden berupa laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia
ketahui. Penyebaran angket bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai
suatu masalah dimana responden dapat memberikan jawaban sesuai dengan
pertnyaan yang diberikan.
b. Interview atau wawancara merupakan instrument penelitian yang digunakan
oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data
tentang latar belakang seorang siswa berdasarkan sikapnya terhadap proses
pembelajaran, sikap orang tua terhadap perkembangan prestasi belajara anaknya,
sikap dan perhatian masyarakat terhadap pendidikan dan lain-lain.
35

c. Observasi,yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian


utnuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila obyek penelitian
bersifat perilaku,tindakan manusia, dan fenomena alam, proses kerja dan
penggunaan responden kecil. Observasi dapat dilakukan dengan cara partisipasi
ataupun nonpartisipasi. Dalam observasi partisipasi, pengamat ikut serta dalam
kegiatan yang sedang berlangsung. Pengamat ikut sebagai peserta. Dalam peserta
non partisipasi pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan
sebagai pengamat dan tidak ikut dalam kegiatan.
d. Dokumentasi, yaitu suatu bentuk pengabadian, arsip ataupun barang-barang
peninggalan yang diabadikan. Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, seperti literatur buku-buku yang relevan, majalah,
laporan kegiatan, catatan harian, notulen rapat, dan beberapa dokumen yang
berkaitan dengan penelitian.
e. Skala bertingkat (ratings) merupakan suatu ukuran subyektif yang dibuat
secara berskala. Data yang dihasilkan oleh skala bertingkat merupakan data kasar,
namun walaupun masih merupakan data kasar skala bertingkat cukup memberikan
informasi tertentu tentang program atau orang yang dijadikan objek. Data yang
dihasilkan dari instrumen jenis ini berupa gambaran penampilan, terutama
penampilan frekuensi munculnya sifat-sifat seseorang di dalam menjalankan
tugasnya.

2.18 Focus Group Discussion (FGD)


Focus Group Discussion/FGD atau diskusi kelompok terfokus merupakan
suatu metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada penelitian kualitatif
sosial, tidak terkecuali pada penelitian keperawatan. Metode ini mengandalkan
perolehan data atau informasi dari suatu interaksi informan atau responden
berdasarkan hasil diskusi dalam suatu kelompok yang berfokus untuk melakukan
bahasan dalam menyelesaikan permasalahan tertentu. Data atau informasi yang
diperoleh melalui teknik ini, selain merupakan informasi kelompok, juga
merupakan suatu pendapat dan keputusan kelompok tersebut. Keunggulan
penggunaan metode FGD adalah memberikan data yang lebih kaya dan
36

memberikan nilai tambah pada data yang tidak diperoleh ketika menggunakan
metode pengumpulan data lainnya, terutama dalam penelitian kuantitatif (Lehoux,
Poland, & Daudelin, 2006).
Metode FGD merupakan salah satu metode pengumpulan data penelitian
dengan hasil akhir memberikan data yang berasal dari hasil interaksi sejumlah
part isipan suatu penelitian, seperti umumnya metode-metode pengumpulan data
lainnya. Berbeda dengan metode pengumpul data lainnya, metode FGD memiliki
sejumlah karakteristik, diantaranya, merupakan metode pengumpul data untuk
jenis penelitian kualitatif dan data yang dihasilkan berasal dari eksplorasi interaksi
sosial yang terjadi ketika proses diskusi yang dilakukan para informan yang
terlibat (Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006).

2.19 Framework for the Application of System Thingking (FAST)


2.19.1 Pengertian FAST
Pengembangan sistem informasi dapat berarti menyusun suatu sistem yang
baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada (Whitten et al, 2004). Salah satu metodologi pengembangan
sistem adalah metodologi fase-fase Framework for the Application of System
Thingking (FAST) (Whitten et al, 2004).
Menurut L.Whitten & Bentley (2007) FAST merupakan sebuah metodologi
bersifat agile yang cukup fleksibel untuk mendukung berbagai ragam proyek serta
strategi pengembangan sistem.
Banyak sekali yang mengira bahwa sistem informasi hanya seputar pada
pembuatan aplikasi sistem, baik database maupun userinterface-nya. Padahal,
bagian yang berperan besar untuk menentukan sebuah sistem informasi layak
diteruskan atau tidak adalah pada saat analisis dan perancangan sistem (
information system analysis and design) (Jarwosuwito, 2011).
Analisis dan desain sistem informasi (ADSI) merupakan tahapan yang harus
dilalui setiap kali kita ingin membuat aplikasi sistem informasi. Dari sini kita
merancang, sistem ini untuk apa sih, kebutuhannya apa aja, siapa yang akan
menggunakan, fungsi dan tugas apa yang menjadi hak pengguna, berapa biaya
37

yang akan dikeluarkan, berapa lama waktu pengembangannya, kelayakannya,


prospek pengembangannya, dan sebagainya. Hal ini ditujukan agar sistem tidak
habis pakai, bisa dikembangkan sesuai dengan perkembangan
organisasi/perusahaan yang dinamis. Itulah kenapa dokumentasi pengembangan
sistem sangat penting artinya. Bukan hanya aplikasinya saja.
Banyak sekali metode ADSI, ada RAD (rapid application development),
SDLC (system development life cycle), Prototype, Waterfall, dan masih banyak
lagi. Setiap metode memiliki ciri dan tahapan yang berbeda.
FAST atau Framework for the Applications of System Technology
mendefinisikan tahapan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi, dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Tahapan pada FAST berdasarkan pada permasalahan dan kesempatan yang
dihadapi dengan peningkatan-peningkatan yang diharapkan dari sistem yang
dikembangkan.
FAST sendiri berkaitan erat dengan analisis dan desain sistem melalui cara
PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan
Service). PIECES membantu metode FAST pada tahap analisis masalah dan
kebutuhan sistem, meliputi:
1. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru
sehingga menjadi lebih efektif diukur dari jumlah pekerjaan yang dapat
dilakukan pada saat tertentu (throughput) dan response time.
2. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang
disajikan.
3. Economics (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau
keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan derta kecurangan yang akan
terjadi.
4. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.
38

5. Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh


sistem.
2.19.2 Tahapan FAST
Berikut ini adalah penjelasan proses tahapan FAST, yaitu :
a. Studi pendahuluan (preliminary inverstigation).
Pada tahapan ini berutujuan untuk mendefinisikan masalah, peluang,
kesempatan dan tujuan pengembangan sistem informasi, mengidentifikasi
batasan-batasan yang mungkin akan berdampak pada pengembangan
sistem informasi (ruang lingkupnya), misalnya pendanaan, waktu, SDM,
SOP dan sarana prasarana dan mengetahui kelayakan perencanaan proyek.
b. Analisis masalah (problem analysis).
Pada tahapan ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis sistem
yang sedang berjalan, mengidentifikasi masalah dan mencari solusi,
membatasi ruang lingkup pengembangan sistem dan memperhitungkan
keuntungan dan kerugian pengembangan sistem.
c. Analisis kebutuhan (requirement analysis).
Pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi masukan, proses, dan
keluaran sesuai dengan kebutuhan pengguna dari sistem baru yang akan
dikembangkan dan penentuan pekerjaan didasarkan pada kebutuhan
dengan berpedoman pada kelayakan teknis, kelayakan operasi, waktu,
jadwal dan ekonomi serta kelayakan hukum.
d. Analisis keputusan (decision analysis).
Pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi alternatif sistem,
menganalisa kelayakan alternatif sistem dan pemilihan alternatif sistem
dilakukan dengan mempertimbangkan kelayakan teknis, operasi, ekonomi
dan jadwal.
e. Perancangan Sistem (design).
Pada tahap ini bertujuan untuk melakukan perancangan sistem infomasi
dalam mengatasi masalah yang terkait dengan kebutuhan informasi.
Kegiatan yang dilakukan adalah perancangan basis data, masukan,
keluaran dan antar muka.
39

f. Membangun Sistem Baru (construction).


Pada tahap ini bertujuan untuk menterjemahkan hasil rancangan ke dalam
program komputer sesuai dengan sumber daya yang tersedia termasuk
perangkat keras serta perangkat lunak dan menentukan alur-alur informasi
yang perlu dikembangkan.
g. Penerapan (implementation).
Pada tahap ini seorang analis harus dapat memberikan perubahan sistem
dari sistem lama ke sistem baru yang lebih baik dan praktis dipakai oleh
user. Tahapan ini juga mencakup pelatihan dan penulisan secara manual
kepada pengguna sistem.
h. Evaluasi Sistem.
Pada tahapan ini dilakukan bahwa dalam proses pengembangan, apabila
sistem pernah ada (tidak dari nol) maka harus dilakukan evaluasi terdahulu
pada sistem yang pernah ada dan kemudian setelah sistem tersebut
dikembangkan maka dilakukan evaluasi akhir.

2.20 Kerangka Konsep

INPUT PROSES
OUTPUT
1. Data Pasien Metode FAST
2. Data Dokter Sistem
1. Studi Informasi Poli
3. Data Obat
pendahuluan Umum Rawat
4. Data
2. Analisis masalah Jalan Klinik
Tindakan
3. Analisis kebutuhan Pratama
4. Analisis keputusan “Dokterku”
5. Perancangan Sistem Taman Gading
6. Membangun Sistem Jember
Baru
7. Penerapan
8. Evaluasi Sistem

Gambar 2.3 Kerangka Konsep


40

Penjelasan :
1. INPUT : Menentukan apa yang digunakan sebagai inputan dalam program
perancangan sistem informasi rawat jalan yang penulis buat, penulis
menggunakan Data pasien yaitu informasi mengenai pasien, Data Dokter
yaitu informasi dokter yang menangani pasien, Data Obat yaitu informasi
mengenai obat yang diterima pasien, dan Data Tindakan yaitu informasi
mengenai tindakan yang telah diberikan kepada pasien.
2. PROSES : Dalam perancangan sistem informasi rawat jalan sub sistem
prolanis ini menggunakan metode FAST dengan 8 tahapan pengembangan
yaitu Studi pendahuluan (preliminary inverstigation), Analisis masalah
(problem analysis), Analisis kebutuhan (requirement analysis), Analisis
keputusan (decision analysis), Perancangan Sistem (design), Membangun
Sistem Baru (construction), Penerapan (implementation) dan Evaluasi
sistem.
3. OUTPUT : Untuk outputnya berupa program sistem informasi poli umum
rawat jalan klinik pratama “Dokterku” Taman Gading Jember yang dibuat
dalam proses implementasi atau pembuatan program.
Keterangan :
-------------- : Proses yang tidak dilakukan karena keterbatasan waktu.
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat,
kepercayaan orang yang akan diteliti. Dalam penelitian kualitatif segala
sesuatunya tidak dapat di ukur dengan angka dan teori yang digunakan dalam
penelitian tidak dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai
suatu hal menurut pandangan manusia yang telah diteliti (Sulistyo-Basuki,2006).
Penelitian jenis ini juga tidak menggunakan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan data, instrumen pengumpulan data adalah peneliti itu sendiri. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan perancangan pemograman terstruktur dengan
metode pengembangan FAST.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


3.2.1 Tempat Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian
tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis
mengambil lokasi di Klinik Pratama Dokterku Taman Gading Jember.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu digunakan dalam penelitian ini terhitung sejak bulan Mei 2016 untuk
pengajuan judul dan pembuatan proposal penelitian. Pada bulan Agustus 2016
dilaksanakannya seminar proposal penelitian dan revisi proposal penelitian.
Kemudian pada bulan Oktober 2016 pelaksanaan penelitian dan pembuatan
laporan penelitian dilakukan. Ujian skripsi dan penggandaan skripsi dilakukan
pada bulan November 2016.

