PENDAHULUAN
penyakit pada tumbuhan kopi. Maka di butuhkan sebuah sistem cerdas yang
dapat secara cepat untuk mengetahui jenis penyakit pada tanaman kopi yang
berdasarkan gejala penyakit dan akan keluar jawaban dari pertanyaan serta
Kopi merupakan salah satu komoditas yang sangat penting, tidak saja
nasional, usaha tani kopi memberikan sumbangan cukup besar sebagai sumber
penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Columbia. sebagai komoditas
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, sudah selayaknya pengembangan usaha tani
kopi ini mendapat perhatian yang besar, mengingat kontribusinya yang besar
pada perekonomian nasional. Permintaan pasar dalam negeri terhadap kopi dari
tahun ke tahun makin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk. Oleh
menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem ini, orang
awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu
informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat di peroleh dengan bantuan para
ahli di bidangnya.
Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas pada pakar sebagai
kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh
satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut
menyerang tanaman kopi yang belum pernah di rancang oleh orang lain sebelumnya.
dignosa mengenai penyakit pada tanaman kopi. Program aplikasi sistem pakar ini
mendapat masukan/informasi dari pada para petani kopi dan beberapa sumber lain
seperti buku, majalah untuk dijadikan landasan bagi seorang pakar melakukan
diagnosa terhadap penyakit tanaman kopi dan hasil diagnose yang diberikan oleh
program aplikasi sistem pakar ini diharapkan dapat membantu tidak hanya petani
antara lain:
2. Kurangnya pemahaman petani kopi tentang penyakit apa saja yang dapat
2. Sistem pakar ini hanya akan mendiagnosis gejala-gejala fisik yang muncul
pengendaliannya.
Certainty Factor.
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk merancang suatu sistem pakar yang
Manfaat dari sistem pakar ini adalah memberikan kemudahan bagi user untuk
mendiagnosis penyakit tanaman kopi berdasarkan gejala yang tampak dan sistem
akan memberikan cara pengendalian penyakit, khususnya bagi petani perkebunan dan
tidak menutup kemungkinan sistem pakar ini digunakan oleh penyuluh pertanian dan
bukan dibidang penyakit tanaman sehingga dapat menggantikan peran dari seorang
TINJAUAN PUSTAKA
kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan.Sistem seperti ini umumnya
Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem
pakar, permainan komputer (games), logica fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan
robotika.
perilaku manusia atau organisasi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman ahli
dalam bidang tertentu. Biasanya, sistem seperti ini berisi basis pengetahuan yang
berisi akumulasi pengalaman dan satu set aturan untuk menerapkan pengetahuan
dasar untuk setiap situasi tertentu. Sistem pakar yang canggih dapat ditingkatkan
dengan penambahan basis pengetahuan atau set aturan. Di antara banyak sistem
pakar yang ada, yang terkenal adalah aplikasi bermain catur dan sistem diagnosis
medis.
Defenisi system pakar yang paling dikena adalah:
a. Sebuah model dan prosedur terkait yang memaparkan, dalam satu domain
pengambilan
(Durki)
Sebuah pengetahuan kunci yang di pelajari saat itu adalah kekuatan dari sistem pakar
Awal 1980 teknologi sistem pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana
XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equiptment Corp.) dan CATS-1
buat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem ini
penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu
di gunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan inferensi yang bagus dalam
5. Meningkatkan kualitas.
9. Memiliki reliabilitas.
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
2. Sulit dikembngkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan
pakar dibidangnya.
adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan dibidang tertentu yang diperoleh dari
keahlian adalah:
tertentu.
lebih cepat dan lebih baik baik daripada seseorang yang bukan ahli. Seorang ahli
tidaknya keahlian mereka. Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk
kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari
sistem pakar.
Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu :
c. Inferensi pengetahuan.
