Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA BABI

MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Oleh:

ANGGA TRIFADLY TANDI RABA

218611136

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

2023
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA BABI


MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Disusun Oleh :

Nama : Angga Trifadly T.R


Nomor Stambuk : 218611136
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Teknik

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II,

Gideon A. N.Pongdatu, S.Kom., M.Kom. Juprianus Rusman,S.Kom,M.T


NIDN : 0918058802 NIDN : 0908019004

Mengetahui
Ketua Program Studi
Teknik Informatika,

Srivan Palelleng, S.Kom., M.T.


NIDN :0904028201
PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,atas kasih dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “ Sistem

pakar diagnosa penyakit pada babi menggunakan metode certainty factor” dengan

baik dan tepat waktu. Disini yang penulis harapkan yaitu proposal penelitin ini

kiranya dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya terlebih kepada

Mahasiswa UKI Toraja.

Dengan selesainya penulisan proposal penelitian ini, penulis menyampikan

ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

1. Kepada Orang tua, nenek, kakak, dan keluarga yang selalu

mendukung, mendoakan dan memberi motivasi kepada penulis.

2. Bapak Dr.Oktovianus Pasoloran, SE, M.Si., Ak.,CA. selaku Rektor

Universitas Kristen Indonesia Toraja yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Kristen

Indonesia Toraja.

3. Bapak Dr.Yafet Bontong, ST., M.T. selaku dekan Fakultas Teknik

Universitas Kristen Indonesia Toraja.

4. Ibu Srivan Palelleng, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi

Teknik Informatika Universitas Kristen Indonesia Toraja.

5. Gidion A.N Pongdatu S.Kom. selaku dosen pempimbing I yang telah

banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan arahan

serta saran dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir penelitian.


6. Juprianus Rusman,S.Kom., M.T. selaku dosen pembimbing II yang

telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan,

arahan serta saran dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir

penelitian.

7. Segenap Dosen, Staff dan Pegawai di Program Studi Teknik

Informatika Universitas Kristen Indonesia Toraja, terima kasih

bimbingan dan pengajarannya. Semoga ilmu yang penulis terima kelak

bermanfaat bagi penulis.

8. Semua anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI),

Khususnya Software 2018 yang selalu bersama-sama dengan penulis

melaksanakan kegiatan perkuliahan.

9. Teman-teman dan sahabat-sahabat yang selalu mendukung, membantu

dan menghibur Penulis.

Dengan rendah hati, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan

proposal penelitian ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis sangat

mengharapakan saran serta masukan dari pembaca demi sempurnanya

penyusunan proposal penelitian ini. Akhir kata penulis berharap semoga proposal

penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak.

Makale, 2023

Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Babi merupakan salah satu hewan ternak yang dapat dikembangkan dalam

bidang peternakan. Babi adalah komunitas hewan ternak yang memiliki potensi

daya tarik untuk dikembangkan populasinya oleh masyarakat. Ternak babi salah

satu komunitas bisnis yang telah berkembang pesat, ini dikarenakan dagingnya

banyak diminati oleh masyarakat sebagai mata pencarian, namun untuk

mendapatkan hasil yang bagus dan keuntungan yang besar peternak babi harus

lebih memperhatikan cara dan pemeliharaan ternak.

Hewan babi merupakan hewan yang sejak dahulu telah dipelihara,

dibudidayakan dan diternakkan dengan tujuan meningkatkan perekonomian

keluarga dan memenuhi kebutuhan protein hewani. Ternak babi mempunyai laju

pertumbuhan yang cepat, konversi penggunaan makanan yang tinggi dan jumlah

anak per lahiran yang banyak.

Saat babi terkena penyakit, dokter diharapkan dapat membantu dalam

mengobati dan mencegah penyakit agar tidak mewadah. Tetapi hal ini masih

kurang membantu sebab butuh waktu yang cukup lama untuk memanggil dokter,

sehingga penyakitnya terus menyebar. Jika salah satu babi yang sakit, maka secara

tidak langsung dapat menyebabkan babi yang lain juga sakit.

Perkembangan sistem pakar merupakan teknik kecerdasan pengetahuan

seorang pakar yang dimasukkan kedalam komputer, dimana pengetahuan tersebut

dimasukkan kedalam bentuk sebuah program kemudian digunakan untuk


menyelesaikan masalah. Sebuah sistem pakar tentunya membutuhkan informasi

yang pasti dari pengguna untuk menampilkan hasil yang benar. Seorang pakar

(misalnya dokter) sering kali menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan

seperti “mungkin”, ”kemungkinan besar”, ”hampir pasti”, untuk

mengakomodasikan tingkat kayakinan pakar terhadap masalah yang sedang

dihadapi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa akan ditemukan jawaban dari pengguna yang

tidak memiliki kepastian penuh sehingga hasil diagnosis pun kurang maksimal.