41
42

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam proses penelitian ini
ditujukan kepada petugas rawat jalan Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading
Jember, meliputi :
a. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan
responden, komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam
hubungan tatap muka (Gulo, 2000). Peneliti akan mengadakan
wawancara dengan petugas-petugas yang terkait sesuai dengan
informasi yang peneliti butuhkan yaitu petugas unit rawat jalan.
b. Observasi
Observasi (Pengamatan) adalah metode pengumpulan data dimana
peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang
mereka saksikan selama penelitian (Gulo, 2000). Peneliti melihat
langsung dengan melakukan pencatatan terhadap kegiatan yang berjalan
sehubungan dengan masalah yang akan diteliti.
c. FGD adalah kelompok dalam FGD ini ada 8 responden diantaranya 3
petugas unit rawat jalan, 1 manajer klinik, dan 4 dokter poliklinik untuk
pelayanan rawat jalan.

3.4 Alat dan Bahan


3.4.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam Perancangan Sistem Informasi
Poli Umum Rawat Jalan Menggunakan Metode FAST di Klinik Pratama
“Dokterku” Taman Gading Jember terdiri dari :
a. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam Perancangan Sistem Informasi Poli
Umum Rawat Jalan Menggunakan Metode FAST
1) Processor Intel Core 2 C60 (1.333 GHz),
2) Memory 2 GB,
3) Hard disk : 320 GB,
43

4) Keyboard,
5) Mouse
a. Perangkat Lunak
Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Sistem Operasi Microsoft Windows 7
2) Microsoft Visio 2003 sebagai pembuatan sistem flowchart, program
flowchart
3) Microsoft Word 2007 sebagai aplikasi pengolah dataSybase Power
Designer sebagai aplikasi pembuatan Context Diagram (CD), Data
Flow Diagram (DFD)
4) Hypertext Preprocessor (PHP) sebagai aplikasi pembuatan program

3.4.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
berupa data-data sebagai berikut :
a. Alur pasien rawat jalan di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading
Jember
b. Hasil wawancara dengan petugas rawat jalan dan observasi terhadap
pengelolaan data pasien rawat jalan yang masih berjalan manual

3.5 Metode Pengembangan Sistem


Metode yang digunakan dalam Perancangan Sistem Informasi Poli Umum
Rawat Jalan Rawat Jalan Menggunakan Metode FAST di Klinik Pratama
“Dokterku” Taman Gading Jember ini menggunakan metode Framework for the
Application of System Thingking (FAST). Tahapan metode FAST antara lain :
a. Studi pendahuluan (preliminary inverstigation).
Pada tahapan ini berutujuan untuk mendefinisikan masalah, peluang,
kesempatan dan tujuan pengembangan sistem informasi, mengidentifikasi
batasan-batasan yang mungkin akan berdampak pada pengembangan
sistem informasi (ruang lingkupnya), misalnya pendanaan, waktu, SDM,
SOP dan sarana prasarana dan mengetahui kelayakan perencanaan proyek.
44

b. Analisis masalah (problem analysis).


Pada tahapan ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis sistem
yang sedang berjalan, mengidentifikasi masalah dan mencari solusi,
membatasi ruang lingkup pengembangan sistem dan memperhitungkan
keuntungan dan kerugian pengembangan sistem.
c. Analisis kebutuhan (requirement analysis).
Pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi masukan, proses, dan
keluaran sesuai dengan kebutuhan pengguna dari sistem baru yang akan
dikembangkan dan penentuan pekerjaan didasarkan pada kebutuhan
dengan berpedoman pada kelayakan teknis, kelayakan operasi, waktu,
jadwal dan ekonomi serta kelayakan hukum.
d. Analisis keputusan (decision analysis).
Pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi alternatif sistem,
menganalisa kelayakan alternatif sistem dan pemilihan alternatif sistem
dilakukan dengan mempertimbangkan kelayakan teknis, operasi, ekonomi
dan jadwal.
e. Perancangan Sistem (design).
Pada tahap ini bertujuan untuk melakukan perancangan sistem infomasi
dalam mengatasi masalah yang terkait dengan kebutuhan informasi.
Kegiatan yang dilakukan adalah perancangan basis data, masukan,
keluaran dan antar muka.
f. Membangun Sistem Baru (construction).
Pada tahap ini bertujuan untuk menterjemahkan hasil rancangan ke dalam
program komputer sesuai dengan sumber daya yang tersedia termasuk
perangkat keras serta perangkat lunak dan menentukan alur-alur informasi
yang perlu dikembangkan.
g. Penerapan (implementation).
Pada tahap ini seorang analis harus dapat memberikan perubahan sistem
dari sistem lama ke sistem baru yang lebih baik dan praktis dipakai oleh
user. Tahapan ini juga mencakup pelatihan dan penulisan secara manual
kepada pengguna sistem.
45

h. Evaluasi Sistem.
Pada tahapan ini dilakukan bahwa dalam proses pengembangan, apabila
sistem pernah ada (tidak dari nol) maka harus dilakukan evaluasi terdahulu
pada sistem yang pernah ada dan kemudian setelah sistem tersebut
dikembangkan maka dilakukan evaluasi akhir.

3.6 Instrumen Penelitian


Menurut Notoatmodjo, 2010 instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan
digunakan untuk pengumpulan data. Adapun instrumen penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah :
1. Pedoman wawancaran yaitu berisi daftar pertanyaan dalam wawancara kepaada
informan yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengelolaan data rawat jalan.
2. Observasi (checklist) yaitu melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang
berlangsung saat pengelolaan data yang dilakukan oleh petugas rawat jalan.
3. FGD yaitu melakukan diskusi kelompok terarah dengan responden untuk
mempermudah pengambilan keputusan terkait dengan pengelolaan data rawat
jalan.

3.7 Unit Analisis


Unit analisis adalah sumber informasi mengenai variabel yang akan diolah
pada tahap analisis data, unit analisis dapat berupa individu kelompok, organisasi
atau artefak sosial (social artifacts). Sebagai unit analisis dari penelitian ini adalah
individu. Dalam penelitian ini unit analisisnya yaitu petugas unit rawat jalan
orang 1, manajer klinik 1, dan dokter rawat jalan 1 orang. Jadi dalam penelitian ini
total unit analisisnya terdapat 3 orang.
46

3.8 Definisi Istilah


Tabel 3.1 Definisi Istilah
INPUT
Variabel Indikator Definisi Istilah Cara
pengumpulan
data
Data Sosial Data Pasien Informasi mengenai pasien Wawancara
rawat jalan dan Observasi
Data Dokter Informasi mengenai dokter Wawancara
poliklinik untuk pelayanan rawat dan Observasi
jalan
Data Obat Informasi mengenai obat yang Wawancara
diberikan dokter kepada pasien dan Observasi
Data Tindakan Informasi mengenai tindakan Wawancara
yang telah dilakukan dokter dan Observasi
kepada pasien
PROSES
Variabel Indikator Definisi Istilah Cara
pengumpulan
data
Metode Definisi Tahap awal yang dilakukan pada Wawancara
FAST lingkup metode FAST yaitu Untuk dan Observasi
mendefinisikan masalah,
peluang, kesempatan dan tujuan
pengembangan sistem
informasi, mengidentifikasi
batasan-batasan yang mungkin
akan berdampak pada
pengembangan sistem
informasi.
Analisis Tahap kedua yaitu mempelajari Wawancara
masalah dan menganalisis sistem yang dan Observasi
sedang berjalan,
47

mengidentifikasi masalah dan


mencari solusi, membatasi ruang
lingkup pengembangan sistem
dan memperhitungkan
keuntungan dan kerugian
pengembangan sistem.
Analisis Tahap ketiga yaitu Wawancara
kebutuhan mengidentifikasi masukan, dan Observasi
proses, dan keluaran sesuai
dengan kebutuhan pengguna
dari sistem baru yang akan
dikembangkan dan penentuan
pekerjaan didasarkan pada
kebutuhan dengan berpedoman
pada kelayakan teknis,
kelayakan operasi, waktu,
jadwal dan ekonomi serta
kelayakan hukum.
Analisis Tahap keempat yaitu Wawancara
keputusan mengidentifikasi terhadap dan Observasi
beberapa solusi yang akan
diajukan untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi.
Desain logis Desain logikal lebih lanjut Wawancara
mendokumentasikan dan
menerjemahkan kebutuhan
dengan menggunakan model-
model sistem yang
menggambarkan struktur data,
proses, dan aliran data.
Desain fisik Tahap ini bertujuan untuk Wawancara
dan integrasi menterjemahkan hasil rancangan
ke dalam program komputer
48

sesuai dengan sumber daya yang


tersedia termasuk perangkat
keras serta perangkat lunak dan
menentukan alur-alur informasi
yang perlu dikembangkan.
Pengujian Tahapan ini memberikan Wawancara
perubahan sistem dari sistem
lama ke sistem baru yang lebih
baik dan praktis dipakai oleh
user, mencakup pelatihan secara
manual ke elektronik.
OUTPUT
Variabel Indikator Definisi Istilah Cara
pengumpulan
data
Sistem Sistem Kombinasi dari teknologi Observasi
Informasi Informasi informasi dan aktivitas orang
Rawat Jalan yang menggunakan teknologi itu
untuk mendukung operasi dan
manajemen.

Penjelasan :
b. Variabel : variabel yang digunakan dalam definisi istilah pada penelitian ini
yaitu Data Sosial, metode FAST, dan Sistem Informasi Rawat Jalan.
c. Indikator : indikator input terdapat data pasien, data dokter, data obata dan
data tindakan. Indikator proses yaitu menggunakan 7 indikator diantaranya
definisi lingkup, analisis masalah, analisis kebutuhan, analissis keputusan,
desain logis, desain fisik dan itegrasi, dan pengujian. Indikator output yaitu
Sistem Informasi.
d. Definisi istilah : definisi/pengertian dari indikator yang digunakan dalam
penelitian ini.
49

e. Cara pengumpulan data : alat yang digunakan dalam pengumpulan data


pada penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi.