Sistem pakar terdiri dari dua bagian utama yaitu development environment dan
Sumber : (http://anggadona.blogspot.co.id/2014/04/expert-system-sistem-pakar-
berikut-ini.html )
ubahnya ke dalam bentuk yang dapat di terima oleh sistem dan di mengerti
oleh pemakai.
b. Basis pengetahuan (knowledge base)
dan penyelesaian masalah, komponen ini disusun atas dua elemen dasar,
dan aturan berisikan aturan cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta
program komputer.
d. Mesin Inferensi
Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan
e. Workplace
dicapai.
f. Fasilitas Penjelasan
kepada pemakai.
g. Perbaikan Pengetahuan.
dan penyelesaian masalah yang dapat berasal dari pakar, jurnal, majalah, dan sumber
pengetahuan lain. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari
fakta yang sudah diketahui. Ada 2 bentuk basis pengetahuan yang umum digunakan,
yaitu :
Pada penalaran ini, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah
penting masalah dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan
masalah.
penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola
tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem dengan pemakai, mekanisme inferensi
fakta atau aturan. Penentuan nilai ini diberikan oleh pakar antar 0 dan 1.
membuktikan apakah suatu fakta itu pasti ataukah tidak pasti yang berbentuk
metric yang biasanya digunakan dalam sistem pakar. Metode ini sangat
cocok untuk sistem pakar yang mendiagnosis sesuatu yang belum pasti.
Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan
dalam pembuatan MYCIN. Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter klinis
mutlak.
Bentuk dasar rumus Certainty Factor, adalah sebuah aturan JIKA E MAKA
Dimana :
pakar terhadap suatu aturan, sedangkan CF(E,e) merupakan nilai kerpercayaan yang
Metode certainty factor ini hanya bisa mengolah 2 bobot dalam sekali
perhitungan. Untuk bobot yang lebih dari 2 banyaknya, untuk melakukan perhitungan
tidak terjadi masalah apabila bobot yang dihitung teracak, artinya tidak ada aturan
tidak, dilihat dari hasil perhitungan bobot setelah semua ciri-ciri tanaman kopi
adalah tanaman kopi yang memiliki bobot mendekati +1 dengan ciri-ciri tanaman
kopi. Sedangkan tanaman kopi mempunyai bobot mendekati -1 adalah tanaman kopi
yang dianggap tidak memiliki penyakit, serta tanaman kopi yang memiliki bobot
sama dengan 0 diagnosisnya tidak diketahui atau unknown atau bisa disebut dengan
netral.
Sebagai contoh, berikut ini adalah sebuah aturan dengan CF yang diberikan
Keterangan:
1. CF (H,E)
mutlak.
2. MB(H,E)
3. MD(H,E)
Suatu sistem pakar sering kali memiliki kaidah lebih dari satu dan terdiri dari
beberapa premis yang dihubungkan dengan AND atau OR. Pengetahuan mengenai
premis dapat juga tidak pasti, hal ini dikarenakan besarnya nilai (value) CF yang
diberikan oleh saat menjawab pertanyaan sistem atas premis (gejala) yang dialami
CF (H) CF (R1) + CF (R2) + [CF (R1) * CF (R2)] : nilai CF (R1) dan CF (R2)<0
Kesimpulan : jika pada gejala tanaman kopi mutlak nilai 1 atau dari dua
jenis gejala yang dipilih berdampak pada tanaman kopi maka akan dapat menentukan
atau menyimpulkan bahwa tanaman kopi tersebut memiliki penyakit. Sebaliknya jika
nilai mutlak -1 atau salah satu dari jenis gejala yang dipilih tidak berdampak pada
tanaman kopi.