Ketidakpastian data dapat disebabkan karena ketidaklengkapan data ataupun

adanya kesalahan informasi. Untuk mengatasi masalah ketidakpastian tersebut,

penulis mengunakan metode Certinty Factor (CF). Certinty Factor (CF)

merupakan metode yang mendefenisikan ukuran kepastian terhadap suatu fakta

atau aturan, untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah

yang sedang dihadapi, dengan menggunakan Certainty Factor dapat

menggambarkan tingkat keyakinan pakar. Certainty factor merupkan metode

yang tepat digunakan dalam sistem pakar ini karena metode ini dapat memberikan

hasil yang akurat didapatkan dari perhitungan yang berdasarkan bobot gejala yang

dipilih pengguna.

Dalam upaya untuk memfasilitasi masyarakat dalam menangani masalah

pada penyakit babi dengan menerapkan ilmu dari seorang pakar serta

mengimplementasikan metode Certainty Factor, maka dibuatlah suatu Sistem

pakar untuk Diagnosis penyakit pada Babi. Sistem pakar ini diharapkan berguna

untuk membantu masyarakat dalam mengetahui gajala-gejala penyakit tersebut.


Sistem pakar ini dibuat berbasis web agar mudah diakses oleh masyarakat luas

kapan saja dan dimana saja.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tentang Sistem Pakar Diagnosa

Penyakit Pada Babi Menggunkan Metode Certainty Factor (CF), maka bisa

dirumuskan beberapa masalah berikut ini :

a. Bagimana rancangan sistem pakar untuk diagnosa penyakit pada babi

berbasis web?

b. Bagaimna penerapan metode Certainty Factor (CF) untuk diagnosa

penyakit pada babi.

1.3. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

a. Merancang sistem pakar diagnosa penyakit pada babi berbasis web.

b. Menerapkan metode Certainty Factor (CF) untuk diagnosa penyakit pada

babi.

1.4. Batasan masalah

Berdasarkan pokok permasalahan pada rumusan masalah, maka batasan

masalah dalam perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada babi

menggunakan metode certainty factor adalah :

a. Lingkup penyakit yang akan diteliti yaitu pada penyakit pada babi . Gejala

yang timbul berupa demam tinggi, kehilangan nafsu makan, depresi,

muntah, diare, abortus (keguguran), radang sendi, pendarahan pada kulut

dan organ dalam serta perubahan warna kulit menjadi ungu.


b. Sistem pakar ini berbasis website yang dapat menampikan hasil diagnosa

penyakit yang dialami dari hasil gejala yang diderita.

1.5. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi

perorangan maupun lembaga atau institusi dibawah ini :

a. Bagi penulis : Dapat memberikan wawasan dan pengalaman dalam

melakukan penelitian terkait sistem pakar untuk mendiagnosa suatu

penyakit serta pengembangan sistem pakar untuk diagnosa suatu penyakit

yang berbasis web.

b. Bagi Dokter : Sebagai alternatif untuk menentukan suatu penyakit yang

diderita oleh perokok pasif.

c. Bagi UKI Toraja : Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk

menambah referensi sebagai bahan penelitian lanjutan yang lebih

mendalam pada masa yang akan datang.

1.5.1. Manfaat Teoritas

Dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman

dalam melakukan penelitian terkait dan pengembangan sistem pakar untuk

mendiagnosa suatu penyakit yang berbasis web.

1.5.2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan informasi untuk mengetahui gejala yang dialami dan

cara pencegahan atau pengobatan penyakit pada babi. Dapat digunakan

sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang akan meneliti selanjutnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terkait

Pada proposal ini ada beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai

bahan acuan dalam melakukan penelitian mengenai Diagnosa penyakit pada

hewan babi, diantaranya adalah :

Penelitian yang dilakukan oleh AAA Putri Ardyanti, Igan Indra Adnyana, I

Nyoman Purnama pada tahun 2018, dengan judul “Sistem Pakar Untuk Deteksi

Penyakit Pada Ternak Babi Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto”

yang dalam penelitiannya mengatakan langkah awal penelitian ini adalah akuisi

pengetahuan diman terlebih dahulu melakukan wawancara kepada pakar dibidang

penyakit babi, dilanjutkan representasi pengetahuan tersebut sebelum dimodelkan

kedalam rumus perhitungan matematika, yang nantinya akan ditambahkan metode

Fuzzy melalui pemodelan gejala pasti, gejala sindrom, dan gejala Fuzzy.

Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Gusti Aditya Trisna Murti pada

tahun 2022 dengan judul “Pengembangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Babi

Dengan Metode Certainty Factor Dan Forward Chaining”, yang dalam

penelitiannya mengatakan pengembangan sistem pakar untuk diagnosa penyakit

pada babi dengan metode forward chaining dan certainty factor merupakan

platfrom yang memberikan diagnosa cepat dan efektif bagi masyarakat. Sistem ini

dikembangkan denagn metode SDLC melalui model waterfall menggunakan 10

jenis penyakit, 39 gejala dan 63 basis aturan. Berdasarkan seluruh proses yang
dilakukan, dapat dikatakan bahwa sistem pakar diagnosa penyakit babi ini sangat

baik untuk digunakan.

Lalu, penelitian yang dilakukan oleh Ricki Avrizal pada tahun 2019 ,

dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Flu Babi Menerapkan Metode

Hybrid Case Based”. Dari penelitian ini menjelaskan bahawa pelaksana medis

khususnya dokter pada saat ini masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan

jumlah penduduk yang terus meningkat. Metodologi yang digunakan dalam

pembuatan aplikasi ini adalah metode Hybrid Case Based, yaitu penggabungan

antara case based reasoning (CBR) dengan rule based reasoning (RBR). Pada

dasarnya CBR merupakan salah satu metode yang menggunakan solusi kasus

sebelumnya untuk berdasrkan aturan yang tersimpan dalam basis aturan (rule

base) keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Berikutnya, penenlitan yang dilakukan oleh Yuspan N. Lero, Marinus I. J.

Lamabelawa, Erna R. Nubatonis pada tahun 2021, dengan judul “Sistem Pakar

Mendiagnosa Penyakit Pada Ternak Babi Menggunkan Metode K-NEAREST

NEIGHBOUR (K-NN)”, yang dalam penentiannya mengatakan mempunyai

masalah bagaimna membangun sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada

babi berdasrkan gejala yang di imput. Berdasrkan hasil dan pembahasan

sebelumnya, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu Metode K-

Nearest Neighbor dapat menentukan jenis penyakit secara tepat dengan

mendapatkan nilai K terbaik.

Penelitian yang dilakukan oleh Evi Agustiana Sipayung, Ahmad Fitri

Boy,S.Kom., Drs. Ahmad Calam, M.A. pada tahun 2020, dengan judul penelitian
“Sistem Pakar Diagnosa Hog Cholera Pada Hewan Berkaki Empat (BABI)

Menggunakan Metode Teorema Bayes”. Dari penelitian ini menjelaskan bahwa

kurangnya pengetahuan peternak terhadap penyakit hewan ternak mereka sering

kali mengakibatkan kesalhan diagnosa dan memberikan obat kepada ternak

mereka yang sakit. Dan dari pengujian yang dilakukan menghasilkan sistem

pakar berbasis web untuk diagnosa Hog Cholera yang dapat bekrja layak seorang

dokter hewan. Informasi yang dapat di temui dalam sistem ini yaitu nama

penyakit, defenisi, penyebab, gejala-gejala yang menyertai, keterangan penyakit,

solusi pencegahan penyebaran dan nilai dari penyakit.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Sistem

Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah

komponen fungsional (dengan suatu fungsi dan tugas khusus) yang saling

berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhui suatu proses

tertentu. Pengertian sistem dapat ditelusuri dari sisi asal katanya, yakni dari

Bahasa Inggris yang disebut sebagai system. Seluruh Kamus Inggris-Indonesia

menerjemakan kata sistem sebagai susunan (Echols dan Shadily, 1995). Misalnya

yang terdapat dalam kata sistem syaraf berarti susunan syaraf, sistem jaringan

berarti susunan jaringan, dan lain sebagainya

Sistem secara sederhana didefinisikan sebagai himpunan dari sekelompok

elemen-elemen yang mempunyai keterkaitan dan keterhubungan satu sama

lainnya dan kesemuanya itu membentuk satu kesatuan yang utuh.

2.2.2. Pakar
Pakar merupakan seorang yang memiliki keahlian khusus di bidanganya

masing-masing, contohnya dokter, pisokolog, mekanik, dan lain sebagainya.

Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu,

yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain

tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya.

2.2.3. Sistem Pakar

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang diancang untuk

mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa

orang pakar. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-

kaidah penarikan kesimpulan dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan

oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu.

Sistem pakar dapat diaplikasikan untuk memecahkan berbagai

permasalahan. Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu

sistem pakar relatif lebih cepat dibandingkan dengan seorang pakar manusia.

Adapun beberapa tujuan dari penggunaan sistem pakar, yakni :

1. Interpretasi

Pengambilan keputusan dari hasil observasi termasuk pengawasan,

pengenalan ucapan, analisis citra, interaksi sinyal dan beberapa analisis

kecerdasan.

2. Prediksi

Mampu memproyeksikan akibat dari situasi dan kondisi tertentu,

contohnya prediksi demografi, ekonomi, dan lain-lain.

