OLEH :
FITRI ADITIYA
310114022667
1. Gunakan varietas tahan sesuai dengan sebaran ras yang ada di daerah setempat.
2. Gunakan benih sehat.
3. Hidarkan penggunaan pupuk nitrogen diatas dosis anjuran.
4. Hindarkan tanam padi dengan varietas yang sama terus menerus sepanjang
tahun.
5. Sanitasi lingkungan harus intensif karena inang alternatif patogen dapat berupa
rerumputan.
6. Hindari tanam padi terlambat dari tanaman petani di sekitarnya.
7. Pengendalian secara dini dengan perlakuan benih sangat dianjurkan untuk
menyelamatkan persemaian sampai umur 30 hari setelah sebar.
8. Penyemprotan fungisida sistemik sebaiknya 2 kali pada saat stadia tanaman
anakan maksimum dan awal berbunga untuk mencegah penyakit blas daun dan
blas leher terutama di daerah endemik.
9. Hindarkan jarak tanam rapat (sebar langsung).
10. Pemakaian kompos sebagai sumber bahan organik.
5. Penyakit Kresek
Penyakit kresek (penyakit hawar daun bakteri) adalah penyakit padi yang penting
dan umum ditemukan di Kecamatan Padang Gelugur, di lahan beririgasi dan sawah
tadah hujan. Di sawah yang terinfeksi ini kehilangan hasil panen dapat berkisar
antara 6-60%. Serangan penyakit kresek (penyakit hawar daun bakteri) pada
tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. Oryzae dapat
mengakibatkan kerusakan tanaman dan menurunkan produksi. Bahkan, dalam
serangan berat, dapat mengakibatkan terjadinya puso. Serangan penyakit ini dapat
terjadi pada fase bibit, tanaman muda dan tanaman tua.
Pengendalian yang dianjurkan :
Belum ditemukan cara pengendalian yang dapat dianjurkan, namun pengeringan
berkala (satu hari digenangi, tiga hari dikeringkan) dan penggunaan pupuk kalium
(KCl) dapat menurunkan keparahan penyakit. Usaha pengendalian perlu
memanfaatkan varietas tahan, dan juga manajemen pupuk (N yang tidak berlebih,
P dan K yang cukup). Penyakit ini dapat ditekan dengan menanam dalam larikan
(Legowo). Sistem tanam legowo dapat memperbaiki iklim di sekitar tanaman
melalui perbaikan aerasi dan penetrasi sinar matahari dan menekan pertumbuhan
penyakit kresek. Pemupukan berimbang yang lengkap dapat meningkatkan
kemampuan bertahan tanaman terhadap penyakit. Pergiliran varietas dan tanaman,
sanitasi (pertahankan sawah bersihbuang atau bajak gulma, jerami yang
terinfeksi), eradikasi (pemusnahan) pada tanaman padi yang terserang dapat
dilakukan untuk mengendalikan penyakit kresek pada suatau daerah tertentu.
Perlakukan benih padi secara khusus, yakni dengan melakukan perendaman
selama 12-24 jam dengan larutan hypoclorit dengan dosis 1:300 terhadap benih
padi. Tujuannya, untuk pencegahan sejak dini dengan membersihkan benih dari
bakteri yang menyebabkan penyakit kresek. Setelah dilakukan perendaman, perlu
dilakukan penyemprotan dengan menggunakan agensi hayati corinebacterium (5
cc per liter) atau pestisida dengan bahan aktif agrimicin (2 cc per liter) pada saat
14 hari setelah tanam (HST), 24 HST dan 48 HST. Tujuannya untuk melindungi
bakal daun muda yang akan tumbuh, setelah daun yang ada terserang kresek.
Keringkan sawah setelah panen dan biarkan bera (tidak ditanami) beberapa minggu
untuk membunuh bakteri yang mungkin bertahan dalam tanah atau sisa tanaman.