hitung
3. Hanya dapat mengolah 2 data saja sehingga keakuratan data dapat terjaga.
2 data saja. Perlu dilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data
famili Rubiaceae. Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang dan dapat mencapai tinggi
ekonomis yang relative tinggi di pasaran dunia, di samping merupakan salah satu
komoditas unggulan yang dikembangkan. Sudah hampir tiga abad kopi diusahakan
maupun luar negeri. Lebih dari 90% tanaman kopi diusahakan rakyat. Di Dunia
perdagangan dikenal beberapa golongan kopi, akan tetapi yang paling sering
Genus Coffea memiliki lebih dari 100 anggota spesies. Dari jumlah tersebut hanya
tiga spesies yang dibudidayakan untuk tujuan komersial, yakni Coffea arabica,
sebagai minuman. Namun di beberapa tempat ada juga yang mengkonsumsi daunnya
dengan cara diseduh seperti daun teh. Pemanfaatan kayu pohon kopi sebagai bahan
tanaman Coffea arabica dan Coffea canephora dengan nama popular kopi arabika
dan kopi robusta. Sisanya dalam jumlah yang tidak signifikan merupakan jenis Coffea
liberica yang diperdagangkan dengan nama kopi liberika dan kopi excelsa.
Upaya mengklasifikasikan tanaman kopi sudah dimulai sejak tahun 1623 oleh
Caspar Bauhin, seorang botanis asal Swiss. Kemudian dirumuskan secara lebih
komprehensif oleh Carl Linneus dalam karyanya Species Plantarum pada tahun
1753. Tanaman kopi yang dikenal saat itu dimasukkan dalam genus Coffea dengan
dibudidayakan. Asal tanaman ini dari dataran tinggi Etiopia. Kemudian dibawa dan
Kopi robusta baru ditemukan pada tahun 1898 di Kongo oleh Emil Laurent,
seorang pedagang asal Perancis. Selain di Kongo tanaman ini diperkirakan ada juga
di daerah Sudan, Liberia dan Uganda. Awalnya tanaman ini disebut sebagai spesies
Tidak ada catatan pasti kapan dan siapa yang menemukan kopi liberika.
Tanaman ini ditemukan pertama kali di daerah Liberia. Selain di Liberia diketahui
juga tumbuh di hutan-hutan Burkina Faso, Pantai Gading, Gabon, Gambia, Gana,
Maurtania, Nigeria, Uganda, Kamerun hingga Angola. Nama ilmiah untuk kopi
Kopi excelsa ditemukan pada tahun 1905 oleh August Chevalier, seorang
botanis asal Perancis. Awalnya jenis kopi ini dinamakan Coffea excelsa, namun
belakangan digolongkan sebagai salah satu varietas liberika dengan nama Coffea
Dewasa ini hanya ada 3 jenis kopi yang dibudidayakan untuk tujuan
komersial. Pertama, Coffea arabica dikenal dengan nama arabika. Kedua, Coffea
canephora dikenal dengan nama robusta. Ketiga, Coffea liberica yang memiliki dua
varietas yakni Coffea liberica var. Liberica diperdagangkan dengan nama liberika dan
a. Coffea arabica
naungan pohon peneduh ataupun lahan terbuka. Pohon kopi arabika memiliki
perkaran yang dalam, bisa ditanam secara tumpang sari dengan tanaman kayu
Daun kopi arabika berukuran relatif kecil dibanding jenis kopi lainnya,
panjangnya 10-15 cm dan lebarnya 4-6 cm. Tanaman bisa menyerbuk sendiri, proses
penyerbukan bisa terjadi diantara bungan yang terdapat dalam satu pohon. Lamanya
perkembangan buah sejak berbunga hingga siap panen berkisar 7-9 bulan. Buahnya
ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut. Idealnya ditanaam pada ketinggian
1.200-1.950 meter. Suhu harian rata-rata yang dibutuhkan tanaman kopi arabika
berkisar 15-24C dengan curah hujan 1.200-2.200 mm per tahun. Lihat juga artikel
kopi arabika.
Pohon kopi robusta bisa tumbuh hingga 12 meter bila tidak dipangkas.
tanah yang subur. Daun kopi robusta cukup besar dengan panjang sekitar 20-
buahnya lebih kecil dibanding arabika. Diameternya berkisar dari 16-18 mm.
Waktu yang diperlukan mulai dari berbunga hingga buah siap panen sekitar 9-
11 bulan. Buah yang telah matang tetap kuat menempel pada tangkainya.