3. Diagnosis
Menentukan penyebab terjadinya malfungsi didalam situasi yang

kompleks berdasarkan gejala yang dapat teramati dengan diagnosis yang

tepat.

4. Perancangan

Mampu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok

dengan tujuan kinerja tertentu yang memenuhi suatu kendala tertentu.

5. Perencanaan

Perencanaan termasuk diantaranya : perencanaan keuangan, komunikasi,

pengembangan produk, dan manajemen proyek.

6. Monitoring

Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan,

contoh dari hasil implementasinya adalah Computer Aided Monitoring

System (CAMS).

7. Debugging

Mampu untuk menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk

mengatasi malfungsi. Contohnya memberikan resep obat terhadap

kegagalan.

8. Intruksi

Mempunyai kemampuan untuk mendeteksi dan mengoreksi defenisi dalam

domain subjek

9. Kontrol

Mampu melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan, dan

prediksi
2.2.4. Penyakit Pada Babi

Babi adalah hewan yang sejak dahulu telah dipelihara, dibudiyakan dan

diternakkan dengan tujuan meningkatkan perekonomian keluarga dan memenuhi

kebutuhan protein hewani. Ternak babi mempunyai laju pertumbuhan yang cepat,

konversi penggunaan makanan yang tinggi dan jumlah anak per kelahiran yang

banyak.

Adapun jenis penyakit yang dialami oleh hewan babi diantaranya adalah

demam tinggi, kehilangan nafsu makan, depresi, muntah, diare, abortus

(keguguran), radang sendi, pendarahan pada kulut dan organ dalam serta

perubahan warna kulit menjadi ungu.

2.2.5. Metode Certainty Factor (CF)

Certainty factor diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan

MYCIN. CF adalah nilai parameter klinis yang diberikan oleh MYCIN untuk

menunjukkan besarnya kepercyaan. Metode CF didefenisikan sebagai persamaan

berikut :

CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E)


CFcombine CF[H,E]1,2= CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * [1-CF[H,E]1]
CFcombine CF[H,E]old,3=CF[H,E]old +CF[H,E] 3 * (1-CF[H,E] old]

Keterangan :

CF (Rule) = certainty factor

(H) = probabilitas hipotesis H

(H|E) = keseimbangan bahwa H benar karena fakta E


Pada sistem yang akan dibangun telah dilakukan identifikasi terhadap

pengguna yang terlibat dalam sistem pakar ini. Selain mengidentifikasi pengguna

atau user, penulis juga memaparkan hal-hal yang dapat dilakukan oleh pengguna.

Sistem juga dapat menggambarkan hal-hal yang dapat dilakukan oleh admin

sistem pakar ini, mulai dari identifikasi data input, pengelolaan data dan output

data yang dihasilkan dari sistem yang dibangun. Dalam pengelolaan data dan

pengambilan keputusan diagnosis pada perokok pasif, metode Certainty Factor

memiliki aturan IF E THEN H.[13]

Nilai tingkat keyakinan yang dapat diisi oleh user dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. 1 Nilai Tingkat Keyakinan

No Keterangan Nilai CF
1 Tidak tau 0,2
2 Mungkin 0,4
3 Kemungkinan besar 0,6
4 Hampir pasti 0,8
5 Pasti 1

2.2.6. Pengembangan sistem

A. Metode Waterfall

Metode waterfall adalah metode pengembangan perangkat lunak yang

dilakukan secara sistematis dan terurut. Analoginya yakni seperti air terjun, jadi

seriap proses perlu dikerjakan secara berurutan (dari atas sampai kebawah).

Tahapan dalam melakukan pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan

metode waterfall ada 5 diantaranya :


1. Requirements

Pada tahap ini, yang pertama dilakukan yakni mempersiapkan dan

menganalisa kebutuhan dari perangkat lunak (software) yang akan dikerjakan.

Informasinya dapat diperoleh melalui survei, wawancara, studi literatur, observasi

hingga diskusi.

2. Design

Selanjutnya adalah tahap pembuatan desain dari aplikasi yang akan

dikerjakan sebelum proses coding. Tahapan ini bertujuan agar memberikan

gambaran yang jelas mengenai struktur data ataupun arsitektur software, fungsi

internal dan eksternal dari algoritma yang diperlukan hingga tampilan dari

software.

3. Implementation

Pada tahap ini desain dari software yang diinginkan diimplementasikan

kedalam kode program dengan menggunakan berbagai tools dan bahasa program

yang diinginkan.

4. Integration & Testing

Kemudian tahapan selanjutnya ialah Integration & Testing. Pada tahap ini

dilakukan proses integrasi dan pengujian dari sistem yang telah dibuat. Yang

bertanggung jawab untuk melakukan proses testing biasanya adalah QA(Quality

Assurance) dan QC(Quality Control). Mereka mengecek apakah Software sudah

sesui dengan desain tadi serta apakah terdapat error atau bug.

