Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan teknologi di Indonesia tergolong sangat pesat,

perkembangan teknologi terlihat jelas dengan penerapan Ilmu komputer yang sudah

semakin meluas ke berbagai bidang, misalnya di bidang Pertanian, Kesehatan,

Pariwisata, Perkebunan dan lain sebagainya. Penerapan Ilmu komputer di bidang

pertanian sudah semakin berkembang, Ilmu komputer dapat membantu para

peneliti untuk memprediksi perkembangan tanaman perkebunan, mengidentifikasi

penyakit dan lain-lain. Para ahli terus berupaya meningkatkan perkembangan

teknologi yang ada guna membantu manusia dalam mempermudah pekerjaanya.

Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan

sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi (Irkham Abdaul Huda,

2018). Salah satu bentuk implementasi yang diterapkan dalam bidang industri

adalah sistem pakar. sistem pakar suatu cabang dari Artificial Intelligent (AI) yang

cukup tua karena sistem ini mulai dikembangkan pada tahun 1960. sistem pakar

adalah program AI dengan basis pengetahuan (Knowledge Base) yang diperoleh

dari pengalaman atau pengetahuan pakar atau ahli dalam memecahkan persoalan

pada bidang tertentu dan didukung mesin Interensi/Inferensi Engine yang

melakukan penalaran atau pelacakan terhadap sesuatu atau fakta-fakta dam aturan

kaidah yang ada dibasis pengetahuan setelah dilakukan pencarian, sehingga dicapai

kesimpulan (Hayadi, 2018). System pakar tidak menggantikan kedudukan seorang

pakar tetapi untuk membantu memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman yang


dimiliki oleh pakar tersebut. Maka dari itu system pakar sangat cocok digunakan

untuk mendiagnosis penyakit pada tanaman kelapa sawit.

Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq.) merupakann salah satu komoditas

hasil perkebunan dengan peran penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia

sebagai penghasil minyak nabati yang banyak dibutuhkan oleh sektor industri.

Pemanfaatan minyak kelapa sawit telah meluas ke berbagai kegunaan, diantaranya

minyak masak, minyak industri, dan bahan bakar/biodiesel. Hal tersebut

disebabkan oleh sifatnya yang tahan oksidasi bertekanan tinggi, dapat melarutkan

bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, dan daya melapis yang

tinggi (Nurkholis & Sitanggang, 2020). Salah satu penyebab utama tingginya

tingkat kerusakan lahan dan rendahnya produktivitas pada perkebunan kelapa sawit

adalah penyakit yang menyerang perkebunan kelapa sawit, Kurangnya pengetahuan

petani mengenai penyakit pada tanaman kelapa sawit menjadi kendala bagi petani

yang ingin melakukan pengendalian terhadap penyakit. Selain itu keterbatasan

pakar di area perkebunan rakyat dikarenakan lokasinya di daerah terpencil

mengakibatkan pengendalian penyakit yang terlambat atau tidak ditangani sama

sekali oleh petani sehingga menyebabkan tanaman kelapa sawit milik petani rusak

bahkan mati. maka dari itu karena kurangnya pengetahuan petani mengenai cara

mendiagnosis penyakit serta keterbatasan tenaga pakar bisa dibantu dengan

menduplikasi pengetahuan pakar dengan membangun sistem pakar diagnosa

penyakit pada tanaman kelapa sawit menggunakan metode certainty factor.


Salah satu metode yang digunakan dalam perancangan system pakar adalah

metode certainty factor, CF merupakann metode yang mendefinisikan ukuran

kepastian terhadap fakta atau aturan untuk menggambarkan keyakinan seorang

pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi. Certainty Factor (CF)

menunjukkann ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan (Sucipto et al.,

2019). Sistem pakar yang dibangun akan mendiagnosis berdasarkan gejala penyakit

yang dijawab petani, Dari setiap gejala akan disesuaikan dengan aturan yang ada

dan dilakukan kombinasi nilai CF rule dari setiap gejala. Selanjutnya sistem akan

memberikan hasil diagnosa dan cara pengendalian penyakit kelapa sawit. Hasil uji

coba dari sistem pakar menunjukkann bahwa sistem mampu mendiagnosis jenis

penyakit kelapa sawit.