Jenis robusta bisa tumbuh dengan baik di dataran yang lebih rendah dibanding
membutuhkan suhu rata-rata yang lebih hangat, sekitar 18-36C dengan curah
Pohon kopi liberika memiliki ukuran yang cukup besar, bila tidak
paling besar diantara kopi budidaya lainnya dengan diameter sekitar 18-30
mm. Hanya saja rasio berat kering terhadap berat buah segarnya sangat
rendah.
Tanaman kopi liberika bisa hidup dengan baik pada ketinggian kurang
dari 700 meter. Bahkan ada tipe kopi liberika yang tahan ditanam di
Pohon kopi excelsa memiliki sifat-sifat yang sangat mirip dengan liberika.
Tidak banyak catatan mengenai karakter jenis kopi ini. Tanaman ini bisa
tumbuh dengan baik di dataran rendah pada rentang ketinggian 0-700 meter
Penyakit tanaman terbagi menjadi dua yaitu penyakit nonbiotis dan penyakit
biotis. penyakit nonbiotis yaitu suatu penyakit pada tanaman yang disebabkan
oleh organisme tak hidup misalnya difisiensi unsur hara, keracunan mineral,
kelembaban, suhu, sinar yang tidak sesuai, kekurangan oksigen, polusi, dan reaksi
tanah. Penyakit biotis. Penyakit biotis yaitu penyakit yang disebabkan organisme
hidup yang kesemuanya adalah jasad renik atau mikro organisme yaitu jamur, bakteri,
berikut :
a. Karat Daun
Karat daun kopi (coffe leaf rust) sering juga disebut penyakit daun kopi
dunia. Untuk indoensia penyakit ini merupakan penyakit yang terpenting pada
kopi arabika (Coffea Arabica L). Penyakit ini disebabkan oleh patogen
Hemileia vastarix B. et. Br. Yang merupakan penyakit utama pada tanaman
kopi arabika, sedangkan pada tanaman kopi robusta penyakit ini tidak
menjadi masalah.
b. Jamur Upas
Br. Penyakit jamur upas adalah jamur yang polifag (dapat memarasit
banyak tumbuhan) dan tercatat lebih dari 140 tumbuhan inang. Selain
kopi, antara lain jamur upas dapat menyerang karet, teh, kakao, kina,
jeruk, mangga, nangka, jati, apel, kelengkeng, dan melinjo. Penyakit ini
5. Akar Coklat
akar coklat menular ke tanaman sehat karena adanya kontak antar akar
yang sehat dengan yang sakit. Jamur menular dengan sangat lambat,
terdapat pada akar tunggang dan sebagian dari akar-akar cabang yang besar.
Selain menyerang kopi antara lain jamur dapat menyerang karet, teh,
6. Akar Hitam
antara akar yang sehat dengan yang sakit. Tetapi selain itu jamur dapat
Nematoda adalah salah satu hama utama yang menyerang sistem perakaran
pada tanaman kopi yang dapat menyebabkan kematian pada tamanan kopi.
dari fase pembibitan sehingga fase tanaman menghasilkan. Ada dua jenis
tersebut adalah sekitar 45 hari untuk pratylechus coffeae dan sekitar satu
secara langsung dengan melihat gejala-gejala yang terlihat pada tanaman kopi
terhambat.
3. Bagian akar serabut yang terserang membusuk dan berwarna coklat dan
berair.
1. Daun menguning
2. Daun timbul dengan bercak kuning kecoklatan OR daun mudah sekali gugur
3. Daun kusam, layu, dan menggantung
4. Daun memiliki bercak seperti tepung berwarna Orange pada bagian bawah
membentuk halo.
7. Akar tertutuo oleh kerak dan butir-butir tahan OR tanah memiliki anyaman
alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir
(flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
1. System Flowchart
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
2. Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
3. Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip
dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem.
alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang
Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama
menggambarnya.
4. Program Flowchart
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika
secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar
berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer
instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh
pemrogram.
5. Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk
lainnya
BAB III
METODE PENELITIAN
informasi sebagai bahan refrensi yang bisa mendukung kebenaran materi uraian
mendiagnosa penyakit kopi ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Dalam
yang akan dibahas. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan
diketahui keadaan atau kedudukan masalah tersebut baik secara teoritis maupun
lapangan.