5. Maintenance
Tahapan yang terakhir adalah maintenance. Pada tahapan ini dilakukan

pengoperasian dan perbiakan dari sofware atau aplikasi. Setelah pengujian sistem

telah selesai , maka akan masuk ke tahap software tersebut dicoba oleh user

(pengguna). Untuk proses pemeliharaan dari software, pengembang biasanya

meminta feedback atau laporan dari user apabila user mendapat error atau bug

dari aplikasi yang telah dibuat.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode waterfall, yakni :

a. Kelebihan metode waterfall

1) Workflow (aliran kerja) yang jelas

2) Hasil dokumentasi yang baik

3) Dapat menghemat biaya

4) Digunakan untuk pengembangan software berskala besar.

b. Kekurangan metode waterfall

1) Membutuhkan tim yang solid

2) Masih kurangnya fleksibilitas

3) Tidak dapat melihat gambaran sistem yang jelas

4) Membutuhkan waktu yang lama.

Requirements

Design
gambar 2. 1 Metode waterfall[14]
2.2.7. Desain Sistem

A. Unified Modelling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah metode untuk

memodelkan suatu rancangan sistem berorientasi objek secara visual. Dalam

UML terdapat 14 macam diagram seperti Class Diagram, Object Diagram,

Component Diagram, Composite Diagram, Composite Structure Diagram,

Package Diagram, Deployment Diagram, Use Case Diagram, Activity Diagram,

State Machine Diagram, Sequence Diagram, Communication Diagram, Timing

Diagram, dan Interaction Overview. Disini penulis hanya akan menggunakan 2

macam diagram, yaitu :

1. Use Case Diagram

Use case diagramadalah jenis diagram pemodelan yang menggambarkan

hubungan interaksi antara 1 atau lebih aktor dengan sistem atau aplikasi yang

akan dibuat. Aktor disimbolkan menyerupai seseorang sedangkan sistem

disimbolkan menyerupai elips. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain

yang melakukan interaksi dengan sistem informasi yang akan dibuat, yang berada
diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari

aktor menyerupai orang, belum tentu aktor itu sendiri merupakan orang. Use case

adalah fungsi yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling berinteraksi

atau bertukar pesan antar unit atau aktor.

Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan dalam membuat use

case diagram :[15]

Tabel 2. 1 Use Case Diagram

No Nama Simbol Keterangan


Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi
1. Actor walaupun simbol dari actor belum
tentu merupakan orang:biasanya
dinyatakan menggunakan katabenda
diawal frase nama actor.
Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau actor; biasanya
2. Use Case
dinyatakanndengan menggunakan kata
kerja di awal frase nama
Use Case.
Komunikasi antara actor dan Use
Case yang berpartisipasi pada Use
3. Asosiation
Case atau Use Case memiliki
interaksi dengan actor.
Menspesifikasikan bahwa Use Case
target memperluas perilaku dari Use
4. Generalization
Case sumber pada suatu titik yang
diberikan.
Relasi Use Case tambahan ke sebuah
Use Case dimana Use Case yang
ditambahkan memerlukan Use Case
5. Include
ini untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat dijalankan use
case ini.
Hubungan generalisasi dan
spesialisasi (umum-khusus) antara
6. Extend
dua buah Use Case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih
umum dari hasilnya.

2. Activity Diagram
Activity diagram adalah jenis diagram pemodelan yang menggambarkan

workflow atau aliran kerja dari sebuah sistem atau aplikasi yang dibuat.Pada

diagram ini hanya aktivitas dari sistem saja yang digambarkan, jadi aktivitas dari

aktor tidak dapat dilihat. Activity diagram sering digunakan untuk hal-hal berikut,

yaitu :

a) Rancang menu yang ditampilkan pada software.

b) Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem atau user interface,

dimana setiap aktivitas dianggap memiliki suatu antarmuka tampilan.

c) Rancangan proses bisnis, dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan

merupakan proses bisnis dari sistem yang didefinisikan.

d) Rancangan pengujian, dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujiannya.

Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan dalam pemodelan activity

diagram :

Tabel 2. 2 Activity diagram

No Nama Simbol Keterangan


Status awal aktivitas sistem, sebuah
1. Status Awal diagram aktivitas memiliki sebuah
awal.
Aktivitas yang dilakukan sistem,
2. Aktivitas aktivitas biasanya diawali dengan
kata kerja.
Asosiasi percabangan dimana jika
Percabangan
3. ada pilihan aktivitas lebih dari satu.
atau Decision

Asosiasi penggabungan dimana lebih


Penggabungan
4. dari satu aktivitas digabungkan
atau join
menjadi satu.
Status akhir yang dilakukan
5. Status Akhir sistem, sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status akhir.
Memisahkan organisasi bisnis
6. Swimlane yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi.