Kabupaten Pesisir Selatan merupakann daerah yang memiliki produksi

kelapa sawit terbesar nomor tiga setelah Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten

Dharmasraya. Kabupaten Pesisir Selatan merupakann salah satu kabupaten yang

memiliki usaha perkebunan kelapa sawit dengan total produksi 337.769,15 ton dan

luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai 41.938 ha (BPS Kabupaten Pesisir

Selatan, 2020). Salah satu perkebunan kelapa sawit di pesisir selatan adalah

perkebunan PT. Incasi Raya, PT.Incasi Raya merupakann salah satu perusahaan

yang bergerak pada pengolahan tanaman kelapa sawit, hal ini mengakibatkan

kelapa sawit menjadi salah satu sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar

perkebunan, selain menjadi karyawan di Perusahaan tersebut, banyak masyarakat

yang juga ikut menanam tanaman kelapa sawit di perkebunan milik pribadi. Sistem

pakar ini dibangun dengan berbasis web agar pengetahuan dalam mendiagnosis

penyakit kelapa sawit beserta pengendaliannya dapat disebarluaskan ke petani lain


yang membutuhkan selama terhubung dengan internet. Sistem pakar ini diharapkan

menjadi alat bantu atas kurangnya pengetahuan para petani dalam mendiagnosis

penyakit pada tanamannya dan diharapkan pula para petani dapat menangani sedini

mungkin penyakit yang terjadi diperkebunan mereka demi mencegah kerusakan

maupun kematian pada tanaman kelapa sawit. sehingga produktivitas tandan buah

segar pada perkebunan rakyat dapat meningkat. Berdasarkan latar belakang

masalah tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk mengangkat judul

“Penerapan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit

Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat penulis

ambil adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perancangan aplikasi sistem pakar dapat membantu petani

dalam mendiagnosis penyakit pada tanaman kelapa sawit yang saat ini

masih dilakukan secara mandiri ?

2. Bagaimana sistem yang dirancang dapat membantu mendiagnosis penyakit

tanaman kelapa sawit secara detail, cepat dan akurat?

3. Bagaimana aplikasi sistem pakar yang akan dirancang nantinya bisa

digunakan dengan baik oleh para petani sekitar perkebunan?

4. Bagaimana menerapkan metode certainty factor dalam sistem pakar dengan

menggunakan PHP dan Database MySql untuk mendiagnosis penyakit pada

tanaman kelapa sawit ?


1.3 Hipotesa

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka ditemukan hipotesa sebagai berikut:

1. Diharapkan dengan adanya penerapan aplikasi sistem pakar ini dapat

membantu petani dalam mendiagnosis penyakit pada tanaman kelapa sawit

yang saat ini masih dilakukan secara mandiri.

2. Diharapkan dengan adanya perancangan sistem ini, dapat membantu petani

mengindentifikasi penyakit tanaman kelapa sawit secara detail, cepat dan

akurat, sehingga meminimalisir terjadinya kerusakan atau bahkan kematian

pada tanaman kelapa sawit.

3. Diharapkan dengan adanya aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit

tanaman kelapa sawit ini dapat digunakan dengan baik oleh petani sekitar

perkebunan.

4. Diharapkan dengan adanya penerapan metode certainty factor dalam sistem

pakar dengan menggunakan PHP dan Database MySql ini, dapat

memudahkan petani dalam mendiagnosis penyakit pada tanaman kelapa

sawit .
1.4 Batasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah terhadap permasalahan yang dihadapi

sehingga tidak terlalu luas dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka

penulis membatasi pembahasan masalah, yaitu:

1. Hanya membahas tentang penyakit pada kelapa sawit yang disebabkan oleh

Hama, jamur, ganggang, bakteri, dan genetis.

2. Sistem ini hanya membahas tentang jenis penyakit, gejala penyakit, dan

Tindakan pengendalian penyakit pada tanaman sawit. Penyakit tanaman

kelapa sawit yang diketahui dari hasil diagnosis secara pasti dibatasi dengan

melihat gejala-gejala yang ditanyakan.

3. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar ini

adalah Bahasa pemrograman PHP dan Database MySql.

4. Perancangan sistem pakar ini hanya menggunakan metode certainty factor.

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini

yaitu:

1. Merancang sistem pakar mendiagnosis hama dan penyakit pada tanaman

kelapa sawit berbasis web menggunakan metode certainty factor dan dapat

beroperasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Merancang aplikasi sistem pakar dengan menerapkan metode certainty

factor agar memudahkan petani dalam mendiagnosis hama dan penyakit


tanaman kelapa sawit dengan mudah, sehingga dapat meminimalisir

kerusakan pada tanaman kelapa sawit yang disebabkan oleh penyakit.

3. Terbentuknya aplikasi sistem pakar yang dapat membantu seorang pakar

dalam menyebarluaskan ilmu dan pengalaman yang dimiliki kepada para

petani sekitar perkebunan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membantu pihak petani untuk mengenali penyakit pada tanaman kelapa

sawit dan dapat mengetahui cara pengendalian yang sesuai dalam

penanganan penyakit tanaman kelapa sawit diperkebunan yang dimiliki.