Berikut dibawah merupakan tahapan-tahapan penelitian yang telah disusun:
Identfikasi Masalah
Pengumpulan Data
Analisa Sistem
Perancangan Sistem
Implementasi Sistem
Kesimpulan dan
Saran
1. Identifikasi masalah
bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan
hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan
3. Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
4. Analisa Sistem
perbaikannya.
5. Perancangan Sistem
6. Implementasi Sistem
Impelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
Kesimpulan adalah Hasil dari pembahasan dalam sebuah masalah yang telah
dibahas.
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun orang tua di jalan kota cane Kabupaten
dalam menyusun skripsi ini. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data
diinginkan.
3.4.3 Observasi
kenyataan.
3.4 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dimulai dari Mei dan berakhir September 2017. Penelitian
dan pembuatan sistem beserta proses pengujian diagnosa Penyakit Kopi yang akan
dibuat. Berikut dibawah ini merupakan jadwal penelitian yang disusun dalam
Waktu
Mei Juni Juli Agustus September
kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4
Pengumpul
an data
Analisi
sistem
Perancanga
n sistem
Pembangu
nan sistem
Ujicoba
sistem
Penulisan
skripsi
Sistem pakar untuk identifikasi dini penyakit tanaman kopi ini bekerja
maupun dari internet. Setelah mengamati dan mencari informasi baik dari pakar
maupun pengguna (petani), diketahui bahwa jenis penyakit kopi berbagai macam
gejala yang menyertainya sangat kompleks dan beberapa penyakit memiliki gejala
Sistem pakar ini dibuat untuk memberikan pengetahuan diagnosis awal kepada
pengguna tentang penyakit kopi yang serta juga sebagai alat bantu bagi
yang tepat terhadap suatu gejala sehingga diperoleh mencegahan yang tepat.
Certainty Factor.
seperti:
1. Data gejala baru yang belum terdapat dalam sistem. Data gejala meliputi
2. Data penyakit berupa nama penyakit, definisi penyakit, serta solusi penanganan
Proses inti dari sistem ini adalah proses penalaran. Sistem akan melakukan
yang dimasukkan oleh user. Pada sistem telah disediakan aturan basis
Data keluaran dari sistem ini adalah hasil diagnosis dari penyakit
arabika. Keterangan tentang penyakit arabika pada tanaman kopi , solusi dan nilai
kepercayaan berdasarkan metode Certainty Factor. Hasil output sistem terdiri dari
nilai kepercayaan jenis penyakit Arabika, jenis penyakit Arabika dan solusi
proses atau prosedur sehingga mudah dipahami dan mudah dilihat berdasarkan urutan
Manfaat Flowchart
pakar ini adalah start, gejala, rule base, Certainty Factor, penyakit, dan END solusi.
START
DIAGNOSA
MEMASUKKAN
PILIHAN GEJALA
DATA
ya
MASIH ADA
tidak
HASIL
PILIHAN
GEJALA
ANALISA
CERTAINTY
FACTOR
KESIMPULAN PENYAKIT
DAN NILAI CF
END
3.10 Perancangan Mesin Inferensi
untuk setiap nilai CF evidence tunggal mendapat perlakuan sebagai nilai CF1
dan CF2. Berikut ini rumus untuk menghitung nilai CF evidence maupun nilai
CF kombinasi yang diterapkan untuk setiap premis tunggal hasil pecahan dari
premi majemuk.
Basis pengetahuan bersifat dinamis, sehingga pakar dapat menambah atau mengubah
basis pengetahuan tersebut sesuai data yang baru. Nilai Certainty Factor untuk
penelitian ini adalah nilai Certainty Factor yang kaidah nilainya melekat pada suatu
sistem pakar ini premis adalah gejala dan konklusi adalah jenis penyakit
Kopi].
Pada sistem pakar ini dalam satu kaidah dapat memiliki lebih dari satu
AND.