2.2.8. Desain Database

A. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang

dikembangkan berdasarkan objek.” Entity Relationship Diagram (ERD)

digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada

pengguna secara logis. Entity Relationship Diagram (ERD) didasarkan pada suatu

persepsi bahwa real world terdiri atas obyek-obyek dasar tersebut. Penggunaan

Entity Relationship Diagram (ERD) relatif mudah dipahami, bahkan oleh para
pengguna yang awam. Bagi perancang atau analis sistem, Entity Relationship

Diagram (ERD) berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya, basis data

akan di kembangkan. Model ini juga membantu perancang atau analis sistem pada

saat melakukan analis dan perancangan basis data karena model ini dapat

menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antardata didalamnya.

Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan dalam pembuatan

ERD, diantaranya :

Tabel 2. 3 Simbol ERD

No Notasi Arti

1 Entity

2 Weak Entity

3 Relationship

Identifying
4
Relationship

5 Atribut

6 Atribut Primary Key

7 Atribut Multivalue
8 Atribut Composite

9 Atribut Derivatif

Terdapat 3 komponen dalam membentuk suatu ERD, diantaranya :

1. Entitas, adalah sebuah objek untuk membedakan dari yang lain yang akan

diwujudkan dalam basis data nantinya.

2. Hubungan / Relasi, adalah hubungan antara 2 jenis entitas yang

digambarkan melalui garis lurus.

3. Atribut, memberikan detail informasi dari entitas. Jenis atribut ada 5

tergantung dari tipe data entitas, diantaranya :

a) Atribut Primary Key, ialah atribut yang unik karena tidak memiliki nilai

yang sama pada baris data yang lain.

b) Atribut Simple, ialah atribut yang bernilai atomic atau tidak dapat

dipecah maupun dipilah lagi.

c) Atribut Multivalue, ialah atribut yang memiliki lebih dari 1 nilai dari

atribut yang bersangkutan.

d) Atribut Composite, ialah atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang

lebih kecil yang berarti masih dapat dipecah lagi atau memiliki sub

atribut.

e) Atribut Derivatif, ialah atribut yang tidak harus disimpan dalam basis

data.
Dalam perancangan ERD seringkali dijumpai derajat relasi, yang bertujuan

untuk menjelaskan jumlah maksimum antara 1 entitas dengan entitas yang lain:

[18]

1. One to One (1 : 1)

Setiap anggota entitas A hanya dapat berhubungan dengan 1 anggota dalam

entitas B, begitu pula sebaliknya.

2. One to Many (1 : M)

Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan banyak anggota dalam

entitas B, namun tidak sebaliknya.

3. Many to Many (M : M)

Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan banyak anggota dalam

entitas B, begitu pula sebaliknya.

2.2.9. Implementasi

a. Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP menurut Anhar, bahasa pemrograman web server-side yang bersifat

open source, juga merupakan script yaang terintegrasi dengan HTML dan berada

pada server dan merupakan script yang digunakaan untuk membuat halaman

website yang sangat dinamis, dinamis berarti membuat halaman tampilan yang

akan ditampilkan dibuaat saat halaman itu diminta oleh client. PHP secara resmi

merupakan pendekatan PHP Hipertext Preprocessor merupakan bahasa script

server-side yang disisipkan pada HTML.[19]

Menurut Andi, PHP (Hipertext Preprocessor)merupakan salah satu bahasa

pemrograman yang berjalan dalam sebuah web serverdan berfungsi sebagai


pengolah data pada sebuah server, data yang dikirim oleh user client akan diolah

dan disimpan pada database web server dan dapat ditampilkan kembali apabila

diakses. Untuk menjalankan kode-kode program PHP file harus diupload

kedalam server, ulpoad merupakan proses mentransfer data atau file dari

komputer client kedalam web server. PHP bekerja dalam sebuah dokumen HTML

(Hypertext Markup Language) untuk dapat menghasilkan isi dari sebuah halaman

sesuai dengan permintaan, dengan PHP kita dapat merubah situs kita menjadi

sebuah aplikasi berbasis web tidak lagi hanya sekedar sekumpulan halaman statik

yang jarang diperbaharui.[20]

b. Javascript

Javascript adalah bahasa scripting yang popular di internet dan dapat

bekerja di sebagian besar browser popular seperti Internet Explorer (IE), Mozilla

Firefox, Netscape dan Opera. Kode Javascript dapat disisipkan dalam halaman

web menggunakan tag Script. Javascript merupakan bahasa script

berdasarkanpada objek yang mempunyai pemakai untuk mengendalikan banyak

aspek interaksi pemakai pada suatu dokumen HTML. Dimana objek tersebut

dapat berupa suaru dokumen, URL windows, framefrom button atau item lain

yang semuanya itu memiki properti yang saling berhubunngan dengannya dan

masing-masing memliki nama, lokasi, warna nilai dan atribut lain. [21]

