Anda di halaman 1dari 4

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jl. Willem IskandarPsr V Medan Estate KodePos 20221 Telp (061) 6625970
Laman: www.unimed.ac.id

OUTLINE PROPOSAL PENELITIAN

Nama : M.Reza Pratama Harahap


NIM : 4183250014
Program Studi : Ilmu Komputer
Jurusan : Matematika

A. Judul :
Penerapan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit TBC Dengan
Menggunakan Metode Forward Chaining Di Puskesmas Medan Johor

Latar Belakang :
Perkembangan dan majunya teknologi informasi pada saat ini terbukti
membantu orang orang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Hal ini sangat
berpengaruh baik bagi orang orang itu sendiri apabila dimanfaatkan sesuai dengan
ketentuan yang ada, tidak merugikan berbagai pihak lainnya dan tidak
menyalahgunakan manfaat teknologi informasi untuk menyebar keterangan palsu
yang tidak bisa diuji kebenarannya. Seiring berjalannya aktu perkembangan ilmu
komputer semakin sangat maju, dan kebutuhan orang orang yang semakin
kompleks, komputer yang dulu hanya digunakan para akademis, kini sudah
digunakan oleh masyarakat luas di segala bidang, contohnya dibidang
perbankan,pendidikan,ekonomi,kesehatan, dan lain lain. (Cik, 2016).
Expert System merupakan salah satu cabang dari Artificial Intelligent.
Penerapan Expert System (Sistem Pakar) banyak digunakan pada kepentingan
komersial dikarenakan sistem pakar dipandang sebagai cara menyimpan
pengetahuan seorang ahli salam suatu bidang tertentu kedalam suatu sistem atau
program sehingga komputer dapat menghasilkan keputusan dan melakukan
penalaran secara cerdas dan akurat. Bidang kesehatan adalah salah satu bidang
yang memanfaatkan kecerdasan komputer tersebut, salah satunya adalah untuk
mendiagnosa penyakit TBC paru. (Perwira, 2013).
Tuberkulosis adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan menular
yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosis, setiap penderita dapat
menularkan penyakitnya terhadap orang terdekatnya atau sekelilingnya yang
berhubungan erat dengannya. TBC juga merupakan penyebab kematian
tertinggi dari golongan penyakit infeksi, dan peringkat ketiga penyebab
kematian terhadap semua kelompok umur setelah penyakit jantung dan
penyakit saluran pernafasan. Jumlah penderita TBC dapat ditekan dengan
adanya pendektesian dini gejala penyakit TBC. Oleh sebab itu dibutuhkan
suatu expert system yang mudah digunakan untuk mendiagnosis penyakit
TBC. (Supartini, 2016).
Masyarakat awam pada saat ini masih kesulitan untuk menentukan
apakah dirinya atau anggota keluarganya terserang penyakit TBC atau tidak,
seorang yang menderita TBC pada awalnya akan menderita batuk secara terus
menerus. Dalam keadaan batuk ini berat badan tubuh dapat turun secara
drastis. Gejala penyakit TBC selama ini didiagnosa masyarakat awam
berdasarkan ciri-ciri yang diketahui tanpa oleh fakta dan pertimbangan medis
lainnya. Sehingga masyarakat atau penderita sulit membedakan dengan
penyakit-penyakit batuk biasa pada umumnya, akibatnya penyakit tersebut
ditangani dengan cara yang salah. Oleh sebab itu dibutuhkan seorang pakar
sebagai tempat konsultasi.
TBC merupakan urutan pertama penyakit menular dan urutan ketiga
pada daftar 10 penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia, telah
menyebabkan sekitar 88.000 kematian tiap tahunnya. Rata rata penderita TBC
adalah usia produktif di kisaran usia 15 sampai 55 tahun. Daya tahan tubuh
yang lemah menjadi salah satu faktor seseorang bisa terinfeksi TBC.
(Lestyaningrum, 2017).
Bertambahnya jumlah penderita TBC yang dipengaruhi oleh
banyaknya rakyat miskin dengan pola hidup yang tidak teratur, lingkungan
yang jorok dan kurangnya informasi tentang penyakit tersebut beserta gejala
dan penyebabnya yang akan membuat prosen penanganan menjadi lambat.
Proses penanganan yang tidak cepat dan tidak akurat akan membuat penyakit
semakin parah dan berakibat fatal. (Widianto, 2018).
Tingginya tingkat kematian yang diakibatkan oleh TBC yaitu adalah
karena terlambatnya diantisipasi. Para penderita tak menyadari jika penyakit
yang melekat pada mereka adalah penyakit TBC. Sehingga pada saat
diperiksa para penderita kebanyakan sudah berada di stadium akut. Presentase
kemungkinan untuk hidup pun semakin minim,karena untuk stadium tinggi
memerlukan biaya yang sangat tinggi. Situasi ini tidak boleh terjadi, harus ada
solusi penanganan untuk hal seperti ini, perlu dibangun sistem pakar yang
dapat mendeteksi jika seseorang mengidap penyakit TBC.(Purba, 2016).

Dokter ahli yang tidak selalu ada ditempat, kurangnya fasilitas, dan
kurangnya pengetahuan penderita terhadap penyakit TBC seringkali membuat
diagnosis TBC terhambat yang bisa mengancam kesehatan penderita. Maka
dari itu sangat diperlukan alat bantu sistematis yang dapat melakukan
diagnosis awal penyakit TBC untuk memudahkan dan mempercepat tenaga
ahli dalam mengetahui hasil diagnosa sehingga tenaga ahli dapat memberikan
penanganan yang tepat.(Aini, 2017).

Pada sistem ini metode yang digunakan adala metode forard chaining.
Forard chaining adalah strategi penarikan kesimpulan yang dimulai dari fakta
fakta yang telah dikeatahui, untuk mendapatkan suatu fakta yang baru dengan
menggunakan rule rule yang memiliki premis yang cocok dengan fakta dan
terus dilanjutkan hingga mendapatkan tujuan atau sampai tidak ada rules yang
punya premis yang cocok atau sampai mendapatkan fakta. Pada expert system
ini memberikan hasil berupa diagnosa dan solusi penyakit.(Lestyaningrum,
2017).
Dari Permaslahan yang tersebut, sehubungan dengan itu, maka
penulis terdorong untuk meneliti lebih jauh tentang “Penerapan Sistem pakar
Untuk Diagnosa Penyakit TBC Dengan Menggunakan Metode Forward
Chaining Di Puskesmas Medan Johor”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas,
maka permasalahan dalam penelitian ini didapat :
Bagaimana membangun suatu sistem sangat diperlukan yaitu alat
bantu sistematis yang dapat melakukan diagnosis awal penyakit TBC untuk
memudahkan dan mempercepat tenaga ahli dalam mengetahui hasil diagnosa
sehingga tenaga ahli dapat memberikan penanganan yang tepat.
.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun
tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Merancang dan membangun sistem pakar berbasis website sebagai
media alternatif untuk memfasilitasi masyarakat dalam
mendiagnosa penyakit TBC.

2. Membangun sistem pakar yang dapat memberikan saran atau


solusi berdasarkan gejala yang diinput user.
.

Medan, 4 February 2022


Diketahui, Disetujui,
Ketua Prodi Ilmu Komputer Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa

Said Iskandar Al Idrus, S.Si., M.Si. Zulfahmi Indra, S.Si., M.Cs. M.Reza Pratama Harahap
NIP. 197703182005011001 NIP. 1977032112005011001 NIM. 4183250014

Anda mungkin juga menyukai