2. Membantu pihak pakar tanaman kelapa sawit dalam menyebarkan

pengetahuan kepada petani guna membantu dalam menangani

permasalahan penyakit yang terjadi di perkebunan.

3. Membantu target Menteri pertanian dalam meningkatkan produktivitas

tandan buah segar kelapa sawit pada perkebunan rakyat, sehingga banyak

tanaman kelapa sawit yang terselamatkan dari penyakit yang menyerangnya

dengan pengendalian sedini mungkin.

1.7 Gambaran umum object penelitian

Dalam hal ini, Penulis menggambarkan bahwasanya sumber informasi atau

data yang diambil oleh penulis dalam hal memenuhi kebutuhan penulisan penelitian

ini hanyalah data primer, yang didapatkan dari observasi serta wawancara kepada

pakar yang bersangkutan mengenai penyakit pada tanaman sawit yang berorientasi

objek di PT. Incasi Raya.


1.7.1 Sejarah Umum PT. Incasi Raya

Industri CPO Incasi Raya group memasuki bidang perkebunan dan

pengolahan kelapa sawit sejak tahun 1984. Dari sebuah tradisi panjang kepiawaian

masyarakat Sumatera Barat dan sekitarnya dalam bidang perdagangan dan

perkebunan awalnya. Incasi Raya Grup tumbuh dan berdiri sebagai sebuah

perusahaan kecil yang bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan hasil

bumi. Dari sebuah usaha yang berskala kecil dalam bidang pengolahan dan

perdagangan hasil bumi, grup ini telah menjelma menjadi sebuah grup yang

bergerak dalam bidang perkebunan, dan pabrik pengolahan hasil perkebunan.

Pengelolaan perkebunan kelapa sawit merupakann suatu kerja sama yang

sangat harmonis antara perusahaan dengan petani setempat dan para transmigrasi

asal Jawa yang bertempat tinggal sekitar lokasi serta dengan pemerintah setempat.

Luas areal kebun kelapa sawit yang dikelola sampai saat ini dipulau Sumatera

adalah sekitar 6.8 juta hektar dan dipulau Kalimantan sekitar 3.4 juta ha. PT. Incasi

Raya sangat berperan penting dalam membantu pemerintah dibidang transmigrasi

dan koperasi unit desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik

masyarakat setempat maupun para transmigrasi yang terlibat dalam proyek-proyek

tersebut.

1.7.2. Visi dan Misi

1.7.2.1 Visi
Menjadi perusahaan agribisnis terkemuka dan terpercaya, mengutamakan

kepuasan dan stakeholders dan pelanggan serta kepedulian yang tinggi terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan dengan dukungan sumber daya

manusia yang profesional untuk memproduksi minyak sawit.

1.7.2.2 Misi
1. Mengelola perusahaan dengan good management dan strong leadership,

memposisikan sumber daya manusia sebagai aset yang bernilai, serta

mengedepankan kesejahteraan karyawan.

2. Menjalankan operasi dengan efisien, berkualitas dan produktifitas yang

tinggi sehingga memenuhi kepuasan stakeholders dan pelanggan.

3. Menghasilkan produk yang dibutuhkan pasar dan mempunyai nilai tambah

tinggi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup dan

keanekaragaman sumber daya hayati.

4. Meningkatkan pengembangan dan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi

operasi.

5. Menjamin dan memastikan terwujudnya keselamatan dan Kesehatan kerja

di lingkungan perusahaan.

6. Melaksanakan peningkatan secara terus menerus untuk mencapai

produktifitas tinggi.
1.7.3 Struktural Perkebunan PT. Incasi Raya

(sumber : PT. Incasi Raya )


Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Perkebunan PT.Incasi Raya

1.7.4 Tugas dan wewenang

• Pimpinan kebun, bertugas memimpin kebun.

• Division manager, bertugas memimpin divisi.

• Assisten, bertugas memimpin afdelling (panen & perawatan).

• Supervisor, bertugas memimpin bidang kerja (pupuk & H/P).

• KTU, bertugas memimpin bagian kantor.

• Ka.Gudang, bertugas memimpin bagian gudang.

• Ka.Bengkel, bertugas memimpin bagian bengkel.

• Mandor, bertugas memimpin kelompok kerja (10-15 orang).


• Krani, bertugas menghitung dan mencatat data dalam kantor atau

lapangan.

• Pekerja, bertugas melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

bidangnya masing-masing seperti penanaman sawit, pemupukan

sawit, pemberantasan gulma, perawatan jalan, panen buah,

pengangkutan buah, pemberantasan H/P, keamanan kebun, operasi

alat berat, perbaikan mobil dan alat berat, monitoring H/P,

administrasi.

Anda mungkin juga menyukai