Beberapa hal tentang Javascript :

1. Javascript didesain untuk menambah interaktif suatu web

2. Javascript merupakan bahasa scripting

3. Bahasa scripting merupakan bahasa pemrograman yang ringan


4. Javascript berisi baris kode yang dijalankan di komputer (web browser)

5. Javascript biasanya disisipkan (embedded) dalam halaman HTML

6. Javascript adalah bahasa interpreter (yang berarti skrip dieksekusi tanpa

proses kompilasi)

7. Setiap orang dapat menggunakan Javascript tanpa membayar lisensi.

c. MySQL

MySQL database server adalah RDBMS (Relational Database Management

System) yang dapat menangani data yang bervolume besar. Meskipun begitu,

tidak menuntut resource yang besar. MySQL adalah database yang paling popular

diantara database-database yang lain.[22]

d. XAMPP

XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website

berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL di komputer lokal.

XAMPP berperan sebagai server web pada komputer.

XAMPP merupakan kumpulan software yang terdiri dari apache, mysql,

phpmyadmin, php, Perl, Freetype2,dll. Xampp berfungsi untuk memudahkan

instalasi lingkungan php, di mana biasa nya lingkungan pengembangan web

memerlukan php,apache,mysql dan phpmyadmin serta software-software yang

terkait dengan pengembangan web. Dengan menggunakan xampp, kita tidak perlu

menginstall aplikasi-aplikasi tersebut satu persatu.[23]

2.2.10. Pengujian

a. Black Box Testing


Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat

lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan

pengetesan pada spesifikasi fungsional program. [24]

Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

4. Kesalahan performansi (performance errors).

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaanpertanyaan berikut:

1. Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?

2. Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?

3. Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?

4. Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?

5. Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?

6. Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada

operasi sistem?

b. User Acceptance Testing (UAT)

User Acceptance Testing (UAT) merupakan salah satu metodologi yang

sangat inovatif untuk mencegah kegagalan proyek IT. Dalam pengembangan

perangkat lunak, terdapat tiga hal yang dilakukan dalam proses UAT yaitu: [26]

1. UAT mengukur bagaimana sistem sudah sesuai dengan kebutuhan

pengguna.
2. UAT mengekspos fungsionalitas/logic bisinis yang belum ditemukan,

karena unit testing dan system testing tidak berfokus pada

fungsionalitas/logic bisnis.

3. UAT membatasi bagaimana sistem telah “selesai” dibuat.

Proses UAT diawali dengan menyediakan dokumentasi persyaratan bisnis,

kemudian dilanjutkan dengan proses bisnis (alur kerja) atau skenario dan yang

terakhir yaitu pengujian menggunakan data. Efektifitas dalam pengujian sangat

dibutuhkan dalam pengembangan sebuah aplikasi ataupun sistem informasi

sehingga produk tersebut dapat sampai kepada pengguna dengan tepat waktu dan

sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Zhang, efektifitas terhadap kriteria pengujian yang sudah ada dan yang baru harus

dievaluasi untuk membangun teori pengujian yang lebih berguna.

2.3. Kerangka pikir


Kerangka pikir atau tahapan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat
pada gambar dibawah :

Masalah
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit pada babi dapat diatasi
dengan adanya sistem pakar.

Solusi
Rancang bangun sistem pakar diagnosa pada penyakit babi berbasis
web

Pengembangan Sistem
 Menggunakan metode waterfall
 Desain sistem menggunkan UML
 Desain data base menggunakan ERD

Implementasi :
Menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
javasript.framework boostrapp XAMPP

Pengujian
Menggunakan Black box testing user acceptance testing ( UAT) dan
confusion matrix

Hasil
Sistem pakar diagnosa pada penyakit babi menggunakan metode
certainty factor berbasis web

Gambar 2. 2 Kerangka Pikir Penelitian

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan lokasi penelitian

Waktu dilakukannya penelitian ini adalah dari bulan maret 2023 hingga

bulan maret 2023 dan lokasi penelitiannya adalah di Dokter Spesialis penyakit

dalam tepatnya di praktek Dr.Hendrik K. Timang, MARS. di Malango, Rantepao,

Toraja Utara.

3.2 Instrumentasi ( Alat dan Bahan ) Penelitian

3.2.1 Bahan Penelitian


Bahan penelitian yang digunakan oleh penulis berasal dari dokter mengenai

perokok pasif serta dari internet yang menunjukkan bahwa belum adanya

alternatif untuk melakukan diagnosis terhadap penyakit yang mungkin diderita

oleh pasian yang dapat diakses secara online.