3.9 Gambaran Sistem

Data Pasien

Data Master
Data Dokter

Data Obat

Data Tindakan

Data Penunjang

Pendaftaran Rawat
Jalan
Transaksi

Home Login Pelayanan Rawat


Jalan

Laporan Pendaftaran
dan Pelayanan
Report

Laporan Pendapatan

Laporan Rekap
Utilisasi

Logout

Gambar 3.1 Gambaran Sistem Super Admin


50

Penjelasan :
1. Dari gambaran sistem diatas, dimulai dari home atau menu utama yang
tampil pada saat pertama kali membuka aplikasi.
2. Login untuk memasukkan identitas dari account pengguna dan kata sandi
guna mendapat hak akses menggunakan aplikasi. Login dengan user super
admin yaitu user yang memiliki level tertinggi dan memiliki akses penuh
terhadap aplikasi sistem informasi poli umum rawat jalan.
3. Data master yaitu file yang beirsi data yang relatif tetap diantaranya data
pasien adalah informasi mengenai data pasien, data dokter adalah informasi
mengenai data dokter yang menangani pasien, data obat adalah informasi
mengenai obat yang diberikan kepada pasien, data tindakan adalah
informasi mengenai tindakan yang diberikan dokter kepada pasien dan data
penunjang adalah informasi mengenai pemeriksaan penunjang yang
dilakukan oleh pasien.
4. Transaksi terdiri dari pendaftaran rawat jalan dan pelayanan rawat jalan.
5. Report yaitu berupa Laporan Pendaftaran dan Pelayanan, laporan
pendapatan dan laporan rekap utilisasi.
6. Logout yaitu keluar dari aplikasi.

Pendaftaran

Transaksi
Home Login
Kunjungan

Laporan
Laporan
Pendaftaran dan
Pelayanan

Logout

Gambar 3.2 Gambaran Sistem Admin


51

Penjelasan :
1. Dari gambaran sistem diatas, dimulai dari home atau menu utama yang
tampil pada saat pertama kali membuka aplikasi.
2. Login untuk memasukkan identitas dari account pengguna dan kata sandi
guna mendapat hak akses menggunakan aplikasi. Login dengan user admin,
hanya memiliki hak akses pada pendaftaran dan kunjungan yang berupa
input keluhan pasien.
3. Pendaftaran yang terdiri dari data pasien berupa identitas pasien.
4. Transaksi kunjungan terdiri dari no. antrian, no. rm, nama pasien, jenis
kelamin, alamat, jenis kunjungan, keluhan, poli, nama dokter.
5. Laporan yaitu berupa hasil laporan pendaftaran dan pelayanan.
6. Logout yaitu keluar dari aplikasi.

Pelayanan Rawat Jalan

Diagnosa
Pelayanan
Home Login
Kunjungan Tindakan

Penunjang

Obat

Rujuk

Laporan
Pendaftaran dan
Pelayanan
Laporan

Laporan Rekap
Utilisasi

Logout

Gambar 3.3 Gambaran Sistem Dokter


52

Penjelasan :
1. Dari gambaran sistem diatas, dimulai dari home atau menu utama yang
tampil pada saat pertama kali membuka aplikasi.
2. Login untuk memasukkan identitas dari account pengguna dan kata sandi
guna mendapat hak akses menggunakan aplikasi. login dengan user dokter
hak aksesnya hanya pada pelayanan rawat jalan berupa pemeriksaan pasien.
3. Pelayanan Rawat Jalan yang terdiri dari proses pemeriksaan yang dilakukan
oleh dokter.
4. Pelayanan kunjungan terdiri dari diagnosa, tindakan, penunjang, obat, dan
rujuk.
5. Laporan yaitu berupa hasil laporan pendaftaran dan pelayanan dan laporan
rekap utilisasi.
6. Logout yaitu keluar dari aplikasi.

Aksi
Pelayanan Rawat
Jalan
Hasil Pemeriksaan

Laporan
Pendaftaran dan
Pelayanan
Home Login Laporan
Laporan Rekap
Pendapatan

Laporan Rekap
Utilisasi

Logout

Gambar 3.4 Gambaran Sistem Unit Rawat Jalan


53

Penjelasan :
1. Dari gambaran sistem diatas, dimulai dari home atau menu utama yang
tampil pada saat pertama kali membuka aplikasi.
2. Login untuk memasukkan identitas dari account pengguna dan kata sandi
guna mendapat hak akses menggunakan aplikasi. Login dengan user rawat
jalan hak aksesnya hanya pada pelayanan rawat jalan yang berupa aksi
bayar.
3. Pelayanan Rawat Jalan yang terdiri dari aksi/pembayaran pasien dan cetak
hasil pemeriksaan.
4. Laporan yaitu berupa hasil laporan pendaftaran dan pelayanan, laporan
rekap pendapatan dan laporan rekap utilisasi.
5. Logout yaitu keluar dari aplikasi.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Mengidentifikasi Sistem Pelayanan Rawat Jalan Poli Umum


Tujuan dari pembangunan nasional khususnya bidang kesehatan adalah
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan kesehatan
memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan manusia, dan
sebagai sumber daya pembangunan. Derajat kesehatan yang tinggi akan
meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing bangsa yang semakin
ketat di dunia. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Klinik Pratama ‘Dokterku’
Taman Gading Jember selalu mengedepankan kesehatan masyarakat yang
optimal, meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing dibidang
kesehatan masyarakat.
Dalam upaya yang dilakukan oleh Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman
Gading Jember yaitu meningkatkan sistem informasi maka sangat penting bagi
klinik untuk membangun Sistem Informasi Rawat Jalan yang dapat membantu
tenaga klinik dalam melaksanakan tugasnya. Sistem Informasi Rawat Jalan
tersebut perlu dikembangkan untuk menunjang pelaksanaan fungsi manajemen
klinik. Kegiatan pengelolaan data rawat jalan di Klinik Pratama ‘Dokterku’
Taman Gading Jember masih dilakukan secara manual. Berdasarkan dari hasil
observasi dan wawancara dengan petugas unit rawat jalan, pengelolaan data rawat
jalan poli umum masih manual kurang akurat karena kemungkinan kesalahan
dalam pencatatan, tidak tepat waktu karena lamanya mengakses data ketika
diperlukan dan lamanya pembuatan laporan bulanan.
Pada fase definisi lingkup atau studi pendahuluan, tahap ini dilakukan untuk
mengetahui masalah, peluang, dan arahan ruang lingkup serta kelayakan sistem
informasi rawat jalan poli umum. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan
pengamatan atau observasi.
4.1.1 Masalah
Dari hasil penelitian dengan melakukan observasi dan wawancara dengan
petugas di Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman Gading Jember pada pengelolaan
data rawat jalan poli umum diperoleh suatu masalah yaitu :

54
55

Sistem informasi rawat jalan di Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman Gading Jember
masih manual yaitu masih menggunakan program komputer seperti microsoft
excell. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan sebagai berikut :

“kalau untuk sistem informasi tempat pendaftaran pasien rawat jalan sudah
ada namun SIM rawat jalan belum ada, dan laporannya masih manual.”
(Informan 1,2,dan 3)

Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan


peneliti memang terdapat form utilisasi(laporan rawat jalan) diketikkan secara
manual oleh petugas unit rawat jalan di komputer dengan menggunakan microsoft
excell. Hal tersebut dapat menyebabkan ketepatan waktu dalam pembuatan
laporan rawat jalan dan keakuratan data rawat jalan, hal ini sesuai dengan
pernyataan informan sebagai berikut :

“...karena masih manual masih ada kelemahan dalam pembuatan laporannya


membutuhkan waktu lama dalam pengolahan data rawat jalan.”(Informan 2)

Jadi, permasalahan yang terjadi di Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman


Gading Jember dikarenakan sistem informasi rawat jalan yang masih manual
sehingga menyebabkan ketepatan waktu pembuatan laporan rawat jalan dan
keakuratan data rawat jalan.
Tabel 4.1 Permasalahan pada sistem informasi rawat jalan poli umum di Klinik
Pratama "Dokterku” Taman Gading Jember.
No. Masalah Penyebab Terjadinya Masalah
1. Ketepatan Waktu Proses pengumpulan data dan pelaporan
2. Keakuratan Data Proses pengolahan data
Pada tahapan ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis sistem
yang sedang berjalan, mengidentifikasi masalah dan mencari solusi, membatasi
ruang lingkup pengembangan sistem dan memperhitungkan keuntungan dan
kerugian pengembangan sistem (Whitten et al, 2004).
Fakta dan teori, berdasarkan analisa masalah yang terjadi di Klinik
Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember sistem informasi poli umum rawat
56

jalan yang masih manual sehingga menyebabkan ketepatan waktu dalam


pengumpulan data dan pelaporan, keakuratan data dalam pengolahan data poli
umum rawat jalan.
4.1.2 Peluang
Untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi poli umum rawat
jalan di Klinik Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember, maka hal-hal yang
berhubungan dengan peluang pengembangan sistem tersebut yaitu :
Sistem yang dikembangkan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan sebagai berikut :

“....untuk mempermudah pekerjaan. Seperti kunjungan pasien rawat jalan


informasi data yang by name by address, tidak ada duplikasi data.”(Informan1)

Berdasarkan hasil observasi di Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman Gading


Jember, sarana dan prasarana yang mendukung dari pengembangan sistem yaitu :
a. Telah tersedianya 5 unit komputer yang digunakan untuk mengolah data
rawat jalan.
b. Telah tersedia jaringan internet, dimana untuk setiap komputer sudah
tersambung dengan jaringan internet.
c. Telah tersedia form utilisai yang telah digunakan secara rutin untuk
pelaporan data rawat jalan secara bulanan kepada pihak Direktur Klinik dan
pihak BPJS. Form yang digunakan ini masih dikelola dengan menggunakan
excel.
d. Tenaga yang bertanggungjawab dalam mengelola data rawat jalan yang
bersumber dari tenaga klinik telah memiliki keterampilan
mengoperasionalkan komputer, sehingga memungkinkan untuk
dikembangkan sistem informasi rawat jalan di Klinik Pratama “Dokterku’
Taman Gading Jember.
Pada tahapan ini peluang
Jadi, pengembangan sistem informasi poli umum rawat jalan di Klinik
Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember mampu memberikan peluang kepada
petugas klinik dalam menangkap informasi secara cepat dan tepat. Pengembangan
57

sistem juga didukung dengan sarana dan prasaran yaitu tersedianya komputer dan
printer, dimana masing-masing komputer datanya sudah terbackup serta
tersedianya tenaga yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan komputer.
4.1.3 Ruang Lingkup
Sistem ini memiliki ruang lingkup untuk kegiatan pengolahan data poli
umum rawat jalan yang dapat digunakan untuk mendukung pengelolaan data
rawat jalan di Klinik Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember. Ruang lingkup
sistem ini terdiri dari ruang lingkup sistem dan ruang lingkup pengguna.
a. Ruang lingkup sistem
Sistem yang akan dikembangkan adalah sistem informasi poli umum rawat
jalan yang digunakan untuk memantau ketepatan waktu pengelolaan data rawat
jalan dan pembuatan laporan rawat jalan secara cepat dan tepat.
b. Ruang lingkup pengguna
Pengguna dari sistem yang dikembangkan adalah sebagai berikut :
1) Pengelolaan program sistem informasi rawat jalan oleh Unit Rawat Jalan,
2) Manager Klinik,
3) Dokter Pelayanan Rawat Jalan,
4.1.4 Kelayakan
Proyek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sistem informasi poli
umum rawat jalan di Klinik Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember. Survei
kelayakan dilakukan untuk mengetahui kelayakan proyek dengan melakukan
suatu studi untuk menentukan mengetahui apakah pengembangan sistem
informasi yang dilakukan layak dikembangkan atau tidak.
Dari hasil observasi dan wawancara diperoleh data tingkat kelayakan
pengembangan sistem informasi rawat jalan yaitu :
a. Kelayakan teknik
Survei kelayakan teknik berfungsi untuk mengetahui apakah sistem dapat
diterapkan dengan teknologi komputer, untuk itu ada 2 hal yang harus
diperhatikan yaitu ketersediaan teknologi dan ketersediaan tenaga yang mampu
mengoperasionalkan.
58

1) Ketersediaan teknologi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa klinik
mempunyai 5 unit komputer serta 1 printer, sebagaimana didukung oleh
pernyataan petugas unit rawat jalan sebagai berikut :

“....ada 5 unit komputer, 1 printer, dan tersambung dengan jaringan internet


.”(Informan 2)

Berdasarkan hasil observasi di Klinik Pratama “Dokterku’ Taman Gading


Jember, sarana dan prasarana yang mendukung dari pengembangan sistem yaitu :
(a) Telah tersedianya 5 unit komputer yang digunakan untuk pengolahan
data rawat jalan.
(b) Telah tersedia jaringan internet, dimana untuk setiap komputer sudah
tersambung dengan jaringan internet.
Sarana pendukung sistem informasi di Klinik Pratama “Dokterku’ Taman
Gading Jember berupa komputer sebagian besar digunakan untuk kegiatan
respsionis, pemeriksaan pasien, pengambilan obat, pembuatan laporan,
pengolahan data, dan penyajian data. Infrastruktur jaringan di Klinik Pratama
“Dokterku’ Taman Gading Jember telah tersedia jaringan internet dimana masing-
masing komputer sudah tersambung dengan jaringan internet.
2) Ketersediaan tenaga
Berdasarkan dari hasil wawancara diketahui bahwa di Klinik Pratama
“Dokterku’ Taman Gading Jember bagian unit rawat jalan ada 3 orang. Petugas
yang terlibat langsung dalam sistem pengelolaan data rawat jalan mampu
mengoperasikan komputer. Hal sesuai dengan pernyataan informan sebagai
berikut :

“....disini hanya ada 3 orang bagian unit rawat jalan yang terbagi menjadi 3
shift pagi, sore, malam. ”(Informan 2)

Dapat disimpulkan bahwa sistem yang akan dirancang layak pada kelayakan
teknik. Hal ini didukung dengan ketersediaan teknologi di Klinik Pratama
“Dokterku’ Taman Gading Jember pada bagian pengolah data rawat jalan terdapat
59

5 unit komputer, 1 printer, dan masing-masing komputer sudah tersambung


dengan jaringan internet. Sedangkan pada ketersediaan tenaga di Klinik Pratama
“Dokterku’ Taman Gading Jember sudah mampu menggunakan komputer.
b. Kelayakan operasi
Kelayakan operasi digunakan untuk mengukur apakah sistem yang akan
dikembangkan dapat dioperasikan dengan baik oleh pengguna. Penilaian
kelayakan operasinal dilakukan dengan menilai 3 hal, yaitu :
1) Kemampuan petugas
Berdasarkan hasil observasi di ketahui bahwa petugas di Klinik Pratama
“Dokterku” Taman Gading Jember memiliki keterampilan dan mampu
mengoperasikan komputer. Hal tersebut juga diperkuat dari hasil wawancara
dengan responden yang menyatakan bahwa petugas Klinik Pratama “Dokterku”
Taman Gading Jember memiliki kemampuan dalam mengoperasikan komputer
karena sudah terbiasa mengentri data ke dalam sistem komputer.
2) Kemampuan sistem dalam menghasilkan sistem informasi
Saat ini Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember mampu
menghasilkan informasi rawat jalan. Hal ini diketahui dari hasil observasi yaitu
petugas yang mengentri data pasien rawat jalan ke dalam sistem komputer yang
kemudian diolah dan menghasilkan laporan data rawat jalan dengan program
microsoft excel.
3) Efisiensi sistem
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas Klinik Pratama “Dokterku”
Taman Gading Jember dapat disimpulkan bahwa mereka setuju jika ada perbaikan
sistem informasi rawat jalan, karena diharapkan permasalahan yang dijumpai pada
sistem informasi rawat jalan dapat teratasi sehingga akan mendukung efisiensi
sistem.
c. Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi berfungsi untuk mengetahui, mengukur, dan
membandingkan antara manfaat dari sistem dan biaya yang dikeluarkan untuk
pengembangan maupun operasional.
60

Dalam pengembangan sistem informasi rawat jalan maka data dan informasi
akan dihasilkan dengan akurat, tepat waktu, relevan, lengkap sehingga dapat
membantu pihak klinik dalam pengelolaan data rawat jalan di Klinik Pratama
“Dokterku” Taman Gading Jember. Dengan demikian biaya yang digunakan
untuk mengatasi pengelolaan data rawat jalan menjadi tepat sasaran.
Tabel 4.2 Kelayakan Perancangan Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan di
Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman Gading Jember
No. Studi Kelayakan Kelayakan
Layak Tidak Layak
1. Kelayakan Teknik :
a. Ketersediaan teknologi V -
b. Ketersediaan tenaga V -
2. Kelayakan Operasi :
a. Kemampuan petugas V -
b. Kemampuan sistem menghasilkan V -
informasi
c. Efisiensi dari system V -
3. Kelayakan Ekonomi V -
Keterangan :
V : Layak
- : Tidak Layak
Pengertian studi kelayakan menurut (O’Brien 2005) adalah studi awal untuk
merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir, kebutuhan sumber
daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan. Analisis kelayakan
adalah proses pengukuran dan kelayakan, kelayakan sebaiknya diukur sepanjang
siklus hidup. Studi kelayakan yang digunakan yaitu kelayakan teknik, kelayakan
operasi dan kelayakan ekonomi. Studi kelayakan tersebut untuk mengetahui
proyek yang akan dibuat layak atau tidak layak dikerjakan.
Tahap awal pengembangan sistem informasi dengan menggunakan metode
FAST yaitu menentukan definisi lingkup dimana tahap ini menjawab pertanyaan
“Apakah proyek ini layak untuk dikerjakan?”. Untuk menjawab pertanyaan
tersebut harus mendefinisikan lingkup proyek, masalah-masalah, peluang, dan
perintah diterima dengan mengasumsikan proyek tersebut memang di anggap
bernilai untuk dikerjakan (Whitten, 2004).
61

Berdasarkan fakta dan teori diatas, peneliti menyimpulkan bahwa


pengembangan Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan di Klinik Pratama
“Dokterku” Taman Gading Jember layak dikembangkan. Kelayakan teknologi
ditunjukkan dengan ketersediaan teknologi berupa komputer baik secara
hardware dan infrastruktur yang mendukung. Kelayakan operasi ditunjukkan
dengan tersedianya sumber daya manusia yang telah mampu mengoperasikan
sistem berbasis komputer serta kemampuan sistem untuk menghasilkan informasi
data poli umum rawat jalan. Kelayakan ekonomi didukung dengan data dan
informasi yang dihasilkan dengan akurat, tepat waktu, relevan, dan lengkap
sehingga dapat membantu pihak klinik dalam pengelolaan data poli umum rawat
jalan di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember.

4.2 Mengidentifikasi Masalah Terkait Kebutuhan Informasi Poli Umum


Rawat Jalan
Tahapan definisi lingkup dapat diidentifikasi bahwa permasalahan yang
terjadi saat ini di Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman Gading Jember yaitu pada
sistem informasi poli umum rawat jalan sebagai berikut :
a. Sistem Informasi Manajemen Rawat Jalan masih manual
b. Ketidaktepatan waktu yaitu membutuhkan waktu lama dalam pembuatan
utilisasi (laporan rawat jalan)
c. Kurang akuratnya data rawat jalan karena kesalahan dalam
pencatatan/pengolahan data rawat jalan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas unit rawat jalan
diketahui bahwa terdapat maslah dalam ketidaktepatan waktu dalam pembuatan
utilisasi (laporan rawat jalan) dan kurang akuratnya data rawat jalan karena
kesalahan dalam pencatatan/pengolahan data rawat jalan.
Hasil analisis penyebab permasalahan yang dihadapi oleh sistem yang
sedang berjalan saai ini dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas informasi. Ciri
– ciri kualitas informasi memiliki ciri akurat, tepat waktu, relevan, lengkap
(Mc.Leon dalam Azhar Susanto, 2004). Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem informasi poli umum rawat
62

jalan yang kemudian di analisis. Analisis masalah mempelajari sistem yang


sedang berjalan dan menganalisis temuan-temuan agar dapat menemukan
pemahaman yang lebih mendalam akan masalah-masalah yang memicu proyek
serta membatasi ruang lingkup pengembangan sistem (Whitten, 2004).
Fakta dan teori diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pokok
permasalahan yang terjadi pada sistem informasi poli umum rawat jalan saat ini di
Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman Gading Jember yaitu ketidaktepatan waktu
dalam pembuatan laporan utilisasi (laporan rawat jalan) baik kepada pihak
Direktur Klinik maupun pihak BPJS dan kurang akuratnya data rawat jalan yang
disebabkan karena sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan sistem
manual sehingga informasi yang diperoleh belum bisa dikatakan bahwa informasi
tersebut berkualitas. Dengan adanya sistem informasi permasalahan yang ada
dapat diminimalisir.

4.3 Analisis Kebutuhan Informasi Poli Umum Rawat Jalan


Tahap ini bertujuan mengidentifikasi jenis-jenis informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna yaitu Manager Klinik, Unit Rawat Jalan, dan Dokter Pelayanan
Rawat Jalan. Untuk dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam sistem
informasi poli umum rawat jalan dilakukan dengan observasi dan wawancara
dengan petugas rawat jalan yang terkait. Adapun tahapannya adalah sebagai
berikut :
a. Menganalisis sistem pelayanan poli umum rawat jalan yang digunakan saat
ini di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember. Berdasarkan hasil
observasi sistem pelayanan rawat jalan dan pelaporan yang digunakan saat
ini sudah terkomputerisasi namun pada pelaporan masih secara manual yang
dikerjakan pada microsoft excel.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas Klinik Pratama “Dokterku”
Taman Gading Jember, didapatkan data yang dibutuhkan pada sistem
informasi rawat jalan sebagai berikut :
63

1) Data pasien meliputi nomor rekam medis, nama pasien, tempat lahir,
tanggal lahir, jenis kelamin, jenis pasien, nomor bpjs, jenis bpjs, alamat,
desa, kecamatan, nama kk, telp.
2) Data dokter meliputi nama dokter, tempat lahir, tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, telp, spesialis.
3) Data tindakan meliputi nama tindakan, keterangan, harga.
4) Data obat meliputi nama obat dan harga.
5) Data penunjang meliputi kode penunjang, nama penunjang, keterangan,
biaya.
Jadi, dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan diketahui bahwa
data yang dibutuhkan pada sistem informasi rawat jalan yaitu data pasien, data
dokter, data tindakan, data obat dan data penunjang.
b. Menganalisis prosedur sistem informasi poli umum rawat jalan.
Dilakukan observasi di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember
serta wawancara dengan petugas didapatkan prosedur sistem informasi rawat jalan
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Prosedur Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan
INPUT PROSES OUTPUT
− Data Pasien − Pemasukan data − Daftar dan
− Data Dokter − Pengolahan data Pelayanan pasien
− Data Obat − Penyimpanan data − Laporan Pendapatan
− Data Tindakan − Penyajian data − Laporan Utilisasi
− Data Laporan
Tahap analisis kebutuhan ini mendefinisikan dan memprioritaskan
kebutuhan proyek. Secara sederhana, analisis kebutuhan adalah untuk
mengetahui apa yang dibutuhkan atau diinginkan dari sistem baru (Whitten,
2004).
Berdasarkan fakta dan teori diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
setelah dilakukan langkah-langkah tersebut di atas, maka diperoleh kebutuhan
informasi sebagai berikut :
1) Sistem informasi poli umum rawat jalan harus dapat memperbaiki manajemen
data dalam hal penyajian data yang cepat dan akurat.
64

2) Sistem informasi poli umum rawat jalan harus dapat menghasilkan laporan
secara komputerisasi untuk mempercepat pekerjaan dan mempersingkat waktu
pengerjaan laporan.
3) Sistem informasi poli umum rawat jalan harus memudahkan pengguna untuk
mengakses kembali data dan informasi.
4) Sistem informasi poli umum rawat jalan harus mudah dioperasikan dan mudah
dipahami.
Dengan mengetahui kebutuhan sistem tersebut sistem yang akan dibangun
akan mudah dirancang.

4.4 Menentukan Solusi Pada Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan
Pada tahapan ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap beberapa
solusi yang akan diajukan. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan
respoden diketahui bahwa Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman Gading Jember telah
melakukan beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan yang ada yaitu
permasalahan ketidaktepatan waktu dalam pembuatan utilisasi (laporan rawat
jalan) dan kurang akuratnya data rawat jalan. Upaya yang telah dilakukan yaitu
dengan mengajukan permintaan aplikasi terkait pengelolaan data rawat jalan,
namun belum ditindak lanjutin oleh pimpinan klinik. Sehingga petugas unit rawat
jalan hanya memanfaaatkan sistem komputer dengan menggunakan program
microsoft excell dimana petugas unit rawat jalan Klinik Pratama ‘Dokterku’
Taman Gading Jember melakukan input data secara manual ke dalam program
microsoft excell dan kemudian mengolah dengan menghasilkan laporan utilisasi.
Namun masih terjadi ketidaktepatan waktu dalam pembuatan utilisasi (laporan
rawat jalan), maka peneliti mengajukan solusi yaitu untuk merancang sebuah
aplikasi Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan sebagai media informasi data
rawat jalan di Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman Gading Jember yang nantinya
diharapkan dapat memperbaiki sistem informasi rawat jalan yang ada. Hal ini
sesuai dengan pernyataan informan sebagai berikut :

“...karena akan mempermudah dan mempercepat pekerjaan dalam pengelolaan


data rawat jalan.”.(Informan 1 ,2 dan 3)
65

Sistem yang diharapkan nantinya dapat meningkatkan informasi data poli umum
rawat jalan yang cepat, mudah dan akurat. Sistem web yang dirancang dengan
tampilan yang menarik dan mudah untuk dimengerti oleh petugas unit rawat jalan.

Melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan petugas Klinik Pratama


“Dokterku” Taman Gading Jember di dapatkan hasil diskusi sebagai berikut :
Dalam Focus Group Discussion berjudul yaitu sistem informasi poli umum
rawat jalan di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember agar kesan
pengguna bahwa web tersebut merupakan web yang digunakan untuk sistem
rawat jalan, peneliti juga diminta untuk menambahkan tanggal input otomatis,
pada halaman awal diharapkan muncul grafik dan diagram pie sehingga mudah
untuk mengetahui jumlah data kunjungan pasien yang dilaporkan serta persentase
dari indikator pelaporan rawat jalan, pada login peneliti juga diharapkan untuk
menambahkan username dan password untuk petugas Klinik Pratama “Dokterku”
Taman Gading Jember.
Pada tahapan ini menurut Whitten (2004) untuk mengidentifikasi alternatif
sistem, menganalisa kelayakan alternatif sistem dan pemilihan alternatif sistem.
Adapun tujuan pada tahap ini adalah untuk melakukan identifikasi terhadap
beberapa solusi yang akan diajukan, menganalisis kelayakan solusi tersebut serta
merekomendasikan sebagai solusi yang layak untuk dikembangkan.
Berdasarkan fakta dan teori yang disebutkan diatas, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa perlu dilakukan suatu perancangan sistem informasi poli
umum rawat jalan di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember. Dengan
adanya informasi yang cepat dan akurat, maka Klinik Pratama “Dokterku’ Taman
Gading Jember dapat mengolah data rawat jalan dengan mudah dan cepat.
Pentingnya dilakukan perancangan ini sebagai alternatif tercapainya pengolahan
data rawat jalan yang akurat, tepat waktu, relevan, lengkap. Adapun sasaran yang
ingin dicapai dengan diterapkannya sistem ini adalah :
a) Kemudahan dan kecepatan dalam pengolahan data rawat jalan
b) Kemudahan manajemen dalam mendapatkan informasi
66

c) Kemudahan dalam melakukan analisis dan pengambilan keputusan


Hal ini dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam
bentuk sistem informasi berbasis web. Sebab, teknologi informasi dapat
memberikan kecepatan dan ketepatan dalam pengolahan data khususnya data
rawat jalan.

4.5 Mendesain Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan


Pada perancangan sistem informasi poli umum rawat jalan di Kinik
Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember meliputi beberapa hal yang diuraikan
sebagai berikut :
4.5.1 Diagram Alir (Flowchart)
Diagram alir atau flowchart digunakan sebagai alat komunikasi dan
dokumentasi didalam suatu program secara logika.
Adapun flowchart sistem web yang di usulkan pada perancangan sistem
informasi poli umum rawat jalan di Kinik Pratama “Dokterku’ Taman Gading
Jember adalah sebagai berikut :
67

Gambar 4.1 Flowchat Proses Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan di
Kinik Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember

Permulaan petugas admin yang berwenang di klinik mengunjungi website


sistem informasi rawat jalan. Kemudian sistem menampilkan halaman utama web.
Petugas klinik dapat melakukan login dengan memasukkan username dan
password. Setelah sistem menampilkan halaman web, petugas dapat melakukan
pendaftaran pasien, jika pasien baru input data pasien dan jika pasien lama
lakukan pencarian data pasien. Setelah input data pendaftaran pasien dan
penyimpanan data pasien, lalu cetak KIB. Setelah pasien terdaftar dan melakukan
kunjungan, pasien mendapatkan pelayanan yaitu dokter menginputkan diagnosa
68

pasien,tindakan,input resep obat. Pasien dapat melakukan transaksi pembayaran.


Jika sudah selesai petugas dapat melihat hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,
dengan cetak hasil pemeriksaan.
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan
hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan
simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses
tertentu,sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung
(Widjojo, 2014). Berdasarkan fakta dan teori, peneliti membuat diagram alir
(flowchart) sebagai proses atau mempermudah urutan dalam merancang sistem
informasi poli umum rawat jalan.
4.5.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan sistem ke
modul yang lebih kecil. Adapun Data Flow Diagram (DFD) sistem
informasi poli umum rawat jalan yang di usulkan adalah sebagai berikut :
69

a. Contex Diagram (Level 0)

Gambar 4.2 Konteks Diagram Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan di Kinik
Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember

Pada context diagram Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan di Klinik
Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember memperlihatkan interaksi sistem
informasi rawat jalan dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan.
Melalui diagram konteks diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa entitas luar
yang berhubungan pada Klinik Pratama “Dokterku” diantaranya pasien, admin,
dokter, apoteker, direktur.
70

b. DFD Level 1

Gambar 4.3 DFD Level 1 Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan di Kinik
Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember

Tabel 4.4 Tempat Penyimpanan (Storage) pada DFD level 0 Sistem Informasi
Poli Umum Rawat Jalan di Klinik Pratama ‘Dokterku” Taman Gading
Jember
Nama Penyimpanan Keterangan
F Pasien Sebuah tabel dalam basis data untuk menyimpan data
petugas pasien
F Dokter Sebuah tabel dalam basis data untuk menyimpan data
dokter
F Rekam Medik Obat Sebuah tabel dalam basis data untuk menyimpan data
resep obat pasien
F Rekam Medik Sebuah tabel dalam basis data untuk menyimpan data
rekam medik/tindakan pasien

Tabel 4.5 Proses pada DFD level 0 Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan di
Klinik Pratama ‘Dokterku” Taman Gading Jember
Nama Proses Aliran Data Aliran Data Keluar Keterangan
Masuk (Input) (Output)
Input Data identitas pasien No.Rekam Medik Petugas
Pendaftaran pasien menginputkan data
pasien.
Rawat Jalan Data pasien, data obat, Data obat, data dokter Petugas
data dokter, data menginputkan data
tindakan/rekam medik pasien, obat, dokter
71

pasien dan
tindakan/rekam
medik pasien.
Membuat Data pasien, data Laporan Data pasien, data
Laporan tindakan/rekam medik tindakan/rekam
pasien, data obat. medik pasien, data
obat untuk
mengetahui jumlah
kunjungan
pasienrawat jalan.
Data Flow Diagram adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu
untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas (Pahlevy. 2010.). Data
Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul
yang lebih kecil. Data Flow Diagram terbagi atas diagram konteks, diagram level
1, diagram level 2 dan seterusnya (Ladjamudin, 2005).
Berdasarkan fakta dan teori, DFD yang dibuat oleh peneliti hanya sampai
dengan DFD Level 1. DFD ini dapat membantu dalam memahami secara logika
dan jelas terhadap pembagian sistemnya.
4.5.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk
menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Hasil
dari analisis perancangan sistem informasi poli umum rawat jalan di Klinik
Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember di peroleh data semantik untuk
mendeskripsikan relasi atau hubungan antar entitas dengan atributnya. Gambar
relasi pada sistem informasi rawat jalan adalah sebagai berikut :
72

Gambar 4.4 Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Poli Umum Rawat
Jalan di Klinik Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember
Perancangan ERD sistem informasi poli umum rawat jalan di Klinik
Pratama “Dokterku’ Taman Gading Jember ada 6 entitas yaitu :
a. Entitas Pendaftaran
Entitas pendaftaran memiliki 2 atribut yaitu id dan tanggal_transaksi.
b. Entitas Petugas
Entitas petugas memiliki 5 atribut yaitu id_user, name_user, nama_lengkap,
status_user, terdaftar..
c. Entitas Pasien
Entitas pasien memiliki 8 atribut yaitu nama_pasien, tempat_lahir,
tanggal_lahir, jenis_kelamin, desa, kecamatan, no_jaminan_kesehatan,
jenis_pasien, no_rekam_medis.
73

d. Eintitas Rekam Medis


Entitas rekam medis memiliki 8 atribut yaitu no_rm, no_pasien, id_dokter,
tanggal_pemeriksaan, poli, keluhan, diagnosa, rujukan.
e. Entitas Dokter
Entitas dokter memiliki 8 atribut yaitu id_dokter, nama_dokter,
tempat_lahir_dokter, tanggal_lahir_dokter, jenis_kelamin_dokter,
alamat_dokter, pekerjaan_dokter, telp_dokter .
f. Entitas Resep Obat
Tujuan perancangan ERD adalah untuk memperlihatkan hubungan antar
data store yang ada di Data Flow Diagram ( McLeod dan Schell, 2007).
Berdasarkan fakta dan teori, ERD digunakan untuk merancang suatu basis data,
dipergunakan untuk memperlihatkan hubungan atau relasi antar entitas atau objek
yang terlihat beserta atributnya. Dengan adanya ERD dapat mempermudah untuk
pembuatan tabel, jika rancangan ERD benar maka rancangan database pula akan
menjadi benar.
Pada fase desain ini bertujuan untuk menterjemahkan hasil rancangan ke
dalam program komputer sesuai dengan sumber daya yang tersedia termasuk
perangkat keras serta perangkat lunak dan menentukan alur-alur informasi yang
perlu dikembangkan (Whitten, 2004).
Berdasarkan fakta dan teori diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada
tahap desain dari sistem diterjemahkan dengan menggunakan model-model sistem
yaitu terdiri dari Flowchart, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), dan
Entity Relationship Diagram (ERD). Diagram alir atau flowchart digunakan
sebagai alat komunikasi dan dokumentasi didalam suatu program secara logika
sehingga dapat menggambarkan alur proses web bagi petugas Klinik Pratama
‘Dokterku” Taman Gading Jember. Pada Context diagram terdiri dari 5 entitas
luar yaitu pasien, admin, dokter, apoteker, direktur. Sedangkan pada proses
perancangan ERD sistem informasi rawat jalan memiliki 6 entitas.
74

4.6 Membangun Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan


Pada tahapan ini dilakukan proses penerjemahan desaign yang telah dibuat
dengan menggunakan web yaitu XAMPP. Kemudian syntax yang digunakan
dalam pembuatan web ini yaitu :
a. HTML digunakan untuk menulis sebuah halaman website.
HTML (Hypertext Markup Language) merupakan file teks yang ditulis
menggunakan aturan-aturan kode tertentu untuk kemudian disajikan ke user
melalui suatu aplikasi web browser.
b. PHP digunakan untuk menjadikan website agar dinamis.
PHP adalah salah satu bahasa pemograman skrip yang dirancang untuk
membangun aplikasi web.
c. MySQL digunakan untuk interaksi database.
MySQL adalah perangkat yang berperan sebagai server database, yang
selanjutnya akan digunakan untuk mempelajari kode-kode PHP yang
berkaitan atau membutuhkan akses ke server database.
Perancangan program sistem informasi poli umum rawat jalan juga
dilakukan dengan pertimbangan agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Analisis
perancangan sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sistem Operasi
Program sistem informasi poli umum rawat jalan menggunakan sistem
operasi Microsoft Windows. Sistem operasi ini dipilih karena pemrograman
software sistem informasi rawat jalan menggunakan PHP. Sebagaimana
diketahui bahwa salah satu kelebihan bahasa pemrograman PHP adalah
mampu berjalan dibeberapa sistem operasi, sehingga sangat aplikatif bila
digunakan dengan Microsoft Windows. Demikian juga berdasarkan
observasi dilapangan, bahwa komputer yang beroperasi pada Klinik Pratama
“Dokterku” Taman Gading Jember menggunakan sistem operasi Microsoft
Windows, sehingga pengguna sudah terbiasa menggunakan sistem operasi
Microsoft Windows untuk kegiatan administrasi rutin sehari-hari.
75

b. User
Pemilihan user pada sistem informasi ini juga memungkinkan untuk
digunakan adalah multi user. Karena sistem informasi ini adalah berbasis
web sehingga melalui koneksi internet dapat dipakai secara multi user.
Mengingat sistem ini adalah berbasis web dan bisa diakses melalui internet,
maka dalam perancangan sistem perlu diperhatikan masalah kerahasiaan
dan keamanan data. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya
manipulasi data oleh pihak yang tidak berwenang, maka perancangan sistem
informasi rawat jalan diberikan fasilitas username dan password yang hanya
diketahui oleh pihak yang berwenang melakukan input data dan akses
informasi. Username dan password dirancang untuk petugas yang
memasukkan data sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan.
Pada tahap ini bertujuan untuk menterjemahkan hasil rancangan ke dalam
program komputer sesuai dengan sumber daya yang tersedia termasuk perangkat
keras serta perangkat lunak dan menentukan alur-alur informasi yang perlu
dikembangkan (Whitten, 2004).
XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsi XAMPP sendiri
adalah sebagai server yang berdiri sendiri (locallhost). XAMPP merupakan
perangkat yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.
Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasasi dan
konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan
menginstalisasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis (Santoso, 2014).
Berdasarkan fakta dan teori yang disebutkan diatas, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pembangunan sistem informasi rawat jalan memiliki
beberapa tools. Program menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL.
Sejumlah tools digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak sistem
informasi berbasis web. Pada tabel berikut ditunjukkan daftar tools yang
digunakan dalam pengembangan sistem.
76

Tabel 4.6 Daftar Tools Pengembangan Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan
No. Tools Kegunaan
1. Power Desaigner Mendesain alur sistem (flowchart)
2. Microsoft Visio Mendesain diagram-diagram DFD, ERD
3. PHP Bahasa pemrograman untuk
mengembangkan aplikasi system
4. MySQL Database yang digunakan dalam system
5. XAMPP Web Server
HTML Server
6. PHP MyAdmin Perangkat untuk mengakses database yang
terdapat pada XAMPP Apache
7. Google Chrome Web Browser

4.7 Uji Coba Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan


Dalam pengujian aplikasi sistem informasi ini peneliti menggunakan
pengujian black-box. Black-Box adalah pengujian yang hanya mengamati hasil
eksekusi dari sebuah data uji dan memeriksa fungsional dari sebuah pernagkat
lunak. Pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam
beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan
interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahn
perfoma, kesalahan inisialisasi dan terminasi (Agarwad, C.2010).
Berikut adalah hasil pengujian dari perancangan sistem informasi poli umum
rawat jalan di Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember :
77

1) Tampilan Login

Gambar 4.5 Tampilan login


Gambar di atas merupakan halaman login petugas. Halaman tersebut
digunakan petugas klinik yang berwenang mengatasi pengolahan data rawat jalan.
Petugas dapat melakukan pengolahan data rawat jalan Klinik Pratama “Dokterku’
Taman Gading Jember. Untuk login petugas menggunakan username dan
password untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan data. Terdapat pilihan user
untuk sign in sesuai dengan hak akses setiap user.
78

2) Halaman utama

Gambar 4.6 Tampilan utama sistem informasi poli umum rawat jalan Klinik
Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember
Pada gambar diatas adalah tampilan utama pada website saat petugas
maupun user masuk pada sistem informasi poli umum rawat jalan. Pada halaman
tersebut merupakan keterangan dari user yang melakukan login dan tombol logout
atau keluar dari aplikasi. Terdapat menu-menu yang dapat digunakan oleh user
yang melakukan login dan terdapat summary dari informasi yang akan
ditampilkan.
3) Tampilan Pendaftaran
Menu pendaftaran digunakan untuk melakukan pendataan pasien baru
ataupun pendataan kunjungan pasien yang lama.
79

Gambar 4.7 Tampilan Pendaftaran

Gambar 4.8 Tampilan Pendaftaran Kunjungan

Pada gambar diatas adalah tampilan pendaftaran kunjungan. Terdiri dari


No. Antrian, no.rekam medis, nama pasien, jenis kelamin, alamat, jenis
kunjungan, keluhan, poli, nama dokter. Pada pendaftaran kunjungan, no. Antrian ,
no. Rekam medis, nama pasien, jenis kelamin, alamat, jenis kunjungan sudah
80

tercantum otomatis sehingga petugas hanya dapat menginputkan keluhan, poli,


dan nama dokter.
Tombol ( + ) dipojok kiri atas untuk menampilkan form pengisian untuk
pasien baru sebelum pasien melakukan kunjungan atau pelayanan. Jika tombol
pendaftaran baru ( + ) di klik, maka muncul form inputan seperti berikut :

Gambar 4.9 Tampilan Tambah Pasien Baru


Pada textbox ini, petugas tidak perlu mengisikan secara manual kode
pasien(no.rekam medis) karena akan terisi pada database secara otomatis pada
setiap pendaftaran. Setelah menambahkan pasien baru, secara otomatis data pasien
yang sudah diinput dan di simpan tersebut outputan akan muncul disamping
textbox tambah pasien baru.
81

4) Tampilan Pelayanan Pasien

Gambar 4.10 Tampilan Pelayanan Pasien Rawat Jalan

Pada gambar diatas merupakan tampilan pelayanan pasien rawat jalan.


Terdiri dari beberapa variabel yaitu No, tanggal pendaftaran, no. Rekam medis,
nama pasien, KK, tanggal lahir, Umur, alamat, status dalam arti jika status OPEN
maka pasien tersebut belum dilayani dan sebaliknya jika status CLOSE maka
pasien tersebut sudah dilayani, aksi dalam arti jika aksi PROSES maka proses
pelayanan masih berjalan dan sebaliknya jika DETAIL maka pelayanan sudah
selesai. Berikut tampilan dari Aksi “Proses/Detail” :

Gambar 4.11 Tampilan Aksi “Proses/Detail”


Pada gambar diatas merupakan tampilan dari aksi “Proses/Detail”. Terdiri
dari no, tanggal berobat, no. Transaksi, dokter, keluhan, diagnosa, tindakan, obat,
82

rujukan(keterangan pasien minta rujukan atau tidak), aksi, status,Total Biaya,


Cetak Hasil Pemeriksaan.

Gambar 4.12 Tampilan Pelayanan Kunjungan


Pada gambar diatas adalah tampilan pelayanan kunjungan. Terdiri dari No.
Antrian, no.rekam medis, nama pasien, poli, keluhan, diagnosa, dan kode ICD.
Pada pelayanan kunjungan, No. Antrian, no.rekam medis, nama pasien, poli sudah
tercantum otomatis sehingga petugas hanya dapat menginputkan diagnosa pasien
dan kode ICD otomatis.
Berikut cetak Hasil pemeriksaan :
83

Gambar 4.13 Tampilan Hasil Pemeriksaan Pasien


Pada hasil pemeriksaan pasien terdiri dari No. RM, nama, alamat, tanggal
lahir, umur, jenis kunjungan, No.BPJS, Tanggal kunjungan, dokter, poli, keluhan,
diagnosa, kode ICD, tindakan berupa nama tindakan apa saja yang sudah
84

diberikan dokter kepada pasien tersebut beserta biaya tindakan, obat berupa nama
obat,banyak obat, harga, serta sub total, tagihan berupa total tagihan pasien yaitu
biaya tindakan dan biaya obat. Untuk pasien NON BPJS yaitu berbayar sedangkan
pasien BPJS total biaya adalah 0 / gratis.
5) Menginputkan Data Dokter

Gambar 4.14 Tampilan menginputkan data Dokter


Pada gambar diatas merupakan inputan dan output data dokter. Setelah
menginputkan data dokter, secara otomatis tambah dokter yang sudah diinput dan
di simpan tersebut outputan akan muncul disamping textbox data dokter.
85

6) Menginputkan Data Tindakan

Gambar 4.15 Tampilan menginputkan data Tindakan


Pada gambar diatas merupakan inputan dan output data tindakan. Setelah
menginputkan data tindakan, secara otomatis tambah tindakan yang sudah diinput
dan di simpan tersebut outputan akan muncul disamping textbox data tindakan.
7) Menginputkan Data Penunjang

Gambar 4.16 Tampilan menginputkan data Tindakan


Pada gambar diatas merupakan inputan dan output data penunjang. Setelah
menginputkan data penunjang, secara otomatis tambah penunjang yang sudah
diinput dan di simpan tersebut outputan akan muncul disamping textbox data
penunjang.
86

8) Menginputkan Data Obat

Gambar 4.17 Tampilan menginputkan data Obat


Pada gambar diatas merupakan inputan dan output data obat. Setelah
menginputkan data obat, secara otomatis tambah obat yang sudah diinput dan di
simpan tersebut outputan akan muncul disamping textbox data obat.
9) Laporan
(a) Pendaftaran dan Pelayanan

Gambar 4.18 Tampilan Laporan Pendaftaran dan Pelayanan


Pada gambar diatas merupakan tampilan laporan pendaftaran dan pelayanan.
Laporan ini dapat melihat jumlah kunjungan pasien perhari , perminggu dan
87

perbulan dengan mengklik filter yang sudah disediakan. Laporan ini juga bisa
menampilkan seorang pasien dengan berapa banyak pasien tersebut melakukan
kunjungan dengan mengetikkan nama pasien yang diinginkan pada pencarian atau
search. Pada laporan ini juga terdapat diagnosa, tindakan, dan obat.
(b)Rekap Pendapatan

Gambar 4.19 Tampilan Laporan Rekap Pendapatan


Pada gambar diatas merupakan tampilan laporan rekap pendatan. Terdiri
dari bulan dan tahun. Pilih bulan dan tahun yang diinginkan kemudian cetak
pendapatan untuk melihat rekap pendapatan. Cetak pendapatan berupa file pdf.
Berikut hasil cetak pendapatan :

Gambar 4.20 Tampilan Hasil Laporan Rekap Pendapatan


88

(c) Rekap Utilisasi

Gambar 4.21 Tampilan Laporan Rekap Utilisasi


Pada gambar diatas merupakan tampilan laporan rekap utilisasi. Terdiri
dari bulan dan tahun. Pilih bulan dan tahun yang diinginkan kemudian cetak
pendapatan untuk melihat rekap utilisasi. Cetak utilisasi berupa file pdf. Berikut
hasil cetak pendapatan :

Gambar 4.22 Tampilan Hasil Laporan Rekap Utilisasi


10) User
(a) Manager user

Gambar 4.23 Tampilan Manager User


89

Pada gambar diatas merupakan tampilan manager user. Pada manager user
ini petugas bisa mengganti password, foto, ataupun menghapus user yang sudah
ada. Berikut tampilan dari ganti password dan mengganti foto user :

Gambar 4.24 Tampilan Ubah Password


Pada gambar merupakan tampilan ubah password. Terdiri dari password dan
konfirmasi password. Pada tahap ubah password, petugas perlu mengetikkan
password yang diinginkan, konfirmasi password/masukan kembali password
tersebut kemudian save.

Gambar 4.25 Tampilan Ganti Foto


Pada gambar diatas merupakan tampilan ganti foto. Pilih foto yang
diinginkan dengan klik tabel bertuliskan drop foto untuk mengganti gambar profil
user kemudian save.
90

(b) User Baru

Gambar 4.26 Tampilan Tambah User Baru


Pada gambar diatas merupakan tampilan tambah user baru. Terdiri dari
username, email, nama lengkap, password, konfirmasi password, foto, level
admin.
Tujuan fase uji coba yaitu dapat memberikan perubahan sistem dari sistem
lama ke sistem baru yang lebih baik dan praktis dipakai oleh user. (Whitten,
2004). Tujuan fase konstruksi dan pengujian yaitu untuk membangun dan menguji
sistem yang memenuhi kebutuhan dan spesifikasi desain fisik serta untuk
mengimplementasikan interface antara sistem baru dan sistem yang ada (Whitten,
2004).
Menurut Jin dan Xue dkk.(2011) pengujian bermaksud untuk mencari
sebanyak mungkin kesalahan yang ada pada program serta mengevaluasi
kualitasnya. Tujuan pengujian perangkat lunak menurut Xie dkk.(2011) adalah
menilai apakah perangkat lunak yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan
pemakai, menilai apakah tahap pengembangan perangkat lunak telah sesuai
dengan metodologi yang digunakan, dan membuat dokumentasi hasil pengujian
91

yang menginformasikan kesesuaian perangkat lunak yang diuji dengan spesifikasi


yang telah ditentukan.
Berdasarkan fakta dan teori diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
sistem informasi poli umum rawat jalan yang sebelumnya manual sudah
dirancang dengan sistem komputer. Sistem tersebut dibuat dengan rancangan
antar muka, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam mendesain tampilan
menu yang akan dihasilkan. Saat dilakukan pengujian program tidak mengalami
kesalahan (error). Informasi yang dihasilkan sudah sesuai dengan kebutuhan yaitu
menghasilkan informasi pengolahan data poli umum rawat jalan dan laporan poli
umum rawat jalan. Dengan rancangan sistem poli umum rawat jalan yang
dibangun dapat membantu petugas klinik dalam pekerjaannya.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengembangan Sistem Informasi Poli Umum Rawat Jalan di Klinik Pratama
“Dokterku” Taman Gading Jember layak dikembangkan yaitu dengan
kelayakan teknologi, kelayakan operasi, dan kelayakan ekonomi.
2. Permasalahan yang terjadi pada sistem informasi poli umum rawat jalan saat
ini di Klinik Pratama ‘Dokterku’ Taman Gading Jember yaitu
ketidaktepatan waktu dan kurang akuratnya data rawat jalan.
3. Basis data sistem informasi poli umum rawat jalan yang dikembangkan
adalah : Data Pasien, Data Dokter, Data Obat, Data Tindakan, Data
Penunjang, Laporan. Proses yang terjadi berupa pemasukan data,
pengolahan data, penyimpanan data, penyajian data dari sumber data dan
jenis data yang ada menjadi informasi berupa laporan. Output yang
dihasilkan berupa: laporan daftar dan pelayanan pasien, laporan
pendapatan, laporan utilisasi.
4. Berdasarkan analisis masalah dan analisis kebutuhan diperoleh hasil bahwa
di Klinik Pratama “Dokterku Taman Gading Jember membutuhkan
rancangan sistem informasi rawat jalan.
5. Pada tahap desain dari sistem diterjemahkan dengan menggunakan model-
model sistem yaitu terdiri dari Flowchart, Diagram Konteks, Data Flow
Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD).
6. Pembangunan sistem informasi poli umum rawat jalan memiliki 7 tools
yaitu Power Desaigner, Microsoft Visio, PHP, MySQL, XAMPP-HTML
Server, PHP MyAdmin, Google Chrome.
7. Sistem informasi poli umum rawat jalan dibuat dengan rancangan antar
muka, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam mendesain tampilan
menu yang akan dihasilkan.

92
93

5.2 Saran
1. Diharapkan dapat membantu pihak Klinik Pratama “Dokterku Taman
Gading Jember dalam mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu,
relevan, lengkap dengan menggunakan sistem informasi yang dibangun.
2. Bagi pembaca sebagai sumber pembelajaran bagaimana cara merancang
sistem informasi rawat jalan.
3. Bagi peneliti sendiri dapat menambah wawasan dan pengalaman di bidang
sistem informasi kesehatan.
4. Diharapkan pihak manajemen Klinik Pratama “Dokterku Taman Gading
Jember agar dapat menerapkan program yang sudah dirancang .
5. Untuk dapat mengembangkan sistem informasi rawat jalan pada Klinik ini,
perlu dilakukan adanya pelatihan dari pihak klinik kepada petugas dalam hal
penyesuaian program ini dengan komputer.
6. Apabila rancangan sistem informasi poli umum rawat jalan ini akan
diaplikasikan, maka perlu disediakan fasilitas/sarana yang mendukung.
7. Sistem informasi yang dikembangkan hanya poli umum rawat jalan
sehingga perlu dikembangkan poli gigi dengan membuat odontogram
elektronik untuk peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yati. 2008. Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus)


Sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Lembar
Metodologi.

Amsyah, Z. 2000. Manajemen Sistem Informasi 2. PT Gramedia Pustaka Utama :


Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Kesehatan RI. 2006. Tentang Rekam Medis. Jakarta : Direktorat


Jenderal Bina Pelayanan Medik.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Tentang Kesehatan. Jakarta:


Depkes RI.

Hasbi, dkk. 2012. Analisis hubungan persepsi Pasien tentang mutu Pelayanan
dengan pemanfaatan ulangpelayanan rawat jalan puskesmas poncol Kota
Semarang.

Hernawan Sulistyanto, Azhari SN2. 2014. Urgensi Pengujian Pada Kemajemukan


Perangkat Lunak Dalam Multi Perspektif.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit


Andi.

Jarwosuwito, S,.2011.Metode Analisis & Desain Sistem Informasi FAST.

Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Khairani, Enny. 2009. Pengembangan Sistem Registrasi Pasien rawat Inap Di


Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009.

Koesna, Dra. Sri Suwarti S., BSc. 1999. Modul Kuliah Aplikasi Rekam Medis.
Depok: Program Diploma III Jurusan AKK FKM UI.

Ladjamudin A,. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta :Graha
Ilmu.
Laudon. 2012. Pengertian Sistem Informasi. Management Information Systems.

Mc. Leon dalam Azhar Susanto. 2004. tentang kualitas informasi.


94
95

Mcleod, Raymond dan Schell. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 9.


Jakarta: PT Index.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/Menkes/Sk/Ii/2008. Tentang


Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Menteri Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta : Menkes.

O’Brien, James A. (2005). Introduction to Information System. New York:


McGraw-Hill.

Partitioning, Equivalence. 2012. Model Prediksi Berbasis Neural Network Untuk


Pengujian Perangkat Lunak Metode Black-Box. UPN ”Veteran”:
Yogyakarta

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


028/MENKES/PER/I/2011. Tentang Klinik. Jakarta : Menkes.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014. Tentang


Klinik. Jakarta : Menkes.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 749a/MenKes/Per/XII/1989. Tentang


Rekam Medik. Jakarta: DepKes RI.

Pahlevy. 2010. Flowchart dan Definisi Data Flow Diagram Menurut Para Ahli.
landasanteori.com. diakses pada Desember 2016.
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-flowchart-dan-
definisidata.html
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269
/MENKES/PER/III/2008. Tentang Rekam Medis. Jakarta : Menkes.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 . 2014. Tentang


Klinik. Jakarta : Menkes.

Sulistyanto, Hernawan Sn, Azhari. 2014. Urgensi Pengujian Pada Kemajemukan


Perangkat Lunak Dalam Multi Perspektif.
96

Sutanta, E. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Undang-Undang Praktik Kedokteran Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


pasal 46 ayat 1. Tentang Rekam Medis.

Whitten et al. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem. Edisi 6. Yogyakarta: Andi
97

LAMPIRAN 1

MATRIKS HASIL WAWANCARA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT


JALAN MENGGUNAKAN METODE FAST DI KLINIK
PRATAMA “DOKTERKU” TAMAN GADING JEMBER

No. Pertanyaan Informan 1 Informan 2 Informan 3


1. Apakah terdapat alur Belum ada SOP Alurnya tidak tidak ada SOP
pencatatan data di tertulis namun ada. tertulis, petugas
poliklinik dari pihak sudah langsung
rumah sakit? terkomputerisasi. mempraktekkan
apa yang sudah
dia ketahui
dalam
pencatatan data.
2. Apakah sudah ada Hanya memakai Kalau untuk Belum ada,
Sistem Informasi Microsoft Excel, sistem TPPRJ hanya sistem
Rawat Jalan di belum sudah ada TPPRJ saja.
Klinik Pratama terintegrasikan namun SIM
Dokterku Taman dengan sistem rawat jalan
Gading Jember ? TPPRJ. belum ada dan
laporannya
masih manual.
3. Apakah diperlukan Mungkin perlu Perlu, untuk perlu, untuk
suatu Sistem penambahan memperingan mempermudah
Informasi Rawat untuk kerja. pekerjaan
Jalan di Klinik mengintegrasikan petugas karena
Pratama Dokterku ke laporan rawat pengolahan
Taman Gading jalan. data rawat jalan
98

Jember ? yang masih


manual, sedikit
menyulitkan
bagi petugas
dalam
mengolah
datanya.
4. Bagaimana Ya setuju, untuk Ya senang, Setuju, karena
tanggapan anda bila mempermudah karena akan dengan adanya
ada perancangan pekerjaan. mempermudah sistem tersebut
sistem informasi Seperti atau dapat
rawat jalan di klinik kunjungan pasien mempercepat mempermudah
? rawat jalan pekerjaan. petugas dalam
informasi data pengolahan
yang by name by data rawat jalan
address, tidak nya.
ada duplikasi
data.
5. Bagaimana Tidak neko-neko, Keinginannya Sesuai dengan
keinginan anda pada yang penting sesuai dengan kebutuhan
sistem informasi datanya bisa laporan yang manajemen
rawat jalan yang menampilkan dibuat secara klinik saja dan
dibuat ? data pasien dari manual, mudah
riwayat pasien sehingga tidak dimengerti.
dan kunjungan. perlu lagi
Sesuai dengan mengetikkan
kebutuhan ke dalam Ms.
manajemen Excel dan
klinik. buku kecil
untuk laporan
99

keuangan.
6. Berapa jumlah Paling tidak
pasien yang 100 pasien,
berkunjung setiap pagi 50 dan
harinya? sore 50 pasien.
Juga bisa lebih
dari 100-120
pasien tiap
harinya.
7. Bagaimana alur Untuk
pencatatan dan pencatatan
pengelolaan data datanya pada
rawat jalan di Klinik pendaftaran
Pratama “Dokterku” diinputkan
Taman Gading secara
Jember ? komputerisasi.
Pengolahan
datanya
manual seperti
laporan
keuangan
yang masih
dikerjakan di
buku kas
kecil.
8. Berapa jumlah Dokter gigi 3
dokter poliklinik dokter, yang 1
yang disediakan diantaranya
untuk pelayanan adalah dokter
rawat jalan ? pengganti.
100

Dokter umum
ada 4 dokter,
yang 1
diantaranya
adalah dokter
pengganti.
9. Berapa jumlah Ada dua poli
poliklinik yang yaitu poli
disediakan untuk Umum dan
pelayanan rawat poli Gigi.
jalan? Pada poli
umum
memiliki 2
ruangan.
10. Poliklinik apa saja Poli Umum
yang disediakan Poli Gigi
untuk pelayanan
rawat jalan?
11. Ada berapa jenis Cash yang
cara pembayaran berarti pasien
pasien yang tersedia umum.
? Asuransi
BPJS.
12. Apa saja jenis Ada tiga yaitu
pembayaran pasien askes,
yang tersedia? inhealth, dan
umum.
13. Laporan apa saja Laporan
yang dibuat unit utilisasi yang
rawat jalan ? didalamnya
101

terdapat
jumlah pasien
berkunjung
14. Kepada pihak siapa Direktur dan
saja laporan tersebut BPJS.
di laporkan ?
15. Berapa periode Satu bulan
laporan tersebut sekali.
dilaporkan ?
16. Menurut anda Karena masih
dimana letak manual, masih
kesulitan/kelemahan ada kelemahan
pengelolaan data dalam
rawat jalan secara pembuatan
manual saat ini ? laporannya.
17. Usaha apa saja yang Sudah
sudah dilakukan mengajukan
oleh klinik dalam aplikasinya
mengatasi tapi masih
kelemahan pada belum
pengelolaan data ditindak
rawat jalan ? lanjuti sampai
sekarang.
18. Ada berapa Ada 5 unit
ketersedian komputer, 1
teknologi di klinik printer dan
saat ini ? tersambung
dengan
jaringan
internet.
102

19. Ada berapa orang di Disini hanya


bagian unit rawat ada 3 orang
jalan di klinik ? bagian unit
rawat jalan
yang terbagi
menjadi 3 shift
pagi, sore,
malam.
103

LAMPIRAN 2

LEMBAR OBSERVASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT


JALAN MENGGUNAKAN METODE FAST DI KLINIK
PRATAMA “DOKTERKU” TAMAN GADING JEMBER

No. Aspek/aktivitas yang diamati Ya Tidak


1. Terdapat alur pencatatan data di poliklinik dari pihak
rumah sakit
2. Pengelolaan data rawat jalan menggunakan aplikasi
3. Laporan jumlah kunjungan pasien rawat jalan
dikelola dengan manual
4. Laporan kunjungan pasien rawat jalan dibuat per hari
5. Laporan kunjungan pasien rawat jalan dibuat per
bulan
6. Laporan kunjungan pasien rawat jalan dibuat per
tahun
104

LAMPIRAN 3

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT


JALAN MENGGUNAKAN METODE FAST DI KLINIK
PRATAMA “DOKTERKU” TAMAN GADING JEMBER

DAFTAR UNDANGAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

1. Manajer Klinik
2. Unit Rawat Jalan
3. Dokter Pelayanan Rawat Jalan
105

LAMPIRAN 4

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT


JALAN MENGGUNAKAN METODE FAST DI KLINIK
PRATAMA “DOKTERKU” TAMAN GADING JEMBER

LEMBAR FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

Informan : 1. Informan 1
2. Informan 2
3. Informan 3
Tempat : Klinik Pratama “Dokterku” Taman Gading Jember
Waktu :

No. Topik Bahasan Keterangan


1. Apakah sistem informasi rawat jalan yang
dibuat oleh peneliti sudah memenuhi
kkebutuhan manajemen Klinik Pratama
“Dokterku” Taman Gading Jember ?
2. Apakah tampilan sistem informasi rawat jalan
sudah sesuai dan menarik ?
3. Apakah sistem yang dirancang mudah dipahami
dan mudah digunakan ?
106

LAMPIRAN 5

Jadwal Kegiatan
Bulan, Tahun 2016
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pengajuan judul
2 Pembuatan Proposal Penelitian
3 Seminar Proposal Penelitian
4 Revisi Proposal Penelitian
5 Uji Keabsahan Data
6 Pelaksanaan Penelitian
7 Pembuatan Laporan Penelitian
8 Ujian Skripsi
9 Penggandaan Skripsi
107

LAMPIRAN 6
108

Anda mungkin juga menyukai