3.2.2. Alat penelitian


Alat yang digunakan dalam mendukung penelitian yang dilakukan oleh
penulis yaitu berupa hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak),
antara lain
a. Perangkat keras

Penelitian yang dilakukan menggunakan laptop acer A314-32 Intel(R)

Celeron(R) N4000 RAM 4 GB dan Hard Disk 1000 GB.

b. Perangkat lunak
Dalam merancang sistem pakar diagnosa perokok pasif, penulis menggunakan

berbagai macam software, diantaranya :


1. Sistem informasi Windos 10 Version 1809

2. XAMPP sebagai web server lokal

3. Visual studio code sebagai tempat penulisan file yang nantinya akan

menampilkan tampilan dari sistem sistem pakar diagnosa perokok pasif

web.

4. Web browser yang akan menampilkan tampilan aplikasi sistem pakar


diagnosa perokok pasif seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft
Edge dan lain-lain.

3.3. Tahapan penelitian


Flowchart penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diliat pada gambar

berikut ini.
Gambar 3. 1 Flowchart penelitian

3.3.1 Pengumpulan Data


Kegiatan ini dilakukan dengan metode dan prosedur untuk mendapatkan

informasi apa saja yang harus diperlukan untuk mencari masalah yang akan
diteliti serta solusi yang akan dikerjakan pada saat pembuatan masalah penelitian

yang diangkat, yakni sistem pakar diagnosa pada perokok pasif, yang berasal dari

data hasil wawancara dan studi pustaka.

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan data yang dilakukan

dengan tatap muka terhadap pakar, yakni yang diperlukan untuk membangun

sebuah sistem pakar diagnosa perokok pasif.

b. Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang biasanya terdapat dalam suatu formulir yang

bertujuan untuk mendapatkan jawaban, tanggapan dan informasi yang diperlukan

oleh peneliti.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik untuk mengumpulkan data yang dilakukan

dengan mempelajari teori-teori atau literature dari buku-buku, jurnal, referensi-

referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, guna untuk

melengkapi data. Pengumpulan data berkaitan dengan definisi penyakit, gejala

yang dialami, cara pencegahan dan pengobatan.

3.3.2 Identifikasi Masalah


Pada tahapan ini penulis merumuskan masalah yang akan diteliti. Penulis

akan melakukan studi pustaka dari berbagai jurnal, skripsi maupun penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

3.3.3 Perancangan Sistem


Perancangan sistem merupakan tahapan dimana penulis menggambarkan

bagaimana sistem yang akan dibuat nantinya, antara lain :

a. Perancangan Unified Modelling Language (UML)

Untuk memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangun yang lengkap

kepada program untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem, perancangan desain

ini terdiri dari use case diagram dan activity diagram.

b. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang

dikembangkan berdasarkan objek.” Entity Relationship Diagram (ERD)

digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada

pengguna secara logis. Entity Relationship Diagram (ERD) didasarkan pada suatu

persepsi bahwa real world terdiri atas obyek-obyek dasar tersebut.

3.3.4 Implemantasi Sistem


Pembuatan system pakar diagnosis penyakit berbasis web ini

menggunakan bahasa pemrograman PHP sebagai kerangka dasar web dan

penghubung ke database, bahasa pemrograman javascript untuk menaruh

algoritma diagnosis, serta framework boostrap untuk memperindah tampilan

web.

3.3.5 Pengujian sistem


Proses pengujian sistem dilakukan untuk menguji sistem yang dibuat oleh

penulis berdasarkan data yang telah diperoleh. Apakah sistem tersebut sudah

sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya, dimana pada tahap pengujian

ini menggunakan blackbox testing untuk menguji fungsionalitas dari sistem yang

dibuat berdasarkan metode CF, User Acceptance Testing (UAT) digunakan untuk

memverifikasi apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan

pengguna nantinya serta confusion matrix untuk menilai tingkat akurasi dari

sistem yang dibuat.

3.3.6 Pembuatan laporan

Sistem yang telah diuji akan dilakukan implementasi dan dokumentasi

laporan untuk hasil penelitian yang telah dicapai. Laporan penelitian disusun

guna kepentingan publikasi sehingga peneliti selanjutnya tertarik untuk

mengembangkan sistem yang telah dibuat sebelumnya.


3.4 Jadwal penelitian
Adapun jadwal penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel.
Tabel 3. 1 jadwal penelitian

Waktu Pelaksanaan
NO. Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengaju Judul
2. Pengumpulan Data
3. Penyusunan Proposal
4. Seminar Proposal
5. Revisi
6. Analisis Data
7. Desain Sistem
8. Implementasi
9. Pengujian
10. Pembuatan Laporan
11. Seminar Hasil
12. Ujian Skripsi
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai